Anda di halaman 1dari 5

Nana : Ya’Muhamad Iqbal

NIM : C1051181028
Makul : Manajemen Produksi Tanaman Pertanian
Dosen : Prof. Dr.Ir. Denah Suswati, MP
Waktu : Selasa, 15 Juni 2021
Kelas : A dan B
Jam : 13.00-16.00 WIB

Jawaban

No. 1
A Prospek tanaman sawit di indonesia sangat lah cerah, hal ini di Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan luas areal/tanaman menghasilkan yang selalu meningkat setiap tahun dan
kebijakan pemerintah yang selalu mengupayakan komoditas ini tetap eksis di pasar domestik
maupun internasional. tanaman sawit dapat mengahsilkan miinyak sawit untuk diproduksi dalam
jumlah besar berupa minyak mentah sawit (CPO). Indonesia sendiri merupakan salah satu
penghasil CPO untuk permintaan di negara-negara lainnya.

B. Kegunaan dan manfaat kelapa sawit


- Sebagai oli dan pelumas (biasanya untuk melumasi bagian luar mesin dan perangkat luar dapat
juga untuk bahan campuran pada oli samping mesin dua tak)
- Sebagai makanan hewan (bagian ampas dari buah kelapa sawit.
- Sebagai bahan baku dalam industri baja (untuk memberikan lapisan pada baja dan besi agar
menjadi lebih tahan terhadap karat dan korosi)
- Dapat membantu proses penyamakan kulit
- Bahan Mebel/Furniture (batang pohon dari peremajaan tanaman)
- Dapat Menjadi Kompos (ampas organik buah, tandan dan daun)
- Dapat Menjadi Biomasa (sampah cair maupun padat dari sawit)
- Bahan baku minyak goreng
- Bahan baku maupun bahan campuran bahan bakar (lebih ramah lingkungan, membersihkan
mesin diesel dari sisa pembuangan dan pembakaran)

No 2

a. Unsur Hara = Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi
oleh pemberian pupuk dan ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Dalam kasus ini,
(pertumbuhan tanaman) dibatasi secara kritis oleh unsur hara yang berada dalam keadaan
minimum. Untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang optimal, seluruh unsur hara harus
berada pada kondisi yang setimbang. Artinya , tidak boleh ada satu unsur harapun yang
menjadi faktor pembatas. Untuk mencapai produksi yang diinginkan, jumlah hara yang
dibutuhkan tanaman dan yang harus ditambahkan dalam bentuk pupuk (organik dan/atau
anorganik) tergantung pada tingkat kebutuhan haranya. Dengan kata lain, pemberian
pupuk harus disesuaikan dengan tingkat ketersediaan hara dalam tanah dalam yang dapat
diserap tanaman
b. Tanah = Kelapa sawit dapat tumbuh di tanah podsolik, latosol, hidromorfik kelabu,
regosol, andosol, dan alluvial. Tanah gambut juga dapat di tanami kelapa sawit asalkan
ketebalan gambutnya tidak lebih dari satu meter dan sudah tua (saphrik). Sifat tanah yang
perlu di perhatikan untuk budi daya kelapa sawit adalah sebagai berikut :
- Sifat Fisik Tanah : Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik di tanah yang bertekstur
lempung berpasir, tanah liat berat, tanah gambut memiliki ketebalan tanah lebih dari 75
cm, dan berstruktur kuat.
- Sifat Kimia Tanah : Untuk mendapatkan produksi yang tinggi dibutuhkan kandungan
unsur hara yang tinggi dan pH tanah bereaksi dengan asam dengan kisaran nilai 4,0-6,0
dan ber pH optimum 5,0-5,5.
c. Iklim = Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU – 15° LS). Curah hujan
optimal untuk tanaman kelapa sawit adalah 1 250 – 2 500 mm/tahun. Kelapa sawit lebih
toleran dengan curah hujan yang tinggi dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya.
Jumlah bulan kering lebih dari 3 bulan merupakan faktor pembatas berat. Adanya bulan
kering yang panjang dan curah hujan yang rendah akan menyebabkan terjadinya defisit
air. Keadaan angin tidak terlalu berpengaruh karena kelapa sawit lebih tahan terhadap
angin kencang di bandingkan tanaman lainnya.

No. 3

a. Karena Potensi produktivitas tanaman kelapa sawit yang dapat dicapai jika menggunakan
kelas kesesuaian lahan dan benih kelapa sawit yang bermutu serta melaksanakan
budidaya sesuai standar teknis, berdasarkan kelas tanah dalam jangka 20 tahun.
b. Biaya pembelian dan pembersihan lahan, biaya harga, biaya pemupukan, biaya
penyemprotan, biaya pemangkasan daun (pemangkasan asir, pemangkasan produksi,
pemangkasan pemeliharaan) dan baiaya panen

No. 4

Pembibitan awal atau Prenursery dilakukan pada suatu kawasan yang relatif lebih kecil sehingga
mempermudah pengawasan dan perawatan pada benih yang disemai. Pada umumnya prenursery
menggunakan babybag dan menggunakan bedengan serta naungan. Pembibitan prenursery
menggunakan babybag membutuhkan meterial tanah sebagai media tanam dalam jumlah yang
banyak dan menyisakan limbah plastik dari bekas babybag. Setelah bibit berumur 3 bulan atau
bibit telah memiliki 4-5 helai daun bibit kemudian dipindahkan ke dalam polybag di main
nursery (penyemaian bibt). Untuk penanaman bibit pindahan dari dederan dibutuhkan polybag
yang lebih besar, yaitu ukuran 40 x 50 cm atau 45 x 60 cm (lay flat), tebal 0,11 mm dan diberi
lubang pada bagian bawahnya untuk drainase. Polybag di isi dengan tanah atas yang telah diayak
sebanyak 15 - 30 kg per polybag, pengisian tanah dalam polybag jangan terlalu penuh, cukup
sampai 3 cm dari bagian atas polybag. Tujuannya supaya air dan pupuk tidak melimpah keluar.
Sehingga pengisian tanah ke polybag disesuaikan dengan lamanya bibit yang akan dipelihara
(sebelum dipindahkan) dipersemaian bibit

No. 5

a. Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang diandalakan Indonesia untuk
memberikan kontribusi lebih kepada pendapatan devisa Indonesia. Indoneisa merupakan
salah satu eksportir karet terbesar di dunia, sedangkan importir terbesarnya adalah China,
India, dan negara-negara Asia Pasifik lainnya. Meskipun Indonesia merupakan
pengekspor karet terbesar, tetap saja mutu produk karet harus senantiasa ditingkatkan.
Keunggulan Indonesia dalam peningkatan produksi karet untuk masa yang akan datang
adalah masih tersedianya lahan tropis yang cukup besar yang sesuai untuk penanaman
pohon karet. Produksi karet di Malaysia dan Thailand terus mengalami penurunan karena
kebijakan pemerintahnya.
b. Meskipun Indonesia merupakan pengekspor karet terbesar, tetap saja mutu produk karet
harus senantiasa ditingkatkan. Permasalahan karet di indonesia diantaranya (1)
Peningkatan produktifitas, (2) Program Revitalisasi, (3) Penggunaan benih unggul, dan
(4) Memperluas areal tanam.

No. 6

a. Batang atas/entres harus berasal dari kebun yang sudah diketahui dengan jelas asal
usulnya. Umumnya, entres diperoleh dari kebun entres. Kebun entres seharusnya sudah
menjamin kemurnian asal bahan entres. Mata entres dari kebun entres memiliki beberapa
kelebihan diantaranya adalah menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya seragam,
memiliki ketahanan terhadap serangan hama dan pathogen, serta memiliki produksi yang
tinggi.
b. Karena tanaman yang sudah tua akan lebih kuat dalam menghadapi kerusakan pada saat
proses distribusi. Daun yang lebih tua menandakan lebih cukup umur utk di distribusikan

No. 7

Frekuensi sadapan merupakan selang waktu penyadapan dengan satuan waktu dalam hari(d),
minggu (w), bulan (m), dan tahun (y). Satuan ini tergantung pada sistem penyadapannya. Bila
penyadapan dilakukan terusmenerus setiap hari maka penyadapan tersebut ditandai dengan d/1.
Sedangkan bila dilakukan dengan selang dua hari maka waktunya ditandai dengan d/2, demikian
seterusnya.

d/2 (2 x 2 d/4) = Penyadapan dua bidang sadap secara bergantian dengan pohon yang disadap
dua hari sekali

No. 8

a. Indonesia memiliki beberapa keunggulan dalam pengembangan kakao dibandingkan


negara produsen kakao lainnya yaitu:

1. Ketersediaan lahan yang masih cukup luas


2. Biaya tenaga kerja relatif murah
3. Potensi pasar domestik yang besar
4. Sarana transportasi cukup baik

b. Hama Penggerek batang Zeuzera sp. dan Cossus sp. Cara pengendaliannya :
 Tanaman pelindung saat kakao kecil menggunakan pisang
 Melakukan pembersihan pd batang guna menghindari peletakkan telur hama
 Menutup lubang gerek dgn sabun cream atau tanah. Ini memerlukan pemantauan yg dpt
dilakukan bersamaan dengan sanitasi kebun

Penyakit : Busuk buah - P. palmivora


Cara pengendaliannya :
Membuang buah yg terserang
 Penjarangan buah, termasuk buah yg dekat tanah
 Pemangkasan, terutama menjelang musim hujan. Ini hrs diimbangi dgn pemupukan
berimbang
 Menggunakan klon tahan spt DRC 16, DR 1, 2, dan 38, GC 7, dan KW. Klon ini tahan
thd cekaman kering disamping produksi tinggi (1.8-2.3 ton/ha/th)
 Penyemprotan dgn antagonis Trichoderma dan Gliocladium di rizosfir, P. aeroginosa
guna mengurangi populasi patogen di tanah

No.9

Setelah buah kakao dipanen,hasil buah kakao akan diolah dengan melalui tahapan-tahapan
sortasi buah, pemeraman. pemecahan buah, fermentasi biji, pencucian , pengeringan dan sortasi
serta pengemasan dan penyimpanan biji kakao.

Sortasi buah,
Sortasi yaitu memisahkan buah yang baik dengan dengan buah yang rusak atau terserang hama/
penyakit. Buah yang terserang hama/ penyakit langsung dibuang dengan cara membenamkannya
ke dalam tanah. Selanjutnya buah yang baik diolah lebih lanjut dengan pemeraman atau
penyimpanan buah kemudian dipecahkan .
Pemeraman atau penyimpanan buah,

Fermentasi biji kakao,


Merupakan inti pengolahan biji kakao, karena dalam proses ini terbentuknya cita rasa khas
coklat. mutu, aroma dan warna coklat cerah dan bersih ,pengurangan rasa pahit dan sepat serta
perbaikan kenampakan fisik biji.

Perendaman dan Pencucian biji,


Perendaman dan pencucian tidak mutlak dilakukan tergantung permintaan konsumen. Biji kakao
dari buah yang sudah diperam selama 5 - 12 hari tidak perlu dicuci karena kadar kulitnya sudah
rendah. Pencucian bertujuan untuk menghentikan proses fermentasi, mengurangi lapisan lendir
agar pengeringan dapat dipercepat, kadar kulit lebih rendah dan rupa luar lebih menarik

Pengeringan,
Setelah biji dicuci, ditiriskan dan dikeringkan. Pengeringan dapat dilaksanakan dengan
penjemuran atau pengering buatan atau kombinasi keduanya. Tujuan pengeringan untuk
menurunkan kadar air dari 60 % menjadi 6 - 7 %. dan menyempurnakan pembentukan aroma dan
warna
Sortasi biji kering,
merupakan tahap terakhir dari pengolahan untuk menentukan mutu biji kakao. Tujuannya untuk
memisahkan biji kakao dari kotoran yang terikut, biji yang pecah, rusak atau benda asing
lainnya. Selain itu memisahkan biji berdasar kenampakan fisik dan ukuran/ berat biji. Sortasi
dilakukan secara visual dengan membuang biji-biji yang jelek dan mutu rendah. Penetapan
kualitas biji didasarkan dari kulit ari, kadar lemak dan kadar air.
Pengemasan dan Penyimpanan,
Biji yang telah disortasi dikemas dalam karung goni yang berukuran minimum 60 kg disimpan
dalam gudang yang bersih dan memiliki ventilasi udara yang baik. Sebaiknya berlantai beton dan
beralaskan balok-balok kayu sehinggga tumpukan goni tidak langsung menyentuh lantai.
Penyimpanan dianjurkan tidak melebihi 3 bulan. Penyimpanan selama 3 bulan masih dapat
mempertahankan mutu biji. Lebih dari 3 bulan telah ditumbuhi jamur dan asam lemak bebas
akan meningkat.

No. 10

Indonesia merupakan produsen biji kakao terbesar ketiga dunia. Menurut data ICCO
(International Cocoa Organization) pada tahun 2011/2012 produksi biji kakao Indonesia sebesar
440 ribu ton sementara Pantai Gading (1.486 ribu ton) dan Ghana (879 ribu ton). Sebagai salah
satu negara produsen biji kakao terbesar dunia, sampai awal tahun 2010 sebagian besar produksi
biji kakao tersebut diekspor keluar negeri. Sedangkan kakao di indonesia di pasaran internasional
dihargai paling rendah karena:
1. Citarasanya kurang baik yakni didominasi oleh biji-biji tanpa fermentasi,biji-biji dg kadar
kotoran tinggi, terkontaminasi serangga, jamur atau mikotoksin
2. Citarasanya lemah
Rendahnya mutu kakao Indonesia sehingga hanya dipakai sebagai bahan campuran makanan
cokelat maksimal 10 %. Sehinnga pada periode yang sama indonesia mengimpor kakao untuk
kebutuhan konsumsi coklat

Anda mungkin juga menyukai