LOGIKA PROPOSISIONAL
I. Pendahuluan
Adalah logika yang menangani/memproses/memanipulasi penarikan kesimpulan secara logis
dari proposisi-proposisi.
Proposisi dapat digabung dan dimanipulasi sedemikian rupa dengan berbagai cara sehingga
membentuk proposisi yang rumit. Penggabungan tersebut dilakukan dengan perangkai-
perangkai sehingga disebut Proposisi Majemuk.
Proposisi Atomik adalah proposisi yang tidak dapat dipecah-pecah menjadi beberapa
proposisi lagi.
Contoh :
1. Belajarlah !
Dapat dirubah menjadi kalimat yg lengkap tanpa mengubah artinya :
“Anda harus belajar dengan rajin”
3. Ayah dan Ibu pergi ke Solo. (telah memiliki perangkai pada subjeknya)
Dapat dirubah menjadi kalimat yang lengkap :
“Ayah pergi ke Solo dan Ibu pergi ke Solo.”
II. ARGUMEN-ARGUMEN
Argumen adalah kumpulan pernyataan yang disebut premis-premis dan diikuti oleh
kesimpulan yang selaras dengan premis-premisnya.
Page 1
Bentuk-bentuk Argumen :
1. Silogisme Hipotesis
Ex :
1. Jika anda belajar rajin, maka anda lulus ujian.
2. Jika anda lulus ujian, maka anda senang.
3. Dengan demikian, jika anda belajar rajin maka anda senang.
1. Jika A, maka B
2. Jika B, maka C
3. Dengan demikian, Jika A, maka C
2. Silogisme Disjungtif
Ex :
1. A atau B
2. Tidak B
3. Dengan demikian, A
Page 2
3 Modus Ponens (MP) / Modus Ponendo Ponens (MPP)
Ex :
1. Jika lampu lalu lintas menyala merah, maka semua kendaraan berhenti.
2. Lampu lalu lintas menyala merah.
3. Dengan demikian, semua kendaraan berhenti.
1. Jika A, maka B
2. A
3. Dengan demikian, B
1. Jika A, maka B
2. Tidak A
3. Dengan demikian, Tidak B
Page 3
Hal-hal atau ketentuan yang tidak bisa dipakai pada proposisi :
Page 4