OLEH :
KELOMPOK :5
ASISTEN : HAPPY RIZQA AMALIAH
Lipid berasal dari makanan yang dikomsumsi dan disintesis di dalam hati.
Kelompok lipid terdiri dari triasilgliserol, fosdolid, kolesterol, dan asam lemak
bebas. Lipid diangkut melalui aliran darah dengan cara berikatan dengan protein
membentuk senyawa yang larut dalam air yang disebut lipoprotein (Beny. A
2013). Kandungan lipid yang terbesar pada makanan adalah jenis trigliserida
(Jim,E.I 2013).
pangan, kosmetik dan obat-obatan. Seperti juga pada sistem minyak utuh, reaksi
oksidasi lipid juga dapat terjadi dalam sistem emulsi minyak air, bahkan
ini bertujuan:
Sifat Minyak.
Pukul 14-.00 – Selesai. Di Lab. Unit Analisis Dan Pakan Ternak Fakultas
Bahan yang digunakan pada uji kelarutan protein dapat dilihat pada tabel 2.
No Bahan Kegunaan
1 Air suling (aquades) Sebagai objek pengamatan
2 Larutan Na2CO3 Sebagai objek pengamatan
3 Minyak bimoli Sebagai objek pengamatan
4 Alkohol 96% Sebagai objek pengamatan
5 Klorofom Sebagai objek pengamatan
Bahan yang digunakan pada uji pembentukan emulsi dapat dilihat pada tabel
3.
No Bahan Kegunaan
1 Air suling (aquades) Sebagai objek pengamatan
2 Larutan Na2CO3 0,5% Sebagai objek pengamatan
3 Minyak bimoli Sebagai objek pengamatan
4 Larutan sabun Sebagai objek pengamatan
5 Larutan protein Sebagai objek pengamatan
sebanyak 1 ml.
Na2CO3 0,5%.
sabun
Hasil pengamatan pada uji kelarutan protein dapat dilihat pada tabel 4.
Pengamatan Dokumentasi
Pada tabung pertama dengan bahan indicator air suling, hasil pengujian
pembuktian minyak bimoli tidak dapat larut pada air suling. Tabung kedua
alkohol dan minyak membuktikan bahwa minyak tidak larut di alkohol. Pada
tabung ketiga bahan indicator klorofom membuktikan bahwa minyak bimoli larut
pada pelarut klorofom. Pada tabung tekakhir yaitu tabung ke empat dengan
bahan Na2CO3 membuktikan bahwa minyak kelapa tidak mampu larut pada
pelarut Na2CO3 dan membentuk emulsi. Dari empat tabung tersebut diperoleh
hasil yang berbeda beda. Haenuryadin (2015) mengatakan bahwa lipid sebagai
mengandung gugus lain tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic
klorofom.
Dari hasil yang diperoleh hanya ada satu bahan indicator yang mampu
melarutkan minyak bimoli. Seperti yang kita ketahui bahwa klorofom adalah
pelarut nonpolar, dan lemak juga adalah subtansi nonpolar sehingga kedua bahan
kamu bahas per hasil pengamatan
jadi pembahasan larut di gabung
dan pembahasan tdk larut jga tersendiri
jadi jurnal jgn di gabung ut yg larut dengan tdk larut
tersebut dapat bersatu sebagaimana yang dikatakan oleh Azhari (2015) bahwa “
pelarut akan mengeluarkan senyawa polar, dan pelarut nonpolar akan melarutkan
senyawa nonpolar “.
air Na2CO3, hal ini terjadi karena air merupakan pelarut polar dan pada pelarut
air.
oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat baik pada minyak atau air serta
(susanti, W 2011).
Hasil percobaan air, minyak bimoli dan larutan sabun membentuk emulsi
yang stabil, hal ini terjadi karena larutan sabun merupakan emulfisier dipa yang
berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase kontinu (air) dan
diabsorbsi melapisi butir minyak sehingga butir-butir minyak tak dapat menyatu
larutan homogeny yang berarti terbentuknya emulsi yang stabil, hal ini pun
dikarenakan larutan protein memiliki bentuk molekul yang dapat terikat pada
melarutkan minyak secara sempurna. Hal ini sesuai dengan susanti W., (2011),
3.3 Kesimpulan
BAHAS TABEL PENGAMATAN
Lipid merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam laritan
polar tetapi dapat larut dalam nonpolar. Lipid yang memiliki ikatan
rangkap merupakan lipid yang bersifat tak jenuh dan bentuknya cair pada
suhu kamar. Lipid tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap mudah
ikatan rangkap merupakan lipid yang bersifat jenuh dan tidak mudah
3.4 Saran
tentang definisi protein agar kita tau apa yang akan dilakukan pada
Susanti W,. 2011. Kelarutan lipid terhadap pengaruh emulgator terhadap kelarutan
\Azhari, M.A. 2015. Uji kelarutan, Akrolein, ketidak larutan, ketengikan dan