JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV
OLEH
PAULUS MANGERA
NIP 197409032008011015
Rugi – rugi (losses)
• Jumlah energi listrik yang sampai ke beban tidak sama dengan jumlah
energi listrik yang dibangkitkan karena terjadi susut atau rugi – rugi
(losses) energi.
• Hal ini disebabkan oleh berbagai hal yaitu jarak antara pembangkit
atau konsumen yang berjauhan sehingga pada peralatan listrik
jaringan distribusi mengalami rugi – rugi.
• Rugi – rugi pada jaringan sistem tenaga listrik juga disebabkan oleh
pembebanan yang tidak seimbang antara ketiga fasa sistem, panas
yang timbul pada konduktor saluran maupun transformator, serta
panas yang timbul pada sambungan konduktor yang buruk (loss
contact).
Rugi – rugi Tegangan dalam
Jaringan
• Setiap penyaluran energi listrik dari sumber tenaga
listrik ke konsumen yang letaknya berjauhan selalu
terjadi kerugian – kerugian. Adapun salah satu kerugian
– kerugian tersebut adalah rugi tegangan.
• Hal ini disebabkan setiap saluran distribusi mempunyai
hambatan, induktansi dan kapasitansi. Untuk nilai
kapasitansi saluran distribusi biasanya kecil sehingga
diabaikan.
• Persamaan yang digunakan untuk menghitung rugi
tegangan adalah : (Kadir, 200, h. 105)
Next…
ΔV = (Is.Rs.Cosφ) + (Is.Xs.Sinφ)
Dimana :
ΔV
Rs = Nilai resistansi pada saluran (Ω)
Xs = Nilai reaktansi pada saluran (Ω)
Cos Φ = Besar faktor daya = Rugi tegangan (V,KV,MV)
Maka besar nilai persentase (%) rugi tegangan adalah
Dengan :
ΔV(%) = Rugi tegangan dalam % (V)
V = Tegangan kerja (V)
Contoh:
• Mempertimbangkan tiga fasa tiga kawat 416 V sistem sekunder
dengan beban seimbang pada A, B dan C seperti yang ditunjukkan
pada gambar dibawah. Hitung total drop tegangan.
Solusi:
• Menggunakan perkiraan persamaan drop tegangan, yaitu :
VD = I (R Cos θ + X sin θ)
• Drop tegangan untuk setiap beban dapat dihitung, sebagai
berikut :
VDA = 30 (0.05 x 1.0 + 0.01 x 0)
= 1.5 V
VDB = 20 (0.15 x 0.5 + 0.03 x 0.866)
= 2.02 V
VDC = 50 (0.20 x 0.9 + 0.08 x 0.436)
= 10.744 V
Oleh karena itu total drop tegangan adalah
Σ VD = VD A + VD B + VD C
= 1.5 + 2.02 + 10.744
= 14.264 V
Contoh Jaringan PLN Area
Merauke
Data masing – masing Penyulang atau
Feeder
• Jenis kabel yang digunakan pada masing - masing penyulang
adalah AAAC 3 x 70 mm2 yang kemampuan arus maksimumnya
adalah 155 A (Puil 2000, h.350).
• Saluran tegangan menengah pada PLTD Kelapa Lima Merauke
beroperasi pada tegangan 20 kV.
• Maka dari data tersebut dapat dihitung besarnya kapasitas
penyaluran daya semu adalah :
S = √3 x V x I
S = √3 x 20000 x 155
S = 5369357.503 VA
Maka besar daya yang disalurkan adalah :
P = S. Cos φ
P = 5369357.503 x 0.9
= 4832421.753 Wat
Menghitung resistansi penghantar :
Resistansi Reaktansi
Panjang saluran
No Nama Penyulang atau Feeder (Rs) (Xs)
(Km)
0.4529 0.2759