Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
NIM : L1A120172
KELAS :D
KELOMPOK : 8
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB I PENDAHULUAN
Minyak kelapa murni atau Virgin coconut oil merupakan modifikasi dari
pembuatan minyak kelapa sehingga menghasilkan produk dengan kadar air dan
kadar asam yang lebih rendah, berwarna bening dan mempunyai daya simpan
yang cukup lama yaitu 12 bulan. Dari segi ekonomi minyak kelapa murni
mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa yang diolah
waktu yang lama sehingga menghasilkan bau tengik dan kualitas yang kurang
baik akibat kadar air dan asam lemak bebas yang masih tinggi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendapatkan minyak kelapa murni dengan kadar air dan asam
makanan kita. Salah satu bentuk lipid adalah trigliserol dan lipoprotein.
Trigliserol adalah sumber cadangan kalori yang memiliki energi tinggi. Jika
Fungsi biologi lipid tergantung pada struktur kimianya. Minyak dan lemak
yang berfungsi sebagai cadangan makanan, minyak dan lemak memiliki bentuk
hidrokarbon yang memiliki tingkat oksidasi rendah. Lipid relatif tidak bisa larut
dalam air dan bisa larut dalam pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform.
Uji kelarutan lipid pada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam
air, tetapi larut sempurna pada dalam pelarut organik seperti eter, kloroform,
aseton, benzena, atau pelarut nonpolar lainnya. Minyak dalam air akan
membentuk emulsi tidak stabil karena stabil karena bila dibiarkan, maka cairan
akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya, minyak dalam soda (Na2CO3)
akan membentuk emulsi stabil karena asam lemak bebas dalam larutan lemak
Emulsi adalah campuran dari dua cairan yang biasanya tidak bergabung,
seperti minyak dan air. Perlu ditambahkan zat tertentu yang bertindak sebagai
pengemulsi, yang dapat membantu dua cairan dapat bercampur secara homogen
dan stabil . Menurut farmakope edisi IV Emulsi adalah sistem dua fase yang
salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan
kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga
cairan dalam cairan lain dimana keduanya tidak saling melarutkan. Agar
terbentuk emulsi yang stabil, diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut
permukaan permukaan antara kedua fase cairan. Bahan emulsi dapat berupa
adalah:
ini adalah:
pukul 14.00 wita sampai selesai, bertepatan dilaboratorium unit Analisis dan
pakan ternak, jurusan peternaka, fakultas peternakan universitas halu oleo kendari.
HURUF BESAR DI HURUF PERTAMA KATA
2.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada uji kelarutan protein dapat dilihat pada tabel 1
Bahan yang digunakan pada uji kelarutan protein dapat dilihat pada tabel 2
Adapun prosedur kerja praktikum uji kelarutan lipid adalah sebagai berikut :
1) Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering. Berturut-turut diisidengan air
suling, alkohol 96%, eter, kloroform, dan larutan Na2CO30,5% sebanyak 1 ml.
kelapa curah
berikut :
Na2CO30,5%.
sabun.
kelapa curah.
HASIL DAN
BAB III PEMBAHASAN
Aquades + minyak
Alkohol + minyak
Kloroform + minyak
Na2CO3 + minyak
Protein + kelapa
3.2 Pembahasan
3.2.1
1. Uji kelarutan lipid
minyak kelapa, disiapkan 4 tabung reaksi setiap tabung diisi 2 tetes minyak
kelapa murni. Tabung pertama yang berisi 2 tetes minyak kelapa murni
ditambahkan air suling sebanyak 1 ml hasilnya tidak larut karena sifat
molekulnya yang berbeda. Molekul air adalah molekul pola, artinya salah
satu ujung molekul memiliki muatan positif dan ujung lainnya memiliki
Hotmauli S., (2017) air dan minyak adalah zat yang tidak akan tercampur.
Tabung reaksi yang kedua yang terisi dengan 2 tetes minyak kelapa
pelarut nonpolar, dan lemak juga adalah substasi nonpolar sehingga kedua
bahan tersebut dapat bersatu sebagaimna yang dikatakan oleh Azhari (2015)
bahwa pelarut polar akan melarutkan senyawa polar, dan pelarut nonpolar
3.2.2
2. Uji pembentukan emulsi
bersih dan kering tabung satu diisi 2 ml air dan 2 tetes minyak kelapa murni
lalu dikocok tabung dengan kuat, biarkaan beberapa saat dan hasil emulsinya
yaitu tidak stabil. Menurut BPOM (2013) yang tidak tercampur seperti
Na2CO30,5%. Kocok tabung reaksi dengan kuat, lalu biarkan beberapa saan
larutan sabun. Dikocok tabung reaksi dengan kuat, lalau biarkan beberapa
protein. Dikocok tabung reaksi dengan kuat lalu biarkan beberapa saat. Hassil
lapenris 2011 ).
4.1. Kesimpulan
membentuk emulsi tidak stabil ialah karena air yang sifatnya polar sangat susah
larut dalam minyak yang sifatnya non polar sehingga kedua cariran tersebut akan
saling memisah (tidak bisa bersatu). Penambahan minyak dengan larutan sabun
dan air membentuk emulsi yang stabil karena ketiga larutan tersebut mampu
BAHAS HASIL PENGAMATAN MU YANG DI TABEL
menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan.
4.2. Saran
saran untuk melakukan praktikum uji kelarutan lipid dan uji pembentukan
emulsi agar melakukan praktikum harus berhati-hati dan teliti agar tidak terjadi
Surbanti, Windi Monika. 2016. “ Pengaruh pelarut kloroforn dan pemurnian gliserol
dengan proses asidifikas asam klorida kota Medan” dalam Jurnal teknik
kimia UsU.
BPOM,2013.Batas maksimum pengguna bahan tambahan pangan pengemulsi. Badan
pengawas obat dan makanan reproduksi indonesia. Jakarta.
Susanti dkk. “ Kelarutan Lipid Serta Pengaruh Umulgator Terhadap Kelarutan
Lipid”, Jurnal Biokimia Praktikum, 2, no,2011 h. 1-7