Laki-laki perermpuan sama saja. Kata-kata itu sering kita dengar dari pasangan yang
sedang menunggu datangnya buah hati. Tapi kadang-kadang dalam hati mereka, ada
keinginan yang tak bisa disangkal bahwa mereka punya harapan agar anak yang lahir
perempuan atau laki-laki. Bisakah anak yang lahir kita rancang sebagai laki-laki atau
perempuan? Bisa!
Usaha pertama yang harus dilakukan, tentu saja berdoa dan memintanya langsung
pada Sang Pembuat Hidup. Cara lainnya, ikhtiar-ikhtiar yang halal bisa dan boleh kita
lakukan.
Seperti yang kita tahu, dalam sperma terdapat dua gen. Androsperma yang juga
disebut gen Y dan Gynosperma yang bisa kita sebut sebagai gen X. Gen Y adalah gen
yang memungkinkan kita seorang ibu mengandung anak perempuan, sedangkan gen
X adalah sebaliknya. Jika suami dan istri sama-sama dominan gen X nya maka
kemungkinan besar, keduanya akan mempunyai anak perempuan. Tapi jika sang ayah
dominan gen Y dan sang ibu gen X maka kemungkinan besar anak yang dilahirkan
adalah laki-laki. Meskipun demikian, hal itu adalah hitung-hitungan logika yang tak
pernah mengalahkan keajaiban alam dan kekuasaan Tuhan.
Cara menghitung masa ovulasi atau puncak masa subur seorang perempuan:
· Diketahui tanggal awal masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya
setiap tanggal 05.
· Diketahui tanggal akhir masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya
setiap tanggal 27.
· kemudian n + tanggal awal masa bersih dari seorang perempuan = masa ovulasi atau
puncak masa suburnya seorang perempuan
penerapan:
(27 – 05)/2 = 11; 05 + 11 = 16 – setiap hari ke 16 dari sejak awal bersihnya seorang
perempuan adalah puncak masa subur dari seorang perempuan atau masa ovulasi
Ciri-ciri spermatozoa:
Androsperma, membawa gen Y:
· Lebih mampu bertahan hidup lebih lama (berumur rata-rata kira-kira 2 sampai 3
hari).