PENDAHULUAN
safety”. Ini berarti bukan hanya mutu pelayanan yang harus ditingkatkan tapi
yang lebih penting lagi adalah menjaga keselamatan pasien secara konsisten
dan terus menerus. Keselamatan (safety) yang telah menjadi isu global
memiliki lima isu penting yang terkait dengan keselamatan, yaitu keselamatan
Angka Kematian Ibu (AKI) sampai saat ini masih menjadi salah satu
angka kematian ibu hingga ¾-nya tahun 1990-2015. Sesuai data hasil Survei
hidup (2007) menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan target
1
2
MDG’s yang ditetapkan yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
juga menjadi target MDG’s nomor empat yaitu menurunkan angka kematian
anak yang saat ini masih tinggi berdasarkan SDKI 2012 menunjukkan
Indonesia sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup yang disebabkan oleh tiga
faktor utama, yaitu kesulitan bernafas saat lahir (asfiksia), infeksi, dan
Pekerja yang sehat adalah faktor penentu yang vital untuk pertumbuhan
mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja,
setiap hari dihadapkan kepada tugas yang berat untuk bekerja dengan aman
yang tertular Hepatitis B dan C serta HIV yang ditularkan pasien cenderung
juta pekerja kesehatan terdapat 3 juta terpajan patogen darah, 2 juta terpajan
Virus Hepatitis B (HBV), 0,9 juta terpajan virus Hepatitis C (HCV) dan
berkembang. Pada tahun 2009, terdapat 1 kasus Penyakit Akibat Kerja (PAK),
yaitu bidan yang tertular virus Hepatitis B akibat tertusuk jarum (Seksi K3RS
PMI Bogor,2011).
Pendidikan Bidan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku
(Pasal 1 Butir 1 Keppres No.23 tahun 1994). Tugas profesi bidan yaitu sebagai
salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan untuk menurunkan AKI dan
dan neonatal yang berkualitas. Persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan
normal yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan
Fokus utama APN adalah mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan
mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir. Persalinan aman
dan bersih merupakan salah satu dari empat pilar Safe Motherhood, aman
keterampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang bersih dan aman
4
serta mamberikan pelayanan nifas pada ibu dan bayi, bersih artinya bebas dari
infeksi.
darah di lingkungan rumah sakit, atau sarana kesehatan lainnya. Konsep yang
dianut adalah bahwa semua darah dan cairan tubuh harus dikelola sebagai
Kewaspadaan Universal terdiri dari cuci tangan, pakai alat pelindung yang
limbah (www.spiritia.or.id).
tubuh dari potensi bahaya ditempat kerja. APD digunakan untuk melindungi
kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis cairan
tubuh, sekret,ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien (Depkes,
penderita serta memiliki dua fungsi, yaitu untuk kepentingan penderita dan
sekaligus untuk kepentingan petugas itu sendiri. Adapun jenis-jenis APD yaitu
sarung tangan, pelindung wajah seperti masker dan kacamata, penutup kepala,
gaun pelindung (baju kerja/ celemek) dan sepatu pelindung. Penggunaan APD
kerja sebagai sarana untuk lebih menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja dan pasien. Karena tingginya risiko terhadap gangguan kesehatan pada
terhadap kejadian penyakit atau traumatic akibat lingkungan kerja dan faktor
manusianya.
Diri dalam Asuhan Persalinan Normal di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh
dengan baik dan benar dalam melakukan tindakan Asuhan Persalinan Normal.
Provinsi Sulawesi Tenggara dan Rumah Sakit Umum Kota Kendari tahun
2012, menyimpulkan bahwa perilaku bidan yang ada di ruang bersalin yang
yang dilakukan peneliti bulan April 2015 pada 10 Bidan Praktek Mandiri
6
Kewaspadaan Universal (APD), yaitu 5 orang (50%) dan hanya 2 orang (20%)
apabila tidak segera ditindak lanjuti akan membahayakan bidan dan pasiennya
darah, ketuban, sekret yang apabila mengenai mukosa tubuh seseorang maka
HIV/AIDS dimana bidan dan pasien bisa memiliki risiko tertular dan
infeksi belum diterapkan bidan dengan maksimal, hal ini dikarenakan bidan
(APD) dan kurangnya sarana APD ditempat prakteknya serta kurang adanya
pengawasan yang tegas dari Ikatan Bidan Indonesia. Tidak tersedianya standar
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang
sangat diperlukan bekal pengetahuan yang baik agar tercipta perilaku sehat
Dalam teori Lawrence Green (1980), faktor perilaku ditentukan dari tiga
sebagainya.
perilaku kesehatan.
meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tapi tidak
dilakukan peneliti bulan April 2015 pada 10 Bidan Praktek Mandiri (BPM)
Kewaspadaan Universal (APD), yaitu 5 orang (50%) dan hanya 2 orang (20%)
kerja terhadap potensi bahaya-risiko yang akan dihadapi bidan, seperti tertular
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit dan fungi melalui
infeksi yang bisa menyebabkan kematian pada ibu dan bayi jika bidan kurang
9
Praktek Mandiri. Karena risiko tinggi inilah maka APD harus dikelola dengan
kebutuhan dan selalu siap pakai, termasuk kualitas bahan, ukuran serta cara
menyimpannya.
medik invasif berisiko tinggi menularkan HIV bagi tenaga kesehatan. Untuk
hidung/ mulut
tubuh pasien
4. Sarung tangan yang sesuai untuk pelindung tangan yang aktif melakukan
(JNPKKR-POGI,2009)
tubuh digunakan oleh petugas untuk mengurangi terpajan darah dan cairan
Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga dan teori serta untuk menjaga
agar penelitian lebih terarah dan lebih fokus maka dengan pertimbangan
hanya mengenai Alat Pelindung Diri yang merupakan salah satu unsur dari
diatas maka peneliti membuat rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu
dan AKB serta menjadi tenaga kesehatan yang sehat, profesional, etis dan
pasien.
13
institusi pendidikan.