324-Article Text-582-2-10-20190422
324-Article Text-582-2-10-20190422
1 AGUSTUS 2018
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864
Teknik Komputer
Universitas Bina Sarana Informatika
www.bsi.ac.id
Abstract Unstable season changes result in sensor hujan, dan LDR. Lalu untuk output kami
difficult weather to predict. This condition is a menggunakan motor DC, kipas, dan LCD 16x2.
major problem for people who are drying clothes Pada rancangan ini Motor Driver L293D berfungsi
especially during bad weather. Usually if you want sebagai penggerak motor DC untuk menarik atau
to travel, wet clothes will be dried in the house so mendorong jemuran kedalam dan keluar ruangan.
they don't get rain. This causes damp clothing to Berdasarkan hasil percobaan yang dibuat dapat
smell and requires a long time to dry. They did not diambil beberapa kesimpulan yang akan
have time to pay attention to the condition of the dilampirkan, diantaranya bentuk prototype
clothes when it was rained. For this reason, the jemuran otomatis yang dibuat, secara keseluruhan
author tries to develop an automatic clothesline dapat bekerja dengan baik dan dimungkinkan
tool so that the clothes are not exposed to rain when dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
outdoors in the sun. The main process in designing
this automatic clothesline is on UNO Arduino. Kata Kunci: Prototype Jemuran Otomatis, Sensor
Arduino UNO regulates the overall work of the LDR, Sensor Hujan, Sensor Kelembapan, Arduino
circuit including input and output. For inputs we Uno
use humidity sensors, rain sensors, and LDR. Then
for our output we use a DC motor, fan and 16x2 PENDAHULUAN
LCD. In this design the L293D Motor Driver
functions as a DC motor drive to pull or push Pemanasan global yang terjadi akhir –
clotheslines into and out of the room. Based on the akhir ini menyebabkan pergantian musim menjadi
results of the experiments made can be drawn tidak stabil. Pergantian musim yang tidak stabil
several conclusions that will be attached, including mengakibatkan cuaca sulit untuk diprediksi.
the form of automatic clothesline prototypes made, Kondisi ini menjadi masalah utama bagi
as a whole can work well and is possible to be masyarakat yang sedang menjemur pakaian
applied in everyday life. terutama pada saat cuaca buruk. Biasanya jika
hendak berpergian, pakaian yang basah akan
Keywords: Automatic Clothes Prototype, LDR dijemur didalam rumah agar tidak terkena hujan
Sensor, Rain Sensor, Humidity Sensor, Arduino Uno (Siswanto, 2015). Hal tersebut megakibatkan
pakaian lembap menjadi berbau serta
Intisari Pergantian musim yang tidak stabil membutuhkan waktu yang lama agar dapat kering
mengakibatkan cuaca sulit untuk diprediksi. (Firmansyah, 2015). Untuk menghindarinya
Kondisi ini menjadi masalah utama bagi diperlukan proses menjemur pakaian di luar
masyarakat yang sedang menjemur pakaian ruangan agar pakaian dapat kering secara merata
terutama pada saat cuaca buruk. Biasanya jika akibat pemanasan dari matahari. Maka dari itu
hendak berpergian, pakaian yang basah akan diperlukan seseorang yang tinggal dirumah untuk
dijemur didalam rumah agar tidak terkena hujan. menjaga pakaian agar tidak terkena hujan. Hal ini
Hal tersebut megakibatkan pakaian lembap mengakibatkan pengeluaran bertambah,
menjadi berbau serta membutuhkan waktu yang dikarenakan membutuhkan tenaga kerja lebih.
lama agar dapat kering Mereka tidak sempat Melihat kondisi ini penulis mencoba membantu
memperhatikan kondisi pakaian apabila terkena para masyarakat agar proses penjemuran pakaian
hujan (Laksono & Abidin, 2014). Untuk itu penulis dapat dilakukan tanpa memikirkan gangguan
mencoba mengembangkan alat jemuran pakaian hujan saat kondisi siang maupun malam hari.
otomatis agar pakaian tidak terkena hujan jika Untuk itu diperlukan alat yang dapat bekerja
dijemur di luar ruangan. Proses utama dalam secara otomatis untuk dapat memindahkan
perancangan jemuran otomatis ini terdapat pada pakaian kedalam rumah apabila terjadi hujan
arduino UNO. Arduino UNO mengatur keseluruhan (Rismawan, Sulistiyanti, & Trisanto, 2018) dan
kerja rangkaian termasuk input dan output. Untuk kondisi lainya.
Input kami menggunakan sensor kelembapan,
91
VOL. 4. NO. 1 AGUSTUS 2018 JURNAL ILMU PENGETAHUAN
E-ISSN: 2527-4864 DAN TEKNOLOGI KOMPUTER
Pada saat ini memang sudah ada alat Penjelasan blok diagram alat sebagai berikut :
penjemur otomatis yaitu hasil penelitian dari 1. Aktivator
Siswanto, Deny, dan Slamet Winardi tetapi hanya Aktivator merupakan bagian pada
mengunakan sensor LDR dan sensor rintik hujan. perancangan alat yang berfungsi sebagai pemberi
Hal tersebut masih kurang efektif karena hanya tegangan atau catu daya untuk mengaktifkan
membutuhkan sinar matahari dan rintik hujan seluruh komponen dan bagian - bagian rangkaian.
untuk membuat alat tersebut bekerja tanpa Sumber tegangan untuk alat ini adalah adaptor 12
memperhatikan basah atau keringnya pakaian. V untuk mengaktifkan Arduino UNO serta
Maka dari itu penulis mengembangkan lagi alat perangkat lainnya.
tersebut dengan menambahkan sensor 2. Input
kelembapan yang bertujuan untuk mendeteksi Input merupakan komponen masukan yang
apakah pakaian tersebut basah atau kering. Selain digunakan untuk memberi sinyal atau data kepada
itu kami juga menambahkan perangkat lain seperti mikrokontroler yang akan diproses oleh
LCD untuk menampilkan kondisi pakaian, kondisi komponen output. Komponen input tersebut
cuaca, dan kipas sebagai pengering. terdiri dari :
a) Sensor LDR (Light Dependent Resistor),
BAHAN DAN METODE berfungsi sebagai alat pendeteksi cahaya
untuk mengetahui kondisi malam dan siang
Pakaian merupakan suatu kebutuhan dengan cara memberikan sinyal analog 0
pokok yang wajib digunakan oleh manusia. sampai 1023 dimana 0 kondisi siang
Terutama kebersihannya, setelah digunakan sedangkan 1023 kondisi malam dan
pakaian harus dicuci agar tetap bersih lalu menampilkan kondisinya pada LCD.
dikeringkan agar tetap nyaman digunakan. Untuk b) Sensor hujan, berfungsi sebagai alat
mengeringkan pakaian dibutuhkan waktu yang pendeteksi hujan yang memberikan sinyal
lama dalam prosesnya, serta banyak usaha yang digital hujan (1) dan cerah (0) untuk
diperlukan. Terutama untuk masyarakat yang menggerakkan posisi jemuran ke dalam
sibuk dalam pekerjaannya. Mereka tidak sempat ruangan dan menampilkan kondisi cuaca pada
memperhatikan kondisi pakaian apabila terkena LCD.
hujan. Untuk itu penulis mencoba c) Sensor kelembapan, berfungsi sebagai alat
mengembangkan alat jemuran pakaian otomatis pendeteksi kelembapan pada pakaian dengan
agar pakaian tidak terkena hujan jika dijemur di cara memberikan sinyal analog 0 sampai 1023
luar ruangan. dimana 0 kondisi basah sedangkan 1023
Proses utama dalam perancangan kondisi kering dan menampilkan kondisinya
jemuran otomatis ini terdapat pada arduino UNO. pada LCD.
Arduino UNO mengatur keseluruhan kerja
rangkaian termasuk input dan output. Untuk Input 3. Output
kami menggunakan sensor kelembapan, sensor Output merupakan hasil pengolahan
hujan, dan LDR. Lalu untuk output kami sinyal/data dari komponen input yang telah
menggunakan motor DC, kipas, dan LCD 16x2. diproses oleh Arduino UNO dan akan diteruskan
Pada rancangan ini Motor Driver L293D berfungsi ke komponen selanjutnya. Komponen output yang
sebagai penggerak motor DC untuk menarik atau digunakan adalah:
mendorong jemuran kedalam dan keluar ruangan. a) Motor DC, berfungsi sebagai penggerak yang
akan menggerakkan posisi jemuran ke dalam
Blok Diagram Alat dan keluar bangunan rumah.
b) Kipas, berfungsi untuk mengeringkan pakaian
ketika kondisi hujan dan kondisi malam.
Aktivator
Adaptor 12V
c) LCD 16x2, berfungsi untuk menampilkan
kondisi cuaca (hujan dan cerah), kondisi
cahaya (siang dan malam), dan kondisi
pakaian (basah dan kering).
Output
d) Motor driver L293D, berfungsi sebagai h-
Input Proses
Sensor Cahaya Arduino UNO
Motor DC bridge atau driver pemberi sinyal untuk
Kipas
Sensor Hujan
Sensor Kelembapan
LCD 16 X 2
Motor Drive L293D
menggerakan motor DC agar dapat berputar
searah jarum jam atau sebaliknya dan juga
dapat mengatur kecepatan putaran yang
Sumber: (Pratama & Yudatama, 2018) dihasilkan.
Gambar 1. Blok Diagram Alat
4. Proses
92
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 4. NO. 1 AGUSTUS 2018
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864
Proses merupakan komponen utama yang dibuat pada listing program. Syarat utama untuk
berfungsi sebagai pengelola data yang diterima membuat alat ini bekerja adalah jika kondisi
dari komponen input dan kemudian di teruskan ke pakaian basah. Salah satu kondisinya yaitu jika
komponen output. Dalam proses ini Arduino UNO cuaca cerah dan cahaya dalam kondisi terang
sebagai pengatur keseluruhan kerja alat pada maka dinamo penggerak pakaian akan bergerak
rangkaiannya. keluar ruangan, sedangkan ketika kondisi gelap
atau hujan maka jemuran akan bergerak kedalam
Skema Rangkaian ruangan dan kipas akan menyala untuk
mengeringkan pakaian. Ketika pakaian yang ada
diluar ruangan kering maka secara otomatis
jemuran akan bergerak kedalam ruangan.
Arduino menggunakan 2 jenis pin yaitu
pin analog dan pin digital. Pada alat ini kami
menggunakan pin analog sebagai pin pembaca
nilai resistansi yang dihasilkan pada sensor ldr
dan sensor kelembapan. Sedangkan pin digital
digunakan sebagai pembaca nilai HIGH (5v) dan
LOW (0v) atau nilai 1 dan 0 pada sensor hujan.
Flowchart Program
Start
Inisialisasi
Vcc 5v pin
Gnd Gnd pin End
DO Pin 9
Sensor LDR Sumber: (Pratama & Yudatama, 2018)
Vcc 5v pin Gambar 3. Flowchart
Gnd Gnd pin
DO Pin A3 Konstruksi Sistem (Coding)
Sensor Kelembapan Pada bahasan ini dijelaskan tentang
Vcc 5v pin
Gnd Gnd pin
konstruksi sistem program secara detail, meliputi
AO A2 variabel dan library, inisialisasi program,
LCD 16x2 pembacaan input, pemrosesan, pengendalian
Vcc 5v pin output program, dan fungsi yang digunakan.
Gnd Gnd pin
SCL Pin A5
SDA Pin A4
Variabel dan Library
Motor Penggerak Jemuran Dibawah ini adalah variabel dan library
Positif Input 1(M2) motor driver yang digunakan dalam pembuatan jemuran
Negatif Input 2(M2) motor driver otomatis :
Kipas
Positif Input 1(M3) motor driver #include <LiquidCrystal_I2C.h>
Negatif Input 2(M3) motor driver #include <AFMotor.h>
Sumber: (Pratama & Yudatama, 2018) LiquidCrystal_I2C
lcd(0x27, 2,1,0,4,5,6,7,3,POSITIVE);
AF_DCMotor motor(2);
Cara Kerja AF_DCMotor kipas(3);
Rangkaian jemuran otomatis bekerja #define s_cahaya A3;
apabila cuaca memenuhi syarat kondisi yang #define s_kelembaban A2;
#define s_hujan 9;
93
VOL. 4. NO. 1 AGUSTUS 2018 JURNAL ILMU PENGETAHUAN
E-ISSN: 2527-4864 DAN TEKNOLOGI KOMPUTER
int n_cahaya=0;
Pada arduino IDE void loop merupakan
int n_kelembaban=0;
int n_hujan; fungsi perulangan yang bekerja mengulang
int j=1, i=0; pembacaan perintah saat perintah terakhir
bool indoor=true; didalam fungsi ini dibaca. fungsi ini merupakan
char* k_pakaian[]={"BASAH ","KERING"};
salah satu fungsi utama untuk meletakan perintah
char* k_cuaca[]={"HUJAN","CERAH"};
char* k_ldr[]={"SIANG","MLM/GLP"}; yang digunakan agar alat dapat bekerja.
int x; Perintah nilai_variabel =
int y; analogRead(posisi_pin); digunakan untuk
int z;
membaca tegangan yang di input pada posisi_pin
kemudian mengubah hasilnya menjadi bilangan
Untuk membuat modul LCD (I2c) dan bulat yang diisikan pada nilai_variabel.
motor driver L293D bekerja kami menggunakan Dikarenekan papan arduino menggunakan
dua library yaitu LiquidCrystal_I2C.h dan panjang resolusi data sebesar 10 bit maka skala
AFMotor.h. LiquidCrystal_I2C.h berisikan perintah pembacaan tegangan dari 0V – 5V jika
- perintah untuk menentukan posisi pin yang dikonversikan ke nilai bilangan desimal menjadi 0-
digunakan serta perintah untuk menampilkan 1023, hasil tersebut didapat dari resolusi data =
huruf dan angka pada layar LCD. Sedangkan 2n - 1 = 210 – 1 = 1024 – 1 = 1023 dimana n
AFMotor.h berisikan perintah untuk menggerakan merupakan panjang bit papan arduino UNO.
motor DC melalui motor shield L293D agar dapat Perintah nilai_variabel = digitalRead(posisi_pin)
bergerak searah atau berlawanan jarum jam, serta digunakan untuk membaca apakah pin digital
dapat untuk mengatur kecepatan motor DC sesuai diberi atau tidak diberi tegangan oleh modul
kebutuhan pengguna. sensor. Jika diberi tegangan maka nilai_variabel
akan bernilai HIGH(5v) dan jika tidak ada
Initialisasi tegangan yang mengalir maka nilai_variabel akan
Initialisasi merupakan proses untuk bernilai LOW(0v). Kondisi HIGH jika diubah
menentukan perintah setingan awal ketika alat menjadi nilai desimal bernilai 1, sedangkan
dinyalakan termasuk fungsi dari variabel pin kondisi LOW jika diubah menjadi nilai desimal
sebagai input/output yang akan diproses akan bernilai 0.
selanjutnya. Berikut adalah initialisasi yang Perintah y = n_hujan; digunakan untuk
digunakan dalam pembuatan alat jemuran memberi variabel y sama dengan hasil yang
otomatis: dikeluarkan dari variabel n_hujan. nilai dari
variabel y digunakan untuk menentukan array
void setup
{ dari variabel k_cuaca dimana jika nilai y = 1 maka
lcd.begin(16,2); cuaca dalam kondisi cerah dan jika nilai y = 0
pinMode(s_cahaya, INPUT); maka cuaca dalam kondisi hujan.
pinMode(s_kelembaban, INPUT);
Fungsi ldr_s digunakan untuk
motor.setSpeed(80);
kipas.setSpeed(180); menentukan cahaya yang dideteksi dari sensor
motor.run(RELEASE); apakah dalam kondisi gelap atau kondisi terang
projectBY(); yang kemudian hasilnya akan ditampilkan pada
}
layar lcd.
Pada arduino IDE void setup merupakan salah satu
fungsi utama untuk mengaktifkan pin-pin pada variabel yang Main Program
telah diatur serta sebagai konfigurasi awal yang diperlukan Setelah sensor melakukan penginputan
untuk memulai proses utama.
data, selanjutnya akan diteruskan dengan
Input menentukan kondisi pakaian, cahaya, dan cuaca.
Pada jemuran otomatis proses input dilakukan oleh Hal ini bertujuan untuk menentukan kemana arah
sensor. Bentuk data yang dihasilkan dari sensor berupa posisi jemuran diletakkan dan kapan saat kipas
tegangan yang akan diolah menjadi bilangan desimal. Data
akan menyala. Berikut adalah kondisi utama yang
berbentuk bilangan ini digunakan untuk mengukur tingkat
tegangan yang dihasilkan dan kemudian dapat dibuatkan digunakan untuk memproses input dalam
kondisinya. Berikut adalah perintah yang digunakan untuk pembuatan jemuran otomatis :
membaca nilai desimal yang dihasilkan oleh sensor:
if(n_kelembaban < 1000){
void loop x=0;
{ if(n_cahaya < 400){
n_cahaya=analogRead(s_cahaya); if(n_hujan == 1){
n_kelembaban=analogRead(s_kelembaban); indoor= false;
n_hujan = digitalRead(s_hujan); kipas.run(RELEASE);
y= n_hujan; }
ldr_s(); else{
94
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 4. NO. 1 AGUSTUS 2018
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864
void projectBY() {
kondisi diatas bertugas sebagai pemberi
lcd.setCursor(0,0);
nilai pada suatu variabel yang kemudian nilai lcd.print("ROBOTIC;NOTES");
tersebut digunakan untuk menentukan kondisi lcd.setCursor(0,1);
output. Nilai ADC beperan penting untuk lcd.print(" T.A PROJECT");
delay(4000);
menentukan apakah nilai variabel indoor bernilai lcd.clear();
false atau true. Nilai ADC didapat dari hasil lcd.setCursor(0,0);
konversi tegangan sensor yang dirubah menjadi lcd.print("VIOLETTA SURYA.P");
nilai digital oleh arduino uno. lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("13150361");
delay(3000);
Output lcd.clear();
Setelah melakukan pembacaan kondisi, lcd.setCursor(0,0);
selanjutnya akan diteruskan dengan menggerakan lcd.print("YUSUF PRIBADI.Y");
lcd.setCursor(0,1);
dinamo kearah yang telah ditentukan dari kondisi lcd.print("13150304");
yang telah dibuat. Berikut adalah kodingan hasil delay(3000);
keluaran output yang digunakan dalam membuat lcd.clear();}
alat jemuran otomatis :
Kondisi diatas digunakan untuk menampilkan
if (indoor == false && i == 0){ nama kelompok, nama mahasiswa, dan nim pada
notif();
awal saat arduino dinyalakan.
motor.run(BACKWARD);
delay(1000);
motor.run(RELEASE);} void ldr_s(){
i = 1; if(n_cahaya >1000){
j = 0; z=1;
}} }
if (indoor == true && j == 0) { else{
notif(); z=0; }}
motor.run(FORWARD);
delay(2000); Perintah diatas merupakan kondisi yang
motor.run(RELEASE);
digunakan untuk menentukan notifikasi agar
i = 0;
j = 1; menampilkan kondisi sensor cahaya pada layar
}} LCD.
95
VOL. 4. NO. 1 AGUSTUS 2018 JURNAL ILMU PENGETAHUAN
E-ISSN: 2527-4864 DAN TEKNOLOGI KOMPUTER
diproses menjadi nilai digital yang sesuai dengan Hasil Percobaan Output
data pengolahannya yaitu 10 bit resolusi data, Hasil keluaran output yang digunakan
dengan tegangan 0-5v maka konversi data ADC dalam percobaan ini yaitu komponen perangkat
yang dihasilkan yaitu 0-1023. Pada alat ini yang keras yang mengirim hasil akhir data yang
menggunakan konversi ADC hanya pada sensor diperoleh dari sensor-sensor(komponen input)
LDR dan sensor kelembapan. Sensor hujan dan diproses oleh arduino UNO untuk diteruskan
menggunakan pin digital dengan angka masukan 0 ke perangkat selanjutnya. Komponen yang
dan 1 untuk menentukan hujan atau tidaknya menggerakkan motor DC yaitu motor shield
kondisi cuaca. Berikut adalah rumus ADC yang L293D. Pada hasil percobaan ini akan
digunakan untuk merubah tegangan dari sensor menampilkan perintah yang digunakanmotor
menjadi bilangan desimal : shield L293D untuk membuat motor dc bergerak
pada posisi tertentu, berikut adalah data tabel
𝑉𝑖𝑛 ∙ 𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 perintah untuk menggerakkan motor dc
𝐴𝐷𝐶 =
𝑉𝑟𝑒𝑓 menggunakan motor shield L293D :
Untuk menghitung nilai tegangan yang masuk ke Tabel 4. Hasil Percobaan Output
pin arduino menggunakan rumus sebagai berikut: Motor shield L293D Keadaan
Perintah Input 1 Input 2 Motor
𝐴𝐷𝐶 ∙ 𝑉𝑟𝑒𝑓 RELEASE 0 0 Diam
𝑉𝑖𝑛 = FORWARD 0 1 Maju
𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 BACWARD 1 0 Mundur
Di bawah ini adalah tabel hasil pengujian sensor Sumber: (Pratama & Yudatama, 2018)
pada jemuran otomatis menggunakan multitester
Hasil Percobaan Keseluruhan
untuk menghitung tegangan yang masuk ke
arduino UNO: Kondisi diperlukan untuk menuntukan
kapan jemuran akan bergerak dan kapan jemuran
tersebut diam. Berikut adalah tabel kondisi saat
Tabel 2. Nilai Tegangan Hasil Percobaan Input
No Sensor Nilai Keadaan alat bekerja melakukan input/output data pada
Kondisi terang Arduino UNO :
0.16 Vdc
LDR (< 1,96 Vdc)
01
(Analog) Kondisi gelap Tabel 5. Hasil Percobaan Keseluruhan
4.99 Vdc
(> 1,96 Vdc) No
Pakaian basah Input Output
Kondisi
3.04 Vdc
(< 4,89 Vdc) Sensor Sensor Sensor Posisi Kondisi
Kelembapan Kelembaban LDR Hujan Motor Kipas
Pakaian
02 (Analog) DC
4.98Vdc kering(> 4,89
Vdc) Bergerak
Tidak
1 Basah Terang ke Mati
0 Vdc Kondisi hujan hujan
outdoor
03 Hujan (Digital)
5 Vdc Kondisi cerah Bergerak
Sumber: (Pratama & Yudatama, 2018) 2 Basah Terang Hujan ke Hidup
indoor
Bergerak
Tidak
Dibawah ini adalah table 3 hasil percobaan input 3 Basah Gelap
hujan
ke Hidup
berdasarkan tegangan yang dikonversi ke indoor
Bergerak
bilangandesimal dari pin analog dan digital 4 Basah Gelap Hujan ke Hidup
Arduino UNO : indoor
Bergerak
Tabel 3. Nilai ADC Hasil Percobaan Input 5 Kering Terang
Tidak
ke Mati
hujan
indoor
No Sensor Nilai Keadaan Bergerak
0,16 𝑉𝑑𝑐 ∙ 1023 6 Kering Terang hujan ke Mati
ADC = Terkena indoor
5𝑣 cahaya(terang)
LDR = 32 Bergerak
01 Tidak
(Analog) 4,99 𝑉𝑑𝑐 ∙ 1023 7 Kering Gelap ke Mati
ADC = Tidak terkena hujan
5𝑣 indoor
cahaya (gelap)
= 1022 Bergerak
3,04 𝑉𝑑𝑐 ∙ 1023 8 Kering Gelap Hujan ke Mati
ADC = Pakaian
5𝑣 indoor
basah(<1000)
Kelembapan = 622
Sumber: (Pratama & Yudatama, 2018)
02 (Analog) 4,98 𝑉𝑑𝑐 ∙ 1023
ADC = Pakaian
5𝑣 kering(>1000)
= 1018 Keterangan :
Hujan 0 Kondisi hujan
03
(Digital) 1 Kondisi cerah
a) Kondisi pertama, keadaan pakaian dalam
Sumber: (Pratama & Yudatama, 2018) kondisi basah, sensor LDR mendeteksi cahaya
dalam kondisi terang, dan sensor hujan
96
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 4. NO. 1 AGUSTUS 2018
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864
mendeteksi bahwa kondisi tidak hujan, maka ruangan, kipas dalam kondisi mati dan
motor dc akan menggerakkan pakaian ke luar menampilkan notifikasi ke lcd sesuai dengan
ruangan, kipas dalam kondisi mati dan kondisi sensor.
menampilkan notifikasi ke lcd sesuai dengan
kondisi sensor. Kelebihan Hardware dan Software pada Alat
b) Kondisi kedua, keadaan pakaian dalam
kondisi basah, sensor LDR mendeteksi cahaya Prototype jemuran otomatis terdapat beberapa
dalam kondisi terang, dan sensor hujan kelebihan pada hardware diantaranya sebagai
mendeteksi bahwa kondisi hujan, maka motor berikut :
dc akan menggerakkan pakaian ke dalam a) Sensor kelembapan dapat mendeteksi kondisi
ruangan, lalu kipas akan menyala dan pakaian sehingga alat hanya bekerja saat
menampilkan notifikasi ke lcd sesuai dengan kondisi pakaian basah.
kondisi sensor. b) Adanya sensor LDR untuk mendeteksi kondisi
c) Kondisi ketiga, keadaan pakaian dalam cahaya sehingga alat dapat bersiaga jika
kondisi basah, sensor LDR mendeteksi cahaya kondisi gelap.
dalam kondisi gelap, dan sensor hujan
mendeteksi bahwa kondisi tidak hujan, maka Selain kelebihan pada hardware terdapat juga
motor dc akan menggerakkan pakaian ke kelebihan pada software, yaitu sebagai berikut :
dalam ruangan, lalu kipas akan menyala dan a) Arduino IDE mudah dalam uploading program
menampilkan notifikasi ke lcd sesuai dengan dengan tampilan tool yang mudah dipahami.
kondisi sensor. b) Aplikasi tergolong ringan tidak memerlukan
d) Kondisi keempat, keadaan pakaian dalam perangkat komputer yang memiliki spesifikasi
kondisi basah, sensor LDR mendeteksi cahaya tinggi untuk menjalankannya.
dalam kondisi gelap, dan sensor hujan c) Dengan penggunaan bahasa C++
mendeteksi bahwa kondisi hujan, maka motor pemrograman jadi tidak terlalu sulit, dan
dc akan menggerakkan pakaian ke dalam mudah digunakan untuk membuat project
ruangan, lalu kipas akan menyala dan yang diinginkan mengunakan sensor atau
menampilkan notifikasi ke lcd sesuai dengan modul yang disediakan oleh pihak arduino
kondisi sensor. atau pihak pengembang lainnya.
e) Kondisi kelima, keadaan pakaian dalam
kondisi kering, sensor LDR mendeteksi cahaya
dalam kondisi terang, dan sensor hujan Solusi Permasalahan
mendeteksi bahwa kondisi tidak hujan, maka Berikut ini solusi pemecahan masalah
motor dc akan menggerakkan pakaian ke hardware yang ada pada prototype jemuran
dalam ruangan, kipas dalam kondisi mati dan otomatis diantaranya sebagai berikut :
menampilkan notifikasi ke lcd sesuai dengan a) Untuk membuat rancangan prototype agar
kondisi sensor. dapat digunakan dalam kehidupan nyata, kita
f) Kondisi keenam, keadaan pakaian dalam perlu menambah voltase dengan
kondisi kering, sensor LDR mendeteksi cahaya menggunakan relay yang berfungsi untuk
dalam kondisi terang, dan sensor hujan meberi arus tegangan apabila diberi sinyal
mendeteksi bahwa kondisi hujan, maka motor oleh arduino dan akan meneruskannya ke
dc akan menggerakkan pakaian ke dalam komponen penggerak sehingga dengan
ruangan, kipas dalam kondisi mati dan menggunakan relay inverter ( mengubah DC
menampilkan notifikasi ke lcd sesuai dengan voltase rendah ke AC 220v) kita dapat
kondisi sensor. mengaplikasikan motor penggerak yang
g) Kondisi ketujuh, keadaan pakaian dalam bertorsi tinggi dan kipas yang bertegangan
kondisi kering, sensor LDR mendeteksi cahaya besar hingga 220v.
dalam kondisi gelap, dan sensor hujan b) Untuk membuat sensor probe pada sensor
mendeteksi bahwa kondisi tidak hujan, maka kelembapan dapat mendeteksi banyak
motor dc akan menggerakkan pakaian ke pakaian, kita perlu mengganti sensor probe
dalam ruangan, kipas dalam kondisi mati dan dengan ukuran yang lebih panjang sesuai
menampilkan notifikasi ke lcd sesuai dengan dengan kebutuhan yang diperlukan sehingga
kondisi sensor. dapat mendeteksi seluruh pakaian yang akan
h) Kondisi kedelapan, keadaan pakaian dalam kita jemur.
kondisi kering, sensor LDR mendeteksi cahaya c) Untuk mengatasi kurangnya sensitifitas
dalam kondisi gelap, dan sensor hujan sensor kelembapan, kita perlu menyetel
mendeteksi bahwa kondisi hujan, maka motor Trimpot yang ada pada sensor hingga
dc akan menggerakkan pakaian ke dalam mencapai sensitifitas yang diinginkan .
97
VOL. 4. NO. 1 AGUSTUS 2018 JURNAL ILMU PENGETAHUAN
E-ISSN: 2527-4864 DAN TEKNOLOGI KOMPUTER
d) Untuk mengatasi kondisi sensor hujan yang program menggunakan Arduino IDE. Lakukan
basah kita perlu menyetel trimpot dengan penyetelan sensor dengan memutar trimpot pada
mengurangi sensitifitas dari sensor sehingga sensor agar alat bekerja sesuai dengan yang di
sensor hanya dapat mendeteksi genangan inginkan.
atau percikan air yang terjadi secara terus
menerus. REFERENSI
98