Cover KLP
Cover KLP
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Fungsi hepar :
1. Produksi empedu
a. Komponen empedu :
1. Air 1. Sodiu
2. Garam empedu 2. Potasium
3. Bilirubin 3. Kalsium
4. Kolesterol 4. Klorida
5. Asam lemak 5. Ion bikarbonat
6. Lesitin
Garam empedu diproduksi dengan prukursanya adalah kolestrol yang berasal dari
makanan/disentesis oleh hepar melalui metabolisme lemak. Garam empedu punya
2 fungsi :
3. Patofisiologi Darah
Imflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat di sebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksikterhadap obat obatan dan bahan bahan kimia. Unit fungsional
dasar dari hepar di sebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri.
Seiring dngan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu.
Gangguan sel sel hepar ini menyebabkan kronis dan kerusakan oleh respon system imun
dan digantikan oleh sel sel hepar baru yang sehat.oleh karenanya, sebagai besar kelien
yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningatan suha
bandan dan perenggangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan yang tidak
nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa
mual dan nyeri di ulu hati.
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkin hati. Walaupun jumlah
billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalamm hati tetap nomal, tetapi
karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intra hepatik, maka terjadi
kerusakan pengangkutan billirubin tersebut dalam di hati. Selai iti terjadi kesulitsn dalam
hal konjugasi. Akibat nya billirubin tidak sempurna di keluarkan melalui dultus
hepatikus, karena terjadi retensi (akibar kerusakan sel ekskresi dan regurgitasi)pada
duktuli, empedu belum mengalami knjugasi (billirubin indirek). Jadi ikterus yang timbul
di sini terutama di sebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan ekresi
bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkbilin leh karena itu tinja tanpak pucat (abolis).
Karena bilirubin kojugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat diekresi kedalam kemih,
sehingga menmbulkan bilirubin urin dan kemih berwarna gelap. Peningatan kadar
bilirubin tetkonjugasi dapat disertai peningkatan garam garam empedu dalam darah yang
akan menimbukan gatal gatal pada iterus.
4. Etiologi
a. Infeksi virus
b. Reaksi toksik terhadap obat-obatan : menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering
disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut
c. Alcohol : menyebabkan alcohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alcohol sirosis.
d. Bahan-bahan kimia
e. Klasifikasi hepatitis
1) Hepatitis virus
Penyakit hepatitis aku dengan gejala utama berhubungan erat dengan adanya
nekrosis pada hati. Biassnya disebabkan oleh virus yaitu:
a. Virus hepatitis A
b. Virus hepatitis B
c. Virus hepatitis non A dan B ( C )
d. Virus hepatitis delta D
e. Virus hepatitis E
5. Gambaran klinik
a. Stadium pre ikterik (prodroma)
Berlangsung selama 4-7 hari. Penderita mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia,
muntah, mual, demam, nyeri sendi otot dan nyeri pada perut kanan atas. Urine
menjadi lebih coklat.
b. Stadium ikterik
Berlangsung selam 3-6 minggu. Ikterus, mual-mual, terlihat pada seklera kemudian
pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluah enjadi berkurang tetapi penderita masih
lemah, anoreksia dan muntah. Hepar mengalami pembesaran dan tekan. Feces akan
berwarna kelabu atau kuning muda.
c. Stadium post ikterik ( penyembuhan )
Ikterus mereda, warna urine dan BAB menjadi normal kembali.
Pada kasus tanpa komplikasi, penyembuhan mulai 1 atau 2 minggu dari
timbulnyaikterus dan berlangsungm2-6 minggu. Bila terjadi splenomegali dengan
cepat akan menghilang, tetapi hepatomegali hanya dapat normal beberapa minggu
kemudian.
Pada pemeriksaan laboratorium dan terus fungi hati abnormal dapat menetap 3-6
bulan,
Transmisi Fekal, oral, air Teranspusi darh , Darah dan cairn Pengguna obat
terkontaminasi, pokal, pemakaian tubuh IV resipran
karang karang obat melalui teranspusi
parentral parentral, pokal darah /pokal oral
oral, kontak
seksual
Gambaran Ringan dan
kelinik ikterik.
Menganggap flu,
demam, lemah,
anoreksia,
atralgia, perasaan
tidak enak pada
apdomen ruam
kulit, hati
membesar dan
nyeri, feses
pucat, urin gelap,
ikterus, SGOS,
SGPT naik, hiper
bilirubin’ pungsi
hati abnormal
/mortalitas Lebih jarang Lebih sering
insiden sangat lemah Sedikit lebih
tinggi
Virus Darah tinja Darah, cairan,
ditemukan asites, cairan
Sering sendi
Epidemi Jarang
7. Patologi
Peubahan morfologi hati pada hepatitis A, B dan C adalah identik. Pada kasus lama,
ukuran dan warna hati tampak normal dan kadang kadang udem, membesardan bewarna
seperti empedu
Secara histologis terjadi kekacauan hepato seluler, cidera dan nekrosis sel hati dan
peradangan perifer.
Perubahan ini reversible bl fase akut penyakit menida. Pada beberapa kasus,
mekrosis submasif imasif dapat mengakibatakan paya hati yg berat dan kematian.
9. Pengobatan
Sampai sekarang belum di temukan pengobatan yang spesifik.
1. Istirahat di tempat tidur selama fase akut
2. Diet yang dapat di terima
3. Makanan melalui pariental pada fase akut bila penderita muntah terus menerus
4. Obat-obatan yang melindungi hati
5. Vitamin K pada kasus dengan kecendrungan pendarahan
10. Pencegahan
1. Hepatitis A
Dengan cara pemberian gama gelobulin (IM)
2. Hepatits B
a. Melakuka pemeriksaan HbsAg sebelum transfusi darah.
b. Sterilisasi alat yang akan dipakai untuk meklakukan tindakan
c. Imunisasi
d. Tindakan lingkungan ( gizi cukup, haygiun umum )
3. Hepatitis kronik
Jika penyakit hepatitis menetap tindak sembuh secara klinik/laboratorik atau gambaran
patologik anatomi dalam waktu 4 bulan. Dikatakan hepatitis kronik jika kelaainan
menetap lebih dari 6 bulan.
Ada dua bentuk hepatitik kronik :
1. Hepatitis kronik persisten
2. Hepatitis kronik aktif
4. Hepatitis fulminan
a. Hepatitis yang perjalanan penyakitnya berjalan dengan cepat, ikterus menjadi
hebat, kuning seluruh tubuh, timbuk gejala neorologi/inseofalopati dan masuk ke
dalam keadaan koma dan kegagalan hati dan ditemukan tanda-tanda perdarahan
b. Biasanya penderita meninggal satu minggu 1 minggu sampai 10 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, Andra safari & Yessie Mariza Putri .2013. KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah.
Bengkulu: Medical Book.