Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat
fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikroorganisme. 
1. Bahan pengawet alami adalah bahan tambahan makanan yang tidak
menggunakan bahan-bahan kimia. Contoh bahan pengawet alami
adalah garam, gula, karagenan, buah picung, biji kepayang, gambir,
dan chitosan. 
2. Bahan pengawet sintesis adalah bahan tambahan hasil sintesis dari
bahan-bahan kimia yang bermanfaat agar bahan-bahan yang ada di
sekitar kita bisa lebih tahan lama atau awet sehingga bisa digunakan
dalam jangka waktu yang panjang. Contohnya Sedium benzoate,
Natrium sorbate, Kalium nitrit dll.
3. Dalam penggunaan pengawet terdapat dampak positif dan dampak
negatif.
Zat aditif ada yang diperbolehkan untuk dikonsumsi dan ada yang tidak
diperbolehkan karena selain membahayakan bahan yang digunakan untuk
membuat zat aditif tersebut tidak halal. Selain untuk dikonsumsi zat aditif
ditambahkan kedalam barang-barang yang tidak untuk dikonsumsi. Menurut
buku ensiklopedia halal haram telah dijelaskan bahwa segala yang buruk
adalah haram dan segala yang baik adalah haram. Jika tidak membahayakan
namun tidak ada manfaat dan dimanfaatkan karena terpaksa maka kembali ke
hukum asal yaitu boleh, jika mengandung bahaya maka hukumnya makruh
dan jika mengandung bahaya besar maka hukumnya haram.

B. Saran
Bagi produsen makanan hendaknya jangan hanya ingin mendapat
keuntungan yang besar tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan bagi

37
38

masyarakat yang mengkonsumsinya yaitu dengan menggunakan zat


adiktif yang tidak membahayakan bagi kesehatan.
Pengawasan makanan dan minuman hendaknya sebelum mengeluarkan
nomor registrasi mengetahui kandungan zat yang ada didalamnya terutama
yang membahayakan kesehatan. Bagi instansi terkait hendaknya memberikan
informasi kepada khalayak luas tentang bahan kimia atau zat tambahan yang
boleh dan tidak boleh digunakan dalam makanan dan minuman yang
mengganggu kesehatan.
Semoga dengan uraian yang telah diberikan pembaca dapat memahami
konsep halal dan haram seta lebih waspada dalam perihal mengkonsumsi
makanan. Karena makanan adalah sumber energi manusia baik untuk
menjalankan ibadah juga untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, sebab
itulah kita perlu menjaga pola makan kita agar ibadah yang kita lakukan
dapat diterima disisi Allah dan agar kita dapat menjalankan ibadah sesuai
dengan tuntutan syariat Islam.

Anda mungkin juga menyukai