Anda di halaman 1dari 12

DESAIN PILOT PLANT DAUR ULANG AIR LIMBAH DI INDUSTRI

MIGAS
Studi Kasus Kilang Minyak RU-VI Balongan PT. Pertamina (Persero)
Nusa Idaman Said1, Ikbal2 dan Satmoko Yudo3
Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Kawasan Puspiptek, Gedung 820 Geostek,
Tangerang Selatan, Banten 15314 Telp. 021-75791381 Fax. 021-75791403
Email : satmoko.yudo@bppt.go.id1, irkh2000@yahoo.com2, nusa.idaman@bppt.go.id3

ABSTRAK
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dan meningkatnya pencemaran air tanah
maupun air permukaan, serta distribusi sumber air untuk konsumsi pemakaian air yang tidak merata
telah menyebabkan ketidak-seimbangan antara pasokan dan kebutuhan akan air. Oleh karena itu,
menjadi perhatian yang penting dalam melakukan upaya-upaya dalam hal penyediaan sumber air.
Salah satu alternatif yang banyak mendapat perhatian di banyak negara di dunia adalah menggunakan
teknologi daur ulang air limbah sebagai sumber air baku untuk penyediaan air bersih. Industri migas
merupakan salah satu industri yang mempunyai kebutuhan akan air bersih yang besar, khususnya
kilang minyak. Pemakaian air di kilang minyak tersebut cukup besar yaitu sebesar 1.400 m 3 perjam,
apabila air hasil buangannya dapat di daur ulang sebesar 10% atau lebih saja maka kebutuhan air
bersih akan dapat dihemat. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan desain instalasi daur ulang air di
suatu kilang minyak. Konsep yang umum dari daur ulang adalah melakukan pengolahan air limbah
untuk dijadikan air bersih, dengan menggunakan kombinasi proses pra-pengolahan (preliminary
treatment), pengolahan primer (primary treatment), pengolahan primer lanjutan (advanced primary
treatment), pengolahan sekunder (secondary treatment), dan pengolahan tersier (tertiary/advanced
treatment). Dengan kombinasi proses tersebut dapat mengolah air limbah sampai menghasilkan air
olahan dengan kualitas sebagai air minum. Hasil dari kegiatan ini adalah diperolehnya desain pilot plant
instalasi daur ulang air limbah di industri migas dengan kapasitas 9 m3/jam.

Kata kunci: pencemaran air, air limbah, desain daur ulang air, kilang minyak

WASTE WATER REUSE PILOT PLANT DESIGN FOR OIL AND GAS
INDUSTRY
Study Case of Refinery RU-VI Balongan PT. Pertamina (Persero)
Nusa Idaman Said1, Ikbal2 dan Satmoko Yudo3
Center for Environmental Technology, Geostech Building 820, BPPT, Puspiptek Area, South Tangerang, 15314, Indonesia
Email: satmoko.yudo@bppt.go.id1, irkh2000@yahoo.com2, nusa.idaman@bppt.go.id3

ABSTRACT
In line with the rapid growth of population and the increasing of pollution of ground water and surface
water, as well as the distribution of water resources for water consumption has caused an imbalance
between supply and demand of water. Therefore, a concern which is important to make efforts in the
provision of water resources. One alternative that a lot of attention in many countries around the world
are using the technology of recycling wastewater as a source of raw water for water supply. Oil and gas
industry is one industry that has a big need for clean water. The use of water in the oil refinery is quite
large in the amount of 1,400 m3 per hour, if the water of wastewater products can be recycled until 10%
or more only, then the need for fresh water will be save. The purpose of this study is to design the
installation of water recycling in the oil refinery. General concept of recycling is that wastewater treatment
to be used as fresh water, using a combination of the pre-processing (preliminary treatment), primary
processing (primary treatment), primary processing advanced (advanced primary treatment), secondary
treatment and tertiary treatment (tertiary / advanced treatment). The combination of these processes
can treat wastewater to produce treated water with quality as drinking water. The results of this research
is to get the design of the installation of recycling of waste water in the oil and gas industry with a capacity
of 50 m3 / hour.

Key words: water pollution, wastewater, water reuse, refinery

Jurnal Air Indonesia Vol. 12, No. 2, September 2020, 47 – 58 47


1. PENDAHULUAN 2.2. Bahan dan Peralatan

Pertumbuhan penduduk yang setiap tahun Kegiatan survey dan pengambilan sampel air
terus meningkat mengakibatkan kebutuhan akan dilakukan lokasi kilang minyak milik PT.
air bersihpun terus bertambah. Serta Pertamina. Survey meliputi identifikasi sumber air
berkembangnya berbagai kegiatan industri di kota dan penggunaan air di kilang minyak Balongan,
besar Indonesia yang memerlukan banyak potensi-potensi air buangan untuk dilakukan daur
kebutuhan air untuk melakukan proses industri (1). ulang, diskusi permasalahan penggunaan air dan
Pengambilan air tanah yang berlebihan di daur ulang air limbah, serta melakukan
beberapa kota-kota besar mengakibatkan pengambilan sampel air.
terjadinya intrusi air laut dan menimbulkan ruang
kosong pada lapisan aquifer (2). 2.3. Metode
Sumber-sumber air yang semula mempunyai
kualitas yang baik, namun karena tidak dipelihara Metodologi yang digunakan dalam penelitian
dan dikonservasi, maka kualitasnya menjadi ini adalah metode analisis. Dalam metoda ini
semakin memburuk akibat dari pencemaran langkah-langkah yang diambil adalah :
lingkungan air yang semakin tidak terkendali.  menganalisis kebutuhan dan penggunaan air
Menurut Riswandi (2008), pada tahun 2020 bersih serta potensi air limbah;
jumlah ketersediaan air diperkirakan menurun  menganalisis proses penggunaan air di
hingga 1.200 m3/kapita/tahun dan kebutuhan air industri migas;
untuk industri akan melonjak sebesar 700% pada  menganalisis proses pengolahan air limbah di
tahun 2015. Agar kegiatan industri tetap industri migas;
berlangsung dan kebutuhan akan air industri  menganalisis kualitas air baku, air inlet dan
dapat terpenuhi, maka salah satu solusi yang outlet IPAL, dan air buangan kilang;
dapat dilakukan yaitu melakukan daur ulang air  melakukan penyusunan alternatif sistem dan
limbah dengan memanfaatkan air limbah industri teknologi pengolahan daur ulang air
yang ada. khususnya dari air olahan limbah yang ada di
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendesain industri migas.
pilot plant instalasi daur ulang air dengan
kapasitas air bersih sebesar 2,5 liter/detik atau 9 3. PROSES DAUR ULANG AIR LIMBAH
m3/jam dari hasil daur ulang air buangan di kilang
minyak Balongan PT. Pertamina untuk mengatasi Penggunaan daur ulang untuk air limbah
masalah pemenuhan kebutuhan air bersih di industri umumnya untuk pendingin, umpan bioler,
salah satu industri Migas. air proses dan pekerjaan konstruksi (4). Teknologi
daur ulang air limbah pada umumnya sama
2. BAHAN DAN METODE dengan teknologi yang digunakan untuk
melakukan pengolahan air minum atau
2.1. Lokasi Kegiatan pengolahan air limbah. Akan tetapi pada kasus-
kasus tertentu diperlukan proses pengolahan
Lokasi penelitian berada di kawasan kilang tambahan untuk menghilangkan kontaminasi fisik
minyak milik P.T. Pertamina yaitu RU-VI dan kimia tertentu, serta untuk menghilangkan
Balongan, Indramayu, Jawa Barat. dan membunuh mikro-organisme patogen.
Untuk mengkaji beberapa konsep dan
teknologi yang penting untuk proses daur ulang
lair limbah (wastewater reuse), beberapa hal yang
perlu diperhatikan adalah pertama : kehandalan
proses pengolahan (treatment process reliability),
ke dua adalah penghilangan partikel tersuspensi
dan kekeruhan, dan yang ke ke tiga adalah
pengolahan khusus serta contohnya dari
kombinasi pengolahan lanjut proses reklamasi.
Menurut Said (2008), kehandalan proses
pengolahan yang digunakan untuk daur ulang air
limbah dapat dikaji dari kestabilan dan
konsistensi air hasil olahan reklamasi air limbah
yang dapat diterima sesuai dengan
penggunaannya. Ada dua masalah penting yang
Gambar 1. Lokasi Kilang Minyak Balongan,
perlu diperhatikan yang dapat mengganggu
Indramayu, Jawa Barat
performance dan kehandalan proses daur ulang

48 Desain Pilot Plant … (Said, N.I.)


air limbah. Pertama adalah masalah yang tower), unit boiler untuk pembangkit uap (steam)
diakibatkan kerusakan mekanik, defisiensi desain, dan untuk kegiatan domestik perkantoran.
serta kegagalan operasional, dan kedua adalah Didalam kenyataannya, banyak sekali industri
masalah yang diakibatkan oleh influent air limbah migas terkendala karena minim atau terbatasnya
yang sangat bervariasi. Hal ini mengakibatkan sumber air bersih yang bisa digunakan. Industri
hasil air olahan tidak stabil meskipun unit migas dengan kebutuhan air bersih yang besar
pengolahan sudah dirancang dan dioperasikan adalah di kilang minyak Balongan PT. Pertamina.
dengan baik. Oleh karena itu pengkajian kualitas Salah satu usaha untuk mengatasi kelangkaan air
air limbah yang akan diolah merupakan hal yang bersih adalah melakukan daur ulang air buangan
sangat penting dan perlu dilakukan dengan dari beberapa kegiatan kemudian diolah lebih
sebaik-baiknya agar sistem proses pengolahan lanjut sehingga bisa digunakan kembali sebagai
untuk unit daur ulang air limbah dapat didesain air bersih.
dengan sebaik-baiknya.
BPPT telah melakukan kajian dan a. Sumber dan Proses Pengolahan Air Baku
menerapkan teknologi daur ulang air limbah serta
telah melakukan diseminasi teknologi tersebut di Sumber air yang digunakan untuk mememuhi
beberapa perkantoran, rumah sakit dan industri. kebutuhan air di kilang minyak Balongan berasal
Peralatan dan bahan baku teknologi daur ulang air dari WTP Salam Darma. Lokasi WTP ini berada di
limbah sudah tersedia di pasaran. Kualitas air sungai Cipunegara dan sungai Tarum Timur, di
bersih hasil olahan daur ulang air limbah desa Rejasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
memenuhi baku mutu air bersih yang Berjarak sekitar 65 km dari Balongan ke arah
dipersyaratkan. Status teknologi daur ulang air Subang. Air baku tersebut diolah terlebih dahulu
limbah menjadi air bersih saat ini sudah dapat sebelum dikirim ke Balongan. diolah terlebih
diaplikasikan secara komersial untuk keperluan dahulu menjadi air bersih, kemudian dipompa ke
industri. Jika proses daur ulang air limbah kilang minyak Balongan. Pengiriman air tersebut
ditingkatkan kualitasnya dengan menggunakan menggunakan sistem perpipaan dengan pipa
teknologi reverse osmosis, maka kualitas air berukuran 24 inchi dan kecepatan operasi normal
olahan akan setara dengan kualitas air minum, 1.100 m3/jam serta kecepatan maksimum 1.200
dengan biaya operasional sekitar Rp. 8 000,- s.d. m3/jam.
Rp. 9.000,- per m3. Jika dibandingakan dengan Proses pengolahan air baku menjadi air
harga air PDAM untuk keperluan industri maka m bersih adalah sebagai berikut. Air dari sungai
asih ada selisih sekitar Rp. 6.000,- sampai Rp. Cipunegara dan sungai Tarum Timur dialirkan ke
7.000,-. Oleh karena itu jika daur ulang dilakukan dalam Grit Chamber. Menurut Najmi A. (2018) Grit
dengan skala yang lebih besar maka keuntungan Chamber adalah tempat proses pengolahan air
secara ekonomi juga semakin besar. terjadi, sedangkan fungsi Grit Chamber ini adalah
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh menghilangkan tanah kasar, pasir dan partikel
dari pendaur-ulangan air limbah sebagai berikut : halus mineral dari air yang akan diolah sehingga
a) Mengurangi ketergantungan pada air PAM tidak mengendap dalam saluran ataupun pipa dan
dan air tanah, melindungi pompa dan mesin dari abrasi.
b) Mengurangi pemakaian air PAM dan air Kemudian air di bak grit chamber di pompa ke
tanah, sekaligus menghemat biaya untuk bak clarifier. Bak clarifier berfungsi sebagai tempat
pengadaan air bersih, pengolahan air tahap pertama yaitu proses
c) Mengurangi produksi air limbah yang penjernihan air untuk menghilangkan zat padat
dibuang ke badan penerima air, dalam bentuk suspensi dengan jalan netralisasi,
d) Menghemat penggunaan sumber daya sedimentasi, koagulasi, dan filtrasi. Sebelum ke
alam dan ikut melestarikan lingkungan, bak clarifier air diinjeksi oleh bahan kimia Cl2
e) Proses daur ulang air semakin sederhana (klorin) dan soda caustik. Tujuan utama
dan murah karena kemajuan teknologi. penambahan zat klorin (Cl2) adalah untuk
Daur ulang air limbah menjadi air bersih mematikan mikroorganisme dalam air, disamping
secara langsung dapat mengurangi kebutuhan itu juga untuk mencegah tumbuhnya lumut pada
suplai air bersih untuk sektor industri migas dinding clarifier dan akan mengganggu proses
khususnya di wilayah yang mempunyai selanjutnya (8). Kemudian dilakukan pemberian
keterbatasan sumber daya air. soda caustik yang berfungsi untuk menetralkan air
akibat penambahan alum sehingga pH-nya
4. HASIL DAN PEMBAHASAN berkisar antara 6 - 8. Setelah melalui bak clarifier,
air dialirkan ke bak filter secara gravitasi untuk
Menurut Irfan T.R, (2015) industri kilang menyaring partikel-partikel halus. Kemudian air
minyak adalah merupakan industri yang diijeksi lagi dengan klor dan soda kautik sebelum
membutuhkan banyak air. Penggunaan air bersih ditampung ke bak penampungan. Air dari bak
antara lain untuk unit-unit pendingin (cooling penampungan kemudian di pompa ke dua buah

Jurnal Air Indonesia Vol. 12, No. 2, September 2020, 47 – 58 49


tangki penampung yang mempunyai volume penampung ini kemudian dialirkan melalui
masing-masing sebesar 2.200 m3. Diagram perpipaan dengan pompa menuju kilang minyak
proses pengolahan air bersih seperti terlihat pada Balongan sejauh 65 km.
gambar 2. Air bersih dari 2 buah tangki

Gambar 2. Sistem Pengolahan Sumber Air untuk Kilang Minyak Balongan

Data kapasitas air buangan di atas


Air bersih tersebut berfungsi untuk steam merupakan dasar untuk perencanaan desain
boiler, heat exchangers (sebagai pendingin), air instalasi daur ulang air yang akan dibuat. Untuk
minum, dan kebutuhan perumahan. Dalam mengetahui proses pengolahan selanjutnya maka
pemanfaatan air, kilang Balongan ini mengolah dari ketiga sumber potensi daur ulang tersebut
kembali air buangan dengan sistem wasted water dilakukan pengambilan sample air untuk dianalisa
treatment, di mana air keluaran di-recycle ke kualitasnya. Kemudian dari hasil analisa kualitas
sistem ini. Secara spesifik tugas unit ini adalah air (Tabel 1) terlihat komponen utama polutan
memperbaiki kualitas effluent parameter NH3, dalam air olahan (outlet) IPAL/WWTP dan outlet
fenol, dan COD sesuai dengan persyaratan lagoon adalah senyawa organik sementara dari
lingkungan. Blowdown Cooling Tower adalah senyawa
anorganik. Bila dilihat dari hasil analisa kualitas
b. Potensi Air Buangan yang dapat di Daur air, maka yang paling berpotensi untuk didaur
Ulang ulang adalah air dari lagoon, karena disamping
kualitasnya cukup bagus jumlahnya juga paling
Untuk menentukan kapasitas instalasi daur banyak. Berdasarkan karakteristik air buangan ini,
ulang perlu diketahui potensi air buangan apa saja kemudian dirancang sistem daur ulang air yang
yang dapat di daur ulang. Berikut dari hasil survey tepat dan sesuai.
lapangan diketahui beberapa sumber potensi dan
kapasitas air buangan yang dapat di daur ulang c. Desain Instalasi Daur Ulang Air Buangan
menjadi air bersih, yaitu: dari Blowdown Cooling Tower

a. Blowdown Cooling Tower : (60 ~ 90) m3/jam Karena polutan utama yang dikandung air
b. Outlet IPAL (WWTP) : 150 m3/jam blowdown adalah senyawa-senyawa kimia
c. Outlet Lagoon : > 200 m 3/jam anorganik. Senyawa kimia ini berasal dari sisa-
sisa bahan kimia yang ditambahkan kedalam air
untuk pendingin yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya kerak dan endapan pada pipa-pipa unit

50 Desain Pilot Plant … (Said, N.I.)


pendingin. Proses pengolahan lanjut yang tepat  Proses Pertukaran Ion :
digunakan adalah dengan proses kimia-fisika atau
proses pertukaran ion (Gambar 1 dan 2). Pada proses ini, air dari blowdown cooling
tower dialirkan kedalam tangki yang sudah diisi
Tabel 1. Hasil Analisa Air yang berasal dari dengan media ion exchange. Ion exchange bisa
Outlet Sumber Air, Blowdown, Outlet IPAL dan berupa kation maupun berupa anion. Selama
Outlet Lagoon proses pegaliran, akan terjadi pertukaran ion-ion
dari polutan dalam air dengan ion pada media ion
exchange. Diharapkan kualitas air yang keluar
dari unit ini sudah setara dengan air bersih dari
IPA sehingga bisa langsung digunakan.

Sumber: Hasil analisa Laboratorium Lingkungan Gambar 4. Desain Pengolahan Air Limbah dan
Akuakultur, IPB, Bogor. Daur Ulang Air dari Blowdown Cooling Tower
Dengan Proses Pertukaran Ion (Ion Exange)

d. Desain Instalasi Daur Ulang Air Buangan


dari Instalasi Pengolah Air Limbah

Sisa-sisa polutan utamanya pada air olahan


atau air buangan dari IPAL atau Wastewater
Treatment Plant (WWTP) kilang minyak adalah
senyawa-senyawa organik sederhana. Untuk itu
sistem pengolahan lanjutan untuk daur ulang air
Gambar 3. Diagram Alir Pengolahan Air Limbah yang dipilih adalah proses biologi aerob yang
dan Daur Ulang Air dari Blowdown Cooling dikombinasikan dengan proses fisika yaitu proses
Tower Dengan Proses Kimia – Fisika filtrasi. Air olahan (outlet) WWTP diumpankan
kedalam reaktor biologi aerob (bioreaktor aerob).
 Proses Kimia - Fisika : Disini polutan-polutan organik akan menjadi
senyawa sederhana yang sudah stabil seperti
Air dari blowdown cooling tower dialirkan H2O, CO2 dan NO2 oleh mikroba aerob. Untuk
kedalam tangki pencampur. Kedalam tangki ini mempercepat proses penguraian, bioreaktor diisi
ditambahkan bahan-bahan kimia untuk proses dengan media biofilter berupa “sarang tawor”
koagulasi dan flokulasi yaitu mengikat polutan- untuk tempat tumbuh dan berkembang biak
polutan dalam air membentuk partikel berukuran mikroba. Dari bioreaktor, air olahan mengalir
lebih besar, lebih berat sehingga mudah masuk ke dalam bak sedimentasi. Untuk
dipisahkan dalam tangki sedimentasi secara memisahkan mikroba yang ikut mengalir,
grafitasi. Endapan lumpur kimia dikeluarkan dari endapan mikroba dikembalikan kedalam
dasar tangki, over flow dialirkan kedalam unit bioreaktor. Over flow dari bioreaktor dialirkan
filtrasi untuk menghilangkan partikel-partikel halus menuju unit filtrasi untuk menghilangkan partikel-
dengan proses penyaringan. Unit saringan bisa partikel halus dengan proses penyaringan. Unit
terdiri atas beberapa tahap, seperti saringan pasir saringan bisa terdiri atas beberapa tahap, seperti
dan karbon, saringan manganis dan ultra filtrasi saringan pasir dan karbon, saringan manganis
menggunakan membran. Diharapkan kualitas air dan ultra filtrasi menggunakan membran.
daur dari unit filtrasi sudah setara dengan air Diharapkan kualitas air daur ulang dari unit filtrasi
bersih dari IPA sehingga bisa langsung sudah setara dengan air bersih dari IPA sehingga
digunakan. bisa langsung digunakan. Rangkaian sistem
pengolahannya seperti terlihat pada Gambar 5.

Jurnal Air Indonesia Vol. 12, No. 2, September 2020, 47 – 58 51


dan sedimentasi pada tahap awal adalah untuk
memisahkan bahan-bahan kimia anorganik,
sedangkan proses biologi untuk menghilangkan
poloutan-polutan organik yang masih tersisa.
Pada tahap akhir, proses filtrasi adalah untuk
menyaring butiran-butiran halus yang mungkin
masih tersisa.

Gambar 5. Diagram Alir Pengolahan Air Limbah


dan Daur Ulang Air Outlet IPAL Dengan
Kombinasi Proses Biologi dengan Proses Fisika

e. Desain Instalasi Daur Ulang Air dari Outlet


Lagoon

Air yang berada di outlet lagoon adalah


gabungan air olahan WWTP dan air dari Gambar 6. Diagram Alir Pengolahan Air Limbah
blowdown cooling tower, sehingga polutan- dan Daur Ulang Air Outlet Lagoon Dengan
polutan yang dikandungnya merupakan gabungan Kombinasi Proses Kimia, Biologi dan Fisika
bahan-bahan kimia organik dan kimia anorganik.
Untuk itu, proses daur ulang air yang akan
diaplikasikan disini adalah kombinasi proses
kimia-fisika dengan proses biologi. Proses kimia

Gambar 7. Diagram IPAL eksisting dan Desain Instalasi Daur Ulang Air Limbah Menjadi Air Bersih
dengan Proses Biofiltrasi, Filtrasi Pasir Cepat, Filtrasi Karbon Aktif dan Ultrafiltrasi.

52 Desain Pilot Plant … (Said, N.I.)


Gambar 8. Desain Pilot Plant Instalasi Daur Ulang Air Limbah Menjadi Air Bersih dengan Proses Kimia,
Proses Biofiltrasi, Filtrasi Pasir Cepat, Filtrasi Karbon Aktif dan Ultrafiltrasi

soda ash untuk kontrol pH. Pembubuhan bahan


f. Desain Pilot Plant Daur Ulang Air Limbah kimia koagulan dilakukan apabila konsetrasi TSS
air baku tinggi terutama pada saat musim hujan,
Bila dilihat dari Tabel 1 hasil analisa kualitas dan pembubuhan soda ash dilakukan jika pH air
air buangan (outlet), maka yang paling berpotensi baku rendah. Dari bak pengendap air dialirkan ke
untuk didaur ulang adalah air dari outlet lagoon, reaktor biofilter sambil diaerasi atau dihembus
karena disamping kualitasnya cukup bagus dengan blower udara. Air limpasan dari reaktor
jumlahnya juga paling banyak. Sehingga biofilter ditampung di bak penampung antara.
berdasarkan karakteristik air buangan ini, Dari bak penampung antara, air dipompa ke
kemudian dirancang pilot plan daur ulang air dari filter multi media, filter karbon aktif, dan cartridge
outlet lagoon untuk mendapatkan air bersih bag filter, dan selanjutnya dialirkan ke tangki air
sebesar 2,5 liter/detik atau 9 m3/jam. umpan ultrafiltrasi. Air olahan dari unit ultrafiltrasi
Air baku yang akan didaur ulang diambil dari merupakan air hasil olahan yang siap untuk
lagoon yang merupakan penampungan dan digunakan kembali (reuse).
stabilisasi air hasil olahan unit pengolahan air Diagram daur ulang air limbah menjadi air
limbah dengan sistem lumpur aktif. Air baku bersih dengan proses biofiltrasi, filtrasi pasir
dipompa dari outlet lagoon dan dialirkan ke bak cepat, filtrasi karbon aktif dan ultrafiltrasi dapat
pengendap tipe Lamella yang dilengkapi dengan dilihat seperti pada Gambar 7 dan 8.
peralatan pembubuhan bahan kimia koagulan dan

Jurnal Air Indonesia Vol. 12, No. 2, September 2020, 47 – 58 53


5. KESIMPULAN 6. Najmi A. (2018). Grit Chamber. Himatekling,
Universitas Lambung Mangkurat. Available
Berdasarkan hasil analisa survei kegiatan di from:https://himateklink.ulm.ac.id/grit-
atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 (tiga) chamber/ (Akses tgl. 19 Oktober 2020).
sumber potensi air buangan yang dapat didaur 7. Irfan, T.R. (2015). Pemanfaatan Air di Industri
ulang, yaitu air buangan dari outlet blowdown Perminyakan. Jurusan Teknik Kimia,
cooling tower, outlet IPAL dan outlet lagoon. Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Masing-masing sumber potensi air buangan Bandung. Available from:
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda https://www.researchgate.net/publication/28
sesuai dengan hasil analisa kualitas air 7595684_Pemanfaatan_Air_di_Industri_Per
buangannya. Air outlet lagoon adalah gabungan minyakan (Diakses tgl. 18 Oktober 2018).
air olahan WWTP dan air dari blowdown cooling 8. Faishal, (2009). Pengaruh Turbiditas Dan
tower, sehingga polutan-polutan yang Penambahan Klorin Terhadap Kualitas Air
dikandungnya merupakan gabungan bahan-
Dalam Clarifier (53-Fd-1001) Unit Utility-1 Pt.
bahan kimia organik dan kimia anorganik. Untuk
Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
itu, proses daur ulang air yang akan diaplikasikan
disini adalah kombinasi proses kimia-fisika Departemen Kimia, Fak. MIPA, Universitas
dengan proses biologi. Dari hasil analisa kualitas Sumatera Utara, Medan.
air buangan tersebut terlihat komponen utama 9. Said, N.I (2000), Teknologi Pengolahan Air
polutan dalam air olahan (outlet) IPAL dan outlet Limbah Dengan Proses Biofilm Tercelup,
lagoon adalah senyawa organik sementara dari JTL, Vol. 1, No. 2. Hal: 101-113.
blowdown cooling tower adalah senyawa 10. Said, N.I, dkk. (2005) Buku Teknologi
anorganik. Dari hasil analisa kualitas air dan Pengolahan Limbah Cair Industri, Pusat
jumlah kuantitas buangan (outlet) tersebut, maka Teknologi Lingkungan, BPPT.
yang paling berpotensi untuk didaur ulang adalah 11. Said, N.I., (2009). Uji Kinerja Pengolahan Air
air dari outlet lagoon. Sehingga berdasarkan Siap Minum Dengan Proses Biofiltrasi,
karakteristik air buangan tersebut, maka Ultrafiltrasi, Jurnal Air Indonesia, Vol. 5 No. 2,
dirancang desain skala pilot plant instalasi daur Hal: 144-161.
ulang air dengan kapasitas 2,5 liter/detik atau 9 12. Permana, A. (2012). Skripsi Desain Instalasi
m3/jam. Daur Ulang Air Limbah Domestik Di Kantor
Pusat Pertamina Jalan Medan Merdeka
PERSANTUNAN Timur No. 1a, Fakultas Teknik, Program
Studi Teknik Lingkungan, UI.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak FX 13. Winasih, Y.S., Rachmawati, M.I., (2017).
Chrisnanto dan Bapak Iman Syafirman yang telah Laporan Kerja Praktek di PT. Pertamina
menfasilitasi survey kami ke kilang minyak (Persero) RU-VI Balongan, Jurusan Teknik
Balongan PT Pertamina. Kami juga mengucapkan Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Veteran,
terima kasih kepada Direktur PTL dan para Jatim.
peneliti lainnya dalam mendukung kegiatan ini. 14. IPIECA, (2010). Petroleum refining water/
wastewater use and management, IPIECA,.
DAFTAR PUSTAKA 15. Utami, H. (2015). Kupas Tuntas Industri Hulu
Migas. Availble from:
1. Putranto, T.T., Kusuma, K.I., (2009). https://www.kompasiana.com/hertie/552a20
Permasalahan Airtanah Pada Daerah Urban. 5d6ea8341b0d552d33/kupas-tuntas-
Jurnal TEKNIK, Vol. 30, No. 1, hal.: 48-56. industri-hulu-migas (Diakses tgl. 16-10-2020;
2. Ramadhan Kete, dkk. (2020). Identifikasi dan Jam 14:45).
Sebaran Intrusi Air Laut terhadap Airtanah 16. Rama D., (2015). Makalah Pengelolaan
Dangkal di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Lingkungan Minyak dan Gas. “Limbah Pada
Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol. 21, No. 2, Pengeboran Minyak dan Gas Bumi”.
hal.:155-163. Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas
3. Riswandi, A. (2008). Potensi Air Bersih di Teknik, Universitas Mulawarman.
Kawasan Segara Anakan. Jurnal Geografi 17. Nola F., (2013). Memahami Industri Migas
GEA, Vol. 8, No. 2., hal.: 1-9. Indonesia. Availble from:
4. Metcalf and Eddy, (1991). Wastewater https://lpmblackpost.wordpress.com/2013/04
Engineering. Treatment, Disposal, and /23/memahami-industri-migas-indonesia/
Reuse. McGraw-Hill. (Diakses : tgl. 16-10-2020; Jam 14:38).
5. Said, N.I., (2006). Daur Ulang Air Limbah 18. Said, N.I., Nugroho, R., (2014). Buku
(Water Recycle) ditinjau dari Aspek Peningkatan Kualitas Air baku Air Minum
Teknologi, Lingkungan an Ekonomi. Jurnal dengan Teknologi Biofiltrasi. BPPT Press.
Air Indonesia, Vol. 2, No. 2, hal.: 100-131. 19. Anonim, Tugas Umum PT. Pertamina RU-VI,
Program Studi Diploma III Jurusan

54 Desain Pilot Plant … (Said, N.I.)


Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Ukuran Modul : 30cm x 25cm x 30cm
Diponegoro. Ukuran Lubang : 3 cm x 3 cm
Ketebalan : 0,5 mm
Luas Spesifik :150 -220 m2/m3
LAMPIRAN Berat : 30-35 kg/m3
Porositas Rongga : 0,98
Spesifikasi Pilot Plant Daur Ulang Air Limbah Warna : bening transparan
Jumlah : 8,64 m3
A. Bak Pengendap dan Reaktor Biofilter :
3. Diffucer Udara
Pompa Air Baku Size : 250 mm
Tipe : Pompa Celup Connection Diameter: 3/4 inch
Kapasitas : 18 -25 m3/jam Flow rate : 80 liter per menit
Head Pompa : 12 m Material : Plastick single membrane
Diameter Outlet : 2 ½ inch Jumlah : 18 Unit
Daya : 1,5 kW, 3 phase
Bahan : Carbon Steel/Stainles Steel 4. Blower Udara
Tangki Kimia Tipe : Root Blower
Volume : 1000 liter Kapasitas Blower : 1000 liter/menit
Bahan : Polyethylene (PE) Head : 2800 - 3000 mm-aqua
Diameter : - Diameter Inlet/outlet: 2 inch
Tinggi : - Daya Listrik : 2,2 kW, 3 phase
Perlengkapan : Motor + Pengaduk Jumlah : 2 unit (operasi bergantian)

Pompa Dosing 5. Bak Penampung Antara


Tipe : Pulsa Feeder Dimensi:
Kapasitas : 40 liter/jam Lebar :2m
Head : 7 Bar Panjang :2m
Merk :- Tinggi : 1,5 m
Daya Listrik : 150 Watt, 220 Volt Tinggi Ruang bebas: 0,5 m
Bahan : FRP
Rotameter Jumlah : 1 unit
Merk : Inlene
Kapasitas : 0 - 25 m3/jam B. Spesifikasi Unit Filter Pasir dan Filter
Bahan : Kaca Karbon Aktif :

Bak pengendap dan Bak Pencampur Cepat Filter Pasir (Manganese Zeolit)
(Koagulasi) Fungsi: Untuk menyaring padatan tersuspensi
Tipe : Lamella Settling serta untuk menghilangkan zat besi dan mangan
Dimensi yang di dalam air limbah.
Lebar Bak : 2,0 m
Kedalaman Air : 2,5 m Spesifikasi Teknis
Panjang bak : 3,5 m Kapasitas maksinum: 4 m3/jam
Tinggi Ruang bebas: 0,3 m Ukuran : 20 inc x 150 cm
Bahan : Fiber Reinforced Plastic/FRP Material : Mild Steel
Jumlah : 1 unit Media Filter : Pasir Silica, Manganese
Zeolit
1. Reaktor Biofilter Media Penahan : Gravel
Dimensi: Pipa Inlet / outlet : 2 inch
Panjang : 4,5 m Valve : Butterfly
Lebar : 2,0 m Sistem Backwash : manual
Tinggi : 2,6 m Tekanan operasi : 4 Bar max
kedalaman Air : 2,0 m Perlengkapan : Indikator tekanan, valve
Tinggi Ruang Bebas: 60 cm pelepas tekanan
Bahan : FRP Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Proses Penyaringan dan pencucian Filter Pasir
2. Media Biofilter (Manganese Zeolit) dpat dilihat seperti pada
Tipe : Sarang Tawon, cross flow Gambar 1 dan Gambar 2.
Material : PVC

Jurnal Air Indonesia Vol. 12, No. 2, September 2020, 47 – 58 55


Filter Karbon Aktif 3. Pompa Dosing
Fungsi Untuk menghilangkan atau menyerap Tipe : Pulsa Feeder
polutan mikro yang ada di dalam air limbah serta Tekanan : 7 Bars
untuk menghilangkan bau Kapasitas :15-20 LPJ
Pump Head : SAN Diaphragm Hypalon
Spesifikasi Teknis Jumlah : 1 unit
Kapasitas maksinum: 4 m3/jam
Ukuran :  20 inc x 180 cm 4. Chemical Tank
Material : Mild Steel Tipe : Drum
Media Filter : Pasir Silica, Activated Carbon Volume : 500 Liter
(merek Calgon) Dimensi :  50 cm, H 60 cm
Media Penahan : Gravel Material : PE (polyethylene)
Pipa Inlet/outlet : 2 inch Kelengkapan : Support
Valve : Butterfly Jumlah : 1 unit
Sistem Backwash : manual
Tekanan operasi : 4 Bar max 5. Skeed
Perlengkapan : Indikator tekanan, valve Tipe : Open Skeed
pelepas Material : Steel powder coating
tekanan Dimensi : 120cm x 240cm x 200cm
Jumlah : 1 unit (disesuaikan lokasi)
Material : PE (polyethylene)
Proses Penyaringan dan pencucian Filter Karbon Sistem : Knockdown
Aktif dpat dilihat seperti pada Gambar 3 dan Kelengkapan : Support
Gambar 4. Jumlah : 2 unit
C. Unit Ultrafiltrasi :
6, Tangki Cleaning
Tipe : Drum
1. Ultrafiltasi
Volume : 1000 Liter
Brand : Lokal
Dimensi : Ø 140 cm, H 140 cm
Tipe : Hollow Fibre
Material : PE (polyethylene)
Material : Hydrophilic modified Poly
Kelengkapan : Support
Acrylonitrile Housing Stainless
Jumlah : 2 unit
Steel
Dimensi :  4”, H 120 cm (4x40 inch)
Filtration degree: 10 Micron 7. Kelengkapan
Jumlah Membran: 25 unit, spare 7 unit, (16 x2) Perpipaan : PVC, AW, Rucika
unit Flowmeter : 2 unit
Backwash/filtrasi: Auto Acessories 5x2 Selenoid Pressure Gauge : 2 unit
valve, timer Selenoid Valve : 5 unit
Skeed : Carbon Steel powder coating Regulator : 2 unit
Kapasitas total : 12,5 m3/jam Valve :Valve Gate & Butterfly
Kelengkapan : Mounting Jumlah : 2 paket
Sistem proses : 2 unit dalam 1 sistem proses
Jumlah : 1 paket 8. Sistem Automatic Control dan Kelistrikan
Box Panel : Mildsteel powder coating
2. Pompa Backwash Ultrafiltrasi Tipe Panel : Inbow,conventional relay
Tipe : Centrifugal Asesoris : Conductivity meter, alarm
Tekanan : Head 2,4 Bars, 24 m system, selector switch,
Kapasitas : 12-16 m3/jam Manual-auto, Volt – Ampere
Bahan : Carbon & Stainless Steel meter
Power : 2, 2 KW, 3 Phase/1 Phase Jumlah : 2 paket
Jumlah : 4 unit (2 x 2)

56 Desain Pilot Plant … (Said, N.I.)


Posisi Valve Pada Saat Pencucian. Posisi Valve Pada Saat Penyaringan.

Gambar 1. Proses Penyaringan dan pencucian Filter Pasir (Manganese Zeolit)

Gambar 2 : Proses Penyaringan dan Pencucian Filter Manganese Zeolit.

Jurnal Air Indonesia Vol. 12, No. 2, September 2020, 47 – 58 57


Gambar 3. : Proses Penyaringan dan Pencucian Filter Karbon Aktif.

Posisi Valve Pada Saat Pencucian Posisi Valve Pada Saat Penyaringan

Gambar 4 : Proses Penyaringan dan Pencucian Filter Karbon Aktif.

58 Desain Pilot Plant … (Said, N.I.)

Anda mungkin juga menyukai