NIM : 1919720009
Prodi : Pasca Sarjana Kesmas UKB
Semester :2
Dosen Pengampu : dr. H. Welly Refnealdy Ch, M.Kes, PhD
1.Alokasi sumber daya diantara berbagai upaya kesehatan. Jumlah sumber daya yang
dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
2. pengorganisasian dan pembiayaan dari berbagai pelayanan kesehatan, efisiensi
pengalokasian dan penggunaan berbagai sumber daya.
3. dampak upaya pencegahan, pengobatan, dan pemulihan kesehatan pada individu dan
masyarakat.
4. interaksi antara penawaran (supply) dan permintaan (demand) terhadap perawatan
kesehatan serta konsekuensi – konsekuensinya seperti : konsekuensi uang, waktu
pembayaran, rasionalisasi system, siapa yang mendapat dan siapa yang tidak mendapat
pelayanan. Apakah akibat dari berbagai cara pembiayaan dan pengorganisasian di sector
kesehatan dalam kaitannya dengan kriteria efisiensi dan pemerataan.
5.Cara apa yang ada untuk mencapai secara maksimum berbagai tujuan dari sektor
kesehatan, misalnya system perencanaan, dan sampai sejauh mana cara – cara tersebut
efektif
Asuransi kesehatan adalah istilah yang merujuk pada tindakan, system atau bisnis
perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk kesehatan dan mendapat
penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti
kematian atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka
waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut, dan
memberikan manfaat kepada pemegang polis atas jaminan biaya kesehatan atau
perawatan ketika terjadi kecelakaan atau jatuh sakit.
Asuransi kesehatan di Jerman r dipegang oleh badan yang bernama AOK yang mengelola
hampir 70% peserta peserta asuransi kesehatan social di Jerman. Semua penduduk
dengan penghasilan di bawah EUR 3.375 perbulan wajib membayar kontribusi untuk
asuransi kesehatan kesehatan yang kini mencapai 14 persen dari upah sebulan. Penduduk
yang berpenghasilan diatas itu, boleh tidak menjadi peserta asuransi nasional, akan tetapi
sekali mereka tidak ikut (opt out) dengan membeli asuransi kesehatan komersial, mereka
tidak diperkenankan lagi ikut asuransi social. Akibatnya, hanya 10% saja penduduk
Jerman yang membeli asuransi kesehatan komersial. Sedangkan di Jepang penyelenggara
asuransi tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah. Sementara asuransi kesehatan
bagi pekerja aktif di sektor formal diatur dengan UU asuransi sosial kesehatan secara
terpisah. Dalam sistem asuransi kesehatan di Jepang, peserta dan anggota keluarganya
harus membayar biaya (cost sharing) yang besarnya bervariasi antara 20-30 % dari biaya
kesehatan di fasilitas kesehatan. Bagian biaya inilah yang menjadi pangsa pasar asuransi
kesehatan komersial.