Anda di halaman 1dari 2

SAYFUDDIN ARIEF HIDAYAT S.

KH
190130100111043
KELOMPOK2/ GELOMBANG 6

a. Kondisi yang terlihat : kondisi yang sesuai dengan case report diatas termasuk vagus indigesti, chronic
bloat hasil dari masa di mediastinal, tymic limposarcoma atau abses, kebuntingan kembar/hydrops
allantois, peritonitis yang terlokalisasi dan left-displaced abomasum, serta traumatic reticulitis.

b. Diagnosis dari vagus indigesti tergantung dengan kondisi klinis yang terlihat seperti ( rumen
hypermotilitas, bradikardia, dan bentuk abdominal) dan eksklusi dari kondisi yang lain. Lokalisasi
peritonitis biasanya terjadi karena trauma reticulitis mengingat hal tersebut adalah kausa paling sering
dalam vagus indigesti. Abdominocentesis menghasilkan kualitas yang kecil dari warna straw cairan
peritoneal dengan protein yang rendah konsentrasi.

c. prognosa dari sapi ini menghasilkan hasil yang rendah terlihat dari kronik dan kerasnya abdominal
distensi dan sapinya telah di eutanasi untuk kepentingan kesejahteraannya.
SAYFUDDIN ARIEF HIDAYAT S.KH
190130100111043
KELOMPOK2/ GELOMBANG 6

a. Kondisi yang dialami oleh sapi yaitu Johne’s Disease (Mycobacterium paratuberculosis) , chronic
fasciolosis, persistent infeksi dengan BVD/MD virus, chronic salmonellosis, chronic bacterial
infeksi mengarah ke lemah.
b. Diagnose yang dilakukan yaitu menggunakan ELISA test dan feses smear untuk Johne’s Disease
yang mana mengandung negative di kasus ini. Sampel feses harus diliat untuk telur parasite dan
ELISA tes dapat menyebabkan liver fluke. Di kasus ini terlihat 1 telur di preparat sedimentasi,
bukan telur yang kuat dan dideteksi oleh modifikasi McMaster metode. Dan tes ELISA untuk
livernya positif.
c. Treatmen yang diberikan yaitu triclabendazole atau nitroxynil
d. Semua sapi harus di vaksin dari BVD/MD dan harus negative. Vaksinasi melawan leptospirosis
dan IBR akan tergantung dengan kemampuan sejarah tapi juga harus hati hati dengan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai