1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Promotion Mix:
a. Jumlah dana yang dipergunakan untuk promosi Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting untuk keberhasilan bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar akan mampu membiayai penyelenggaraan promosi yang menggunakan lebih dari satu variabel bauran promosi. Perusahaan juga mampu membiayai pembuatan berbagai bentuk dan jenis promosi, baik dalam satu variabel dan atau kombinasinya. Sedangkan bagi perusahaan yang dananya terbatas akan sulit mengembangkan promosi, terlebih untuk promosi dengan iklan melalui media televisi yang biayanya relatif tinggi baik biaya pembuatannya maupun tayangan satu buah iklan. b. Sifat pasar Sifat pasar yang mempengaruhi promotion mix, antara lain : 1) Luas pasar secara geografis 2) Konsentrasi pasar 3) Macam-macam pembeli c. Jenis Produk Setiap jenis produk memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga dalam mempromosikan produk harus memperhatikan jenis produk, apakah untuk keperluan industri atau untuk keperluan konsumen. d. Tahap-Tahap dalam Siklus Kehidupan Produk 1) Tahap Perkenalan Perusahaan harus berusaha memotivasi peningkatan permintaan terhadap suatu produk mulai perkenalan secara umum tentang produk baru dan merk. Pada tahap ini menurut Kotler (1991), iklan dan publisitas mempunyai keefektifan biaya yang tinggi, kemudian diikuti promosi penjualan untuk mendapatkan cakupan distribusi. 2) Tahap Pertumbuhan Semua alat promosi dapat digunakan secara seimbang. Hal ini karena permintaan pada pasar tertentu memiliki momentum sendiri-sendiri. Komunikasi dari mulut ke mulut cepat berkembang. 3) Tahap kedewasaan Kegiatan promosi dapat menekan pada promosi penjualan, iklan, dan penjualan pribadi. 4) Tahap Kemunduran/Penurunan Promosi penjualan tetap kuat, tetapi iklan dan publisitas berkurang. Tenaga penjualan hendaknya memberikan sedikit perhatian kepada produk yang dipasarkannya. Disamping itu, perusahaan harus sudah membuat produk baru atau produk yang lebih baik, karena usaha-usaha promosi sudah tidak menguntungkan lagi. Disamping keempat faktor diatas, faktor kesiapan pembeli juga harus dipertimbangkan. Kesiapan pembeli memiliki beberapa tahap, yaitu : a. Tahap Kesadaran b. Tahap Pemahaman c. Tahap Keyakinan d. Tahap Pemesanan e. Tahap Pemesanan ulang terhadap suatu produk Pada produk-produk tertentu, jika pangsa pasarnya tinggi, perusahaan harus menggunakan iklan dan personal selling bersama-sama, karena pangsa pasar yang tinggi menunjukkan perusahaan melayani beberapa segmen dan saluran distribusi ganda. Sebaiknya jika pangsa pasarnya rendah penekanan hendaknya diberikan pada iklan atau personal selling. Iklan lebih cocok digunakan didalam industri yang jumlah perusahaannya sedikit. Hal ini dikarenakan iklan yang besar-besaran dapat menjadi hambatan masuk ke dalam industri, dan iklan yang besar-besaran tersebut dapat digunakan sebagai jaminan kualitas produk dan mengurangi ketidak pastian pelanggan terhadap produk baru. Apabila persaingan sangat ketat, ketiga metode Personal Selling (Penjualan tatap muka), mass selling (Periklanan dan Publisitas), dan Sales Promotion (Promosi Penjualan) dibutuhkan untuk mempertahankan posisi produk. Sebaliknya pada persaingan yang terbatas, penekanan promosi dapat hanya pada Mass Selling atau Personal Selling saja. Secara hipotesis iklan lebih tepat untuk produk-produk yang memiliki permintaan laten. Namun jika permintaan terbatas dan diharapkan tidak bertambah, maka iklan hanya merupakan suatu pemborosan. 2. Pengertian Bauran Promosi (Promotion Mix) Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Promosi adalah perkenalan produk dalam rangka memajukan usaha, dagang, dsb. Promosi dagang adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran, periklanan demonstrasi dan usaha lain Yang bersifat persuasif[1]. Pada hakekatnya promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran. Aktivitas Komunikasi Pemasaran meliputi tiga tujuan utama , yaitu : a. Untuk menyebarkan informasi (Komunikasi Informatif) b. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (Komunikasi Persuasif) c. Mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (Komunikasi Mengingatkan Kembali) Selain itu promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Promosi juga merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka memasarkan produknya. Dengan adanya kegiatan promosi diharapkan produk yang dipasarkan dan perusahaannya dikenal, diperhatikan, diminati, disukai, dan dibeli oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan bukan hanya terbatas pada produk baru saja, tetapi juga produk yang sudah lama dikenal konsumen. Menurut William G. Nickles dalam buku Principles of Marketing, A Broadened Concept of Marketing, Promosi adalah : Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi pada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Menurut Marin L. Bell dalam buku Marketing, Concept and Strategi juga menjelaskan promosi adalah : Semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Pada prinsipnya kedua definisi diatas memiliki kesamaan, hanya titik beratnya yang berbeda. Untuk yang pertama menitik beratkan pada penciptaan pertukaran, sedangkan definisi yang kedua lebih menitik beratkan pada usaha pendorongan permintaan. Sedangkan yang dimaksud dengan Promotional Mix menurut William J. Staton dalam buku Fundamentals of Marketing adalah : Kombinasi strategi yang paling baik dari variabel- variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Variabel-variabel yang terdapat dalam promotion mix atau Bauran Promosi adalah : 1. Periklanan (Advertising) adalah segala bentuk pesan yang bertujuan untuk mempromosikan barang, jasa, tempat usaha, atau ide melalui media dengan biaya tertentu sehingga pesan tersebut sampai ke sebagian besar masyarakat. Iklan dalam bahasa inggris disebut dengan "Advertisement". Contoh: surat kabar ( newspaper), Majalah, Radio, Televisi, Digital Marketing, dll 2. Penjualan tatap muka (Personal Selling) adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Contoh : Oriflame menawarkan produk kosmetik dan perawatan kulit alami berkualitas tinggi melalui jaringan personal selling, yang berbeda dengan sistem retail pada umumnya. Dalam segi pemasarannya Oriflame dalam memasarkan produknya menggunakan sistem pemasaran personal selling. Model pemasaran personal selling membantu para tenaga penjual lebih mudah menjelaskan tentang keunggulankeunggulan produknya dengan begitu secara langsung dapat mempengaruhi calon pelanggan untuk melakukan pembelian. 3. Publisitas (Publicity) merupakan kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain, publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatanya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah. Contoh : s ebut saja produk otomotif “SUZUKI” menciptakan turnamen sepak bola antar negara ASEAN (AFF), kemudian turnamen tersebut diliput oleh banyak sekali media menyerupai TV dan surat kabar. Sehingga produk otomotif “SUZUKI” secara tidak sadar “terpromosikan” oleh media-media yang meliput turnamen tersebut.