Oleh :
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “ Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan
Pada Ny. S dengan diagnosa medis infeksi post partum di ruang bedah Rsud
Dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.Laporan pendahuluan ini disusun guna
melengkapi tugas (PPK 3).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Kristinawaty,S.Kep.Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
4. Ika paskaria, S. Kep., Ners selaku coordinator Praktik Pra Klinik 3 Program
Studi Sarjana Keperawatan
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................4
2.1 Konsep Dasar Penyakit.....................................................................4
2.1.1 Definisi...........................................................................................4
2.1.2 Anatomi Fisiologi...........................................................................4
2.1.3 Etiologi...........................................................................................7
2.1.4 Klasifikasi.......................................................................................7
2.1.5 Patofisiologi...................................................................................8
2.1.6 Manifestasi Klinis (Tanda dan Gejala)...........................................11
2.1.7 Komplikasi.....................................................................................11
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang..................................................................12
2.1.9 Penatalaksanaan Medis..................................................................13
2.2. Manajemen Asuhan Keperawatan....................................................13
2.2.1 Pengkajian......................................................................................13
2.2.2 Diagnosa.........................................................................................15
2.2.3 Intervensi........................................................................................16
2.2.4 Implementasi..................................................................................24
2.2.5 Evaluasi..........................................................................................24
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN............................................................25
3.1 Pengkajian.........................................................................................25
3.2 Diagnosa............................................................................................34
3.3 Intervensi...........................................................................................37
3.4 Implementasi.....................................................................................44
3.5 Evaluasi.............................................................................................44
BAB 4 PENUTUP...........................................................................................56
4.1 Kesimpulan........................................................................................56
4.2 Saran..................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama ini perdarahan pasca persalinan merupakan
penyebabkematian ibu, namun dengan meningkatnya persediaan darah dan
sistem rujukan, maka infeksi menjadi lebih sering menonjol sebagai
penyebabkematian dan morbiditas ibu (Saleha, 2009).
Menurut Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, kematian
maternal (MMR) adalah kematian perempuan pada saat hamil atau
kematiandalam kurung waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian
yang disebabkankarena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan
karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain lain. Hasil
sensus penduduk 2010 menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia sebesar 346 yang artinya terdapat 346 kematian perempuan pada
saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup.
AKI 2015 lebih rendah daripada hasil sensus penduduk 2010, yaitu
sebesar 305/100.000 kelahiranhidup.
Infeksi nifas menimbulkan morbiditas dan mortalitas bagi ibu
pasca bersalin. Derajat komplikasi masa nifas bervariasi. Asuhan
masa nifas diperlukan dalam periode masa nifas karena merupakan masa
kritis baik ibumaupun bayi. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi
setelahpersalinandan50%kematianmasanifasterjadidalam24jampertama
pasca persalinan (Saifuddin, 2006).
Morbiditas post partum yang umum dilaporkan adalah infeksi vagina
mengakibatkan infeksi uterus yang dapat menyebabkan komplikasi lain
atau menjadi ancaman bagi kehidupan ibu. Morbiditas post partum belum
diakui karena sejumlah faktor termasuk pembatasan budaya, pendidikan,
sosial-ekonomi dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan
(Saifudin, 2006).
Penanganan umum selama masa nifas antara lain antisipasi setiap
kondisi (faktor predisposisi dan masalah dalam proses persalinan) yang
dapat berlanjut menjadi penyulit atau komplikasi dalam masa nifas,
memberikan
pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami
infeksi nifas, melanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah
atau infeksi yang dikenali pada saat kehamilan maupun persalinan, jangan
pulangkan klien apabila masa kritis belum terlampau, memberi catatan
atau instruksi untuk asuhan mandiri di rumah, gejala-gejala yang harus
diwaspadai dan harus mendapat pertolongan dengan segera serta
memberikan hidrasi oral atau IV secukupnya (Saifuddin, 2006).
Pengetahuan, pemahaman mengenai infeksi pada ibu post partum
sangat diperlukan bagi mahasiswa di bidang keperawatan agar dapat
mengetahui infeksi yang terjadi pada ibu post partum, cara mencegahnya,
juga keterampilan untuk merawat ibu yang mengalami infeksi post
partum. Maka dapat disumpulkan bagaimana “Asuhan Keperawatan pada
Kasus Infeksi Ibu Post Partum”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka mahasiswa mengambil rumusan
masalah bagaimana cara memberikan asuhan keperawatan pada klien, khususnya
pada klien dengan diagnosa medis Infeksi Post Partum.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui konsep tentang fraktur
humerus dan melaporkan gambaran hasil dari asuhan keperawatan terhadap klien
dengan diagnosa medis Infeksi Post Partum dengan pendekatan secara
komprehensif, dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian
biologis, psikologis, sosial kultural dan spritual sampai pendokumentasian.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mahasiswa dapat melengkapi Laporan Pendahuluan dan Asuhan
Keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis Infeksi Post Partum.
1.3.2.2 Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada pasien dengan diagnosa
medis Infeksi Post Partum.
1.3.2.3 Mahasiswa dapat menganalisa kasus dan merumuskan masalah
keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis Infeksi Post Partum.
1.3.2.4 Mahasiswa dapat menyusun asuhan keperawatan yang mencakup
intervensi pada pasien dengan diagnosa medis Infeksi Post Partum.
1.3.2.5 Mahasiswa dapat melakukan implementasi atau pelaksanaan tindakan
keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis Infeksi Post Partum.
1.3.2.6 Mahasiswa dapat mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien dengan diagnosa medis Infeksi Post Partum.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Sebagai sumber informasi dan tolak ukur keberhasilan program pendidikan
keperawatan.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit
khususnya perawat di ruangan paru untuk mengambil langkah- langkah dan
kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya
pada penderita Infeksi Post Partum..
1.4.3 Bagi Iptek
Sebagai bahan untuk memperoleh tambahan pengetahuan dan keterampilan
tentang asuhan keperawatan klien dengan Infeksi Post Partum.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit
2.1.1 Definisi
Dalam bahasa latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak ini
disebut puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous
melahirkan. Jadi puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi (Vivian,
2011).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa ini berlangsung
selama 6-8 minggu (Saifuddin, 2006).
Infeksi pascapartum (sepsis puerperal atau demam setelah melahirkan) ialah
infeksi klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau
persalinan (Bobak, 2004).
Infeksi postpartum adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia, terjadi
sesudah melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 380C atau lebih selama 2 hari
dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama
(Vivian, 2011).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan Infeksi post partum adalah semua
peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat
genetika pada waktu persalinan dan nifas, ditandai dengan kenaikan suhu hingga
380C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan dengan
mengecualikan 24 jam pertama.
2.1.2 Anatomi Fisiologi
a. Anatomi Organ Reproduksi Wanita
B2 B3 B4 B5 B6 B1
2.Hipertermi Setelah di lakukan perawatan 1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, terpapar
berhubungan dengan selama 1x7 jam diharapkan lingkungan panas, pengunaan incubator)
penyakit (infeksi). suhu tubuh dapat menurun 2. Monitor suhu tubuh
dan teratasi. 3. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Kriteria hasil : 4. Sediakan lingkungan yang diinginkan
1. Suhu tubuh membaik (5) 5. Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau
2. Suhu kulit membaik (5) kompres dingin pada dahi, leher, dada,abdomen, aksila)
3. Pucat sedang (3) 6. Ganti linen setiap hari atau lebih sering Jika mengalami
hyperhidrosis (keringat berlebihan)
7. Kolabrasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
3. Risiko infeksi Setelah diberikan asuhan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
berhubungan dengan keperawatan selama 1x7 jam 2. Pertahankan tehnik aseptik pada pasien berisiko tinggi
pemajanan terhadap diharapkan tingkat infeksi 3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
patogen (tr auma klien menurun. 4. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
persalinan, jalan Kriteria hasil : 5. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu.
lahir,dan infeksi 1. Demam menurun
nosokomial). 2. Kemerahan menurun
3. Nyeri menurun
4. Bengkak menurun
4. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
berhubungan dengan keperawatan selama 1 × 7 2. Sediakan lingkungan nyaman
kelemahan, infeksi, Jam diharapkan adl kembali 3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
adanya edema dan normal dengan hasil kriteria berkurang
nyeri, terpasangnya hasil 4. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
infus, efek anestesi. 1. Aktivitas klien kembali makanan
normal
2. Mampu melakukan
aktivitas sehari-hari secara
mandiri
5. Gangguan citra tubuh Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
berhubungan dengan keperawatan selama 1x7 jam 2. Identifikasi budaa, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra tubuh
infeksi jangka panjang, diharapkan citra tubuh klien 3. Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
tindakan invasive meningkat. 4. Monitor frekuensi pernyatan kritik terhadap diri sendiri
(operasi), suntikan, 1. Kriteria hasil : 5. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
keterbatasan gerak. Verbalisasi kecacatan 6. Diskusikan perubahan penampilan fisik terhadap harga diri
bagian tubuh 7. Jelaskan kepada kleuarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
meningkat (5) 8. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
2. Verbalisasi perasaan
negatif tentang
perubahan tubuh
menurun (5)
3. Fokus pada bagian
tubuh (5)
4. Respon nonverbal
pada perubahan tubuh
membaik (5)
5. Hubungan sosial
membaik (5)
6. Menyembunyikan
bagian tubuh
berlebihan (5)
2.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.(Setiadi : 2012).
Implementasi merupakan tahap proses keperawatan di mana perawat memberikan
intervensi keperawatan langsung dan tidak langsung terhadap klien (Potter &
Perry:2009).
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan,
mencakup tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil
keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
2.2.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 pengkajian
3.1.1 Identitas Klien
Nama : Ny. S
Agama : Kristen protestan
Suku/Bangsa : Dayak
Pendidikan terkahir : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Gol. Darah : 0
Alamat : Jl. Lele no, 13
Diagnosa Medis : infeksi post partum (spontan)
Tanggal masuk RS : 14 Juni 2021
Tanggal Pengkajian : 14 Juni 2021
3.1.2 Identitas Suami
Nama : Tn. N
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen protestan
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Gol. Darah : 0+
Hubungan dengan pasien : Suami
3.1.3 Status Kesehatan
3.1.3.1 Keluhan utama :
Pasien mengeluh nyeri pada bagian luka pada persalinan pada
jahitan dengan skala nyeri 7 (berat), nyeri dirasakan setiap saat 1 menit.
3.1.3.2 Riwayat Kesehatan sekarang :
Klien mengatakan “Pada saat dirumah tanggal 11 Juni 2021 jam 07.05
nyeri perut dan keluar darah dari lubang vagina Kemudian dibawa oleh
suaminya ke rumah sakit. Pasien masih berbaring dengan mobilisasi ringan
dan masih tampak lemas pasien berada ruang persalinan, tanggal 11 Juni
2021 jam 09.00 WIB di ruang VK klien melahirkan anak laki-laki, Apgar
score: 10, BB: 3,0 kg, PB: 45 cm, LK: 34 cm, LD:31 cm, LL : 12cm. pada
tanggal 12 maret 2021 pasien mengatakan nyeri, dan tampak kemerahan
dan bengkak pada area persalinan/jahitan pasien mengatakan nyeri terasa
nyut-nyutan, nyeri akan bertambah apabila bergerak atau mengubah posisi,
nyeri berkurang jika diam tidak bergerak, pasien mengeluh nyeri saaat
bergerak, dengan P: nyeri saat bergerak, Q: nyeri terasa nyut-nyutan, R:
lokasi nyeri pada luka persalinan, S: skala nyeri 1-10 (7 nyeri berat), T:
dengan durasi 1-2 menit, Dilakukan pengkajian Tanda-tanda vital TD:
90/80mmHg, N:80x/menit, R:20x/menit, S = 38,5°C, terpasang infus NaCl
0,9 % di tangan sebelah kanan dan dilakukan tindakan rawat inap.
3.1.3.3 Riwayat Kesehatan yang lalu:
Pasien sebelumnya belum pernah mengalami persalinan, penyakit kritis
atau dirawat di RS.
3.1.3.4 Riwayat Kesehatan keluarga:
Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki penyakit menurun (misal :
Hipertensi, DM, asma dll ).
GENOGRAM KELUARGA :
Keterangan :
Laki-laki Pasien
Hubungan
Meninggal
2) Pola Eliminasi
- Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi:1x/hari. Warna:warna kuning kecoklatan. Bau:bau khas dengan
konsistensi lunak. Konsistensi:tidak ada keluhan BAB. Masalah /
Keluhan:tidak ada
- Buang Air Kecil (BAK)
Frekuensi :5-6x/sehari. Warna :warna kuning jernih. Bau :bau khas
amoniak Masalah / Keluhan :tidak ada masalah.
3) Pola tidur dan istirahat
Tidur malam lebih kurang 8 jam dari jam 21:00 – 05:00 wib, tidur siang
lebih kurang 3 jam dari jam 14:00 – 16:00 wib.
4) Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan :pasien sambil dibantu keluarga Olah raga
:Selama hamil klien berjalan-jalan disekitar rumah tiap paginyaKegiatan
pasien di waktu luang :berkumpul dengan keluarganya.
5) Personel Hygiene
Mandi 3 kali sehari pagi,siang dan sore mandi secara menyeluruh dari
ujung rambut sampai ujung kaki. Keramas hanya 4 kali seminggu,
frekuensi gosok gigi 3x sehari, kuku bersih
6) Ketergatungan fisik
Tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak memakai obat-obatan.
3.1.4.5 Aspek Psikososial dan Spiritual
1. Pola pikir dan persepsi
- Ibu masih belum mengetahui cara memberi ASI dan memberi makanan
tambahan pada bayi
- ibu merencanakan akan memberikan ASInya pada bayinya .
- Jenis kelamin: laki-laki sesuai dengan harapan
- Siapa yang membantu merawat bayi dirumah : suami dan nenek bayi
- ibu telah mengetahui nutrisiibu menteteki : mengetahui
- Apakah hamil ini diharapkan : iya
- ibu merencanakan untuk mengimunisasikan bayinya : iya merencanakan
- ibu masih belom mengetahui cara memandikan dan merawat tali pusat
: iya
Masalah keperawatan : Defisit pengetahuan
2. Persepsi diri
- Hal yang amat dipikirkan saat ini : kesehatan bayi
- Harapan setelah menjalani perawatan : ingin cepat sembuh dan dapat
beraktifitas seperti biasanya
3. Konsep diri
- body image: Pasien seorang yang sakit yang perlu perawatan
- Peran: pasien adalah seorang ibu yang harus merawat dan membesarkan
anaknya
- Ideal diri: ingin cepat pulih
- Identitas diri: seorang wanita dan seorang ibu
- Harga diri: pasien tidak merasa rendah diri
4. Hubungan/Komunikasi
- Bicara : jelas/relevan/mampu mengekpresikan/mampu mengerti orang lain
: mampu
- Bahasa utama : bahasa Indonesia, Bahasa daerah : Dayak
- Yang tinggal serumah : Suami, anak, dan Ibu
- Adat istiadat yang dianut : -
- Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami
- Motivasi daru suami :-
- Apakah suami perokok :Tidak
- Kesulitan dalam keluarga :-
5. Kebiasaan Seksual
- Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
- Pemahaman terhadap fungsi seksual post partum : kurang
6. Sistem nilai - kepercayaan
- Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan Yang Maha Esa
- Apakah Tuhan, agama, Kepercayaan penting untuk anda : penting
- Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam frekuensi)
sebutkan : Katolik
- Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan selama di Rumah Sakit,
sebutkan : Katolik
3.1.4.6 Pemerikasaan Penunjang
Laboratorium tanggal 12 Juni 2021 pkl 20.00 wib
Hematologi Hasil Satuan Normal
Leukosit 11.600 10^3/uL 4.8 – 10.8
Trisia Vironika
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB
1) DS: Luka terbuka Nyeri Akut
- pasien mengatakan nyeri
pada luka persalinan/
jahitan, pasien vulvitis
mengatakan nyeri hilang
timbul setiap 1 menit,
terutama saat bergerak, infeksi pada bekas
nyeri terasa nyut-nyutan sayatan episiotomi
dan perih.
DO:
- tampak meringis dan jaringan sekitar
kesakitan membengkak dan merah
- tampak tidak bebas saat
bergerak
- skala nyeri 7 (berat) Korteks cerebri
- TTV
TD: 90/80 mmHg.
S : 38,5oC Saraf efferent
N : 110 x/menit
RR : 22 x/menit
Nyeri Akut
Tanda tangan
Hari / Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
Selasa, 13 Juni Diagnosa 1 S: Klien mengatakan nyeri mulai (Trisia Vironika)
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, berkurang
2021
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri O:
Pukul, 09:30 2. Mengidentifikasi skala nyeri - Skala nyeri 3
WIB 3. mengidentifikasi faktor yang memperberat dan - keluhan nyeri klien menurun
memperingan nyeri - klien tampak tidak gelisah
4. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal - klien tampak tidak meringis
5. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri - pola tidur membaik
6. Memberikan tehnik nonfarmakologis untuk - Klien diberikan nonfarmokologis
mengurangi rasa nyeri (sebutkan tehniknya) berupa terapi musik
7. Melakukan kolaborasi pemberian analgetik A: Masalah belum teratasi
Naproxen P: Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4
Tanda tangan
Hari / Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
Selasa, 13 Juni Diagnosa 2 S: klien mengatakan kwatir karena Trisia Vironika
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan masih ada luka
2021
sistemik O:
Pukul, 09:30 2. Membatasi jumlah pengunjung - Klien menjaga kebersihan
WIB 3. memberikan perawatan kulit pada area edema badannya
4. Mempertahankan tehnik aseptik pada pasien - Kemerahan sekitar luka menurun
5. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi - Bengkak sekitar luka menurun
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak - Kultur sekitar area luka membaik
7. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan - Cuci tangan dilakukan sebelum dan
8. Berkolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu sesudah betemu dengan pasien
- Klien mulai memahami tanda dan
gejala infeksi
- Jumlah yang bisa berkunjung 1-2
orang
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 3, 4, 8
Hari, Tanggal, Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan perawat
Selasa, 13 Juni 2021 Diagnosa 3 S: pasien mengatakan sudah tidak
1. Mengidentifikasi penyebab
Pukul, 10:30 WIB menggigil
hipertermia
2. Memonitor suhu tubuh O:
3. Memonitor kadar elektrolit
- klien tampak diberikan kompres
4. Menyediakan lingkungan
yang dingin pada dahinya
5. Melonggarkan atau lepaskan
- klien berbaring dengan nyaman
pakaian
6. Membasahi dan kipasi -klien tampak pucat (Trisia Vironika)
permukaan tubuh
- Suhu klien
7. Melakukan pendinginan
ekstrernal (kompres dingin - S: 37 ,8oC
pada dahi) A: Masalah teratasi sebagian
8. Menganjurkan tirah baring P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
9. Berkolaborasi pemberian
cairan elektrolit intravena
Hari / Tanggal Jam Tanda tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP) Nama Perawat
Selasa, 13 Juni 2021
Pukul, 11 : 30 WIB Diagnosa 4 S: pasien mengatakan sudah
1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan mulai memahami tentang
menerima informasi cara pemberian ASI
2. Menyediakan materi dan media pendidikan O:
kesehatan - P Trisia Vironika
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai asien tampak mengikuti
kesepakatan pendidikan kesehatan
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya - Ja
5. Mejelaskan faktor risiko yang dapat dwal sudah disepakati
mempengaruhi kesehatan bersama
- P
asien mengikuti ajaran
yang telah diberikan
- p
asien tampak tidak
kebingungan lagi saat
ditanya tentang cara
pemberian ASI
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
BAB 4
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi postpartum adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia, terjadi
sesudah melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 38 0C atau lebih selama 2 hari
dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama
(Vivian, 2011).
Infeksi ini terjadi setelah persalinan, kuman masuk dalam tubuh pada
saat berlangsungnya proses persalinan. Diantaranya, saat ketuban pecah
sebelum maupun saat persalinan berlangsung sehingga menjadi jembatan
masuknya kuman dalam tubuh lewat rahim. Jalan masuk lainnya adalah
dari penolong persalinan sendiri, seperti alat-alat yang tidak steril
digunakan pada saat proses persalinan. Morbiditas post partum yang
umum dilaporkan adalah infeksi vagina mengakibatkan infeksi uterus yang
dapat menyebabkan komplikasi lain atau menjadi ancaman bagi
kehidupan ibu. Morbiditas post partum belum diakui karena sejumlah
faktor termasuk pembatasan budaya, pendidikan, sosial-ekonomi dan
kurangnya akses terhadap layanan kesehatan (Saifudin, 2006).
4.2 Saran
Dalam melakukan perawatan hendaknya dengan hati-hati, cermat dan teliti
serta selalu menjaga kesterilan alat, maka akan mempercepat proses
penyembuhan. Perawat perlu mengetahui tanda gejala, perawat harus mampu
mengetahui kondisi pasien secara keseluruhan sehingga intervensi yang diberikan
bermanfaat untuk kemampuan fungsional pasien, perawat harus mampu
berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dan keluarga untuk mendukung adanya
proses keperawatan serta dalam pemberian asuhank eperawatan diperlukan
pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga tentang penyakit, penyebab,
pencegahan, dan penanganan.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Diana. 2010. Makanan Pendamping ASI Tips Kenalkan Rasa dan
Tekstur Makanan Baru untuk anak usia 6-12 bulan plus 25 resep praktis. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama
Derni, Meidya; Orin, 2007.Serba-serbi Menyusui.Jakarta : Warm Publishing.
Hayati, Aslis Wirda. 2009. Buku SakuGizi Bayi. Jakarta : EGC
Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui.
Yogyakarta : FlashBooks.
Prabantini, Dwi. 2010. A-Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta : ANDI
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press :
Yogyakarta.
Proverawati, Atikah; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Syarifah, Rosita. 2008. Asi Untuk Kecerdasan Bayi. Jogjakarta : Ayyana.
Soetjiningsih, 1997.ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesaehatan.Jakarta : EGC.
Yuliasti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI makanan Terbaik untuk Kesehatan,
Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta : ANDI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENDIDIKAN KESEHATAN ASI EKSLUSIF PADA NY. S
Di susun oleh:
SAP NYERI
Topik
Pendidikan Kesehatan Tentang Asi Ekslusif
Sasaran :
Pasien dan Keluarga
Tujuan
Tujuan Instruksional
Setelah mendapatkan penyuluhan 1x30 menit, pasien dan keluarga memahami dan
mampu menjelaskan tentang Asi Ekslusif.
Tujuan Instruksi Khusus:
1. Menyebutkan pengertian Asi Ekslusif
2. Menyebutkan manfaat Asi Ekslusif
3. Menyebutkan kapan pemberian Asi Ekslusif
4. Mendemontrasikan cara-cara pemberian Asi Ekslusif
Metode
a. Ceramah dan Tanya Jawab
Media
1. Leaflet
Leaflet yang digunakan dalam media pendidikan kesehatan ini dalam bentuk
selembar mengenai informasi manajemen nyeri.
.3.1 Waktu Pelaksanaan
1. Hari/tanggal : Selasa, 13 Juni 2021
2. Pukul : 12:30 s/d
3. Alokasi : 30 Menit
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pendahuluan : 5 Menit Menjawab salam
Memberi salam dan Mendengarkan
memperkenalkan diri Menjawab
Menjelaskan maksud dan pertanyaan
tujuan penyuluhan
Melakukan evaluasi
vadilasi
Kerangan :
: Penyaji : Pasien
: Fasilitator : Moderator
: Simolator : Dokumentator
: Keluarga Pasien