Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU 2 LATSAR CPNS

ANALISIS ISU INSTANSI

Nama Peserta : Netty Vera Siahaan, AMd.Kom


NIP : 19951025 202012 2 016
Jabatan/Golongan : Calon Pranata Komputer (II/c)
Angkatan/Kelompok : Angkatan I Kelompok 3
Unit Kerja : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nama Mentor : Toms H. Simamora, M.Hum
Jabatan Mentor : Widyaiswara Muda (III/c)

1. Teknik Analisis Isu APKL


Teknik APKL adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah
dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak
dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.

Pada tugas Analisis Isu Instansi ini, saya menggunakan teknik APKL untuk mentukan isu yang
akan menjadi prioritas pada analisis berikutnya. Berikut ini adalah tabel metrik penilaian kualitas isu :

Tabel 1.1
Metrik Penilaian Kualitas Isu dengan Analisis APKL
ISU A P K L
Belum adanya Ruang Tunggu Tamu pada BKD Provsu ✓ ✓ ✓ ✓
Belum adanya Ruang Laktasi pada BKD Provsu ✓ ✓ ✓ ✓
Optimalisasi pengadaan barang/jasa pada BKD Provsu ✓ ✓ ✓ ✓
Memaksimalkan Pembuatan Surat Pertanggungjawaban ✓ ✓ X ✓
(SPJ)
Optimalisasi Pengarsipan Surat Masuk/Keluar pada ✓ X ✓ ✓
subbagian Umum BKD Provsu
Perlunya ruang kerja dengan sirkulasi udara yang lancar di ✓ ✓ ✓ ✓
masa COVID-19
2. Analisis dengan USG
USG merupakan kependekan dari Urgency, Seriousness, Growth merupakan salah satu alat
untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Cara menggunakan USG adalah dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai (likert).
Isu yang meiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Keterangan penjelas mengenai pengertian
urgency, seriousness, dan growth diuraikan sebagai berikut :
a) Urgency, maksudnya seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
b) Seriousness, maksudnya seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan
c) Growth, maksudnya seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.

Dalam menentukan prioritas masalah, penyusun juga menggunakan analisis USG sebagai alat
untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dari isu yang telah diangkat pada Tabel 1.2
diatas.

Tabel 2.1
Metrik Penilaian Kualitas Isu dengan Analisis USG

ISU U S G Total Prioritas


Belum adanya Ruang Tunggu Tamu pada BKD Provsu 5 4 1 10 IV
Belum adanya Ruang Laktasi pada BKD Provsu 4 4 3 11 III
Perlunya ruang kerja dengan sirkulasi udara yang lancar di
5 5 4 14 I
masa COVID-19 pada BKD Provsu
Optimalisasi pengadaan barang/jasa pada BKD Provsu 5 5 2 12 II

Berdasarkan Tabel Matrik Penilaian Kualitas Isu di atas maka dapat ditentukan isu yang akan
dibahas oleh penyusun adalah tentang “Perlunya ruang kerja dengan sirkulasi udara yang lancar di
masa COVID-19 pada BKD Provsu”. Isu ini menjadi prioritas dibandingkan “Optimalisasi Pengadaan
Barang/jasa pada BKD Provsu” dikarenakan tersedianya barang/jasa tidak terlalu berpengaruh pada
kelangsungan dan hajat hidup orang banyak. Sedangkan COVID-19 saat ini masih menjadi isu yang
membahayakan dan menyangkut kepentingan hidup orang banyak.
Hal ini terjadi karena saat ini BKD Provsu masih berstatus menyewa Gedung Kantor PT Bank
Sumut yang berada pada Lantai 9, jadi hanya sekitar 20% bersada di ruangan tanpa sirkulasi udara
yang lancar. Apabila isu tersebut tidak segera ditindaklanjuti, maka akan berdampak negatif. Seperti
yang kita ketahui bersama bahwa salah satu cara penularan COVID-19 adalah melalui udara. Jika
ruang kerja pada BKD Provsu tidak memiliki sirkulasi yang lancar, maka tingkat penularan COVID-
19 akan menjadi semakin tinggi. Bahaya ini tidak hanya mengancam keselamatan ASN pada BKD
Provsu tetapi juga orang lain seperti orang – orang yang kita temui di tempat umum maupun keluarga
di rumah.

Anda mungkin juga menyukai