Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang


sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), dinyatakan
bahwa penyelenggaran penyuluhan menjadi wewenang dan tanggungjawab
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Pembangunan Nasional dapat diwujudkan dengan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang maju dan mandiri. Sehubungan dengan itu maka
pembangunan dibidang ekonomi dititik beratkan pada sektor pertanian. Tujuan
pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
pertanian dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dan kebutuhan
bahan baku bagi industri yang memanfaatkan hasil pertanian.
Agar penyelenggaraan penyuluhan berjalan secara produktif, efektif dan
efisien perlu dilakukan identifikasi sumber daya dan program-program
pembangunan pertanian baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat petani. Hal ini diperlukan dalam rangka penyusunan rencana
penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang komprehensif dengan memadukan
sumber daya yang tersedia. Rencana penyuluhan pertanian ditingkat Desa
dikenal dengan istilah Programa Desa.
Programa Desa adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis
untuk memberikan arah dan pedoman serta sebagai alat pengendali pencapaian
tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan ini disusun setiap tahun dengan
memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus
kegiatan petani, kelompok tani dan gapoktan terpadu dengan kesinergian
programa penyuluhan dari masing-masing tingkatan. Programa penyuluhan
mencakup pengorganisasian dan pengolahan sumber daya sesuai kebutuhan
dan keadaan lapangan, untuk memberikan arah, pedoman dan alat pengendali
pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan di tingkat kecamatan yang
terukur, realistis bermanfaat dan dapat dilaksanakan serta dilakukan secara
partisipatif terpadu, transparan, demokratis, dan bertanggungjawab.
Programa Desa Sainoni berisi kegiatan penyuluhan yang menggambarkan
keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah-masalah, serta bagaimana
cara mencapai tujuan, dalam rangka memberi dukungan terhadap pencapaian

1
tujuan program pembangunan pertanian yaitu meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani.

Programa Desa Sainoni Tahun 2021 ini disusun oleh kelompok penyuluh
bersama dengan organisasi petani yaitu KTNA Desa Sainoni dengan memuat
program-program prioritas kegiatan kelompok-kelompok dan petani secara
umum. Selanjutnya Programa Desa Sainoni dijabarkan ke dalam Rencana Kerja
Tahunan Penyuluh.

B. Tujuan

Tujuan disusunnya Programa Penyuluhan Desa Sainoni Tahun 2021


adalah sebagai berikut:
1. Menjadi acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan di tingkat desa.
2. Memberikan acuan bagi penyuluh dalam menyusun rencana kegiatan
penyuluh.
3. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan penyuluhan untuk
disampaikan dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Pertanian (Musrembangtan) Desa.

C. Manfaat

Manfaat dari penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Desa Sainoni


tahun 2021 adalah:

1. Tersedianya data dan informasi bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
2. Meningkatkan pengetahuan ketrampilan dan perilaku untuk meningkatkan
produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan bagi pelaku utama dan pelaku
usaha

2
BAB II KEADAAN UMUM

A. Diskripsi Umum wilayah


1. Letak Georafi dan Topografi (Jumlah jiwa,batas wilayah)
 Letak Geografis
Desa Sainoni adalah salah satu Desa di Kecamatan Bikomi Utara,
Kabupaten Timor Tengah Utara yang memiliki kondisi iklim tropis. Luas
wilayah kerja Desa Sainoni adalah 8,2 Km2 atau 820 Ha yang dibagi
menjadi 3 wilayah administrasi Dusun dan 8 RT. Jumlah Penduduk 692
Jiwa, KK 180, KKT 154, Laki-laki 343 org, Perempuan 349 org, Kelompok
Tani Dewasa (KTD) 1, KWT 4, Kelas Pemula 5.

Tabel 1. Jumlah Wilayah Administrasi Desa Sainoni

Nama Desa Jumlah Wilayah Administrasi

Sainoni Dusun 1 RT 001


RT 002
RT 003
RT 004
Dusun 2 RT 005
RT 006
Dusun 3 RT 007
RT 008
Sumber Data: Kantor Desa

Batas wilayah administrasi desa Sainoni antara lain:


Sebelah Utara : Desa Banain A.
Sebelah Timur : Desa Faennake
Sebelah Selatan : Desa Haumeni
Sebelah Barat : Desa Tes
 Topografi
Topografi di wilayah Desa Sainoni pada umumnya didominasi oleh dataran

tinggi atau pegunungan dengan ketinggian ± 0-2 %, dengan kemiringan

16-40 %, dan berbukit dengan kemiringan > 40%.

Tabel 2. Topografi (Ketinggian, Kemiringan dan Kondisi Tanah)

Kemiringan Tanah 1) Kondisi Tanah 1)


Ketinggian
No Desa
dpl (m) (Datar; Berbukit;
(<15%; 15-30%;>30%)
Bergelombang)
1 Sainoni 800 > 40% Berbukit

Sumber Data: Kantor Desa


3
2. Karakteristik Iklim dan Lahan (curah hujan,PH,ketinggian dpl,suhu..)
a. Iklim dan Curah Hujan
Iklim di Desa Sainoni terdiri 4 bulan basah pada bulan Desember, Januari,
Februari, Maret dan 8 bulan kering bulan pada bulan April,Mei,Juni, Juli,
Agustus, September, Oktober dan November. Keadaan iklim sangat
dipengaruhi oleh banyaknya curah hujan dan hari hujan.

Tabel 3. Data Curah Hujan


Tahun

2016 2017 2018 2019 2020


N0 Bulan
Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh
mm3 Hari mm3 Harin mm Harin mm3 Hari mm3 Hari
3
nya ya ya nya nya

1 Januari 187,5 14 316,5 13 27 630 288,5 14 315 13

2 Pebruari 305,5 21 458 16 18 332 40 7 244 14

3 Maret 222 14 131,5 14 16 183 309 15 167,5 11

4 April - - 269,5 10 2 30 - - 75 5

5 Mei 262 13 7,5 2 2 4 70 4 110 4

6 Juni 10 4 14,5 4 - - 6 2 17 3

7 Juli 13,5 3 8 1 3 36 - - - -

8 Agustus - - - - - - 1 2 5 1

9 September - - - - - - - - - -

10 0ktober 47,5 2 95 4 2 22 - - - -

11 Nopember 46 7 389,5 17 9 184 44 3 - -

12 Desember 369,5 16 465 22 14 142,5 54 4 - -

Sumber data: Mantri tani

b. Klasifikasi Jenis Tanah


Menurut peta bagan yang bersumber pada Pusat Penelitian Tanah
(PPT) Bogor, di Desa Sainoni dapat ditemukan 3 jenis tanah yaitu:
Gromosal, latosol dan tanah kompleks (yang merupakan campuran antara
mediteran, redina dan latosol).

4
Tabel 4. Klasifikasi Jenis Tanah Desa Sainoni
Kemiringan Ketinggian Kedalama Drainas Asal
N PH Tempat n
Desa Lahan (%) e Tanah
0 Gambut
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 Bukan
1 Sainoni 3 - 6,5 40 - 59 750 - 1.799 <1,5m Sedang
Sumber data: Kantor Statistik
3. Pengunaan Lahan
Tabel 5. Penggunaan Lahan
Luas
No. Jenis Lahan
(ha)
1 Sawah
a. Irigasi -
b. Tadah hujan -
2. Tegal 150
3. Pekarangan 22,64
4. Hutan 248,95
5. Lain-lain 398,41
JUMLAH 820
Sumber Data: Kantor Desa

4. Pola Tanam tegal (Kebun)


Pola tanam di desa Sainoni pada umumnya adalah polikultur dimana pola
tanam pada MT1 dilakukan dengan menanam banyak jenis tanaman atau
semua jenis tanaman pangan maupun tanaman lainnya ditanam pada
lahan yang sama namun jarak tanamnya tidak sesuai atau secara acak.
Penanaman secara polikultur ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil
panen yang beragam.
B. KERAGAAN USAHA TANI
1.  Jenis Komoditas Usahatani, LuasTanam, Produktivitas, Produksi
Tabel 6. Jenis Komoditas Usahatani, LuasTanam, Produktivitas, Produksi
Luas Produksi
No Komoditi Produktivitas
Tanaman (ha) (ton)
1 Jagung 65 2,4 122,8
2 Padi ladang 85 0,9 70,02
3 Ubi kayu 39 1,5 58,5
Sumber Data: Hasil Ubinan Penyuluh
2. Jenis Ternak
Tabel 7. Jenis Ternak
No JenisTernak Jantan Betina Jumlah
1 Sapi 132 267 369
2 Kambing 98 160 258
3 Babi 125 204 345
4 Ayam 1020 1172 2.192
5 Kerbau - - -
Sumber Data: Kantor Desa

5
3. Tingkat penerapan teknologi anjuran
Tabel 8. Tingkat penerapan teknologi anjuran
Prosentasi Penerapan
No Komoditi
(0 – 100 %)
1 Padi sawah -
2 Jagung 25
3 Padi ladang 10
4 Kacang tanah -
5 Ubi kayu 5
Sumber Data: Penyuluh

4. Analisis Kesenjangan Produktivitas Usaha tani


Tabel 9. Analisis Kesenjangan Produktivitas Usaha tani
Potensi Kesenjangan
Produktivitas
No. Komoditi Produktivitas Produktivitas
Riil   (ton/ha)
(ton/ha) (ton  + , - )
1 Jagung 2,4 3 - 0,06
2 Padi ladang 0,9 1,5 - 0,09
3 Ubi kayu 1,5 4 - 2,5
Sumber Data: Penyuluh

5. Analisis Usahatani ( Tota Biaya, Total Penerimaan, Keuntungan)


Tabel 10. Analisis Usahatani
Penerimaan Keuntungan
No Komoditi Biaya (Rp)
(Rp) (Rp)
1 Jagung 1.500.000 6.000.000 4.500.000
2 Padi ladang 1.500.000 4.000.000 2.500.000
3 Ubi kayu 1.500.000 3.750.000 2.250.000
Sumber Data: Penyuluh

6. Pemasaran Hasil (PasarLokal, Kecamatan, Kabupaten, Luar Kab,


Pedagang Tengkulak)
Tabel 11. Pemasaran Hasil
N Tengkulak Pasar Pasar Pasar Tengkulak Tengkulak
Komoditi
o. Lokal Desa Desa Kec. Kab. Luar Kab. Luar Prop.
1 Jagung - - - √ - -
2 Kacang tanah - - - √ - -
3 Ubi kayu - - - √ - -
4 Kemiri √ - - √ - -
5 Asam √ - - √ - -
6 Ternak √ - - √ - -
Sumber Data: Kelompok tani

6
C. SUMBER DAYA MANUSIA

1. Data Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Tabel 12. Data Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Jumlah
No Desa Jml. KK
(org) (org) (org)
1 Sainoni 180 343 349 692
Sumber Data: Kantor Desa

2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur (tahun).


Tabel 13. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 
No Desa 0 - 20 21 -  40 41 –  60 > 60
1 Sainoni 68 184 155 85
Sumber Data: Kantor Desa

3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan (jiwa).


Tabel 14. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
Belum Sekolah/ Tamat
N Tamat Tamat Tamat
Desa Belum tamat/tdk Perguruan Jml.
o SD SLTP SLTA
Sekolah Tinggi
1 Sainoni 233 217 79 111 52 692
Sumber Data: Kantor Desa

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.


Tabel 15. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Buruh TNI/ Lain-
NO Desa Petani Nelayan PNS Swasta Jml
tani Polri lain
1 Sainoni - 154 - 26 - - - 180
Sumber Data: Kantor Desa

5. Kelembagaan petani (Poktan, Gapoktan), Lainnya.


a. Jenis Kegiatan Utama Poktan ( Tanaman, Ternak, Perikanan, KWT,
Pemuda, Lainya)
Tabel 16. Jenis Kegiatan Utama Poktan
No Desa Pertanian Ternak Ikan KWT Pemuda Lain2 Jml
1 Sainoni 1 - - 4 - - 5
Sumber Data: BPP
b. Data Gapoktan (Nama Gapoktan, Ketua, Sekretaris, Bendahara)

Tabel 17. Data Gapoktan


No Desa Nama Ketua Sekretaris Bendahara
1 Sainoni Bimatu Jeremias Djua - Karolina Una
Kolo

Sumber Data: BPP

7
c. Data Kelompok Tani (Nama, Pengurus, Luaslahan, Kelas)
Tabel. 18 Data Kelompok Tani
No Nama Kelompok Kelas
Ketua Sekretaris Bendahara
. Tani Kelompok
1 Muinfeu Maria E. Theresia Suni Florensia Sila Pemula
Kolo
2 Serangkai Filomena Paulina Kolo Yuliana Saet Pemula
Antoni

3 Boen Ana Baltasar Helena Lake Stanis Anunu Pemula


Abi

4 Oebon Bergita Roswita Kolo Magdalena Abi Pemula


Kau

5 Usapi Naek Maxima Petronela Abi Yuliana Suni Pemula


Abi

Sumber Data: BPP


d. Ketenagaan Penyuluh Pertanian ( PPL PNS, THL-TBPP, PS)
Tabel 19. Ketenagaan Penyuluh Pertanian
Penyuluh
No Desa PPL PNS THL - TBPP
Swadaya
1 Sainoni 1 - -
Sumber Data: BPP

D. PENUNJANG PENYULUHAN
1. Kelembagaan Penunjang (KIos Saprodi, Pasar, BRI, KUD)
Tabel 20. Kelembagaan Penunjang
No. Nama Lembaga Jumlah Unit
1 Koperasi -
2 BRI -
3 KIos Saprodi -
4 Lumbung Pangan -
5 Bumdes 1
Sumber Data: Kantor Desa

2. Sarana Prasarana / Fasilitas Usahatani


Tabel 21. Sarana Prasarana
Keterangan
No Jenis fasilitas Jumlah Unit
(Baik/Rusak)
1 Alat tanam 6 Baik
2 Hand sprayer 11 Baik
Sumber Data: BPP

3. Administrasi Pemerintah Desa (RT, RW. LMD, BPD)


Tabel 22. Administrasi Pemerintah Desa
No Desa Jumlah RT Jumlah RW Jumlah LMD Jumlah BPD
1 Sainoni 8 3 1 1
Sumber Data: Kantor Desa

8
E. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PENYULUHAN
Kebijakan dari pemerintah untuk kegiatan pertanian di desa Sainoni antara
lain:

Tabel 23. Kebijakan Pemerintah Dibidang Penyuluhan

Jumlah
No Desa Jenis Bantuan Sumber Bantuan Ket
(unit)

1 Sainoni Alat tanam jagung 6 Dinas Pertanian Baik

Ternak sapi 20 Ekor Dinas Peternakan Ada

Ternak Kambing 8 Ekor Dinas Sosial Ada

9
BAB III. TUJUAN

A. Bidang Tanaman Pangan


1. Padi Ladang
 Meningkatkan dari 45% menjadi 50% petani agar menggunakan
pupuk sesuai dosis yang direkomendasikan
 Meningkatkan 30% menjadi 35% petani agar menggunakan teknologi
tanam berbaris
 Meningkatkan dari 50% menjadi 55% petani untuk menggunakan
benih unggul berlabel
 Meningkatkan dari 32% menjadi 47% petani mengolah lahan dengan
baik dan benar sesuai pola Padat Karya Pangan (PKP)
 Meningkatkan dari 35% menjadi 40% petani untuk melakukan
pengendalian hama penyakit pada tanaman
2. Jagung
 Meningkatkan dari 40% menjadi 50% petani agar menggunakan pupuk
sesuai dosis yang direkomendasikan
 Meningkatkan dari 35 menjadi 40% petani agar menggunakan teknologi
tanam berbaris
 Meningkatkan dari 40% menjadi 50% petani agar menggunakan benih
unggul berlabel
 Meningkatkan dari 40% menjadi 45% petani agar melakukan pengolahan
lahan dgn baik & benar sesuai pola Padat Karya Pangan (PKP)
 Meningkatkan dari 40% menjadi 45% petani agar melakukan pengendalian
hama penyakit pada tanaman
3. Ubi Kayu
 Meningkatkan dari 38% menjadi 43% petani agar melakukan pengolahan
hasil dari ubi kayu
 Meningkatkan dari 36% menjadi 41% petani agar melakukan pengolahan
konservasi lahan ubi kayu yang baik
B. Bidang Hortikultura
1. sayur – Sayuran
 Meningkatkan dari 50% menjadi 55% petani untuk memanfaatkan
pekarangan untuk tanaman sayur-sayuran

10
 Meningkatkan dari 50% menjadi 55% petani untuk memanfaatkan sisa air
hujan yang ada untuk menanam sayuran
2. Pisang
 Meningkatkan dari 32% menjadi 37% petani dalam budidaya pisang
dengan luas areal yang besar
 Meningkatkan dari 45% menjadi 50% petani tentang tehnik pengolahan
lahan yang baik
 Meningkatkan dari 52% menjadi 55% petani dalam penanganan
pengolahan hasil pisang menjadi keripik

C. Bidang Perkebunan
1. Kelapa
 Meningkatkan dari 55% menjadi 60% petani untuk dapat membudidayakan
tanaman kelapa ke skala besar sehingga sebagai tabungan hari tua
 Meningkatkan dari 45% menjadi 50% petani dalam penggunaan
pengolahan hasil kelapa menjadi kopra dan minyak kelapa murni
2. Kemiri
 Meningkatkan dari 34% menjadi 44% petani membudidayakan tanaman
kemiri ke skala besar
 Meningkatkan dari 33% menjadi 43% petani tentang keuntungan dari
penanaman tanaman perkebunan

D. Bidang Peternakan
a. Ternak Sapi
 Meningkatkan dari 35% menjadi 40% petani dalam meningkatkan populasi
ternak dengan cara kawin suntik (IB)
 Meningkatkan dari 41% menjadi 51% petani dalam pemeliharaan ternak
didalam kandang
 Meningkatkan dari 50% menjadi 60% petani akan pentingnya vaksinasi
ternak secara berkala
 Meningkatkan dari 65% menjadi 70% petani dalam menangani limbah
kotoran ternak sapi untuk dijadikan sebagai kompos
 Meningkatkan dari 55% menjadi 70% petani dalam membudidayakan
pakan ternak ( HPT ) dan pengawetan hijauan pakan ternak
b. Ternak Babi
 Meningkatkan dari 85% menjadi 90% petani untuk pemeliharaan ternak
babi dalam kandang

11
 Meningkatkan dari 65% menjadi 75% petani melakukan vaksinasi secara
teratur pada ternak babi
 Meningkatkan dari 65 menjadi 75% petani dalam memanfaatkan limbah
ternak babi untuk tanaman pangan
 Meningkatkan dari 48% menjadi 53% petani mampu menganalisis biaya
usaha tani ternak secara tepat dan benar
c. Ternak Kambing
 Meningkatkan dari 34% menjadi 54% petani agar memelihara ternaknya
didalam kandang
 Meningkatkan dari 50% menjadi 60% petani akan pentingnya vaksinasi
secara berkala
 Meningkatkan dari 65% menjadi 75% petani dalam memanfaatkan limbah
ternak untuk dijadikan sebagai pupuk kandang
 Meningkatkan dari 48% menjadi 53% petani mampu menganalisis biaya
usaha ternak secara tepat dan benar
d. Ternak Ayam
 Meningkatkan dari 40% menjadi 50% petani memelihara ternak ayam di
dalam kandang
 Meningkatkan dari 60% menjadi 65% petani akan pentingnya pemberian
makanan tambahan bagi ternak ayam
 Meningkatkan dari 65% menjadi 75% petani dalam menangani limbah
ternak ayam bagi tanaman
 Meningkatkan dari 55% menjadi 60% petani dapat menganalisis biaya
usaha ternak

12
E. Bidang Kelembagaan Tani
 Meningkatkan dari 35% menjadi 50% petani mengetahui manfaat
berkelompok tani
 Meningkatkan dari 43% menjadi 58% pks petani mengetahui akan manfaat
dari Gapoktan
 Meningkatkan dari 34% menjadi 59% petani akan pentingnya peningkatan
kemampuan kelompok tani

13
BAB IV. MASALAH

Berdasarkan penetapan tujuan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa


masalah yang dihadapi sebagai berikut:
A. Bidang Tanaman Pangan
1. Padi Ladang
 55% petani belum menggunakan pupuk sesuai dosis yang
direkomendasikan
 65% petani belum menggunakan teknologi tanam baris dalam
penanaman padi ladang
 50% petani belum menggunakan benih unggul berlabel
 68% petani belum mengolah lahannya dengan baik dan benar sesuai
pola PKP
 65% petani belum melakukan pengendalian hama penyakit pada tanaman
2. Jagung
 60% petani belum menggunakan pupuk sesuai dosis yang
direkomendasikan
 65% petani belum menggunakan teknologi tanam berbaris
 60% petani belum menggunakan benih unggul berlabel
 60% petani belum melakukan pengolahan lahan dengan baik dan benar
sesuai pola PKP
 60% petani belum melakukan pengendalian hama penyakit pada tanaman
3. Ubi Kayu
 56% petani belum melakukan pengendalian hama pada tanaman
 62% petani belum melakukan pengolahan hasil dari ubi kayu
 64% petani belum melakukan pengolahan konservasi lahan ubi kayu yang
baik
B. Bidang Hortikultura
1. sayur – Sayuran
 50% petani belum memanfaatkan pekarangan untuk tanaman sayur-
sayuran
 50% petani belum memanfaatkan sisa air hujan yang ada untuk menanam
sayur-sayuran
 55% petani belum melakukan pasca panen sayuran dengan tepat

14
2. Pisang

 68% Petani belum melakukan budidaya pisang dengan luas areal yang
besar
 55% Petani belum melakukan pengolahan lahan yang baik
 48% Petani belum melakukan pengolahan hasil buah pisang
C. Bidang Perkebunan
1. Kelapa
 45% petani belum membudidayakan tanaman kelapa ke skala besar
sebagai tabungan hari tua
 55% Petani belum melakukan pengolahan hasil kelapa menjadi kopra
dan minyak kelapa murni
 45% petani belum memahami keuntungan dari penanaman tanaman
perkebunan
2. Kemiri
 66% petani belum membudidayakan tanaman kemiri ke skala besar
 67% Petani belum memahami keuntungan dari penanaman tanaman
perkebunan
 65% petani belum melakukan penanganan hama kemiri

D. Bidang Peternakan
a. Ternak Sapi
 65% petani belum meningkatkan populasi ternak dengan cara kawin suntik
 59% petani belum melakuan pemeliharaan ternak didalam kandang
 35% petani belum melakukan vaksinasi ternak secara berkala
 35% Petani belum menggunakan limbah ternak menjadi pupuk organik
 35% Petani belum budidaya pakan ternak dan pengawetan hijauan pakan
ternak (HPT)
b. Ternak Babi
 15% petani belum melakukan vaksinasi ternak secara berkala
 35% petani belum melakukan penanganan limbah ternak menjadi pupuk
organik
 52% petani belum melakukan analisa usaha tani secara tepat dan benar
c. Ternak Kambing
 66% petani belum melakukan pemeliharaan ternak didalam kandang
 50% petani belum memahami pentingnya vaksinasi secara berkala

15
 35% petani belum melakukan penanganan limbah kotoran ternak
 52% petani belum melakukan analisa usaha tani secara tepat dan benar
d. Ternak Ayam
 60% petani belum melakukan pemeliharaan ternak secara intensif
 40% petani belum memahami pentingnya pemberian pakan tambahan dan
vaksinasi secara teratur
 35% petani belum melakukan penanganan limbah ternak menjadi pupuk
organik
 45% petani belum melakukan analisa biaya usaha ternak

E. Bidang Kelembagaan Tani


 65% petani belum memahami akan manfat berkelompok
 57% petani belum memahami manfaat dari Gapoktan
 66% petani belum memahami pentingnya peningkatan kelas kemampuan
kelompok tani

16
BAB V. CARA MENCAPAI TUJUAN

A. Bidang Tanaman Pangan


1. Padi Ladang
 Penyuluhan tentang pemupukan sesuai dosis yang direkomendasikan
 Penyuluhan tentang teknologi tanam baris dalam penanaman padi
ladang
 Penyuluhan tentang penggunaan benih unggul berlabel
 Penyuluhan tentang pengolahan lahannya dengan baik dan benar
sesuai pola PKP
 Penyuluhan tentang pengendalian hama penyakit pada tanaman
2. Jagung
 Penyuluhan tentang penggunaan pupuk sesuai dosis yang
direkomendasikan
 Penyuluhan tentang teknologi tanam berbaris
 Penyuluhan tentang penggunaan benih unggul berlabel
 Penyuluhan tentang pengolahan lahan dengan baik dan benar sesuai pola
PKP
 Penyuluhan tentang pengendalian hama penyakit pada tanaman
3. Ubi Kayu
 Penyuluhan tentang pengolahan hasil dari ubi kayu
 Penyuluhan tentang konservasi lahan ubi kayu yang baik
D. Bidang Hortikultura
1. sayur – Sayuran
 Penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan untuk tanaman sayur-
sayuran
 Penyuluhan tentang pemanfaatan sisa air hujan yang ada untuk menanam
sayur-sayuran
 Penyuluhan tentang pasca panen sayuran dengan tepat

17
2. Pisang

 Penyuluhan tentang budidaya pisang dengan luas areal yang besar


 Penyuluhan tentang pengolahan lahan yang baik
 Penyuluhan tentang pengolahan hasil buah pisang
E. Bidang Perkebunan
1. Kelapa
 Penyuluhan tentang budidaya tanaman kelapa ke skala besar sebagai
tabungan hari tua
 Penyuluhan tentang pengolahan hasil kelapa menjadi kopra dan minyak
kelapa murni
 Penyuluhan tentang keuntungan dari penanaman tanaman perkebunan
2. Kemiri
 Penyuluhan tentang budidaya tanaman kemiri ke skala besar
 Penyuluhan tentang keuntungan dari penanaman tanaman perkebunan

F. Bidang Peternakan
a. Ternak Sapi
 Penyuluhan tentang cara meningkatkan populasi ternak dengan cara kawin
suntik (IB)
 Penyuluhan tentang manfaat pemeliharaan ternak didalam kandang
 Penyuluhan tentang vaksinasi ternak secara berkala
 Penyuluhan tentang penggunaan limbah ternak menjadi pupuk organik
 Penyuluhan tentang budidaya pakan ternak dan pengawetan hijauan pakan
ternak (HPT)
b. Ternak Babi
 Penyuluhan tentang vaksinasi ternak secara berkala
 Penyuluhan tentang penanganan limbah ternak menjadi pupuk organik
 Penyuluhan tentang analisa usaha tani secara tepat dan benar
c. Ternak Kambing
 Penyuluhan tentang pemeliharaan ternak didalam kandang
 Penyuluhan tentang pentingnya vaksinasi secara berkala
 Penyuluhan tentang penanganan limbah kotoran ternak
 Penyuluhan tentang analisa usaha tani secara tepat dan benar

18
d. Ternak Ayam
 Penyuluhan tentang pemeliharaan ternak secara intensif
 Penyuluhan tentang pemberian pakan tambahan dan vaksinasi secara
teratur
 Penyuluhan tentang penanganan limbah ternak menjadi pupuk organik
 Penyuluhan tentang analisa biaya usaha ternak

F. Bidang Kelembagaan Tani


 Penyuluhan tentang manfat berkelompok
 Penyuluhan tentang manfaat dari Gapoktan
 Penyuluhan tentang pentingnya peningkatan kelas kemampuan kelompok tani

19
BAB VI. PENUTUP

Programa Desa Sainoni Kecamatan Bikomi Utara Tahun 2021 yang telah
disusun dan disahkan ini merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP) Desa Sainoni Kecamatan Bikomi Utara
Tahun 2021.
Penyusunan programa ini disusun atas dukungan data dari berbagai pihak seperti;
Korpet, Mantri Tani, PPL, dan Kelompok Tani.
Melalui programa ini sangat diharapkan untuk memacu peningkatan produksi
dan produktivitas hasil pertanian, peternakan melalui pendampingan ditingkat petani
maupun kelompok, oleh karena itu diharapkan agar adanya kerjasama dan
partisipasi aktif dari berbagai pihak yang terkait.
Akhirnya semoga Programa Desa Sainoni Kecamatan Bikomi Utara
Tahun 2021, dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses
penyuluhan baik di tingkat kelompok maupun di tingkat desa pada umumnya.

Sainoni, 30 September 2020

20

Anda mungkin juga menyukai