Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Alogaritma diagnosis ISK


Dosen Pengampu: Zata Ismah, S,KM. M,K,M

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

Duta warasita 0801182187


Dinda mardhiah 0801183396
Fathurrahman harahap 0801182222
Fauza tamara 0801181141
Khairunnisa 0801183346
Novia herfina 0801182225
Pidia sari 0801183487
Syafirah 0801181091

PRODI STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas petunjuk dan bimbingan-Nya,
karena tanpa ridho-Nya, kami tidak dapat menyelesaikan tugas ini. Penulisan tugas ini sangat
penting bagi kami. Disamping dapat menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, melalui
makalah ini, kami juga dapat berlatih menjadi insan yang baik dimasa depan. Ucapan terima
kasih kepada dosen mata kuliah surveilans epidemiologi ibu Zata Ismah, S,KM. M,K,M yang
telah memberikan penugasan makalah ini kepada penulis sebagai pengasah kemampuan
dalam mata kuliah yang bersangkutan. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah, “surveilans epidemiologi” dengan judul alogaritma diagnosis ISK. Semoga
Allah SWT memberikan berkat, rahmat, dan hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan kita
semua. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan,28 Desember 2020

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................I

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................II

a. Latar belakang................................................................................................1
b. Rumusan masalah...........................................................................................1
c. Tujuan penulisan............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

a. Definisi ISK...................................................................................................2
b. Simtom ( tanda dan gejala ) dari ISK.............................................................2
c. Tes konfirmasi................................................................................................3
d. Kriteria ISK ...................................................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................7

Kesimpulan ...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................9

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan yang disebabkan karena adanya
invasi bakteri pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri Escherechia
coli, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa. Infeksi saluran kemih dapat
mengenai baik pria maupun wanita dari semua umur baik anak, remaja, dewasa maupun
umur lanjut. Wanita lebih sering terinfeksi dari pria dengan angka populasi umum kurang
lebih 5-15%.

Antibiotika merupakan terapi utama pada penyakit infeksi saluran kemih. Hasil uji
kultur dan tes sensitivitas sangat membantu dalam pemilihan antibiotika yang tepat.
Efektivitas terapi antibiotika pada infeksi saluran kemih dapat dilihat dari penurunan angka
lekosit urin disamping hasil pembiakan bakteri dari urin setelah terapi dan perbaikan status
klinis pasien. Idealnya antibiotika yang dipilih untuk pengobatan ISK harus memiliki sifat-
sifat sebagai berikut: dapat diabsorpsi dengan baik, ditoleransi oleh pasien, dapat mencapai
kadar yang tinggi dalam urin, serta memiliki spektrum terbatas untuk mikroba yang diketahui
atau dicurigai. Pemilihan antibiotika harus disesuaikan dengan pola resistensi lokal,
disamping juga memperhatikan riwayat antibiotika yang digunakan pasien.

Rumusan masalah

1. Apa itu ISK?


2. Apa saja Simtom (gejala dan tanda) pada ISK ?
3. Apa itu tes konfirmasi ?
4. Apa saja kriteria ISK?

Tujuan penulisan

1. Mengetahui apa itu ISK


2. Mengetahu apa saja simtom (gejala dan tanda) pada ISK
3. Mengetahui apa itu tes konfirmasi ISK
4. Mengetahui apa saja kriteria ISK

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi ISK

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan yang disebabkan karena adanya
invasi bakteri pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri Escherechia
coli, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa. Infeksi saluran kemih dapat
mengenai baik pria maupun wanita dari semua umur baik anak, remaja, dewasa maupun
umur lanjut. Wanita lebih sering terinfeksi dari pria dengan angka populasi umum kurang
lebih 5-15%.

Antibiotika merupakan terapi utama pada penyakit infeksi saluran kemih. Hasil uji kultur dan
tes sensitivitas sangat membantu dalam pemilihan antibiotika yang tepat. Efektivitas terapi
antibiotika pada infeksi saluran kemih dapat dilihat dari penurunan angka lekosit urin
disamping hasil pembiakan bakteri dari urin setelah terapi dan perbaikan status klinis pasien.

B. Gejala dan Tanda ISK Umum

Pada setiap orang yang mengalami infeksi saluran kemih akan mengalami demam hingga
suhu di atas 38 celcius serta mengigil , dan penderita infeksi saluran kemih akan merasakan
nyeri pada pinggang.

Disuria merupakan nyeri kencing pada si penderita, saat si penderita mengeluarkan urin
dia akan merasakan rasa sakit dan tidak nyaman. Frekuensi pada penyakit infeksi saluran
kemih inu meningkat, setiap saat si penderita ingin membuang air kecil, tetapi urinnya yang
keluar sangat sedikit Urgensi urin menggambarkan keinginan yang mendesak untuk segera
pergi ke kamar kecil.

Urgensi urin Mungkin disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan di kandung kemih
atau saluran kemih saat menahan berkemih.

Nyeri tekan suprapubik akan mengkonfirmasi ISK bawah. Biasanya pada pasien yang
mengalami infeksi saluran kemih atas, khususnya di ginjal, akan didapati nyeri ketok sudut
kostovertebra yang signifikan.

Pada bayi Usia < 1 Tahun

2
1. Demam

Dari beberapa literatur menyebutkan bahwa pemeriksaan fisis pada kasus ISK usia 2
bulan keatas gejalah yang sering muncul adalah demam. Gejalah lain dengan urutan
terbanyak adalah mual, sering berkemih, rewel, sakit jika berkemih nyeri perut, konstipasi,
dan inkontinesia urin. Demam biasa dengan suhu 38 0 C dan padaa usia bayi yang berumur 2
bulan demam lebih sering mengalami kenaikan hingga 390 C . prevalensi ISK pada
neonatus berkisar 0, 1 % hingga 1% dan meningkat menjdi 14% pada neonatus dengan
demam.

2. Hipotermi

Infeksi saluran kemih pada anak dapat menyebabkan gejala hipotermi tanpa diketahui
sebabnya. Hipotermi adalah kondisi dimana suhu tubuh sangat rendah di banding suhu orang
normal.

3. Apnea

Adalah kondisi dimana seseorang mengalami berhentinya proses bernafas dalam waktu
beberapa detik

4. Berdikardi

Adalah kondisi dimana jantung berdetak lebih lambat dari biasanya. Melambatnya detak
jantung ini tnpa ditandi gejala, namun melabtnya jantung ini disertai irama jantung, hal ini
berdampak pada organ lain yang tidak terpenuhi pasokan darahnya

5. Muntah – muntah

Muntah- muntah merupakan salahsatu gejalah ISK pada bayi, yang perlu di lakukan
ketika bayi mengalami muntah- muntah adalah pastikan bayi tidak mengalami dehidrasi
walaupun dampaknya bayi akan mengali sering kencing dan semakin merasakan sakit, jika
hal ini terus berlanjut segera bawa bayi dokter agar mendapatkan penganan.

C. Konfirmasi ISK

Tes konfirmasi merupakan tes lanjutan dari tes pendahuluan, tes konfirmasi juga membantu
memastikan adanya Infeksi Saluran Kemih (ISK). Tes konfirmasi juga terdiri dari satu macam tes atau
kombinasi dari beberapa tes labolatorium maupun non labolatorium. Tes konfirmasi mayor
merupakan pemeriksaan kultur kuantitatif yang menghasilkan jumlah koloni yang sedikit

3
kemungkinan terjadi akibat kontaminasi. Tes konfirmasi minor merupakan pemeriksaan atau bukti
ISK dengan keakuratan yang kurang sebagai tanda adanya ISK. Tes komfirmasi minor dapat berupa:
tes-tes kultur kuantitatif dengan jumlah koloni yang meragukan adanya infeksi, pemeriksaan urine
untuk melihat adanya kemungkinan ISK tanpa melakukan kultur, dan diagnosis dokter yang merawat.

Tes konfirmasi mayor


 Keluaran hasil biakan dari urin aliran tengah lebih dari 10 5/ ml dengan jumlah kuman
tidak melebihi dari 2 spesies kuman.

Sampel urine porsi tengah adalah urine yg paling baik buat inspeksi ISK lantaran urine
bebas kontaminasi (Sumolang et al., 2013; Samirah et al., 2014). Aliran pertama urine
berfungsi buat membuang sel-sel &mikroorganisme menurut luar uretra supaya nir
mencemari spesimen urine (Mamonto et al., 2015) Sampel urin yg diambil merupakan urin
genre tengah yg ditampung menggunakan botol sterilbertutup ulir, genre urin yg pertama
&genre terakhir dibuang.

Spesimen adalah satu bagian ataupun lebih bahan yang diambil langsung dari sesuatu.
Dalam kultur Urine, urine merupakan spesimen yang sangat dipengaruhi oleh bermacam
aspek, sehingga urine dibagi menjadi berbagai macam, yaitu Urin dari Kateter, diambil
menggunakan kateter. Urin Porsi Tengah, urin yang pertama keluar dibuang dan urin bagian
tengah ditampung pada pot urin dan urin terakhir dibuang. Urin Suprapubik, spesimen urin
diambil menggunakan jarum yang ditusuk dari abdomen menembus kandung kemih. Urin
Pediatrik, pengambilan spesimen pada anak anak menggunakan kantong plastik khusus
dengan perekat hipoalergenik.

Clean Catch Collection adalah teknik pengumpulan urine tengah yang terutama
digunakan untuk pasien wanita, dengan terlebih dahulu membersihkan jalan keluar urine
yang terkumpul secara spontan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kontaminasi sampel
dari flora yang biasa terdapat pada muara dan uretra sekitarnya. Bersihkan area kemih dengan
sabun dan air atau dengan tisu khusus kemudian keringkan, biarkan urine keluar terlebih
dahulu dimaksudkan untuk mendorong dan mengeluarkan bakteri yang ada di distal,
beberapa saat kemudian tampung urine yang di tengah. Pegang wadah dengan hati-hati agar
tidak menyentuh permukaan perineum. Jumlah yang dibutuhkan 3ml-60ml). Sampel urin
yang biasa digunakan adalah bagian tengah (midstrea). Pengambilan sampel urin jenis ini
dimaksudkan agar urin tidak terkontaminasi kuman dari perineum, prostat, uretra atau vagina,

4
karena pada keadaan normal urin tidak mengandung bakteri, virus atau organisme lain
(Brunsel N.A, 2013).

Tes konfirmasi minor

 Dipstick atau tes cari celup positif untuk lekosit esterase dan atau nitrit positif
 Piuri yang terdapat lebih dari 10/mm 3 lekosit atau terdapat lebih dari 3/LPB leukosit
dari urin tanpa dilakukan sentrifugasi
 Ditemukan kuman dengan mikroskop dengan pewarnaan gram dari urin yang tidak
disentrifugasi
 Lebih dari 2 kultur urin ulangan didapatkan urapatogen yang sama (bakteri gram
negative atau S. saprophyticus) dengan jumlah lebih dari 102 koloni per ml dari urin
yang tidak dikemihkan
 Kultur ditemukan ≥102 koloni/ml kuman pathogen tunggal (bakteri gramnegative
atau S. saprophyticus) pada pasien yang dalam pengobatan antimikroba efektif
untuk ISK
D. Kriteria ISK

Kriteria ISK SIMPTOMATIK

ISKS kriteria 1 : ditemukan satu gejala umum dari tes konfirmasi mayor

ISKS kriteria 2 : ditemukan dua gejala umum dari tes konfirmasi minor

ISKS kriteria 3 : ditemukan 1 gejala pada usia kurang dari satu tahun pada tes konfirmasi
mayor

ISKS kriteria 4 : ditemukan 2 gejala pada usia kurang dari satu tahun pada tes konfirmasi
minor

Kriteria ISK ASIMTOMATIK

ISKAs kriteria 1 : pasien pernah mengalami kultur urin terpasang kateter selama 7 hari dan
hasil tes konfrmasi mayor postif 1 kali.

ISKAs kriteria 2 : pasien tidak memakai kultur urine terpasang kateter selama 7 hari dan
memiliki hasil tes konfirmasi mayor 2 kali berturut- turut positif

Kriteria ISK lain

5
Infeksi saluran kemih lain adalah ISK ynag melibatkan jaringan lebih dalam dari sistem
urinarius contohnya seperti ginjal, ureter, kandung kemih, uretra dan jaringan sekitar
retroperitonial atau rongga perifenik

Kriteria 1 ISK lain : adanya ditemukan kultur kuman positif dari cairan yang bukan urin dan
jaringan yang terinfeksi

Kriteria 2 ISK lain: adanya di temukan abses atau tanda dari infeksi lain yang didapat dilihat
dari pengamatan histopatologis yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan.

Kriteria 3 ISK lain : adanya gejala umum yang biasa lebih dari dua gejala seperti demam,
nyeri lokal pada bagian kandung kemih dan nyeri tekanan lokal pada bagian yang dicurigai
terdapat infeksi.

Kriteria 4 ISK lain : adanya gejala pada anak usia kurang dari satu tahun terdapat lebih dari 1
gejala, seperti demam mulai lebih dari 38 derajat celcius , hipotermi yaitu dimana suhu tubuh
mengalami penurunan lebih dari 37 derajat celcius, apneu, letargia bradikardi dan muntah-
muntah.

Pada kriteria 3 dan 4 akan melakukan drainnase pus, yaitu memasukan kasa steril
pada bagian abses yang terinfeksi, melakukan kultur kuman darah untuk mendiagnosis
adanya mikroorganisme dalam darah, memiliki bukti infeksi radiologis, melakukan
diagnosisi dokter dan melakukan terpai antimikroba oleh dokter.

6
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan yang disebabkan karena adanya
invasi bakteri pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri Escherechia
coli, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa. Infeksi saluran kemih dapat
mengenai baik pria maupun wanita dari semua umur baik anak, remaja, dewasa maupun
umur lanjut. Wanita lebih sering terinfeksi dari pria dengan angka populasi umum kurang
lebih 5-15%.

Dari beberapa literatur menyebutkan bahwa pemeriksaan fisis pada kasus ISK usia 2
bulan keatas gejalah yang sering muncul adalah demam. Gejalah lain dengan urutan
terbanyak adalah mual, sering berkemih, rewel, sakit jika berkemih nyeri perut, konstipasi,
dan inkontinesia urin. Tes konfirmasi merupakan tes lanjutan dari tes pendahuluan, tes konfirmasi
juga membantu memastikan adanya Infeksi Saluran Kemih (ISK). Tes konfirmasi juga terdiri dari
satu macam tes atau kombinasi dari beberapa tes labolatorium maupun non labolatorium

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Miesin, Taralan Tambunan, Zakiudin Munasir. 2006. Profil Klinis Infeksi Saluran
Kemih Pada Anak I RS Dr. Cipto Mangunkusumo. 7(200-2006).
2. Hellosehat.com
3. https://www.academia.edu/37373866/PEDOMAN_SURVEILANS_INFEKSI_RUMAH_SA
KIT?auto=download ( Di akses pada tanggal 28 Desember 15.10)
4. http://repository.unimus.ac.id/449/3/Bab%20II.pdf ( di akses pada tanggal 28
Desember 15.19)
5. Ivan S. Pradipta, Kultur Kuman dari Berbagai Pasien Sepsis Dewasa, Vol 2 Nomor 1,
Maret 2013 Dian Sukma Hanggara, Patologi Klinik
6. https://www.coursehero.com/file/p3g7p1vi/1-Tes-konfirmasi-ISK-mayor-Hasil-
biakan-urin-aliran-tengah-midstream-10-5-kuman/ ( diakses pada tanggal 28
desember 16.18)
7. Mastuti Widianingsih. 2, Aldino Marcos de Jesus. 2018. Isolasi Escherichia Coli Dari
Urine Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri Isolation Of
Escherichia Coli From Urine Of Patients Of Urinary Tract Infection In Bhayangkara
Kediri Hospital. 11(2). P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
8. Petunjuk Praktis Surveilans Infeksi Rumah Sakit. 2010. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

8
9

Anda mungkin juga menyukai