NIM : 1207020091
Kelas : Biologi B2
3. Pindahkan sampel daging ayam segar sebanyak 25 gram ke beaker glass steril,lalu potong daging ayam
dengan gunting hingga lebih halus
4. Sterilkan gunting yang telah digunakan,dengan cara disemprot dengan alcohol sisi depan dan
belakangnya, lalu pijarkan gunting di atas bunsen,kemudian dinginkan.
6. Tuangkan sampel pada botol yang berisi BPW 0.1% dengan bantuan spatula
secara aseptis
7. Homogenkan larutan BPW 0.1% dengan sampel daging ayam dengan cara dikocok atau diputar ke atas
dan ke bawah (Pengenceran 10-1)
8. Beri label pada setiap cawan petri,yaitu sebagai berikut : KP (Kontrol Pengencer), KM(Kontrol
Medium), S (Daging ayam segar) dengan label -2 hingga -4 masing- masing 2 buah,R (Daging ayam yang
disimpan dalam suhu ruang) dengan label -2 hingga -6 masing-masing 2 buah,D (Daging ayam yang
disimpan dalam suhu dingin) dengan label -2 hingga -4 masing-masing 2 buah,B (Daging ayam menuju
busuk) dengan label -2 hingga -8 masing-masing 2 buah.
11. Ambil 1 ml sampel pengenceran 10-1 menggunakan mikropipet dengan tip baru secara aseptis,lalu
pindahkan ke tabung reaksi yang berisi BPW 0.1% (Pengenceran10-2 ),homogenkan dengan vortex mixer
12. Ambil 1 ml sampel pengenceran 10-2menggunakan mikropipet dengan tip baru,lalu pindahkan ke
tabung reaksi yang berisi BPW (Pengenceran 10-2),homogenkan dengan vortex mixer
13. Ambil 1 ml sampel pengenceran 10-2 menggunakan mikropipet dengan tip yang
sebelumnya digunakan,lalu pindahkan ke cawan petri yang berlabel S-2,ulangi
pengambilan 1 ml sampel dari pengenceran 10-2 lalu pindahkan ke cawan petri berlabel S-
2 lainnya
14. Ambil 1 ml sampel pengenceran 10-3 menggunakan mikropipet dengan tip baru,lalu
pindahkan ke tabung reaksi yang berisi larutan BPW 0.1% (Pengenceran 10-4,homogenkan
menggunakan vortex mixer
15. Ambil 1 ml sampel pengenceran 10-3 menggunakan mikropipet dengan tip yang
sebelumnya digunakan,lalu pindahkan ke cawan petri yang berlabel S-3,ulangi
pengambilan 1 ml sampel dari pengenceran 10-3 pindahkan ke cawan petri berlabel S-3
lainnya
16. Ambil 1 ml sampel pengenceran 10-4 menggunakan mikropipet dengan tip yang
baru,lalu pindahkan ke cawan petri yang berlabel S-4,ulangi pengambilan 1 ml sampel dari
pengenceran 10-4 lalu pindahkan ke cawan petri berlabel S-4 lainnya
17. Lakukan prosedur kerja yang sama pada sampel daging ayam lain,untuk kode S dan D
dilakukan pengenceran hingga 10-4,sedangkan kode R dilakukkan pengenceran hingga
10-6,dan kode B dilakukan pengenceran hingga 10-8
18. Tuangkan media PCA ke cawan petri yang berlabel KP dan KM hingga menutupi
permukaan cawan,untuk cawan KP dihomogenkan dengan cara diputar-
putarkan,sedangkan cawan KM dibiarkan terbuka setengah untuk mengetahui kesterilan
media
19. Tuangkan PCA ke cawan lain hingga menutupi permukaan cawan,lalu homogenkan
dengan cara digoyang-goyangkan
21. Inkubasi dengan suhu 32ºC selama dua hari dengan posisi cawan terbalik
2. Letakkan cawan dengan posisi terbalik di bawah loop yang ada pada colony counter
3. Tandai koloni dengan spidol,maka jumlah koloni akan terhitung secara otomatis di layar display
Sumber : (https://youtu.be/8IUhNbg9AGM)
2. Cawan dengan sampel B-8 (daging ayam hampir busuk dengan pengenceran 10-8)
Sumber : (https://youtu.be/8IUhNbg9AGM)
3. Cawan dengan sampel S-3 (daging ayam segar dengan pengenceran 10-3)
Sumber : (https://youtu.be/8IUhNbg9AGM)
4. Cawan dengan sampel S-4 (daging ayam segar dengan pengenceran 10-4)
Sumber : (https://youtu.be/8IUhNbg9AGM)
5. Cawan dengan sampel R-5 (daging ayam penyimpanan suhu ruang dengan
pengenceran 10-5)
Sumber : (https://youtu.be/8IUhNbg9AGM)
6. Cawan dengan sampel R-6 (daging ayam penyimpanan suhu ruang dengan pengenceran
10-6 )
Sumber : (https://youtu.be/8IUhNbg9AGM)
SOAL
1. Mengapa rata-rata mikroorganisme yang tumbuh pada semua sampel adalah
Jawaban : mikroorganisme yang tumbuh di semua sampel rata-rata adalah bakteri dan
khamir. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa factor,seperti nutrisi yang terkandung
2. Rata-ratakan nilai dari setiap pengenceran,selanjutnya hitung nilai SPC dari setiap
Sampel daging ayam yang memiliki jumlah koloni bakteri terendah adalah daging ayam dalam
penyimpanan suhu dingin,dan sampel daging ayam yang memiliki jumlah koloni bakteri
tertinggi adalah daging ayam yang hampir busuk.
E. Kesimpulan
Pengenceran merupakan salah satu faktor yang penting dalam penghitungan koloni. beberapa
cawan yang tidak ditumbuhi bakteri, koloni kurang dari 30 (dianggap 0), dan beberapa lainnya
ditumbuhi koloni lebih dari 300 (TBUD).
F. Daftar Pustaka
Dwidjoseputro. 1996. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Penerbit Djambatan.
Fibriana dkk. 2017. Isolasi dan Karakteristik Mikroorganisme Penghasil Pigmen dari Limbah
Kulit Kentang. Jurnal MIPA,40 (1),7-12.
Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-2-Media- pertumbuhan/.htm . diakses padatanggal 19
Mei 2021, yogyakarta.