Anda di halaman 1dari 6

1.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Di zaman globalisasi ini, gaya hidup, dan minat konsumen khususnya di Indonesia dapat
berubah-ubah sesuai tren yang ada. Berbagai tren berbelanja diadaptasi oleh masyarakat
Indonesia, tren sekarang adalah berbelanja melalui internet (ecommerce) atau yang biasa disebut
online shop. Dengan semakin maraknya penggunaan internet, perdagangan secara elektronik
(ecommerce) dilakukan oleh bisnis-bisnis dengan berbagai ukuran. E-commerce didefenisiskan
sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-barang dan jasa lewat jaringan internet atau
media sosial (Nugroho, 2006). Teknologi informasi khususnya internet sangat mempengaruhi
dunia marketing, bahkan pemanfaatan internet untuk marketing dianggap sebagai trendsetter.
Semakin tingginya penggunaan internet berbanding lurus dengan pemanfaatannya di dunia
marketing, sehingga dikatakan bahwa marketing online mulai populer sejalan dengan makin
pupulernya penggunaan internet (Utami & Triyono, 2012). Pencarian informasi dan kemudahan
pengunaan media sosial merupakan tahap terpenting untuk pengambilan keputusan dalam
berbelanja di media sosial. Sebelum konsumen melakukan pembelian, biasanya mereka akan
mencari informasi mengenai produk yang diinginkan ataupun produk yang sedang ditawarkan
oleh produsen. Bagi konsumen yang ingin berbelanja dimedia sosial, pencarian informasi dapat
dilihat melalui search engine di internet, atau bisa juga dengan berkeliling melihat toko-toko
online yang sering ditampilkan di internet. Informasi yang dikumpulkan bisa berupa harga,
merek, kualitas produk, spesifikasi barang, bentuk produk dan lain-lain yang selanjutnya dapat
dibeli konsumen. Kemajuan teknologi ini dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen saat ingin
membeli produk yang diingikan.

Dengan adanya kemudahan ini para produsen sangat dituntut untuk menghasilkan produk dengan
kualitas yang tinggi dan spesifikasi yang sesuai sehingga konsumen akan merasa puas dengan
produk. Kemajuan teknologi juga mempengaruhi minat membeli konsumen, adanya kemajuan
teknologi ini membuat konsumen lebih menyukai produk yang higenis, sehingga produk harus
memiliki nilai yang baik, contoh pengaruh teknologi dapat kita lihat pada kemasan produk saat
ini. Kemasan, secara sederhana dan harafiah dapat diartikan sebagai wadah atau ‘pembungkus’
untuk melindungi dan menjaga kualitas suatu barang/produk, baik pada saat disimpan, maupun
saat proses pendistribusikan (Azis Said, 2016). Fungsi kemasan pada saat ini telah berubah
sejalan dengan perubahan gaya hidup konsumen yang cenderung bersifat self service. Dalam
ilmu marketing terdapat istilah umum “produk adalah kemasan”. Dalam hal ini, kemasan tidak
hanya berfungsi sebagai wadah dan pelindung, namun juga menjadi identitas produk yang
menyediakan informasi produk bagi konsumen sekaligus alat promosi penjualan yang menjadi
daya tarik dan dapat mempengaruhi minat beli konsumen sehingga pada akhirnya dapat menekan
biaya promosi. Informasi pada kemasan telah diatur dalam PP No. 69 Tahun 1999 tentang
Pelabelan Produk Pangan dan Periklanan, yang menyebutkan bahwa label produk pangan
sedikitnya memuat informasi mengenai nama produk, bahan (ingredients), bobot bersih, nama
dan alamat produsen, serta tanggal kadaluwarsa. Untuk produk pangan tradisional yang dikemas,
informasi minimal yang harus ada di kemasan adalah bahan (ingredients), nama produsen, dan
tanggal kadaluwarsa.

Menurut Agustina dan Najib (2016) rendahnya minat beli konsumen terhadap suatu produk
pangan selain disebabkan oleh tingginya harga jual produk dibandingkan produk serupa yang ada
di pasaran, juga karena penampilan produk yang tidak menarik.

1.2. Masalah
a. Apakah harga, kemajuan teknologi pengolahan maupun pengemas, dan jenis pemasaran
mempengaruhi minat konsumen dalam keputusan pembelian suatu produk ?
b. Mengapa konsumen lebih menyukai produk dari luar negeri yang memiliki teknologi
lebih tinggi?
c. Manakah diantara harga, kemajuan teknologi serta pengemas, dan jenis pemasaran yang
paling mempengaruhi minat konsumen dalam membeli suatu produk?
1.3. Fokus penelitian
Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi
penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak relevan (Moleong, 2009).
Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan pada tingkat kepentingan/urgensi dari
masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan pada “Pengaruh
Teknologi Terhadap Perubahan Minat Konsumen dalam Produk Pangan” yang objek utamanya
merupakan mahasiswa dan mahasiswi yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA
Soegijapranata.

1.4. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui pengaruh harga, kemajuan teknologi dan pengemas, serta jenis pemasaran
terhadap keputusan pembelian suatu produk pangan.
b. Mengetahui alasan konsumen lebih memilih produk luar negeri yang memiliki teknologi
lebih maju.
c. Mengetahui diantara harga, kemajuan teknologi dan pengemas, serta jenis pemasaran
yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dalam suatu produk
pangan.

2. Metodeologi
Pada penellitian ini kami memberikan pertanyaan kepada 20 panelis secara acak untuk melihat
pengaruh teknologi terhadap perubahan minat konsumen, kemudian panelis memilih yang sesuai
dengan apa yang mereka alami. Lalu setelah semua data terkumpul, data disajikan dalam bentuk
grafik batang dan dianalisa hasilnya.

3. Hasil penelitian
Dampak teknologi terhadap mutu produk
Saat ini teknologi sudah semakin maju dan hal ini berdampak pada mutu produk, contohnya
dengan adanya elektronik-elektronik canggih dan internet yang dapat mencakup semua iklan-
iklan produk. Menurut Tjiptono (2001) iklan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk
membangun citra jangka panjang produk maupun perusahaan dan juga dapat memicu
pembelian segera. Dengan adanya iklan mutu produk akan meningkat karena banyak konsumen
yang dapat menilai mutu produk tanpa harus membeli terlebih dahulu. Selain itu produk-produk
luar negeri pun dapat diimpor ke dalam negeri karena pengaruh dari teknologi yang semakin
maju.

Mengapa konsumen lebih menyukai produk dari luar negeri


Dengan adanya teknologi yang semakin maju sehingga produk-produk luar negeri pun dapat
diimpor kedalam negeri dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan produk dalam
negeri. Kualitas produk-produk luar negeri pun sudah terjamin baik dibandingkan produk dalam
negeri sehingga hal ini yang menyebabkan sebagian besar konsumen lebih memilih produk-
produk luar negeri dibandingkan produk dalam negeri. Namun belum tentu semua produk luar
negeri lebih baik dibandingkan produk dalam negeri, beberapa produk dalam negeri pun ada
yang sudah baik melebihi batas standar sehingga sering diekspor ke luar negeri tetapi citra merk
produk luar negeri lebih unggul dibanding produk dalam negeri. Citra merek merupakan
interprestasi akumulasi berbagai informasi yang diterima konsumen (Simamora & Lim, 2002).
Menurut Kotler (2005) yang menginterpretasi adalah konsumen dan yang diinterpretasi- kan
adalah informasi. Informasi citra dapat dilihat dari logo atau simbol yang digunakan oleh
perusahaan untuk mewakili produknya, di mana simbol dan logo ini bukan hanya sebagai
pembeda dari para pesaing sejenis namun juga dapat merefleksikan mutu dan visi misi
perusahaan tersebut. Citra merek yang dibangun dapat menjadi identitas dan cerminan dari
visi, kesunggulan, standar kualitas, pelayanan dan komitmen dari pelaku usaha atau pemiliknya.

Pada hasil penelitian pengaruh teknologi terhdadap perubahan konsumsi masyarakat tehadap 20
orang penelis acak didapatkan hasil 16 orang merasa teknologi berpengaruh terhadap perubahan
minat konsumsi dan 4 orang merasa teknologi tidak berpengaruh terhadap perubahan minat
konsumsi. Kemajuan teknologi berdampak pada kecanggihan cara mengolah bahan, cara
mengemas bahan, dan cara distribusi ke konsumen. Teknologi juga dapat memudahkan
konsumen dalam berbelanja contohnya adalah toko online, konsumen dapat dengan mudah
membeli barang sesuai yang mereka inginkan secara cepat dan biasanya harga yang tertera lebih
murah daripada membeli sendiri. Dengan adanya teknologi juga akan memudahkan mengimpor
produk luar ke negara. Menurut 16 tersebut perubahan yang mereka rasakan adalah keinginan
barang datang cepat, kelengkapan barang yang ada, dan bahan memiliki kualitas yang baik.
Kemajuan teknologi ini dapat memudahkan konsumen mendapatkan informasi produk meliputi
harga, merek, kualitas produk, spesifikasi barang, bentuk produk dan lain-lain yang selanjutnya
dapat dibeli konsumen, namun menurut keempat panelis kemajuan teknologi juga dirasa tidak
berpengaruh terhadap perubahan minat konsumen. Menurut mereka yang terpenting produk
memiliki harga yang terjangkau namun kualitas produk tidak terlalu dipikirkan.

4. Kesimpulan
● Tren belanja yang diaaptasi sekarang kebanyakan adalah tren berbelanja melalui
internet atau online shopping.
● Semakin tingginya penggunaan internet berbanding lurus dengan pemanfaatannya
dalam dunia marketing.
● Kemajuan teknologi membuat konsumen lebih menyukai produk yang higenis, sehingga
produk harus memiliki nilai yang baik.
● Kemasan adalah sesuatu yang berfungsi untuk membungkus suatu produk,
membawanya, dan menjaga keamanannya baik selama masa distribusi maupun masa
penyimpanan.
● Kemajuan teknologi berdampak pada kecanggihan cara mengolah bahan, cara
mengemas bahan, dan cara distribusi ke konsumen.
● Teknologi juga dapat memudahkan konsumen dalam berbelanja contohnya adalah toko
online.
● Kemajuan teknologi ini dapat memudahkan konsumen mendapatkan informasi produk
meliputi harga, merek, kualitas produk, spesifikasi barang, dan bentuk produk.
● Dengan adanya kemajuan teknologi sehingga terciptanya iklan yang bermanfaat untuk
dimembantu meningkatkan kualitas produk
● Citra merk memiliki peranan penting untuk menginterprestasikan informasi yang
berhubungan erat dengan produk

5. Daftar Pustaka
Agustina, Dini & Najib, Mukhamad. 2016. Pengaruh Personalisasi Iklan Online Terhadap Sikap
dan Minat Beli Konsumen.MIX : Jurnal Ilmiah Manajemen. 6. 367-386.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran jilid 2, edisi kesebelas, Indeks, Jakarta.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),
hlm. 248

Said, Azis 2016.Desain Kemasan.Penyimpanan atau Pengemasan Minuman Secara


Tradisional.Fakultas Seni dan Desain.Universitas Negeri Makassar.BADAN PENERBIT
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR ISBN 978-602-9075-3

Simamora, Bilson dan Lim, Johanes, 2002, Aura Merek : 7 Langkah Membangun Merek
yang Kuat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tjiptono, Fandi, 2001, Strategi Pemasaran , Penerbit Andi, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai