Anda di halaman 1dari 14

Gaya Hidup Kaum Muda Pengahafal Al-Qur’an di Solo Raya

Pendahuluan

Sebagai mana yang telah kita ketahui, gaya hidup adalah salah satu hal yang tidak bisa lepas
dari seseorang, setiap orang pasti memiliki gaya hidup tersendiri sesuai dengan kepribadian
nya, salah satunya yaitu gaya hidup kaum muda penghafal Al-Qur'an. Penghafal Al-Qur'an
identik dengan hal hal yang baik dikarenakan berhubungan langsung dengan Al Qur'an
(Kalamullah) tetapi tidak dapat dipungkiri diera globalisasi dan semakin pesatnya
perkembangan teknologi para penghafal pun memiliki gaya hidup yang berbeda dengan
penghafal Al-Qur'an zaman dulu. Salah satunya dipondok pesantren Al Manshur Popongan
yang berada diklaten, seperti halnya manusia lainya mereka pun memiliki rasa bosan, seperti
halnya data yang saya peroleh dari wawancara salah satu santri disana, apabila merasa
bosan dan boring mereka memiliki cara menghilangkan nya dengan menonton film, ataupun
mendengar musik. Berbeda dengan zaman daluhu yang masih belum ada teknologi yang
maju, dan inilah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hafalan orang orang zaman
dulu dan sekarang.
Tujuan dan manfaat
Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kah gaya hidup para
penghafal Al Qur'an, apakah mereka juga sama dengan anak muda pada umumnya ataukah
beda. Ternyata dari hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian menghasilkan suatu
informasi bahwasanya para pemuda penghafal Al Qur'an pada zaman sekarang pun juga
tidak mau tertinggal oleh tren yang ada dan sangat berbeda jauh dengan penghafal Al
Qur'an zaman dahulu.
Manfaat yang dapat kita ambil dari tema ini adalah,kita sebagai generasi muda meskipun
hidup di zaman yang serba instan ini kita juga tidak boleh lupa akan tujuan akhirat, kita
ketahui bahwasanya Al Qur'an adalah petunjuk sekaligus pedoman bagi umat Islam bahkan
umat manusia dan oleh sebab itu setidaknya kita itu hafal juz amma untuk bekal kita kelak.
Rumusan masalah
Di era modern dan serba instan ini kita ketahui banyak generasi muda yang entah
dipertanyakan pemahaman nya tentang agama apalagi tentang Al Qur'an, dan penelitian ini
akan menunjukkan bagaimana gaya hidup seorang penghafal Al Qur'an dalam keseharian
nya dan bagaimana menghadapi arus globalisasi ini.

Metode penelitian
Dalam penelitian ini saya menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu wawancara, Dan
yang saya wawancarai adalah santri sekaligus keluarga pondok pesantren Al Manshur
Popongan, saya memilih beliau karena beliau adalah keluarga pondok sendiri dan pasti lah
beliau lebih tau dan lebih akrab dengan dunia Al Qur'an serta apa saja yang terhubung
dengan penghafal. Beliau sendiri hidup di keluarga penghafal jadi secara tidak langsung
beliau sudah dari kecil tau tentang seluk beluk penghafal.
Dalam pengambilan data wawancara saya melakukan dengan media wa, dikarenakan beliau
adalah perempuan dan akses kesana pun untuk laki2 dibatasi,dan Alhamdulillah meski dari
via wa saya dapat sedikit informasi tentang gaya hidup kaum muda penghafal Al-Qur'an dari
beliau.

Gambaran umum lokasi pengambilan data


Pondok pesantren Al Manshur atau yang lebih sering dikenal dengan Popongan berada di
daerah Klaten,tepatnya di desa Tegalgondo kecamatan Wonosari, pondok ini berbasis
penghafal Al Qur'an dan thoriqoh kholidiyah wa Naqsyabandiyah, meski begitu pondok ini
lebih condong ke tahfidz nya dan banyak sekali para santri yang mondok disini dan
menghafal Al-Qur'an.

Di Kesempatan kali ini saya akan melakukan wawancara tentang bagaimana gaya hidup
kaum muda penghafal Al-Qur'an dan bagaimana keseharian dalam mengisi waktu luang
ataupun cara cara yang dilakukan para penghafal itu untuk menghafalkan Al Qur'an.
Sekarang ini sudah banyak generasi muda yang terjerumus ke dalam arus globalisasi dan
perkembangan teknologi. Tetapi beda halnya dengan para penghafal Al-Qur'an mereka
mampu menahan dan membagi waktu mereka untuk bermain dan menghafal. Berikut
adalah transkip wawancara saya dengan salah satu pemuda yang menghafalkan Al Qur'an.

Laporan Wawancara
Tema wawancara : Keseharian penghafal Al-Qur'an
Tanggal wawancara : 21 Maret 2021
Nama informan : Ning ivadatussaniyah popongan
Posisi/jabatan : putri keluarga pemilik pondok pesantren Al Manshur Popongan
Lokasi wawancara : via wa
Jam wawancara : 21.37 wib
Temuan penting : bahwasanya dalam menghadapi kendala dan dorongan untuk
menghafal saat merasa malas setiap orang berbeda-beda,dan ternyata tidak selalu melulu
orang yang menghafalkan Al-Qur'an pada saat ada jam kosong ia murojaah Al Qur'an nya,
motivasi, dan semangat dalam menghafal tidak selalu dari diri sendiri,ada yang dari
lingkungan dan pergaulan.

Narasi :
Gaya hidup adalah suatu hal yang melekat pada diri kita. Begitu juga dengan para
penghafal Al-Qur'an. Mereka juga memiliki gaya hidup yang mereka miliki sendiri. Kali ini
peneliti berhasil mewawancarai salah satu pemuda yang juga seorang penghafal Al-Qur'an.
Motivasi menghafal pun setiap pemuda juga berbeda-beda. awalnya saya nggak berminat
menghafal Alquran tapi pas saya sudah mondok lihat banyak banget yang menghafal Qur'an
jadi saya juga lama lama minat ungkap sania. Dari hal ini juga bisa dilihat bahwa lingkungan
tempat kita tinggal juga mempengaruhi gaya hidup kita. Seperti umumnya pemuda yang
lainya para pemuda yang menghafal Al-Qur'an pun kadang juga memiliki rasa malas ataupun
gelisah yang mengganggu. Akan tetapi cara penyelesaian dan juga sikap yang diambil para
pemuda penghafal Al-Qur'an berbeda dengan pemuda umumnya. Kalo saya sih denger
musik atau lihat film. Tapi kalo di pesantren saya ngobrol dulu sebentar sama temen ungkap
Ning Sania. Bukan hanya malas kadang ada yang bagian susah dihafal,kadang juga ngeblank
pas waktu setoran Apalagi godaan untuk berhenti menghafalkan juga ada, imbuh Ning Sania.
Seorang penghafal juga harus memiliki disiplin yang tinggi. Hal ini dikarenakan
bagaimana nanti dirinya akan membagi waktu menghafal dan waktu lainya. Apabila banyak
tugas kuliah dan itu deadline nya mendesak langsung saya kerjakan dan kalau sedang kosong
daya gunakan untuk membuat hafalan ungkap Ning Sania. Dan hal ini sangat jauh berbeda
dengan pemuda yang tidak menghafal Al-Qur'an. Biasanya disaat waktu senggang para
pemuda pada umumnya mengisi dengan berkumpul dengan teman-teman dan nongkrong,
pemuda yang menghafal Al-Qur'an mengisi dengan mengaji. Dan hal inilah yang membuat
unik penelitian ini. Kalau pas waktu luang ya kadang tidur kadang nderes kadang ungkap
Ning Sania. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada waktu yang terbuang untuk melakukan
kemaksiatan dan juga terbuang dengan sia sia. Bahkan para penghafal juga harus memiliki
kedisiplinan dalam kesehatan. Kalau saya sukanya jalan jalan, ungkap Ning Sania. Dan itu
semua dilakukan agar tubuh tetap sehat dan menghafal pun menjadi nyaman. Dan para
penghafal Al-Qur'an biasanya lebih memilih tempat yang sepi agar dapat menghafal dengan
mudah. Kalau pas masih di pondok kan lingkungan sangat ramai, jadi saya menghafalkan
malam hari, dan kalau siang itu terlalu ramai dan tidak fokus, ungkap Ning Sania.
Berikut transkrip Wawancara saya dengan Ning Sania.

Transkrip wawancara :

🙏 🙏
Saya : Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ning Sania Popongan: Waalaikumsalam wr wb
Ning Sania Popongan: Maaf ini siapa ya?
Saya : Maaf sebelumnya,

🙏🏻
Perkenalkan nama saya habib Abdul Azam(201111047) prodi ilmu Qur'an dan tafsir IAIN
Surakarta Ning

🙏🏻
Disini saya ingin meminta waktunya sebentar untuk bertanya,guna untuk memenuhi tugas
kuliah metodologi penelitian kualitatif saya

🙏🙏🏻
Saya : Saya ingin bertanya tentang gaya hidup kaum muda para penghafal Al-Qur'an
Ning Sania Popongan: Owh iya, salam kenal kak saya ivada

Ning Sania Popongan: Iya kak🙏


Saya : Sebelumnya boleh saya nama panjang sampean ning

Ning Sania Popongan: Saya ivadatussaniyah


Saya : Nggih ning
Saya : Saya ingin bertanya Ning,jadi kapan sampean mulai menghafal Al-Qur'an?
Ning Sania Popongan: Saya mulai menghafal Alquran kelas 7 Mts
Saya : Subhanallah,lha sekarang sampean menempuh pendidikan kuliah ataukah masih
SMA?
Ning Sania Popongan: Sekarang saya sudah kuliah kak
Saya : Ohh, sekarang sampean kuliah dimana Ning?
Ning Sania Popongan: Di UNU surakarta kak
Saya : Ohh mantap Ning
Saya : Terus apa motivasi sampean untuk menghafal Al-Qur'an?
Ning Sania Popongan: Motivasi??awalnya saya nggk berminat menghafal Alquran kak..tapi
pas saya sudah mondok lihat banyak banget yang menghafal Qur'an jadi saya juga lama²
minat
Saya : Ohhh jadi karena lingkungan juga ya Ning?
Ning Sania Popongan: Iya kak.lingkungan itu menurut saya sangat mempengaruhi
Saya : Baik ning
Saya : Terus waktu yang efektif untuk menghafal biasanya kapan Ning?
Ning Sania Popongan: Kalo pas masih di pondok kan lingkungan sangat ramai ya kak..jadi klo
saya sih malam hari..kalo siang itu terlalu ramai dan nggk fokus kak
Ning Sania Popongan: Tapi kalo pas lagi dirumah sih bisa siang dan malem
Saya : Biasanya sehari dapat berapa halaman Ning kalo menghafalkan?

satu setengah..ya semampunya tergantung mood kak 😅


Ning Sania Popongan: Kalo itu sih nggk bisa ditentukan kak,kadang satu halaman kadang

Saya : Jadi gak nentu ya Ning dapet berapa halaman ataupun ayat ya
Ning Sania Popongan: Iya kak
Saya : Kalau setoran sampean menyetor ke siapa Ning?
Ning Sania Popongan: Saya setoran sama Abah saya kak
Saya : Ohh ya Ning

😅 😅
Saya: Untuk sekarang sampean dapat berapa juz ?
Ning Sania Popongan: Aduh gimana ya
Saya : Dapat berapa Ning
Apakah sudah selesai hafalannya? 😅
Ning Sania Popongan: Belum selesai kak
Ning Sania Popongan: Masih kurang banyak
Saya: Kurang banyaknya berapa ning?

👍🏻
Ning Sania Popongan: Heheh saya baru dapet 13 jus kak
Saya: Masyaallah udah banyak ya ning
😅
Saya : Bagaimana cara sampean membagi waktu kuliah dan menghafal Ning?
Ning Sania Popongan: Tergantung tugas kak .ya kalo pas harus ada deadline dan segera saya
kerjakan dlu tugas yang mendesak
Ning Sania Popongan: Tapi klo pas gaada tugas ya buat ngeloh
Saya : Tugas tugas kuliah juga banyak ya ning?
Ning Sania Popongan: Ya lumayan banyak kak
Saya : Terus bagaimana sampean membagi menjaga hafalan biar tidak lupa Ning?
Ning Sania Popongan: Nderes kak
Ning Sania Popongan: Ya klo setiap habis magrib kan pasti ada waktu buat ngaji
Saya : Masyaallh mantab ning
Saya : Terus apabila sewaktu-waktu malas gitu dorongan sampean apa Ning untuk terus
menghafal dan mengaji?

nggk hafalin😅
Ning Sania Popongan: Ya kan setiap orng pasti punya titik lelah kak jadi kadang jga bolos
buat ngefresh in pikiran
😅
Ning Sania Popongan: Tapi kalo nderes sih kesadaran diri karena itu kebutuhan ya kak
Saya : Owlah iya Ning
Saya : Biasanya kendala apa yang dialami saat menghafal Ning?
Ning Sania Popongan: Kendala sih pasti banyak kak
Ning Sania Popongan: Kadang ada yang bagian susah d hafal,kadang jga ngeblank pas waktu
setoran
Saya : Kalau untuk menjaga mood agar bisa semangat gimana Ning?
Ning Sania Popongan: Apalagi godaan untuk berhenti menghafalkan jga ada 😅
Ning Sania Popongan: Kalo itu kita butuh mood booster kak..tergantung masing² kalo itu kak.
Kan mood booster setiap orang beda²
Saya : Terus bagaimana sampean menghadapi masalah seperti itu Ning?
Ning Sania Popongan: Kalo saya sih denger musik atau lihat film
Ning Sania Popongan: Tapi kalo di pesantren saya ngobrol dulu sebentar sama temen
Ning Sania Popongan: Buat sharing
Saya : Ohhh ya Ning
Saya : Terus kalau ada kegiatan kosong gitu biasanya sampean mengisi dengan kegiatan apa
Ning?
Ning Sania Popongan: Kegiatan kosong??mksudnya gimana kak??
Saya : Ya kalau ada waktu luang gitu Ning bisanya di isi apa ?
Ning Sania Popongan: Kalo pas waktu luang ya kadang tidur kadang nders kadang ngobrol
Saya : Gak nentu ya Ning
Ning Sania Popongan: Iya kak
Saya : Kalau olahraga yang sampean gemari apa Ning untuk menjaga kesehatan biar bisa
menghafal?

🤭
Ning Sania Popongan: Kalo saya sukanya jalan² kak
Saya : Car free day ya ning
Ning Sania Popongan: Hehe...ya itu mksudnya 😅
Saya : Baik Ning
Ning Sania Popongan: Sudah selesai kak?
Saya : Ya untuk sementara seperti itu dulu Ning

sampean 🙏🏻
Maaf mengganggu waktunya dan terimakasih banyak atas informasinya serta kelonggaran

Bila banyak salahnya saya mohon maaf sebesar-besarnya Ning 🙏🏻


Dan sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak atas waktunya
Ning Sania Popongan: Iya kak sama²
Ning Sania Popongan: Semoga bermanfaat 🙏
🙏🏻
Saya: Dan untuk nomer sampean tadi saya dapat dari santri sampean maaf ada salah kata
dan kelancangan saya

🙏🏻
Saya undur diri Ning

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu


Ning Sania Popongan: Iya kak gpp

Waalaikumsalam wr wb

Pendahuluan
Gaya hidup kaum muda penghafal Al-Qur'an adalah suatu penelitian yang membahas
tentang bagaimana,mengapa,dimana, dll. Tentang hal yang berkaitan dengan Al Qur'an
terutama para remaja. Tak lepas dari itu semua, menjadi penghafal Al Qur'an adalah suatu
pilihan yang sangat bagus. Akan tetapi masih banyak orang tua yang apabila memiliki anak
yang nakal akan diancam dimasukkan ke pondok. Pemikiran seperti inilah yang membuat
banyak anak anak yang tidak mau mondok.
Berbeda dengan kasus yang satu ini, seorang anak lulusan SD yang memiliki niat sendiri
untuk pondok, hal ini menjadi sangat menarik dikarenakan di tengah perkembangan zaman
ini banyak anak yang sudah teracuni oleh ponsel. Dan maka dari itu pondok pesantren
adalah salah satu cara untuk melindungi anak kita dari hal hal tidak diinginkan di kemudian
hari.
Tujuan dan manfaat
Tujuan
1.Untuk mengetahui bagaimana niat awal para kaum muda penghafal Al-Qur'an
2. Mencari tahu kegiatan sehari-hari kaum muda penghafal Al-Qur'an
3. Kegiatan pendukung
Manfaat
1. Sebagai contoh bagi generasi muda untuk Bersemangat menghafal Al-Qur'an
2. Sebagai contoh bagi pemuda agar mengisi kegiatan dengan hal hal yang positif
Rumusan masalah
Diera globalisasi ini sangat sulit bagi generasi muda untuk pisah dengan teknologi. Bahkan
dimanapun dan kapanpun selalu membawa ponsel. Dan hal ini sangat mempengaruhi
pergaulan pemuda pemuda generasi saat ini. Ada sebagian anak yang dipaksakan untuk
mondok hingga akhirnya tidak betah juga dikarenakan tidak bisa berpisah dengan teknologi.
Maka dari itu penanaman akhlak mulia usia dini sangat dibutuhkan. Dan saat ini pondok
pesantren adalah tempat paling aman bagi generasi muda.
Metode penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara secara langsung kepada
salah satu santri Pondok pesantren Daarul Qur'an Sukoharjo, peneliti langsung datang ke
tempat untuk menemui informannya.

Gambaran umum lokasi penelitian


Pondok pesantren Daarul Qur'an Sukoharjo adalah salah satu pondok pesantren cabang
yang bernaung dibawah yayasan Daarul Qur'an Surakarta, dan juga merupakan bagian dari
pondok pesantren Daarul Qur'an Nusantara yang didirikan oleh ustadz Yusuf Mansur pada
tahun 2001 yang berpusat di Ketapang. Pondok pesantren Daarul Qur'an adalah Pondok
pesantren yang disitu dikhususkan untuk para penghafal Al-Qur'an, pondok pesantren
Daarul Qur'an juga sering disebut PPPA Daarul Qur'an, PPPA sendiri adalah kependekan dari
pusat pembibitan penghafal Al-Qur'an. Pondok pesantren Daarul Qur'an Sukoharjo berdiri
pada tahun 2011 bulan April, dalam pendidikan formal pondok ini setara dengan SMP.
Pondok ini dikhususkan untuk laki laki saja, dan asrama serta sekolahnya sudah dalam satu
komplek. Pondok ini didirikan atas perintah langsung ustadz Yusuf Mansur, beliau meminta
temannya untuk mendirikan pondok pesantren Daarul Qur'an didaerah Sukoharjo. Untuk
saat ini pondok pesantren ini belum memiliki tanah yang Resmi untuk sementara pondok ini
menyewa SD negeri 4 gayam yang sudah mati untuk dijadikan pondok. Meski begitu
sebenarnya pondok ini sudah memiliki tanah dan juga bangunan yang resmi akan tetapi
karena masih kurang nya fasilitas sementara masih dalam tahap pembangunan dan
melengkapi fasilitasi yang kurang.

Terusan
Laporan Wawancara
Tema wawancara : proses dan kegiatan penghafal Al Qur'an
Tanggal wawancara : 22 Maret 2021
Nama informan : Ridwan Roni Saputra
Posisi/jabatan : santri Daarul Qur'an Sukoharjo
Lokasi wawancara : pondok pesantren Daarul Qur'an Sukoharjo
Jam wawancara : 16.00 wib
Temuan penting : meski saat akan mondok adalah dari ke inginan sendiri tetapi saat proses
pelaksanaan kebanyakan mulai merasa terpaksa oleh keadaan dan saat itulah terjadi seleksi
dari lingkungan siapakah yang kuat dalam bertahan dan dapat menahan keinginan keluarnya
maka ia yang akan berhasil mondok, tak sedikit dari santri yang akhirnya keluar karena tidak
kuat, mungkin faktor kehidupan yang semula semua disediakan tiba2 harus mandiri dan
tanpa bantuan siapa siapa jadi niat dan keteguhan hati sangat diperlukan apabila ingin
mondok.

Narasi :

Niat adalah suatu hal yang akan mengarahkan kita kepada tujuan kita. Begitu juga
dengan niat menghafal Al-Qur'an. Banyak sekali para hafidz Qur'an yang awal mulanya
sangat semangat dalam menghafal akan tetapi sampai di tengah jalan mereka kehilangan
niat dan tujuannya. Dari hasil penelitian yang saya lakukan menunjukkan salah satu kejadian
tersebut. Dalam penelitian ini saya mewawancarai mas Ridwan Roni yang sekarang
menempuh jenjang SMP disalah satu pondok pesantren yang berada di Sukoharjo. Awal
mula mas ridwan memang menginginkan untuk mondok dari dorongan dirinya sendiri, akan
tetapi setelah hampir setahun dia merasa dipaksa. Hal ini dikarenakan mondok jauh dari
bayangan dulu. Meski begitu dia tetap akan menyelesaikan mondoknya dan saat SMA
pindah di sekolah formal biasa.
Meski masih SMP di pondok juga diajarkan disiplin sejak dini. Mulai dari yang dulu saat
ada masalah bisa mengadu kepada orang tua sekarang harus mandiri, mencuci, mengatur
keuangan dilakukan sendiri. Bahkan di pondok juga diajari puasa Sunnah Senin Kamis untuk
melatih jiwa sederhana santri. Mas Ridwan juga memiliki niat yang sangat mulia yaitu ingin
memberikan mahkota saat di surga kelak kepada orang tua nya. Dalam membagi waktu
sekolah dan mondok untuk ukuran anak SMP sangatlah sulit. Akan tetapi dipondok sudah
diajarkan agar tidak membuang-buang waktu.
Selain itu dalam pondok ini ada target yang harus dicapai dalam hal hafalannya. Satu
semester minimal harus bisa menambah 2 ½ juz. Akan tetapi manusia memiliki tingkat
kecerdasan dan penangkap memori masing-masing. Jadi ada yang bisa mencapai target dan
ada yang tidak. Meski begitu hal ini tidak membuat mereka yang tidak Target putus asa.
Mereka malah lebih semangat dalam memacu hafalannya. Dipondok ini juga menerapkan
sistem takhasus yaitu sistem berhenti sekolah dahulu sekitar satu tahun untuk mendalami
ilmu agama dan akhlak. Dalam wawancara ini mas Ridwan juga menceritakan jadwal pondok
dari bangun tidur sampai waktu tidur lagi.

Transkrip wawancara:
Saya : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh mas
Ridwan : Waalaikumsalam, Iya ada apa nggih mas?
Saya : Maaf, sebelumnya perkenalkan nama saya Habib Abdul Azam dari kampus IAIN
Surakarta mas,saya disini ingin mewawancarai anda tentang gaya hidup kaum muda
penghafal Al-Qur'an, apakah boleh saya minta waktunya sebentar mas?
Ridwan : Oh,iya kak .. boleh..
Saya : Terima Kasih mas
Minta maaf sebelumnya bolehkah saya rekam percakapan nya ini,untuk bukti lapangan?
Ridwan : Oh,iya sama-sama,kalo buat bukti lapangan boleh boleh saja kok kak
Saya : Terima Kasih mas sebelumnya,oh ya mas sebelumya bolehkan saya tau dengan
massiapa ini ya
Ridwan : nama saya Ridwan roni saputra ka
Saya : oh ya, mondok disini sudah dapat berapa tahun mas?
Ridwan : Alhamdulillah saya di sini sudah 3 tahun
Saya : Sudah lama ya mas
Ridwan : Alhamdulillah
Saya : Pondok sini itu setara SMP SMA atau hanya SMP saja?
Ridwan : Kalau di sini sederajat dengan SMP kak, Kalau SMA belum ada
Saya : kira kira lulus dari sini mau lanjut pondok atau sekolah luar mas?
Ridwan : Ya minta doanya semoga bisa mondok lagi
Saya : Aamiin ya Allah semoga bisa mondok lagi dan menghafal lagi
Ridwan: Aamiin..
Saya : Motivasi anda untuk mondok dulu apa mas?
Ridwan : ingin menjadi anak yang dapat berbakti kepada orang tua dan memiliki akhlak yang
baik seperti Nabi Muhammad
saya : Terus motivasi anda untuk menghafal Al-Qur'an apa mas?
Ridwan : saya ingin memberikan mahkota kepada orang tua saya disurga ka
Saya : Masya Allah sangat memotivasi ya mas
Ridwan : maksudnya gimana ka?
Saya : Ya sangat bagus motivasinya ka
Ridwan : iya ka alhamdulillah
Saya : Dulu mondok dipaksa atau dorongan sendiri mas?
Ridwan : Dulu keinginan sendiri
Ridwan : Tapi setelah beberapa bulan,saya Mondok karena paksaan
Saya : Masyaallah bagus mas
Ridwan : Bagus gimana kak..?
Saya : ya bagus sudah ada kemauan sendiri meski prosesnya harus dipaksa
Ridwan : iya ka
Saya : Disini sudah dapat berapa juz mas?
Ridwan: Oh.. Alhamdulillah dulu 1 tahun hafal juz 30
Saya : Ohh ya bagus mas sudah dapat segitu
Ridwan : Iya.. mungkin kalo niat saya lebih besar sedikit,bisa lebih
Saya : Kalo biasanya waktu yang anda pakai untuk menghafal Al-Qur'an waktu apa mas?
Apakah habis subuh atau Maghrib atau pas sekolah?
Ridwan : Waktu buat menghafal biasanya emm waktu yg udah ditentuin disini,Kadang
subuh,habis ashar,magrib,isya, Kadang ada jadwal lembur
Saya : Full ya mas,kalau setoran pas waktu apa saja mas?
Ridwan : Wajib,abis subuh,sama abis isya
Saya : disini wajib setoran ya?
Ridwan : Iya, soalnya disini mengedepankan Al-Qur'an nya
Saya : Untuk setoran hafalannya itu di target berapa mas?
Ridwan : Jadi 15 : 4 = ya sekitar 3½ juz lah
Saya : Jadi memang basicnya para penghafal Al-Qur'an saja ya
Ridwan : Dulu paling enggak lulus 15 juz Jadi setahun, Kan di sini 4 tahun ya kak
Saya : Ohh disini 4 tahun ya Itu yang setahun sekolah atau gimana mas?
Ridwan : Jadi satu tahun pertama itu takhasus
Saya : Takhasus itu gimana mas?
Ridwan : Kaya latihan tajwid,makharijul huruf, Itu mungkin bisa dibilang kaya buat
adaptasi,Gitu kak
Saya : Terus sehari kalau menghafal dapat berapa ayat mas?
Ridwan : gak mesti ka,kadang dapat 15 ayat kadang ya kurang
Saya : takhasus itu program wajib pondok sini ya mas?
Ridwan : Di sini ada motivasi one day one ayat
Ridwan : Jadi 1 hari 1 ayat gpp
Ridwan: Yg penting setor
Saya : takhasus itu program wajib pondok sini ya mas?
Ridwan : Iya,wajib
Saya : Ohh ya mas
Saya : Terus bagaimana anda membagi waktu antara sekolah dan menghafal mas?
Ridwan : Ya Alhamdulillah nya,soal tugas jarang si kak.. soalnya gurunya paham hehe
Saya : Enak ya mas kalo jarang ada tugas
Ridwan : Enak bangeeett
Saya : Lha untuk sekarang anda dapat berapa juz mas?
Ridwan : Intinya juz 30 hafal
Ridwan : Gitu aja
Saya : berapa mas?
Ridwan : masih dikit ka
Saya : ohh ya udah tidak memaksa untuk bilang dapat berapa hafalanya,Kalau setor
hafalannya sama siapa ya mas disini?
Ridwan : Masalah setor,ada pengampu masing masing kak di setiap santri
Ridwan : Jadi gakribet
Saya : Jadi sudah ada pembagian santri untuk setor ke ustadznya ya
Ridwan : Iya..
Saya : Disini pimpinan nya kyai apa ustad mas?
Ridwan : Ustadz kak
Saya : Kalau lagi malas gitu motivasi untuk mendorong agar terus semangat apa mas
biasanya?
Ridwan : inget orangtua dirumah terus kalau mau malas juga maneman ka
Saya : Kalo hari libur disini hari apa mas?
Ridwan : Kalo libur biasa Minggu,ada pengisi pengajian,Kalo libur panjang.. hari besar
Saya : Kalau pengajian itu rutin setiap Minggu ya mas? kesehatan agar bisa mengaji?
Ridwan : kalau olah raga biasanya main bola ka,terus sama hari minngu ada pencak silat
pagar nusa
Saya : Ohhh ya mas
Saya : Terus bagaimana agar tidak lupa hafalannya mas?
Ridwan : Itu kan full ya acara ngajinya yang wajib itu sehabis subuh,sama isya kalo yg lain
biasanya buat nderes atau ngulangin hafalan yg udah di hafal,Sehabis ashar,atau magrib,Ada
yg Ampe larut malam buat deres
Saya : Begadang juga ya mas
Rdiwan : tergantung orangnya mas
Saya : Kalau pagi itu dibangunin jam berapa mas biasanya?
Ridwan : Biasanya pagi setengah empat, Sekalian tahajud
Saya : Subhanallah ada tahajud juga ya mas
Ridwan : iya ka
Saya : Kalau boleh tau mas
Kegiatan dari bangun tidur sampai tidur itu apa saja mas?
Ridwan : Iya mas.
Ridwan : Pagi bangun tahajjud,terus lanjut subuh, setelah subuh, setor hafalan, setelah itu
antri untuk mandi sama sarapan klo GaK puasa sunah, sekolah.. sekolah sampe jam 1 setelah
itu istirahat sama makan siang,terus ashar.. setelah ashar ngaji sampe jam 4 setelah itu antri
mandi sore,siap siap untuk magrib,abis magrib ngaji buat setor isya nanti, setelah isya sholat
, setoran,buat setoran besok,kalo udah semua makan.. setelah makan istirahat
Saya : Ada puasa Sunnah juga ya mas
Saya : Itu puasa Sunnah Senin Kamis atau gimana mas?
Ridwan : Iya kak,Senin Kamis
Saya : Masyallah hebat banget mas
Ridwan : Alhamdulillah hebat di sini meski kadang ada juga yg gak puasa
Saya : Kalau tidak puasa biasanya ada hukuman atau gimana mas?
Ridwan: Gak ada kak klo Gak ketahuan hehe
Ridwan: Ya ada kak, Ngaji satu juz,Ada yg muter lapangan,Bersihin wc
Saya : Jadi hukumannya tetap berhubungan dengan Al Qur'an ya mas
Ridwan : Iya, karena sini pondok khusus penghafal ka
Saya : Beda2 ya mas hukumannya
Ridwan : Iya
Saya : Subhanallah bagus mas itu
Ridwan : Alhamdulillah Semua ber maksud baik
Saya : Baik mas,Mungkin cukup dulu mas
Ridwan : Iya kak
Saya : baik mas, Ya mungkin cukup dulu mas,maaf kalau mengganggu waktu dan aktivitas
nya,saya pribadi mohon maaf sebesar-besarnya dan terima kasih atas informasinya mas
Ridwan : Oh,iya kak
Saya : Saya mohon undur diri, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
Ridwan : waalaikum salam warahmatullahi wabarakatu

Pendahuluan
Di era modern saat ini pergaulan bebas menjadi salah satu masalah sosial yang sangat
penting. Banyak generasi muda terjerumus kedalam pergaulan yang salah dan akhirnya
merusak dirinya sendiri, bukan hanya pergaulan bebas, gadget juga menjadi faktor yang
sangat besar, bahkan sekarang pun anak anak kecil dibawah usia sudah diberikan gadget.
Salah satu faktor yang dapat kita lihat adalah lingkungan yang kita tinggali, apabila kita ke
desa masih banyak anak kecil yang belum mengenal gadget. Bagi generasi muda penghafal
Al-Qur'an yang hidupnya dipondok dan juga hal hal elektronik selalu dibatasi itu semua akan
mudah karena sudah menjadi lingkungan yang terbiasa dengan hal hal itu. Dan inilah
mengapa saat ini pondok pesantren menjadi salah satu tempat paling aman bagi anak anak
untuk belajar dan juga membenahi akhlak. Apalagi menghafal kan Al Qur'an yang setiap hari
berinteraksi dengan Kalam Allah, kitab pedoman umat manusia pastilah mereka akan
mencerminkan akhlak akhlak Al Qur'an. Dan penelitian ini mengungkapkan bagaimana
generasi muda penghafal Al Qur'an mencari teman dan juga manfaat gadget ditengah
tengah arus globalisasi ini.
Tujuan dan manfaat
Dalam penelitian kali ini peneliti ingin mencari informasi tentang bagaimana para
generasi muda penghafal Al-Qur'an ini menggunakan waktunya, pergaulannya, dan juga
menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang penghafal. Penelitian ini
dilakukan sebagai bentuk ukur antara para pemuda penghafal dan juga yang tidak
menghafal, meski sebenarnya hal ini bukan tolak ukur utama tetapi dari apa yang dilakukan
sehari hari dan juga pergaulan itu dapat disimpulkan bagaimana perbedaan diantara
keduanya. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menyadarkan diri sendiri dan juga
kalangan muda bahwasanya pergaulan, kebiasaan, dan hal hal yang berada disekitar kita
dapat merubah gaya hidup kita.
Rumusan masalah
1. Mencari tau bagaimana model bergaul para pemuda penghafal Al-Qur'an.
2. Mencari tau bagaimana penghafal Al-Qur'an berteman dan berinteraksi dengan
dunia luar.

Metode penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara secara langsung kepada
salah satu santri Pondok pesantren Al Barokah klaten, peneliti langsung datang ketempat
untuk menemui informannya.

Gambaran umum lokasi penelitian


Pondok pesantren Al Barokah klaten adalah Pondok pesantren yang terletak di Jl.
Samben, Samben, Gunting, Kec. Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Pondok ini diasuh oleh kyai haji Adnan,jumlah santri yang menetap disini kurang lebih 15
santri, dan mayoritas santrinya adalah pekerja pabrik. Untuk basic pondok pesantren ini
sendiri adalah pondok yang mempelajari ilmu kehidupan maksudnya di pondok ini santri
diajari bagaimana beternak,berkebun,bahkan diajarkan juga cara berkuli. Meski begitu
pondok ini juga memiliki kegiatan mengaji Al Qur'an dan kitab. Pondok ini sangatlah besar
akan tetapi memang karena belum mendirikan sebuah yayasan jadi santri yang kesini pun
sedikit. Meski begitu pondok ini masih memiliki hubungan dengan pondok pesantren Al
Muayyad Mangkuyudan.

TERUSAN

Laporan Wawancara
Tema wawancara : pergaulan dan pemanfaatan gagdet penghafal Al Qur'an
Tanggal wawancara : 24 Maret 2021
Nama informan : Irfan Rama Diansyah
Posisi/jabatan : santri pondok pesantren Al barokah klaten
Lokasi wawancara : pondok pesantren Al barokah
Jam wawancara : 14.00 wib
Temuan penting : bahwasanya setiap penghafal memiliki cara unik untuk menghilangkan
rasa bosan mereka dan ternyata mereka juga memiliki teman2 yang juga dari luar pondok
serta tidak menghafalkan Al-Qur'an,dan juga dalam memanfaatkan smartphone mereka
punya prioritas yang paling urgen jadi dalam keseharian tidak melulu bermain hp, mereka
juga bahkan ada yang pergi dari pondok tanpa izin untuk menghilangkan stres tetapi tetap
akan kembali kepondok dan menghafal kan lagi.bahkan dipondok jaga diajari beternak.

NARASI
manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari sesama nya. Begitu pun dengan
para penghafal Al-Qur'an. Dalam menghafalkan Al Qur'an para pemuda ini juga menjaga dan
memilih teman agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang bebas.

Transkip wawancara:
Saya : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Irfan : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu,ada perlu apa ya mas?
Saya : oh ya mas perkenalkan nama saya Habib abdul azam dari klaten
Irfan : ohh ya mas,saya Irfan rama diansyah
Saya : maaf sebelumnya mas,maksud kedatangan saya disini ingin mewawancarai santri
sini,untuk tugas metodologi penelitian kualitatif dari kampus,saya kuliah di IAIN Surakarta
Irfan : oh ya mas boleh,kebetulan saya juga santri sini
Saya : baik mas,mohon maaf mas apakah wawancara ini boleh saya rekam untuk bukti
lapangan ?
Iffan : boleh mas silahkan
Saya : okk mas
Saya : sejak kapan anda mulai menghafal Al-Qur’an mas?
Irfan : Sejak duduk di bangku Madrasah Aliyah
Saya : Dulu mondok disuruh Orang tua apa Keinginan sendiri?
Irfan : keinginan sendiri mas,saya ingin mondok dulu karena kakak saya juga pada
mondok,jadi saya pun akhirnya tertarik mondok juga.
Saya : Sekarang anda sedang menempuh pendidikan Apa mas?
Irfan : Kuliah mas
Saya : Masyaallah,kuliah dimana mas?
Irfan : di UNU surakarta mas
Saya : Dulu motivasi untuk menghafal Al-Qur’an Apa mas?
Irfan : Ingin mencintai Al-Qur’an dan dicintai Al-Qur’an
Saya : Masyallah, bagus banget mas motivasinya
Saya : Apakah disini ada sekolahnya mas?
Irfan : Tidak ada mas,dulu saya SMP dan SMA di Almuayyad Solo mas,terus boyong pindah
sini
Saya : ohh jadi dulu tidak mondok disini ya awalnya,kalau setoran sekarang kepada siapa
mas?
Irfan : kalau dulu saya saat dimuayyad kepada K.H. Khoirul Mustamir dan sekarang ke K.H.
Adnan Mu'alif
Saya : Subhanallah bagus mas
Irfan : ah biasa aja mas,saya masih banyak kurangnya
Saya : wahh sampean niku Tawadhuk mas,terus kalau sehari menghafal dapat berapa mas?
Irfan : Tidak tentu, karena target saya waktu itu sehari bukan dapat berapa ayat. Akan tetapi
sehari sebisa mungkin memuroja'ah dan nambah.
Saya : Masyallah, tiada hari tanpa ngaji ya mas,mantab mantab
Irfan : ya begitulah mas
Saya : Bagaimana anda membagi waktu kuliah dengan menghafal?
Irfan : Ya kondisional, biasanya malam saya khususkan buat ngaji sampai kantuk tiba, dan
dihari libur kuliah juga saya sempat semaksimal mungkin untuk tidak menganggur agar
sedikitnya waktu itu bisa buat ngaji.
Saya : Apabila sedang malas dorongan apa yang membuat anda semangat lagi?
Irfan : Jika baru malas, kalau hanya malad biasa ya saya tidur atau ngopi dulu atau melihat
teman saya yang semangat semangat, maka saya akan tergerak semangat. Jika males nya
dalam tanda kutib banget saya keluar pondok mencari angin segar atau ya bisa jadi main
dulu Agar lebih fres.
Saya : wahhh biasanya keluar kemana ini…hehe
Irfan : ya biasalah mas..hehe
Saya : ngopi2 gitu ya
Irfan : Iya
Saya : Bagaimana cara sampean bergaul dengan teman teman anda yang di tongkrongan
yang tidak menghafal mas?
Irfan : Tidak ada cara lain kecuali dengan cara yang sama yang baik, kepada siapa pun
mwnurut saya sama semua nya kita bergaul harus baik dan tidak membeda bedakan
Saya : Terus bagaimana anda menjaga hafalan mas saat kondisi seperti ini?
Irfan : . Memurojaahnya setiap hari, dengan membuat jadwal juz yang hendak dibaca setiap
harinya.
Saya : Bagaimana cara anda menyesuaikan perkembangan zaman dengan kehidupan
dipondok?
Irfan : Ya dengan tetap menjalan kan semua syariat dan nasihat guru serta mengamalkan
ilmu. Kemudian menjauhi apa yang dilarang oleh allah taala
Saya : Biasanya waktu yang efektif untuk menghafal kapan mas?
Irfan : saat malam hari mas,disaat sepi dan sunyi itu sangat menyenanfkan dan syahdu buat
kita menghafal
Saya : Bagaimana cara anda menyesuaikan diri dengan lingkungan luar?
Irfan : ya kita harus bisa memilah teman mas tidak serta merta kita temani semua karena
salah satu faktor terbesar perubahan pada diri kita adalah dari lingkungan teman kita jadi ya
saat berada dilingkungan luar kita harus hati hati dan jangan sampai salah pergaulan,boleh
bergaul dengan yang nakal asal sudah punya pondasi yang kuat agar tidak terpengaruh.
Saya : mantab mas…joss pokok.e
Irfan : Halah biasa wae yo mas..yo biar gak salah gaul aja
Saya : . Bagaimana cara anda menyesuaikan diri dengan lingkungan lgaimana anda membagi
waktu antara main hp dengan ngaji?
Irfan : Ya kondisional, berhubung sudah kuliah jadi ya kita lihat mana yang lebih urgent,
dalam artian bukan main hapenya melainkan tugasnya. Tapi yang jelas kalau malam saya
fokuskan ke hafafan mas buat setoran subuhnya.
Saya : terus apabila sedang tidak dipondok bagaimana cara anda deres qur’an mas?
Irfan : ya sekarang kan ada aplikasi Al-Qur’an digital jadi ya lewat hp mas,jadi gak perlu bawa
qur’an toh juga bawa qur’an malah tekutnya tidak memulyakan kalau dibawa ditas.
Saya : untuk sekarang sudah dapat berapa juz ?
Irfan : baru dapat sedikit mas, dokan semoga cepat khatam
Saya : Aamiin, semoga lancar dalam menghafal dan selalu diberi kemudahan.
Irfan : Aamiin ya Allah .
Saya : untuk kegiatan dipondok sehari hari apa ya mas
Irfan : pagi itu bangun pas jam subuh,solat subuh berjamaah dilanjutkan setoran hafalan
Qur'an, setelah itu istirahat sebentar pagi jam 6 bersih dan juga memberi makan ikan di
kolam pak kyai, apabila ada yang kuliah ya kukiah,apabila pondok sedang ada kegiatan
membangun atau membenahi bangunan yang rusak ya santri yang disuruh,terus apabila ada
tamu santri yang menyiapkan suguhan,sampai sore terus Maghrib habis Maghrib setoran
hafalan setelah itu ya bebas,jadi disini juga diajarkan beternak ikan mas.
Saya : subhanallah sangat padat ya mas...sukses selalu mas
Irfan : iya mas... terimakasih doanya
Saya : ya sudah mas mungkin sampai deisini dulu, terimakasih atas infonya maaf apabila
banyak salah dan tutur kata yang tidak berkenan dihati mas saya mohon maaf yang sebesar
besarnya, atas waktunya terima kasih banyak.
Irfan : iya mas sama sama
Saya : wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Irfan : waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai