Oleh
Lipid ialah senyawa organik yang memiliki sifat tidak larut dalam
air, tetapi dapat larut dalam pelarut non polar. Lipid merupakan salah satu
apoptosi sel, penghasil panas dalam tubuh, sebagai sumber asam lemak
fosfolipid dan asam lemak yang tidak larut dalam cairan plasma. Lipid-
diangkut dalam sirkulasi darah karena sifatnya yang tidak larut dalam air.
(Crook, 2012).
dapat mengurangi bau dan rasa yang tidak enak dari minyak,
cairan dalam sistem dispersi fase cairan yang satu terdispersi sangat halus
dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya dimantapkan oleh zat
dua atau lebih cairan yang tidak larut satu sama lain, stabil secara
1.2. Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum uji kelarutan lipid dan uji pembentukan
1.3. Manfaat
Adapun manfaat pada praktikum uji kelarutan lipid dan uji pembentukan
dilakukan dilaboratorium.
MENGIKUTI TUJUAN
TAMBAHKAN KATA MAHASISWA DAPAT
2. Meningkatkan kreativitas pemahaman mahasiswa dalam
kendari.
2.2 Alat dan Bahan
No Alat Kegunaan
1 Kamera Mengambil dokumentasi pada saat
praktikum.
2 Alat Tulis Menulis setiap perubahan yang
diamati.
3 Tabung Reaksi Untuk mereaksikan dua larutan
bahan kimia atau lebih.
dengan air suling, alkohol 96%, eter, kloroform, dan larutan Na2CO3 0,5%
sebanyak 1 ml.
Tabung 2 : diisi 2 ml air, 2 tetes minyak kelapa murni, dan 2 tetes larutan
Na2CO30,5%.
Tabung 3 : diisi 2 ml air, 2 tetes minyak kelapa murni dan dua tetes
larutan sabun.
2 Alkohol 96%
3 Kloroform
4 Na2CO3 0,5%
1 Air + Minyak
2 Air + Minyak +
Na2CO 0,5%
Minyak
3.2 Pembahasan
Lipid ialah senyawa organik yang memiliki sifat tidak larut dalam air,
tetapi dapat larut dalam pelarut non polar. Lipid merupakan salah satu zat
apoptosi sel, penghasil panas dalam tubuh, sebagai sumber asam lemak
hasilnya pun sama dengan air suling yaitu tidak larut, Hal ini terjadi
polar. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Diman, 2013) alkohol dan air
suling yang mempunyai struktur yang serupa dengan air dimana satu
hidrogen air digantikan dengan gugus alkil, sementara minyak tidak larut
dalam air suling dan alkohol jadi minyak tidak larut dalam alkohol dan air
suling karena alkohol dan air suling bersifat jenis pelarut polar.
beberapa saat kemudian hasilnya larut, dan pada percobaan yang keempat
hasilnya sama larut. Hal ini terjadi karena kedua pelarut tersebut
merupakan jenis pelarut non polar. Hal ini sesuai dengan pernyataan
sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon
sifat dari lipid yaitu lipid mudah larut dalam pelarut non polar seperti
atau lebih cairan yang tidak larut satu sama lain, stabil secara
tabung pertama diisi 2 ml air, dan dituangkan 2 tetes minyak bimoli dan
emulsi tidak stabil. Kemudian lanjut ke tabung kedua diisi dengan 2 ml air
hasilnya sama yaitu emulsi tidak stabil. Hal ini disebabkan karena air
yang sifatnya polar sangat susah larut dalam minyak yang sifatnya non
polar sehingga kedua cairan tersebut akan saling memisah (tidak bisa
penambahan minyak dengan air dan larutan soda ialah karena adanya air
pelarut soda akan membentuk emulsi stabil karena asam lemak yang
bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun, tetap
Kemudian lanjut pada tabung ketiga yang diisi 2 ml air, dan 2 tetes
hasilnya stabil atau emulsi stabil. Hal ini disebakan yaitu karena kedua
cairan, inilah yang dinamakan zat pengemulsi. Hal ini sesuai dengan
soda protein akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang
bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun, sabun
4.1. Kesimpulan
kelarutan lipid, larutan air suling dan alkohol 96% yaitu tidak terlarut
dalam minyak bimoli, Hal ini terjadi disebabkan karena kedua jenis
ini terjadi karena kedua pelarut tersebut merupakan jenis pelarut non
polar.
hasilnya tidak stabil atau tidak emulsi. Hal ini disebabkan karena air
yang sifatnya polar sangat susah larut dalam minyak yang sifatnya non
polar sehingga kedua cairan tersebut akan saling memisah (tidak bisa
kelapa murni hasilnya yaitu stabil atau emulsi. Hal ini disebakan
pengemulsi.
menjaga kebersihan alat alat praktikum agar hasil yang didapatkan bisa
maksimal. Karena jika alat alat praktikum kotor maka dapat menyebabkan
Crook, 2012. Definisi Lipid Jurnal Biokimia Lipid, Vol 16. No. 1.
Deman, J.M. 2012. Kimia Makanan, Bandung: Penerbit ITB.
Diman,2013. Struktur Alkohol Kimia, Jurnal Kimia Lipid,Vol 16. No. 1.
Fessenden, 2019. Kelarutan Lipid, Jurnal Kimia Dasar Lipid, Vol 5. No. 3
Galindo, 2012. Penyebab Terbentuknya Emulsi, Jurnal Kimia Emulsi, Vol 7. No.
1.
Gandyy, 2015. Minyak Dalam Soda Protein,Jurnal Biokimia Emulsi Stabil, Vol
14. No. 1.
Huang, 2015. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Jakarta:
Penerbit UIPress.
Setyanigrum, 2015. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press).
CONTOH
HUANG. 2015
PENERBIT UIPRESS
Lampiran