Anda di halaman 1dari 28

UJIAN TENGAH SEMESTER STRUKTUR HEWAN

NAMA : MUHAMAD WISNU BURHANUDIN


NIM : 1207020091
KELAS BIOLOGI B

1. Jelaskan tentang
a. 10 Perbedaan sel hewan ( Gambar sel hewan jangan yg biasa, cari di
sistem organ yg sudah diajarkan) dan sel tumbuhan? Sebut dan
jelaskan bagian bagian sel hewan ! ( Cari gambar yg cantik, gambar
bagus, bagian-bagiannya jelas)
Jawab :
10 perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
1. Bentuk
Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap. Selain itu, pada sel tumbuhan mempunyai
bentuk yang lebih kuat dan keras.
Sedangkan Sel hewan tidak memiliki bentuk yang tetap. Sel pada hewan beda dengan sel
lainnya karena tidak memiliki dinding sel sehingga dapat bermacam-macam bentuknya.

2. Ukuran
Sel tumbuhan lebih besar dibandingkan sel hewan. Selain itu vakuola yang terdapat pada
sel tumbuhan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sel hewan.
Sel tumbuhan memiliki bentuk yang lebih besar karena pada sel tumbuhan terdapat
dinding sel sedangkan sel hewan tidak. Sel hewan hanya memiliki vakuola dalam jumlah
yang sedikit.

3. Sentriol
Sel tumbuhan tidak memiliki swntriol Sedangkan Sel
hewan memiliki sentriol. Sentriol memiliki peran
penting yaitu sebagai pengatur pembelahan sel hewan.
Sentriol juga memiliki fungsi sebagai pemisah
Gambar sentriol hewan
kromosan ketika pembelahan terjadi.

4. Dinding Sel
Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang berasal dari selulosa. Fungsi dari dinding sel
tumbuhan berfungsi melindungi serta menunjang pertumbuhan pada sel tersebut.
Sedangkan sel hewan sama sekali tidak memiliki dinding sel.

Gambar dinding sel tumbuhan

5. Plastida
Pada tumbuhan terdapat plastida yang menjadi tempat fotosintesis. Plastida merupakan
organel yang membrannya berupa butir-butir dan plastida juga mengandung pigmen.
Dalam plastida, terdapat kloroplas atau zat hijau daun yang fungsinya untuk membuat
makanan sendiri dan menjadi tempat terjadinya fotosintesis.
Sedangkan sel hewan sama sekali tidak memiliki plastida.

6. Vakuola
Sel tumbuhan memiliki Vakuola. Vakuola adalah organel sel penting berupa rongga berisi
cairan. vakuola ukurannya lebih besar dibanding yang ditemukan dalam sel hewan dan
jumlahnya banyak. Semakin besar ukuran vakuola tandanya semakin tua umur tumbuhan
tersebut.
Sedangkan Sel hewan memiliki vakuola. Namun perlu untuk diketahui jika tidak semua
sel hewan dilengkapi dengan vakuola. Ada beberapa jenis hewan yang memiliki vakuola,
seperti hewan uniseluler rendah yaitu protozoa.

7. Pembentukan Spindle
Pada sel tumbuhan pembentukannya secara anastral. Maksud dari pembentukan sel secara
anastral yaitu pembentukan sel tanpa adanya aster di kutub yang berlawanan.
Sedangkan pada Sel hewan pembentukannya melalui amphiastral, yaitu pembentukan
dengan menggunakan aster atau ester pada setiap kutub.

8. Lisosom
Sel tumbuhan, tidak ada lisosom karena tidak ada terdapat pencernaan dalam tumbuhan.
Sel hewan yang memiliki lisosom dan mengandung sejumlah enzim yang dapat membantu
proses pencernaan atau pemecahan zat dalam sel hewan
Gambar Lisosom

9. Sitokinesis Sel
Pada sel tumbuhan sintokinesis sel akan membentuk lempeng mitosis.
Sedangkan Sel hewan akan membentuk furrowing. Biasanya, pembelahan pada sel
tumbuhan secara mitosis akan diikuti oleh sitokinesis dan sitoplasma.

10. Asam Amino


Sel tumbuhan semua jenis asam amino akan disintesis.
Sedangkan sel hewan hanya bisa mensintesis beberapa jenis asam amino saja.

Gambar sel tumbuhan


Gambar sel hewan

Berikut ini terdapat beberapa bagian-bagian sel hewan, antara lain:

• Kompelks Golgi : berfungsi untuk alat pengeluaran energy dan lendir.


Gambar badan golgi Gambar retikulum endoplasme Gambar sitoplasma

• Retikulum Endoplasma : Terbagi 2 yaitu, Retikulum Endoplasma kasar yang


dipenuhi oleh Ribosom dimana dia berfungsi unruk menyintesis protein. Dan yang ke
dua yaitu Retikulum Endoplasma halus dan tidak mengandung Ribosom. Retikulum
Endoplasma berfungsi untuk menyintesis molekul lemak.
• Sitoplasma : suatu cairan yang terdapat di dalam sel kecuali inti sel (nukleus).
Sitoplasma terbagi menjadi 2 yaitu,bagian dalam (endoplasma) yang lebih keruh dan
bagian luar (ektoplasma) yang lebih bening. Sitoplsma bersifat koloid kompleks yaitu
tidak cati dan tidak padat. Jika konsentrasi air tinggi, maka koloid akan bersifat encer
atau yang disebut dengan sol. Jika konsentrasi air rendah, maka koloid bersifat padat
lembek atau disebut gel. Sitoplasma terdiri dari molekul-molekul kecil, molekul-
molekul besar, ion-ion hidup dan organel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel , seperti enzim-
enzim, ion ion, gula, lemak dan protein. Didalam sitoplasma itulah berlangsung
kegiatan pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi kimia. Misalnya proses
pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein dan Nukelotida.
Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya pertukaran zat
agar metabolisme berlangsung dengan baik. Gerakan organel-organel tertentu sebagai
akibat aliran sitoplasma tersebut dapat diamati dengan mikroskop.
• Nukleoplasma : terdiri dari asam nukleat dan kromatin.
• Vakuola : berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Vakuola pada hewan
berukuran kecil tetapi banyak sedangkan vakuola pada tumbuhan berukuran besar
tetapi sedikit.
• Inti Sel : terdiri dari 90% air,mengandung protein, vitamin, mineral dan lemak. Inti sel
berfungsi untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dan
mengelola ekspresi gen.
• Nukleolus : berfungsi sebagai pengatur aktivitas sel.
• Mitokondria : penghasil energi dan berfungsi dalam respirasi.
• Dinding sel : lapisan pelindung yang ada di bagian luar membran sel.Dinding sel hanya
terdapat di sel tumuhan.
• Kromosom : anak dari inti sel yang terdapat di dalam inti sel. Kromosom berfungsi
untuk menyintesis materi genetika. Kromosom mengandung gen yang membawa sifat
menurun.
• Membran Sel : Bagian terluar protoplasma yang berfungsi mengatur transportasi zat
masuk keluarnya sel.
b. Sebutkan sel apa saja yang terlibat dalam aneka sistem organ tubuh
kita, dari sistem saraf, otot, integumen, rangka, sirkulasi, sebutkan
fungsinya masing masing!
Dibawah ini merupakan sel yang terlibat pada system saraf:
1) Neuron
System saraf terdiri dari Sel saraf (neuron) yang dapat mentransmisi impuls saraf, terdiri
atas 4 bagian utama:
• Badan sel berfungsi menerima rangsang dari dendrit ke akson. Bagian-bagian badan
sel, yaitu sitoplasma yang didalamnya terdapat badan Nissl (tumpukan RE kasar dan
ribosom), nukleus, dan organel sel lain seperti mitokondria, badan Golgi, dan
neurofibril.
• Dendrit berfungsi untuk menerima impuls dan meneruskannya ke badan sel saraf.
• Akson adalah bagian yang berisi neurotransmitter. Neurotransmitter akan
menyampaikan impuls saraf ke bagian sinapsis.
• Selubung mielin adalah pelindung akson yang berisi lemak berwarna putih kekuningan
dan bersegmen. Selubung mielin disusun oleh suatu sel yang disebut sel Schwann.
Bagian akson yang tidak ditutupi oleh mielin disebut nodus Ranvier.
2) Neuroglia
Neuroglia atau sel glia merupakan penunjang susunan saraf pusat yang berfungsi sebagai
jaringan ikat. Neuroglia ini terdiri dari beberapa jenis sel, yaitu astrosit, oligodendrosit, dan
mikroglia.
3) Sinapsis
Sinapsis adalah penghubung antar neuron. Sinapsis menjadi titik temu antara ujung akson
suatu neuron dan dendrit dari neuron lain. Pada celah sinapsis inilah terkandung suatu
substansi kimia yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter terdiri dari beberapa
macam, yaitu asetilkolin, epinefrin, norepinefrin, dopamin, serotonin, dan asam gama
aminobutirat.

Dibawah ini merupakan sel yang terlibat pada system intergumen:

1. Epidermis → dari ectoderm. Terdiri dari :

a. Stratum corneum (lapisan terluar), memiliki sel yang sudah mati, tidak mempunyai
inti sel dan mengandung zat keratin
b. Stratum lucidum (lapisan peralihan), berada langsung dibawah lapisan korneum,
terdapat sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma
c. Stratum granulosum, Stratum ini terdiri dari sel–sel pipih seperti kumparan. Sel–sel
tersebut hanya terdapat 2-3lapis yang sejajar dengan permukaan kulit.
d. Stratum Spinosum, Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2mm terdiri dar 5-8 lapisan.
e. Stratum germinativum (selalu membelah untuk mengganti sel – sel yang tua), dan s

2. Dermis / corium → dari mesoderm Terdiri dari :


a. Stratum papilaris : dibawah stratum germinativum Membentuk papilae (jonjot) untuk
pemberian nutrisi ke epidermis
b. Stratum retikularis : susunan sangat berserabut, menghasilkan chromatopora

3. Jaringan subkutaneus

Jaringan subkutaneus mengandung sejumlah sel lemak

Dibawah ini merupakan sel yang terlibat pada system rangka:

Gambaran histologi umum jaringan otot rangka memperlihatkan tiga komponen dasar
yang menyusun otot rangka, yaitu: jaringan ikat, jaringan otot, dan sistem membran.

Gambaran histologik jaringan otot rangka memperlihatkan beratus-ratus sampai beribu-


ribu serat panjang, berbentuk silindrik, yang disebut serat otot (fiber). Serat otot terletak
sejajar satu dengan lainnya. Diameter serat berkisar 10-100 μm dan panjang 100 μm, tetapi
dapat mencapai 30 cm. Serat otot rangka berasal dari fusi banyak sel kecil semasa embrio;
oleh karena itu setiap serat otot mempunyai banyak inti.

Gambar 1 Gambar 2

Inti terletak di tepi, tepat di bawah sarkolema, bebas dari elemen kontraktil (Gambar 1).
Mitokondria terletak dalam deretan di seluruh serat otot, berdekatan dengan protein otot
yang menggunakan ATP untuk kontraksi (Gambar 2)

Secara mikoskopik dengan pembesaran tinggi pada sarkoplasma terlihat adanya benang-
benang halus yang disebut miofibril, terletak memanjang dan tersusun sedemikian rupa
sehingga memperlihatkan pita gelap terang bergantian; hal ini yang menyebabkan serat
otot tampak bercorak garis melintang.Sistem membran terdiri dari sarkolema, tubulus
transversal/tubulus T, dan retikulum sarkoplasma . SISTEM MEMBRANSarkolema
merupakan membran plasma dari serat otot yang membungkus sarkoplasma. Sarkolema
serat otot rangka tersusun oleh plasmalema dan membran basalis, sedangkan membran
basalis sendiri terdiri dari lamina basalis dan lamina retikularis; oleh karena itu sarkolema
disebut juga trilaminar cell membrane.

Dibawah ini merupakan sel yang terlibat pada system sirkulasi:

Darah terdiri dari 2 komponen utama, plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah adalah
komponen penyusun darah yang paling banyak, sebesar 55% bagian darah adalah plasma
darah. Plasma darah terdiri dari protein-protein darah seperti immunoglobin, albumin,
protein, nutrisi, hormon, gas terlarut, serta zat hasil ekskresi. Walau terlihat banyak
penyusunnya tetapi 90% plasma darah adalah air.

Sel darah ini dibagi menjadi 3 komponen penyusun yaitu

a. sel darah merah, Eritrosit adalah sel darah yang bersirkulasi di seluruh tubuh dan
menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh. Pada manusia, sel darah merah berbentuk
bikonkav (cekungan ganda) dan tidak mempunyai inti sel. Sel darah merah
mengandung protein hemoglobin yang digunakan dalam transpor oksigen.
b. sel darah putih Leukosit mempunyai bentuk yang tidak tetap, tidak berwarna, dan
mempunyai inti sel.
c. keping darah. Bentuknya tidak teratur, tidak mempunyai inti sel, serta berukuran lebih
kecil dibandingkan sel darah.

2. Jelaskan tentang komposisi darah secara detail!

Jawab Komposisi darah terdiri daari berbagai macam. Mulai dari plasma darah, sel darah,
serta trombosit. Sel darah dan keping darah memiliki komposisi sebanyak 45% di dalam
darah. Sementara sisanya (55%) merupakan plasma darah. Adapun komponen yang
terdapat di dalam darah itu penting dan saling berkaitan. Tubuh manusia memiliki darah
sekitar 5 sampai 6 liter yang setara dengan 8% dari total berat tubuh manusia. Darah
merupakan suspensi yang terdapat dalam pembuluh darah. Darah mempunyai warna merah
yang dapat berubah-ubah, kadang berwarna merah tua dan kadang berwarna merah muda.
Perubahan ini tergantung pada kadar oksigen, O2 dan karbon dioksida CO2 yang
terkandung didalamnya. Darah terdiri dari 2 komponen utama, plasma darah dan sel-sel
darah. Dibawah ini komponen-komponen darah, antara lain :

Korpuskuler

Korpuskuler merupakan unsur padat yang terdapat dalam darah dan tebentuk dari sel darah
merah (Eritrosit), sel darah putih (Leukosit), serta keping darah (Trombosit).

• Sel Darah Merah (Eritrosit)


Sel darah merah dikatakan juga dengan Eritrosit merupakan unsur dan komponen utama
dari sel darah. Sel darah merah ini memiliki bentuk bikonkaf (pipih) dengan kedua sisi yang
cekung terdapat pada bagian tengah. Warna merah yang terdapat pada eritrosit ini
disebabkan karena didalamnya terkandungan hemoglobin. Fungsi darah eritrosit itu
berguna untuk dapat mengikat oksigen.

• Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih disebut juga dengan Leukosit mempunyai inti, akan tetapi tidak memiliki
bentuk yang tetap. Fungsi dari leukosit (sel darah putih) ialah sebagai pemakan bibit-bibit
penyakit serta benda asing yang yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit (sel darah putih) ini
jumlahnya akan secara terus menerus meningkat tergantung dari banyak sedikitnya bibit
penyakit ataupun benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah putih tersebut terdiri
dari beberapa jenis. Macam- macam leukosit meliputi:

a) Agranulosit. Sel leukosit yang tidak memiliki granula didalamnya, yang terdiri dari:

• Limposit. Jaringan RES (sistem retikuloendotel) & kelenjar limfe yang menghasilkan
Limposit, bentuknya ada yang besar dan juga ada yang kecil, di dalam sitoplasmanya tidak
terdapat glandula serta intinya besar, banyaknya berkirsar 20%-15% dan memiliki fungsi
untuk membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.

• Monosit. Terbanyak dibuat pada sumsum merah, ukurannya lebih besar dari limfosit,
monosit ini berfungsi sebagai fagosit dan terdapat 34% banyaknya. Apabila dilihat dengan
menggunakan mikroskop akan terlihat bahwa protoplasmanya cukup lebar, berwarna biru
abu-abu memiliki bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya berbentuk bulat dan panjang
dan juga berwarna lembayung muda.

b) Granulosit

• Neutrofil. dikatakan juga sebagai (polimorfonuklear leukosit), memiliki inti sel yang
terkadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus atau glandula,
banyaknya berkisar 60%-50%.

• Eusinofil. Eusionfil ini Ukuran serta bentuknya hampir mirip dengan neutrofil namun
granula dan sitoplasmanya lebih besar, dan banyaknya sekitar 24%.

• Basofil. Basofil memiliki ukuran yang lebih kecil dari eusinofil meskipun begitu,
basofil tersebut memiliki inti yang bentuknya tersusun atau teratur, di dalam
protoplasmanya ada granula-granula besar. Banyaknya 50 % bagian dari sumsum merah.

• Keping Darah (Trombosit)

Keping darah disebut juga dengan Trombosit memiliki bentuk yang bulat kecil. Keping
darah merupakan salah satu dari komponen darah yang memiliki peranan penting dalam
sebuah proses pembekuan darah. Ketika terjadi luka, maka keping darah ( trombosit) ini
yang akan menutupi pembuluh darah yang rusak dengan cara membentuk jaring-jaring
seperti benang fibrin. Selain dari itu trombosit ini juga berguna untuk melawan infeksi yang
dikarenakan oleh virus dan bakteri dengan memakan atau menghancurkan virus atau
bakteri yang ada.
• Plasma Darah

Plasma darah adalah komponen darah yang terbentuk dari protein darah dan air (Albumin,
Globulin, & Fibrinogen). Cairan yang terdapat pada plasma darah yang tidak mempunyai
kandungan fibrinogen disebut dengan sebutan serum darah. Protein dalam serum darah ini
memiliki fungsi sebagai antibodi terhadap gangguan dari benda asing. Fungsi dari plasma
darah ini iyalah mengangkut berbagai sari-sari makanan atau nutrisi dari makanan menuju
ke sel-sel dan juga jaringan tubuh serta membawa sisa-sisa metabolisme ke tempat
pembuangan. Peran plasma darah ini juga dapat menghasilkan zat antibodi yang berguna
untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

3.Jelaskan pengertian Jaringan ikat serabut (liat). Jarinan ikat serabut


padat (liat) tersusun dari serabut kolagen. Jaringan ikat serabut padat
bersifat fleksibel tetapi tidak elastis. ( Mengapa fleksibel tapi tidak
elastik?) Terdapat pada ………, …………… ,………… dan …………..
Jaringan ikat serabut padat (liat) berfungsi ………… dan………
Jawab :
Serabut Jaringan Ikat
Ada tiga jenis serabut jaringan ikat yaitu serabut kolagen, serabut elastik, dan serabut
retikuler. Ketiga jenis serabut tersebut didistribusi secara seimbang diantara berbagai jenis
jaringan penyambung.
• Serabut Kolagen
Merupakan serabut yang paling banyak dijumpai dalam jaringan ikat. Dalam keadaan
segar berupa benang-benang yang tidak berwarna. Tetapi bila terdapat dalam jumlah besar,
ia tampak berwarna putih misalnya pada tendon. Serabut kolagen juga dapat dijumpai pada
mesenterium dan terlihat sebagai struktur panjang silindris yang berliku-liku dan memiliki
garis-garis lngituginal. Diameter serabut kolagen berkisar 1 – 20 mm. terdiri atas fibril-
fibril yang lebih halus dengan diameter berkisar 0,2 – 0,5 mm. dilihat dengan mikroskop
cahaya, serabut kolagen berwarna merah dengan pewarnaan eosin, dan biru dengan
pewarnaan trikom Mallory, dan hijau dengan pewarnaan trikom Massom.
• Serabut Elastik
Serabut elastik mudah dibedakan dari serabut kolagen, sebab serabut elastik lebih tipis dan
tidak memiliki garis-garis longituginal. Selain itu serabut elastik bercabang-cabang dan
satu sama lainnya bersatu membentuk suatu jaringan yang tidak teratur. Dalam keadaan
segar dan dalam jumlah yang banyak tampak berwarna kuning.
• Serabut Retikuler
Serabut retikuler sangat halus dengan diameter kurang lebih sama dengan fibril pada
kolagen, dan terutama dijumpai pada organ-organ hematopoietik misalnya lien, nodus
limpatikus dan sumsum tulang merah.
Mengapa fleksibel dan tidak elastik? Karena tersusun atas serat kolagen, serat kolagen
memiliki sifat Serat kolagen terbentuk dari protein dan memiliki sifat lentur. Meskipun
memiliki sifat lentur, tetapi serat ini sulit 'diregangkan'. Serat kolagen memiliki warna
putih dan berbeda dengan serat elastis yang berwarna kuning. Serat ini memiliki sifat tahan
terhadap panas, dingin serta enzim pencernaan.
Jaringan Ikat Padat
Jaringan ini tersusun atas serat-serat yang padat. Komponen utama jaringan ikat padat
adalah serabut kolagen, Oleh karena itu, sifat jaringan ini fleksibel dan tidak elastik.
Serabut kolagen tersebut bergabung membentuk bundel-bundel yang paralel. Jaringan ikat
padat disusun atas sel-sel fibroblas dan mempunyai banyak serat kolagen yang disusun
dengan padat dan teratur. Adapun fungsi dari jaringan ikat pada adalah sebagai
penghubung antar organ.
Jaringan ikat padat letaknya pada tendon, ligamen, dan juga pembungkus tulang dan
lapisan dermis pada kulit. Fungsi tendon adalah sebagai penghubung antara tulang dan
otot, sedangkan fungsi ligamen adalah sebagai penghubung tulang denga tulang lainnya.
Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ini mempunyai ciri ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar.
Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen
yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya
gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Pada matriks juga terdapat
fibroblast, sel mast, dan plasma sel. Jaringan ikat longgar mempunyai beberapa fungsi
berikut.
1. Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut.
2. Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
3. Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ.
4. Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium.
5. Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.
6. Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh.
Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak atau
jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.

Jaringan lemak

4. Jelaskan pengertian tentang sel saraf, bagian-bagiannya, ciri cirinya,


bagaimana karakteristik, fungsi dan cara kerjanya? Bagaimana
penggolongannya? Selain sel saraf ada sel sel lain yang menunjang
berfungsinya sistem ini. Sebutkan namanya, dan fungsinya.
Jawab
- Sel saraf atau neuron adalah satuan kerja utama dari sistem saraf yang berguna
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang).
Jutaan sel saraf tersebut membentuk suatu sistem saraf. Sel ini bertugas untuk
mengantarkan impuls (rangsangan) dari reseptor (panca indera) ke otak dan sebaliknya.
- Bagian – bagian dari sel saraf meliputi dendrit, badan sel, akson (neurit), selaput
mielin, sel schwaan, nodus ranvier, dan sinapsis. Berikut merupakan penjelasannya.

• Dendrit. Merupakan suatu percabangan dari badan sel yang terlihat seperti tonjolan
yang memiliki cabang. Dendrit tersebut berfungsi untuk menerima dan juga
menghantarkan rangsangan dari badan sel.

• Badan Sel. Badan sel ini merupakan bagian terbesar dari sel saraf yang mengandung
banyak komponen penting. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel),
serta juga nukleolus (Anak inti). Badan sel bertugas untuk dapat menerima rangsangan
dari dendrit kemudian meneruskan rangsangan tersebut ke akson (neurit). Badan sel
tersebut mempunyai sebuah inti serta di dalam sitoplasmanya terdapat butir Nissl yang
berfungsi untuk sintesis protein. Butir Nissl tersebut dapat menjalankan fungsi tersebut
disebabkan mengandung RNA di dalamnya. Badan sel itu hanya terdapat pada saraf
pusat (Otak serta juga sumsum tulang belakang) dan juga pada ganglion (sekumpulan
sel saraf di luar sistem saraf pusat).

• Akson (neurit). Akson (Neurit) merupakan serabut sel saraf panjang yang terlihat
seperti penjuluran dari badan sel. Neurit ini mirip dengan dendrit, bedanya neurit itu
hanya ada satu buah serta memiliki ukuran yang lebih besar dan juga lebih panjang.
Akson ini berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor seperti
sel otot atau juga sel kelenjar. Untuk dapat menjalankan fungsinya ini, di dalam neurit
terdapat struktur yang disebut sebutan neurofibril. Beberapa sel saraf, neuritnya ini
dibungkus oleh sebuah selaput yang disebut juga dengan sebutan selaput mielin.

• Selaput mielin. Selaput atau juga selubung Mielin diantaranya selaput pembungkus
neurit. Selubung mielin tersebut tersusun dari lemak. Selaput mielin ini mempunyai
segmen – segmen serta juga lekukan di antara dua segmen disebut dengan nodus
ranvier. Selaput mielin t ersebut dikelilingi oleh sel schwann. Fungsi dari bagian ini
ialah untuk dapat melindungi sel saraf dari kerusakan serta juga mencegah bocornya
impuls dan juga mempercepat hantaran impuls yang masuk. Selubung mielin ini
diproduksi oleh sel glial.

• Sel schwaan. Sel Schwann ini merupakan sel yang mengelilingi selubung mielin.
Nama dari sel ini diambil dari nama penemunya yakni Theodore Schwaan, seorang
ilmuan dari Jerman. Sel schwann itu akan menghasilkan lemak yang membungkus
neurit berkali kali lipat itu sampai terbentuknya selubung mielin. Sel Schwann tersebut
berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls, menyediakan nutrisi bagi neuri serta
juga membantu regenerasi dari neurit.
• Nodus ranvier. Nodus Ranvier merupakan suatu bagian antar dua segmen selubung
mielin. Nodus Ranvier tersebut berfungsi sebagai loncatan impuls saraf supaya sampai
lebih cepat ke tempat tujuan. Nodus ranvier memiliki diameter kurang lebih 1
mikrometer serta juga ditemukan oleh Louis Antoine Ranvier.

• Sinapsis. Sinapsis ini merupakan celah yang terdapat pada pertemuan satu neuron
dengan neuron lainnya. Tiap-tiap sinapsis menyediakan koneksi antar neuron sehingga
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar neuron. Informasi tersebut
ditukarkan dalam bentuk zat kimia yang disebut dengan sebutan Neurotransmiter. Pada
ujung neurit tiap-tiap sel saraf terdapat sebuah kantong yang disebut dengan Bulbus
Akson, nah kantong inilah yang akan menghasilkan neurotransmiter tadi.

- Ciri – ciri sel saraf, yaitu :

• Terdapat pada manusia dan hewan (sebagaian)

• Mengirim rangsang dan menerima rangsang

• Saling ketergantungan antar struktur

• Memiliki inti sel atau nucleus

• Semua aktivitas melalui otak dan sumsum tulang belakang

- Fungsi sel saraf, yaitu :

• Menerima rangsangan dari luar melalui saraf sensorik.


• Mengintegrasikan sistem indera dan seluruh anggota tubuh dengan saraf pusat
yakni otak dan sumsum tulang belakang.

• Mengendalikan kinerja jaringan otot.

• Mengontrol kinerja sekresi pada kelenjar.

• Mengatur homeostasis atau keseimbangan pada tubuh.

• Mengontrol dan mendukung perkembangan mental dalam tubuh.

- Penggolongan atau jenis – jenis sel saraf, yaitu :

a) Jenis Sel Saraf Berdasarkan Fungsinya

• Sel Saraf Sensorik (Neuron Sensori). Sel saraf sensorik atau sensori merupakan
sel saraf yang berfungsi menyampaikan impuls atau rangsangan dari reseptor atau
penerima rangsangan menuju ke sel saraf penghubung atau sistem saraf pusat (sumsum
tulang belakang dan otak).

• Sel Saraf Penghubung (Neuron Intermediat). Sel saraf penghubung atau neuron
intermediat adalah sel saraf yang membentuk rantai-rantai penghubung antara sel saraf
sensorik dan sistem saraf pusat. Sel saraf penghubung terdapat hampir di seluruh bagian
tubuh dan menjadi lintasan impuls bagi koordinasi saraf.

• Sel Saraf Motorik (Neuron Motor). Sel saraf motorik atau meuron motor adalah
sel saraf yang berfngsi mengirimkan impuls berupa perintah dari sistem saraf pusat
menuju ke jaringan otot dan kelenjar untuk melakukan respon.

b) Jenis Sel Saraf Berdasarkan Strukturnya

• Sel Saraf Unipolar yaitu suatu neuron yang memiliki satu (1) buah akson yang
bercabang.

• Sel Saraf Bipolar merupakan sebuah neuron yang mempunyai satu (1) akson
dan satu dendrit.

• Sel Saraf Multipolar ialah salah satu jenis neuron yang mempunyai satu (1) dendrit
dan akson yang bercabang.

- Cara kerja sel saraf, yaitu :

Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut
saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar
dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian
luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa
rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan
potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi)terjadi berurutan
sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial
bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan
ada atau tidaknyaselubung mielin. Bila impuls telah lewat maka untuk sementara
serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali
seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu
1/500 sampai 1/1000 detik.

Ada beberapa pembagian kerja sistem saraf dalam penghantaran impuls, yaitu:

• Sel reseptor : saraf yang menerima rangsang biasanya berupa alat indra
• Sel efektor : sel saraf yang menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
• Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
• Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
• Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.

Berdasarkan jumlah prosesusnya neuron diklasifikasikan menjadi:

• Neuron unipolar

Neuron unipolar mempunyai satu tonjolan yang kemudian bercabang dua dekat dengan
badan sel. Satu cabang menuju ke perifer sedangkan cabang yang lain berjalan menuju
ssp.

Contoh: neuron sensorik saraf spinal

• Neuron bipolar

Neuron bipolar mempunyai dua tonjolan satu akson dan satu dendrit, contohnya neuron
bipolar antara lain adalah sel batang dan kerucut retina

• Neuron multipolar

Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrit dan satu akson yang dapat bercabang-
cabang banyak sekali.salah satu contoh sel jenis ini adalah neuron motorik yang berasal
dari kornu ventral medula spinalis dengan aksonnya yang menjulur sampai ke otot
rangka

Proses penghantaran rangsang pada sel saraf

Pada setiap sel yang ada dalam tubuh manusia memiliki muatan listrik yang
terpolarisasi, sehingga ada perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari suatu
membran sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Stimulus/rangsang yang diterima oleh
alat indra melalui sel saraf reseptor akan diteruskan oleh sel saraf dalam bentuk impuls
yang merupakan tegangan listrik. Kemudian impuls yang diterima sel saraf reseptor
diteruskan ke sel saraf sensoris melalui sinapsis, untuk kemudian dihantarkan keotak
yang dalam perjalanannya melalui sel-sel saraf konektor. Kemudian informasi yang
sampai di otak diolah, diinterpretasi kemudian memberikan jawaban terhadap informasi
yang diterima. Dalam memberikan informasi yang diterima, aliran informasi itu
dibawah dari otak ke sel-sel saraf motorik, kemudian terjadilah respon berupa gerakan.

Sedangkan pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke
pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak
langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot
atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan
atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak
mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang
bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks
pada lutut.

5. Bagaimana perubahan yang terjadi dari leukosit dan apa peran


monosit, basophil, eosinophil, neutrofil dalam sistem kekebalan
tubuh?
Jawab :
Jumlah sel darah putih atau leukosit bisa berubah atau meningkat ketika tubuh
seseorang mengalami beberapa kondisi berikut:
1.Peningkatan produksi sel darah putih untuk melawan infeksi
2.Gangguan sistem kekebalan tubuh yang membuat produksi sel darah putih
meningkat
3.Reaksi efek samping obat-obatan yang meningkatkan produksi sel darah putih
4.Penyakit sumsum tulang yang menyebabkan produksi sel darah putih naik secara
tidak normal
Bayi yang baru lahir: 9.400 – 34.000
Balita (3-5 tahun): 4.000 – 12.000
Remaja (12-15 tahun): 3.500 – 9.000
Dewasa (15 tahun ke atas): 3.500 – 10.500
Jumlah leukosit normal tersebut merupakan jumlah gabungan dari berbagai jenis
leukosit, yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit
1. Neutrofil
Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang akan pertama kali dilepaskan oleh sistem
imun untuk merespons kedatangan benda asing, seperti bakteri atau virus.
Selain menjadi baris pertahanan pertama, neutrofil juga mengirimkan sinyal untuk
mengingatkan sel-sel lain dalam sistem imun terkait bahaya tersebut.
Hampir setengah dari sel darah putih adalah neutrofil. Sekitar 100 miliar sel neutrofil
diproduksi oleh tubuh setiap harinya.
Setelah diproduksi dan dilepaskan dari sumsum tulang, neutrofil hanya hidup sekitar
delapan jam.
2. Eosinofil
Sel darah putih jenis eosinofil memiliki fungsi melawan bakteri serta menangkal
infeksi parasit, seperti cacing. Selain itu, eosinofil juga berperan dalam respons
peradangan.
Eosinofil juga berfungsi untuk memicu reaksi alergi ketika tubuh terpapar zat
penyebab alergi (alergen).
Sel ini paling banyak ditemukan di saluran pencernaan. Walau begitu, eosinofil
memiliki porsi tidak lebih dari 5% dari sel darah putih.
3. Basofil
Basofil juga tak banyak terkonsentrasi dalam sel darah putih, yakni hanya terkandung
sekitar 1% dari sel darah putih.
Walau jumlahnya sedikit, sel ini berperan penting untuk meningkatkan respons imun
non-spesifik terhadap patogen.
Basofil juga membantu Anda kembali sehat setelah mengalami infeksi, misalnya
infeksi luka akibat jatuh dari sepeda.

Selain berperan dalam sistem imun, basofil juga berkontribusi mencegah pembekuan
darah serta memicu reaksi alergi.
4. Limfosit
Limfosit terdiri atas dua macam, yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit diproduksi
di jaringan limfoid dalam limpa, kelenjar getah bening, dan kelenjar timus.
Sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, sel T bertanggung jawab untuk
membunuh benda asing serta membunuh sel kanker.
Sementara itu, limfosit B (sel B) berperan dalam imunitas humoral, yakni dengan
menghasilkan antibodi untuk melawan benda asing (antigen).
Sel B juga menghasilkan antibodi yang dapat mengingat suatu infeksi, sehingga tubuh
dapat lebih bersiap jika kembali terpapar di masa depan.
5. Monosit
Monosit boleh dibilang berperan sebagai pembersih dari sistem kekebalan tubuh.
Monosit memiliki porsi sekitar 5-12 persen sel darah putih, di dalam aliran darah Anda.
Fungsi paling penting dari sel ini adalah membersihkan sel-sel yang mati.

6. Jelaskan bagian bagian dari otak, selaput otak dan sebutkan


fungsinya. Bagaimana pengaturan koordinasi saraf?
Jawab
Otak memiliki 3 bagian utama, yaitu :

1.Otak besar (cerebrum)


Cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Cerebrum terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
otak kanan dan otak kiri. Belahan otak kanan berfungsi untuk mengontrol pergerakan di
sisi kiri tubuh dan belahan otak kiri mengontrol gerakan di sisi kanan tubuh.Permukaan
luar cerebrum disebut cerebral cortex. Bagian ini merupakan area otak di mana sel saraf
membuat koneksi yang disebut sinaps. Sinaps merupakan sistem saraf yang
mengendalikan aktivitas otak.
Sementara bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf berselubung (mielin) yang
berperan dalam menyampaikan informasi antara otak dan saraf tulang belakang. Otak
besar dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1.Lobus frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori,
emosi, dan kepribadian. Bagian otak ini juga berperan dalam fungsi intelektual, seperti
proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
2.Lobus parietal (atas) yang mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri, dan
suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial atau pemahaman tentang ukuran,
bentuk, dan arah.
3.Lobus temporal (samping) yang mengendalikan indra pendengaran, ingatan, dan
emosi. Lobus temporal kiri juga berperan dalam fungsi bicara.
4.Lobus oksipital (belakang) yang mengendalikan fungsi penglihatan.

2.Otak kecil (cerebellum)


Otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang otak, tepatnya di bawah
lobus oksipital. Sama seperti otak besar, otak kecil juga memiliki 2 belahan.Otak kecil
bertanggung jawab dalam mengendalikan gerakan, menjaga keseimbangan, serta
mengatur posisi dan koordinasi gerakan tubuh. Bagian otak ini juga berperan dalam
mengendalikan gerakan halus, seperti menulis dan melukis.

3.Batang otak (brainstem)


Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Fungsinya sebagai stasiun
pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang, serta mengirim dan
menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak. Batang otak terdiri dari 3 struktur
utama, yakni otak tengah, pons, dan medulla oblongata. Otak tengah adalah pusat pengatur
gerakan otot mata, sedangkan pons terlibat dalam koordinasi gerakan mata dan otot wajah,
pendengaran, dan keseimbangan.

Bagian Penting Otak Lainnya


Selain ketiga struktur utama di atas, terdapat bagian-bagian otak lainnya yang tidak kalah
penting, yaitu:
1. Cairan serebrospinal
Cairan serebrospinal berwarna bening dan jernih yang mengelilingi dan melindungi otak
serta saraf tulang belakang. Selain untuk melindungi otak dan saraf tulang belakang, cairan
ini juga berfungsi untuk membawa nutrisi melalui darah ke otak, serta menghilangkan
produk limbah atau sisa metabolisme dari otak.Cairan serebrospinal dihasilkan di bagian
ventrikel otak. Banyaknya jumlah cairan ini dikendalikan oleh jaringan otak.
2. Meninges
Meninges adalah lapisan atau membran tipis yang berfungsi menutupi dan melindungi otak
dan saraf tulang belakang. Ada 3 lapisan meninges, yaitu dura mater (lapisan luar paling
tebal), lapisan arachnoid (membran tengah dan tipis), dan pia mater (lapisan dalam).
3. Corpus Callosum
Corpus Callosum adalah seikat serabut saraf yang terdapat di antara belahan otak kiri dan
kanan. Serabut saraf ini menghubungkan dan memungkinkan komunikasi antara kedua
belahan otak tersebut.
4. Talamus
Bagian ini merupakan struktur dari otak tengah yang memiliki 2 lobus (bagian). Talamus
bertindak sebagai pemancar untuk hampir semua informasi yang datang dan berjalan di
antara otak dan seluruh sistem saraf di tubuh.
5. Hipotalamus
Hipotalamus adalah struktur kecil yang berada di tengah otak, tepatnya di bawah talamus.
Fungsinya untuk mengendalikan suhu tubuh, sistem reproduksi, tekanan darah, emosi,
nafsu makan, pola tidur, dan produksi hormon.
6. Kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis)
Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah organ kecil seukuran kacang polong yang terletak
di dasar otak. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur dan
merangsang kelenjar lain di tubuh untuk bekerja. Contoh kelenjar yang diatur oeh hipofisis
ini adalah kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal. Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar
hipofisis prolaktin, oksitosin, LH, FSH, TSH, antidiuretik, adrekortikotropin, dan hormon
pertumbuhan.
7. Ventrikel
Ventrikel adalah ruangan berisi cairan di dalam otak. Ada 4 ventrikel otak, yakni 2
ventrikel samping di belahan otak besar, di tengah otak, dan di belakang otak. Ventrikel
saling terhubung satu sama lain oleh serangkaian tabung. Cairan di dalam ventrikel inilah
yang disebut cairan serebrospinal.
8. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar kecil yang berada di ventrikel otak. Kelenjar ini berperan
dalam perkembangan sistem reproduksi dan menghasilkan hormon melatonin yang
memengaruhi pola tidur sehari-hari.Namun, di luar manfaat tersebut, fungsi kelenjar ini
belum diketahui secara menyeluruh dan masih diteliti lebih lanjut.
9. Saraf kranial
Terdapat 12 pasang saraf kranial dengan fungsi spesifik di area kepala dan leher. Satu
pasang saraf kranial pertama berada di otak besar, sedangkan 11 pasang lainnya ada di
batang otak.
Fungsi saraf kranial antara lain mengendalikan pergerakan mata dan otot wajah,
memengaruhi indra perasa dan pendengaran, menjaga keseimbangan tubuh, dan
mengendalikan otot-otot dan kinerja organ di dalam tubuh.
10. Sistem limbik
Sistem ini berperan dalam mengendalikan amarah dan rasa takut serta memengaruhi daya
ingat.

Pengaturan koordinasi saraf


Otak kecil akan menerima beberapa sinyal dari seluruh tubuh, seperti posisi tubuh terhadap
lingkungan dan medan gerakan dilakukan. Setelah itu otak kecil akan mengolah informasi
tersebut dan menentukan postur apa yang sesuai dengan posisi tubuh saat itu.Otak kecil
juga akan menentukan porsi gerakan masing-masing otot yang terlibat dalam gerakan
tersebut, sehingga gerakan otot menjadi halus. Misalnya, jika sedang berjalan di bidang
yang miring, otak kecil lah yang berperan mengoordinasikan gerakan otot paha, otot betis,
dan otot telapak kaki serta posisi tubuh yang pas terhadap bidang miring tersebut, supaya
bisa berjalan dan tidak jatuh.Selain itu, pengaturan koordinasi juga berkaitan dengan
kecerdasan atau prestasi seseorang. Hal ini dibuktikan pada sebuah penelitian yang
menyatakan bahwa seorang anak yang sering berolahraga dan aktif bergerak cenderung
lebih berprestasi di sekolahnya dibanding dengan anak yang malas atau kurang bergerak.

7. Jelaskan tentang jaringan epitel? Bagaimana pengelompokan


jaringan epitel, sebutkan menyusun jaringan apa? Bagaimana epitel
menyusun kelenjar sekretoris? Sel epitel sekretoris, apa contohnya serta
sebut fungsinya.
Sebagai lapisan terluar dari tubuh hewan, ada bagian-bagian tubuh
yang berfungsi sebagai peraba, sel eptel apa yang berperan? ada bagian
yang berfungsi pelindung, sel epitel apa yang berperan? Ada bagian
yang berfungsi perasa, sel epitel apa yang berperan?
Jawab : Jaringan epitel adalah salah satu jaringan yang menutupi permukaan tubuh dan
menyusun bagian luar organ. Jaringan ini tersusun atas sel-sel yang sangat rapat dengan
sedikit bahan antar sel ,hal tersebut menyebabkan jaringan epitel berfungsi sebagai
pelindung tubuh dari pengaruh luar atau zat-zat dari luar yang masuk ke dalam tubuh
terlebih dahulu akan melalui jaringan epitel.
Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi epitel pipih (bentuk lapisan pipih
dan nucleus bulat ditengah) dan epitel silindris (bentuk seperti batang dan nukleus bulat di
dasar sel). Berdasarkan bentuknya dan jumlah lapisan sel. Sel di permukaan bebas dapat
berupa skuamosa, kuboid atau kolumner.
a) Epitel pipih selapis (simple squamous epithelium)
Epitel pipih selapis berfungsi untuk melewatkan zat-zat melalui difusi, penyaringan dan
mengeluarkan zat pelumas untuk memperlancar kerja organ. Epitel pipih selapis biasanya
sebagai sel penyusun pada kantung udara paru-paru, jantung, pembuluh darah dan
pembuluh limfa.
b) Epitel kubus selapis (simple cuboidal epithelium)
Epitel kubus selapis berfungsi untuk sekresi (mengeluarkan) zat dan melakukan proses
absorbsi (penyerapan). Jaringan ini terdiri atas sel yang berbentuk seperti kubus dan biasa
menjadi sel penyusun pada ovarium, tubulus ginjal dan kelenjar dalam tubuh.
c) Epitel selapis silindris (simple columnar epithelium)
Epitel selapis silindris memiliki peranan untuk melakukan penyaringan zat yang masuk
pada tubuh dan juga berperan dalam mengeluarkan produk berupa lendir dan enzim. Epitel
ini dicirikan mempunyai silia kecil seperti rambut dan dihasikan produk berupa lendir. Sel
ini biasanya menjadi penyusun pada saluran pencernaan, kantong empedu, rahim dan
saluran pernafasan bagian atas.
d) Epitel pipih berlapis (stratified squamous epithelium)
Epitel pipih berlapis tersusun dari beberapa lapisan pipih yang sangat banyak dan
berfungsi untuk melindungi jaringaan dibawahnya dari gesekan. Terdapat dua jenis epitel
pipih berlapis: jenis yang lebih keras mengandung protein keratin terletak pada lapisan
atas kulit dan jenis non keratin atau tanpa protein keratin yang terletak pada saluran
kerongkongan (esophagus), rongga mulut dan vagina.
e) Epitel kubus berlapis (stratified cuboidal epithelium)
Epitel kubus berlapis tersusun dari beberapa lapisan sel yang berbentuk kubus. Jaringan
ini berfungsi untuk melindungi jaringan,sel dan kelenjar dibawahnya. Umumnya jaringan
ini sebagai penyusun pada kelenjar keringat, kelenjar payudara dan kelenjar air liur.
f) Epitel silindris berlapis (stratified columnar epithelium)
Epitel silindris berlapis berfungsi untuk melindungi jaringan dan sel dibawahnya serta
melancarkan proses sekresi pada tubuh. Jaringan ini hanya menjadi jaringan penyusun
pada pria yaitu pada bagian uretra dan saluran kelenjar tertentu.
g) Epitel kolumnar pseudostratifikasi (pseudostratified columnar epithelium)
Jaringan Epitel kolumnar pseudostratifikasi tersusun atas lapisan sel tunggal dengan tinggi
bervariasi yang memungkinkan terjadinya sekresi dan memperlancar pergerakan lendir.
Jaringan epitel bersilia ini menjadi penyusun pada trakea, saluran sperma dan saluran
pernapasan bagian atas.
h) Epitel transisional (transitional epithelium)
Epitel transisional terdiri dari beberapa lapisan sel yang tersusun atas komponen berbentuk
kubus dan pipih. Jaringan ini berfungsi untuk mengembang dan merengangkan organ
kemih saat penampungan urin. Jaringan ini menjadi penyusun pada kandung kemih, uretra
dan ureter.

Sebagai lapisan terluar dari tubuh hewan, kulit yang berfungsi sebagai pelindung organ
dan peraba tersusun atas jaringan sel epitel pipih berlapis (stratified squamous epithelium).
Sebagai jaringan pelindung pada hewan, terdapat beberapa jenis epitel yang berperan
sebagai pelindung, diantaranya : Jaringan epitel kubus berlapis tersusun dari beberapa
lapisan sel yang berbentuk kubus, jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan sel dan
kelenjar yang berada di bawahnya, umumnya jaringan ini sebagai penyusun pada kelenjar
keringat, kelenjar payudara dan kelenjar air liur. Lalu ada Epitel silindris berlapis yang
berfungsi untuk melindungi jaringan dan sel dibawahnya serta melancarkan proses sekresi
pada tubuh.
Sebagai jaringan perasa, misal pada bagian lidah tersusun atas epitel pipih berlapis non
keratin yang berfungsi untuk melindungi jaringaan dibawahnya dari gesekan.

8. Jelaskan bagian-bagian jantung, bagian bagian arteri dan vena!!


Jelaskan komponen seluler, atau jaringan khas pada sistem ini yang
menunjukkan bentuk struktur istimewa yang mendukung keberhasilan
misi pentingnya
Jawab :
1. aorta yakni arteri terbesar pada tubuh manusia. Letak aorta berada di bagian atas organ
jantung anda. Aorta berfungsi membawa darah yang mengandung zat oksigen dari bagian
ventrikel kiri sampai ke seluruh tubuh manusia.
2.Vena Kava Superior
Vena kava superior atau vena cava ialah vena besar yang ada dalam tubuh manusia.
Letaknya berada di bagian atas bagian jantung. Fungsi dari vena kava superior ialah untuk
membawa kembali aliran darah yang mengandung karbon dioksida yang asalnya dari
seluruh tubuh dibagian atas menuju ke jantung.
3.Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis yakni arteri yang tugasnya mengangkut darah yang berasal dari jantung
menuju ke paru-paru. Fungsi dari arteri pulmonalis ini ialah untuk mengganti kandungan
karbon dioksida dengan uap air dalam darah menjadi oksigen.
4.Katup Aorta
Katup aorta adalah katup yang memisahkan antara ventrikel kiri dan aorta. Adanya
perubahan tekanan darah di kedua sisi katup tersebut juga bisa menyebabkan katup bisa
terbuka ataupun tertutup. Fungsi dari katup aorta sendiri ialah untuk mencegah darah
didalam tubuh mengalir pada arah yang keliru.
5.Atrium
Bagian yang berikutnya ada atrium. Yang merupakan bentuk jamak atria yang artinya
sama dengan serambi. Disini ada dua atrium yakni atrium kiri atau (serambi kiri) dengan
atrium kanan atau (serambi kanan). Letak atrium ada di dua ruangan teratas pada empat
ruang utama organ jantung. Fungsi dari atrium kiri ialah menerima darah yang berasal dari
organ paru-paru mengandung oksigen kemudian membawanya pada ventrikel kiri.
Adapun fungsi atrium kanan ialah menerima darah berasal dari seluruh bagian tubuh yang
mengandung karbon dioksida yang membawa ke ventrikel bagian kanan.
6.Vena pulmonalis
vena pulmonalis yang merupakan vena yang membawa aliran darah mengandung oksigen
dari organ paru-paru menuju ke jantung di bagian atrium kiri. Ukuran atrium lebih kecil
dibandingkan dengan vena cava yang terdiri atas vena pulmonalis kanan dengan vena
pulmonalis kiri. Vena pulmonalis berfungsi membawa darah mengandung oksigen
kembali lagi ke jantung yang selanjutnya akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh manusia.
7.Katup Trikuspidalis
Bagian jantung berikutnya adalah katup trikuspidalis ataupun katup tricuspid. Yakni katup
yang terdiri atas 3 daun katup. Pada katup ini bisa terbuka bila sistole berkontraksi serta
bisa menutup kembali. Katup trikuspidalis berfungsi memisahkan atrium kanan dengan
ventrikel kanan guna membantu mengalirkan darah sedikit oksigen dari organ atrium
kanan menuju ke ventrikel kanan.
8.katup Mitral
Bicuspid atau katup mitral ialah katup yang memisahkan antara atrium kiri dengan
ventrikel kiri. Organ ini juga bisa terbuka ketika darah mengandung banyak oksigen pada
atrium kiri akan mengalir menuju ke ventrikel kiri. Katup mitral berfungsi untuk mencegah
agar darah yang sudah ada pada ventrikel kiri kembali pada atrium kiri.
9.ventrikel
Berikutnya ada Ventrikel yakni 2 ruang kosong dari keempat ruangan pada bagian bawah
organ jantung. Ventrikel bisa disebut juga dengan bilik. Terdapat dua jenis ventrikel, yakni
ventrikel kiri atau (bilik kiri) dengan ventrikel kanan atau (bilik kanan). Ventrikel
berfungsi menerima darah dari organ atrium lalu akan dibawa keluar dari organ jantung.
Ventrikel kiri berfungsi menerima darah dari organ atrium kiri serta membawanya menuju
ke seluruh tubuh. Ventrikel kanan berfungsi menerima darah yang berasal dari atrium
kanan kemudian membawanya menuju ke paru-paru.
10.Vena Kava Inferior
Organ vena kava inferior ataupun vena cava inferior ialah vena terbesar pada tubuh
manusia. Vena kava inferior berfungsi membawa darah yang berasal dari tubuh bagian
bawah menuju ke atrium bagian kanan jantung.

11.katup Atrioventrikular
Organ lainnya ialah katup atrioventrikular ataupun katup atrioventrikuler yakni katup yang
berada di antara atrium dengan ventrikel. Katup atrioventrikular berfungsi membuat darah
Cuma bisa mengalir dari atrium menuju pada ventrikel.
12.Dinding Jantung
Dinding jantung yang merupakan bagian terluar sebagai pelapis jantung. Pada dinding
jantung terdiri atas 3 lapisan yakni endokardium (terdalam), kemudian miokardium
(bagian tengah), serta epikardium (bagian terluar). Endokardium juga terdiri atas epitel
pipih selapis. Pada miokardium juga terdiri atas otot kardiak atau (otot jantung). Organ
epikardium merupakan membran fibrosa. Dinding jantung berfungsi membuat jantung
berdetak serta mencegah agar jantung tidak bocor.
•Pembuluh arteri
Pembuluh arteri mengangkut darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Pembuluh ini bercabang-cabang agar bisa menjangkau berbagai organ dalam. Cabang
arteri yang lebih kecil disebut arteriola.
- Macam-macam Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi menjadi :
1.Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik
Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
2.Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
Terdiri atas :
- Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
-Arteriol yaitu percabangan arteri
-Kapiler :
a. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
b. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran
basal
Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
3. Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis
•vena(pembuluh balik)
Fungsi dari pembuluh vena adalah mengangkut darah menuju jantung.
Darah dari organ-organ yang sudah tidak mengandung oksigen akan dibawa ke jantung
melalui pembuluh vena. Pembuluh vena juga memiliki cabang-cabang yang disebut
venula.
Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
-Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
-Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
-Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga
agar darah tak berbalik arah.
Terdiri dari :
1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju
serambi kanan jantung.
2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi
kanan jantung.
3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri
jantung.
Jaringan khas pada jantung adalah Jaringan otot jantung merupakan salah satu dari tiga
jenis otot di tubuh. Dua jenis jaringan otot lainnya, yaitu rangka dan otot polos. Hanya
jaringan otot jantung yang terdiri dari sel-sel yang disebut miosit yang ada di jantung.
Jaringan otot jantung bertugas melakukan kontraksi terkoordinasi yang memungkinkan
jantung memompa darah melalui sistem peredaran darah tubuh.
Jaringan otot jantung, atau miokardium, merupakan jaringan otot khusus yang membentuk
jantung. Berbeda dengan jaringan otot rangka, seperti yang ada di lengan dan tungkai,
gerakan yang dihasilkan jaringan otot jantung tidak disengaja. Ini artinya otomatis dan
seseorang tidak bisa mengendalikannya.
Jaringan otot jantung berfungsi untuk menjaga agar jantung tetap memompa melalui
gerakan tidak terkendali. Inilah salah satu ciri yang membedakan dari jaringan otot rangka,
yang bisa dikendalikan. Peristiwa ini dilakukan melalui sel khusus yang disebut sel alat
pacu jantung, yang mengontrol kontraksi jantung.
Sistem saraf tubuh mengirimkan sinyal ke sel alat pacu jantung yang mendorongnya untuk
mempercepat atau memperlambat detak jantung. Sel alat pacu jantung terhubung ke sel
otot jantung lainnya, sehingga memungkinkan untuk meneruskan sinyal. Hal ini
menghasilkan gelombang kontraksi otot jantung, yang menciptakan detak jantung.
Jaringan otot jantung mendapatkan kekuatan dan kelenturan dari sel otot jantung atau serat
yang saling berhubungan. Kebanyakan sel otot jantung mengandung satu inti, tapi ada juga
yang memiliki dua inti. Inti ini menampung semua materi genetik sel.
Sel otot jantung juga mengandung mitokondria yang juga disebut pembangkit tenaga sel.
Hal ini adalah organel yang mengubah oksigen dan glukosa menjadi energi dalam bentuk
adenosin trifosfat (ATP).
Sel otot jantung tampak seperti lurik atau bergaris di bawah mikroskop. Garis-garis ini
terjadi karena filamen bergantian yang terdiri dari protein miosin dan aktin. Garis-garis
gelap menunjukkan filamen tebal yang terdiri dari protein miosin. Filamen tipis dan ringan
mengandung aktin.
Ketika sel otot jantung berkontraksi, filamen miosin menarik filamen aktin satu sama lain,
yang menyebabkan sel menyusut. Sel menggunakan ATP untuk menggerakkan kontraksi
ini. Filamen miosin tunggal terhubung ke dua filamen aktin di kedua sisi. Hal ini
membentuk satu unit jaringan otot yang disebut sarkomer.
Diskus selingan menghubungkan sel otot jantung. Gap junction di dalam intercalated disc
menyampaikan impuls listrik dari satu sel otot jantung ke sel otot jantung lainnya.
Desmosom adalah struktur lain yang ada dalam cakram selingan. Ini membantu
menyatukan serat otot jantung.
9. Jelaskan integumen dari amfibia, reptil, mamalia. Jelaskan struktur
kulit manusia dan fungsinya. Sel apa saja yang berperan dalam
mendukung fungsinya tersebut ?
Jawab
Sistem integumen amfibi
Amfibi bernapas dengan kulitnya yang lembut dan bersih, tanpa bulu, tanpa Sisik. Kulit
tersusun atas, epidermis, dan dermis yang terbagi atas jaringan lain. Pada epidermis
sebelah bawah merupakan lapisan sel germ yang selalu menghasilkan lapisan jangat yang
setiap waktu bisa terkelupas. Tiap bulan selama musim hujan di bawah lapisan jagat
dibentuk lapisan jangat baru, swaktu lapisan jangat yang lama terkelupas telah ada
penggantinya.

Biasanya kulit jangat yang terlepas ditelan kembali. Pada dermis terdapat jaringat ikat, di
sebelah luar jaringan tersebut terdapat jaringan seperti karet busa yang mengandung
banyak kelenjar dan pigmen. Bagian sebelah dalam dari dermis terdapat jaringat-jaringan
padat berupa jaringan ikat selanjutnya disebalh bawah jaringan dermis terdapat saraf dan
pembuluh darah.
Sistem Integumen Reptil
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk,terkecuali anggota
suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti
halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, ataupun berukuran besar seperti yang dapat
kita amati pada tempurung kura-kura.
Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang mengeras oleh zat
tanduk, dan terkadang dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang
dikenal sebagai osteoderm.Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil adalah:
sikloid(cenderung datar membundar), granular (berbingkul-bingkul), dan berlunas
(memilikigigir memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu).

Perbedaan bentuk dan komposisi sisik-sisik ini pada berbagai bagian tubuh reptil biasa
digunakan untuk mengidentif ikasispesies hewan tersebut.Integument pada reptilia
umumnya juga tidak mengandungkelenjar keringat. Lapisan terluar dari integument yang
menanduk tidak mengandungsel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-
lama akan mengelupas.
Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilangapabila
hewan berganti kulit. Pada Calotes (bunglon) integument mengalami modif ikasiwarna.
Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yangterkumpul
atau menyebar karena pengaruh yang bermacam - macam. Pada calotes(bunglon)
perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol system.
Sistem Integumen Pada Mamalia
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan
oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan
anaknya. Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah
epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis.
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan vaskuler. Tersusun atas epitelium
berlapis dan terdiri dari atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang jelas
tampak, yaitu selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis, epidermis tidak berisi
pembuluh darah, saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan mendampingi
rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut, dan di atas epidermis terdapat garis
lekukan yang berjalan sesuai dengan papil dermis di bawahnya.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam):
Stratum Komeum, terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
Stratum Lusidum, lapisan ini berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal
telapak kaki dan telapak tangan, tidak tampak pada kulit tipis.
Stratum Granulosum lapisan ini ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya
di tengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.
Stratum Spinosum, pada lapisan ini terdapat berkas-berkas filamen yang dinamakan
tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk
mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat
yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih
banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan malfigi,
dan juga terdapat sel langerhans.
Stratum Germinativum, pada lapisan ini terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan
bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis
diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan
faktor lain. Lapisan stratum germinativum ini merupakan satu lapis sel yang mengandung
melanosit
2. Dermis
Pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, folikel rambut, kelenjar
keringat, syaraf dan sel fibroblast. Fibroblast ini berfungsi menghasilkan kollagen, yang
sangat penting peranannya terhadap kekenyalan dan elastisitas kulit. Selain itu pada
lapisan ini juga terdapat reseptor yang berfungsi untuk merasakan sensasi raba dan nyeri.
3. Hipodermis
Merupakan bagian terdalam dari kulit, yang terdiri dari banyak sel lemak sehingga
berfungsi sebagai bantalan terhadap cedera dan membantu dalam mempertahankan panas
tubuh
Struktur kulit manusia terbagi menjadi tiga lapisan utama, yaitu epidermis sebagai bagian
terluar, lapisan dermis yang berada di tengah, dan bagian terdalam adalah hipodermis atau
juga disebut subkutan.
1. Epidermis
Epidermis adalah satu-satunya lapisan kulit yang bisa dilihat dan disentuh. Lapisan ini
terdiri dari lima jenis sel, yaitu stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum,
stratum spinosum, dan stratum basal. Berikut detail fungsinya.
a. Stratum korneum: lapisan epidermis terluar, terbentuk dari keratin dan berfungsi sebagai
pelindung lapisan kulit yang lebih dalam.
b. Stratum lusidum: terletak di bawah stratum korneum, berupa lapisan tipis yang hanya
terlihat di telapak kaki dan telapak tangan. Lapisan ini berperan dalam tingkat fleksibilitas
kulit dan mengandung protein yang berfungsi untuk regenerasi sel kulit.
c. Stratum granulosum: terletak di tengah, bekerja dengan menghasilkan lemak dan
molekul lainnya yang dapat melindungi kulit.
d. Stratum spinosum: lapisan epidermis tertebal, berfungsi untuk memproduksi keratin
yang juga melapisi kulit kepala dan kuku.
e. Stratum basale: lapisan epidermis terdalam. Lapisan ini mengandung sel bernama
melanosit yang menghasilkan warna kulit atau pigmen yang dikenal sebagai melanin. Sel
inilah yang membuat kulit menjadi cokelat serta melindungi kulit dari sinar radiasi
matahari.
Selain itu, pada lapisan epidermis juga ada lapisan sel non-keratinosit, yaitu sel langerhans
dan sel merkel. Sel langerhans berfungsi sebagai sistem pertahanan kulit yang juga
membantu melindungi kulit dari patogen penyebab penyakit.
Sementara itu, sel merkel berfungsi sebagai salah satu reseptor yang membuat kulit
menjadi sensitif terhadap sentuhan.
2. Dermis
Lapisan kedua yang terletak di bawah epidermis adalah dermis. Struktur lapisan kulit
dermis lebih tebal, membentuk fondasi yang kuat untuk mendukung lapisan epidermis.
Lapisan ini memiliki kelenjar keringat dan pembuluh darah yang membantu dalam
mengatur dan mempertahankan suhu tubuh, kelenjar minyak dan keringat, serta ujung
saraf yang dapat mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal, dan suhu ke otak.

3. Hipodermis
Lapisan hipodermis adalah lapisan kulit terdalam, kerap disebut sebagai lapisan subkutan
atau subkutis. Hipodermis terdiri dari jaringan kolagen dan sel lemak, bertugas untuk
melindungi tubuh dari suhu panas dan dingin.
Lapisan ini juga berguna untuk melindungi tubuh dari cedera dengan bertindak sebagai
bantalan yang melapisi tulang.
10.Berikan kritik dan saran terbaik, untuk perbaikan mata kuliah ini.
Jawab
Dalam proses pembelajaran virtual melalui media zoom atau google meet ,alangah baiknya
apabila durasi atau lama waktu pembelajarannya jangan terlalu lama,diusahakan diselingi
dengan penggunaan media lain seperti diskusi di WAG. Jadi intinya 50% untuk pertemuan
virtual di media zoom atau gmeet serta 50% untuk diskusi di WAG .Pembatasan waktu
zoom atau Gmeet di perlukan karena terlalu lama menatap video pembelajaran di layar
laptop ataupun smartphone ,bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mata,Selain itu
penggunaan kuota untuk pembelajaran melalui media zoom atau gmeet relatif cukup tinggi
. Hal ini akan memberatkan siswa yang memiliki kuota terbatas.

Anda mungkin juga menyukai