Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Puskesmas
tenaga kesehatan yang ada di puskesmas per 100.000 penduduk untuk mencapai
sasaran Indonesia sehat 2025 adalah Dokter Umum 45, Dokter Gigi 13, Perawat
5
6
180, Bidan 10, Apoteker 10, SKM 15,Sanitarian 18 , dan Ahli Gizi 14. (Peraturan
2. 3. Fungsi Puskesmas
(Akbar, 2019).
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesasaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap
(Akbar, 2019).
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang
hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
kerjanya.
wilayah kerjanya.
intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun behubungan
membuat keputusan yang sehat. Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui
9
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah suatu upaya menciptakan
(Depkes, 2005)
serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tau
menjadi tau atau sadar (aspek knowladge) dari tau menjadi tau (aspek
perkenalkan.
3. Advokasi, adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
2.5.1.2.Kesehatan Lingkungan
pencegahan (preventif) terhadap penyakit. Tujuan dari program ini antara lain
upaya sanitasi, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum untuk terciptanya
lingkungan yang sehat, bersih, indah serta tidak memberikan pengaruh yang buruk
terhadap kesehatan masyarakat. Sanitasi dasar meliputi sumber air bersih, jamban,
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan anak
ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasi kesehatan diri dan
Kabupaten / Kota dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Bayi Baru
Lahir, Balita pada Anak usia 11-59 bulan adalah 100 persen. (Kemenkes RI,
2021).
penyakit gizi kurang yang umunya banyak diderita oleh masyarakat yang
11
anak balita dan wanita. Melalui program gizi ini dilakukan beberapa usaha yang
antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan yang makin beraneka ragam,
seimbang dan bermutu gizi. Yang termasuk dalam kegiatan peningkatan gizi
adalah SKDN, gizi buruk, PSG ( Bumil KEK, Desa Rawan Gizi, Asi Eklusif),
1. Bumil KEK adalah ibu hamil dengan keadaan kurang energi kronis yang
diketahui dari hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA < 23,5cm).
2. Asi Eklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sejak lahir sampai usia 6
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertujuan untuk mencegah agar masyarakat
pengobatan kepada mereka yang telah terjangkit penyakit supaya tidak tertular
program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat
dan selanjut nya membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di
kesehatan mata. Target kesehatan siswa ialah 100% (Anita, et all. 2019).
sebagai bagian dari kemitraan dengan masyarakat dapat memberikan cara yang
paling efektif untuk menjangkau anak yang lebih besar (remaja) dan lebih luas
dan dengan demikian berkontribusi untuk pendidikan untuk semua (Education for
puskesmas. Prioritas kesehatan Gigi dan Mulut terutama di berikan kepada ibu
hamil atau menyusui, anak-anak (Pra Sekolah dan SD), dan perawatan Emergency
Upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari upaya
sektoral. Rujukan upaya kesehatan gigi dan mulut (gimul) di laksanakan melalui
pelayanan medik gigi dasar sampai dengan spesialistik. Banyak faktor yang
lain faktor lingkungan, geografi, transportasi, sosial ekonomi dan sosial budaya.
gigi dan mulut yang merata, terjangkau, bermutu, berdaya guna dan berhasil guna.
rujukan, dan rehabilitasi kasus. Indikator kinerja program deteksi idini sebesar
2%, dari jumlah penduduk, jumlah rujukan kasus, releps/kumat kurang 20%,
mandiri 60%. Target yang harus di capai tahun 2021 sesuai Standar Pelayanan
Upaya Kesehatan Mata sebagai salah satu kegiatan pokok Puskesmas hal
kesehatan usia lanjut agar selamanya mungkin dapat aktif, mandiri dan berguna.
kesehatan dan kemampuannya agar tetap produktif. Secara alamim para usia
sosialnya dan perjalanan penyakit para usia lanjutpun mempunyai ciri tersendiri,
yaitu besifat menahan, semakin berat dan semakin kambuh (Nugrahenny et all,
2019).
15
perawatan secara lain di luar ilmu kedokteran atau ilmu keperwatan. Pengobatan
trasional perlu dibina dan diawasi untuk diarahkan agar dapat menjadi pengobatan
atau perawatan cara lain yang dapat dipertangguang jawabkan mamfaat dan
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Surja et all, 2019)
upaya hidup sehat. Penilaian hasil kegiatan kesehatan serta dengan upaya
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan
yang optimal. Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan
all, 2019).
16
penting begitu juga dengan tenaga ahli bidangnya. Dengan adanya laboratorium
kesehatan tiap triwulan adalah melakukan pencatatan data semua kegiatan diklat
bagi tenaga kesehatan dalam satu triwulan berjalan dan melaporkan data