Anda di halaman 1dari 7

Kiryoku, Volume 3 No 3 2019

e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497


Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

NILAI SOSIAL DALAM CERPEN SHABONDAMA


Yuliani Rahmah*, Aprilya Eka Putri
Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Fakultas Ilmu Budaya
E mail* : yuliani.rahmah@live.undip.ac.id

Abstrak
Shabondama adalah salah satu cerpen karya Yoshio Toyoshima yang bercerita tentang
seorang pesulap bernama Havons. Havons yang tidak rela dengan kematian anaknya berusaha
mengembalikan kehidupan anaknya dengan bantuan seorang penyihir yang memberinya
gelembung ajaib. Dengan gelembung-gelembung ini Havons melakukan perjalanan sambil
mempertunjukkan sulapnya.
Perjalanan Havons tersebut menyiratkan pesan kebaikan seseorang terhadap masyarakat
sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari nilai-nilai sosial yang melalui
tindakan yang dilakukan para tokoh-tokoh dalam cerpen ini. Sebagai hasilnya dapat
disimpulkan bahwa nilai-nilai sosial yang diajarkan dalam cerpen ini meliputi nilai sosial
yang mengacu pada kebaktian antar manusia, kebersamaan hidup dan nilai sosial yang
mengacu pada tindakan adil terhadap orang lain. Nilai-nilai tersebut disampaikan melalui
rangkaian peristiwa dan sikap para tokoh dalam menghadapi permasalahan dalam hidup
mereka. Pesan yang tersampaikan dalam alur ceritanya menegaskan adanya fungsi sosial yang
membuat cerpen Shabondama dianggap sebagai karya sastra yang mengajarkan sesuatu
dengan jalan menghibur.
Kata Kunci : Nilai Sosial ; Shabondama ; Cerpen

Abstract

Shabondama is one of Yoshio Toyoshima's short stories that tells the story of a magician
named Havons. Havons who is not willing to die of his son trying to restore his son's life with
the help of a witch who gave him magic bubbles. With these bubbles Havons traveled while
showing his magic.
By using literature study approach this article will describe the social values during Havons'
journey. Through the characters action and conflict this short story tried to implies a message
of kindness to the surrounding community as a social values. As result it can be understood
that the characters in this short story teach social values that refer to services between
people, togetherness in life and fair actions towards others. With these values Shabondama
short story has a social function as a literary work that teaches something in an entertaining
way.
Keywords : Social Values; Shabondama ; Short Story .
PENDAHULUAN dibandingkan dengan karya-karya fiksi lain
seperti novel. Semi (1993:34) menjelaskan
Cerita pendek atau yang sering disebut bahwa: soal panjang pendek ukuran fisik
dengan cerpen adalah suatu bentuk prosa cerpen, tidak menjadi ukuran yang mutlak.
fiktif naratif. Cerita pendek cenderung Karena kesingkatannya, jelas tidak
padat dan langsung pada tujuannya mungkin cerpen diberi kesempatan untuk

150 Copyright @2019, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 3 No 3 2019
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

menjelaskan dan mencantumkan segalanya. kaitannya hubungan manusia dengan


Dengan demikian cerpen menyuguhkan lingkungannya.
kebenaran yang diciptakan, dan dipadatkan
Cerpen Shabondama menceritakan
oleh kemampuan imajinasi pengarangnya.
tokoh ayah bernama Havons yang berjuang
Sebuah cerpen pun sarat dengan mencari nafkah untuk anaknya yang
berbagai nilai kehidupan yang ingin sedang sakit. Havons adalah seorang
disampaikan pada pembacanya, seperti pesulap yang giat dalam bekerja. Pada
nilai moral, nilai edukasi, nilai sosial dan suatu hari anaknya meninggal dunia akibat
sebagainya. Untuk mendapatkan penyakit yang tak kunjung sembuh.
pemahaman utuh mengenai nilai Havons sangat terpukul dengan kenyataan
kehidupan yang disajikan dalam sebuah tersebut. Havons sangat ingin melihat
cerpen, maka diperlukan ilmu/ pendekatan anaknya kembali hidup bagaimanapun
lain. Salah satunya adalah pendekatan caranya. Suatu hari Havons pergi ke hutan
sosiologi sastra yang dapat menjadi ilmu untuk meminta pertolongan nenek sihir
bantu untuk memahami nilai-nilai sosial yang menurut banyak orang sangat hebat.
yang disajikan dalam sebuah cerpen.
Ketika Havons bertemu nenek sihir
Shabondama adalah sebuah cerpen ia memohon pertolongan agar dapat
Jepang yang bercerita tentang fenomena membantu menghidupkan anaknya
sosial dalam sebuah kehidupan tokoh kembali. Sang nenek sihir berfikir hal
utamanya. Cerpen Shabondama ditulis tersebut tidak mungkin terjadi, karena
oleh Toyoshima Yoshio yang merupakan tidak mungkin manusia yang sudah
sastrawan angkatan lama sejajar dengan meninggal bisa hidup kembali. Akan tetapi,
Akutagawa Ryunosuke dan Kikuchi Kan. karena nenek sihir melihat kegigihan
Toyoshima Yoshio lahir di Fukuoka dan Havons, pada akhirnya nenek sihir tersebut
merupakan salah seorang sastrawan yang mau membantu dan memberikan buah
ikut menerbitkan majalah sastra Shinsocho yang dapat mengeluarkan busa yang akan
Karya-karyanya lain yang pernah terbit dijelaskan menjadi sebuah Shabondama.
antara lain : Yume no Tamago (Telur Shabondama tersebut dapat membantu
Impian), Machi no Shonen (Remaja Kota), Havons melihat anaknya kembali walau
Emirian no Tabi (Perjalanan Emilian), dalam bentuk gelembung sabun. Namun
Shabondama (Gelembung Sabun) dan lain- seiring berjalannya waktu Havons sadar
lainnya (Purnomo, 2010:444). Walaupun bahwa kehidupan tidak ada yang abadi.
Toyoshima Yoshio tidak begitu terkenal Melalui cerpen ini pembaca diajak untuk
seperti temannya Akutagawa Ryonosuke melihat fenomena sosial melalui
atau Kikuchi Kan namun ia sudah penggambaran kasih sayang seorang ayah
menerbitkan banyak karya seperti cerpen, terhadap anaknya yang rela melakukan
novel, esei, dan terjemahan. Dan lewat apapun untuk mengembalikan kehidupan
karya-karya tersebut Toyoshima Yoshio anaknya tersebut. Berdasarkan penjelasan
menyandang gelar sastrawan muda yang di atas, maka pada paparan kali ini penulis
berbakat. Shabondama sendiri merupakan akan membahas bagaimana nilai sosial
cerpen yang diperuntukkan bagi anak-anak, yang digambarkan dalam cerpen
yang di dalamnya mengajarkan nilai-nilai Shabondama .
kehidupan yang tersampaikan secara
sederhana. Salah satunya adalah nilai Pembahasan mengenai cerpen
sosial yang menjelaskan bagaimana Shabondama sudah pernah dilakukan,

Copyright @2019, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497 151


Kiryoku, Volume 3 No 3 2019
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

salah satunya adalah penelitian yang primernya. Untuk memahami nila-nilai


dilakukan Lintang Abimanyu mahasiswa sosial dalam sebuah cerpen maka perlu
Jurusan Sastra Jepang, Fakultas Sastra, digunakan pula pendekatan sosiologi sastra.
Universitas Gadjah Mada dengan judul Dalam buku Teori, Metode, dan Teknik
skripsi “Kajian Psikologis Perilaku Obsesif Penulisan Sastra (2013:339-340), Ratna
Tokoh Havons dalam cerpen Shabondama menjelaskan bahwa: Sebagai multi disiplin,
karya Toyoshima Yoshio: Sebuah Tinjauan maka ilmu-ilmu yang terlihat dalam
Psikologis Humanistik”. Dalam sosiologi sastra adalah sastra dan sosiologi.
penelitiannya, selain membahas tentang Dengan pertimbangan bahwa karya sastra
unsur-unsur instrinsik juga dibahas tentang juga memasukkan aspek-aspek kebudayaan
motif perilaku obsesif tokoh utama yang lain, maka ilmu-ilmu yang terlihat
(Havons) ditinjau dari pemenuhan antara lain adalah sejarah, filsafat, agama,
kebutuhan dasar dengan teori psikoanalisis ekonomi, dan politik. Dengan
Maslow. Dan sebagai hasilnya pada pertimbangan bahwa sosiologi sastra
pemenuhan kebutuhan dasar tokoh Havons adalah analisis karya sastra dalam
dan perilaku obsesifnya disebabkan karena kaitannya dengan masyarakat, maka ada
Havons kehilangan sosok anak yang tiga model analisis yang dapat dilakukan
disayanginya. Dengan kata lain apabila antara lain: (1) menganalisis masalah-
kebutuhan dasar yang dimiliki dan cinta masalah sosial yang terkandung pada karya
hilang, hal tersebut dapat menyebabkan sastra dan menghubungkan dengan
seseorang berperilaku obsesif. kenyataan yang pernah terjadi. Umumnya
disebut aspek ekstrinsik, model
Penelitian nilai sosial terhadap
hubungannya disebut refleksi; (2)
karya sastra pun sudah banyak dilakukan,
dan salah satunya terdapat dalam artikel menemukan hubungan antar struktur,
yang terbit di Jurnal Korpus (2019) dengan model dielektika; (3) menganalisis
berjudul Nilai-Nilai Sosial dalam Novel karya dengan tujuan untuk memperoleh
Tentang Kamu Karya Tere Liye. Kajian informasi tertentu.
Sosiologi Sastra. Dalam artikel tersebut
para penulisnya terlebih dahulu HASIL DAN PEMBAHASAN
mendeskripsikan fakta cerita yang
berhubungan dengan nilai sosial. Adapun Nilai sosial merupakan seperangkat
nilai sosial yang muncul dalam novel sikap individu yang dihargai sebagai suatu
tersebut antara lain : sabar, patuh, pemaaf, kebenaran dan dijadikan standar
membantu orang lain, dan peduli orang bertingkah laku guna memperoleh
lain. kehidupan masyarakat yang demokratis
Berbeda dengan kedua penelitian di dan harmonis. Menurut Sukatman dalam
atas, maka pada pemaparan kali ini penulis floklor Indonesia banyak ditemukan nilai-
akan membahas mengenai nilai-nilai sosial
nilai sosial seperti kebaktian antar manusia,
yang terdapat cerpen berjudul Shabondama
kebersatuan hidup, dan adil terhadap orang
METODE lain. Kemudian menurut Sumarjdo (1987),
dalam khasanah sastra Indonesia modern
Metode yang digunakan dalam nilai-nilai sosial dapat ditemukan dalam
pembahasan ini adalah studi pustaka. sastra Indonesia dari peroide balai pustaka
Pendekatan Studi pustaka digunakan untuk sampai periode tujuh puluhan yang banyak
membuat analisa terhadap masalah yang mengungkapkan nilai-nilai sosial Indonesia,
dikaji dengan literatur sebagai sumber data terutama kelas sosial menengah ke bawah.

152 Copyright @2019, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 3 No 3 2019
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

Dalam sebuah karya sastra, nilai sosial perintah raja datang ke istana untuk
akan berkaitan erat dengan fungsi sosial menggelar pertunjukkan sulapnya dan
sastra. Fungsi sosial sastra menurut Watt kesetiaan pada janji untuk merahasiakan
(melalui Endraswara, 2008:81) akan keberadaan sang nenek sihir dari
berkaitan dengan pernyataan: seberapa masyarakat setempat. Salah satu wujud
jauh nilai sastra berkaitan dengan nilai kesetiaan tersebut dapat dilihat pada
sosial dan sampai seberapa jauh nilai sastra kutipan berikut
dipengaruhi oleh nilai sosial. Dalam kaitan
ini ada tiga hal yang perlu diungkap: (a) 御殿の中の美しい庭で、王様はじ
sudut pandang kaum romantik yang め多くの家来たちの前で、ハボン
menganggap sastra sama derajatnya スはふしぎなシャボン玉の芸をし
dengan karya pendeta atau nabi; (b) sudut てみせました。王様はすつかり感
pandang bahwa karya sastra bertugas 心されました。
sebagai penghibur belaka; dalam hal ini Di dalam kebun istana yang indah,
gagasan “seni untuk seni” untuk mencapai memulai pertunjukkan di depan raja
best seller ; dan (c) semacam kompromi dan para pembantunya, Havons
dapat dicapai dengan meminjam slogan menunjukkan seni gelembung sabun.
klasik sastra harus mengajarkan sesuatu Paduka raja sangat kagum dengan
dengan jalan menghibur. Dari kaitan yang pertunjukkan tersebut.
bisa diungkap tersebut dapat dilihat bahwa (Purnomo, 2009:464)
nilai sosial kaitannya sangat luas dengan
sastra. Dengan adanya nilai sosial pada Kemudian rasa tolong menolong
karya sastra diharapkan dapat menjadi diperlihatkan tokoh nenek sihir yang
sebuah bahan ajar bagi masyarakat untuk menolong Havons agar dapat melihat
berinteraksi dengan masyarakat lain anaknya kembali yang sudah meninggal.
melalui cerminan yang tersaji pada sebuah Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut
alur cerita dalam karya sastra.
考えてみると、お前の心はいかに
も可哀さうだ。わたしが少し力を
Nilai sosial yang dianggap banyak
terdapat pada sebuah folklor nampaknya かしてあげよう。繰り替えし無患
menjadi unsur pendidikan yang juga 子の実と銀の鉢とがある。この鉢
disampaikan pada cerita-cerita anak pada にの無患子の実の汁をしぼつて、
umumnya. Salah satunya pada cerita それでシャボン玉を吹いて空に飛
Shabondama sendiri. Nilai-nilai sosial ばすと、そのシャボン玉が何でも
yang antara lain meliputi kebaktian antar お前の思ふ通りのものになる。死
manusia, kebersamaan hidup, dan adil んだ子供に逢ひたい時には、心で
terhadap orang lain juga dapat kita さう思うへば、シャボン玉が子供
temukan pada cerita anak Shabondama. の姿になる。ためしにやつてごら
Berikut nilai-nilai sosial yang penulis ん。」
temukan dalam cerpen Shabondama
“setelah saya pikir, saya kabulkan
1. Kebaktian antar manusia permohonanmu. Dengan sedikit
kekuatan yang saya miliki. Ini ada
Kebaktian antar manusia dalam cerpen buah yang mengeluarkan busa dan
Shabondama ditunjukan dengan kesetiaan mangkuk perak. Dengan buah yang
antar manusia, rasa tolong menolong, dan dapat mengeluarkan busa di dalam
menghormati sesama. mangkuk tersebut, akan berubah
Kesetiaan antar manusia ditunjukkan oleh menjadi gelembung sabun yang
tokoh Havons pada saat ia setia memenuhi dapat terbang ke langit, gelembung
sabun tersebut bisa berubah bentuk
Copyright @2019, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497 153
Kiryoku, Volume 3 No 3 2019
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

jika kita memikirkan apa yang kita bewarna merah dan biru, serta
inginkan. Kamu bisa bertemu membawa seorang anak.
dengan anakmu yang sudah
meninggal, kalau kamu (Purnomo, 2009:448)
memikirkannya dalam hati, anakmu Adapun sikap tidak mempedulikan status
akan berubah menjadi gelembung sosial ditunjukkan oleh tokoh sang raja
sabun. Coba kamu buktikan” yang hadir bersama para pembantunya
(Purnomo, 2009:454) untuk melihat pertunjukkan sulap Havons,
seperti yang terlihat pada kutipan berikut
Sementara menghormati sesama yang juga
termasuk pada kebaktian antar manusia 御殿の中の美しい庭で、王様はじ
yang dalam cerpen ini diperlihatkan sang め多くの家来たちの前で、ハボン
pembantu raja dengan hormat mengerjakan スはふしぎなシャボン玉の芸をし
perintah raja untuk memanggil Havons てみせました。王様はすつかり感
agar dapat memperlihatkan 心されました。
pertunjukkannya di istana. Berikut
kutipannya. Di dalam kebun istana yang indah,
memulai pertunjukkan di depan
「お前のふしぎな芸当を聞かせ
raja dan para pembantunya,
られて、王様がぜひ一度見たい Havons menunjukkan seni
と仰ぐせになつている。これか gelembung sabun. Paduka raja
らさつそく来ててもらいたい。」 sangat kagum dengan pertunjukkan
さう使の者は言いました。 tersebut. (Purnomo, 2009:464)
“Saya dengar anda merupakan
seniman, paduka raja ingin melihat 3. Adil terhadap orang lain.
pertunjukkanmu. Beliau ingin anda Sikap tersebut dalam cerpen
menghadap” kata pembantu raja. Shabondama ditunjukkan dengan
(Purnomo, 2009:464) memberikan penghargaan kepada orang
lain. Tindakan ini terlihat dari sikap yang
ditunjukkan oleh sang raja ketika
2. Kebersamaan hidup. menawarkan pekerjaan di istana dan
Nilai tersebut dalam cerpen Shabondama
memberikan ijin kepada Havons
ditunjukkan dengan saling menjaga dan
menyandang gelar sebagai peniup
tidak mempedulikan status sosial.
gelembung sabun nomer satu di dunia. Hal
Sikap saling menjaga ditunjukkan
tersebut terlihat pada kutipan berikut
oleh tokoh Havons sebagai tokoh ayah
yang selalu bersama dengan anaknya,
sampai membawanya ketika menggelar だが、お前の芸は全く世界に二
pertunjukkan sulap. Hal tersebut terlihat つとは見られないものだ。どう
pada kutipan berikut だ、今日からこのわしに仕へて
三角の帽子をかぶり、赤や青の はくれまいか。」
着物を着、一人の子供をつれて、
“Baik, saya melihat kamu memang
田舎の町々を濡り歩きました。
seniman terbaik di dunia. Jadi,
mulai sekarang kamu bisa bekerja
Havons berjalan mengelilingi kota
di istana apa kau mau”.
satu ke kota lain dengan memakai
(Purnomo, 2009:464)
topi segitiga, memakai jubah

154 Copyright @2019, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 3 No 3 2019
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

Sikap memberikan penghargaan kepada


orang lain juga ditunjukkan oleh raja saat Nilai sosial dalam cerpen Shabondama
mengenang menghilangnya Havons, mengacu pada tiga hal yaitu nilai yang
dengan menyimpan semua alat sulap mengacu pada kebaktian antar manusia,
(berupa mangkuk perak dan buah yang nilai sosial yang mengacu pada
dapat mengeluarkan busa) Havons di kebersamaan hidup dan nilai sosial yang
istananya. Hal tersebut terlihat pada mengacu pada adil terhadap orang lain.
kutipan berikut Nilai yang mengacu pada kebaktian antar
manusia meliputi kesetiaan antar manusia,
誰にも、王様にも、さつぱりわ rasa tolong menolong, dan menghormati
けが分かりませんでした。そし sesama. Nilai sosial yang mengacu pada
て、消え失せたハボンスの記念 kebersamaan hidup meliputi saling
として、まつ黒な 無患子 の種と menjaga dan tidak mempedulikan status
銀の鉢とは、王様の御殿に長く sosial,sementara nilai sosial yang mengacu
pada adil terhadap orang lain adalah
残されました。
memberikan penghargaan kepada orang
Tidak seorang pun yang tahu, lain. Nilai-nilai tersebut disampaikan
paduka raja pun tak tahu yang melalui rangkaian peristiwa dan tindakan
telah terjadi. Setelah itu, semua para tokoh dalam cerpen, sehingga dapat
peralatan Havons seperti buah disimpulkan bahwa cerpen Shabondama
yang mengeluarkan busa yang secara fungsi sosial termasuk karya sastra
sudah hitam, mangkuk perak yang mengajarkan sesuatu dengan jalan
tersebut di pajang di istana paduka menghibur.
raja. (Purnomo, 2009:472)

Dari penjelasan di atas dapat dipahami DAFTAR PUSTAKA


bahwa fenomena sosial yang terjadi dalam
cerpen Shabondama merupakan cerminan Abimanyu, Lintang. 2014. Kajian
kehidupan yang terjadi pada sebuah Psikologis Perilaku Obsesif Tokoh
masyarakat kelas bawah (tokoh Havons) Havons Dalam Cerpen
yang berhubungan dengan masyarakat Shabondama Karya Toyoshima
kelas atas yang direpresentasikan oleh Yoshio: Tinjauan Psikologi
tokoh raja. Perbedaan kelas diantara Humanistik. Skripsi Pada Fakultas
keduanya tidak menghalangi sang raja Sastra Universitas Gadjah Mada
untuk melakukan kebaikan kepada tokoh Yogyakarta: tidak diterbitkan
Havons. Begitu pula Havons yang hidup
berkekurangan tidak melepaskan Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi
tanggungjawabnya untuk berbuat baik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
pada orang-orang di sekitarnya.Bahkan Media Pressindo
tokoh nenek sihir yang sering dianggap
jahat pun memberikan kebaktian antar Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak
manusia dengan menolong Havons dalam Kajian Strukturalisme,
mewujudkan keinginannya. Perbuatan Sosiologi, Semiotika, hingga
tokoh-tokoh dalam cerpen tersebut Penulisan Kreatif. Yogyakarta:
merupakan cerminan dari nilai-nilai sosial Graha Ilmu
mereka sebagai bagian dari masyarakat.
Lindasari,Novita.dkk.2019. Nilai-Nilai
Sosial dalam Novel Tentang Kamu
SIMPULAN
Copyright @2019, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497 155
Kiryoku, Volume 3 No 3 2019
e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

Karya Tere Liye Kajian Sosiologi


Sastra. Jurnal Ilmiah Korpus.3 (1)

Pujo, Purnomo Antonius. 2009. Antologi


Kesusasteraan Anak Jepang.
Surabaya: Era Media.

Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori,


Metode, dan Teknik Penelitian
Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Saini dan Sumarjdo. 1987. Apresiasi


Kesusasteraan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama

Sumber Internet :
http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/japliterature/article/
view/2422/2425
Diunduh tanggal 26 Februari 2019
https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial
Diunduh tanggal 29 April 2015

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/korp
us/article/view/7346
Diunduh tanggal 25 Mei 2019

156 Copyright @2019, KIRYOKU, e-ISSN: 2581-0960 p-ISSN: 2599-0497

Anda mungkin juga menyukai