Anda di halaman 1dari 6

PERBAIKAN, PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN PEMBANGKIT

LISTRIK SISTEM HYBRID DI KAWASAN DESA PICUNG,


KABUPATEN BOGOR

Johansah Liman 1,*, Nani Djohan1, Budi Harsono1, Indra Karnadi1, Ivan Tanra1
1
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UKRIDA,
Jl. Tanjung Duren Raya No.4, Jakarta Barat, 11470
*Email: johansah@ukrida.ac.id

ABSTRAK
Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik
untuk kegiatan industri, komersial maupun rumah tangga. Secara global, konsumsi energi listrik lebih
banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan penerangan dan juga sektor Usaha Kecil Menengah
(UKM) yang melibatkan barang-barang elektronik maupun alat-alat/mesin rumah tangga. Dengan
menipisnya cadangan sumber energi tak terbarukan sebagai penunjang pasokan energi listrik nasional,
maka diperlukan upaya sistematis, terencana dan terpadu guna melestarikan sumber energi dalam
negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Salah satunya adalah dengan mengembangkan
pembangkit listrik sistem hybrid yang memanfaatkan aliran air dan cahaya matahari untuk
menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan. Agar pembangkit listrik sistem hybrid yang
dibangun dapat terus beroperasi maka diperlukan upaya perbaikan, pemeliharaan, dan perawatan
(Repair, Maintenance and Services).

Kata kunci: energi listrik, sumber energi, pembangkit listrik, sistem hibrid, Repair, Maintenance and
Services

ABSTRACT

Electrical energy is one form of energy that is very important for human life, including for industrial,
commercial and household purposes. Globally, electrical energy consumption is used more for
lighting and for running small-and-medium enterprises that involve electronic equipment and
household appliances. The depletion of non-renewable energy sources to support the national
electrical energy source requires us to have a systematic, planned and integrated effort to keep the
sustainability of domestic energy sources and increase the usage efficiency. Hybrid power plants offer
a solution for energy efficient by generating electricity from both water flows and solar power that is
environmentally friendly. In order to maintain continuous operation of a hybrid system power plant
that has been built, activities that involved Repair, Maintenance and Services (RMS) are needed.

Keywords: electrical energy, energy source, power plant, hybrid system, Repair, Maintenance and Services
(RMS)

DOI: 10.24853/jpmt.2.2.53-58
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK (JPMT)
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jpmt E-ISSN: 2655-1446

1. PENDAHULUAN dan berternak. Kurangnya pemahaman warga


Energi listrik memegang peran penting akan teknologi menjadikan pemanfaatan
dalam kehidupan manusia. Peralatan elektronik sumber daya alam dan iklim khususnya yang
yang kita pakai sehari-hari, mesin-mesin berasal dari air dan matahari belum
industri, lampu penerangan dan lain dimanfaatkan secara maksimal.
sebagainya membutuhkan energi listrik dalam
pengoperasiannya. Saat ini, sektor kelistrikan Melihat potensi alam dari desa Picung
di Indonesia mengandalkan bahan bakar fosil ini dan untuk membantu kesejahteraan
sebagai sumber energi untuk pembangkit masyarakat di desa tersebut, maka di tahun
listrik. Namun sayangnya, cadangan energi 2018 tim teknik elektro Universitas Kristen
berbahan bakar fosil tersebut semakin menipis. Krida Wacana (UKRIDA) berinisiatif
Selain itu bahan bakar fosil tersebut juga membangun pembangkit listrik sistem hybrid
menimbulkan pencemaran pada lingkungan. berskala piko di kawasan desa Picung.
Sehingga penggunaan bahan bakar alternatif Pembangkit listrik sistem hybrid ini dibangun
yang ramah lingkungan sangat dibutuhkan. dengan memanfaatkan tenaga air dan tenaga
surya. Tenaga air dimanfaatkan pada saat
Disamping itu, pertumbuhan ekonomi musim hujan sedangkan tenaga surya
Indonesia juga memicu peningkatan kebutuhan dimanfaatkan pada saat musim kemarau.
akan energi listrik. Tetapi pesatnya Pembangkit listrik sistem hybrid yang
peningkatan kebutuhan energi listrik ini belum dibangun ini menggunakan sistem pikohidro
diimbangi dengan ketersediaan energi listrik. sebagai pembangkit istrik tenaga air dan panel
Selain kurangnya pembangkit listrik, faktor- surya sebagai pembangkit litrik tenaga surya.
faktor lain seperti pembangunan jaringan Sistem pikohidro yang dibangun menggunakan
listrik, pemerataan dan perluasan distribusi kincir air kecil yang digerakkan oleh tenaga air
juga berkontribusi pada ketersediaan pasokan untuk memutar alternator dan menghasilkan
listrik. energi listrik. Pembangkit listrik tersebut
telah dimanfaatkan oleh warga sebagai sistem
Namun dibalik semua itu, Indonesia penerangan warung serta lapangan yang
sebagai negara tropis dan kepulauan memiliki biasanya disewakan untuk kegiatan camping.
keunggulan di bidang pembangkit listrik
tenaga terbarukan. Posisinya yang strategis di Pada pembangkit listrik sistem hybrid ini
garis khatulistiwa membuat Indonesia dipasang sebuah saklar sehingga pengguna
memiliki sinar matahari yang melimpah. dapat memilih untuk mengoperasikan
Sebagai negara kepulauan, dimana sebagian pembangkit listrik tenaga piko hidro (PLTPH)
besar wilayahnya ditutupi dengan air, atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
membuat Indonesia memiliki sumber mata air Saklar ini dipasang agar pengguna dapat
yang banyak. Kedua hal ini menunjukkan menyalakan PLTPH di waktu musim hujan
bahwa Indonesia memiliki potensi besar bagi dan PLTS di waktu musim kemarau.
pengembangan pembangkit listrik tenaga
matahari dan tenaga air. Adapun pada kegiatan pengabdian
masyarakat kali ini, fokus utama ditujukan
Salah satu daerah yang memiliki potensi pada peninjauan kembali dan perawatan
untuk pengembangan pembangkit listrik pembangkit listrik tenaga hybrid yang telah
tenaga air dan tenaga matahari dalam skala dibuat. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
piko adalah desa Picung. Desa Picung adalah menjaga agar sistem pembangkit listrik yang
sebuah desa yang terletak di Kecamatan telah dibangun dapat berfungsi secara
Pamijahan, Kabupaten Bogor. Desa Picung ini maksimal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini
terletak di Kawasan Taman Nasional Gunung meliputi perbaikan (repair), pemeliharaan
Halimun. Desa ini memiliki ekosistem hutan (maintenance), dan perawatan (service) dari
hujan tropis dengan musim hujan terjadi pada pembangkit listrik tersebut.
bulan Oktober-April dan musim kemarau
terjadi pada bulan Mei-September. Sayangnya, Tujuan dari kegiatan Repair,
potensi iklim tersebut hanya dimanfaatkan oleh Maintenance and Service (RMS) pembangkit
warga setempat untuk bertani, bercocok tanam sistem hybrid adalah untuk memastikan

54
Johansah Liman, Nani Djohan, Budi Harsono, Indra Karnadi, Ivan Tanra: Perbaikan, Pemeliharaan Dan Perawatan
Pembangkit Listrik Sistem Hybrid Di Kawasan Desa Picung, Kabupaten Bogor

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK 2 (2) pp 53-58 © 2020

pembangkit listrik yang telah dibangun masih komponen yang diadakan adalah
berfungsi dengan baik. Manfaat dari kegiatan komponen-komponen pengganti untuk
ini adalah menjaga kinerja dari pembangkit komponen yang telah rusak atau aus.
listrik sistem hybrid yang telah dibangun dan Komponen-komponen tersebut antara lain:
memaksimalkan umur dari pembangkit listrik pulley, bearing, pelat untuk penggantian
sistem hybrid itu, sehingga masyarakat dapat kincir, kabel, dan belitan alternator.
memperoleh manfaat yang maksimal dari 5. Pelaksanaan kegiatan.
pembangkit listrik tersebut untuk jangka waktu Pada tahapan ini, kegiatan Repair,
yang lama. Maintenance and Services (RMS)
dilakukan untuk menjaga pembangkit
2. METODE PELAKSANAAN listrik sistem hybrid agar dapat berfungsi
Kegiatan repair, maintenance and dengan baik dan optimal. Kegiatan RMS
services (RMS) pembangkit listrik sistem ini meliputi penggantian pulley dan
hybrid ini akan dilakukan melalui enam bearing, pembersihan dan penggantian
tahapan berikut : panel surya, peremajaan accu dan lain-lain.
1. Peninjauan keadaan pembangkit listrik. 6. Evaluasi kinerja pembangkit listrik sistem
Tahap ini bertujuan untuk hybrid.
menganalisis/mengidentifikasi kondisi Tahap ini bertujuan untuk mengevaluasi
pembangkit listrik sistem hybrid di desa sistem pembangkit listrik setelah diadakan
Picung setelah digunakan selama satu kegiatan Repair, Maintenance and
tahun. Peninjauan ini dilakukan dengan Services (RMS). Evaluasi dilakukan
melihat kondisi fisik pembangkit listrik dengan melakukan pengukuran terhadap
yang telah dibangun, seperti kondisi kincir, keluaran sistem. Hasil pengukuran
pulley, bearing, dan alternator pada kemudian dianalisa untuk memastikan
pembangkit listrik pikohidro serta kondisi sistem telah bekerja secara maksimal. Jika
panel surya dan aki kering pada sistem telah bekerja secara maksimal,
pembangkit listrik tenaga surya. maka proses RMS selesai, namun jika
2. Pengukuran sistem dan pengambilan data. sistem belum bekerja maksimal, maka
Tahap ini bertujuan untuk proses RMS akan terus dilakukan sesuai
menganalisis/mengidentifikasi kinerja dari hasil analisa terakhir.
pembangkit listrik sistem hybrid.
Pengukuran dan pengambilan data Kegiatan RMS pembangkit listrik sistem
dilakukan pada tegangan keluaran hybrid yang dilakukan ini juga melibatkan
alternator, tegangan keluaran stabilizer penduduk setempat dalam beberapa proses
serta tegangan keluaran panel surya, solar pengerjaan yaitu antara lain dalam proses
controller dan aki kering. Data yang telah pembongkaran dan pemasangan mekanik
terukur ini kemudian digunakan untuk sistem pikohidro untuk penggantian komponen
merencanakan kegiatan RMS yang akan yang rusak atau sudah tidak berfungsi
dilakukan. maksimal, instalasi kabel listrik dan lampu
3. Perencanaan RMS. penerangan untuk memperbaiki atau
Tahap ini bertujuan untuk merencanakan mengganti lampu yang rusak, pembongkaran
proses Repair, Maintenance and Services dan pemasangan panel surya di atap rumah dan
(RMS) yang akan dilakukan dalam rangka pembuatan dan pemasangan kincir baru untuk
memperbaiki, menjaga dan optimalisasi keluaran pembangkit listrik
mengoptimalkan pembangkit listrik sistem pikohidro.
hybrid yang telah dibangun. Perencanaan
dilakukan berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan pada tahap sebelumnya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Pengadaan dan penggantian komponen Berdasarkan tahapan-tahapan yang telah
yang rusak dan tidak berfungsi. dilakukan, maka beberapa temuan-temuan
Tahap ini bertujuan untuk mengadakan yang didapat dalam kegiatan RMS adalah :
komponen-komponen yang diperlukan
untuk pelaksanaan Repair, Maintenance Peninjauan keadaan pembangkit listrik
and Services (RMS). Komponen–

55
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK (JPMT)
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jpmt E-ISSN: 2655-1446

Dari kegiatan peninjauan yang dilakukan pada rusak. Adapun kegiatan-kegiatan yang
tanggal 20 Februari 2019 didapatkan temuan dilakukan adalah :
yaitu pembangkit listrik sistem hybrid sudah 1. Pembelian komponen-komponen yang
akan diganti seperti altenator, bearing,
tidak digunakan karena mengalami kerusakan.
inverter dan juga penangkal petir
Adapun kerusakan yang terjadi adalah bearing 2. Penggantian alternator dan bearing
pada kincir air telah aus, sehingga yang rusak pada pembangkit listrik
menyebabkan pergerakan turbin tidak lancar. tenaga mikro hidro
Perangkat inverter pada sistem panel surya 3. Penggantian inverter dan pemasangan
telah rusak akibat tersambar petir. penangkal petir pada pembangkit
listrik tenaga surya
4. Sosialisasi cara pemanfaatan dan
Pengukuran sistem dan pengambilan data
pemeliharaan sistem pembangkit
Untuk menganalisa lebih lanjut dan
listrik yang telah dibangun kepada
memverifikasi kerusakan pada pembangkit
penduduk setempat
listrik sistem hybrid, maka beberapa
pengukuran telah dilakukan. Adapun hasil
Pengadaan dan penggantian komponen yang
pengukuran dan pengambilan data yang
rusak dan tidak berfungsi
dilakukan adalah:
Pada tahap ini diadakan pembelian dan
1. Pengukuran tegangan keluaran dari
pengadaan komponen. Adapun barang-barang
altenator.
yang dibeli adalah dinamo altenator, bearing,
2. Ditemukan nilai keluaran yang lebih
inverter dan penangkal petir. Komponen-
kecil dari 10 VAC. Setelah diperiksa
komponen yang dibeli tersebut akan digunakan
lebih lanjut ditemukan bahwa
untuk menggantikan dan memperbaiki sistem
kumparan pada altenator rusak.
pembangkit listrik tenaga hybrid.
3. Pemeriksaan fisik pada bearing.
4. Ditemukan bahwa bearing telah aus.
Pelaksanaan kegiatan
5. Pengukuran tegangan keluaran panel
Setelah komponen-komponen yang dibutuhkan
surya.
tersedia maka tahap selanjutnya adalah
6. Ditemukan bahwa panel surya
pelaksanaan kegiatan. Pada tahap ini dilakukan
menghasilkan tegangan 18 Volt yang
penggantian dan perbaikan pada komponen-
berarti panel surya masih berfungsi
komponen PLPTH dan PLTS yang rusak
dengan baik.
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan adalah :
7. Pengukuran tegangan baterai.
 Pembongkaran PLTMH untuk mengganti
8. Ditemukan tegangan yang dihasilkan
komponen-komponen yang rusak (Gambar
sesuai dengan spesifikasi baterai yaitu
13 Volt. 1)
9. Pengecekan inverter pada panel surya.
10. Ditemukan inverter tidak memberikan
keluaran yang menunjukkan bahwa
kerusakan pada sistem sel surya
terletak pada kerusakan inverter.
11. Pengecekan MCB, saklar dan
stabilizer.
12. Ditemukan bahwa komponen-
komponen tersebut masih dalam
kondisi baik.

Perencanaan RMS
Berdasarkan dari hasil pengukuran dan Gambar 1. Pembongkaran sistem mikrohidro.
pengambilan data yang dilakukan, maka
disusunlah beberapa kegiatan yang akan  Perawatan dan penggantian komponen yang
dilakukan untuk memperbaiki peralatan yang rusak pada PLTPH seperti penggantian
bearing, pemberian pelumas pada as

56
Johansah Liman, Nani Djohan, Budi Harsono, Indra Karnadi, Ivan Tanra: Perbaikan, Pemeliharaan Dan Perawatan
Pembangkit Listrik Sistem Hybrid Di Kawasan Desa Picung, Kabupaten Bogor

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK 2 (2) pp 53-58 © 2020

bearing dan penggantian tali belt (Gambar Evaluasi kinerja pembangkit listrik sistem
2) hybrid
Setelah tahap pemasangan dan perbaikan alat
selesai maka selanjutnya dilakukan proses
evaluasi. Adapun evaluasi yang dilakukan
meliputi pengukuran tegangan keluaran dari
masing-masing sistem dan juga penyuluhan
pengunaan peralatan pada masyarakat setempat.
Dalam pengukuran tegangan keluaran PLTPH
(Gambar 5a) dan PLTS (Gambar 5b)
didapatkan bahwa keluaran tegangan untuk
PLTMH adalah sekitar 206.2 VAC dan PLTS
adalah 235.7 VAC. Untuk menstabilkan kedua
tegangan tersebut maka keluaran kedua
Gambar 2. Penggantian tali belt yang baru. pembangkit listrik tersebut disambungkan ke
stabilizer sehingga hasil keluarannya adalah
 Penggantian dinamo altenator. stabil di 220 VAC.
 Penggantian inverter tegangan pada PLTS
 Pembersihan panel surya dan pemasangan
kembali panel surya di atap (Gambar 3)

a b
Gambar 5. Pengukuran tegangan pada (a)
PLTPH dan (b) PLTS

Gambar 3. Pemasangan panel surya di atap.

a b
Gambar 6. Pengukuran frekuensi pada (a)
PLTPH dan (b) PLTS

Gambar 4. Pemasangan penangkal petir. Untuk mengetahui frekuensi yang dihasilkan


kedua pembangkit listrik tersebut, maka
 Pemasangan penangkal petir untuk dilakukan juga pengukuran frekuensi di mana
melindungi sistem panel surya dari kedua sistem tersebut menghasilkan frekuensi
sambaran petir (Gambar 4). yang mendekati 50 Hz. (Gambar 6a dan
Gambar 6b)

57
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK (JPMT)
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jpmt E-ISSN: 2655-1446

Berdasarkan hasil pengukuran tegangan dan Hafid, A., Herisajani dan Desmiwarman,
frekuensi keluaran dari kedua pembangkit Maret 2004, “Rancang Bangun Sistem
listik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Eksitasi Generator Labor 1 KW”,
pembangkit listrik telah berfungsi dengan baik. Jurnal R & B, Vol. 4 No. 1, ISSN :
Pembangkit tersebut dapat digunakan untuk 1412-5080, hal. 51-54.
menerangi 10 titik lampu di sekitar rumah Hanifah, U., Yanu Endar Prasetyo, Arie
warga. Sudaryanto, Maulana Furqon, 2011,
“Evaluasi terhadap Kondisi Fisik,
4. KESIMPULAN Pengelolaan dan Pemanfaatan
Berdasarkan kegiatan pengabdian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
masyarakat yang telah dilakukan di desa di Desa Palakka Kec. Maiwa Kab.
Picung, maka diperoleh kesimpulan bahwa Enrekang”, Prosiding Seminar
pembangkit listrik sistem hybrid telah berhasil Nasional Penelitian dan PKM Sains,
menghasilkan daya listrik dengan Teknologi dan Kesehatan, Vol. 2 No.
memanfaatkan aliran air yang cukup deras 1, ISSN: 2089-3582, hal 207-214.
pada musim penghujan (PLTPH) dan energi Larasakti, A. Ade, Syukri Himran dan A.
matahari pada musim kemarau (PLTS). Syamsul Arifin, Januari 2012,
Pembangkit listrik tersebut dapat “Pembuatan dan Pengujian
menghasilkan listrik sebesar 70 Watt yang Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
digunakan untuk untuk menerangi 10 titik Turbin Banki Daya 200 Watt”, Jurnal
penerangan dengan memakai lampu LED 7 Mekanikal, Vol. 3 No. 1, ISSN 2086-
Watt. Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh 3403, hal. 245-253.
pembangkit listrik hybrid adalah 220 VAC Mashudi, D., 2005, Pembangkit Energi Listrik,
dengan menggunakan stabilizer untuk Erlangga, Jakarta.
menstabilkan tegangan yang dihasilkan dari Mintorogo. D.S., Desember 2000, “Strategi
PLTPH dan PLTS. Adapun frekuensi Aplikasi Sel Surya (Photovoltaic
keluarannya cukup stabil yaitu sekitar 50 Hz. Cells) Pada Perumahan Dan Bangunan
Dengan adanya kegiatan pengabdian Komersial”, Jurnal Dimensi Teknik
masyarakat ini, diharapkan pembangkit listrik Arsitektur Vol. 28, No. 2, hal. 129-
tenaga hybrid yang telah dibangun dapat tetap 141.
memberikan manfaat bagi warga di desa Subekti R. Arief, 2010, “Survey Potensi
Picung terutama dalam membantu memberikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
penerangan pada warga sekitar. Hidro di Kuta Malaka Kabupaten
Pada PLTMH
Acehtelah menghasilk
besar Propinsi Nanggro Aceh
UCAPAN TERIMAKASIH Darussalam”, Journal of Mechatronics,
Ucapan terimakasih ditujukan kepada Electrical Power, and Vehicular
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Technology, Vol. 01, No. 1, ISSN
Masyarakat UKRIDA sebagai penyandang 2087-3379, hal. 5-12.
dana dalam pengabdian masyarakat. Wicaksono, P. Adi, Maman Somantri dan
Djoko Windarto, Juni 2013, “Sistem
DAFTAR PUSTAKA Informasi Potensi dan Analisa
A.K. Akella, R.P. Saini, M.P. Sharma, 2009, Perencanaan Pembangkit Listrik
“Social, economical and Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di
environmental impacts of renewable Indonesia menggunakan Pemrograman
energy systems”, Renewable Energy PHP”, Jurnal TRANSIENT, Vol. 2,
34. pp. 390–396. No. 2, ISSN : 2302-9927, hal.380-388.
Buyer, A., 2004, Micro-Hydropower Systems, http://www.batan.go.id/ref_utama/uu_30_2007
Natural Resources Canada, Canada. .pdf, diakses Agustus 2013.
Gunawan, Didik Eko Budi Santoso dan M. http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_20_02.htm,
Subchan, Desember 2010, “Potensi diakses Agustus 2013.
Clean Development Mechanism pada
Pembangkit Mikrohidro 120 KW”,
Jurnal Media Elektrika, Vol. 3 No. 2,
ISSN 1979-7451, hal. 11-21.

58

Anda mungkin juga menyukai