Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDRAULIKA

KELOMPOK 5 :
1. Danu Ardianto (1211900028)
2. Jeny Carolin Ramadhani (1211900027)
3. Yudha Priya Muafa (1211900026)
4. Surya Hudan Muttaqien (1211900029)
5. Fathoni Nova Purnama (1211900025)

Penanggung Jawab Modul : Danu Ardianto


Asisten Penanggung Jawab : Asananda Insan
Tanggal Praktikum : 10 April 2021
Tanggal Disetujui :
Nilai Laporan :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM HIDRAULIKA, HIDROLOGI, DAN SUNGAI


Program Studi Teknik Sipil – Institut Teknologi Indonesia
Jl Raya Puspitek Serpong , Tangerang Selatan – Banten
(2020/2021)
H.07 KEHILANGAN TEKANAN (ENERGI) PADA ALIRAN DALAM
PIPA MELALUI LENGKUNGAN, PERUBAHAN PENAMPANG DAN
KATUP

7.1. Tujuan Praktikum


Menentukan koefisien kehilangan energi dari lengkungan, perubahan
penampang dan katup pada pipa.

7.2. Dasar Teori


Kehilangan tekanan adalah besar tingkat kehilangan energi yang dapat
mengakibatkan berkurangnya kecepatan aliran pada saluran. Faktor – faktor yang
mempengaruhi energi tersebut sebagai berikut (Wihantoro, 2006) :
 Tekanan
 Debit
 Efisiensi bagian bagian hidraulik
 Kemampatan kerja dan efisiensi dari instalansi hidraulik
 Besar kecepatan hubungan dari system hidraulik

Secara umum, tinggi kehilangan tekanan dapat dikelompokkan menjadi


kehilangan tekanan utama atau major loss akibat gesekan dengan dinding pipa dan
kehilangan tekanan minor loss akibat dari sambungan – sabungan, belekan –
belokan, value dan aksesoris lainnya (Kodoatie 2002). Aliran pada saluran
tertutup adalah aliran bertekanan (aliran terjadi karena perbedaan tekanan/energi
pada titik awal dan titik akhir), kehilangan tekanan/energi (kerugian) dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya : ukuran pipa, kekasaran permukaan pipa (jenis
pipa), kecepatan aliran, nilai kekentalan, danpercepatan gravitasi. Koefisien
kekasaran permukaan pipa dan jenis pipa merupakan faktor yang dominan/utama
penyebab kehilangan energi.
a). Kehilangan Energi Primer (Mayor losses)
Hal ini terjadi terjadi karena ada gesekan antara air dan pipa. Besarnya dapat
ditentukan dengan rumus Chezy, rumus Hazen – Wiliam dan Darcy Weisbach.
Dalam setiap elemen pipa dari system jaringan, terdapat hubungan antara
kehilangan tenaga dan debit (Joko,2010). Persamaan Hazen William adalah yang
paling umum dipakai karena lebih cocok untuk menghitung kehilangan tekanan
untuk pipa dengan diameter besar yaitu diatas 100 mm. Kehilangan energi primer,
yang disebabkan oleh gesekan sekeliling pipa dan sepanjang pipa. Secara teoritis
kehilangan energi primer dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan yang
menurut White (1986), adalah persamaan yang disebut dengan Persamaan Darcy-
Weisbach (persamaan 1.) yaitu :

dimana :

f = faktor gesekan (Darcy friction factor), nilainya dapat diperoleh dari diagram
Moody maupun secara persamaan empiris.

L = panjang pipa (m)

d = diameter pipa (m)

V = kecepatan aliran (m/dtk)

g = percepatan gravitasi

b). Kehilangan Energi Sekunder (Minor Losses)

Kehilangan ini terjadi akibat perubahan penampang pipa,


sambungan, belokan dan katup. Kehilangan tenaga akibat gesekan pada pipa
Panjang biasanya jauh lebih besar daripada kehilangan tenaga sekunder, sehingga
dalam keadaan tersebut tenaga sekunder menjadi diabaikan. Kehilangan tekanan
Minor Losses Kehilangan tekanan ini terjadi akibat perubahan penampang pipa,
sambungan, belokan dan katup. Kehilangan tenaga akibat gesekan pada pipa
panjang biasanya jauh lebih besar daripada kehilangan tenaga sekunder, sehingga
pada keadaan tersebut biasanya kehilangan tenaga sekunder diabaikan.
Kehilangan tenaga sekunder pada pipa pendek , apabila kehilangan tenaga
sekunder kurang dari 5% dari kehilangan tenaga akibat gesekan maka kehilangan
tenaga tersebut dapat diabaikan. Untuk memperkecil kehilangan tenaga sekunder,
perubahan penampang atau belokan dibuat berangsur – angsur.
Kehilangan energi yang disebabkan karena sambungan, belokan, katup,
pembesaran / pengecilan penampang, dapat diperoleh dengan menggunakan
persamaan seperti berikut:

Ada berbagai factor yang mempengaruhi kehilangan tekanan, diantaranya


karena fitting seperti belokan, konstraksi, perbesaran dan gate valve dengan cara
pengukuran perbedaan tekanan yang terjadi pada fitting. Jenis fitting dapat
berpengaruh adlam hilangnya energi pada pipa. Jenis fitting diantaranya yaitu :
1. Mitre
Komponen fitting yang mirip elbow, berfungsi untuk membelokkan aliran,
namun dibuat dari potongan pipa, kita menyebutnya dengan mitre
2. Enlargement
Enlargement, pipa yang mengalami penambahan cross sectional area
secara mendadak dari saluran. Tekanan yang melewatinya akan semakin
kecil.
3. Contraction
Contraction yaitu pipa yang mengalami pengurangan cross sectional area
secara mendadak dari saluran dengan membentuk pinggiran yang tajam.
Tekanan yang melewati pinggiran yang tajam akan semakin besar
4. Long Bend
Long bend adalah belokan panjang pada pipa dengan sudut melingkar dan
cross sectional area yang besar sehingga tekanan kecil
5. Short Bend
Short Bend merupakan belokan pada pipa yang membentuk sudut siku-
siku (90°) dengan cross sectional area yang sangat kecil sehingga akan
menimbulkan efek tekanan yang sangat besar
6. Lengkung 45°
Lengkung 45° adalah belokang pada pipa yg membentuk sudut 45°.
Sehingga tekanannya lebih kecil dibanding lengkung elbow atau 90°.
7. Elbow bend
Elbow Bend merupakan belokan pada pipa yang membentuk
sudut siku-siku (90°) dengan cross sectional area yang sangat kecil
sehingga akan menimbulkan efek tekanan yang sangat besar.

Akan tetapi, sering terdapat kasus kesalahan penentuan kehilangan tekanan


minor ini dalam perhitungan debit yang dapat mengakibatkan kesalahan Junction
pipa dan perlengkapan sambungan. Oleh sebab itu, koefisien kehilangan energi
(K-faktor) digunakan untuk memperoleh kerugian energi untuk elbows, tees,
crossings, katup, pipa, dan perlengkapan lainnya. Bila K-faktor yang digunakan
akurat, nilai debit dan energi pada setiap titik di jaringan pipa dapat dihitung
(Sharp, 2009).

Untuk menyatakan kehilangan tekanan (energi) Δh, sehubungan dengan


head kecepatan yang hilang dalam bentuk lengkungan, perubahan penampang dan
katup dalam jaringan pipa pada percobaan ini, dinyatakan :

7.3. Alat dan Bahan


1. Meja Hidraulika
2. Alat peraga kehilangan energi pada aliran melalui pipa
3. Gelas ukur
4. Stopwatch
7.4. Cara Kerja
1. Alat percobaan diletakkan diatas meja Hidrolika.
2. Pipa aliran masuk dihubungkan dengan suplai dari meja hidrolika dan
pipa aliran keluar dimasukkan kedalam tangki pengatur volume.
3. Katup pengatur suplai dibuka sepenuhnya, demikian juga katup pengatur
aliran pada alat percobaan.
4. Katup udara pada manometer dibuka, biarkan manometer terisi penuh,
dan tunggu hingga gelembung udara sudah tidak terlihat lagi pada
manometer.
5. Katup suplai aliran diatur dan pengatur aliran pada alat percobaan, hingga
didapatkan pembacaan manometer dengan menggunakan pompa tangan.
6. Pembacaan pada manometer dicatat, pembacaan debit pada alat ukur
penampang berubah kemudian debit aliran dihitung dengan jumlah
volume yang keluar dicatat dari alat percobaan dalam waktu tertentu,
gelas ukur dan stopwatch digunakan.
7. Sekarang dipenuhkan lagi hingga tumpah air tabung manometer, untuk
mengatur debit aliran katup penghubung digunakan, sementara katup
pengaturan aliran dibuka penuh.
8. Katup penyambung diatur, sehingga pembacaan pada dial pengukuran
debit menunjukkan pada angka-angka yang jelas untuk kemudian
pembacaan tersebut dicatat
9. Langkah 1-8 di ulangi untuk setiap variasi debit.
7.5. Pengolahan Data

Flowrate Mitre Enlargment Contraction


T (sec)
(LPM) h1 h2 h2 h3 h3 h4
5 3 7 6.3 6.3 5.8 5.8 5.6
7.5 3 17 16.3 16.3 15.8 15.8 15.1
10 3 23 22.5 22.5 21.3 21.3 20.5
12.5 3 32 31.7 31.7 30.5 30.5 29.2
15 3 38 34.8 34.8 34.8 34.8 33.2

Long Bend Short Bend


h4 h5 h5 h6
5.6 5.1 5.1 4.2
15.1 14.4 14.4 12.5
20.5 19.9 19.9 18.8
29.2 26.9 26.9 24.8
45 33.2 Elbow 31.2 31.2 30.2
h6 h7 h7 h8
4.2 3.8 3.8 3.6
12.5 11.8 11.8 12.9
18.8 17.4 17.4 16.6
24.8 22.4 22.4 21.9
30.2 26.7 26.7 24.3

Tabel 7.5.1 Data praktikum flowrate setiap lengkung

Data Praktikum Preassure


n
preassure (kg/cm2) volume (ml) T (sec)
o
1 10 175 3
2 14 210 3
3 16 230 3
4 20 242 3
5 24 270 3

Tabel 7.5.2 Data praktikum tekanan

Jenis lengkungan pipa K Literatur


Mitre 1,27
Enlargement 0,27
Contraction 0,89
Longbend 0,5
shortbend 0,56
45 1,22
Elbow 0,85

Tabel 7.5.3 Data K literature

A. Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Small Ø = 20 mm Large Ø = 35 mm
= 0.02 m³ = 0.035 m³

no Flowrate (LPM) Volume T (sec) Q A(m2) V=Q/A(m/s)


1 5 0,00019 3 6,33E-05 0,2017
2 7,5 0,000308 3 0,000103 0,327
3 10 0,00042 3 0,00014 0,000314 0,4459
4 12,5 0,00061 3 0,000203 0,6476
5 15 0,000755 3 0,000252 0,8015

Tabel 7.5.1 Kecepatan aliran pada setiap flowrate


1. Mitre

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
Flowrate
No h1 h2 y= |Δh| x=v x2y x4 b k
(LPM)
1 5 0,07 0,063 0,007 0,2017 0,000285 0,001655
2 7,5 0,17 0,163 0,007 0,327 0,000749 0,011434
3 10 0,23 0,225 0,005 0,4459 0,000994 0,039532 0,037185 0,729568
4 12,5 0,32 0,317 0,003 0,6476 0,001258 0,175884
5 15 0,38 0,348 0,032 0,8015 0,020557 0,412681
Jumlah 0,023842 0,641186
K Praktikum 0,729567936
K Literatur 1,27
Kesalahan Relatif (%) 42,55370585

Tabel 7.5.11 Koefisien Kehilangan Energi (x = y)


mitre

k
y=b . x →b= →k =b .2 g=0.037185 x 2 x 9.81k =0.73
2g

Σx ² y 0.023842
b= =
Σ x4 0.64118

Kesalahan relatif = |Kpercobaan−Kliteratur


Kliteratur |x 100 %
¿|0.729
1,27 |
x 100 %=42,55 %

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )
No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²
-
1 0,2017 0,007 0,00151279 -0,0093 8,6E-05 1,4E-05
0,0038
-
2 0,327 0,007 0,003976145 -0,0068 4,7E-05 1,4E-05
0,0038
-
3 0,4459 0,005 0,007393357 -0,0034 1,2E-05 3,4E-05
0,0058
-
4 0,6476 0,003 0,015594822 0,00479 2,3E-05 6,1E-05
0,0078
5 0,8015 0,032 0,02388767 0,01309 0,00017 0,0212 0,00045
ȳ  = 0,0108 Σ 0,00034 Σ 0,00057
r² = 0,59131Tabel 7.5.4.2 Koefisien Korelasi (x = v²) mitre
r  = 0,76896
Tabel 7.5.4.2 Koefisien Korelasi (x = v²) mitre

2 Σ (f ( x )− ŷ)² 0.00034
r= = =0.59131
Σ ( y− ŷ)² 0.00057

r =√ r ²=0.76896
Lengkung Mitre
Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
0.04

0.03

0.03
Head Loss ∆h (m)

0.02
f(x) = 0.03 x − 0
R² = 0.4
0.02

0.01

0.01

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
Kecepatan Aliran x = v (m²/s²)

Grafik 7.5..1 Lengkung Mitre (x = v²)

2. Enlargement
Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran
Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
Flowrate
No h2 h3 y= |Δh| x=v x2y x4 b k
(LPM)
0,05
1 5 0,063 0,005 0,2017 0,000203 0,001655
8
0,15
2 7,5 0,163 0,005 0,327 0,000535 0,011434
8
0,21
3 10 0,225 0,012 0,4459 0,002386 0,039532 0,012721 0,249589
3
0,30
4 12,5 0,317 0,012 0,6476 0,005033 0,175884
5
0,34
5 15 0,348 0 0,8015 0 0,412681
8
Jumlah 0,008157 0,641186
K Praktikum 0,249588536
K Literatur 0,27
Kesalahan Relatif (%) 7,559801473

Tabel 7.5.3 Koefisien kehilangan energi (x = v) Enlargement


mitre
k
y=b . x →b= →k =b .2 g=0.0 12721 x 2 x 9.81 k =0.25
2g

Σx ² y 0.0 08157
b= =
Σ x 4 0.64118 6

Kesalahan relatif = |Kpercobaan−Kliteratur


Kliteratur |x 100 %
¿|0.1,27
2496
|x 100 %=7.56 %

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²

-
1 0,2017 0,005 0,00151279 -0,0093 8,6E-05 3,4E-05
0,0058
-
2 0,327 0,005 0,003976145 -0,0068 4,7E-05 3,4E-05
0,0058
3 0,4459 0,012 0,007393357 -0,0034 1,2E-05 0,0012 1,4E-06
4 0,6476 0,012 0,015594822 0,00479 2,3E-05 0,0012 1,4E-06
-
5 0,8015 0 0,02388767 0,01309 0,00017 0,00012
0,0108
ȳ  = 0,0068 Σ 0,00034 Σ 0,00019
r² = 1,81317
r  = 1,34654

2 Σ (f ( x )− ŷ) ² 0.00034
r= = =1.81317
Σ ( y− ŷ)² 0.000 19

r =√ r ²=1.34654
Lengkung Enlargement
Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
0.01

0.01

0.01
Head Loss ∆h (m)

0.01
f(x) = − 0 x + 0.01
0.01 R² = 0.02

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

Kecepatan Aliran x = v (m²/s²)

Grafik 7.5.2 Lengkung Enlargement (x = v)

3. Contruction

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
N Flowrate
h3 h4 y= |Δh| x=v x2y x4 b k
o (LPM)
1 5 0,05 0,05 0,002 0,2017 8,14E-05 0,001655 0,028308 0,55541
8 6
0,15 0,15
2 7,5 0,007 0,327 0,000749 0,011434
8 1
0,21 0,20
3 10 0,008 0,4459 0,001591 0,039532
3 5
0,30 0,29
4 12,5 0,013 0,6476 0,005452 0,175884
5 2
0,34 0,33
5 15 0,016 0,8015 0,010278 0,412681
8 2
Jumlah 0,018151 0,641186
K Praktikum 0,555410265
K Literatur 0,89
Kesalahan Relatif (%) 37,59435229

Tabel 7.5.5 Koefisien kehilangan energi (x = v) Contruction

k
y=b . x →b= →k =b .2 g=0.0 28308 x 2 x 9.81 k =0. 56
2g

Σx ² y 0.0 18151
b= = =0.28308
Σ x 4 0.64 41168

Kesalahan relatif = |Kpercobaan−Kliteratur


Kliteratur |x 100 %
¿|0.555
0.89 |
x 100 %=37.59 %

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²


-
1 0,2017 0,002 0,00151279 -0,0093 8,6E-05 7,7E-05
0,0088
-
2 0,327 0,007 0,003976145 -0,0068 4,7E-05 1,4E-05
0,0038
-
3 0,4459 0,008 0,007393357 -0,0034 1,2E-05 7,8E-06
0,0028
0,0047
4 0,6476 0,013 0,015594822 2,3E-05 0,0022 4,8E-06
9
0,0130
5 0,8015 0,016 0,02388767 0,00017 0,0052 2,7E-05
9
ȳ  = 0,0092 Σ 0,00034 Σ 0,00013
r² = 2,57371
r  = 1,60428
Tabel 7.5.6 Koefisien Korelasi (x = v²) mitre

2 Σ (f ( x )− ŷ)² 0.00034
r= = =2.57371
Σ ( y− ŷ)² 0.000 13

r =√ r ²=1.60428

Lengkung Contruction
Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
0.02
0.02
f(x) = 0.02 x − 0
0.01 R² = 0.98
Head Loss ∆h (m)

0.01
0.01
0.01
0.01
0
0
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

Kecepatan Aliran x = v (m²/s²)


Grafik 7.5.3 Lengkung Contruction (x = v)

4. Long Bend

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
Flowrate
No h4 h5 y= |Δh| x=v x2y x4 b k
(LPM)
0,05 0,05
1 5 0,005 0,2017 0,000203 0,001655
6 1
0,15 0,14
2 7,5 0,007 0,327 0,000749 0,011434
1 4
0,20 0,19
3 10 0,006 0,4459 0,001193 0,039532 0,038427 0,753936
5 9
0,29 0,26
4 12,5 0,023 0,6476 0,009646 0,175884
2 9
0,33 0,31
5 15 0,02 0,8015 0,012848 0,412681
2 2
Jumlah 0,024639 0,641186
K Praktikum 0,753935857
K Literatur 0,5
Kesalahan Relatif (%) 50,78717143

Tabel 7.5.7 Koefisien kehilangan energi (x = v) Longbend

k
y¿ b . x → b= → k=b .2 g=0.0 38427 x 2 x 9.81 k=0.75
2g

Σx ² y 0.0 24639
b= = =0.038427
Σ x 4 0.6441168

Kesalahan relatif = |Kpercobaan−Kliteratur


Kliteratur |x 100 %
¿|0.7534
0. 5 |
x 100 %=50.79 %

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²

-
1 0,2017 0,005 0,00151279 -0,0093 8,6E-05 3,4E-05
0,0058
-
2 0,327 0,007 0,003976145 -0,0068 4,7E-05 1,4E-05
0,0038
-
3 0,4459 0,006 0,007393357 -0,0034 1,2E-05 2,3E-05
0,0048
4 0,6476 0,023 0,015594822 0,00479 2,3E-05 0,0122 0,00015
5 0,8015 0,02 0,02388767 0,01309 0,00017 0,0092 8,5E-05
ȳ  = 0,0122 Σ 0,00034 Σ 0,0003
r² = 1,11195
r  = 1,05449

Tabel 7.5.8 Koefisien Korelasi (x = v²) Longbend


2 Σ (f ( x )− ŷ)² 0.00034
r= = =1.11195
Σ ( y− ŷ)² 0.000 3

r =√ r ²=1.05449
Lengkung Longbend
Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
0.03

f(x) = 0.03 x − 0
0.02 R² = 0.78
Head Loss ∆h (m)

0.02

0.01

0.01

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

Kecepatan Aliran x = v (m²/s²)

Grafik 7.5.4.3 Lengkung Lomgbend (x = v)

5. Shortbend

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
Flowrate y= |
No h5 h6 x=v x2y x4 b k
(LPM) Δh|
0,201 0,00165
1 5 0,051 0,042 0,009 0,000366
7 5
0,01143
2 7,5 0,144 0,125 0,019 0,327 0,002032
4
0,445 0,03953
3 10 0,199 0,188 0,011 0,002187 0,030905 0,606361
9 2
0,647 0,17588
4 12,5 0,269 0,248 0,021 0,008807
6 4
0,801 0,41268
5 15 0,312 0,302 0,01 0,006424
5 1
0,01981
Jumlah 0,641186
6
K Praktikum 0,606360987
K Literatur 0,56
Kesalahan Relatif (%) 8,278747733

Tabel 7.5.9 Koefisien kehilangan energi (x = v) Shortbend


k
y¿ b . x → b= → k=b .2 g=0. 030905 x 2 x 9.81 k=0. 60
2g

Σx ² y 0.0 19816
b= = =0.030905
Σ x 4 0.6441168

Kesalahan relatif = |Kpercobaan−Kliteratur


Kliteratur |x 100 %
¿|0.0.606
56 |
x 100 %=8.28 %

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²

-
1 0,2017 0,009 0,00151279 -0,0093 8,6E-05 3,2E-06
0,0018
0,00397614
2 0,327 0,019 -0,0068 4,7E-05 0,0082 6,7E-05
5
0,00739335
3 0,4459 0,011 -0,0034 1,2E-05 0,0002 4E-08
7
0,01559482
4 0,6476 0,021 0,00479 2,3E-05 0,0102 0,0001
2
-
5 0,8015 0,01 0,02388767 0,01309 0,00017 6,4E-07
0,0008
ȳ  = 0,014 Σ 0,00034 Σ 0,00018
r² = 1,93322
r  = 1,3904

Tabel 7.5.10 Koefisien Korelasi (x = v²) Shortbend


2 Σ (f ( x )− ŷ) ² 0.00034
r= = =1.93322
Σ( y− ŷ) ² 0.000 18

r =√ r ²=1.3904

Lengkung Shortbend
Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
0.03

0.02
Head Loss ∆h (m)

0.02
f(x) = 0 x + 0.01
R² = 0.01
0.01

0.01

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

Kecepatan Aliran x = v (m²/s²)

Grafik 7.5.4 Lengkung Shortbend (x = v)

6. 45°

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v)

Flowrate
No h6 h7 y= |Δh| x=v x2y x4 b k
(LPM)

1 5 0,042 0,038 0,004 0,2017 0,000163 0,001655


2 7,5 0,125 0,118 0,007 0,327 0,000749 0,011434
3 10 0,188 0,174 0,014 0,4459 0,002784 0,039532 0,056527 1,109054
4 12,5 0,248 0,224 0,024 0,6476 0,010065 0,175884
5 15 0,302 0,267 0,035 0,8015 0,022484 0,412681
Jumlah 0,036244 0,641186
K Praktikum 1,109054281
K Literatur 1,22
Kesalahan Relatif (%) 9,093911382

Tabel 7.5.11 Koefisien kehilangan energi (x = v) 45°

k
y¿ b . x → b= → k=b .2 g=0.0 56527 x 2 x 9.81 k=1.11
2g

Σx ² y 0.0 36244
b= = =0.056527
Σ x 4 0.64 1186

Kesalahan relatif = |Kpercobaan−Kliteratur


Kliteratur |x 100 %
¿|1.109
1.22 |
x 100 %=9.09 %

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²

-
1 0,2017 0,004 0,00151279 -0,0093 8,6E-05 4,6E-05
0,0068
-
2 0,327 0,007 0,003976145 -0,0068 4,7E-05 1,4E-05
0,0038
3 0,4459 0,014 0,007393357 -0,0034 1,2E-05 0,0032 1E-05
4 0,6476 0,024 0,015594822 0,00479 2,3E-05 0,0132 0,00017
5 0,8015 0,035 0,02388767 0,01309 0,00017 0,0242 0,00059
ȳ  = 0,0168 Σ 0,00034 Σ 0,00083
r² = 0,40768
r  = 0,6385

Tabel 7.5.12 Koefisien Korelasi (x = v²) 45°


2 Σ (f ( x )− ŷ) ² 0.00034
r= = =0. 40768
Σ( y− ŷ) ² 0.000 83

r =√ r ²=0. 6385

Lengkung 45
Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
0.04

0.04

0.03 f(x) = 0.05 x − 0.01


R² = 0.98
0.03
Head Loss ∆h (m)

0.02

0.02

0.01

0.01

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

Kecepatan Aliran x = v (m²/s²)

Grafik 7.5.4 Lengkung 45° (x = v)

7. Elbow

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
Flowrate
No h7 h8 y= |Δh| x=v x2y x4 b k
(LPM)
1 5 0,038 0,036 0,002 0,2017 8,14E-05 0,001655
2 7,5 0,118 0,129 0,011 0,327 0,001176 0,011434
3 10 0,174 0,166 0,008 0,4459 0,001591 0,039532 0,031758 0,623092
4 12,5 0,224 0,219 0,005 0,6476 0,002097 0,175884
5 15 0,267 0,243 0,024 0,8015 0,015418 0,412681
Jumlah 0,020363 0,641186
K Praktikum 0,623091797
K Literatur 0,85
Kesalahan Relatif (%) 26,6950827

Tabel 7.5.13 Koefisien kehilangan energi (x = v) Elbow


k
y¿ b . x → b= → k=b .2 g=0.0 31758 x 2 x 9.81 k=0.62
2g

Σx ² y 0.0 20363
b= = =0.031758
Σ x 4 0.6441168

Kesalahan relatif = |Kpercobaan−Kliteratur


Kliteratur |x 100 %
¿|0.0.86235 |x 100 %=29.695%

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²

-
1 0,2017 0,002 0,00151279 -0,0093 8,6E-05 7,7E-05
0,0088
2 0,327 0,011 0,003976145 -0,0068 4,7E-05 0,0002 4E-08
-
3 0,4459 0,008 0,007393357 -0,0034 1,2E-05 7,8E-06
0,0028
-
4 0,6476 0,005 0,015594822 0,00479 2,3E-05 3,4E-05
0,0058
5 0,8015 0,024 0,02388767 0,01309 0,00017 0,0132 0,00017
ȳ  = 0,01 Σ 0,00034 Σ 0,00029
r² = 1,15518
r  = 1,07479

Tabel 7.5.13 Koefisien Korelasi (x = v²) Elbow


2 Σ (f ( x )− ŷ) ² 0.00034
r= = =1.15518
Σ( y− ŷ) ² 0.000 29

r =√ r ²=1.07479

Lengkung Elbow
Koefisien Kehilangan Energi (x=v)
0.03

0.03

0.02
Head Loss ∆h (m)

f(x) = 0.02 x − 0
0.02 R² = 0.5

0.01

0.01

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

Kecepatan Aliran x = v (m²/s²)

Grafik 7.5.5 Lengkung Elbow (x = v)


B. Hubungan Headloss dengan Kuadratik Kecepatan Aliran
1. Mitre

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v2)
N Flowrate y= |
h1 h2 x = v2 xv x2 b k
o (LPM) Δh|
0.0 0.06 0.04068 0.00028 0.00165
1 5 0.007
7 3 3 5 5
0.1 0.16 0.10692 0.00074 0.01143
2 7.5 0.007
7 3 9 9 4
0.2 0.22 0.19882 0.00099 0.03953 0.03718 0.72956
3 10 0.005
3 5 7 4 2 5 8
0.3 0.31 0.41938 0.00125 0.17588
4 12.5 0.003
2 7 6 8 4
0.3 0.34 0.64240 0.02055 0.41268
5 15 0.032
8 8 2 7 1
0.02384 0.64118
Jumlah
2 6
Tabel 7.5.14 Koofisien Kehilangan Energi
Pengolahan data praktikum didekatkan dengan persamaan regresi linier y=bx+a.
Kehilangan tekanan ( energi ) Δh dinyatakan dengan ;

y=b x
k Ʃxy
Δh= v ² Sehingga y = Δh , k = b.2g dengan b=
2g Ʃx ²
Untuk nilai Δh didapat dari hasil mutlak pengurangan tinggi hulu dengan hilir.
Nilai x merupakan nilai v2 (kuadrat kecepatan aliran) yang telah dihitung,
kemudian xy yaitu x di kalikan dengan y dan x2 merupakan hasil dari x pangkat 2

K Praktikum 0.729567936
K Literatur 1.27
Kesalahan Relatif (%) 42.55370585

KR = | K percobaan−K literatur
K literatur |x 100 %
= 42.6%
Tabel 7.5.17 Koofisien Korelasi Mitre (x = v2)

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²


0.0406 -
1 0.007 6.15447E-05 -0.0107 0.00012 1.4E-05
8 0.0038
0.1069 -
2 0.007 0.000425165 -0.0104 0.00011 1.4E-05
3 0.0038
0.1988 -
3 0.005 0.001469998 -0.0093 8.7E-05 3.4E-05
3 0.0058
0.4193 -
4 0.003 0.006540246 -0.0043 1.8E-05 6.1E-05
9 0.0078
0.0045
5 0.6424 0.032 0.015345493 2.1E-05 0.0212 0.00045
5
ȳ  = 0.0108 Σ 0.00035 Σ 0.00057
r² = 0.60895
r  = 0.78035

Ʃ (f (xi)− ȳ ) ²
r ²= = 0.61
Ʃ ( y− ȳ ) ²
r =√ r ² = 0.78

Lengkung Mitre
Koefisien Kehilangan Energi (x=v²)
0.04
Head Loss ∆h (m)

0.03
0.03
0.02 f(x) = 0.04 x + 0
R² = 0.53
0.02
0.01
0.01
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
Kecepatan Aliran kuadrat v² (m²/s²)

Grafik 7.5.8 Lengkung Mitre (x = v2)


2. Enlargement
Tabel 7.5.19 Koofisien Kehilangan Energi

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v2)
Flowrate
No h2 h3 y= |Δh| x = v2 xv x2 b k
(LPM)
1 5 0.063 0.058 0.005 0.040683 0.000203 0.001655
2 7.5 0.163 0.158 0.005 0.106929 0.000535 0.011434
3 10 0.225 0.213 0.012 0.198827 0.002386 0.039532 0.012721 0.249589
4 12.5 0.317 0.305 0.012 0.419386 0.005033 0.175884
5 15 0.348 0.348 0 0.642402 0 0.412681
Jumlah 0.008157 0.641186
K Praktikum 0.249588536
K Literatur 0.27
Kesalahan Relatif (%) 7.559801473

Tabel 7.5.20 Koofisien Korelasi Enlargement (x = v2)

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )
No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²
-
1 0.04068 0.005 6.15447E-05 -0.0107 0.00012 3.4E-05
0.0058
-
2 0.10693 0.005 0.000425165 -0.0104 0.00011 3.4E-05
0.0058
3 0.19883 0.012 0.001469998 -0.0093 8.7E-05 0.0012 1.4E-06
4 0.41939 0.012 0.006540246 -0.0043 1.8E-05 0.0012 1.4E-06
-
5 0.6424 0 0.015345493 0.00455 2.1E-05 0.00012
0.0108
ȳ  = 0.0068 Σ 0.00035 Σ 0.00019
r² = 1.86728
r  = 1.36648
Lengkung Enlargement
Koefisien Kehilangan Energi (x=v²)
0.01
0.01

Head Loss ∆h (m) 0.01


0.01
f(x) = − 0.01 x + 0.01
0.01 R² = 0.08
0
0
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Kecepatan Aliran kuadrat v² (m²/s²)

Grafik 7.5.8 Lengkung Enlargement (x = v2)

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v2)
Flowrate
No h3 h4 y= |Δh| x = v2 xv x2 b k
(LPM)
1 5 0.058 0.056 0.002 0.040683 8.14E-05 0.001655
2 7.5 0.158 0.151 0.007 0.106929 0.000749 0.011434
3 10 0.213 0.205 0.008 0.198827 0.001591 0.039532 0.028308 0.55541
4 12.5 0.305 0.292 0.013 0.419386 0.005452 0.175884
5 15 0.348 0.332 0.016 0.642402 0.010278 0.412681
Jumlah 0.018151 0.641186
K Praktikum 0.555410265
K Literatur 0.89
Kesalahan Relatif (%) 37.59435229
3. Constraction
Tabel 7.5.21 Koofisien Kehilangan Energi
Tabel 7.5.22 Koofisien Korelasi Constraction (x = v2)

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²


0.0406 -
1 0.002 6.15447E-05 -0.0107 0.00012 7.7E-05
8 0.0088
0.1069 -
2 0.007 0.000425165 -0.0104 0.00011 1.4E-05
3 0.0038
0.1988 -
3 0.008 0.001469998 -0.0093 8.7E-05 7.8E-06
3 0.0028
0.4193
4 0.013 0.006540246 -0.0043 1.8E-05 0.0022 4.8E-06
9
0.0045
5 0.6424 0.016 0.015345493 2.1E-05 0.0052 2.7E-05
5
ȳ  = 0.0092 Σ 0.00035 Σ 0.00013
r² = 2.65051
r  = 1.62804

Lengkung Contraction
Koefisien Kehilangan Energi (x=v²)
0.02
0.02 f(x) = 0.02 x + 0
Head Loss ∆h (m)

0.01 R² = 0.93
0.01
0.01
0.01
0.01
0
0
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Kecepatan Aliran kuadrat v² (m²/s²)

Grafik 7.5.9 Lengkung Constraction (x = v2)


4. Long Bend

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v2)
N Flowrate y= |
h4 h5 x = v2 xv x2 b k
o (LPM) Δh|
0.05 0.05 0.04068 0.00020 0.00165
1 5 0.005
6 1 3 3 5
0.15 0.14 0.10692 0.00074 0.01143
2 7.5 0.007
1 4 9 9 4
0.20 0.19 0.19882 0.00119 0.03953 0.03842 0.75393
3 10 0.006
5 9 7 3 2 7 6
0.29 0.26 0.41938 0.00964 0.17588
4 12.5 0.023
2 9 6 6 4
0.33 0.31 0.64240 0.01284 0.41268
5 15 0.02
2 2 2 8 1
0.02463 0.64118
Jumlah
9 6
K Praktikum 0.753935857
K Literatur 0.5
Kesalahan Relatif (%) 50.78717143
Tabel 7.5.23 Koofisien Kehilangan Energi

Tabel 7.5.24 Koofisien Korelasi Long Bend (x = v2)

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )
N (f(x) - ȳ)
x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ y - ȳ (y - ȳ)²
o ²
-
0.0406
1 0.005 6.15447E-05 -0.0107 0.00012 0.005 3.4E-05
8
8
-
0.1069 0.00042516
2 0.007 -0.0104 0.00011 0.003 1.4E-05
3 5
8
-
0.1988 0.00146999
3 0.006 -0.0093 8.7E-05 0.004 2.3E-05
3 8
8
0.4193 0.00654024 0.012
4 0.023 -0.0043 1.8E-05 0.00015
9 6 2
0.01534549 0.0045 0.009
5 0.6424 0.02 2.1E-05 8.5E-05
3 5 2
ȳ  = 0.0122 Σ 0.00035 Σ 0.0003
r² = 1.14513
r  = 1.07011
Lengkung Longbend
Koefisien Kehilangan Energi (x=v²)
0.03

Head Loss ∆h (m) f(x) = 0.03 x + 0


0.02 R² = 0.77

0.02

0.01

0.01

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Kecepatan Aliran kuadrat v² (m²/s²)

Grafik 7.10 Lengkung Long Bend (x = v2)

5. Short Bend
Tabel 7.5.25 Koofisien Kehilangan Energi

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v2)
Flowrate
No h5 h6 y= |Δh| x = v2 xv x2 b k
(LPM)
1 5 0.0420.051 0.009 0.040683 0.000366 0.001655
2 7.5 0.1250.144 0.019 0.106929 0.002032 0.011434
3 10 0.1880.199 0.011 0.198827 0.002187 0.039532 0.030905 0.606361
4 12.5 0.2480.269 0.021 0.419386 0.008807 0.175884
5 15 0.3020.312 0.01 0.642402 0.006424 0.412681
Jumlah 0.019816 0.641186
K Praktikum 0.606360987
K Literatur 0.56
Kesalahan Relatif (%) 8.278747733
Tabel 7.5.26 Koofisien Korelasi Short Bend (x = v2)

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²


0.0406 -
1 0.009 6.15447E-05 -0.0107 0.00012 3.2E-06
8 0.0018
0.1069
2 0.019 0.000425165 -0.0104 0.00011 0.0082 6.7E-05
3
0.1988
3 0.011 0.001469998 -0.0093 8.7E-05 0.0002 4E-08
3
0.4193
4 0.021 0.006540246 -0.0043 1.8E-05 0.0102 0.0001
9
0.0045 -
5 0.6424 0.01 0.015345493 2.1E-05 6.4E-07
5 0.0008
ȳ  = 0.014 Σ 0.00035 Σ 0.00018
r² = 1.99091
r  = 1.411

Lengkung Shortbend
Koefisien Kehilangan Energi (x=v²)
0.03
Head Loss ∆h (m)

0.02

0.02
f(x) = 0 x + 0.01
0.01 R² = 0

0.01

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Kecepatan Aliran kuadrat v² (m²/s²)

Grafik 7.11 Lengkung Short Bend (x = v2)


6. Lengkung 45o

Hubungaan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v2)
Flowrat
y= |
No e h6 h7 x = v2 xv x2 b k
Δh|
(LPM)
0.04
1 5 0.038 0.004 0.040683 0.000163 0.001655
2
0.12
2 7.5 0.118 0.007 0.106929 0.000749 0.011434
5
0.18
3 10 0.174 0.014 0.198827 0.002784 0.039532 0.056527 1.109054
8
0.24
4 12.5 0.224 0.024 0.419386 0.010065 0.175884
8
0.30
5 15 0.267 0.035 0.642402 0.022484 0.412681
2
Jumlah 0.036244 0.641186
K Praktikum 1.109054281
K Literatur 1.22
Kesalahan Relatif (%) 9.093911382
Tabel 7.5.27 Koofisien Kehilangan Energi

Tabel 7.5.28 Koofisien Korelasi 45o (x = v2)

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²


0.0406 -
1 0.004 6.15447E-05 -0.0107 0.00012 4.6E-05
8 0.0068
0.1069 -
2 0.007 0.000425165 -0.0104 0.00011 1.4E-05
3 0.0038
0.1988
3 0.014 0.001469998 -0.0093 8.7E-05 0.0032 1E-05
3
0.4193
4 0.024 0.006540246 -0.0043 1.8E-05 0.0132 0.00017
9
0.0045
5 0.6424 0.035 0.015345493 2.1E-05 0.0242 0.00059
5
ȳ  = 0.0168 Σ 0.00035 Σ 0.00083
r² = 0.41985
r  = 0.64795
Lengkung 45
Koefisien Kehilangan Energi (x=v²)
0.04

Head Loss ∆h (m) 0.04


f(x) = 0.05 x + 0
0.03 R² = 1
0.03
0.02
0.02
0.01
0.01
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Kecepatan Aliran kuadrat v² (m²/s²)

Grafik 7.5.12 Lengkung 45o (x = v2)

7. Elbow
Tabel 7.5.29 Koofisien Kehilangan Energi

Hubungan Headloss dan Kecepatan Aliran


Koefisien Kehilangan Energi (x=v2)
N Flowrate y= |
h7 h8 x = v2 xv x2 b k
o (LPM) Δh|
0.03 0.03 0.04068 8.14E- 0.00165
1 5 0.002
8 6 3 05 5
0.11 0.12 0.10692 0.00117 0.01143
2 7.5 0.011
8 9 9 6 4
0.17 0.16 0.19882 0.00159 0.03953 0.03175 0.62309
3 10 0.008
4 6 7 1 2 8 2
0.22 0.21 0.41938 0.00209 0.17588
4 12.5 0.005
4 9 6 7 4
0.26 0.24 0.64240 0.01541 0.41268
5 15 0.024
7 3 2 8 1
0.02036 0.64118
Jumlah
3 6
K Praktikum 0.623091797
K Literatur 0.85
Kesalahan Relatif (%) 26.6950827
Tabel 7.5.30 Koofisien Korelasi Elbow (x = v2)

Mencari Koefisien Korelasi  ( x = v² )

No x = v y = | Δh |  f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²


0.0406 -
1 0.002 6.15447E-05 -0.0107 0.00012 7.7E-05
8 0.0088
0.1069
2 0.011 0.000425165 -0.0104 0.00011 0.0002 4E-08
3
0.1988 -
3 0.008 0.001469998 -0.0093 8.7E-05 7.8E-06
3 0.0028
0.4193 -
4 0.005 0.006540246 -0.0043 1.8E-05 3.4E-05
9 0.0058
0.0045
5 0.6424 0.024 0.015345493 2.1E-05 0.0132 0.00017
5
ȳ  = 0.01 Σ 0.00035 Σ 0.00029
r² = 1.18966
r  = 1.09071

Lengkung Elbow
Koefisien Kehilangan Energi (x=v²)
0.03

0.03
Head Loss ∆h (m)

0.02
f(x) = 0.03 x + 0
0.02 R² = 0.56
0.01

0.01

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Kecepatan Aliran kuadrat v² (m²/s²)

Grafik 7.13 Lengkung Elbow (x = v2)


C. Hubungan Antara Tekanan dan Kecepatan Aliran

Data Praktikum Preassure


no preassure (kg/cm2) volume (ml) T (sec)
1 10 175 3
2 14 210 3
3 16 230 3
4 20 242 3
5 24 270 3

Tabel 7.5.31 Tekanan


Hubungan antara Tekanan (P) dan Kuadrat Kecepatan Aliran

No y=p x=v xy x4 b k

1 100000 0,2017 20170 0,0016551


2 140000 0,327 45780 0,01143381
3 160000 0,4459 71344 0,0395321 84294,4031 168,589
4 200000 0,6476 129520 0,17588442
5 240000 0,8015 192360 0,41268065

Σ 840000 2,4237 459174 0,64118608    

(Σx)2 5,874322
   

k praktikum 168,589
k literatur -498,3
k relatif (%) 133,833

Tabel 7.5.32 Koefisien Kehiangan Energi Tekanan (x=v) preassure


Pengolahan data praktikum didekatkan dengan persamaan regresi linier y=bx²+a.
Pengolahan data hubungan antara tekanan ( P ) dan kecepatan ( v ) dinyatakan
dengan ;

y=b x2 +a

ρk
P= v+ ƴ ( Ʃ Δh−Δz)
2

n Ʃx y− Ʃx Ʃy
dengan, b=
n Ʃ x 2−¿ ¿

KR = | K percobaan−K literatur
K literatur |x 100 %
= 134%

No x = v y=p f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²


-
17002,18 -
1 0,2017 100000 150997,81 2,28E+10 4,6E+09
1 68000
9
-
2 0,327 140000 27564,27 -140435,73 1,9722E+10 7,8E+08
28000
-
37586,87
3 0,4459 160000 130413,12 1,7008E+10 -8000 6,4E+07
4
6
-
54589,05
4 0,6476 200000 113410,94 1,2862E+10 32000 1E+09
5
5
-
67561,96
5 0,8015 240000 100438,03 1,0088E+10 72000 5,2E+09
4
6
ȳ  = 168000 Σ 8,248E+10 Σ 1,2E+10
r² = 7,06164
r  = 2,65737

Tabel 7.5.33 Koefisien Kehiangan Energi Tekanan (x=v) preassure

Ʃ (f ( xi)− ȳ )²
²= = 7.06
Ʃ ( y− ȳ )²
r =√ r ² = 2.66

Hubungan Tekanan Dengan Kecepatan Aliran


300000

250000
f(x) = 222796.84 x + 60001.46
200000 R² = 0.99
Tekanan P (m)

150000

100000

50000

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

Kecepatan Aliran x = v

Grafik 7.5.14 Grafik Hubungan P dengan V

D. Hubungan Antara Tekanan dan Kuadratik Kecepatan Aliran

Hubungan Antara Tekanan dan Kuadratik Kecepatan Aliran


No y=p x = v2 xy x² b k
1 100000 0,0406829 4068,289 0,00166
2 140000 0,106929 14970,06 0,01143
3 160000 0,1988268 31812,2896 0,03953 213939,52 427,879
4 200000 0,4193858 83877,152 0,17588
5 240000 0,6424023 154176,54 0,41268

Σ 840000 1,4082267 288904,3306 0,64119    

(Σx)2 1,983102467
   

k praktikum 427,87904
k literatur -498,3
k relatif (%) 185,86776

Tabel 7.5.34 Koefisien Kehiangan Energi Tekanan (x=v²) preassure

Pengolahan data praktikum didekatkan dengan persamaan regresi linier y=bx+a.


Pengolahan data hubungan antara tekanan ( P ) dan kuadrat kecepatan (v2)
dinyatakan dengan ;

y=b x+ a
ρk 2
P= v + ƴ ( Ʃ Δh−Δz)
2
n Ʃx y− Ʃx Ʃy
dengan, b=
n Ʃ x 2−¿ ¿

KR = | K percobaan−K literatur
K literatur |x 100 %
= 185.9%

No x = v2 y=p f(x) = b(x) f(x) - ȳ (f(x) - ȳ)² y - ȳ (y - ȳ)²


-
1 0,04068 100000 8703,677972 2,5375E+10 -68000 4,6E+09
159296
-
2 0,10693 140000 22876,33897 2,1061E+10 -28000 7,8E+08
145124
-
3 0,19883 160000 42536,91236 1,5741E+10 -8000 6,4E+07
125463
4 0,41939 200000 89723,18832 -78277 6127259247 32000 1E+09
5 0,6424 240000 137435,2292 -30565 934205213 72000 5,2E+09
ȳ  = 168000 Σ 6,9239E+10 Σ 1,2E+10
r² = 5,9279663
r  = 2,4347415

Tabel 7.5.35 Koefisien Kehiangan Energi Tekanan (x=v²) preassure

Ʃ (f (xi)− ȳ ) ²
r ²= = 5.93
Ʃ ( y− ȳ ) ²

r =√ r ² = 2.43
Hubungan Tekanan Dengan Kuadratik Kecepatan Aliran
300000

250000
f(x) = 213939.52 x + 107744.93
R² = 0.96
200000
Tekanan P (m)

150000

100000

50000

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
Kuadratik Kecepatan Aliran x = v²

Grafik 7.5.14 Grafik Hubungan P dengan V

7.6. Analisis
7.6.1 Analisa percobaan
Pada praktikum H07 ini bertujuan untuk Menentukan koefisien
kehilangan energi dari lengkungan, perubahan penampang dan katup pada
pipa. Langkah pertama untuk melakukan praktikum ini yaitu mempersiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan praktikum. Perangkat peraga kehilangan
tekanan energi memiliki luas penampang pipa yang berbeda – beda, yang
terdiri dari lengkungan mitre (berjenjang), pembesaran penampang
(enlargement), pengecian penampang (constraction), lengkung panjang (long
bend), lengung pendek (short bend), lengkung 45°, lengkung siku (elbow).
Lengkung ini memiliki perbedaan sudut, diameter dan panjang yang akan
mempengaruhi dari energi air ketika melalui lengkung tersebut. Ketujuh
lengkung tersebut dilengkapi dengan manometer untuk mengukur tinggi
tekanan pada setiap lengkungnya. Praktikum ini dilakukan dengan 5 variasi
flowrate yaitu (5 LPM, 7.5 LPM, 10 LPM, 12.5 LPM, 15 LPM) untuk
mengukur tinggi setiap tekanan pada setiap penampang dan melakukan
pengukuran debit air. Praktikum ini dimulai dengan membuka katup suplai
sepenuhnya, demikian juga dengan katup aliran masuk pada alat praktikum
tersebut. Katup udara pada manometer di buka sepenuhnya hingga manometer
terisi penuh untuk menghilangkan gelembung udara yang berada pada
manometer tersebut. Karena apabila gelembung terjebak pada manometer
akan mempengaruhi laju aliran air. Setelah manometer dalam keadaan stabil
dicatat ketinggian tekanan dan bersamaan dengan menghitung debit aliran
dengan menghitung volume selama 3 detik setiap LPMnya.

7.6.2 Analisa Hasil Percobaan


Berdasarkan pengolahan data yang telah kami lakukan berupa data
tekanan maupun kehilangan energi, data tersebut diolah menjadi 4 jenis
pengolahan data yaitu mencari hubungan antara headloss dengan kecepatan
aliran, hubungan antara headloss dengan kuadratik kecepatan aliran, hubungan
antara tekanan dengan kecepatan aliran, dan hubungan antara tekanan dengan
kuadratik kecepatan aliran. Pada pengolahan data hubungan antara headloss
dengan kecepatan aliran, nilai kecepatan (v) ini akan dijadikan sumbu x pada
grafik. Setelah itu mencari perbedaan ketinggian pada hulu dan hilir pada
setiap perbedaan lengkung.
Setiap perbedaan ketinggian yang tercatat ini dijadikan sebagai sumbu y
menggunakan nilai mutlak, kemudian mencari nilai b yang diperlukan untuk
dijadikan sebagai nilai persamaan regresi. Setelah mendapat nilai b, kemudian
mencari nilai k dapat diperoleh dengan mengalikan nilai b dengan 2g, dimana
g dapat dinyatakan dengan percepatan gravitasi (9.81 m/s 2). Dari pengolahan
data yang telah dilalukan, didapat data sebagai berikut.
Tabel 7.6.1 Nilai k pada setiap perubahan penampang & lengkungan
k (x = v)

No Perubahan Lengkung
Praktikum Literatur

0.7296 1.27
1 Mitre
k relatif = 42.55%
0.2496 0.27
2 Enlargement
k relatif = 7.55%
0.5554 0.89
3 Constraction
k relatif = 37.59%
0.7539 0.5
4 Long Bend
k relatif = 3.5%
0.6064 0.56
5 Short Bend
k relatif = 8.28%
1.1090 1.22
6 45o
k relatif = 9.09%
0.6230 0.85
7 Elbow
k relatif = 26.69%

Pada praktikum yang dilakukan, nilai (k) kesalahan praktikum


berbeda – beda. Nilai k relatif terkecil yaitu pada lengkung long bend
sebesar 3.5%. Artinya data praktikum yang didapat dengan tingkat
ketelitian yang cukup tinggi. Sedangkan nilai k relatif terbesar yaitu pada
lengkung enlargement sebesar 15.4%. Artinya saat praktikum yang didapat
dengan tingkat ketelitian yang cukup rendah, sehingga k yang diperoleh
pun jauh berbeda dengan k literatur. Kesalahan tersebut terjadi karena
disebabkan oleh faktor kesalahan manusia ataupun factor kesalahan alat
praktikum. Selain itu pada percobaan ini juga melihat hubungan antara
kehilangan energi dengan kecepatan aliran, dan diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 7.21 Nilai r pada setiap perubahan penampang & lengkungan

Perubahan x=v
No
Penampang r
1 Mitre 0.76896
2 Enlargement 1.34654
3 Constraction 1.60428
4 Long Bend 1.05449
5 Short Bend 1.3904
6 45o 0.6385
0.10747
7 Elbow
9

Pada koefisien korelasi ini, dapat diketahui ada tidaknya hubungan


antara kehilangan energi dengan kecepatan aliran. Nilai r menyatakan
keterkaitan antar dua variable, jika r semakin mendekati satu maka
hubungan antara dua variabel saling terkait. Sedangkan apabila mendekati
nol maka hubungan antara dua variabel tidak terkait. Mayoritas data yang
didapat menunjukkan keterkaitan antara kehilangan energi dengan
kecepatan aliran, terutama pada lengkung 45o dengan nilai r = 1.0598.
Sedangkan pada pengolahan data hubungan antara tekanan dengan
kecepatan aliran untuk mendapatkan nilai kehilangan koefisien melalui
adanya tekanan pada setiap lengkungan, terlebih dulu mencari debit air.
Debit dapat dicari dengan volume air dibagi dengan waktu. Setelah debit
didapat, kemudian dicari kecepatan (v). Nilai v ini akan dijadikan sebagai
sumbu x pada grafik. Dan tekanan tekanan P (kg/m3) dijadikan sebagai
sumbu y. Sama halnya dengan sebelumnya yang pada akhirnya akan
diperoleh nilai b sebagai nilai persamaan analisa regresi. Nilai b yang
didapat lalu dikali dengan 2 dan dibagi dengan . Nilai 𝜌 sebagai massa
jenis air (1000 Kg/m3). Nilai k koefisien ini yang menyatakan nilai
kehilangan energi yang terjadi pada tekanan dengan perubahan penampang
maupun lengkungan. Dari pengolahan data tersebut diperoleh nilai k
sebagai berikut
Tabel 7.6.3 Nilai k kehilangan tekanan energi

k (x = v) k (x = v2)

Hubungan
Praktikum Literatur Praktikum Literatur

168.589 -498.3 427.87904 -498.3


Tekanan
k relatif = 133.833% k relatif = 185.868%

Tabel 7.6.4 Nilai r kehilangan tekanan energi

Hubungan r (x=v) r (x=v2)

Tekanan (P) 2.65737 2.4347415

7.6.3 Analisa Grafik


Dari pengolahan data tersebut, dapat ditentukan grafik hubungan
antara kehilangan energi dengan kuadrat kecepatan aliran pada setiap
lengkungan. Grafik yang dibentuk seharusnya berbentuk linear. Pada
koefisien korelasi ini, dapat diketahui ada tidaknya hubungan antara
kehilangan energi dengan kuadrat kecepatan aliran. Tarik garis treadline
untuk melihat hubungan kedua variabelnya. Nilai r menyatakan
keterkaitan antara dua variabel. Jika nilai determinasi r semakin mendekati
satu, sehingga hubungan dua variabel saling terkait. Sedangkan jika
mendekati 0 hubungan dua variabel tidak terkait. Nilai determinasi pada
pengolahan data menunjukkan adanya hubungan antara kedua variabel.
Hal ini terjadi karena rata – rata nilai koefisien korelasi dan determinasi
yang dihasilkan pada data praktikum bernilai lebih besar dari 0 dan
mendekati 1. Hasil dari pengolahan data persamaan garis lurus antara
headloss dengan kecepatan aliran, headloss dengan kuadratik kecepatan
aliran, tekanan dengan kecepatan aliran dan tekanan dengan kuadratik
kecepatan aliran dari masing-masing lengkung sebagai berikut.
Tabel 7.6.5 Persamaan Garis Lurus (y) Headloss dengan Kecepatan Aliran

Headloss dengan Kuadratik


No Lengkung Headloss dengan Kecepatan Aliran
Kecepatan Aliran

1 Mitre y = 0.0656x - 0.0166 r2 = 0.8271 y = 0.0662x - 0.0028 r2 = 0.9026


2 Enlargement y = 0.0034x + 0.0028 r2 = 0.0367 y = 0.0028x + 0.0037 r2 = 0.0273
3 Constraction y = 0.0296x - 0.0014 r2 = 0.6489 y = 0.0279x + 0.0053 r2 = 0.6168
4 Long Bend y = 0.0191x - 0.0008 r2 = 0.8916 y = 0.0178x + 0.0036 r2 = 0.833
5 Short Bend y = -0.0026x + 0.0158 r2 = 0.0028 y = -0.0078x + 0.0166 r2 = 0.0267
6 45o y = 0.0536x - 0.0057 r2 = 0.6546 y = 0.053x + 0.0058 r2 = 0.6865
7 Elbow y = 0.0482x - 0.0111 r2 = 0.7764 y = 0.0457x - 0.0003 r2 = 0.7479

Tabel 7.25 Persamaan Garis Lurus (y) Tekanan dengan Kecepatan Aliran

Tekanan dengan Kuadratik Kecepatan


Tekanan dengan Kecepatan Aliran
Aliran

y = 1E+06x - 151311 r2 = 0.969 y = 3E+06x + 2816.3 r2 = 0.9772

7.6.3 Analisa Kesalahan


Terdapat beberapa kesalahan yang terjadi pada praktikum ini, karena
beberapa factor yaitu :
1. Pembacaan dan pengukuran data aliran pipa yang tidak tepat. Seperti
dalam pengambilan waktu dalam mencari volume, sehingga debit
yang didapat menjadi kurang tepat baik itu menjadi berkurang atau
kelebihan.
2. Pembacaan manometer setiap perubahan penampang, yang
disebabkan karena terlalu terburu – buru dalam membaca manometer
dan kondisi manometer belum terlalu stabil.
3. Pembacaan volume air dalam gelas ukur, sehingga air dalam gelas
ukur masih dalam keadaan miring. Hal ini dikarenakan meja
hidrolik yang belum sepenuhnya dalam kondisi horizontal.
4. Alat-alat yang digunakan pada praktikum tidak dalam kondisi yang
baik sehingga mempengaruhi pengolahan data.
7.7. Aplikasi

Aplikasi yang dapat diterapkan pada bidang rekayasa infrastruktur lingkungan


dari modul kehilangan energy antara lain yaitu:

1. Mengukur aliran air yang mengalir pada system perpipaan air bersih
maupun air limbah dari kawasan pemukiman
2. Menghitung energi yang dapat hilang akibat adanya pergesekan antara
fluida dengan pipa. Perhitungan hilangnya energi ini bertujuan agar
desain perpipaan yang di rancang lebih akurat dan efisien sehingga
kehilangan energi dapat berkurang. Sistem yang baik akan
menguntungkan tidak hanya satu pihak.
3. Memudahkan untuk perancangan saluran drainase pada suatu daerah
dalam mengalirkan air genangan hujan.

7.8. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum ini, dapat disimpulkan antara lain.:

1. Adanya perubahan penampang/lengkungan yang berpengaruh pada


kecepatan aliran, dan didapatnya nilai koefisien kehilangan energi (k)
berbeda – beda tergantung dengan perubahan penampang / lengkungan.
Nilai k relatif terkecil yaitu pada lengkung long bend sebesar 3.5%.
Artinya data praktikum yang didapat dengan tingkat ketelitian yang cukup
tinggi. Sedangkan nilai k relatif terbesar yaitu pada lengkung enlargement
sebesar
15.4%. Artinya saat praktikum yang didapat dengan tingkat ketelitian
yang cukup rendah, sehingga k yang diperoleh pun jauh berbeda dengan k
literatur.
2. Adanya hubungan keterkaitan antara kehilangan energi dengan kecepatan
kuadrat aliran, berdasarkan nilai koefisien koreasi pada setiap lengkungan
atau perubahan penampang.
3. Pada percobaan hubungan tekanan dan kecepatan aliran, nilai k yang
didapatkan adalah 2685.63, dengan k literatur sebesar -498.23 dan
kesalahan relative 630%. Sedangkan pada hubungan dengan kuadratik
kecepatan aliran, nilai k adalah 5715.66, dengan k literatur sebesar -498.23
dan kesalahan relative 1247%.
7.9. Daftar Pustaka
1. Soedrajat. S Ir ; Mekanika Fluida dan Hidrolika, Nova 1986.
2. Modul Praktikum (Pedoman Praktikum) Mekanika Fluida dan
Hidraulika
3. http://akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/TEKNIK/SIPIL/Salomo_S
imanjuntak/Kehilangan_Energi_Pada%20Pipa_Baja_dan_Pipa_Pvc.pdf
4. https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/11/f195e_6._
Kehilangan_Tekanan_dalam_Pipa.docx.pdf
5. https://media.neliti.com/media/publications/200695-analisis-kehilangan-
energi-pada-pipa-tra.pdf
6. https://berbagienergi.com/2013/05/11/kerugian-tinggi-tekan-head-
losses/
7.10. Lampiran
7.10.1 Dokumentasi Alat dan Bahan

Gambar 7.1 Manometer

(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=c0GIe5bAiQk - Energy


Losses in Bends and Fittings)
Gambar 7.2 Gelas Ukur

(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=mUVZrKEyyvI - Cara


Penggunaan Gelas Ukur - STFI Edukasi)

Gambar 7.3 Meja Hidraulika

(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=c0GIe5bAiQk - Energy


Losses in Bends and Fittings)
Gambar 7.4 Alat Peraga Kehilangan Energi

(Sumber : Berkas Vidio Praktikum Modul H07)

1.1.1. Lampiran Cara Kerja

Gambar 7.5 Alat Peraga Di pasangkan pada Meja Hidraulika

(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=c0GIe5bAiQk - Energy


Losses in Bends and Fittings)
Gambar 7.6 Pipa aliran masuk di hubungkan dengan meja hidraulika

(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=c0GIe5bAiQk - Energy


Losses in Bends and Fittings)

Gambar 7.7 Katup pengatur aliran suplai dibuka

(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=c0GIe5bAiQk - Energy


Losses in Bends and Fittings)

Anda mungkin juga menyukai