Anda di halaman 1dari 24

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN,

KEAMANAN KAPAL DAN PENILAIAN KAPAL

OLEH:
Drs. H. Sangkala, M.M
TANGGUNG JAWAB
Regulasi mewajibkan perusahaan pelayaran untuk menyediakan
Nahkoda kapalnya dengan informasi yang diperlukan
perusahaan untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan Regulasi ini. Informasi ini harus meliputi
hal sebagai berikut:
1. Pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk penentuan
pengawakan kapal misalnya perusahaan manajemen kapal,
agen pelaut, kontraktor pengusaha waralaba kapal
(contohnya, toko-toko penjualan barang eceran, kasino, dsb.)
2. Pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk memutuskan
ketenagakerjaan kapal meliputi, pihak penyewa kapal atau
badan-badan lain yang bertindak sebagai penyewa; dan
3. Jika kapal beroperasi berdasarkan perjanjian sewa, maka
keterangan rinci mengenai titik kontrak dari para pihak
termasuk para penyewa kapal.

Sesuai regulasi, maka Perusahaan diwajibkan untuk memperbarui


dan menjaga kemutakhiran informasi apabila terjadi perubahan.
Informasi-informasi yang diperlukan perusahaan untuk dapat
mematuhi regulasi ini harus ditulis dalam bahasa inggris,
Perancis atau Spanyol.
Bagi Kapal-kapal yang dibangun sebelum tanggal 1 Juli 2004,
informasi ini harus menunjukkan kondisi sebenarnya pada tanggal
tersebut.
Kapal-kapal yang dibangun pada tanggal 1 Juli 2004, atau
sesudah tanggal tersebut dan kapal-kapal yang dibangun
sebelum tanggal 1 Juli 2004 namun belum dipakai hingga
tanggal 1 juli 2004, informasi tersebut harus dibuat sejak
tanggal kapal beroperasi dan harus menyatakan keadaan
sebenarnya pada tanggal tersebut.
Kapal yang berhenti beroperasi setelah tanggal 1 Juli 2004
harus memberikan informasi terhitung mulai tanggal kapal
dioperasikan kembali dan informasi tersebut harus menyatakan
keadaan sebenarnya pada tanggal tersebut.
Informasi yang disiapkan sebelumnya yang sudah tidak sesuai
dengan kondisi rill pada tanggal tersebut tidak perlu dibawa
kapal.
Apabila tanggung jawab pengoperasian kapal diambil alih oleh
Perusahaan lain, maka informasi tentang Perusahaan lama yang
mengoperasikan kapal tidak perlu dibawa oleh Kapal.
KEAMANAN KAPAL DAN PENILAIAN KAPAL
Petugas Keamanan Perusahaan (CSO) bertanggung jawab atas
dilaksanakannya penilaian keamanan kapal untuk tiap kapal
yang menjadi bagian armada Perusahaan pelayaran yang
terkena atau yang wajib memenuhi persyaratan-persyaratan
sesuai dengan ketentuan dari pada koda ini yang menjadi
tanggung jawab petugas tersebut.
Walaupun petugas tersebut belum tentu melaksanakan
pekerjaan namun sebagai penanggung jawab tertinggi atas
terlaksananya dengan baik penilaian keamanan kapal.
Sebelum memulai melaksanakan penilaian Keamanan kapal maka
petugas keamanan perusahaan harus menggunakan informasi hasil
penilaian ancaman terhadap pelabuhan yang akan dikunjungi kapal
dan tempat kapal menaik turunkan penumpang serta informasi kapal
fasilitas pelabuhan dan langkah-langkah perlindungan yang
dilaksanakan.
Petugas Keamanan Perusahaan harus mempelajari tentang
kebutuhan keamanan serupa yang telah dibuat
terdahulu.apabila mungkin sebaiknya CSO berkonsultasi dengan
orang tepat tentang kapal dan fasilitas pelabuhan untuk
menemukan metodologi yang cocok digunakan pada kegiatan
penilaian.
Petugas Keamanan Perusahaan harus mengikuti petunjuk
pelaksanaan khusus yang diberikan oleh negara peserta.
Penilaian Keamanan Kapal harus menilai unsur-unsur di kapal

1. Keamanan Fisik
2. Integrasi Struktural
3. Sistem Perlindungan Personil
4. Prosedur Kebijakan
5. Radio dan sistem telekomunikasi mencakup sistem
komputer dan jaringan; dan
6. Bagian-bagian lain, yang mengalami kerusakan akan
memberikan resiko terhadap manusia, harta benda, atau
pengoperasian kapal atau fasilitas pelabuhan.
Orang-orang yang terlibat dalam penilaian keamanan kapal
harus mampu menggunakan bantuan ahli untuk menyimpulkan
hal-hal berikut:
1.Pengetahuan tentang ancaman pola keamanan saat ini.
2. Pengenalan dan pendeteksian persenjataan, zat dan peralatan
berbahaya
3. Pengenalan terhadap karakter-karakter dan pola tingkah laku
manusia yang cenderung membahayakan keamanan tanpa unsur
diskriminasi.
4. Teknik yang digunakan untuk melakukan tindakan peraturan
Kemanan.
5. Metoda-metoda yang digunakan untuk membuat insiden
keamanan
6. efek yang ditimbulkan oleh bahan peledak pada bangunan dan
peralatan kapal.
Orang-orang yang terlibat dalam penilaian keamanan kapal
harus mampu menggunakan bantuan ahli untuk menyimpulkan
hal-hal berikut:
7. Keamanan kapal
8. Praktek-praktek bisnis melibatkan kapal/pelabuhan
9. Rancangan mengatasi bencana keadaan darurat secara
sistematis, kesiapan dan penanganan keadaan darurat;
10. Keamanan Phisik
11. Sistem Radio dan telekomunikasi, termasuk sistem dan jaringan
komputerisasi;
12. Teknik rancang bangun dan permesinan kapal; dan
13. Kegiatan operasi kapal dan pelabuhan
Petugas Keamanan Perusahaan Pelayaran memperoleh dan
mencatat informasi yang diperlukan untuk melakukan suatu
penilaian, mencakup:

1. Tataruang umum kapal;


2. Tempat dan bagian-bagian yang harus dibatasi aksesnya, seperti
anjungan kapal, kamar mesin kategori A dan statisiun kontrol
lainnya
3. Lokasi dan fungsi titik akses ke kapalyang nyata atau yang
potensial
4. Perubahan kondisi laut yang berdampak pada kerapuhan atau
kemanan kapal
5. ruang muat dan peraturan pemuatan barang
6. Tempat-tempat penyimpanan barang dan peralatan pemeliharaan
penting disimpan
7. Lokasi tempat penyimpanan barang yang tidak dijaga.
8. Peralatan yang harus selalu siap digunakan dan tersedia untuk
digunakan yang
8. Peralatan dan tersedia untuksiap
harus selalu digunakan dalamdan
digunakan keadaan darurat
tersedia untuk
guna menjaga
digunakan dantetap berlangsungnya
tersedia pekerjaan-pekerjaan
untuk digunakan dalam keadaan yang
darurat
penting;
guna menjaga tetap berlangsungnya pekerjaan-pekerjaan yang
penting;
9. Jumlah awak kapal, tugas-tugas keamanan dan latihan-latihan
wajib yang dilaksanakan perusahaan;
9. Jumlah awak kapal, tugas-tugas keamanan dan latihan-latihan
wajib yang dilaksanakan perusahaan;

10. Peralatan keselamatan dan keamanan yang ada untuk


perlindungan penumpang dan awak kapal;

11. Jalan Keluar dan rute pengungsian dan tempat berkumpul yang
harus senantiasa dijaga agar evakuasi keadaan darurat bisa
dilaksanakan dengan tertib dan selamat
12. Perjanjian-perjanjian dengan perusahaan Keamanan yang
12. Perjanjian-perjanjian
memberikan pelayanandengan perusahaan
keamanan Keamanan
kapal yang
dan diperairan ada
memberikan pelayanan
dengan perusahaan keamanan
Keamanan kapal dan
pribadi yangdiperairan ada
menyediakan
dengan perusahaan
ship/waterside Keamanan
jasa pribadi
keamanan ; yang menyediakan
ship/waterside jasa keamanan ;

13. Langkah-Langkah Peraturan prosedur keamanan yang ada berlaku,


termasuk pemeriksaan, dan prosedur kontrol, sistem
pengidentifikasian, peralatan monitoring dan survey, komunikasi
dan dokumen personil, alarm dan tanda bahaya, pencahayaan,
akses pengawasan dan sistem-sistem lain yang sesuai.
Penilaian Keamanan kapal harus menguji tiap-tiap titik akses
yang teridentifikasi, termasuk geladak terbuka, serta
mengevaluasi kemungkinan digunakan seseorang untuk
menembus keamanan.
Hal ini meliputi titik-titik akses yang diberikan kepada orang-
orang yang berwenang menggunakan akses tersebut serta orang-
orang yang tidak berwenang untuk masuk kedalam akses
tersebut.

Penilaian Keamanan Kapal harus berusaha untuk mengambil


langkah-langkah keamanan yang ada sehingga senantiasa relevan
atau sesuai dengan petunjuk pelaksanaan prosedur-prosedur dan
operasi dalam keadaan rutin atau darurat dan harus menetapkan
petunjuk pelaksanaan keamanan meliputi:
1. Tempat-tempat yang terbatas
2. Prosedur Penangangan kebakaran atau keadaan darurat
lainnya
3. Tingkat Pengawasan awak Kapal penumpang, pedagang,
teknis perbaikan, pekerja bengkel, dll.
4. Frekwensi dan efektivitas keamanan.
5. Sistem Kontrol akses, mencakup sistem identifikasi
6. Sistem dan prosedur komunikasi keamanan
7. Pintu keamanan, penghalang dan pencahayaan; dan
8. Sistem dan peralatan Keamanan dan survey
Penilaian Keamanan kapal harus memikirkan perlindungan
terhadap orang, kegiatan, pelayanan dan operasi yang dianggap
penting, meliputi:
1.Awak kapal
2. Penumpang, pengunjung, pedagang, teknisi perbaikan,
petugas fasilitas pelabuhan, dll.
3. Kapasitas untuk menjaga keselamatan berlayar dan
penanganan keadaan darurat;
4. Muatan, terutama muatan barang berbahaya atau zat-zat yang
membahayakan
5. Perbekalan kapal;
6. Sistem dan peralatan komunikasi keamanan kapal; dan
7. Sistem dan peralatan pengamatan keamanan Kapal
Penilaian Keamanan Kapal harus memperhitungkan seluruh
ancaman yang mungkin ada, yang meliputi jenis-jenis insiden
keamanan sebagai berikut;
1. Perusakan atau penghancuran kapal atau fasilitas pelabuhan,
misalnya oleh bahan peledak, pembakaran, sabotase atau sifat
vandalisme
2. Pembajakan atau perampasan terhadap kapal atau orang-
orang dikapal
3. Perusakan terhadap muatan, sistem atau peralatan kapal yang
penting atau perbekalan kapal;
4. Penggunaan akses oleh orang-orang yang tidak berwenang,
termasuk penumpang gelap;
5. Penyelundupan persenjataan atau peralatan meliputi senjata
perusak massal;
6. Penggunaan Kapal untuk membawa orang-orang yang berniat
membuat insiden Keamanan dan atau peralatannya;
7. Penggunaan Kapal sebagai senjata atau sebagai alat perusak
atau penghancur
8. Serangan dari arah laut pada saat merapat di dermaga atau
jangkar; dan
9. Serangan saat berada di laut
Penilaian Keamanan Kapal harus memperhitungkan harus
6.
memperhitungkan seluruh kerapuhan atau kelemahan yang
meliputi:

1. Konflik antara tindakan peraturan keselamatan dan keamanan


2. Konflik antara tugas-tugas kapal pekerjaan kapal dan tugas
keamanan
3. Tugas jaga, jumlah awak, kapal utamanya adanya implikasi
sehubungan dengan kelelahan, kesiagaan dan kinerja awak
kapal
4. Setiap kekurangan pada pelatihan keamanan; dan
5. Sistem dan peralatan keamanan termasuk sistem komunikasi
Petugas Keamanan Perusahaan dan Petugas Keamanan Kapal harus
memperhatikan tindakan peraturan keamanan terhadap awak kapal
yang belayar dalam waktu lama.
Pengembangan harus mempertimbangkan waktu, kenyamanan dan
Pengembangan harus mempertimbangkan waktu, kenyamanan dan
kebebasan pribadi para awak kapal serta kemampuan mereka
kebebasan pribadi para awak kapal serta kemampuan mereka
menjaga keefektifan mereka dalam waktu yang lama.
menjaga keefektifan mereka dalam waktu yang lama.
Sistem Penilaian Keamanan Kapal selesai, harus dituangkan dalam
laporan yang berisi ringkasan mengenai cara pelaksanaan penilaian
penjelasan setiap kerapuhan/kelemahan yang ditemukan selama
penilaian serta penjelasan tentang tindakan yang bisa dilakukan
untuk mengatasi tiap-tiap kerapuhan kelemahan tersebut.
Laporan tersebut harus dirahasiakan dari orang-orang yang tidak
berwenang agar kerahasiannya terjaga

Jika Penilaian Keamanan Kapal belum dilaksanakan oleh Perusahaan,


maka laporang penilaian Keamanan Kapal harus ditinjau ulang dan
diterima oleh petugas Keamanan Perusahaan.
Survey Keamanan di tempat kejadian merupakan bagian integral
dari
6. penilaian Keamanan kapal survey ini harus mengamati,
memeriksa dan mengevaluasi tindakan peraturan, prosedur dan
operasi untuk:

1. Memastikan hasil kerja yang dicapai pada seluruh tugas


Keamanan kapal;
2. Menjaga area terbatas agar hanya dapat digunakan oleh
orang yang berwenang;
3. Pengawasan akses ke kapal termasuk sistem
pengidentifikasian;
4. Pemantauan daerah geladak dan daerah-daerah sekeliling
kapal
5. Pengawasan terhadap pemberangkatan orang dan efek yang
ditimbulkan (bagasi dan barang-barang pribadi awak kapal
yang dijaga dan tidak dijaga)

6. Pengawasan bongkar muat dan penyerahan perkembangan


6. Pengawasan bongkar muat dan penyerahan perkembangan
kapal, dan
kapal, dan

7. Memastikan tersedianya komunikasi, informasi, dan peralatan


Keamanan Kapal.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai