Anda di halaman 1dari 9

Membran sel 

sering juga disebut membran plasma. Membran sel merupakan bagian paling luar yang
membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding
sel atau cell wall).
Membran sel berupa lapisan luar biasa tipisnya. Tebalnya kira-kira 8 nm. Dibutuhkan 8000 membran
sel untuk menyamai tebal kertas yang biasa kita pakai untuk menulis.
Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran, meskipun karbohidrat juga
merupakan unsur penting. Gabungan lipid dan protein dinamakan lipoprotein. Saat ini model yang dapat
diterima untuk penyusunan molekul-molekultersebut dalam membran ialah model mosaik fluida.
Pada 1895, Charles Overton mempostuatkan bahwa membran terbuat dari lipid,berdasarkan
pengamatannya bahwa zat yang larut dalam lipid memasuki sel jauh lebih cepat dari pada zat yang
tidak larut dalam lipid. 20 tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel darah merah dianalisis
secara kimiawi ternyata tersusun atas lipid dan protein, yang sekaligus membenarkan postulat dari
Overton.
Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran.
Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekularnya. Fosfolipid
merupakan suatu molekul amfipatik, yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik (menykai
air) maupun daerah hidrofobik (takut dengan air).
Berdasar struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable atau selektif permeable yang
berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel.

Membran plasma tersusun atas struktur membran phospolipid ganda  (phospolipid bilayer).


Struktur Phospolipid memiliki dua bagian yang berbeda, yaitu bagian hydrophilic (suka air) berupa
kepala menghadap ke bagaian luar permukaan membran dan bagian hydrophobic (menghindari
air) berupa ekor yang menghadap bagian internal membran. Struktur membran plasma juga
dilengkapi dengan struktur protein yang melekat (periperal) atau tertanam (integral) dalam
membran phospolipid. Beberapa protein membran berperan dalam transport aktif substansi sel
yang akan keluar atau memasuki sel.  Komponen sunseluler yang lain dari  membran plasma
adalah glikoprotein (asosiasi senyawa karbohidrat dengan protein membran), glikolipid (asosiasi
senyawa karbohidrat dengan lipid),  dan Kolesterol.

Bagi suatu sel membran plasma memiliki peranan untuk mengontrol zat atau substansi sel yang
keluar masuk ke dalam sel serta mempertahankan homeostasis. Membran plasma bersifat selektif
semi permeabel.

Membran sel (bahasa Inggris: cell membrane, plasma membrane, plasmalemma) adalah fitur


universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka yang disebut membran
plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel,[1] terutama untuk melindungi inti sel dan
sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma.

Pada sel eukariota, membran sel yang membungkus organel-organel di dalamnya, terbentuk dari dua
macam senyawa yaitu lipid dan protein, umumnya berjenis fosfolipid seperti senyawa antarafosfatidil
etanolamina dan kolesterol,[1] yang membentuk struktur dengan dua
lapisan[2] dengan permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel,
namun di sela-selamolekul fosfolipid tersebut, terdapat transporter yang merupakan jalur masuk dan
keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.

Nilai permeabilitas air pada membran ganda dari berbagai komposisi lipid berkisar antara 2 hingga
1.000 × 10−5 cm2/dt. Angka tertinggi ditemukan pada membran plasma pada sel epitelial ginjal,
beberapa sel glia dan beberapa sel yang dipengaruhi oleh protein membran dari jenis akuaporin.
Akuaporin-2 memungkinkan adanya transporter air yang peka terhadap vasopresin, sedang ekspresi
akuaporin-4 ditemukan sangat tinggi pada beberapa sel glia dan ependimal.

[sunting]Struktur membran
Komponen penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein, oligosakarida, glikolipid,
dan kolesterol.
[sunting]Model mosaik fluida

Pada tahun 1972, Seymour Jonathan Singer dan Garth Nicholson mengemukakan model mosaik


fluida yang disusun berdasarkan hukum-hukum termodinamika untuk menjelaskan struktur membran
sel.[3] Pada model ini, protein penyusun membran dijabarkan sebagai sekelompok molekul globular
heterogenus yang tersusun dalam struktur amfipatik, yaitu dengan gugus ionik dan polar menghadap
ke fasa akuatik, dan gugus non-polar menghadap ke dalam interior membran yang disebut matriks
fosfolipid dan bersifat hidrofobik. Himpunan-himpunan molekul globular tersebut terbenam sebagian
ke dalam matriks fosfolipid tersebut. Struktur membran teratur membentuk lapisan ganda fluida yang
diskontinu, dan sebagian kecil dari matriks fosfolipid berinteraksi dengan molekul globular tersebut
sehinggal struktur mosaik fluida merupakan analogi lipoprotein atau protein integral di dalam larutan
membran ganda fosfolipid.
[sunting]Lapisan ganda fosfolipid

Bagian ini
membutuhkanpengembangan.

Umumnya, membran sel memiliki bagian kepala polar hidrofilik dengan daya


ikat gliserofosforilester yang terdiri dari gliserol, fosfat, dan gugus tambahan seperti kolina, serina, dll;
dengan dua rantaihidrofobik asam lemak yang membentuk ikatan ester. Pada rantai primer, ditempati
oleh asam lemak jenuh dan pada rantai sekunder ditempati oleh asam lemak tak jenuh.[4] Bagian
kepala dapat berinteraksi dengan air maupun larutan fasa akuatik, sedangkan bagian rantai akan
berhimpit membentuk matriks fosfolipid yang disebut fasa internal. Antara fasa internal dan fasa
akuatik terjadi tegangan potensial antara 220-280 mV yang disebut tegangan potensial dipol,[5]
[6]
 atau potensial membran.

Penamaan dan sifat bagian kepala fosfolipid bergantung pada jenis gugus tambahan yang dimilikinya,
antara lain terdapat sebutan fosfokolina (pc), fosfoetanolamina (pe), fosfoserina (ps),
danfosfoinositol (pi); dan masing-masing nama senyawa fosfolipid terkait yang terbentuk pada
membran sel adalah fosfatidil kolina, fosfatidil etanolamina, fosfatidil serina, dan fosfatidil inositol.
Membran juga dapat terbentuk dari senyawa lipid seperti sfingomielin, sardiolipin, atau ikatan dengan
senyawa kolesterol, dan glikolipida.

[sunting]Protein integral membran


Bagian ini
membutuhkanpengembangan.

Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan di sitoplasma.

[sunting]Protein transmembran
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid / transmembran. Bersifat
amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan untaian asam
amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di
sintesis di RE, gula dimodifikasi di badan golgi

[sunting]Kerangka membran
Kerangka membran atau disebut juga sitoskeleton mempunyai tiga macam jenis yaitu mikrotubulus,
mikrofilamen,dan filamen intermediet.

[sunting]Sistem transpor membran


Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah.
Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekulpolar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar
dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran.
Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-
molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul
yang membutuhkan mekanisme khusus. Lalu lintas membran akan membuat perbedaan konsentrasi
ion sebagai akibat dari dua proses yang berbeda yaitu difusi dan transpor aktif, yang dikenal sebagai
gradien ion.[7] Lebih lanjut, gradien ion tersebut membuat sel memiliki tegangan listrik seluler. Dalam
keadaan istirahat, sitoplasma sel memiliki tegangan antara 30 hingga 100 mV lebih rendah
daripada interstitium.[8]

[sunting]Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor
pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif.
Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga
menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang
mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis).
Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut
gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air
dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan
bantuan protein transpor.

[sunting]Transpor aktif
Definisi transport aktif, pertama kali dicetuskan oleh Rosenberg sebagai sebuah proses yang
menyebabkan perpindahan suatu substansi dari sebuah area yang mempunyai potensial
elektrokimiawilebih rendah menuju ke tempat dengan potensial yang lebih tinggi.[9] Proses tersebut
dikatakan, memerlukan asupan energi dan suatu mekanisme kopling agar asupan energi dapat
digunakan demi menjalankan proses perpindahan substansi.

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan
dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa
protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein,
serta ionofor. Ionofor merupakan antibiotik yang menginduksi transpor ion melalui membran sel
maupun membran buatan.[10]

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps.
Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter.
Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter
mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus
transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini
membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

Hormon tri-iodotironina yang dikenal sebagai aktivator enzim fosfatidil inositol-3 kinase dengan


mekanisme dari dalam sitoplasma dengan bantuan integrin alfavbeta3. Lintasan enzim fosfatidil
inositol-3 kinase, lebih lanjut akan memicu transkripsi genetik dari Na+ ATP sintase, K+ ATP sintase,
dll, beserta penyisipan ATP sintase tersebut pada membran plasma, berikut regulasi dan modulasi
aktivitasnya.[11]

[sunting]Interaksi fosfolipid
Pembentukan dwilapis lipid adalah proses yang menguras banyak energi ketika gliserofosfolipid yang
dijelaskan di atas berada di dalam lingkungan basah.[12] Di dalam sistem basah, gugus polar lipid
berjejer menuju polar, lingkungan basah, sedangkan ekor hidrofobik memperkecil hubungannya
dengan air dan cenderung menggerombol bersama-sama, membentuk vesikel; bergantung
padakonsentrasi lipid, interaksi biofisika ini dapat berujung pada pembentukan misel, liposom,
atau dwilapis lipid. Penggerombolan lainnya juga diamati dan membentuk bagian dari polimorfisma
perilakuamfifila (lipid). Polimorfisme lipid adalah cabang pengkajian di dalam biofisika dan merupakan
mata pelajaran penelitian akademik saat ini.[13][14] Bentuk dwilapis dan misel di dalam medium polar
oleh proses yang dikenal sebagai efek hidrofobik.[15] Ketika memecah zat lipofilik atau amfifilik di
dalam lingkungan polar, molekul polar (yaitu, air di dalam larutan air) menjadi lebih teratur di sekitar
zat lipofilik yang pecah, karena molekul polar tidak dapat membentuk ikatan hidrogen ke wilayah
lipofilik daru amfifila. Jadi, di dalam lingkungan basah, molekul air membentuk kurungan "senyawa
klatrat" tersusun di sekitar molekul lipofilik yang terpecah.[16]

Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul
lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun
secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai
struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama
dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen komponen muchus membran sel semipermanen di
lapisan membran

Secara alami di alam fosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau
membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang dinamis maka komponen fosfolipid di membran dapat
melakukan pergerakan dan perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi antara lain adalah
pergerakan secara lateral (Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran)
dan pergerakan secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).

[sunting]Membran mitokondria
Hingga saat ini terdapat tiga teori mengenai membran mitokondria. Teori pertama mengatakan bahwa
mitokondria memiliki satu lapisan membran.[17] Teori kedua mengatakan bahwa terdapat dua lapisan
membran, yaitu membran sisi dalam dan membran sisi luar.[18] Teori ketiga mengatakan bahwa
mitokondria memiliki tiga lapisan, yaitu membran sisi dalam, membran sisi luar dan membran plasma.
[19][20]

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Membran Plasma

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Sel Prokariotik. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, pro yang berarti
“sebelum” dan karyon yang artinya “kernel” atau juga disebut nukleus. Sel prokariotik tidak
memiliki nukleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut
nukleoid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah nukleoid ini dengan bagian sel
lainnya.

Sel Prokaryotik

Sedangkan sel eukariotik, eu berarti “sebenarnya”dan karyon berarti nukleus. Eukariotik


mengandung pengertian memiliki nukleus sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung
nukleus.

Sel Eukaryotik

Perbedaan Sel Eukariot dan Prokariot


1. Eukariot mempunyai real nucleus krn materi inti dilingkupi oleh membran inti, sedang
prokariot tidak mempunyai inti yang sebenarnya, materi inti tersebar dlm sitoplasma krn
tdk mempunyai membran inti.
2. Eukariot memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih banyak mengandung pasangan basa
nukleotida, sehingga harus digulung pada protein histon (ada histonnya), sedang
Prokariot memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih sedikit mengandung pasangan basa
nukleotida, berbentuk sirkuler.
3. Eukariot memiliki kromosom > 1, sedang Prokariot hanya memiliki kromosom tunggal.
4. Eukariot memiliki intron dan ekson, sedang Prokariot tidak memiliki intron, hanya
ekson.
5. Eukariot tidak memiliki operon, prokariot ada operon.
6. Pada Eukariot transkripsi terjadi di inti dan translasi terjadi di sitoplasma. Keduanya
tidak dapat dilakukan secara bersamaan, sedang pada Prokariot transkripsi dan translasi
dapat terjadi secara simultan.
7. Pada Eukariot transkripsi lebih rumit dikarenakan akses RNA polymerase terhadap DNA
lebih lamah akibat DNA dikemas secara kompak dengan protein histon, sedang pada
Prokariot transkripsi terjadi lebih sederhana.
8. Pada Eukariot regulasi sintesis proteinnya lebih kompleks, sedang pada Prokariot
regulasi sintesis protein lebih sederhana.
Klik Penjelasan  mengenai sel
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.
Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh
dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau
ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut
selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut
melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat
terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam
transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Difusi
Adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain
adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara
Osmosis
Adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi
tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan
tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi
yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut
melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. Osmosis adalah suatu topik yang penting
dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke
dalam dan ke luar sel.
Transport Lintas Membran
Proses transport melalui membran terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu transport aktif dan
transport pasif. Transport pasif terjadi tanpa memerlukan energi sedangkan transport aktif
memerlukan energi.
Yang termasuk transport pasif adalah :
a. difusi sederhana,
b. transport dengan fasilitas,
c. transport lewat ion channel.
Difusi_Terfasilitas
Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana yaitu
difusi fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai kecepatan transport
maksimum (Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat cara ini akan terikat lebih
dahulu dengan carrier protein yang spesifik, dan ikatan ini akan membuka channel tertentu
untuk membawa ikatan ini ke dalam sel. Jika konsentrasi bahan ini terus ditingkatkan, maka
jumlah carrier akan habis berikatan dengan bahan tersebut sehingga pada saat itu kecepatan
difusi menjadi maksimal (Vmax). Pada difusi sederhana hal ini tidak terjadi, makin banyak
bahan kecepatan transport bahan maakin meningkat tanpa batas.
Transport_Ion_Channel
Transport lewat ion channel khusus bagi ion-ion yang sulit ditransport secara difusi akibat
muatan listriknya. Ion channel ini mempunyai sifat yang sangat selektif dan terbukanya
channel tersebut akibat potensial listrik sepanjang membran sel dan melalui ikatan channel
dengan hormon atau neurotransmitter.

Transport Passif dan Aktif

Transpor aktif
Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari
transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari
beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel
protein dan carrier protein, serta ionophore
Transport aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif sekunder juga
terdiri atas co-transport dan counter transport (exchange).
Transport aktif primer memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan
Ca pump. Pada Na-K pump, 3 Na akan dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa
kedalam sel. Pada Ca pump, ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel
rendah.
Carrier Ionophore

Transport sekunder co-transport


Pada transport sekunder co-transport , glukosa atau asam amino akan ditransport masuk
dalam sel mengikuti masuknya Natrium. Natrium yang masuk akibat perbedaan konsentrasi
mengikutkan glukosa atau asam amino ke dalam sel, meskipun asam amino atau glukosa di
dalam sel konsentrasinya lebih tinggi dari luar sel, tetapi asam amino atau glukosa ini
memakai energi dari Na (akibat perbedaan konsentrasi Na). Sehingga glukosa atau asam
amino ditransport secara transport aktif sekunder co-transport
Transport sekunder counter-transport
Pada proses counter transport/exchange, masuknya ion Na ke dalam sel akan menyebabkan
bahan lain ditransport keluar. Misalnya pada Na-Ca exchange dan Na-H exchange. Pada Na-
Ca exchange, 3 ion Na akan ditransport kedalam sel untuk setiap 1 ion Ca yang ditransport
keluar sel, hal ini untuk menjaga kadar Ca intrasel, khususnya pada otot jantung sehingga
berperan pada kontraktiitas jantung. Na-H exchange terutama berperan mengatur konsentrasi
ion Na dan Hidrogen dalam tubulus proksimal ginjal, sehingga turut mengatur pH dalam sel.

Anda mungkin juga menyukai