Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN ANGKA KECUKUPAN GIZI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah: Gizi Daur Hidup

Dosen Pengampu: Athira Demitri

Disusun oleh:

Sem. V/IKM 4

Duta Warasita (0801182187)

Dea Riska Ananda Sipahutar ( 0801183358)

Fauza Tamara ( 0801181141)

Fadillah Nur Husnah ( 0801183390)

Rifqa Nabiilah Mutiara Dais ( 0801183310)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UIN SUMATERA UTARA

MEDAN
2020

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang Hubungan aktivitas fisik dengan angka kecukupan gizi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada teman kelompok
yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih
banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Apabila dalam penulisan
laporan laporan terdapat banyak kesalahan, penulis mohon maaf. Demikianlah penulis
ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Medan, Desember 2020

Kelompok 1

I
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR

DAFAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN...............................................................................................................

a. Latar belakang.........................................................................................................1
b. Rumusan masalah....................................................................................................1
c. Tujuan makalah.......................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN..................................................................................................................

1. Pengertian ...............................................................................................................2
2. Kategori aktivitas fisik , perhitungan aktivitas fisik, dan perhitungan kebutuhan energi
................................................................................................................................. 3
3. Klasifikasi zat gizi...................................................................................................5
4. Angka kecukupan gizi berbaagai usia.....................................................................7
5. Hubungan aktivitas fisik dan AKG.........................................................................8

BAB III

KESIMPULAN...................................................................................................................

Kesimpulan..........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Setiap manusia memerlukan asupan makanan untuk memulai setiap aktivitas yang
akan dilakukannya. Manusia memerlukan zat gizi untuk hidup, tumbuh, berkembang dan
bergerak melakukan aktivitas tetapi tidak semua orang memerlukan asupan zat gizi yang
sama semua tergantung umur jenis kelamin dan pekerjaan apa yang hendak ia lakukan.
Sutarto (1980: 17) mengemukakan bahwa keadaan yang sempurna akan kita peroleh apabila
tubuh mendapat semua zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan dan
dalam perbandingan yang seimbang. Biasanya seseorrang yang memiliki aktivitas fisik tinggi
akan memiliki asupan zat gizi yang banyak karena ia membutuhkan energi untuk melakukan
pekerjaan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang disebut aktivutas fisik dan AKG
2. Bagaimana kategori aktivita fisik dan perhitungannya
3. Bagaimana klasifikasi AKG
4. AKG berbagai kelompok
5. Bagaimana hubungan aktivitas fisik dengan AKG
C. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan penulis dan pembaca
untuk menambah ilmu, dan mengetahui bagaimana hubungan antara aktivitas fisik dan angka
kecukupan gizi

1
BAB II

PEMBAHASAN

1) Pengertian
Terdapat beberapa pengertian aktivitas fisik dari beberapa ahli :

a. WHO 2008. Aktifitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan otot rangka yang
memerlukan suatu pengeluaran energi.
b. Almatsier, 2003. Aktivitas fisik adalah gerakan aktifitas fisik yang dilakukan oleh
berbagai macam otot serta system yang menunjangnya
c. Adi Sapoetra, 2005. Aktifitas fisik adalah suatu bentuk gerakan tubuh yang dilakukan
oleh otot – otot rangka yang merupakan bentuk pengeluaran tenaga ( yang dinyatakan
dengan kilo kalori ) seperti melakukan suatu pekerjaan, waktu senggang dan aktifitas
sehari hari lainnya .
d. Lesmana, 2002. Aktifitas fisik adalah kerja fisik yang menyangkut system lokomotor
yang bertujuan untuk menjalankan aktifitas hidup sehari-hari.

Terdapat beberapa pengertian angka kecukupan gizi dari beberapa ahli :

a) Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA),


merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5%)
menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh aktivitas fisik, genetik dan keadaan
fisiologis untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
b) Muhilal, dkk, 1998. Angka kecukupan gizi (AKG) adalah kecukupan rata-rata zat gizi
setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran
tubuh dan aktifitas untuk mencegah terjadinya defisiensi gizi .
Zat Gizi atau Nutrisi ialah zat pada makanan yang dibutuhkan oleh organisme untuk
pertumbuhan dan perkembangan yang dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh yang
meliputi protein, vitamin, mineral, lemak dan air.

Terdapat beberapa pengertian gizi dari beberapa ahli :

e. Tuti Sunardi
Mengatakan bahwa pengertian gizi ialah sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan
semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh yang dapat mempertahankan
kehidupan.

2
f. Lioni Ellis H
Mengatakan bahwa pengertian gizi ialah komponen penting yang diperlukan oleh tubuh
untuk tumbuh dan berkembang.

g. Harry Oxorn Dan William R. Forte


Mengemukakan tentang pengertian gizi yang berarti gizi memiliki pengertian yang luas
bukan hanya jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenal cara-
cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbangkan agar kita tetap sehat.

h. Chairinniza K. Graha
Mengemukakan tentang pengertian gizi yang berarti gizi merupakan unsur yang
terkandung dalam makanan dimana unsur-unsur dapat memberikan manfaat bagi tubuh
yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat.

2) Kategori Aktivitas Fisik Dan Perhitungan Aktivitas fisik Dan Kebutuhan Energi

Jenis aktivitas fisik Pengeluaran kalori Contoh aktivitas


Aktivitas fisik ringan 2,5 s/d4,9 kkal/menit Berjalan kaki, main golf
tenis meja, mengetik,
berbelanja, membersikan
kamar
Aktivitas fisik sedang 5 s/d 7,4 kkal/menit Menari, bersepeda,tenis
lapangan, menaiki
tangga
Aktivitas fisik berat 7,5 s/d 12 kkal/menit Sepak bola, lari sprint,
berenang, angkat beban
Sumber WHO (2008)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh
yang dihasilkan otot rangka yang memerlukan suatu pengeluaran energi yang memiliki 3
kategori yaitu aktivitas fisik ringan, sedang dan berat.

Perhitungan aktivitas fisik

Untuk menghitung nilai kalori kebutuhan energi (calory expenditure), diperlukan


beberapa instrumen, yaitu menentukan status gizi, Cara menentukan status gizi salah
satunya dengan menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT) IMT/U= BB/ TB2

3
Rentang nilai indeks massa tubuh untuk perempuan dewasa adalah sebagai berikut:

 Kurus: < 17 kg/m²


 Normal: 17 – 23 kg/m²
 Kegemukan: 23 – 27 kg/m²
 Obesitas: > 27 kg/m²

Rentang nilai indeks massa tubuh untuk laki-laki dewasa adalah sebagai berikut:

 Kurus: < 18 kg/m²


 Normal: 18 – 25 kg/m²
 Kegemukan: 25 – 27 kg/m²
 Obesitas: > 27 kg/m²

Perhitungan kebutuhan energi

Menurut Irianto (2006: 49-51) Kebutuhan energi yang diperlukan setiap orang
berbeda-beda, tergatung pada berbagai faktor, antara lain umur, jenis kelamin, berat dan
tinggi badan serta berat ringannya aktivitas sehari- hari. Berikut beberapa cara perhitungan
kebutuhan energi

 Membaca tabel angka kecukupan gizi (AKG)

Membaca tabel AKG, atau dalam referensi asing disebut RDA (recommended dietary
allowance), kita dapat mengetahui secara langsung jumlah kebutuhan energi per hari
berdasarkan usia, jenis kelamin, berat dn tinggi badan serta tingkat aktivitas. Misalnya,
seorang wanita berusia 20 tahun, berat badan 55 kg dengan aktivitas sehari-hari berkategori
sedang makan kebutuhan energinya adalah 2650 kalori. Sementara itu, seorang ibu berusia 28
tahun, berat badan 45 kg, aktivitas fisik sehari golongan ringan, kebutuhan energinya adalah
1800 kalori.

 Pediksi berdasarkan basal metabolic rate (BMR)

Besarnya BMR seseorang dapa dihitung dengan megalikan berat badan dengan 24
kalori (berat badan X 24 kalori). Misalnya, seseorang dengan berat badan 60 kg makan BMR
nya adalah 1440 kalori, sedangkan jumlah kebutuhan kalori per hari dapat ditentukan

4
berdasarkan kelipatan BMR sebagai berikut:

Tabel kebutuhan kalori

Tingkat Aktivitas Jenis Aktivitas Kebutuhan


energi/hari (kalori)
Sangat ringan Tidur, berbaring, duduk, menulis, megetik BMR Ç 30%
Ringan Menyapu, menjahit, mencuci piring, BMR Ç 50%

menghias ruang
Sedang Mencangkul, menyabit rumput BMR Ç 75%
Berat Menggeraji pohon dengan gergaji tangan BMR Ç 100%
Sangat berat Mendaki gunung, menarik becak BMR Ç 125%

Sumber : (Irianto, 2006: 50)

Berdasarkan contoh tersebut di atas seserang yang bekerja berat maka kebutuhan kalori per
hari adalah = 1440 Ç 100% (1440) = 2880 kalori.

3) Klasifikasi Tingkat Kecukupan Zat Gizi

Zat gizi diklasifikasikan ke dalam enam kelompok besar yaitu :

 Karbohidrat
 Protein
 Lemak
 Vitamin
 Mineral dan
 Air

Karbohidrat, protein, dan lemak disebut zat gizi makro, sedangkan vitamin dan mineral
disebut zat gizi mikro. Pengelompokkan ini didasarkan pada besarnya jumlah yang
dibutuhkan. Zat gizi makro diperlukan tubuh dalam jumlah yang lebih besar daripada zat gizi
mikro (Khomsan.A,Sulistyani 2005).

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat
sederhana atau gula sederhana. Karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula

5
sederhana di dalam satu molekul. Secara umum sumber karbohidrat adalah padi-padian atau
serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olahan bahan ini adalah mie,
roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak
banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umibian, seperti wortel dan bit serta sayur
kacang-kacangan relative lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-
daunan. Bahan makanan hewanni seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali
mengandung karbohidrat.

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi antara lain adalah sebagai berikut :

1. Sumber energi, fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Satu
gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.2. Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida.

3. Penghemat protein. Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai
zat pembangun.

4. Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna.

5. Membantu penegluaran feses dengan cara mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk
feses

Protein merupakan zat gizi yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Protein
merupakan bagian dari semua sel-sel hidup. Protein mempunyai beberapa fungsi sebagai
berikut : 1) membentuk jaringan tubuh; 2). Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta
mengganti jaringan yang aus, rusak, atau mati; 3). Menyediakan asam amino yang diperlukan
untuk membentuk enzim pencernaan dan metabolism serta antibodi yang diperlukan; 4).
Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen yaitu intraseluler,
ekstraseluler/interseluler dan intravaskuler; 5). Mempertahankan kenetralan (asam-basa)
tubuh.

Lemak merupakan simpanan energi bagi manusia. Berdasarkan bentuknya lemak


dapat digolongkan dalam lemak padat (mentega, lemak hewan) dan lemak cair (minyak
kelapa, minyak kelapa sawit). Lemak mempunyai fungsi yang cukup banyak, lemak yang
terdapat dalam bahan pangan berfungsi sebagai : 1). Sumber energi, dimana tiap gram lemak

6
menghasilkan sekitar 9- 9,3 kkal/g ; 2). Menghemat protein dan thiamin ; 3). Membuat rasa
kenyang lebih lama, sehubungan dengan dicernanya lemak lebih lama ; 4). Pemberi cita rasa
dan keharuman yang lebih baik ; 5). Memberi zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh.

Sedangkan fungsi lemak dalam tubuh adalah sebagai berikut : 1). Sebagai
pembangun/pembentuk sususnan tubuh ; 2). Pelindung kehilangan panas tubuh ; 3). Sebagai
penghasil asam lemak esensial ; 4). Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K; 5). Seabagai pelumas
diantara persendian; 6). Sebagai agen penegemulsi yang akan mempermudah transpor
substansi lemak keluar masuk melalui membrane sel ; 7). Sebagai prekusor dari prostaglandin
yang berperan mengatur tekanan darah, denyut jantung, dan lipolysis.

(Yuniastuti.A. 2008).Perbandingan antara konsumsi zat gizi dengan angka kecukupan


gizi yang dianjurkan disebut sebagai tingkat kecukupan gizi. Klasifikasi tingkat konsumsi
menurut depkes (1996) diacu dalam Sukandar (2007) adalah : (1) defisit tingkat berat
(<70%); (2) defisit tingkat sedang (70-79% AKG); (3) defisit tingkat ringan (80-89% AKG);
(4) normal (90-119% AKG); (5) kelebihan (120% AKG). Klasifikasi tingkat kecukupan
vitamin dan mineral menurut Gibson (2005) yaitu (1) kurang (<77% AKG); (2) cukup (77%
AKG).

4) AKG Berbagai Kelompok

7
5) Hubungan Aktivitas fisik dengan AKG

Aktivitas fisik dibagi menjadi 3 jenis, rendah, sedang dan berat, semakin berat suatu
aktivitas sudah pasti membutuhkan energi yang besar untuk bisa melaksanakan aktivitas
tersebut, energi yang didapat harus seuai dengan aktivitas,energi didapatkan dari asupan
makanan yang bergizi , zat gizi itu sendiri berupa karbohidat, protein , lemak, vitamin
mineral dan air.
Hubungan aktivitas fisik dengan AKG adalah, karena aktivitas fisik memerlukan energi
dimana energi diperoleh dari asupan gizi dan angka kecukupan gizi adalah rata- rata gizi
perhari yang dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan aktivitas fisik. Angka kecukupan
setiap orang tidak sama karena tergantung umur, beraat badan, tinggi badan, dan aktivitas
fisiknya.
Seseorang yang memiliki aktivitas tinggi akan cenderung memiliki IMT yang normal
karena semua asupan gizi yang ia konsumsi sudah menjadi energi untuk melakukan aktivitas.
Sedangkan seseorang yang memilki aktivitas rendah sedangkan massa tubuhnya tidak sesuai
dengan IMT dan tidak sesuai dengan AKG yang seharusnya akan memiliki masalah gizi
seperti obesitas dan kekurangan gizi.

8
BAB III

KESIMPULAN

1. Aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh yang dihasilkan otot rangka yang
memerlukan suatu pengeluaran energi yang memiliki 3 kategori yaitu aktivitas fisik
ringan, sedang dan berat.

2. Hubungan aktivitas fisik dengan AKG adalah, karena aktivitas fisik memerlukan
energi dimana energi diperoleh dari asupan gizi dan angka kecukupan gizi adalah rata-
rata gizi perhari yang dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan aktivitas fisik.
Angka kecukupan setiap orang tidak sama karena tergantung umur, beraat badan, tinggi
badan, dan aktivitas fisiknya.

3. Seseorang yang memiliki aktivitas tinggi akan cenderung memiliki IMT yang
normal karena semua asupan gizi yang ia konsumsi sudah menjadi energi untuk
melakukan aktivitas. Sedangkan seseorang yang memilki aktivitas rendah sedangkan
massa tubuhnya tidak sesuai dengan IMT dan tidak sesuai dengan AKG yang
seharusnya akan memiliki masalah gizi seperti obesitas dan kekurangan gizi.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.sehatq.com/artikel/cara-menghitung-indeks-massa-tubuh-imt-yang-
akurat+&cd=19&hl=en&ct=clnk&gl=id
2. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1503000069/13._BAB_II_.pdf&ved=2ahUKEwjinvD12e
LtAhWQV30KHdckAoIQFjABegQIAhAB&usg=AOvVaw2NUwSSwWnq_Teffkvrv
heA
3. http://bppsdmk.kemkes.go.id/
4. Muhammad Abdul karim, 2017, “Hubungan Asupan Makanan, Aktivitas Fisik
Dengan Status Gizi Peserta Didik Kelas Vii Smp Negeri 5 Sleman”, Skripsi, Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Pendidikankesehatan dan rekereasi, Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai