Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KONSEP DASAR KOMUNIKASI


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Komunikasi Pembelajaran”

Dosen Pengampu :
Dr. Chusnul Chotimah, M.Ag.

Disusun Oleh:
Kelompok 01 Kelas PGMI 6-D

Lutfi Masrurin 12205183044


Salma Talenta Anggraini 12205183198
Afifah Azizatul Fauziah 12205183308
Mayang Arum Putri H 12205183309

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
MARET 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulisan makalah “Komunikasi Pembelajaran” ini dapat dikerjakan sesuai
dengan arah, tujuan, dan orientasi yang telah direncanakan. Makalah ini dikerjakan
berdasarkan kajian yang ada dalam kegiatan perkuliahan Komunikasi Pembelajaran.

Makalah ini disusun dengan maksud untuk menjelaskan kepada pembaca tentang
konsep dasar komunikasi dan penjelasannya.

Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami yaitu Dr.
Chusnul Chotimah, M.Ag. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan tentang
pembuatan makalah yang baik dan benar. Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada
orang tua dan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Dan
juga terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam memberikan semangat
serta dorongan dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dalam menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan
dan perbaikan makalah ini.

Tulungagung, 13 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................4

A. Latar belakang.............................................................................4
B. Rumusan masalah........................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................6

A. Pengertian Komunikasi Pembelajaran........................................6


B. Unsur-Unsur Komunikasi...........................................................10
C. Teknik-Teknik dalam Komunikasi Pembelajaran.......................12
D. Tujuan Komunikasi dalam Pembelajran.....................................13
E. bentuk-Bentuk dalam Komunikasi Pembelajaran.......................14
F. Peranan Komunikasi Guru dengan Peserta Didik.......................16
G. Dasar Komunikasi Efektif...........................................................18
H. Prinsip Komunikasi Pembelajaran..............................................21
I. Hambatan-Hambatan Komunikasi Pembelajaran.......................22
BAB III PENUTUP...............................................................................24

A. Simpulan......................................................................................24
B. Saran ...........................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................26

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan,
gabungan, pergaulan, atau hubungan.Karena untuk ber-communio diperlukan adanya
usaha dan kerja, maka kata communion dibuat kata kerja communicare yang berarti
membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan
orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran,
berhubungan, atau berteman.Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna
pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Komunikasi adalah suatu proses interaksi dan pertukaran informasi dari satu individu
dengan individu lainnya dimana melalui proses tersebut individu yang satu dapat
mempengaruhi individu lainnya serta dapat diperoleh suatu pemahaman bersama.
Komunikasi adalah saluran atau media. Seorang komunikator dalam proses
komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat penyampai pesan kepada
komunikan, tujuannya untuk mengetahui lingkungan sekitarnya, UUSPN No. 20
tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai komunikasi yang terjadi
dalam suasana pendidikan. Dengan demikian komunikasi pendidikan adalah proses
perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang atau peristiwa-peristiwa
pendidikan, proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi,
penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Komponen dasar pendidikan adalah
semua hal yang berkaitan dengan jalannya proses pendidikan, jika salah satu
komponen pendidikan tidak ada, maka proses pendidikan tidak akan bisa
dilaksanakan.
Komunikator yang baik juga harus mengetahui mana media yang paling tepat
untuk mengirimkan pesan kepada penerima dan harus tahu bagaimana cara
mengantisipasi gangguan yang akan muncul pada proses pengiriman pesan. Selain itu,
komunikator yang baik akan bertanggung jawab memberikan tanggapan terhadap
umpan balik Dalam proses pembelajaran tentu saja terjadi interaksi antara siswa
maupun guru dengan siswa. Komunikasi memegang peranan penting dalam
kebehasilan interaksi yang terjadi ,mengelola kelas dan memecahkan konflik dalam

4
pembelajaran,secara konstruktif membutuhkan ketrampilan dan komunikasi yang baik
terdapat tiga aspek utama komunikasi dalam pembelajaran yaitu ketrampilan
berbicara,mendengar dan komunikasi nonverbal .Saat bicara di hadapan kelas dan di
hadapan siswa guru harus dapat mengkomunikasikan informasi secara jelas kejelasan
saat berbicara merupakan unsure yang sangat penting agar pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan proses belajar yang d ikuti berjalan dengan baik. Dijelaskan
selengkapnya pada makalah ini yang berjudul “Konsep Dasar Komunikasi”

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi pembelajaran?
2. Apa saja yang termasuk dalam usur-unsur komunikasi?
3. Bagaimana teknik-teknik dalam komunikasi pembelajaran?
4. Apa tujuaan komunikasi dalam pembelajran?
5. Apa saja bentuk-bentuk dalam komunikasi pembelajaran?
6. Peranan komunikasi guru dengan peserta didik?
7. Apa dasar komunikasi efektif?
8. Apa saja prinsip komunikasi pembelajaran?
9. Apa saja hambatan-hambatan komunikasi pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang komunikasi dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang unsur-unsur yang berada dalam
komunikasi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang teknik-teknik dalam komunikasi
pembelajaran.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang tujuan komunikasi dalam
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui dan memahami tentang bentuk dalam komunikai
pembelajaran.
6. Untuk mengetahui dan memahami tentang peranan komunikasi guru dengan
peserta didik.
7. Untuk mengetahui dan memahami tentang dasar komunikasi efektif.
8. Untuk mengetahui dan memahami tentang prinsip komunikasi pembelajaran.
9. Untuk mengetahui dan memahami tentang hambatan-hambatan dalam
komunikasi pembelajaran.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Pembelajaran


a. Komunikasi
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum, sebuah
kata depan yang artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata umus, sebuah kata
bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio,
yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang mempunyai makna
kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau hubungan.
Karena untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka kata
communion dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan
seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan
sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, atau
berteman. Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna pemberitahuan,
pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa
latin communicationem atau communication atau communicare yang berarti untuk
berbagi, menyampaikan, menginformasikan, bergabung, bersatu, berbagi dalam
secara harfiah juga bisa diartikan communis yang berarti “sama”.[ CITATION Inc16 \l
1033 ]Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan (komunikator) dan orang yang menerima pesan (komunikan). 1
Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat
memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to
understand one another).2
Komunikasi adalah suatu proses interaksi dan pertukaran informasi dari
satu individu dengan individu lainnya dimana melalui proses tersebut individu
yang satu dapat mempengaruhi individu lainnya serta dapat diperoleh suatu
pemahaman bersama.
Komunikasi adalah saluran atau media. Seorang komunikator dalam
proses komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat penyampai
pesan kepada komunikan, tujuannya untuk mengetahui lingkungan sekitarnya,
1
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2
West, Richard dan Lynn H. turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Humanika.

6
bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini
memaksa manusia perlu berkomunikasi. Komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui media atau saluran.
Komunikasi merupakan factor fundamental dalam kehidupan manusia, sebab
manusia perlu mempertahankan hidup dan kebutuhan menyesuaikan dengan
lingkungan.3
Menurut Everrt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses
yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada
penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Pendapat senada
dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang mengatakan bahwa komunikasi
merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan
dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai bebrapa
tujuan khusus. Selain definisi yang telah disebutkan diatas, pemikiran komunikasi
yang cukup terkenal yaitu Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit
lebih detail. Menurutnya, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak
antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan pengirim dan penerima
memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan
symbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.4
Dari beberapa definisi diatas dapat penulis pahami bahwa komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi. Kesuksesan komunikasi tergantung
kepada desain pesan atau informasi dan cara penyampaian. Komunikasi
merupakan seni penyampaian informasi (pesan, ide, sikap, atau gagasan) dari
komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku
komunikan atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), ke
pola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
b. Pembelajaran
UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
5
belajar. Definisi ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Oemar Hamalik,
bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks, dimana di dalamnya
3
Masdul, Muh. Rizal. “Komunikasi Pembelajaran”. IQRA : Jurnal Ilmu Kependidikan & Keislaman, Vol. 2 No.
1 Desember 2018, p. 15-16. Accesed 14 Maret 2021.
4
AW, Suranto. 2005. Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan Kinerja Perkantoran,
Cetakan I. Depok, Yogyakarta: Media Wacana.
5
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas

7
terjadi interaksi antara mangajar dan belajar. Proses pembelajaran aktivitasnya
dalam bentuk interaksi pembelajaran dalam suasana interaksi edukatif, yaitu
interaksi yang sadar akan tujuan, artinya interaksi yang telah dicanangkan untuk
suatu tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada satuan pelajaran.6
Menurut Sardiman AM menyebut istilah pembelajaran dengan interaksi
edukatif. Menurut beliau, yang dianggap interaksi edukatif adalah interaksi yang
dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan untuk mendidik, dalam rangka
mengantar peserta didik kea rah kedewasaannya. 7 Sedangkan menurut Corey
pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.8
Dimyati mengatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar
secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.9 Menurut Knirk
dan Gustafson pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui
tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi seketika,
melainkan sudah melalui tahapan perancangan pembelajaran.10
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi edukatif untuk membuat peserta didik belajar secara aktif
dan mampu mengubah perilaku melalui pengalaman belajar.
c. Komunikasi Pembelajaran
Komunikasi pembelajaran adalah proses penyampaian gagasan dari
seseorang kepada orang lain supaya mencapai keberhasilan dalam mengirim pesan
kepada yang dituju secara efektif dan efisien.
Dalam kegiatan pembelajaran, komunikasi antar pribadi merupakan suatu
keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta
belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran ini sangat
tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang memegang

6
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
7
Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.
8
Corey, Gerald. 2013. Teori dan Praktek Konseling & Psikiterapi. Terjemah E. Koswara. Bandung: Refika
Aditama.
9
Dimyati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
10
Knirk, F.G. dan Gustafson, K.L. 2005. Instructional Tecnology a Systematic Approach to Education. New
York: Hlt Rinehart and Winston.

8
kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang
sehat dan efektif terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar dalam
mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam
melakukan komunikasi ini. Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi
dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat
diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif.
Dilihat dari prosesnya, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan
komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak gerik,
gambar, lambang, mimik muka, dan sejenisnya.
Sebagai komunikator atau mediator, guru harus menyadari bahwa sekolah
berada di tengah-tengah masyarakat, karenanya sekolah tidak boleh menjadi
“menara gading” yang jauh dan terasing dari masyarakat. Sekolah didirikan
mengemban amanat dan aspirasi masyarakat (dan peserta didik adalah anak-anak
dan sekaligus sebagai bagian dari anggota komunitas masyarakat). Menghindari
persoalan tersebut, maka guru harus memerankan dirinya untuk mampu menjadi
“bridging” (menjebatani) atau menjadi mediator antara sekolah dan masyarakat
melalui upaya cerdas dalam memilih dan menggunakan pola, pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang memungkinkan saling menguntungkan
antara keduanya. Jadikan masyarakat, lembaga, peristiwa, benda, situasi,
kebudayaan, serta industry sebagai sumber belajar bagi peserta didik.11
d. Konsep Komunikasi Pembelajaran

Konsep komunikasi menurut John R. Wenburg, William W. Wilmoth dan


Kenneth K Sereno dan Edward M Bodaken terbentuk menjadi 3 tipe: pertama,
searah: pemahaman ini bermula dari pemahaman komunikasi yang berorientasi
sumber yaitu semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk
menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon penerima. Kedua,
interaksi: pandangan ini menganggap komunikasi sebagi proses sebab-akibat,
aksi-reaksi yang arahannya bergantian. Ketiga, transaksi: konsep ini tidak hanya
membatasi unsur sengaja atau tidak sengaja, adanya respon teramati atau tidak
teramati namun juga seluruh transaksi perilaku saat berlangsungnya komunikasi
Masdul, Muh. Rizal. “Komunikasi Pembelajaran”. IQRA : Jurnal Ilmu Kependidikan & Keislaman, Vol. 2
11

No. 1 Desember 2018, p. 15-16. Accesed 14 Maret 2021.

9
yang lebih cenderung pada komunikasi berorientasi penerima. Saat guru memberi
pelajaran, komunikasi bukan saja berdasarkan fakta bahwa siswa menafsirkan isi
pelajaran tetapi juga guru menafsirkan perilaku anggukan atau kerutan kening
siswa.

Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan
makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan
dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain
perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan
oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan antara kedua orang tadi dapat dikatakan
komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan
juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.12

B. Unsur-Unsur Komunikasi Pembelajaran


Unsur adalah sesuatu yang tidak dapat skor dari suatu komponen. Jika salah
satu tidak ada, maka sesuatu tersebut tidak dapat berjalan secara efektif dan maksimal.
Bahkan bisa saja tidak dapat terjadi. Komunikasi adalah dasar eksistensi dari suatu
masyarakat dan menjadi penentu pola struktur masyarakat. Semua hubungan antar
manusia dibangun atas dasar komunikasi. Dalam komunikasi manusia bisa saling
mempengaruhi, sehingga dengan demikian terbentuklah pengetahuan tentang
pengalaman masing-masing orang.13
Untuk mencapai interaksi belajar mengajar perlu adanya komunikasi yang
jelas antara guru (komunikator) dengan siswa (komunikan). Menurut Berlo,
komunikasi adalah proses kirim, menerima, dan mengerti gagasan dan perasaan dalam
bentuk pesan lisan atau non lisan secara disengaja juga tidak disengaja. Mulyana,
komunikasi adalah proses dimana satu ide dialihkan dari sumber kepada seorang atau
lebih dengan maksud mengubah tingkah laku mereka.14
Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi:
1. Agar yang disampaikan komunikator dapat diimplementasikan oleh komunikan.
Supah mudah untuk diimplementasikan oleh komunikan maka komunikator
butuh menerangkan pesan utama dengan sejelas mungkin.

12
Miftah, M. 2008. “STRATEGI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN”. Jurnal Teknodik,
Vol. XII No. 2 Des 2008, p. 85-86.
13
Afroni, Sihabudin. Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an. (2018). Jurnal Pendidikan Islam. Hal. 4.
14
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal. 5.

10
2. Supaya dapat mengerti orang lain. dengan melakukan komunikasi, setiap
individu dapat mengerti individu yang lainnya dengan kemampuan mendengar
apa yang dibicarakan oleh orang lain.
3. Supaya pendapat kita dapat diterima oleh orang lain. Komunikasi serta
pendekatan persuasifmerupakan langkah yang efektif agar ide kita dapat diterima
oleh orang lain.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu hal. Komunikasi serta
pendekatan persuasive dapat membangun kesamaan persepsi dengan orang lain
lalu menggerakkannya sesuai dengan apa yang kita keinginan.15

Adapun unsur-unsur komunikasi pembelajaran yaitu:

1. Komunikator

Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan


dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau
sekelompok orang yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah
hubungan atau interaksi. Komunikator tidak hanya ini sebagai pengirim pesan
saja. Akan tetapi juga memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab
dari proses komunikasi yang sedang berlangsung. Baik itu secara langsung juga
tidak langsung.

2. Pesan atau Informasi

Pesan atau informasi merupakan total apa yang disampaikan oleh


komunikator. Pesan bisa berupa sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau sebuah
perantara lainnya. Pesan ini mempunyai inti, yaitu mengarah pada usaha untuk
mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. inti pesan akan selalu mengarah
kepada tujuan akhir komunikasi tersebut.

3. Sarana Komunikasi

Sarana komunikasi atau saluran dapat disebut dengan media yang


digunakan sebagai penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi. Pemilihan
sarana atau media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang
akan disampaikan.

15

11
4. Komunikan atau Receiver

Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita
yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang
atau lebih dan bisa pula dalam bentuk kelompok. Dalam sebuah proses
komunikasi, komunikan merupakan elemen penting karena dialah yang menjadi
sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk bisa mengerti pesan yang
disampaikan dengan baik dan benar.

5. Umpan Balik atau Feedback

Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang
diberikan oleh komunikator dia. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator
dan komunikan akan terus menerus bertukar peran.

6. Dampak atau Effect

Dampak adalah efek perbedaan yang kesialan oleh komunikan sebelum


dan sesudah menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan
berubah sesuai dengan isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.
Dampak atau efek sebenarnya dapat dilihat dari pribadi pendapat, public
pendapat, atau mayoritas pendapat. Namun semua itu mengarah kepada
perubahan yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator.16

C. Teknik Komunikasi Pembelajaran


1. Teknik Komunikasi Informatif

Teknik komunikasi informatif adalah suatu cara penyampaian pesan yang


dilengkapi fakta, dengan tujuan agar orang lain dapat memahami, mengerti, dan
menghayati permasalahan, bahkan selanjutnya diharapkan akan dapat
mempengaruhi keputusan dan tindakan dari sasaran yang dituju.

2. Teknik Komunikasi Persuasif

Teknik komunikasi persuasif adalah cara menyampaikan pesan pada


orang lain dengan memperhatikan aspek psikologis, cara ini mendasarkan pada
kesadaran pribadi dan menjauhi adanya paksaan.
16
Afroni, Sihabudin. Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an. (2018). Jurnal Pendidikan Islam. Hal. 32.

12
3. Teknik Komunikasi Instruktif

Teknik komunikasi instruktif adalah penyampaian pesan komunikasi


dikemas sedemikian rupa sehingga pesan itu dipahami sebagai perintah yang
harus dilaksanakan.

4. Teknik Komunikasi Manusiawi

Teknik komunikasi manusiawi adalah kemasan informasi yang


disampaikan dengan mendasarkan aspek psikologis secara tatap muka untuk
merubah sikap dan perilaku dan kehidupan sehingga menimbulkan rasa
kepuasan kepada berbagai pihak.17

D. Tujuan Komunikasi Pembelajaran


1. Memberikan Pengetahuan Tentang Tujuan Belajar
2. Memotivasi Siswa
3. Menyajikan Informasi
4. Merangsang Diskusi
5. Mengarahkan Kegiatan Siswa
6. Pelaksanakan Latihan dan Ulangan
7. Menguatkan Belajar
8. Memberikan Pengalaman Simulasi.18
E. Bentuk-Bentuk Komunikasi Dalam Pembelajaran
Menurut Hafied Cangara, para pakar komunikasi berbeda pendapat dalam
menetapkan bentuk-bentuk komunikasi. Sebuah kelompok sarjana komunikasi
Amerika membagi bentuk komunikasi kepada lima macam tipe, yakni komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi kelompok kecil (small
group communication), komunikasi organisasi (organisation communication),
komunikasi massa (mass communication) dan komunikasi publik (public
communication).

17
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013),
hlm. 09.
18
Jamalludin, Manfaat Media Komunikasi Dalam Pendidikan dan Pembelajaran, Jilid 1 Terbitan 1, Juni 2016,
dalam jurnal At-Tabligh, hlm. 20-24.

13
Sedangkan menurut Effendy, bentuk-bentuk komunikasi dirangkum ke
dalam tiga jenis, yaitu komunikasi pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi
massa,
1. Komunikasi Pribadi
Komunikasi pribadi terdiri dari dua jenis, yaitu: pertama, komunikasi
intrapribadi (intrapersonal communication). Komunikasi intrapribadi adalah
komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang yang bersangkutan
berperan sebagai komunikator maupun sebagai sebagai komunikan. Dia
berbicara pada dirinya sendiri. Pola komunikasi dengan diri sendiri terjadi
karena seseorang menginterpretasikan sebuah objek yang diamatinya dan
memikirkannya kembali, sehingga terjadilah komunikasi dalam dirinya sendiri,
19
Kedua, komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), yaitu
komunikasi yang berlangsung secara dialogis antara dua orang atau lebih.
Karakteristik komunikasi antar pribadi yaitu: pertama dimulai dari diri sendiri.
Kedua, sifatnya transaksional karena berlangsung serempak. Ketiga, komunikasi
yang dilakukan tidak hanya mencakup aspek-aspek isi pesan yang dipertukarkan,
tetapi juga meliputi hubungan antar pribadi. Keempat, adanya kedekatan fisik
antara pihak-pihak yang berkomunikasi. kelima, adanya saling ketergantungan
antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Keenam, tidak dapat diubah maupun
diulang. Maksudnya jika salah dalam pengucapan mungkin dapat minta maaf,
tetapi itu bukan berarti menghapus apa yang telah diucapkan.
2. Komunikasi Kelompok

Michael Burgoon dan Michel Ruffner seperti dikutip Sendjaya


menjelaskan komunikasi kelompok sebagai: The face to face interaction of three
or more individuals, for a recognized purpose such as information sharing, self
maintenance, or problem solving, such that the members are able to recall
personal characteristics of the other members accurately. (Komunikasi kelompok
adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan tiga atau lebih individu guna.
memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagai informasi,
pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat
menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat).

19
Zikry Fahrul Nurhadi,Kajian Tentang Evektivitas Pesan Dalam Komunikasi ,Jurnal komunikasi hasil pemikiran
dan peneliti ,2017 hlm,10

14
Dari defisi diatas dipahami bahwa ada empat elemen yang terangkup
dalam komunikasi kelompok yaitu dalam interaksi tatap muka,jumlah partisipan
yang terlibat dalam interaksi yang dilakukan maksud dan tujuaan yang
dikehendaki dan kemampuaan anggota untuk dapat menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lain.20

3. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah sebuah proses penyampaian pesan melalui
saluran-saluran media massa seperti surat kabar,radio,televesi,dan film yang
dipertujukkan di gedung-gedung bioskop,oleh karena pesan-pesaan bersifat
massa maka karakteristik maka komunikasi massa adalah bersifat umum artinya
pesan yang disampaikan bersifat hetrogen karena ditujukkan untuk sekuruh
anggota masyarakat ,pesan yang disampaikan bersifat serempak dan seragam
serta hubungan dalam komunikasi dan komunikator sifat nya non pribadi.
4. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi paada diri sendiri atau


dengam diri nya sendiri ,,tipenya sama dengan proses berfikir yaitu,ketika
eseorang secara sadar sengaja mengirimkan informasi pada dirinya untu
menganalisis ebuah situasi dan mengambil sikap dan keputusan.

5. Komunikasi Interpersonal

Proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebi secara
tatap muka.Komunikasi ini juga dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna
dari orang yang saling berkomunikasi antara satu individu ke individu lainnya
komunikasi ini paling efektif untuk upaya mengubah sikap,pendapat atau
perilaku seseorang,yang sikap nya dialogis bersikap percakapan.

Kriteria komuiksi Intrepersonal

1. Melibatkan perilaku verbal dan non verbal


2. Adanya umpan balik pribaadi
3. Terjadi hubungan atau interaksi yang berkesinambungan
20
Muh.Rizal Kajian Tentang Evektivitas Pesan Dalam Komunikasi ,Jurnal komunikasi hasil pemikiran dan peneliti
,2017 hlm,10

15
4. Besifat saling persuasive21

F. Komunikasi Guru dengan Peserta didik


Dalam proses pembelajaran tentu saja terjadi interaksi antara siswa maupun
guru dengan siswa.Komunikasi memegang peranan penting dalam kebehasilan
interaksi yang terjadi ,mengelola kelas dan memecahkan konflik dalam
pembelajaran,secara konstruktif membutuhkan ketrampilan dan komunikasi yang baik
terdapat tiga aspek utama komunikasi dalam pembelajaran yaitu ketrampilan
berbicara,mendengar dan komunikasi nonverbal .Saat bicara di hadapan kelas dan di
hadapan siswa guru harus dapat mengkomunikasikan informasi secara jelas kejelasan
saat berbicara merupakan unsure yang sngat penting agar pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan proses elajar yang d ikuti berjalan dengan baik.
Saat berbicara dan berkomunikasi dengan siswa guru di harapkan
menggunakan tata bahasa yang baik dan benar kosa kata yang dapat dipahami dan
tepat pada perkembangan anak melakukaan penekanan pada kata-kata kunci Oleh
karena itu teknik komunikasi manapun yang ada adalah lebih sederhana dibadngkan
dengan kenyataan komunikasi yang dilakukan nya teknik-teknik komunikasi
sebagaimana dipahami dalam berbagai literatur komunikasi secara umum terdapat
berbagai macam teknik berikut ini akan dibahas secara berturut-turut mengenai
teknik-teknik komunikasi yang akan diterapkan dalam kegiatan beajar mengajar
antara guru dan siswa ,menjelaskan berdasarkan ketrampialan berkomunikasi yang
dapat dilakukan oleh komunikator data digolongkan antara lain :
1. Teknik komunikasi Informatif
2. Teknik komunikasi Persuasif
3. Teknik Komunikas Pervasif
4. Teknik Komunikasi Coersief
5. Teknik komunikasi Instruktif
6. Teknik Hubungan Manusiawi (Human Relation)22
Teknik komunikai informative adalah ketrampilan berkomunikasi dengan
menyampaikan berbagai tanda informasi baik yang bersifat verbal dan non verbal
maupun paralinguistic menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang
perubahan social agar masyarakat dapat memusatkan perhatian akan kebutuhan
21
Ibid,hlm 16
22
E,Mulysa,Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (Bandung
PT,Rosyada Karya,2017)Hlm.198

16
perubahan,cara mengadakan perubahan dan dapat menyiapkan sarana-sarana
perubahan.Melalui informasi masyarakat melalui kesampatan untuk mengambil
kesempatan untuk mengambil bagiaan secara aktif dan memperoleh pengetauaan yang
diperlukan dalam menghadapi perubahan tanpa informas sangatlah sulit,untuk dapat
mengakses secara tepat dan cepat.
Teknik komunikasi persuasif adalah cara menyampaikan pesan pad a orang
lain dengan memperhatikan aspek psikologis,cara ini mendasarkan pada ksadaran
pribadi dan menjauhi adanya paksaan,menyampaikan pesan seperti ini merupakan hal
yang mendasarkan pada kesesuian kondidi atau latar belakang yang dihadapi,yang
penting untuk dipahami bahwa komuikasi persuasife akan terjadi umpan balik Tanya
jawab.23
Teknik komunikasi pervasive adalah cara menyampaikan pesan pada orang
lain dengan berlang-ulang sehingga sedikit akan merember pada bawah sadar yang
pada akhirnya akan membentuk sikap dan kepribadian nya.
Teknik komunikasi koersif adalah teknik komuikasi yang berlawanan dengan
teknik komunikasi yang berlawanan dengan teknik persuasive yaitu penyampain
pesan pada orang lain dengan cara memaksa orang untuk berbuat sehingga
menimbulkn rasa ketakutan dan rasa tuunduk seta patuh dengan cara imanusia dipaksa
untuk siap-siap menerima adanya perubahan yang membawa dampak positif dan
negative.
Teknik komunikasi instruktif adalah penyampaian pesan komunikasi dikemas
sedemikian rupa sehingga pesan itu dipahami sebagai perintah yang harus
dilakukan.teknik ini agar audien terlebih dahulu dikondisikan agar segala sesuatu itu
diperlukan jenis ini diterapkan karena siifat sesegera mungkin dan manakala tidak
segera dilakukan aan membawa efek buruk bagi kehidupan.

G. DASAR KOMUNIKASI EFEKTIF

Secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai komunikasi yang terjadi


dalam suasana pendidikan. Dengan demikian komunikasi pendidikan adalah proses
perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang atau peristiwa-peristiwa
pendidikan, proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi,
penyampaian pesan dari pengantar ke penerima.Komponen dasar pendidikan adalah
23
Lihapsari prihatin’’Teknik Komunikasi Tepat Guna Dalam mengatasi Segala bentuk perubahan’’jurnal
pengembangan masyarakat,1997,hlm.3

17
semua hal yang berkaitan dengan jalannya proses pendidikan, jika salah satu
komponen pendidikan tidak ada, maka proses pendidikan tidak akan bisa
dilaksanakan.24 Dan untuk lebih jelasnya komponen dasar komunikasi pendidikan
adalah sebagai berikut :

1. Komunikator (Guru)

Komunikator adalah orang atau pihak yang bertindak sebagai pengirim


atau penyampai pesan dalam proses komunikasi. Dengan kata lain,
komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif
untuk menjadi sumber pesan dalam sebuah proses komunikasi. Dalam proses
pembelajaran komunikatornya adalah guru. Seorang komunikator tidak hanya
berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, tetapi juga
memberikan respon dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan
yang disampaikan oleh penerima. Komunikator memegang peranan yang
sangat penting terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi.

Kriteria menjadi seorang komunikator yang baik yakni perlu menyusun


dengan baik isi pesan yang akan disampaikan, sehingga pesan tersebut mudah
dimengerti oleh pihak penerima. Komunikator yang baik juga harus
mengetahui mana media yang paling tepat untuk mengirimkan pesan kepada
penerima dan harus tahu bagaimana cara mengantisipasi gangguan yang akan
muncul pada proses pengiriman pesan. Selain itu, komunikator yang baik akan
bertanggung jawab memberikan tanggapan terhadap umpan balik (feedback)
yang disampaikan oleh pihak penerima (receiver).
2. Pesan (Massage)

Pesan adalah informasi yang dikirim oleh pengirim pesan dan diterima
oleh penerima pesan. Pesan yang efektif aadalah pesan yang jelas dan
terorganisasi serta diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dalam proses
komunikasi menempati peranan yang sangat strategis, karena sesungguhnya
proses komunikasi itu sendiri adalah aktivitas menyampaikan pesan, baik
pesan secara lisan ataupun tulisan, baik berupa simbol/lambang, film, gambar
25
maupun suara. Dalam bahasa inggris biasanya diterjemahkan dengan kata
24
 Wiji Suwarno, Dasar- Dasar Komunikasi, (Yogyakarta : ARZZ Media, 2006) hal 33
25
Endang Purwoastuti, Komunikasi Dan Konseling Kebidanan, (Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2015) hal 8

18
massage,content atau informasi. Pesan dalam suatu pembelajaran bisa
digambarkan oleh materi yang akan diajarkan oleh guru.
Menurut Cangara (2006:23) pesan yang dimaksud dalam proses
komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.
Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau media komunikasi.
Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat. Pesan pada
dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkrit agar dapat dikirim dan
diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan
sejumlah lambang komunikasi berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan,
dan bahasa tulisan.
Dalam mengirim pesan, hendaknya kita harus mengetahui kualitas
pesan tersebut, antara lain :
a. Pesan harus akurat
b. Tepat waktu
c. Pesan atau informasi harus relevan

3. Media Komunikasi atau Saluran


Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud
dengan komunikasi adalah pengirim dan penerimaan pesan atau berita antara
dua orang atau lebih sehingga pesan dapat dipahami. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat dikatakan bahwa  media komunikasi adalah alat untuk
menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan
(penerima) baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara sederhana
media komunikasi adalah perantara dalam penyampaina informasi dari
komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk efisiensi penyebaran
informasi atau pesan tersebut. 26
4. Komunikan (penerima pesan)
Komunikan adalah salah satu penerima pesan dari proses komunikasi
karena itu unsur komunikan dalam proses komunikasi tidak boleh diabaikan
sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi, salah satunya ditentukan
oleh unsur komunikan.

5. Efek komunikasi
26
Hardiyansyah, Komunikasi Pelayanan Pablik, (Yogyakarta : Gava Media, 2015) hal 11

19
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan
komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga pengaruh dalam diri
komunikan, yaitu
a. Kognitif (seseorang menjadi tahu tentang sesuatu),
Contohnya: guru pada proses pembelajaran memberikan materi kepada
siswa sehingga siswa mendapatkan pengetahuan baru, dari yang tidak tau
menjadi tau, dan yang tau menjadi lebih tau.
b. Afektif (sikap seseorang terbentuk)
Contohnya: saat diskusi adanya setuju maupun tidak setuju dalam
pendapat yang diutarakan.
c. Konatif (tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan
sesuatu)
Contoh: pada proses pembelajaran guru menyuruh siswa mengerjakan
soal yang ada di papan tulis.
6. Umpan Balik
Umpan balik atau feed back dapat kita maknai sebagai jawaban
komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Dalam
komunikasi yang dinamis, sebagaimana diutarakan, komunikator dan
komunikan terus menerus saling bertukar pesan27

H. PRINSIP KOMUNIKASI PEMBELAJARAN


a. Respect

Prinsip pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah


sikap menghargai setiap individu yang akan menjadi sasaran pesan yang di
sampaikan. Guru dituntut dapat memahami bahwa ia harus bisa menghargai
setiap peserta didik yang dihadapinya. Rasa hormat dan saling menghargai
merupakan prinsip yang pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain karena
pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Membangun
komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati akan
dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang dapat
meningkatkan efektivitaskinerja guru baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan sebagai tim.
27
Muh Nurul Huda, Komunikasi Pendidikan, (Tulungagung : STAIN Tulungagung Press, 2013) hal 14-15

20
b. Emphaty

Empati adalah kemampuan manusia untuk menempatkan diri pada situasi


atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam
memiliki sikap empati adalah kemampuan manusia mendengarkan atau mengerti
terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Dengan
memahami dan mendengarkan orang lain terlebih dahulu, manusia dapat
membangun keterbukaan dan kepercayaan yang diperlukan dalam membangun
kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Rasa empati akan memaksimalkan
dalam menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan
memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Komunikasi di dunia
pendidikan diperlukan saling memahami dan mengerti keberadaan, perilaku dan
keinginan dari peserta didik. Rasa empati akan menimbulakan respek atau
penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan
unsur utama dalam membangun sebuah suasana kondusif di dalam proses
pembelajaran. Jadi sebelum manusia membangun komunikasi atau mengirimkan
pesan, manusia perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima
pesan.

c. Audible

Prinsip audible berarti adalah dapat didengarkan atau dimengerti


dengan baik. Berbeda dengan prinsip yang kedua yakni empati dimana guru
harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible adalah menjamin bahwa pesan yang disampaikan
dapat diterima oleh penerima pesan dengan baik. Dalam rangka mencapai hal
tersebut maka pesan harus di sampaikan melalui media (delivery channel)
sehingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.

d. Clarity

Prinsip clarity adalah kejelasan dari isi pesan supaya tidak


menimbulkan multi interpretasi atau berbagai macam penafsiran. Clarity
dapat pula berarti keterbukaan dan transparasi. Dalam berkomunikasi manusia
perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau
disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari

21
penerima pesan. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga
dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme peserta didik
dalam proses pembelajaran. Dengan cara seperti ini peserta didik tidak akan
menganggap lagi proses pembelajaran sebagai formalitas tetapi akan
mengganggapnya sebagai sebuah kebutuhan pokok bagi kehidupannya.

e. Humble

Prinsip kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah


sikap rendah hati.

I. HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN

Subjek gangguan (noise) adalah sesuatu yang paling membatasi efektifitas


penyampaian pesan. Ada dua jenis gangguan utama dalam komunikasi, yaitu
gangguan semantik dan saluran. Hasil dari gangguan itu sama yakni menyusutkan arti
saat terjadi penyampaian pesan.

1. Gangguan saluran (channel noise). Gangguan jenis ini meliputi setiap


gangguan yang memepengaruhi kehandalan fisik penyampaian pesan. Bisa
diartikan pula sebagai segala hambatan yang terjadi diantara sumber
dan audience. Misalnya, seseorang berbicara dalam sebuah ruangan ditengah
pembicaraan lainnya, suara pintu tertutup, dan gangguan lain seperti itu yang
dapat menghalangi penyampaian informasi.
2. Gangguan semantik. Gangguan jenis ini terjadi karena salah menafsirkan
pesan. Dalam setiap jenis kegiatan komunikasi sering terjadi kesenjangan atau
ketidaksesuaian antara kode yang digunakan oleh pengirim dengan yang
dipahami oleh penerima kendati pesan yang diterima sama seperti ketika
dikirimkan.
3. Sumber gangguan semantik sebagai berikut:
a. Kata-kata terlalu sukar , masalahnya terlalu sukar dimengerti oleh
penerima.
b. Perbedaan dalam memberikan arti denotatif pada kata-kata yang digunakan
antara pengirim dan penerima pesan, yakni penerima pesan berpikir bahwa
kata yang dimaksud menunjukkan pada sesuatu yang berbeda dengan yang
dimaksud oleh pengirimnya.

22
c. Pola kalimat yang membingungkan penerima pesan.
d. Perbedaan budaya antara pengirim dan penerima pesan, yakni intonasi,
gerak mata, tangan, atau bagian badan lainnya. 28

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Komunikasi pembelajaran adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang
kepada orang lain supaya mencapai keberhasilan dalam mengirim pesan kepada
yang dituju secara efektif dan efisien.
2. Unsur adalah sesuatu yang tidak dapat skor dari suatu komponen. Jika salah
satu tidak ada, maka sesuatu tersebut tidak dapat berjalan secara efektif dan
maksimal. Bahkan bisa saja tidak dapat terjadi. Unsur komunikasi
pembelajaran yaitu komunikator, komunikan, pesan, sarana, umpan balik,
dampak.
3. Teknik Komunikasi Informatif, persuasive, manusiawi dan instruktif.
4. Tujuan komunikasi pembelajaran Memberikan Pengetahuan Tentang Tujuan
Belajar, Memotivasi Siswa, Menyajikan Informasi, Merangsang Diskusi,
28
Hasan Bahanan (pent.), 1979, Taksonomi Konsep Komunikasi, Surabaya, Papyrus, hal.13-15.

23
Mengarahkan Kegiatan Siswa, Pelaksanakan Latihan dan Ulangan,
Menguatkan Belajar, Memberikan Pengalaman Simulasi.
5. Bentuk-bentuk komunikasi pembelajaran komunikasi antar pribadi
(interpersonal communication), komunikasi kelompok kecil (small group
communication), komunikasi organisasi (organisation communication),
komunikasi massa (mass communication) dan komunikasi publik (public
communication).
6. Komunikasi guru dengan peserta didik, saat bicara di hadapan kelas dan di
hadapan siswa guru harus dapat mengkomunikasikan informasi secara jelas
kejelasan saat berbicara merupakan unsure yang sngat penting agar
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan proses elajar yang d ikuti berjalan
dengan baik.
7. Komunikasi pendidikan adalah proses perjalanan pesan atau informasi yang
merambah bidang atau peristiwa-peristiwa pendidikan, proses pembelajaran
pada hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar
ke penerima.
8. Prinsip komunikasi pembelajaran meliputi respect, clarity, audible, humble dan
emphaty.
9. Subjek gangguan (noise) adalah sesuatu yang paling membatasi efektifitas
penyampaian pesan. Ada dua jenis gangguan utama dalam komunikasi, yaitu
gangguan semantik dan saluran. Hasil dari gangguan itu sama yakni
menyusutkan arti saat terjadi penyampaian pesan.
B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.
Komunikasi pembelajaran harus seanantiasa dikembangkan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa dengan menerapkan semua teori komunikasi beserta unsur-
unsurnya akan dapat menciptakan pembelajaran dengan komunikasi.

24
DAFTAR PUSTAKA

Afroni, Sihabudin. 2018. Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an. Jurnal Pendidikan


Islam.

AW, Suranto. 2005. Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan


Kinerja Perkantoran, Cetakan I. Depok, Yogyakarta: Media Wacana.

Bahanan, Hasan. 1979. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya: Papyrus

Corey, Gerald. 2013. Teori dan Praktek Konseling & Psikiterapi. Terjemah E. Koswara.
Bandung: Refika Aditama.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta: Depdiknas.

25
Dimyati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Effendy, Onong Uchjana. 2013. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hardiyansyah. 2015. Komunikasi Pelayanan Pablik. Yogyakarta : Gava Media.

Harper, Inco. 2016. Personal Selling Komunikasi Mesra Para Pemasar. The AVI Publishing
Co. inc. Westport. Conecticut.

Huda, Muh Nurul. 2013. Komunikasi Pendidikan. Tulungagung : STAIN Tulungagung Press.

Jamalludin. 2016. Manfaat Media Komunikasi Dalam Pendidikan dan Pembelajaran, Jilid 1
Terbitan 1, Juni 2016, dalam jurnal At-Tabligh.

Knirk, F.G. dan Gustafson, K.L. 2005. Instructional Tecnology a Systematic Approach to
Education. New York: Hlt Rinehart and Winston.

Masdul, Muh. Rizal. “Komunikasi Pembelajaran”. IQRA : Jurnal Ilmu Kependidikan &
Keislaman, Vol. 2 No. 1 Desember 2018, p. 15-16. Accesed 14 Maret 2021.

Miftah, M. 2008. “STRATEGI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN”.


Jurnal Teknodik, Vol. XII No. 2 Des 2008, p. 85-86.

Muh, Rizal. 2017. ” Kajian Tentang Evektivitas Pesan Dalam Komunikasi”. Jurnal
komunikasi hasil pemikiran dan peneliti. Tahun 2017. hlm,10.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Prihatin, Lihapsari. 1997. “Teknik Komunikasi Tepat Guna Dalam mengatasi Segala bentuk
perubahan”. Jurnal pengembangan masyarakat.

Purwoastuti, Endang. 2015. Komunikasi Dan Konseling Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka


Baru Press.

Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar- Dasar Komunikasi. Yogyakarta : ARZZ Media.

West, Richard dan Lynn H. turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Zikry,Nurhadi Fahrul. 2017. “Kajian Tentang Evektivitas Pesan Dalam Komunikasi”. Jurnal
komunikasi hasil pemikiran dan peneliti. Tahun 2017. hlm,10.

26
27

Anda mungkin juga menyukai