1. Jelaskan tentang
a. 10 Perbedaan sel hewan ( Gambar sel hewan jangan yg biasa, cari di
sistem organ yg sudah diajarkan) dan sel tumbuhan? Sebut dan
jelaskan bagian bagian sel hewan ! ( Cari gambar yg cantik, gambar
bagus, bagian-bagiannya jelas)
Jawab :
10 perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
1. Bentuk
Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap. Selain itu, pada sel tumbuhan mempunyai
bentuk yang lebih kuat dan keras.
Sedangkan Sel hewan tidak memiliki bentuk yang tetap. Sel pada hewan beda dengan sel
lainnya karena tidak memiliki dinding sel sehingga dapat bermacam-macam bentuknya.
2. Ukuran
Sel tumbuhan lebih besar dibandingkan sel hewan. Selain itu vakuola yang terdapat pada
sel tumbuhan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sel hewan.
Sel tumbuhan memiliki bentuk yang lebih besar karena pada sel tumbuhan terdapat
dinding sel sedangkan sel hewan tidak. Sel hewan hanya memiliki vakuola dalam jumlah
yang sedikit.
3. Sentriol
Sel tumbuhan tidak memiliki swntriol Sedangkan Sel
hewan memiliki sentriol. Sentriol memiliki peran
penting yaitu sebagai pengatur pembelahan sel hewan.
Sentriol juga memiliki fungsi sebagai pemisah
Gambar sentriol hewan
kromosan ketika pembelahan terjadi.
4. Dinding Sel
Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang berasal dari selulosa. Fungsi dari dinding sel
tumbuhan berfungsi melindungi serta menunjang pertumbuhan pada sel tersebut.
Sedangkan sel hewan sama sekali tidak memiliki dinding sel.
5. Plastida
Pada tumbuhan terdapat plastida yang menjadi tempat fotosintesis. Plastida merupakan
organel yang membrannya berupa butir-butir dan plastida juga mengandung pigmen.
Dalam plastida, terdapat kloroplas atau zat hijau daun yang fungsinya untuk membuat
makanan sendiri dan menjadi tempat terjadinya fotosintesis.
Sedangkan sel hewan sama sekali tidak memiliki plastida.
6. Vakuola
Sel tumbuhan memiliki Vakuola. Vakuola adalah organel sel penting berupa rongga berisi
cairan. vakuola ukurannya lebih besar dibanding yang ditemukan dalam sel hewan dan
jumlahnya banyak. Semakin besar ukuran vakuola tandanya semakin tua umur tumbuhan
tersebut.
Sedangkan Sel hewan memiliki vakuola. Namun perlu untuk diketahui jika tidak semua
sel hewan dilengkapi dengan vakuola. Ada beberapa jenis hewan yang memiliki vakuola,
seperti hewan uniseluler rendah yaitu protozoa.
7. Pembentukan Spindle
Pada sel tumbuhan pembentukannya secara anastral. Maksud dari pembentukan sel secara
anastral yaitu pembentukan sel tanpa adanya aster di kutub yang berlawanan.
Sedangkan pada Sel hewan pembentukannya melalui amphiastral, yaitu pembentukan
dengan menggunakan aster atau ester pada setiap kutub.
8. Lisosom
Sel tumbuhan, tidak ada lisosom karena tidak ada terdapat pencernaan dalam tumbuhan.
Sel hewan yang memiliki lisosom dan mengandung sejumlah enzim yang dapat membantu
proses pencernaan atau pemecahan zat dalam sel hewan
Gambar Lisosom
9. Sitokinesis Sel
Pada sel tumbuhan sintokinesis sel akan membentuk lempeng mitosis.
Sedangkan Sel hewan akan membentuk furrowing. Biasanya, pembelahan pada sel
tumbuhan secara mitosis akan diikuti oleh sitokinesis dan sitoplasma.
a. Stratum corneum (lapisan terluar), memiliki sel yang sudah mati, tidak mempunyai
inti sel dan mengandung zat keratin
b. Stratum lucidum (lapisan peralihan), berada langsung dibawah lapisan korneum,
terdapat sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma
c. Stratum granulosum, Stratum ini terdiri dari sel–sel pipih seperti kumparan. Sel–sel
tersebut hanya terdapat 2-3lapis yang sejajar dengan permukaan kulit.
d. Stratum Spinosum, Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2mm terdiri dar 5-8 lapisan.
e. Stratum germinativum (selalu membelah untuk mengganti sel – sel yang tua), dan s
3. Jaringan subkutaneus
Gambaran histologi umum jaringan otot rangka memperlihatkan tiga komponen dasar
yang menyusun otot rangka, yaitu: jaringan ikat, jaringan otot, dan sistem membran.
Gambar 1 Gambar 2
Inti terletak di tepi, tepat di bawah sarkolema, bebas dari elemen kontraktil (Gambar 1).
Mitokondria terletak dalam deretan di seluruh serat otot, berdekatan dengan protein otot
yang menggunakan ATP untuk kontraksi (Gambar 2)
Secara mikoskopik dengan pembesaran tinggi pada sarkoplasma terlihat adanya benang-
benang halus yang disebut miofibril, terletak memanjang dan tersusun sedemikian rupa
sehingga memperlihatkan pita gelap terang bergantian; hal ini yang menyebabkan serat
otot tampak bercorak garis melintang.Sistem membran terdiri dari sarkolema, tubulus
transversal/tubulus T, dan retikulum sarkoplasma . SISTEM MEMBRANSarkolema
merupakan membran plasma dari serat otot yang membungkus sarkoplasma. Sarkolema
serat otot rangka tersusun oleh plasmalema dan membran basalis, sedangkan membran
basalis sendiri terdiri dari lamina basalis dan lamina retikularis; oleh karena itu sarkolema
disebut juga trilaminar cell membrane.
Darah terdiri dari 2 komponen utama, plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah adalah
komponen penyusun darah yang paling banyak, sebesar 55% bagian darah adalah plasma
darah. Plasma darah terdiri dari protein-protein darah seperti immunoglobin, albumin,
protein, nutrisi, hormon, gas terlarut, serta zat hasil ekskresi. Walau terlihat banyak
penyusunnya tetapi 90% plasma darah adalah air.
a. sel darah merah, Eritrosit adalah sel darah yang bersirkulasi di seluruh tubuh dan
menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh. Pada manusia, sel darah merah berbentuk
bikonkav (cekungan ganda) dan tidak mempunyai inti sel. Sel darah merah
mengandung protein hemoglobin yang digunakan dalam transpor oksigen.
b. sel darah putih Leukosit mempunyai bentuk yang tidak tetap, tidak berwarna, dan
mempunyai inti sel.
c. keping darah. Bentuknya tidak teratur, tidak mempunyai inti sel, serta berukuran lebih
kecil dibandingkan sel darah.
Jawab Komposisi darah terdiri daari berbagai macam. Mulai dari plasma darah, sel darah,
serta trombosit. Sel darah dan keping darah memiliki komposisi sebanyak 45% di dalam
darah. Sementara sisanya (55%) merupakan plasma darah. Adapun komponen yang
terdapat di dalam darah itu penting dan saling berkaitan. Tubuh manusia memiliki darah
sekitar 5 sampai 6 liter yang setara dengan 8% dari total berat tubuh manusia. Darah
merupakan suspensi yang terdapat dalam pembuluh darah. Darah mempunyai warna merah
yang dapat berubah-ubah, kadang berwarna merah tua dan kadang berwarna merah muda.
Perubahan ini tergantung pada kadar oksigen, O2 dan karbon dioksida CO2 yang
terkandung didalamnya. Darah terdiri dari 2 komponen utama, plasma darah dan sel-sel
darah. Dibawah ini komponen-komponen darah, antara lain :
Korpuskuler
Korpuskuler merupakan unsur padat yang terdapat dalam darah dan tebentuk dari sel darah
merah (Eritrosit), sel darah putih (Leukosit), serta keping darah (Trombosit).
Sel darah putih disebut juga dengan Leukosit mempunyai inti, akan tetapi tidak memiliki
bentuk yang tetap. Fungsi dari leukosit (sel darah putih) ialah sebagai pemakan bibit-bibit
penyakit serta benda asing yang yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit (sel darah putih) ini
jumlahnya akan secara terus menerus meningkat tergantung dari banyak sedikitnya bibit
penyakit ataupun benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah putih tersebut terdiri
dari beberapa jenis. Macam- macam leukosit meliputi:
a) Agranulosit. Sel leukosit yang tidak memiliki granula didalamnya, yang terdiri dari:
• Limposit. Jaringan RES (sistem retikuloendotel) & kelenjar limfe yang menghasilkan
Limposit, bentuknya ada yang besar dan juga ada yang kecil, di dalam sitoplasmanya tidak
terdapat glandula serta intinya besar, banyaknya berkirsar 20%-15% dan memiliki fungsi
untuk membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.
• Monosit. Terbanyak dibuat pada sumsum merah, ukurannya lebih besar dari limfosit,
monosit ini berfungsi sebagai fagosit dan terdapat 34% banyaknya. Apabila dilihat dengan
menggunakan mikroskop akan terlihat bahwa protoplasmanya cukup lebar, berwarna biru
abu-abu memiliki bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya berbentuk bulat dan panjang
dan juga berwarna lembayung muda.
b) Granulosit
• Neutrofil. dikatakan juga sebagai (polimorfonuklear leukosit), memiliki inti sel yang
terkadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus atau glandula,
banyaknya berkisar 60%-50%.
• Eusinofil. Eusionfil ini Ukuran serta bentuknya hampir mirip dengan neutrofil namun
granula dan sitoplasmanya lebih besar, dan banyaknya sekitar 24%.
• Basofil. Basofil memiliki ukuran yang lebih kecil dari eusinofil meskipun begitu,
basofil tersebut memiliki inti yang bentuknya tersusun atau teratur, di dalam
protoplasmanya ada granula-granula besar. Banyaknya 50 % bagian dari sumsum merah.
Keping darah disebut juga dengan Trombosit memiliki bentuk yang bulat kecil. Keping
darah merupakan salah satu dari komponen darah yang memiliki peranan penting dalam
sebuah proses pembekuan darah. Ketika terjadi luka, maka keping darah ( trombosit) ini
yang akan menutupi pembuluh darah yang rusak dengan cara membentuk jaring-jaring
seperti benang fibrin. Selain dari itu trombosit ini juga berguna untuk melawan infeksi yang
dikarenakan oleh virus dan bakteri dengan memakan atau menghancurkan virus atau
bakteri yang ada.
• Plasma Darah
Plasma darah adalah komponen darah yang terbentuk dari protein darah dan air (Albumin,
Globulin, & Fibrinogen). Cairan yang terdapat pada plasma darah yang tidak mempunyai
kandungan fibrinogen disebut dengan sebutan serum darah. Protein dalam serum darah ini
memiliki fungsi sebagai antibodi terhadap gangguan dari benda asing. Fungsi dari plasma
darah ini iyalah mengangkut berbagai sari-sari makanan atau nutrisi dari makanan menuju
ke sel-sel dan juga jaringan tubuh serta membawa sisa-sisa metabolisme ke tempat
pembuangan. Peran plasma darah ini juga dapat menghasilkan zat antibodi yang berguna
untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Jaringan lemak
• Dendrit. Merupakan suatu percabangan dari badan sel yang terlihat seperti tonjolan
yang memiliki cabang. Dendrit tersebut berfungsi untuk menerima dan juga
menghantarkan rangsangan dari badan sel.
• Badan Sel. Badan sel ini merupakan bagian terbesar dari sel saraf yang mengandung
banyak komponen penting. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel),
serta juga nukleolus (Anak inti). Badan sel bertugas untuk dapat menerima rangsangan
dari dendrit kemudian meneruskan rangsangan tersebut ke akson (neurit). Badan sel
tersebut mempunyai sebuah inti serta di dalam sitoplasmanya terdapat butir Nissl yang
berfungsi untuk sintesis protein. Butir Nissl tersebut dapat menjalankan fungsi tersebut
disebabkan mengandung RNA di dalamnya. Badan sel itu hanya terdapat pada saraf
pusat (Otak serta juga sumsum tulang belakang) dan juga pada ganglion (sekumpulan
sel saraf di luar sistem saraf pusat).
• Akson (neurit). Akson (Neurit) merupakan serabut sel saraf panjang yang terlihat
seperti penjuluran dari badan sel. Neurit ini mirip dengan dendrit, bedanya neurit itu
hanya ada satu buah serta memiliki ukuran yang lebih besar dan juga lebih panjang.
Akson ini berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor seperti
sel otot atau juga sel kelenjar. Untuk dapat menjalankan fungsinya ini, di dalam neurit
terdapat struktur yang disebut sebutan neurofibril. Beberapa sel saraf, neuritnya ini
dibungkus oleh sebuah selaput yang disebut juga dengan sebutan selaput mielin.
• Selaput mielin. Selaput atau juga selubung Mielin diantaranya selaput pembungkus
neurit. Selubung mielin tersebut tersusun dari lemak. Selaput mielin ini mempunyai
segmen – segmen serta juga lekukan di antara dua segmen disebut dengan nodus
ranvier. Selaput mielin t ersebut dikelilingi oleh sel schwann. Fungsi dari bagian ini
ialah untuk dapat melindungi sel saraf dari kerusakan serta juga mencegah bocornya
impuls dan juga mempercepat hantaran impuls yang masuk. Selubung mielin ini
diproduksi oleh sel glial.
• Sel schwaan. Sel Schwann ini merupakan sel yang mengelilingi selubung mielin.
Nama dari sel ini diambil dari nama penemunya yakni Theodore Schwaan, seorang
ilmuan dari Jerman. Sel schwann itu akan menghasilkan lemak yang membungkus
neurit berkali kali lipat itu sampai terbentuknya selubung mielin. Sel Schwann tersebut
berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls, menyediakan nutrisi bagi neuri serta
juga membantu regenerasi dari neurit.
• Nodus ranvier. Nodus Ranvier merupakan suatu bagian antar dua segmen selubung
mielin. Nodus Ranvier tersebut berfungsi sebagai loncatan impuls saraf supaya sampai
lebih cepat ke tempat tujuan. Nodus ranvier memiliki diameter kurang lebih 1
mikrometer serta juga ditemukan oleh Louis Antoine Ranvier.
• Sinapsis. Sinapsis ini merupakan celah yang terdapat pada pertemuan satu neuron
dengan neuron lainnya. Tiap-tiap sinapsis menyediakan koneksi antar neuron sehingga
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar neuron. Informasi tersebut
ditukarkan dalam bentuk zat kimia yang disebut dengan sebutan Neurotransmiter. Pada
ujung neurit tiap-tiap sel saraf terdapat sebuah kantong yang disebut dengan Bulbus
Akson, nah kantong inilah yang akan menghasilkan neurotransmiter tadi.
• Sel Saraf Sensorik (Neuron Sensori). Sel saraf sensorik atau sensori merupakan
sel saraf yang berfungsi menyampaikan impuls atau rangsangan dari reseptor atau
penerima rangsangan menuju ke sel saraf penghubung atau sistem saraf pusat (sumsum
tulang belakang dan otak).
• Sel Saraf Penghubung (Neuron Intermediat). Sel saraf penghubung atau neuron
intermediat adalah sel saraf yang membentuk rantai-rantai penghubung antara sel saraf
sensorik dan sistem saraf pusat. Sel saraf penghubung terdapat hampir di seluruh bagian
tubuh dan menjadi lintasan impuls bagi koordinasi saraf.
• Sel Saraf Motorik (Neuron Motor). Sel saraf motorik atau meuron motor adalah
sel saraf yang berfngsi mengirimkan impuls berupa perintah dari sistem saraf pusat
menuju ke jaringan otot dan kelenjar untuk melakukan respon.
• Sel Saraf Unipolar yaitu suatu neuron yang memiliki satu (1) buah akson yang
bercabang.
• Sel Saraf Bipolar merupakan sebuah neuron yang mempunyai satu (1) akson
dan satu dendrit.
• Sel Saraf Multipolar ialah salah satu jenis neuron yang mempunyai satu (1) dendrit
dan akson yang bercabang.
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut
saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar
dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian
luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa
rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan
potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi)terjadi berurutan
sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial
bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan
ada atau tidaknyaselubung mielin. Bila impuls telah lewat maka untuk sementara
serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali
seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu
1/500 sampai 1/1000 detik.
Ada beberapa pembagian kerja sistem saraf dalam penghantaran impuls, yaitu:
• Sel reseptor : saraf yang menerima rangsang biasanya berupa alat indra
• Sel efektor : sel saraf yang menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
• Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
• Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
• Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
• Neuron unipolar
Neuron unipolar mempunyai satu tonjolan yang kemudian bercabang dua dekat dengan
badan sel. Satu cabang menuju ke perifer sedangkan cabang yang lain berjalan menuju
ssp.
• Neuron bipolar
Neuron bipolar mempunyai dua tonjolan satu akson dan satu dendrit, contohnya neuron
bipolar antara lain adalah sel batang dan kerucut retina
• Neuron multipolar
Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrit dan satu akson yang dapat bercabang-
cabang banyak sekali.salah satu contoh sel jenis ini adalah neuron motorik yang berasal
dari kornu ventral medula spinalis dengan aksonnya yang menjulur sampai ke otot
rangka
Pada setiap sel yang ada dalam tubuh manusia memiliki muatan listrik yang
terpolarisasi, sehingga ada perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari suatu
membran sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Stimulus/rangsang yang diterima oleh
alat indra melalui sel saraf reseptor akan diteruskan oleh sel saraf dalam bentuk impuls
yang merupakan tegangan listrik. Kemudian impuls yang diterima sel saraf reseptor
diteruskan ke sel saraf sensoris melalui sinapsis, untuk kemudian dihantarkan keotak
yang dalam perjalanannya melalui sel-sel saraf konektor. Kemudian informasi yang
sampai di otak diolah, diinterpretasi kemudian memberikan jawaban terhadap informasi
yang diterima. Dalam memberikan informasi yang diterima, aliran informasi itu
dibawah dari otak ke sel-sel saraf motorik, kemudian terjadilah respon berupa gerakan.
Sedangkan pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke
pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak
langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot
atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan
atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak
mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang
bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks
pada lutut.
Selain berperan dalam sistem imun, basofil juga berkontribusi mencegah pembekuan
darah serta memicu reaksi alergi.
4. Limfosit
Limfosit terdiri atas dua macam, yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit diproduksi
di jaringan limfoid dalam limpa, kelenjar getah bening, dan kelenjar timus.
Sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, sel T bertanggung jawab untuk
membunuh benda asing serta membunuh sel kanker.
Sementara itu, limfosit B (sel B) berperan dalam imunitas humoral, yakni dengan
menghasilkan antibodi untuk melawan benda asing (antigen).
Sel B juga menghasilkan antibodi yang dapat mengingat suatu infeksi, sehingga tubuh
dapat lebih bersiap jika kembali terpapar di masa depan.
5. Monosit
Monosit boleh dibilang berperan sebagai pembersih dari sistem kekebalan tubuh.
Monosit memiliki porsi sekitar 5-12 persen sel darah putih, di dalam aliran darah Anda.
Fungsi paling penting dari sel ini adalah membersihkan sel-sel yang mati.
Sebagai lapisan terluar dari tubuh hewan, kulit yang berfungsi sebagai pelindung organ
dan peraba tersusun atas jaringan sel epitel pipih berlapis (stratified squamous epithelium).
Sebagai jaringan pelindung pada hewan, terdapat beberapa jenis epitel yang berperan
sebagai pelindung, diantaranya : Jaringan epitel kubus berlapis tersusun dari beberapa
lapisan sel yang berbentuk kubus, jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan sel dan
kelenjar yang berada di bawahnya, umumnya jaringan ini sebagai penyusun pada kelenjar
keringat, kelenjar payudara dan kelenjar air liur. Lalu ada Epitel silindris berlapis yang
berfungsi untuk melindungi jaringan dan sel dibawahnya serta melancarkan proses sekresi
pada tubuh.
Sebagai jaringan perasa, misal pada bagian lidah tersusun atas epitel pipih berlapis non
keratin yang berfungsi untuk melindungi jaringaan dibawahnya dari gesekan.
11.katup Atrioventrikular
Organ lainnya ialah katup atrioventrikular ataupun katup atrioventrikuler yakni katup yang
berada di antara atrium dengan ventrikel. Katup atrioventrikular berfungsi membuat darah
Cuma bisa mengalir dari atrium menuju pada ventrikel.
12.Dinding Jantung
Dinding jantung yang merupakan bagian terluar sebagai pelapis jantung. Pada dinding
jantung terdiri atas 3 lapisan yakni endokardium (terdalam), kemudian miokardium
(bagian tengah), serta epikardium (bagian terluar). Endokardium juga terdiri atas epitel
pipih selapis. Pada miokardium juga terdiri atas otot kardiak atau (otot jantung). Organ
epikardium merupakan membran fibrosa. Dinding jantung berfungsi membuat jantung
berdetak serta mencegah agar jantung tidak bocor.
•Pembuluh arteri
Pembuluh arteri mengangkut darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Pembuluh ini bercabang-cabang agar bisa menjangkau berbagai organ dalam. Cabang
arteri yang lebih kecil disebut arteriola.
- Macam-macam Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi menjadi :
1.Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik
Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
2.Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
Terdiri atas :
- Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
-Arteriol yaitu percabangan arteri
-Kapiler :
a. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
b. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran
basal
Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
3. Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis
•vena(pembuluh balik)
Fungsi dari pembuluh vena adalah mengangkut darah menuju jantung.
Darah dari organ-organ yang sudah tidak mengandung oksigen akan dibawa ke jantung
melalui pembuluh vena. Pembuluh vena juga memiliki cabang-cabang yang disebut
venula.
Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
-Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
-Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
-Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga
agar darah tak berbalik arah.
Terdiri dari :
1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju
serambi kanan jantung.
2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi
kanan jantung.
3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri
jantung.
Jaringan khas pada jantung adalah Jaringan otot jantung merupakan salah satu dari tiga
jenis otot di tubuh. Dua jenis jaringan otot lainnya, yaitu rangka dan otot polos. Hanya
jaringan otot jantung yang terdiri dari sel-sel yang disebut miosit yang ada di jantung.
Jaringan otot jantung bertugas melakukan kontraksi terkoordinasi yang memungkinkan
jantung memompa darah melalui sistem peredaran darah tubuh.
Jaringan otot jantung, atau miokardium, merupakan jaringan otot khusus yang membentuk
jantung. Berbeda dengan jaringan otot rangka, seperti yang ada di lengan dan tungkai,
gerakan yang dihasilkan jaringan otot jantung tidak disengaja. Ini artinya otomatis dan
seseorang tidak bisa mengendalikannya.
Jaringan otot jantung berfungsi untuk menjaga agar jantung tetap memompa melalui
gerakan tidak terkendali. Inilah salah satu ciri yang membedakan dari jaringan otot rangka,
yang bisa dikendalikan. Peristiwa ini dilakukan melalui sel khusus yang disebut sel alat
pacu jantung, yang mengontrol kontraksi jantung.
Sistem saraf tubuh mengirimkan sinyal ke sel alat pacu jantung yang mendorongnya untuk
mempercepat atau memperlambat detak jantung. Sel alat pacu jantung terhubung ke sel
otot jantung lainnya, sehingga memungkinkan untuk meneruskan sinyal. Hal ini
menghasilkan gelombang kontraksi otot jantung, yang menciptakan detak jantung.
Jaringan otot jantung mendapatkan kekuatan dan kelenturan dari sel otot jantung atau serat
yang saling berhubungan. Kebanyakan sel otot jantung mengandung satu inti, tapi ada juga
yang memiliki dua inti. Inti ini menampung semua materi genetik sel.
Sel otot jantung juga mengandung mitokondria yang juga disebut pembangkit tenaga sel.
Hal ini adalah organel yang mengubah oksigen dan glukosa menjadi energi dalam bentuk
adenosin trifosfat (ATP).
Sel otot jantung tampak seperti lurik atau bergaris di bawah mikroskop. Garis-garis ini
terjadi karena filamen bergantian yang terdiri dari protein miosin dan aktin. Garis-garis
gelap menunjukkan filamen tebal yang terdiri dari protein miosin. Filamen tipis dan ringan
mengandung aktin.
Ketika sel otot jantung berkontraksi, filamen miosin menarik filamen aktin satu sama lain,
yang menyebabkan sel menyusut. Sel menggunakan ATP untuk menggerakkan kontraksi
ini. Filamen miosin tunggal terhubung ke dua filamen aktin di kedua sisi. Hal ini
membentuk satu unit jaringan otot yang disebut sarkomer.
Diskus selingan menghubungkan sel otot jantung. Gap junction di dalam intercalated disc
menyampaikan impuls listrik dari satu sel otot jantung ke sel otot jantung lainnya.
Desmosom adalah struktur lain yang ada dalam cakram selingan. Ini membantu
menyatukan serat otot jantung.
9. Jelaskan integumen dari amfibia, reptil, mamalia. Jelaskan struktur
kulit manusia dan fungsinya. Sel apa saja yang berperan dalam
mendukung fungsinya tersebut ?
Jawab
Sistem integumen amfibi
Amfibi bernapas dengan kulitnya yang lembut dan bersih, tanpa bulu, tanpa Sisik. Kulit
tersusun atas, epidermis, dan dermis yang terbagi atas jaringan lain. Pada epidermis
sebelah bawah merupakan lapisan sel germ yang selalu menghasilkan lapisan jangat yang
setiap waktu bisa terkelupas. Tiap bulan selama musim hujan di bawah lapisan jagat
dibentuk lapisan jangat baru, swaktu lapisan jangat yang lama terkelupas telah ada
penggantinya.
Biasanya kulit jangat yang terlepas ditelan kembali. Pada dermis terdapat jaringat ikat, di
sebelah luar jaringan tersebut terdapat jaringan seperti karet busa yang mengandung
banyak kelenjar dan pigmen. Bagian sebelah dalam dari dermis terdapat jaringat-jaringan
padat berupa jaringan ikat selanjutnya disebalh bawah jaringan dermis terdapat saraf dan
pembuluh darah.
Sistem Integumen Reptil
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk,terkecuali anggota
suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti
halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, ataupun berukuran besar seperti yang dapat
kita amati pada tempurung kura-kura.
Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang mengeras oleh zat
tanduk, dan terkadang dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang
dikenal sebagai osteoderm.Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil adalah:
sikloid(cenderung datar membundar), granular (berbingkul-bingkul), dan berlunas
(memilikigigir memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu).
Perbedaan bentuk dan komposisi sisik-sisik ini pada berbagai bagian tubuh reptil biasa
digunakan untuk mengidentif ikasispesies hewan tersebut.Integument pada reptilia
umumnya juga tidak mengandungkelenjar keringat. Lapisan terluar dari integument yang
menanduk tidak mengandungsel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-
lama akan mengelupas.
Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilangapabila
hewan berganti kulit. Pada Calotes (bunglon) integument mengalami modif ikasiwarna.
Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yangterkumpul
atau menyebar karena pengaruh yang bermacam - macam. Pada calotes(bunglon)
perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol system.
Sistem Integumen Pada Mamalia
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan
oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan
anaknya. Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah
epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis.
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan vaskuler. Tersusun atas epitelium
berlapis dan terdiri dari atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang jelas
tampak, yaitu selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis, epidermis tidak berisi
pembuluh darah, saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan mendampingi
rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut, dan di atas epidermis terdapat garis
lekukan yang berjalan sesuai dengan papil dermis di bawahnya.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam):
Stratum Komeum, terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
Stratum Lusidum, lapisan ini berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal
telapak kaki dan telapak tangan, tidak tampak pada kulit tipis.
Stratum Granulosum lapisan ini ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya
di tengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.
Stratum Spinosum, pada lapisan ini terdapat berkas-berkas filamen yang dinamakan
tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk
mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat
yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih
banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan malfigi,
dan juga terdapat sel langerhans.
Stratum Germinativum, pada lapisan ini terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan
bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis
diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan
faktor lain. Lapisan stratum germinativum ini merupakan satu lapis sel yang mengandung
melanosit
2. Dermis
Pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, folikel rambut, kelenjar
keringat, syaraf dan sel fibroblast. Fibroblast ini berfungsi menghasilkan kollagen, yang
sangat penting peranannya terhadap kekenyalan dan elastisitas kulit. Selain itu pada
lapisan ini juga terdapat reseptor yang berfungsi untuk merasakan sensasi raba dan nyeri.
3. Hipodermis
Merupakan bagian terdalam dari kulit, yang terdiri dari banyak sel lemak sehingga
berfungsi sebagai bantalan terhadap cedera dan membantu dalam mempertahankan panas
tubuh
Struktur kulit manusia terbagi menjadi tiga lapisan utama, yaitu epidermis sebagai bagian
terluar, lapisan dermis yang berada di tengah, dan bagian terdalam adalah hipodermis atau
juga disebut subkutan.
1. Epidermis
Epidermis adalah satu-satunya lapisan kulit yang bisa dilihat dan disentuh. Lapisan ini
terdiri dari lima jenis sel, yaitu stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum,
stratum spinosum, dan stratum basal. Berikut detail fungsinya.
a. Stratum korneum: lapisan epidermis terluar, terbentuk dari keratin dan berfungsi sebagai
pelindung lapisan kulit yang lebih dalam.
b. Stratum lusidum: terletak di bawah stratum korneum, berupa lapisan tipis yang hanya
terlihat di telapak kaki dan telapak tangan. Lapisan ini berperan dalam tingkat fleksibilitas
kulit dan mengandung protein yang berfungsi untuk regenerasi sel kulit.
c. Stratum granulosum: terletak di tengah, bekerja dengan menghasilkan lemak dan
molekul lainnya yang dapat melindungi kulit.
d. Stratum spinosum: lapisan epidermis tertebal, berfungsi untuk memproduksi keratin
yang juga melapisi kulit kepala dan kuku.
e. Stratum basale: lapisan epidermis terdalam. Lapisan ini mengandung sel bernama
melanosit yang menghasilkan warna kulit atau pigmen yang dikenal sebagai melanin. Sel
inilah yang membuat kulit menjadi cokelat serta melindungi kulit dari sinar radiasi
matahari.
Selain itu, pada lapisan epidermis juga ada lapisan sel non-keratinosit, yaitu sel langerhans
dan sel merkel. Sel langerhans berfungsi sebagai sistem pertahanan kulit yang juga
membantu melindungi kulit dari patogen penyebab penyakit.
Sementara itu, sel merkel berfungsi sebagai salah satu reseptor yang membuat kulit
menjadi sensitif terhadap sentuhan.
2. Dermis
Lapisan kedua yang terletak di bawah epidermis adalah dermis. Struktur lapisan kulit
dermis lebih tebal, membentuk fondasi yang kuat untuk mendukung lapisan epidermis.
Lapisan ini memiliki kelenjar keringat dan pembuluh darah yang membantu dalam
mengatur dan mempertahankan suhu tubuh, kelenjar minyak dan keringat, serta ujung
saraf yang dapat mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal, dan suhu ke otak.
3. Hipodermis
Lapisan hipodermis adalah lapisan kulit terdalam, kerap disebut sebagai lapisan subkutan
atau subkutis. Hipodermis terdiri dari jaringan kolagen dan sel lemak, bertugas untuk
melindungi tubuh dari suhu panas dan dingin.
Lapisan ini juga berguna untuk melindungi tubuh dari cedera dengan bertindak sebagai
bantalan yang melapisi tulang.
10.Berikan kritik dan saran terbaik, untuk perbaikan mata kuliah ini.
Jawab
Dalam proses pembelajaran virtual melalui media zoom atau google meet ,alangah baiknya
apabila durasi atau lama waktu pembelajarannya jangan terlalu lama,diusahakan diselingi
dengan penggunaan media lain seperti diskusi di WAG. Jadi intinya 50% untuk pertemuan
virtual di media zoom atau gmeet serta 50% untuk diskusi di WAG .Pembatasan waktu
zoom atau Gmeet di perlukan karena terlalu lama menatap video pembelajaran di layar
laptop ataupun smartphone ,bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mata,Selain itu
penggunaan kuota untuk pembelajaran melalui media zoom atau gmeet relatif cukup tinggi
. Hal ini akan memberatkan siswa yang memiliki kuota terbatas.