Anda di halaman 1dari 6

PERPAJAKAN SWEDIA

A. Sistem Perpajakan
Swedia merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai negara dengan pajak tertinggi di
dunia. Pemerintah Swedia menetapkan pajak penghasilan (PPh) orang pribadi secara
progresif yang akan dikontribusikan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Atas penghasilan hingga SEK438.900 akan dikenakan tarif PPh orang pribadi sebesar 32%,
penghasilan SEK439.000 – SEK638.500 dikenakan pajak 52% dan penghasilan lebih dari
SEK638.600 dikenakan pajak dengan tarif tertinggi sebesar 57%.

Adapun untuk tarif pajak perusahaan, otoritas pajak Swedia (Swedish Tax Agency) atau biasa
disebut Skatterverket menetapkan tarif standar flat 22%. Swedia mengenakan tarif 30% atas
penghasilan dividen, sementara untuk bunga dan royalti tidak dikenakan pajak.

Tarif PPN ditetapkan sebesar 25%, namun pengurangan tarif diberikan untuk makanan dan
jasa penyewaan kamar hotel yang dikenakan PPN sebesar 12% dan untuk tiket masuk ke
acara budaya dan wisata di Swedia dikenakan PPN dengan tarif 6%.

Lebih dari 80 negara di dunia termasuk Indonesia telah melakukan penandatanganan


perjanjian penghindaran pajak berganda (tax treaty) dengan Swedia, hal ini ditujukan untuk
mengtasi celah penghindaran pajak yang dilakukan oleh para pengemplang pajak. Otoritas
pajak Swedia juga telah memberlakukan aturan transfer pricing sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dari OECD.

Swedia memiliki sistem perpajakan untuk pendapatan dari pekerjaan yang


menggabungkan pajak pendapatan (dibayar oleh karyawan) dengan kontribusi jaminan
sosial (kontribusi pemberi kerja) yang dibayar oleh pemberi kerja. Dengan demikian, total
biaya gaji untuk pemberi kerja adalah gaji kotor ditambah kontribusi jaminan sosial. Majikan
membuat pemotongan awal bulanan ( PAYE ) untuk pajak pendapatan dan juga membayar
kontribusi jaminan sosial ke Badan Pajak Swedia.

27% dari uang pembayar pajak di Swedia digunakan untuk pendidikan dan perawatan
kesehatan, sedangkan 5% untuk polisi dan militer, dan 42% untuk jaminan social.
B. Pajak Pertambahan Nilai
Tarif pajak pertambahan nilai ( mervärdesskatt atau ibu ) di Swedia adalah 25%,
dengan pengecualian untuk makanan dan layanan seperti biaya sewa kamar hotel
(12%), dan untuk penjualan publikasi , tiket masuk ke acara budaya dan perjalanan di
Swedia (6% ).

C. Pajak Perusahaan & Keuntungan Modal.


Swedia memberlakukan tarif pajak tetap sebesar 30% untuk capital
gain. [9] Otoritas pajak Swedia mendefinisikan capital gain sebagai pendapatan yang
tidak dapat dikaitkan dengan operasi atau layanan bisnis. Sebagai contoh; persewaan
aset pribadi, deviden, keuntungan dari penjualan aset dan pembayaran
bunga. [10] Pendapatan bersih perusahaan dikenakan pajak dengan tarif tetap sebesar
22%.
D. Pajak Penghasilan
Swedia memberlakukan pajak penghasilan progresif , tarif untuk tahun 2021 adalah
sebagai berikut (berdasarkan pendapatan tahunan):

NOTE : SEK (Swedish krona ) : Lambang mata uang Swedia.

Penghasilan kena pajak dikurangi dengan pemotongan umum yang berarti


bahwa pajak marjinal dalam praktiknya bervariasi antara 7% atas penghasilan sedikit
di atas 20.008 kronor hingga 60,1% untuk penghasilan di atas 675.700
kronor. [5] Untuk gaji rata-rata, dengan gaji tambahan 100 kronor , pertama-tama
karyawan membayar pajak penghasilan sebesar 32 kronor (langsung, 32%).

https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Taxation_in_Sweden&hl=id&sl=en&tl=id&client=sr
p&prev=search

https://www.pajak.go.id/id/sistem-perpajakan
Sistem Perpajakan Indonesia

Sistem perpajakan adalah mekanisme yang mengatur bagaimana hak dan kewajiban
perpajakan suatu wajib pajak dilaksanakan. Pada uraian di bawah ini disajikan berbagai
sistem perpajakan.

Sejak perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan pada tahun 1983


(reformasi perpajakan Indonesia) menggantikan peraturan perpajakan yang dibuat oleh
kolonial Belanda (ordonansi PPs 1925 dan ordonansi PPd 1944), Indonesia telah mengganti
sistem pemungutan pajaknya pula dari sistem Official Assessment menjadi sistem Self
Assessment. Kepercayaan diberikan kepada wajib pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang seharusnya
terutang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Official Assessment

Menurut sistem perpajakan ini, besarnya pajak yang terutang ditetapkan sepenuhnya oleh
institusi pemungut pajak. Wajib pajak dalam hal ini bersifat pasif dan menunggu
penyampaian utang pajak yang ditetapkan oleh institusi pemungut pajak.

Self Assessment

Menurut sistem perpajakan ini, besarnya pajak yang terutang ditetapkan oleh wajib pajak.
Dalam hal ini, kegiatan menghitung, memperhitungkan, menyetorkan dan melaporkan pajak
yang terutang dilakukan oleh wajib pajak. Peran institusi pemungut pajak hanyalah
mengawasi melalui serangkaian tindakan pengawasan maupun penegakan hukum
(pemeriksaan dan penyidikan pajak).
Tarif Pajak Progresif

Tarif pajak progresif adalah tarif pemungutan pajak dengan persentase yang semakin
meningkat mengikuti pertambahan jumlah pendapatan yang dikenakan pajak.

Tarif Pajak Degresif

Tarif pajak degresif adalah tarif pemungutan pajak dengan persentase yang semakin kecil
dengan semakin besarnya jumlah pendapatan yang dikenakan pajak.

Tarif Pajak Proporsional

Tarif pajak proporsional adalah tarif pemungutan pajak dengan persentase tetap, berapapun
jumlah pendapatan yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak.

Tarif Pajak Tetap

Tarif pemungutan pajak dengan besar yang sama untuk semua jumlah. Dengan demikian,
besarnya pajak yang terutang tidak tergantung pada jumlah yang dikenakan pajak. Contoh
tarif pajak tetap adalah bea meterai.

Pajak merupakan suatu kewajiban sekaligus bentuk pengabdian dan peran aktif warga negara
dalam rangka melaksanakan pembangunan nasional. Untuk memudahkan perhitungan pajak,
baik bagi usaha milik perorangan maupun badan usaha, maka dibutuhkan pencatatan
keuangan secara tertib dari awal usaha.

Jurnal software akuntansi online, adalah solusi pencatatan keuangan yang baik bagi usaha
Anda. Melalui Jurnal, Anda bisa memperoleh laporan keuangan secara instan dan realtime.
Anda juga bisa melakukan pengecekan stok barang dan mengirimkan faktur melalui aplikasi
Jurnal dengan 11 desain profesional yang dapat Anda pilih. Dapatkan free trial 14 hari
sekarang juga. Untuk informasi lebih lanjut bisa Anda dapatkan di sini.

Tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai)


Tarif PPN menurut ketentuan Undang-Undang No.42 tahun 2009 pasal 7 :

1. Tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) adalah 10% (sepuluh persen).


2. Tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 0% (nol persen) diterapkan atas:
o Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud
o Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
o Ekspor Jasa Kena Pajak
3. Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berubah menjadi paling rendah
5% (lima persen) dan paling tinggi sebesar 15% (lima belas persen) sebagaimana
diatur oleh Peraturan Pemerintah.

Tax Rasio Indonesia


Dalam 5 tahun terakhir menunjukkan Indonesia pernah menyentuh angka terendah di 10,7%
untuk rasio pajak di tahun 2017. Jika mengacu pada standar internasional, maka tax
ratio Indonesia diharapkan bisa menyentuh angka 15%.

tahun 2020 angka tax ratio yang ditargetkan pemerintah sebesar 11,5%, dengan asumsi
penerimaan perpajakan bisa terkumpul sebesar Rp 1.865,7%. Dengan angka realisasi ini,
artinya pertumbuhan penerimaan perpajakan harus sebesar 20,73% dari realisasi sementara
tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai