Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan/ Kelas : XII
Nama Agenda : Nilai-Nilai Dasar ASN ( Etika Publik )
Nama Peserta : Yudi Gustira, S.Pd
No. Daftar Hadir :
Lembaga Penyelenggara : PPSDM Kemendagri Regional Bandung
Pelatihan

A. Pokok Pikiran
1. Rangkuman Materi
Etika adalah refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Etika
publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai
kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan yang dipraktikkan dalam
wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan
masyarakat. Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma
yang menentukan baik atau buruk dan benar atau salah suatu perilaku,
tindakan dan keputusan yang mengarahkan kebijakan publik dalam
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Terdapat tiga dimensi etika publik diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Dimensi kualitas pelayanan publik, etika publik menekankan pada
aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga etika publik
membentuk integritas pelayanan publik.
2. Dimensi modalitas, unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni
akuntabilitas, transparansi dan netralitas.
3. Dimensi tindakan integritas publik, tindakan yang sesuai dengan
nilai, tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral
yang tercermin dalam kesederhanaan hidup.
Kita sebagai ASN wajib mengaktualisasikan etika publik, karena
pada dasarnya fungsi ASN menurut UU No. 5 tahun 2014 adalah
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat serta
pemersatu bangsa. Tugas seorang ASN adalah melayani masyarakat
sesuai etika publik yang ada. Etika publik memberikan aturan atau
standar pelayanan yang sesuai dengan norma yang berlaku.
Terdapat kode etik badi ASN dalam mengaktualisasikan etika
publik, kode etik tersebut adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah
laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Dengan
kata lain, kode etik merupakan aturan tertulis yang secara sistematik
sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada
saat yang dibutuhkan akan dapat difungsikan sebagai alat untuk
menghakimi segala macam tindakan yang secara logika dinilai
menyimpang dari kode etik. Berikut adalah kode etik dan kode perilaku
ASN :

1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan


berintegritas tinggi
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintah
6. menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara
7. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan
10. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN

2. Profil Tokoh
Baharuddin Lopa, S.H adalah Jaksa Agung
Republik Indonesia sejak 6 Juni 2001 sampai
wafatnya pada 3 Juli 2001. Pria kelahiran Mandar,
Sulawesi Selatan pada 27 Agustus 1935 ini juga
adalah mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi.
Baharuddin Lopa terkenal keras dengan aturan yang prinsipil seperti
semua anggota keluarganya dilarang menggunakan kendaraan dinas
untuk keperluan pribadi, bahkan anak-anaknya pun dilarang untuk
diantar ke sekolah dengan menggunakan kendaraan dinas, tidak hanya
itu Baharuddin Lopa mengunci telepon rumah dinas agar tidak digunakan
kepentingan pribadi keluarganya.
Baharuddin Lopa dikenal sebagai jaksa yang hampir tidak punya
rasa takut kecuali kepadal Allah SWT. Sepanjang karirnya di kejaksaan
Lopa pernah menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi Tenggara,
Aceh, Kalimantan Barat serta Sulawesi Selatan dan juga pernah
menjabat sebagai Kepala Pusdiklat Kejaksaan Agung di Jakarta. Begitu
menjabat sebagai Jaksa Agung, Baharuddin Lopa langsung bekerja
keras memberantas korupsi, beliau bersama para stafnya sudah terbiasa
bekerja hingga pukul 23.00. Meski menjabat sebagai Jaksa Agung hanya
selama 1,5 bulan, Baharuddin Lopa berhasil menggerakkan Kejaksaan
Agung untuk menuntaskan perkara-perkara dan mencatat deretan
panjang konglomerat dan pejabat yang diduga telibat KKN untuk diseret
ke pengadilan, ketegasan dan keberaniannya menjadi teladan bagi kita
semua.

B. Penerapan
Penerapan etika publik sebagai seorang guru di SMPN 2 Bungbulang
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan semua tugas dengan penuh tanggung jawab.
2. Memelihara semua sarana dan prasarana sekolah dan tidak
menggunakannya untuk keperluan pribadi.
3. Memberikan informasi kependidikan tentang peserta didik secara
benar dan akurat terkait kepentingan kedinasan.
4. Melaksanakan semua tugas dengan cermat dan teliti dengan
mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran dan
melaporkannya kepada kepala sekolah.

Anda mungkin juga menyukai