BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lainnya. Komponen utama DAS adalah vegetasi, tanah dan air yang berinteraksi dengan
sumber daya manusia dan teknologi. Sungai memiliki fungsi penting bagi kehidupan
manusia, diantaranya sebagai sumber air untuk mengaliri lahan pertanian, peternakan,
perkebunan, dan yang paling penting adalah untuk memenuhi kebutuhan langsung air
bersih, baik untuk keperluan rumah tangga dan berbagai bentuk industri.
Pemanfaatan air sungai untuk berbagai kebutuhan dan aktivitas disekitar DAS
akan mempengaruhi kualitas air sungai, disamping adanya pengaruh erosi, longsor,
banjir dan sebagainya. Pengaruh yang paling utama dari berbagai aktivitas manusia dan
kejadian alam adalah menurunnya kualitas air sungai sehingga air tersebut
membutuhkan upaya untuk pengelolaan dan pemulihan. DAS Weh Pucuk Celala
merupakan salah satu sumber air yang direncanakan akan dijadikan sumber air bersih
bagi masyarakat sekitar Kecamatan Celala. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemantauan
1. Maksud
Mendapatkan informasi atau gambaran kualitas air sungai Weh Pucuk Celala
Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah sehingga dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam perencanaan pengelolaan kualitas air untuk kebutuhan air bersih
2. Tujuan
3. Analisa Laboratorium
4. Penyusunan Laporan
BAB II
GAMBARAN LOKASI DAN PROFIL PARAMETER UJI
A. LOKASI PEMANTAUAN
Lokasi pemantauan kualitas air sungai Weh Pucuk Celala Kecamatan Celala
Celala Kabupaten Aceh dengan koordinat lokasi N = 04º 32,866’ & E = 096º 39,105’.
1. Temperatur
Temperatur atau suhu merupakan derajat panas atau dinginnya air yang diukur
pada skala definitif seperti derajat Celsius (˚C) atau derajat Fahrenheit (˚F). Suhu
perairan. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia dan biologi pada
badan air.
2. Warna
color) dan warna tampak (apparent color). Warna sesungguhnya adalah warna yang
hanya disebabkan oleh bahan-bahan kimia terlarut. Warna tampak adalah warna yang
tidak hanya disebabkan oleh bahan terlarut tetapi juga oleh bahan tersuspensi. Warna
dapat diamati secara visual kasat mata maupun diukur berdasarkan skala Platinum
Kobalt (PtCo) dengan membandingkan warna air sampel dengan warna standar.
3. Bau
terkandung di dalam air serta dapat juga terjadi karena aktivitas mikroba, baik dalam
kondisi aerob maupun anaerob. Selain itu bau juga dapat terjadi akibat lepasnya gas-gas
dari dalam air ke udara. Untuk mengukur seberapa besar konsentrasi bau sangat sulit,
karena sukarnya mendeteksi bau dengan alat, sehingga bau hanya dapat dirasakan oleh
4. Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Pengukuran parameter rasa
pada air dilakukan dengan metode organoleptik atau menggunakan kepekaan indera
manusia. Timbulnya rasa biasanya disebabkan adanya gas terlarut dan organisme hidup
yang berada di dalam air misalnya ganggang. Selain itu rasa juga dapat terjadi karena
adanya limbah padat atau limbah cair yang berasal dari buangan rumah tangga dan
5. Kecerahan
menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Kecerahan merupakan sebagian cahaya
yang diteruskan dalam air dan dinyatakan dengan persen (%) dari beberapa panjang
gelombang di daerah spektrum yang terlihat melalui lapisan sekitar satu meter dan jatuh
6. Kekeruhan
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan - bahan yang terdapat di
dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang
tersuspensi dan terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus), maupun bahan anorganik
Daya hantar listrik adalah kemampuan air untuk mengalirkan arus listrik dan
kemampuan tercermin dari kadar padatan total dalam air dan suhu pada saat
ion dan kadar yang terlarut. Penggunan DHL sebagai parameter kuaitas air bertujuan
untuk mengukur kemampuan ion-ion dalam air untuk menghantarkan listrik serta
Total Suspended Solid (TSS) atau sering juga disebut sebagai zat padat
tersuspensi merupakan semua zat padat (pasir, lumpur, tanah) atau partikel-partikel
yang telah tersuspensi di dalam air. Banyaknya TSS yang terdapat di suatu perairan
penetrasi cahaya dan akhirnya akan mempengaruhi kualitas air tersebut. TSS yang
tinggi dapat menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, sehingga akan
Total Dissolved Solid (TDS) atau biasa disebut sebagai zat padat terlarut
merupakan parameter dari jumlah material yang terlarut di dalam air. TDS biasanya
disebabkan oleh bahan anorganik yang berupa ion-ion yang biasa yang ditemukan di
perairan. Jumlah total zat padat terlarut yang bernilai tinggi di dalam air akan
oksigen serta fotosintesis dan selanjutnya aka mempengaruhi dari pada kualitas air
tersebut.
10. Sulfat
Sulfat merupakan salah satu anion yang banyak terdapat pada badan air. Sulfat
merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam penyediaan air, terutama dalam
penyediaan air minum karena pengaruh pencucian perut yang dapat terjadi pada
manusia apabila ada dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Jumlah Sulfat yang tidak
terlalu besar dapat menimbulkan diare sulfat pada boilers menimbulkan endapan (hard
scales) demikian pula pada heatexchanges sulfat bersifat irritant bagi saluran
11. pH
buruknya suatu perairan. pH adalah tingkatan derajat keasaman suatu larutan yang
diukur dengan skala 0 sampai dengan 14. Tinggi dan rendahnya nilai pH sangat
dipengaruhi oleh kandungan mineral yang terdapat di dalam air. Nilai pH air standar
yaitu berkisar diantara nilai 6 sampai dengan 9. Air yang memiliki nilai ph dibawah 6
untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi. Angka COD merupakan ukuran
bagi pencemaran air oleh zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui
proses biologis dan dapat menyebabkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air.
untuk mengoksidasi seluruh bahan-bahan organik yang ada dalam air baik yang mudah
diuraikan secara biologis maupun terhadap yang sukar atau tidak bisa diuraikan secara
produk kimiawi seperti senyawa minyak dan buangan kimia lainnya yang sangat sulit
Biochemial Oxygen Demand (BOD) atau sering juga disebut kebutuhan oksigen
biologi adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam proses
dekomposisi bahan organik. Angka jumlah BOD adalah jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan hampir semua zat organik yang terlarut dan
zat organik yang tersuspensi di dalam air. Untuk studi untuk kualitas air, parameter
BOD sangat penting sekali, karena merupakan salah satu indikator pencemaran air. Air
yang tercemar biasanya memiliki nilai BOD yang tinggi, sebaliknya air yang tidak
elemen paling penting dalam sistem kehidupan di perairan, karena berperan pada proses
dan anorganik dalam proses aerobik. Semakin besar nilai DO pada air mengindikasikan
air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Menurunnya kadar oksigen terlarut dapat
Nitrat (NO3-) adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan
nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat bersifat mudah larut dalam
air dan stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen
di perairan. Nitrat dapat berasal dari buangan industri, pupuk, cat, maupun limbah.
Kadar nitrat biasanya rendah, namun bisa menjadi tinggi pada aliran air di daerah-
Nitrit (NO2-) merupakan peralihan antara amonia dan nitrat. Keberadaan nitrit
memiliki kadar oksigen terlarut sangat rendah. Kandungan nitrit di perairan biasanya
lebih sedikit dari pada nitrat, hal ini disebabkan nitrit bersifat tidak stabil dengan
keberadaan oksigen, sehingga segera dioksidasi menjadi nitrat. Sumber utama dari nitrit
adalah pencemaran yang disebabkan oleh pupuk nitrogen apada areal pertanian, sampah
Minyak dan lemak merupakan komponen utama bahan makanan yang juga
banyak di dapat di dalam air limbah. Kandungan zat minyak dan lemak dapat
ditentukan melalui contoh air limbah. Minyak dan lemak membentuk ester dan alkohol.
Lemak tergolong pada bahan organik yang tetap dan tidak mudah untuk diuraikan oleh
bakteri. Terbentuknya emulsi air dalam minyak akan membuat lapisan yang menutupi
permukaan air dan dapat merugikan karena penetrasi sinar matahari ke dalam air
berkurang serta lapisan minyak menghambat pengambilan oksigen dari udara menurun.
BAB III
METODELOGI
Lokasi pemantauan kualitas air sungai Weh Pucuk Celala Kecamatan Celala
Celala Kabupaten Aceh dengan koordinat lokasi N = 04º 32,866’ & E = 096º 39,105’.
Debit air dapat diartikan sebagai ukuran dari banyaknya volume air yang mampu
melewati suatu tempat ataupun yang dapat ditampung di dalam sebuah tempat per
satuan waktu. Salah satu cara untuk pengawasan DAS yaitu dengan cara melakukan
pengukuran debit. Pengawasan DAS sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan
A=L× d
Q= A × V
C. Metode Sampling
Metode sampling yang digunakan dalam pemantauan Kualitas Air Sungai Weh
Pucuk Celala Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) 03-7016-2004 tentang tata cara pengambilan sampel dalam
rangka pemantauan kualitas air pada suatu daerah aliran sungai. Sedangkan teknik
sampling air sungai yang digunakan yaitu mengacu pada Standar Nasional Indonesia
(SNI) 6989.57 : 2008 tentang Air dan Air Limbah-Bagian 57: Metoda Pengambilan
D. Metode Pengujian
Metode pengujian terbagi menjadi 2 (Dua) bagian yaitu Uji Insitu dan Uji
Laboratorium. Uji Insitu merupakan pengujian dengan menggunakan alat portabel yang
Parameter yang dilakukan pengujian menggunakan metode uji insitu yaitu Suhu,
yaitu TSS, TDS, Sulfat, COD,BOD, Nitrat, Nitrit dan Minyak Lemak.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pemantauan Kualitas Air Sungai Weh
Pucuk Celala Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah yaitu seperti ditunjukkan
F. Baku Mutu
Baku Mutu untuk setiap parameter dalam pemantauan Kualitas Air Sungai Weh
Pucuk Celala Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah mengacu kepada Kriteria
Baku Mutu Air Kelas II Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air seperti yang ditunjukkan pada Tabel
3.2.
BAB IV
HASIL PEMANTAUAN
Hasil pengukuran parameter untuk perhitungan debit air sungai Weh Pucuk
Celala Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah yaitu seperti diperlihatkan pada
Tabel 4.1.
Hasil Pengukuran
No Parameter Satuan
1 2 3 4 5
1 Kedalaman Sungai (d) m 0.4 0.23 0.37 0.27 0.1
2 Kecepatan Laju Air (v) m 0.5 1.1 0.5 0.5 0.1
3 Lebar Basah Sungai (A) m 5.7
Perhitungan untk menentukan besar debit air sungai Weh Pucuk Celala
1.37
d rata −rata =
5
v 1+v 2+v 3+ v 4+ v 5
v rata−rata=
5
0.5+1.1+0.5+0.5+ 0.1
v rata−rata=
5
2.7
v rata−rata=
5
v rata−rata=0.54 m
A=L× d rata−rata
A=5.7 ×0.274
A=1.5618 m
Q= A × v rata−rata
A=1.5618× 0.54
A=0.843372m 3 /detik
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka didapat besarnya debit
air sungai Weh Pucuk Celala Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah yaitu sebesar
0.843372 m3/detik.
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan terhadap seluruh parameter kualitas
1 2 3 5 6 7 8
1 Suhu Insitu °C - 21 -
2 Warna Insitu - - Tidak Berwarna Baik
3 Bau Insitu - - Tidak Berbau Baik
4 Rasa Insitu - - Tidak Berasa Baik
5 Kecerahan Insitu cm - 30 -
6 Kekeruhan Insitu NTU - 20.89 -
7 DHL Insitu µS - 544 -
8 TSS Laboratorium mg/L 50 41 Baik
9 TDS Laboratorium mg/L 1000 80.5 Baik
10 Sulfat Laboratorium mg/L - 6.07 -
11 pH Insitu - 6-9 7.79 Baik
12 COD Laboratorium mg/L 25 8.06 Baik
13 BOD Laboratorium mg/L 3 0.79 Baik
14 DO Insitu mg/L 4 10.73 Baik
15 Nitrat Laboratorium mg/L 10 0.05 Baik
16 Nitrit Laboratorium mg/L 0.06 0.03 Baik
17 Minyak Lemak Laboratorium mg/L 1 0.39 Baik
BAB V
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka didapat besarnya debit
air sungai Weh Pucuk Celala Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah yaitu
2. Dari hasil pengujian parameter kualitas air didapatkan hasil yang baik untuk
semua parameter dan tidak ada hasil pengujian yang melewati baku mutu.
3. Secara umum kualitas air sungai Weh Pucuk Celala Kecamatan Celala
Kabupaten Aceh Tengah bernilai baik dan memenuhi baku mutu yang
digunakan.