PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat
fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikroorganisme.
1. Bahan pengawet alami adalah bahan tambahan makanan yang tidak
menggunakan bahan-bahan kimia. Contoh bahan pengawet alami
adalah garam, gula, karagenan, buah picung, biji kepayang, gambir,
dan chitosan.
2. Bahan pengawet sintesis adalah bahan tambahan hasil sintesis dari
bahan-bahan kimia yang bermanfaat agar bahan-bahan yang ada di
sekitar kita bisa lebih tahan lama atau awet sehingga bisa digunakan
dalam jangka waktu yang panjang. Contohnya Sedium benzoate,
Natrium sorbate, Kalium nitrit dll.
3. Dalam penggunaan pengawet terdapat dampak positif dan dampak
negatif.
Zat aditif ada yang diperbolehkan untuk dikonsumsi dan ada yang tidak
diperbolehkan karena selain membahayakan bahan yang digunakan untuk
membuat zat aditif tersebut tidak halal. Selain untuk dikonsumsi zat aditif
ditambahkan kedalam barang-barang yang tidak untuk dikonsumsi. Menurut
buku ensiklopedia halal haram telah dijelaskan bahwa segala yang buruk
adalah haram dan segala yang baik adalah haram. Jika tidak membahayakan
namun tidak ada manfaat dan dimanfaatkan karena terpaksa maka kembali ke
hukum asal yaitu boleh, jika mengandung bahaya maka hukumnya makruh
dan jika mengandung bahaya besar maka hukumnya haram.
B. Saran
Bagi produsen makanan hendaknya jangan hanya ingin mendapat
keuntungan yang besar tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan bagi
37
38