Dosen Pengampu :
Dr. Chusnul Chotimah, M.Ag.
Disusun Oleh:
Kelompok 01 Kelas PGMI 6-D
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulisan makalah “Komunikasi Pembelajaran” ini dapat dikerjakan sesuai
dengan arah, tujuan, dan orientasi yang telah direncanakan. Makalah ini dikerjakan
berdasarkan kajian yang ada dalam kegiatan perkuliahan Komunikasi Pembelajaran.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk menjelaskan kepada pembaca tentang
konsep dasar komunikasi dan penjelasannya.
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami yaitu Dr.
Chusnul Chotimah, M.Ag. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan tentang
pembuatan makalah yang baik dan benar. Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada
orang tua dan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Dan
juga terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam memberikan semangat
serta dorongan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dalam menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan
dan perbaikan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................4
B. Rumusan masalah........................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................6
A. Simpulan......................................................................................24
B. Saran ...........................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................26
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan,
gabungan, pergaulan, atau hubungan.Karena untuk ber-communio diperlukan adanya
usaha dan kerja, maka kata communion dibuat kata kerja communicare yang berarti
membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan
orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran,
berhubungan, atau berteman.Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna
pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Komunikasi adalah suatu proses interaksi dan pertukaran informasi dari satu individu
dengan individu lainnya dimana melalui proses tersebut individu yang satu dapat
mempengaruhi individu lainnya serta dapat diperoleh suatu pemahaman bersama.
Komunikasi adalah saluran atau media. Seorang komunikator dalam proses
komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat penyampai pesan kepada
komunikan, tujuannya untuk mengetahui lingkungan sekitarnya, UUSPN No. 20
tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai komunikasi yang terjadi
dalam suasana pendidikan. Dengan demikian komunikasi pendidikan adalah proses
perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang atau peristiwa-peristiwa
pendidikan, proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi,
penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Komponen dasar pendidikan adalah
semua hal yang berkaitan dengan jalannya proses pendidikan, jika salah satu
komponen pendidikan tidak ada, maka proses pendidikan tidak akan bisa
dilaksanakan.
Komunikator yang baik juga harus mengetahui mana media yang paling tepat
untuk mengirimkan pesan kepada penerima dan harus tahu bagaimana cara
mengantisipasi gangguan yang akan muncul pada proses pengiriman pesan. Selain itu,
komunikator yang baik akan bertanggung jawab memberikan tanggapan terhadap
umpan balik Dalam proses pembelajaran tentu saja terjadi interaksi antara siswa
maupun guru dengan siswa. Komunikasi memegang peranan penting dalam
kebehasilan interaksi yang terjadi ,mengelola kelas dan memecahkan konflik dalam
4
pembelajaran,secara konstruktif membutuhkan ketrampilan dan komunikasi yang baik
terdapat tiga aspek utama komunikasi dalam pembelajaran yaitu ketrampilan
berbicara,mendengar dan komunikasi nonverbal .Saat bicara di hadapan kelas dan di
hadapan siswa guru harus dapat mengkomunikasikan informasi secara jelas kejelasan
saat berbicara merupakan unsure yang sangat penting agar pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan proses belajar yang d ikuti berjalan dengan baik. Dijelaskan
selengkapnya pada makalah ini yang berjudul “Konsep Dasar Komunikasi”
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi pembelajaran?
2. Apa saja yang termasuk dalam usur-unsur komunikasi?
3. Bagaimana teknik-teknik dalam komunikasi pembelajaran?
4. Apa tujuaan komunikasi dalam pembelajran?
5. Apa saja bentuk-bentuk dalam komunikasi pembelajaran?
6. Peranan komunikasi guru dengan peserta didik?
7. Apa dasar komunikasi efektif?
8. Apa saja prinsip komunikasi pembelajaran?
9. Apa saja hambatan-hambatan komunikasi pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang komunikasi dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang unsur-unsur yang berada dalam
komunikasi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang teknik-teknik dalam komunikasi
pembelajaran.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang tujuan komunikasi dalam
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui dan memahami tentang bentuk dalam komunikai
pembelajaran.
6. Untuk mengetahui dan memahami tentang peranan komunikasi guru dengan
peserta didik.
7. Untuk mengetahui dan memahami tentang dasar komunikasi efektif.
8. Untuk mengetahui dan memahami tentang prinsip komunikasi pembelajaran.
9. Untuk mengetahui dan memahami tentang hambatan-hambatan dalam
komunikasi pembelajaran.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini
memaksa manusia perlu berkomunikasi. Komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui media atau saluran.
Komunikasi merupakan factor fundamental dalam kehidupan manusia, sebab
manusia perlu mempertahankan hidup dan kebutuhan menyesuaikan dengan
lingkungan.3
Menurut Everrt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses
yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada
penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Pendapat senada
dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang mengatakan bahwa komunikasi
merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan
dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai bebrapa
tujuan khusus. Selain definisi yang telah disebutkan diatas, pemikiran komunikasi
yang cukup terkenal yaitu Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit
lebih detail. Menurutnya, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak
antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan pengirim dan penerima
memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan
symbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.4
Dari beberapa definisi diatas dapat penulis pahami bahwa komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi. Kesuksesan komunikasi tergantung
kepada desain pesan atau informasi dan cara penyampaian. Komunikasi
merupakan seni penyampaian informasi (pesan, ide, sikap, atau gagasan) dari
komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku
komunikan atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), ke
pola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
b. Pembelajaran
UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
5
belajar. Definisi ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Oemar Hamalik,
bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks, dimana di dalamnya
3
Masdul, Muh. Rizal. “Komunikasi Pembelajaran”. IQRA : Jurnal Ilmu Kependidikan & Keislaman, Vol. 2 No.
1 Desember 2018, p. 15-16. Accesed 14 Maret 2021.
4
AW, Suranto. 2005. Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan Kinerja Perkantoran,
Cetakan I. Depok, Yogyakarta: Media Wacana.
5
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas
7
terjadi interaksi antara mangajar dan belajar. Proses pembelajaran aktivitasnya
dalam bentuk interaksi pembelajaran dalam suasana interaksi edukatif, yaitu
interaksi yang sadar akan tujuan, artinya interaksi yang telah dicanangkan untuk
suatu tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada satuan pelajaran.6
Menurut Sardiman AM menyebut istilah pembelajaran dengan interaksi
edukatif. Menurut beliau, yang dianggap interaksi edukatif adalah interaksi yang
dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan untuk mendidik, dalam rangka
mengantar peserta didik kea rah kedewasaannya. 7 Sedangkan menurut Corey
pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.8
Dimyati mengatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar
secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.9 Menurut Knirk
dan Gustafson pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui
tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi seketika,
melainkan sudah melalui tahapan perancangan pembelajaran.10
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi edukatif untuk membuat peserta didik belajar secara aktif
dan mampu mengubah perilaku melalui pengalaman belajar.
c. Komunikasi Pembelajaran
Komunikasi pembelajaran adalah proses penyampaian gagasan dari
seseorang kepada orang lain supaya mencapai keberhasilan dalam mengirim pesan
kepada yang dituju secara efektif dan efisien.
Dalam kegiatan pembelajaran, komunikasi antar pribadi merupakan suatu
keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta
belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran ini sangat
tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang memegang
6
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
7
Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.
8
Corey, Gerald. 2013. Teori dan Praktek Konseling & Psikiterapi. Terjemah E. Koswara. Bandung: Refika
Aditama.
9
Dimyati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
10
Knirk, F.G. dan Gustafson, K.L. 2005. Instructional Tecnology a Systematic Approach to Education. New
York: Hlt Rinehart and Winston.
8
kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang
sehat dan efektif terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar dalam
mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam
melakukan komunikasi ini. Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi
dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat
diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif.
Dilihat dari prosesnya, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan
komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak gerik,
gambar, lambang, mimik muka, dan sejenisnya.
Sebagai komunikator atau mediator, guru harus menyadari bahwa sekolah
berada di tengah-tengah masyarakat, karenanya sekolah tidak boleh menjadi
“menara gading” yang jauh dan terasing dari masyarakat. Sekolah didirikan
mengemban amanat dan aspirasi masyarakat (dan peserta didik adalah anak-anak
dan sekaligus sebagai bagian dari anggota komunitas masyarakat). Menghindari
persoalan tersebut, maka guru harus memerankan dirinya untuk mampu menjadi
“bridging” (menjebatani) atau menjadi mediator antara sekolah dan masyarakat
melalui upaya cerdas dalam memilih dan menggunakan pola, pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang memungkinkan saling menguntungkan
antara keduanya. Jadikan masyarakat, lembaga, peristiwa, benda, situasi,
kebudayaan, serta industry sebagai sumber belajar bagi peserta didik.11
d. Konsep Komunikasi Pembelajaran
9
yang lebih cenderung pada komunikasi berorientasi penerima. Saat guru memberi
pelajaran, komunikasi bukan saja berdasarkan fakta bahwa siswa menafsirkan isi
pelajaran tetapi juga guru menafsirkan perilaku anggukan atau kerutan kening
siswa.
Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan
makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan
dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain
perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan
oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan antara kedua orang tadi dapat dikatakan
komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan
juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.12
12
Miftah, M. 2008. “STRATEGI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN”. Jurnal Teknodik,
Vol. XII No. 2 Des 2008, p. 85-86.
13
Afroni, Sihabudin. Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an. (2018). Jurnal Pendidikan Islam. Hal. 4.
14
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal. 5.
10
2. Supaya dapat mengerti orang lain. dengan melakukan komunikasi, setiap
individu dapat mengerti individu yang lainnya dengan kemampuan mendengar
apa yang dibicarakan oleh orang lain.
3. Supaya pendapat kita dapat diterima oleh orang lain. Komunikasi serta
pendekatan persuasifmerupakan langkah yang efektif agar ide kita dapat diterima
oleh orang lain.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu hal. Komunikasi serta
pendekatan persuasive dapat membangun kesamaan persepsi dengan orang lain
lalu menggerakkannya sesuai dengan apa yang kita keinginan.15
1. Komunikator
3. Sarana Komunikasi
15
11
4. Komunikan atau Receiver
Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita
yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang
atau lebih dan bisa pula dalam bentuk kelompok. Dalam sebuah proses
komunikasi, komunikan merupakan elemen penting karena dialah yang menjadi
sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk bisa mengerti pesan yang
disampaikan dengan baik dan benar.
Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang
diberikan oleh komunikator dia. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator
dan komunikan akan terus menerus bertukar peran.
12
3. Teknik Komunikasi Instruktif
17
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013),
hlm. 09.
18
Jamalludin, Manfaat Media Komunikasi Dalam Pendidikan dan Pembelajaran, Jilid 1 Terbitan 1, Juni 2016,
dalam jurnal At-Tabligh, hlm. 20-24.
13
Sedangkan menurut Effendy, bentuk-bentuk komunikasi dirangkum ke
dalam tiga jenis, yaitu komunikasi pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi
massa,
1. Komunikasi Pribadi
Komunikasi pribadi terdiri dari dua jenis, yaitu: pertama, komunikasi
intrapribadi (intrapersonal communication). Komunikasi intrapribadi adalah
komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang yang bersangkutan
berperan sebagai komunikator maupun sebagai sebagai komunikan. Dia
berbicara pada dirinya sendiri. Pola komunikasi dengan diri sendiri terjadi
karena seseorang menginterpretasikan sebuah objek yang diamatinya dan
memikirkannya kembali, sehingga terjadilah komunikasi dalam dirinya sendiri,
19
Kedua, komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), yaitu
komunikasi yang berlangsung secara dialogis antara dua orang atau lebih.
Karakteristik komunikasi antar pribadi yaitu: pertama dimulai dari diri sendiri.
Kedua, sifatnya transaksional karena berlangsung serempak. Ketiga, komunikasi
yang dilakukan tidak hanya mencakup aspek-aspek isi pesan yang dipertukarkan,
tetapi juga meliputi hubungan antar pribadi. Keempat, adanya kedekatan fisik
antara pihak-pihak yang berkomunikasi. kelima, adanya saling ketergantungan
antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Keenam, tidak dapat diubah maupun
diulang. Maksudnya jika salah dalam pengucapan mungkin dapat minta maaf,
tetapi itu bukan berarti menghapus apa yang telah diucapkan.
2. Komunikasi Kelompok
19
Zikry Fahrul Nurhadi,Kajian Tentang Evektivitas Pesan Dalam Komunikasi ,Jurnal komunikasi hasil pemikiran
dan peneliti ,2017 hlm,10
14
Dari defisi diatas dipahami bahwa ada empat elemen yang terangkup
dalam komunikasi kelompok yaitu dalam interaksi tatap muka,jumlah partisipan
yang terlibat dalam interaksi yang dilakukan maksud dan tujuaan yang
dikehendaki dan kemampuaan anggota untuk dapat menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lain.20
3. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah sebuah proses penyampaian pesan melalui
saluran-saluran media massa seperti surat kabar,radio,televesi,dan film yang
dipertujukkan di gedung-gedung bioskop,oleh karena pesan-pesaan bersifat
massa maka karakteristik maka komunikasi massa adalah bersifat umum artinya
pesan yang disampaikan bersifat hetrogen karena ditujukkan untuk sekuruh
anggota masyarakat ,pesan yang disampaikan bersifat serempak dan seragam
serta hubungan dalam komunikasi dan komunikator sifat nya non pribadi.
4. Komunikasi Intrapersonal
5. Komunikasi Interpersonal
Proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebi secara
tatap muka.Komunikasi ini juga dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna
dari orang yang saling berkomunikasi antara satu individu ke individu lainnya
komunikasi ini paling efektif untuk upaya mengubah sikap,pendapat atau
perilaku seseorang,yang sikap nya dialogis bersikap percakapan.
15
4. Besifat saling persuasive21
16
perubahan,cara mengadakan perubahan dan dapat menyiapkan sarana-sarana
perubahan.Melalui informasi masyarakat melalui kesampatan untuk mengambil
kesempatan untuk mengambil bagiaan secara aktif dan memperoleh pengetauaan yang
diperlukan dalam menghadapi perubahan tanpa informas sangatlah sulit,untuk dapat
mengakses secara tepat dan cepat.
Teknik komunikasi persuasif adalah cara menyampaikan pesan pad a orang
lain dengan memperhatikan aspek psikologis,cara ini mendasarkan pada ksadaran
pribadi dan menjauhi adanya paksaan,menyampaikan pesan seperti ini merupakan hal
yang mendasarkan pada kesesuian kondidi atau latar belakang yang dihadapi,yang
penting untuk dipahami bahwa komuikasi persuasife akan terjadi umpan balik Tanya
jawab.23
Teknik komunikasi pervasive adalah cara menyampaikan pesan pada orang
lain dengan berlang-ulang sehingga sedikit akan merember pada bawah sadar yang
pada akhirnya akan membentuk sikap dan kepribadian nya.
Teknik komunikasi koersif adalah teknik komuikasi yang berlawanan dengan
teknik komunikasi yang berlawanan dengan teknik persuasive yaitu penyampain
pesan pada orang lain dengan cara memaksa orang untuk berbuat sehingga
menimbulkn rasa ketakutan dan rasa tuunduk seta patuh dengan cara imanusia dipaksa
untuk siap-siap menerima adanya perubahan yang membawa dampak positif dan
negative.
Teknik komunikasi instruktif adalah penyampaian pesan komunikasi dikemas
sedemikian rupa sehingga pesan itu dipahami sebagai perintah yang harus
dilakukan.teknik ini agar audien terlebih dahulu dikondisikan agar segala sesuatu itu
diperlukan jenis ini diterapkan karena siifat sesegera mungkin dan manakala tidak
segera dilakukan aan membawa efek buruk bagi kehidupan.
17
semua hal yang berkaitan dengan jalannya proses pendidikan, jika salah satu
komponen pendidikan tidak ada, maka proses pendidikan tidak akan bisa
dilaksanakan.24 Dan untuk lebih jelasnya komponen dasar komunikasi pendidikan
adalah sebagai berikut :
1. Komunikator (Guru)
Pesan adalah informasi yang dikirim oleh pengirim pesan dan diterima
oleh penerima pesan. Pesan yang efektif aadalah pesan yang jelas dan
terorganisasi serta diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dalam proses
komunikasi menempati peranan yang sangat strategis, karena sesungguhnya
proses komunikasi itu sendiri adalah aktivitas menyampaikan pesan, baik
pesan secara lisan ataupun tulisan, baik berupa simbol/lambang, film, gambar
25
maupun suara. Dalam bahasa inggris biasanya diterjemahkan dengan kata
24
Wiji Suwarno, Dasar- Dasar Komunikasi, (Yogyakarta : ARZZ Media, 2006) hal 33
25
Endang Purwoastuti, Komunikasi Dan Konseling Kebidanan, (Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2015) hal 8
18
massage,content atau informasi. Pesan dalam suatu pembelajaran bisa
digambarkan oleh materi yang akan diajarkan oleh guru.
Menurut Cangara (2006:23) pesan yang dimaksud dalam proses
komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.
Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau media komunikasi.
Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat. Pesan pada
dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkrit agar dapat dikirim dan
diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan
sejumlah lambang komunikasi berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan,
dan bahasa tulisan.
Dalam mengirim pesan, hendaknya kita harus mengetahui kualitas
pesan tersebut, antara lain :
a. Pesan harus akurat
b. Tepat waktu
c. Pesan atau informasi harus relevan
5. Efek komunikasi
26
Hardiyansyah, Komunikasi Pelayanan Pablik, (Yogyakarta : Gava Media, 2015) hal 11
19
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan
komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga pengaruh dalam diri
komunikan, yaitu
a. Kognitif (seseorang menjadi tahu tentang sesuatu),
Contohnya: guru pada proses pembelajaran memberikan materi kepada
siswa sehingga siswa mendapatkan pengetahuan baru, dari yang tidak tau
menjadi tau, dan yang tau menjadi lebih tau.
b. Afektif (sikap seseorang terbentuk)
Contohnya: saat diskusi adanya setuju maupun tidak setuju dalam
pendapat yang diutarakan.
c. Konatif (tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan
sesuatu)
Contoh: pada proses pembelajaran guru menyuruh siswa mengerjakan
soal yang ada di papan tulis.
6. Umpan Balik
Umpan balik atau feed back dapat kita maknai sebagai jawaban
komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Dalam
komunikasi yang dinamis, sebagaimana diutarakan, komunikator dan
komunikan terus menerus saling bertukar pesan27
20
b. Emphaty
c. Audible
d. Clarity
21
penerima pesan. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga
dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme peserta didik
dalam proses pembelajaran. Dengan cara seperti ini peserta didik tidak akan
menganggap lagi proses pembelajaran sebagai formalitas tetapi akan
mengganggapnya sebagai sebuah kebutuhan pokok bagi kehidupannya.
e. Humble
22
c. Pola kalimat yang membingungkan penerima pesan.
d. Perbedaan budaya antara pengirim dan penerima pesan, yakni intonasi,
gerak mata, tangan, atau bagian badan lainnya. 28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komunikasi pembelajaran adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang
kepada orang lain supaya mencapai keberhasilan dalam mengirim pesan kepada
yang dituju secara efektif dan efisien.
2. Unsur adalah sesuatu yang tidak dapat skor dari suatu komponen. Jika salah
satu tidak ada, maka sesuatu tersebut tidak dapat berjalan secara efektif dan
maksimal. Bahkan bisa saja tidak dapat terjadi. Unsur komunikasi
pembelajaran yaitu komunikator, komunikan, pesan, sarana, umpan balik,
dampak.
3. Teknik Komunikasi Informatif, persuasive, manusiawi dan instruktif.
4. Tujuan komunikasi pembelajaran Memberikan Pengetahuan Tentang Tujuan
Belajar, Memotivasi Siswa, Menyajikan Informasi, Merangsang Diskusi,
28
Hasan Bahanan (pent.), 1979, Taksonomi Konsep Komunikasi, Surabaya, Papyrus, hal.13-15.
23
Mengarahkan Kegiatan Siswa, Pelaksanakan Latihan dan Ulangan,
Menguatkan Belajar, Memberikan Pengalaman Simulasi.
5. Bentuk-bentuk komunikasi pembelajaran komunikasi antar pribadi
(interpersonal communication), komunikasi kelompok kecil (small group
communication), komunikasi organisasi (organisation communication),
komunikasi massa (mass communication) dan komunikasi publik (public
communication).
6. Komunikasi guru dengan peserta didik, saat bicara di hadapan kelas dan di
hadapan siswa guru harus dapat mengkomunikasikan informasi secara jelas
kejelasan saat berbicara merupakan unsure yang sngat penting agar
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan proses elajar yang d ikuti berjalan
dengan baik.
7. Komunikasi pendidikan adalah proses perjalanan pesan atau informasi yang
merambah bidang atau peristiwa-peristiwa pendidikan, proses pembelajaran
pada hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar
ke penerima.
8. Prinsip komunikasi pembelajaran meliputi respect, clarity, audible, humble dan
emphaty.
9. Subjek gangguan (noise) adalah sesuatu yang paling membatasi efektifitas
penyampaian pesan. Ada dua jenis gangguan utama dalam komunikasi, yaitu
gangguan semantik dan saluran. Hasil dari gangguan itu sama yakni
menyusutkan arti saat terjadi penyampaian pesan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.
Komunikasi pembelajaran harus seanantiasa dikembangkan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa dengan menerapkan semua teori komunikasi beserta unsur-
unsurnya akan dapat menciptakan pembelajaran dengan komunikasi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Corey, Gerald. 2013. Teori dan Praktek Konseling & Psikiterapi. Terjemah E. Koswara.
Bandung: Refika Aditama.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
25
Dimyati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
Effendy, Onong Uchjana. 2013. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Harper, Inco. 2016. Personal Selling Komunikasi Mesra Para Pemasar. The AVI Publishing
Co. inc. Westport. Conecticut.
Huda, Muh Nurul. 2013. Komunikasi Pendidikan. Tulungagung : STAIN Tulungagung Press.
Jamalludin. 2016. Manfaat Media Komunikasi Dalam Pendidikan dan Pembelajaran, Jilid 1
Terbitan 1, Juni 2016, dalam jurnal At-Tabligh.
Knirk, F.G. dan Gustafson, K.L. 2005. Instructional Tecnology a Systematic Approach to
Education. New York: Hlt Rinehart and Winston.
Masdul, Muh. Rizal. “Komunikasi Pembelajaran”. IQRA : Jurnal Ilmu Kependidikan &
Keislaman, Vol. 2 No. 1 Desember 2018, p. 15-16. Accesed 14 Maret 2021.
Muh, Rizal. 2017. ” Kajian Tentang Evektivitas Pesan Dalam Komunikasi”. Jurnal
komunikasi hasil pemikiran dan peneliti. Tahun 2017. hlm,10.
Prihatin, Lihapsari. 1997. “Teknik Komunikasi Tepat Guna Dalam mengatasi Segala bentuk
perubahan”. Jurnal pengembangan masyarakat.
Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.
West, Richard dan Lynn H. turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Zikry,Nurhadi Fahrul. 2017. “Kajian Tentang Evektivitas Pesan Dalam Komunikasi”. Jurnal
komunikasi hasil pemikiran dan peneliti. Tahun 2017. hlm,10.
26
27