MIGAS
Studi Kasus Kilang Minyak RU-VI Balongan PT. Pertamina (Persero)
Nusa Idaman Said1, Ikbal2 dan Satmoko Yudo3
Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Kawasan Puspiptek, Gedung 820 Geostek,
Tangerang Selatan, Banten 15314 Telp. 021-75791381 Fax. 021-75791403
Email : satmoko.yudo@bppt.go.id1, irkh2000@yahoo.com2, nusa.idaman@bppt.go.id3
ABSTRAK
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dan meningkatnya pencemaran air tanah
maupun air permukaan, serta distribusi sumber air untuk konsumsi pemakaian air yang tidak merata
telah menyebabkan ketidak-seimbangan antara pasokan dan kebutuhan akan air. Oleh karena itu,
menjadi perhatian yang penting dalam melakukan upaya-upaya dalam hal penyediaan sumber air.
Salah satu alternatif yang banyak mendapat perhatian di banyak negara di dunia adalah menggunakan
teknologi daur ulang air limbah sebagai sumber air baku untuk penyediaan air bersih. Industri migas
merupakan salah satu industri yang mempunyai kebutuhan akan air bersih yang besar, khususnya
kilang minyak. Pemakaian air di kilang minyak tersebut cukup besar yaitu sebesar 1.400 m 3 perjam,
apabila air hasil buangannya dapat di daur ulang sebesar 10% atau lebih saja maka kebutuhan air
bersih akan dapat dihemat. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan desain instalasi daur ulang air di
suatu kilang minyak. Konsep yang umum dari daur ulang adalah melakukan pengolahan air limbah
untuk dijadikan air bersih, dengan menggunakan kombinasi proses pra-pengolahan (preliminary
treatment), pengolahan primer (primary treatment), pengolahan primer lanjutan (advanced primary
treatment), pengolahan sekunder (secondary treatment), dan pengolahan tersier (tertiary/advanced
treatment). Dengan kombinasi proses tersebut dapat mengolah air limbah sampai menghasilkan air
olahan dengan kualitas sebagai air minum. Hasil dari kegiatan ini adalah diperolehnya desain pilot plant
instalasi daur ulang air limbah di industri migas dengan kapasitas 9 m3/jam.
Kata kunci: pencemaran air, air limbah, desain daur ulang air, kilang minyak
WASTE WATER REUSE PILOT PLANT DESIGN FOR OIL AND GAS
INDUSTRY
Study Case of Refinery RU-VI Balongan PT. Pertamina (Persero)
Nusa Idaman Said1, Ikbal2 dan Satmoko Yudo3
Center for Environmental Technology, Geostech Building 820, BPPT, Puspiptek Area, South Tangerang, 15314, Indonesia
Email: satmoko.yudo@bppt.go.id1, irkh2000@yahoo.com2, nusa.idaman@bppt.go.id3
ABSTRACT
In line with the rapid growth of population and the increasing of pollution of ground water and surface
water, as well as the distribution of water resources for water consumption has caused an imbalance
between supply and demand of water. Therefore, a concern which is important to make efforts in the
provision of water resources. One alternative that a lot of attention in many countries around the world
are using the technology of recycling wastewater as a source of raw water for water supply. Oil and gas
industry is one industry that has a big need for clean water. The use of water in the oil refinery is quite
large in the amount of 1,400 m3 per hour, if the water of wastewater products can be recycled until 10%
or more only, then the need for fresh water will be save. The purpose of this study is to design the
installation of water recycling in the oil refinery. General concept of recycling is that wastewater treatment
to be used as fresh water, using a combination of the pre-processing (preliminary treatment), primary
processing (primary treatment), primary processing advanced (advanced primary treatment), secondary
treatment and tertiary treatment (tertiary / advanced treatment). The combination of these processes
can treat wastewater to produce treated water with quality as drinking water. The results of this research
is to get the design of the installation of recycling of waste water in the oil and gas industry with a capacity
of 50 m3 / hour.
Pertumbuhan penduduk yang setiap tahun Kegiatan survey dan pengambilan sampel air
terus meningkat mengakibatkan kebutuhan akan dilakukan lokasi kilang minyak milik PT.
air bersihpun terus bertambah. Serta Pertamina. Survey meliputi identifikasi sumber air
berkembangnya berbagai kegiatan industri di kota dan penggunaan air di kilang minyak Balongan,
besar Indonesia yang memerlukan banyak potensi-potensi air buangan untuk dilakukan daur
kebutuhan air untuk melakukan proses industri (1). ulang, diskusi permasalahan penggunaan air dan
Pengambilan air tanah yang berlebihan di daur ulang air limbah, serta melakukan
beberapa kota-kota besar mengakibatkan pengambilan sampel air.
terjadinya intrusi air laut dan menimbulkan ruang
kosong pada lapisan aquifer (2). 2.3. Metode
Sumber-sumber air yang semula mempunyai
kualitas yang baik, namun karena tidak dipelihara Metodologi yang digunakan dalam penelitian
dan dikonservasi, maka kualitasnya menjadi ini adalah metode analisis. Dalam metoda ini
semakin memburuk akibat dari pencemaran langkah-langkah yang diambil adalah :
lingkungan air yang semakin tidak terkendali. menganalisis kebutuhan dan penggunaan air
Menurut Riswandi (2008), pada tahun 2020 bersih serta potensi air limbah;
jumlah ketersediaan air diperkirakan menurun menganalisis proses penggunaan air di
hingga 1.200 m3/kapita/tahun dan kebutuhan air industri migas;
untuk industri akan melonjak sebesar 700% pada menganalisis proses pengolahan air limbah di
tahun 2015. Agar kegiatan industri tetap industri migas;
berlangsung dan kebutuhan akan air industri menganalisis kualitas air baku, air inlet dan
dapat terpenuhi, maka salah satu solusi yang outlet IPAL, dan air buangan kilang;
dapat dilakukan yaitu melakukan daur ulang air melakukan penyusunan alternatif sistem dan
limbah dengan memanfaatkan air limbah industri teknologi pengolahan daur ulang air
yang ada. khususnya dari air olahan limbah yang ada di
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendesain industri migas.
pilot plant instalasi daur ulang air dengan
kapasitas air bersih sebesar 2,5 liter/detik atau 9 3. PROSES DAUR ULANG AIR LIMBAH
m3/jam dari hasil daur ulang air buangan di kilang
minyak Balongan PT. Pertamina untuk mengatasi Penggunaan daur ulang untuk air limbah
masalah pemenuhan kebutuhan air bersih di industri umumnya untuk pendingin, umpan bioler,
salah satu industri Migas. air proses dan pekerjaan konstruksi (4). Teknologi
daur ulang air limbah pada umumnya sama
2. BAHAN DAN METODE dengan teknologi yang digunakan untuk
melakukan pengolahan air minum atau
2.1. Lokasi Kegiatan pengolahan air limbah. Akan tetapi pada kasus-
kasus tertentu diperlukan proses pengolahan
Lokasi penelitian berada di kawasan kilang tambahan untuk menghilangkan kontaminasi fisik
minyak milik P.T. Pertamina yaitu RU-VI dan kimia tertentu, serta untuk menghilangkan
Balongan, Indramayu, Jawa Barat. dan membunuh mikro-organisme patogen.
Untuk mengkaji beberapa konsep dan
teknologi yang penting untuk proses daur ulang
lair limbah (wastewater reuse), beberapa hal yang
perlu diperhatikan adalah pertama : kehandalan
proses pengolahan (treatment process reliability),
ke dua adalah penghilangan partikel tersuspensi
dan kekeruhan, dan yang ke ke tiga adalah
pengolahan khusus serta contohnya dari
kombinasi pengolahan lanjut proses reklamasi.
Menurut Said (2008), kehandalan proses
pengolahan yang digunakan untuk daur ulang air
limbah dapat dikaji dari kestabilan dan
konsistensi air hasil olahan reklamasi air limbah
yang dapat diterima sesuai dengan
penggunaannya. Ada dua masalah penting yang
Gambar 1. Lokasi Kilang Minyak Balongan,
perlu diperhatikan yang dapat mengganggu
Indramayu, Jawa Barat
performance dan kehandalan proses daur ulang
a. Blowdown Cooling Tower : (60 ~ 90) m3/jam Karena polutan utama yang dikandung air
b. Outlet IPAL (WWTP) : 150 m3/jam blowdown adalah senyawa-senyawa kimia
c. Outlet Lagoon : > 200 m 3/jam anorganik. Senyawa kimia ini berasal dari sisa-
sisa bahan kimia yang ditambahkan kedalam air
untuk pendingin yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya kerak dan endapan pada pipa-pipa unit
Sumber: Hasil analisa Laboratorium Lingkungan Gambar 4. Desain Pengolahan Air Limbah dan
Akuakultur, IPB, Bogor. Daur Ulang Air dari Blowdown Cooling Tower
Dengan Proses Pertukaran Ion (Ion Exange)
Gambar 7. Diagram IPAL eksisting dan Desain Instalasi Daur Ulang Air Limbah Menjadi Air Bersih
dengan Proses Biofiltrasi, Filtrasi Pasir Cepat, Filtrasi Karbon Aktif dan Ultrafiltrasi.
Bak pengendap dan Bak Pencampur Cepat Filter Pasir (Manganese Zeolit)
(Koagulasi) Fungsi: Untuk menyaring padatan tersuspensi
Tipe : Lamella Settling serta untuk menghilangkan zat besi dan mangan
Dimensi yang di dalam air limbah.
Lebar Bak : 2,0 m
Kedalaman Air : 2,5 m Spesifikasi Teknis
Panjang bak : 3,5 m Kapasitas maksinum: 4 m3/jam
Tinggi Ruang bebas: 0,3 m Ukuran : 20 inc x 150 cm
Bahan : Fiber Reinforced Plastic/FRP Material : Mild Steel
Jumlah : 1 unit Media Filter : Pasir Silica, Manganese
Zeolit
1. Reaktor Biofilter Media Penahan : Gravel
Dimensi: Pipa Inlet / outlet : 2 inch
Panjang : 4,5 m Valve : Butterfly
Lebar : 2,0 m Sistem Backwash : manual
Tinggi : 2,6 m Tekanan operasi : 4 Bar max
kedalaman Air : 2,0 m Perlengkapan : Indikator tekanan, valve
Tinggi Ruang Bebas: 60 cm pelepas tekanan
Bahan : FRP Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Proses Penyaringan dan pencucian Filter Pasir
2. Media Biofilter (Manganese Zeolit) dpat dilihat seperti pada
Tipe : Sarang Tawon, cross flow Gambar 1 dan Gambar 2.
Material : PVC
Posisi Valve Pada Saat Pencucian Posisi Valve Pada Saat Penyaringan