Ayah dari Nabi Ibrahim as adalah pembuat patung berhala yang juag
goa yang mustahil akan ditemukan orang. Hal ini dilakukan dalam
oleh siapapun di muka bumi ini sebagai penguasa. Oleh karena itu,
sebagai sosok lelaki yang tangguh hingga selamat dari segala macam
semua orang seperti gila pada patung. Hampir setiap rumah dan
Allah SWT selama ini. Serta mengajak semua orang untuk senantiasa
tidak penting.
justru Raja namrud yang berkuasa itu adalah Tuhan? Kemudian dia
seperti itu."
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata:
"Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku".
mempersekutukan Tuhan.
Sejak saat itu pun dia meyakini bahwa bukan berhala-berhala itu Tuhan
bukan lagi berhala. Jagat raya dan seluruh isinya serta hukum yang
berlaku di dalamnya, cukup kuat untuk menjadi bukti keesaan Allah dan
para pengikutnya.
ayahnya sendiri.
Itu adalah berhala yang paling besar. Kemudian dia meletakkan kapak
semakin geram dan berkata: "Lalu siapa lagi kalau bukan engkau,
bukankah kau berada di sini saat kami pergi dan bukankah engkau
"Ya, tapi bukan aku yang menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir,
berbuat semacam itu!". Mendengar hal itu dengan tegas Nabi Ibrahim
oleh mereka Tuhan yang selama ini disembah tidak dapat melihat,
hidup.
kayu. Tetapi Allah lebih berkuasa dalam segala hal. Allah belum
Ibrahim telah hancur menjadi abu bersama api itu. Namun, begitu
terkejutnya mereka setelah api yang menyala dahsyat itu padam. Nabi
Sejak saat itu, pengikut Namrud berpaling dan menjadi umat Nabi