Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KMB “KELOMPOK 2”

“ Nefrotik Sindrome ”

Disusun oleh :

1. Nurul Amaliah Hamzah (2001024)


2. Fatma Waliulu (2001011)
3. Maria Indiati Tiwi Diro (2001017)
4. Priscilan Medlin Yacob (2001025)
5. Nadia Amanda (2001037)
6. Ambang Setiawan (2001004)

Politeknik Sandi Karsa Makassar

2020-2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan karunia-Nya.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabiyulloh Muhammad Shallallahu’alaihi
wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh
ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat
menyelesaikan tugas kelompok ini tepat pada waktunya.

Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas kelompok
ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga
Penulis mampu menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik

Penulis menyimpulkan bahwa tugas kelompok ini masih belum sempurna, oleh
karena itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan
bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.

Makassar, 25 Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………....2

DAFTAR ISI………………………………………………………………...................3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.………………………………………………………………....4

B. Rumusan Masalah……...…………………………………………………….....5
C. Tujuan Masalah....………………………………………………………………5
BAB II:PEMBAHASAN
A. Pengertian Sindrom Nefrotik...............................................................................6

B. Proses terjadinya sindrom Nefrotik.....................................................................6

C. Klasifikasi Sindrom Nefrotik...............................................................................7

D. Tanda dan Gejala Sindrom Nefrotik....................................................................7

E. Patologis Sindrom Nefrotik.................................................................................7

F. Manifestasi Klinis Sindrom Nefrotik..................................................................8

G. Penatalaksanaan Sindrom Nefrotik......................................................................9

BAB III:PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................16

B. Saran..................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang ditandai oleh keadaan protein uria masif,
hipoproteinemia, edema, dan dapat disertai dengan hiperlipidemia. Sindrom nefrotik pada
anak merupakan penyakit ginjal anak yang paling sering ditemukan, hamper 50% mulai sakit
saat usis 1-4 tahun dan 75% mempunyai onset sebel;um usia 10 tahun. Indonesia 6
kasus/100.000 anak usia <14 tahun

Semua penyakit yang mengubah fungsi glomerulus sehingga mengakibatkan kebocoran


protein (khususnya albumin) ke dalam ruang Bowman akan menyebabkan terjadinya sindrom
ini. Etiologi SN secara garis besar dapat dibagi 3, yaitu sindroma nefrotik lesi minimal,
primer, dan sekunder. Sindrom nefrotik pada tahun pertama kehidupan, terlebih pada bayi
berusia kurang dari 6 bulan, merupakan kelainan kongenital (umumnya herediter) dan
mempunyai prognosis buruk.

Angka kejadian sindrom nefrotik memang jarang, namun penyakit ini perlu
diwaspadai terutama pada anak-anak, karena jika tidak segera diatasi akan mengganggu
sistem urinaria dan akan mengganggu perkembangan anak lebih lanjut.Disamping itu masih
banyak orang yang belum mengerti tentang seluk beluk mengenai sindrom nefrotik tanda
gejala sindrom nefrotik dan penanganannya.

4
1.2Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sindrom Nefrotik ?

2. Bagaimana Proses Terjadinya Sindrom Nefrotik ?

3. Apa Saja Klasifikasi Sindrom Nefrotik ?

4. Apa Tanda dan Gejala Sindrom Nefrotik

5. Apa Patologis Klinis Sindrom Nefrotik ?

6. Bagaimana Manifestasi Klinis Sindrom Nefrotik ?

7. Bagaimana Penatalaksanaan Sindrom Nefrotik ?

1.3Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sindrom Nefrotik

2. Untuk Mengetahui Proses Terjadinya Sindrom Nefrotik

3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Sindrom Nefrotik

4. Untuk Mengetahui Tanda dan Gejala Sindrom Nefrotik

5. Untuk Mengetahui Patologis Klinis Sindrom Nefrotik

6. Untuk Mengetahui Manifestasi Klinis Sindrom Nefrotik

7. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan Sindrom Nefrotik

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sindrom Nefrotik


o Sindrom Nefrotik adalah sindrom yang diakibatkan dari perubahan degeneratif
ginjal tanpa adanya inflamasi (Susan Martin Tucker dkk,1998).
o Sindrom Nefrotik adalah penyakit dengan gejala edema proteinuria,
hipoalbuminemia dan hiperkolestrolemia (Suryanah,1996).
o Sindrom Nefrotik merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan proteinuria,
hipoalbumin, hiperlipidemia,dan edema.Sindrom ini dapat terjadi karena faktor
yang menyebabkan permeabilitas glomerulus (Alimul Hidayat,2008).
o Sindrom Nefrotik atau nefrosis bukan satu penyakit, tetapi sekelompok gejala,
termasuk albuminuria, hipoalbuminemia, edema, hiperlipidemea, dan lipuria (Mary
Baradero dkk, 2008).

2.2 Proses Terjadinya Sindrom Nefrotik

Peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma

Sindrom Nefrotik

Proteinuria Hipoalbuminemia Edema Hiperlipidemia

Protein berkurang atau hilang

Penurunan Tekanan Osmotikplasma peningkatan tekanan


hidrostatik

Akumulasi cairan dalam rongga interstisial dan rongga


abdomen

6
2.3Klasifikasi Sindrom Nefrotik
• Sindroma Nefrotik lesi minimal
Merupakan kondisi yang tersering yang menyebabkan sindroma nefrotik pada anak
usia sekolah
• Sindroma Nefrotik Sekunder
Terjadi selama perjalanan penyakit vaskuler kolagen
• Sindroma Nefrotik Kongenital
Faktor hereditas sindroma nefrotik disebabkan oleh gen resesif autosomal

2.4 Tanda dan Gejala


• Edema
• Malase
• Sakit Kepala
• Iritabilitas
• Keletihan

2.5 Patologis Sindrom Nefrotik


1. Protein uria
Disebabkan:
▪ Permeabilitas dinding glomerulus tinggi
▪ Sebab belum jelas diketahui
▪ Pada sindrom nefrotik: ditemukan obliteransi/fusi foot processes (pedikel)
sehingga terjadi kerusakan polianion yang bermuatan negative yang dalam
keadaan normal merupakan filter/barier terhadap serum albumin yang
bermuatan negative
▪ Perubahan ini menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding kapiler
glomerulus terhadap serum protein

2. Hipoalbuminemia
Terdapat hubungan terbalik antara laju sekresi protein urin dan derajat
hipoalbuminemia disebabkan oleh proteinuria masif akibat penurunan tekanan
onkotik plasma.Hal ini untuk mempertahankan tekanan onkotik plasma maka hati
berusaha meningkatkan sintesis albumin
7
3. Edema
Menurunnya tekanan onkotik intravascular sehingga cairan merembes keruang
interstisial, tingginya permeabilitas kapiler glomerulus sehingga albumin keluar
dan menyebabkan albuminuria dan hipoalbuminemia.
Hipoalbuminemia bisa menurunkan tekanan onkotik koloid plasma intavaskular
yang bisa meningkatkan cairan transudat melewati dinding kapiler dari ruang
intravaskular ke ruang intrestial sehingga menyebabkan edema

4. Hiperipidemia, umumnya di temukan hiperkolesterolemia


Hampir semua kadar lemak dan lipoprotein meningkat.Hipoproteinemia
menstimulus sintesis protein dalam hati, termasuk lipoprotein lipase (enzim
utama yang berguna mengambil lipid dari plasma), sehingga jika lipoprotein
lipase serum menurun katabolisme lipid menurun dan menyebabkan
hiperlipidemia/hiperkolestrolemia

5. Hiperkoagulabilitas, yang akan meningkatkan resiko trombosis vena dan arteri

2.6 Manefestasi Klinis Sindrom Nefrotik


1. Edema: umumnya terlihat pada kedua kelopak mata,lambat laun edema menjadi
menyeluruh,pingang,perut dan tungkai bawah sehingga penyakit yang sebenarnya
menjadi tambah nyata.
2. Kadang-kadang pada edema yang masif terjadi robekan pada kulit secara spontan
dengan keluarnya cairan,edema pada semua jaringan menimbulkan
asites,pembengkakan skrotum atau labia,bahkan efusi pleura.
3. Gangguan gastrointestinal sering ditemukan dalam perjalanan penyakit sindrom
nefrotik.
4. Diare sering dialami pada keadaan edema yang masif, diduga penyebabnya yaitu
edema submukosa di mukosa usus.
5. Hepatomigeli dapat ditemukan pada pemeriksaan fisik,mungkin disebabkan
sintesis albumin yang meningkat/edema atau keduanya.
6. Kemungkinan adanya abdomen akut atau peritonitis harus disingkirkan dengan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainya,bila komplikasi ini tidak
ada,kemungkinan penyebab nyeri tidak diketahui.

8
7. Nafsu makan kurang berhubungan erat dengan beratnya edema yang diduga
sebagai akibatnya.
8. Malaise.
9. Hipertensi (25%).
10. Hipotensi dapat terjadi pada keadaan hipoalbumenia dan hipovolemia.
11. Diare (akibat edema intestinal).
12. Distres pernapasan (akibat edema pulmonal atu efusi pleura)

2.7 Penatalaksanaan Sindrom Nefrotik


Penatalaksanaan pada klien dengan sindrom nefrotik adalah sebagai berikut :
• Anak dengan manifestasi klinis sindrom nefrotik pertama kali sebaiknya dirawat di
rumah sakit dengan tujuan :
1. Untuk mempercepat pemeriksaan dan evaluasi pengaturan diit
2. Penanggulangan edema
3. Memulai pengobatan steroid
4. Edukasi orang tua
• Umum
1. Tirah baring sampai edema mereda
2. Cairan dan diet :
a. Cairan dibatasi sesuai kebutuhan
b. Makanan mengandung protein tinggi (1.5-2 g/kg BB/hari)
c. Makanan rendah garam (1-2 g/hari)
3. Mencegah infeksi
4. Teliti kemungkinan menderita TB
a. Uji mantoux: bila (+) profilaksis INH selama 6 bulan bersama steroid, bila
ditemukan TBC diberikan obat anti tuberkulosis (OAT)
5. Timbang BB harian
6. Ukur tekanan darah
7. Periksa kadar elektrolit: pada pemakaian diureti lebih dari 1-2 minggu

9
Asuhan Keperawatan Sindrome Nefrotik
2.1 PENGKAJIAN DATA

Tgl Pengkajian : Jam :

Oleh :

2.1.1 Biodata

1. Bayi

Nama : Bayi Ny. ” ”

Anak ke :

Umur :

Jenis kelamin : Laki laki/Perempuan

Tgl/jam lahir :

2. Orang Tua

Nama ibu :Ny ” ” Nama ayah : Tn ” ”

Umur :...Tahun Umur : ...Tahun

Agama : Agama :

Suku/bangsa : Suku/bangsa :

Pendidikan : Pendidikan :

Pekerjaan : Pekerjaan :

Penghasilan : Penghasilan :

Alamat :

10
2.1.2 Anamnesa

1. Keluhan utama

Pasien/keluarga mengatakan sembab di mata, kaki terasa berat dan dingin karena
adanya edema, perut membesar.

2. Riwayat penyakit sekarang

sesak nafas, malaise, muntah, badan bengkak

3. Riwayat penyakit dahulu

Anak pernah menderita penyakit infeksi ginjal (glumerulonefritis), penyakit


sistemik diabetes militus, edema masa neonatus, malaria, GNA (Glomerulonefritis Akut)
dan GNK (Glomerulonefritis Kronik), Hipertensi

4. Riwayat penyakit keluarga

Ada penyakit diabetes mellitus,hipertensi

2.1.3 Pemeriksaan Umum

KU :lemah

Kesadaran :composmentis, apatis, somnolent sampai koma

Tanda-tanda vital

o Tekanan darah : Hipotensi-Hipertensi

o Nadi : 70 – 110 x/mnt

o Suhu : 36,5-37,5 ⁰celsius

o RR : Pernapasan cepat

Berat Badan : Peningkatan berat badan

Lingkar perut : Ukuran Lingkar perut Bertambah

2.1.4 Pemeriksaan fisik

Kepala : edema muka terutama daerah orbita, mulut bau khas ureum

Dada : pernafasan cepat dan dalam, nyeri dada


11
Perut : adanya edema anasarka (asites), nyeri tekan abdomen kuadran satu

Ekstrimitas : edema pada tungkai.

Kulit : sianosis, akral dingin, turgor kulit menurun

2.1.5 Pemeriksaan Penunjang

Urinalisis, protein urin, pemeriksaan darah meliputi :Hb, Leukosit, Albumin

2.2 INTERPRETASI DATA DASAR

Diagnosa : Sindrom Nefrotik

DS : ada bengkak di bagian mata, perut,dan kaki,

DO :

KU :lemah

Kesadaran :composmentis, apatis, somnolent sampai koma

Tanda-tanda vital

o Tekanan darah : Hipotensi-Hipertensi

o Nadi : 70 – 110 x/mnt

o Suhu : 36,5-37,5 ⁰celsius

o RR : Pernapasan cepat

Berat Badan : Peningkatan berat badan

Lingkar perut : Ukuran Lingkar perut Bertambah

Pemeriksaan Fisik : Terdapat edema pada daerah ekstremitas, kepala, dan perut,
bibir terlihat sianosis, dan suhu akral dingin

Pemeriksaan Penunjang : Urinalisis, protein urin, pemeriksaan darah meliputi :Hb,


Leukosit, Albumin

12
2.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Protein uria, hipoalbuminemia, edema, hiperipidemia, hiperkoagulabilitas

2.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Rujuk atau Kolaborasi dengan tenaga kesehatan

2.5 INTERVENSI
1. Jalin hubungan baik dengan keluarga dan pasien agar tercipta rasa saling percaya
antara keluarga dan pasien.

Rasional :Rasa saling percaya berguna mempermudah pemberian intervensi pada


keluarga dan pasien sehingga berjalan dengan lancar.

2. Jelaskan kondisi keadaan pasien pada keluarga.

Rasional :Mengurangi rasa cemas pada keluarga.

3. Rujuk ke fasilitas yang lebih memadai

Rasional :Untuk mempercepat pemeriksaan dan evaluasi Umum


4. Tirah baring sampai edema mereda
Rasional : Untuk mengurangi edema yang terjadi
5. Mengatur Cairan dan diet :
- Cairan dibatasi sesuai kebutuhan
- Makanan mengandung protein tinggi (1.5-2 g/kg BB/hari)
- Makanan rendah garam (1-2 g/hari)
Rasional : Dengan mengatur cairan dan diet tubuh bisa menjaga keseimbangan sehingga
bisa membantu proses penyembuhan sindrom nefrotik karena diet rendah garam dapat
mengurangi penahanan cairan tubuh oleh natrium yang menyebabkan pembengakakan.
6. Mencegah infeksi
Rasional : karena beberapa infeksi dapat menyebabkan sindrom nefrotik seperti, radang
tenggorokan, hepatitis, dan mononucleosis
7. Teliti kemungkinan menderita TB
Rasional : Karena kemungkinan gejala dan tanda yang terjadi pada anak sindrom nefrotik
itu bisa merupakan tanda dan gejala TBC

13
8. Timbang BB harian
Rasional : Untuk mengukur ada tidaknya peningkatan berat badan pada anak dengan
sindrom nefrotik
9. Ukur tekanan darah
Rasional : Mencegah terjadinya hipotensi atau hipertensi
10. Periksa kadar elektrolit: pada pemakaian diureti lebih dari 1-2 minggu
Rasional : Untuk menjaga keseimbangan kadar elektrolit didalam tubuh

2.6 IMPLEMENTASI

1. Menjalin hubungan baik dengan keluarga dan pasien agar tercipta rasa saling percaya
antara keluarga dan pasien.

2. Menjelaskan kondisi keadaan pasien pada keluarga.

3. Merujuk ke fasilitas yang lebih memadai

4. Menganjurkan pasien untuk tirah baring sampai edema mereda

5. Mengatur Cairan dan diet :


- Cairan dibatasi sesuai kebutuhan
- Makanan mengandung protein tinggi (1.5-2 g/kg BB/hari)
- Makanan rendah garam (1-2 g/hari)
6. Mencegah infeksi
7. Meneliti kemungkinan menderita TB
8. Menimbang BB harian
9. Mengukur tekanan darah
10. Memeriksa kadar elektrolit: pada pemakaian diureti lebih dari 1-2 minggu

14
2.7 Evaluasi

Tanggal : Jam :

S : Pasien atau keluarga mengatakan sembab di mata berkurang, perut sudah tidak begitu
membuncit

O :

Hasil TTV :

o Tekanan darah : dbn

o Nadi : dbn

o Suhu : dbn

o RR : dbn

A : An Ny.”...... ” Umur “.......”

P :

- Menganjurkan pasien untuk tirah baring untuk mengurangi edema

- Mengatur Cairan dan diet :

Cairan dibatasi sesuai kebutuhan


Makanan mengandung protein tinggi (1.5-2 g/kg BB/hari)
Makanan rendah garam (1-2 g/hari)
- Mencegah terjadinya infeksi
- Menimbang BB harian
- Mengukur tekanan darah

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang ditandai oleh keadaan protein uria masif,
hipoproteinemia, edema, dan dapat disertai dengan hiperlipidemia dan dibagi menjadi 3
yaitu sindroma Nefrotik lesi minimal, primer, dan sekunder dengan tanda edema, sakit
kepala, dan keletihan.

3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah ilmu
pengetahuan kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada pembaca semua agar
sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

16
Daftar pustaka

1. Hidayat, Aziz Alimul.2008.Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan


Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika

2. Baradero, Mary, Mary Wilfrid Dayrit, Yokobus Siswadi.2008.Klien Gangguan


Ginjal.Jakarta:EGC

3. Suryanah.1996.Keperawatan Anak untuk Siswa SPK.Jakarta:EGC

4. Tucker, Susan Martin.1998.Standar Perawatan Pasien.Jakarta:EGC

5. Mansjoer, Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta:Media Aesculapius

17

Anda mungkin juga menyukai