Anda di halaman 1dari 17

Efiling Pajak: Lapor Pajak Online

Perusahaan
LAPOR PAJAK ONLINE PERUSAHAAN

eFiling pajak mulai dari 1 April 2018 wajib dilakukan oleh Pengusaha Kena


Pajak(pengusaha atau perusahaan yang memiliki omzet penjualan lebih dari
Rp 4.8 miliar) dalam menyampaikan SPT Masa PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
yang memiliki transaksi. Selain itu, wajib pajak badan juga diwajibkan
menyampaikan PPh Pasal 21 (Pajak Penghasilan Pasal 21) melalui sistem
lapor pajak online, sepanjang nilainya tidak nihil. Ketentuan ini ditegaskan
dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 9/PMK.03/2018.

Bila ini kali pertama bagi Anda dalam melakukan efiling pajak, tampaknya
seperti sulit karena belum terbiasa. Memang ada kerepotan di awal, seperti
harus mengaktivasi EFIN (Elektronic Filing Identification Number) terlebih
dahulu di KPP (Kantor Pelayanan Pajak) tempat Anda terdaftar. Namun, begitu
EFIN itu selesai diaktivasi dan didaftarkan di aplikasi lapor pajak online, Anda
akan mendapatkan banyak kemudahan.

Simak berikut ini, pemaparan mengenai manfaat dan panduan lengkap lapor
pajak online perusahaan, bagi Anda yang baru pertama kali melakukan efiling
pajak.

Pengertian eFiling Pajak Online

Pengertian e-filing pajak adalah cara penyampaian SPT atau pemberitahuan


perpanjangan SPT Tahunan yang dilakukan secara online dan real-
time melalui websitee-filing pajak DJP Online atau aplikasi yang disediakan
ASP (Application Service Provider/Penyedia Jasa Aplikasi) pajak.

Manfaat Efiling Pajak

1. Lapor Pajak Dari Mana Saja, Kapan Saja

Sejak adanya sistem efiling pajak, wajib pajak tak perlu datang dan antre
lagi ke KPP untuk lapor pajak. Sepanjang terhubung dengan internet,
wajib pajak dapat lapor dari mana saja, kapan saja.

2. Hemat Waktu
Karena tidak perlu lagi datang ke KPP dan mengantre, wajib pajak dapat
menghemat banyak waktu.

3. Bukti Lapor Tak Mudah Hilang

Sebelumnya, ketika lapor manual, biasanya wajib pajak diberi bukti lapor
berupa Bukti Penerimaan Surat (BPS) yang berwarna kuning, sehingga
sering kali juga disebut sebagai 'bukti kuning'. Melalui sistem lapor pajak
online, bukti lapor tersebut dinamakan Bukti Penerimaan Elektronik
(BPE), yang di dalamnya terdapat Nomor Tanda Terima Elektronik
(NTTE). Dengan menggunakan e-Filing bukti bayar pajak tersimpan
dengan aman dalam jangka waktu lama.

4. Terhindar dari Risiko Keterlambatan

Walaupun sangat tidak disarankan, sering kali wajib pajak melakukan


pelaporan jelang tenggat waktu. Melalui efiling pajak, jika tak
terhindarkan, wajib pajak tetap dapat melaporkan pajaknya, meskipun
kantor pajak sudah tutup. Waktu wajib pajak mengunggah file SPT-nya
dan mengklik lapor, adalah waktu yang tercatat pada BPE. Sehingga
melalui efiling pajak ini, wajib pajak dapat terhindar dari risiko
keterlambatan dan terkena denda dari DJP. Pada penyedia jasa
aplikasi e-filing tertentu misalnya, juga selalu mengirimkan email
pengingat otomatis yang mengingatkan pengguna aplikasinya untuk
melaporkan pajak tepat waktu, bahkan lebih awal, agar terhindar dari
masalah teknis.

7 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Efiling Pajak Badan

Jika Anda baru pertama kali melakukan efiling pajak badan, simak hal-hal yang
perlu Anda ketahui sebelum melakukan lapor pajak online.

o Gunakan OnlinePajak: Aplikasi e-Filing Pajak Online Secara Gratis


o Selanjutnya, untuk melakukan e-filing pajak badan, wajib pajak harus
menggunakan aplikasi dari ASP yang sudah diakui dan disahkan DJP.
OnlinePajak adalah penyedia aplikasi e-filing pajak dan e-SPT alternatif
berbasis online yang telah disahkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
dengan Surat Keputusan Nomor KEP-193/PJ/2015.

OnlinePajak memberikan banyak manfaat e-filing pajak yang


mempermudah wajib pajak badan dalam hitung, setor dan lapor pajak
serta mengelola administrasi perusahaan dalam satu aplikasi terpadu.

o Batas Waktu Pelaporan Pajak Online Badan

Seperti juga lapor pajak badan secara manual, batas waktu lapor pajak
online juga mengikuti batas waktu penyampaian SPT pada umumnya.

o SPT Masa PPN


Batas waktu pelaporan SPT Masa PPN adalah setiap akhir
bulan berikutnya.

o SPT Masa PPh


Batas waktu pelaporan SPT Masa PPh adalah setiap tanggal 20
bulan berikutnya.

o SPT Tahunan Badan


Batas akhir pelaporan SPT Tahunan Badan adalah setiap tanggal
30 April atau 4 bulan setelah perusahaan tutup buku.

o Denda Keterlambatan Lapor SPT Online

Jumlah denda yang ditetapkan jika wajib pajak terlambat lapor SPT
online badan sama dengan jumlah denda yang ditetapkan untuk wajib
pajak yang terlambat lapor pajak secara manual, yaitu:

o SPT Masa PPh

Jumlah denda : Rp 100.000.

o SPT Masa PPN

Jumlah denda : Rp 500.000.

o SPT Tahunan Badan

Jumlah denda : Rp 1.000.000.

Kesimpulan

7 hal yang harus Anda ketahui sebelum efiling pajak:

1. Efiling adalah cara penyampaian SPT secara elektronik atau online tanpa harus
datang dan antre lagi di KPP.
2. Seluruh PKP yang membuat e-Faktur wajib melakukan efiling SPT Tahunan
Badan.
3. Seluruh SPT Badan yang memiliki file CSV dapat dilaporkan dengan efiling
pajak kecuali PPh Pasal 25 yang tidak memiliki file CSV.
4. Sebelum melakukan efiling pajak online, wajib pajak badan harus memiliki EFIN
perusahaan dulu dan menyiapkan file CSV SPT yang hendak dilaporkan.
5. OnlinePajak adalah aplikasi e-filing pajak online gratis dan telah disahkan
oleh DJP.
6. Batas akhir lapor pajak online sama dengan lapor pajak manual.
7. Denda untuk keterlambatan juga sama dengan denda keterlambatan lapor
pajak manual.
e-Filing Pajak: Tata Cara Pelaporan
Pajak Online
PENGERTIAN E-FILING PAJAK

Apa itu e-Filing pajak? Definisi e-Filing pajak adalah cara pelaporan SPT Pajak
yang dilakukan secara elektronik atau online melalui website Direktorat
Jenderal Pajak (DJP Online), maupun melalui saluran e-Filing resmi lain yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah. Karena sistem ini sudah menganut sistem
online, maka Anda tidak perlu repot lagi datang ke kantor pajak untuk
mengantre dalam proses pembayaran pajak.

Manfaat Umum e-Filing Pajak

Jika dibandingkan dengan pelaporan pajak manual, e-filing pajak memberikan


banyak keuntungan seperti sebagai berikut.

1. Lapor pajak online dari mana saja dan kapan saja.


2. Hemat waktu. Tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk datang dan antre di
KPP.
3. Bukti pelaporan disimpan lebih aman dan mudah dilacak, tanpa khawatir hilang
atau terselip.
Menurut UU Ketentuan Umum Perpajakan tahun 2007, pasal 28, ayat (11)
bahwa buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan
yang dikelola secara elektronik atau secara program aplikasi online wajib
disimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan atau
tempat tinggal Wajib Pajak Orang Pribadi, atau di tempat kedudukan Wajib
Pajak badan. Karena itu, pastikan Anda menyimpannya dengan baik dan di
tempat yang aman.

Berdasarkan peraturan terbaru, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI Nomor


9/PMK.03/2018, terdapat jenis SPT yang diwajibkan e-filing pajak. Berikut ini
daftar SPT tersebut.

SPT yang Wajib e-Filing

1. SPT Masa PPh Pasal 21 / PPh Pasal 26


2. SPT Masa PPN / PPnBM 1111
3. SPT Tahunan Badan bagi PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang menerbitkan e-
Faktur
Ini berarti pelaporan ketiga jenis SPT di atas tidak dapat lagi dilakukan manual
dengan mengantarkan dokumen elektronik ke KPP.

Namun, pengecualian ini berlaku untuk SPT Masa PPh Pasal 21 / PPh Pasal
26 dan SPT Masa PPN nihil untuk masa pajak Desember. Kewajiban lapor
pajak online ini berlaku sejak 1 April 2018. Namun, ada juga SPT yang tidak
diwajibkan dilaporkan secara online yakni:

SPT yang Tidak Diwajibkan e-Filing

1. SPT Masa PPh 25 nihil


2. SPT Masa PPh 25 kurang bayar
3. SPT Masa PPh 21 nihil
4. SPT Masa PPh 26 nihil
5. SPT Masa PPN / PPnBM nihil
6. PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri
7. PPN Impor Barang Luar Negeri
8. PPN Jasa Luar Negeri
Ketentuan tidak wajib lapor atau e-filing ini berlaku sejak PMK Nomor
9/PMK.03/2018 tentang SPT diundangkan pada 26 Januari 2018. Sebelum
adanya PMK baru ini, SPT Masa PPh Pasal 21, PPh Pasal 25 dan PPh Pasal
26 nihil tetap harus dilaporkan meskipun nihil.

5 Saluran / Aplikasi e-Filing Pajak Resmi

Aplikasi efiling apa saja yang merupakan saluran resmi yang ditetapkan oleh
DJP?

1. Website penyalur SPT elektronik seperti aplikasi e-filing OnlinePajak.


2. Saluran suara digital yang ditetapkan DJP untuk Wajib Pajak tertentu.
3. Jaringan komunikasi data yang terhubung khusus antara DJP dengan Wajib
Pajak.
4. Website Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
5. Saluran lain yang ditetapkan DJP.
Lima saluran lapor pajak online di atas ditetapkan melalui pasal 2a PMK Nomor
9/PMK.03/2018 tentang SPT.
5 Tips Memilih Aplikasi eFiling Pajak Terbaik

Sebelum menentukan aplikasi eFiling pajak untuk melaporkan pajak Anda


secara online, pastikan dahulu saluran efiling pajak memenuhi hal-hal berikut
ini:

1. Saluran resmi DJP

Pastikan aplikasi efiling pajak yang Anda gunakan adalah saluran resmi
yang ditetapkan DJP agar mendapat bukti lapor atau Bukti Penerimaan
Elektronik (BPE) yang sah. Jika melakukan pelaporan pajak online
melalui penyedia jasa aplikasi (Application Service Provider/ASP),
periksalah Surat Keputusan penunjukan ASP oleh DJP yang biasanya
terlampir di website mereka.

2. Berbasis web

Tidak semua aplikasi efiling pajak berbasis web. Keuntungan


menggunakan aplikasi lapor pajak online berbasis web dan tidak
diinstalasi adalah bukti lapornya (BPE) disimpan secara online dan
aman. Sehingga, Anda tidak khawatir BPE Anda hilang atau terselip, dan
mudah juga dilacak saat Anda membutuhkannya.

3. Terintegrasi

Gunakan aplikasi yang terintegrasi mulai dari hitung, buat ID Billing,


setor hingga efiling pajak. Sehingga, Anda menuntaskan administrasi
pajak secara efisien, tanpa menggunakan aplikasi yang terpisah-pisah,
dan mudah saat Anda melacak riwayat data yang Anda butuhkan di satu
aplikasi.

4. Bisa Melaporkan Semua Jenis Pajak dengan Beragam Status


Pembayaran

Tidak semua aplikasi efiling dapat melakukan pelaporan semua jenis


pajak dengan beragam status pembayarannya. Contohnya adalah SPT
Masa PPN / PPnBM lebih bayar. Walaupun, saluran pelaporan pajak
online tersebut dimiliki pemerintah sekali pun. Karena itu, pastikan
aplikasi efiling Anda dapat mengakomodasi kebutuhan lapor pajak
online Anda. Saat ini hanya penyedia jasa aplikasi efiling OnlinePajak
yang menyediakan fitur untuk pelaporan semua jenis pajak dengan
beragam status pembayaran, termasuk SPT Masa PPN / PPnBM lebih
bayar.
5. Memiliki Fitur Impor Data

Tidak semua aplikasi lapor pajak online memiliki fitur impor data. Fitur
impor data ini memungkinkan Anda untuk memindahkan dari e-SPT,
aplikasi akuntansi / SDM (Human Resources), dan sistem Anda.
Sehingga, Anda tidak memasukkan data berulang kali ke aplikasi yang
berbeda.

Batas Waktu eFiling Pajak

Pelaporan SPT memiliki tenggat untuk setiap jenis SPT. Berikut ini daftar waktu
waktu pelaporan pajak.

No
Jenis SPT Masa Tenggat
.

1. PPh Pasal 4 ayat 2 Tanggal 20 bulan berikut

2. PPh Pasal 15 Tanggal 20 bulan berikut

3. PPh Pasal 21/26 Tanggal 20 bulan berikut

4. PPh Pasal 23/26 Tanggal 20 bulan berikut

Hari kerja terakhir minggu berikutnya


5. PPh Pasal 22, PPN & PPnBM oleh Bea Cukai
(melapor secara mingguan)

6. PPh Pasal 22 - Bendahara Pemerintah Tanggal 14 bulan berikut


7. PPh Pasal 22 - Pemungut tertentu Tanggal 20 bulan berikut

Akhir bulan berikutnya setelah


8. PPN dan PPnBM - PKP
berakhirnya masa pajak

9. PPN dan PPnBM - Bendaharawan Tanggal 14 bulan berikut

10. PPN dan PPnBM - Pemungut Non Bendahara Tanggal 20 bulan berikut

PPh Pasal 4 ayat 2, Pasal 15, 21, 23, PPN dan Tanggal 20 setelah berakhirnya
11.
PPnBM untuk wajib pajak kriteria tertentu masa pajak terakhir

No
SPT Tahunan Tenggat
.

PPh Orang
1. Akhir bulan setelah berakhirnya tahun atau bagian tahun pajak
Pribadi

Akhir bulan keempat setelah berakhirnya tahun atau bagian tahun


2. PPh Badan
pajak
Sanksi Keterlambatan Pelaporan Pajak

Bagi wajib pajak yang terlambat melaporkan SPT pajak akan dikenakan sanksi
sebagai berikut:

No
Jenis Pajak Tenggat
.

1. SPT Masa PPN Rp 500.000,-

2. SPT Masa Lainnya Rp 100.000,-

3. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Rp 100.000,-

4. SPT Tahunan PPh Badan Rp 1.000.000,-

Syarat e-Filing Pajak

Agar dapat melakukan e-filing, berikut ini syarat yang harus Anda miliki:

o EFIN / nomor identitas elektronik


o Dokumen elektronik / SPT elektronik
o Akses ke web efiling / sudah terdaftar di OnlinePajak
Sekadar informasi saja, EFIN dibutuhkan agar wajib pajak bisa melakukan
transaksi pajak secara online. Jika wajib pajak sebelumnya sudah memiliki
EFIN dan sertifikat elektronik e-faktur tidak perlu mengajukan permohonan
EFIN lagi.

Bagi wajib pajak yang belum memiliki EFIN, jangan khawatir karena untuk
mendapatkan nomor identitas elektronik ini sangat mudah.
Cara Mendapatkan EFIN

Agar bisa melakukan lapor pajak online, terlebih dahulu harus memiliki EFIN. Ini
panduannya untuk memperoleh EFIN:

1. Unduh formulir permohonan aktivasi EFIN

2. Ajukan langsung formulir EFIN ke KPP tanpa diwakilkan sambil melampirkan


syarat berupa asli dan foto kopi dokumen di bawah ini:

A. Wajib Pajak Orang Pribadi

o Asli dan foto kopi KTP (WNI)


o Paspor dan KITAS/KITAP (WNA)
o NPWP/Surat Keterangan Terdaftar
o Email aktif
B. Wajib Pajak Badan

o Surat penunjukkan pengurus yang bersangkutan.


o KTP pengurus (WNA).
o Paspor dan KITAS/KITAP pengurus (WNA).
o NPWP/Surat Keterangan Terdaftar pengurus.
o NPWP/Surat Keterangan Terdaftar WP badan.
o Email aktif
C. Wajib Pajak Badan Kantor Cabang

1. Surat pengangkatan pimpinan kantor cabang.


2. Surat penunjukan pimpinan kantor cabang sebagai pengurus yang
bersangkutan.
3. KTP pengurus (WNA).
4. Paspor dan KITAS/KITAP pengurus (WNA).
5. NPWP/Surat Keterangan Terdaftar yang bersangkutan.
6. NPWP/Surat Keterangan Terdaftar kantor cabang.
3. Daftarkan EFIN yang telah Anda dapatkan pada aplikasi e-Filing CSV
OnlinePajak pada menu "Pengaturan". Selanjutnya Anda dapat langsung
melakukan lapor SPT online.
Cara Lapor Pajak Online dengan OnlinePajak

Berikut ini cara mudah melakukan pelaporan pajak online:

1. Akses aplikasi OnlinePajak


2. Masuk ke fitur e-Filing
3. Unggah file CSV dan file PDF pendukung atau hitung langsung atau gunakan
fitur hitung otomatis
4. Klik lapor
5. Unduh Bukti Penerimaan Elektronik (BPE)

Melaporkan SPT menggunakan OnlinePajak memang lebih mudah. Aplikasi ini


juga memberikan banyak keuntungan di antaranya karena aplikasi ini memiliki
fitur impor data. Asal memiliki koneksi internet, wajib pajak dapat melaporkan
pajak kapan saja dan di mana saja.

Keuntungan lainnya, fitur efiling OnlinePajak gratis bagi siapa saja. Cukup
sekali daftar, Anda pun bisa menggunakan seluruh fitur seperti e-billing, e-faktur
dan PajakPay tanpa perlu membayar selamanya.

Soal keamanan jangan khawatir, OnlinePajak telah mendapatkan sertifikasi


ISO/IEC 27001 dari lembaga internasional yang menjamin keamanan dan
kerahasiaan informasi.

Sementara, fitur efiling OnlinePajak sendiri sudah disahkan melalui Surat


Keputusan No. KEP-193/PJ/2015. Sehingga, seluruh dokumen yang diterbitkan
oleh OnlinePajak seperti Bukti Pelaporan Elektronik (BPE) berlaku sah. Selain
itu, di OnlinePajak semua SPT dapat dilaporkan.

Dokumen PDF yang Wajib Diunggah Sesuai Peraturan Efiling Pajak


2018

Sesuai peraturan DJP terbaru nomor PER-01/PJ/2017, pengguna aplikasi lapor


SPT online WAJIB mengunggah dokumen-dokumen berikut ini di dalam
1 file PDF:

No
Jenis SPT PDF yang Wajib Diunggah (digabungkan dalam 1 file)
.

Wajib Pajak
   
Badan 
SPT Masa PPh
1. Bukti pembayaran (jika status pajak terutang kurang bayar)
21/26

Surat Keterangan Domisili (Certificate of Domicile) jika terdapat


   
pemotongan PPh 26

    SSP (Surat Setoran Pajak) jika terdapat pemotongan PPh 21 final

SPT Masa PPh


2. Bukti pembayaran (jika status pajak terutang kurang bayar)
23/26

Surat Keterangan Domisili (Certificate of Domicile) jika terdapat


   
pemotongan PPh 26

SKB (Surat Keterangan Bebas) jika terdapat objek PPh 23 yang


   
dibebaskan

SPT Masa PPh


Pasal 4 Ayat 2,
3. Bukti pembayaran (jika status pajak terutang kurang bayar)
PPh 15 dan PPh
22

SSP (Surat Setoran Pajak atau BPN/Bukti Penerimaan Negara) bila


4. SPT Masa PPN ada transaksi penjualan kepada pembeli yang menjadi pemungut
PPN

Daftar Rincian Kendaraan Bermotor (bagi perusahaan distributor


   
kendaraan bermotor) 

Jika mengajukan restitusi, wajib melampirkan Surat Keputusan PKP


    risiko rendah, Surat Keputusan Wajib Pajak Patuh, dan Surat
Pernyataan Pengembalian Pendahuluan Pasal 17D

SPT Tahunan
5. Laporan keuangan
Badan 1771 

Penghitungan peredaran bruto & pembayaran (khusus wajib pajak


    yang termasuk dalam kategori Peraturan Pemerintah 46 / PPh Final
1%)

Laporan Debt to Equity Ratio & Utang Swasta Luar Negeri (khusus


   
wajib pajak PT yang membebankan utang)

Ikhtisar dokumen induk & dokumen lokal (khusus wajib pajak


   
dengan transaksi hubungan istimewa)

Laporan penyampaian Country by Country Report (khusus wajib


   
pajak dengan transaksi hubungan istimewa)

    Dafnom (daftar nominatif) biaya entertainment (jika ada)


    Dafnom (daftar nominatif) biaya promosi (jika ada)

Khusus wajib pajak migas: Laporan Tahunan Penerimaan Negara


   
dari Kegiatan Hulu Minyak dan/atau Gas Bumi

Khusus BUT (Bentuk Usaha Tetap): SSP (Surat Setoran Pajak atau


BPN/Bukti Penerimaan Negara) PPh Pasal 26 (4), Pemberitahuan
   
Bentuk Penanaman Modal, Laporan Keuangan
Konsolidasi/Kombinasi

Wajib Pajak
   
Orang Pribadi 

SPT 1770 S / SPT Untuk status lebih bayar, wajib mengunggah Bukti Pemotongan
6.
1770 SS dan/atau

    Bukti Pemotongan Zakat

Untuk status nihil dan kurang bayar dikecualikan dari kewajiban


   
melampirkan dokumen PDF

7. SPT 1770 Status nihil, kurang bayar, maupun lebih bayar wajib mengunggah:

    Laporan keuangan (pembukuan)

    Rekap bulanan peredaran bruto dan biaya (norma)

Daftar pembayaran PPh 25 dari gerai (wajib pajak OPPT / Orang


   
Pribadi Pengusaha Tertentu)

    Penghitungan peredaran bruto dan pembayaran (PP 46)

    Penghitungan PPh (jika PH (Pisah Harta) / MT (Memilih Terpisah))

    Bukti pemotongan zakat (jika kolom zakat diisi)

    Penghitungan asuransi 25 (jika ada)

    Penghitungan kompensasi kerugian (jika ada)

Kesimpulan

o Melakukan lapor pajak online melalui efiling OnlinePajak sangat mudah dan
gratis selamanya.
o OnlinePajak merupakan satu dari lima saluran resmi tersebut.
o Terdapat 5 saluran resmi efiling pajak.
o e-Filing Pajak adalah cara lapor SPT secara online.

Kesimpulan

o Melakukan lapor pajak online melalui efiling OnlinePajak sangat mudah dan
gratis selamanya.
o OnlinePajak merupakan satu dari lima saluran resmi tersebut.
o Terdapat 5 saluran resmi efiling pajak.
o e-Filing Pajak adalah cara lapor SPT secara online.

Anda mungkin juga menyukai