HASIL PENELITIAN
Pada masa tersebut, pasar modal dirikan belanda ini tidak mengalami
kekuasaan dari VOC ke republik indonesia dan beberapa alasan lain yang
Cibinong sebagai emiten pertama. Sehingga pada tahun 1989 bursa efek
Efek Surabaya.
28
29
Indonesia Koperasi Tani dan Nelayan. Dari saat itu, Bank Rakyat
Tbk.
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dikenal sebagai Bank Mandiri didirikan
berbagai usaha seperti PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT. Bank Dagang
Negara (Persero), PT. Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero), PT. Bank
yang sudah diatur melalui Pasal 3 UU Anggaran Dasar Bank Mandiri dan
Pada tabun 2005, Bank Mandiri memiliki tiga anak perusahaan yang
terdiri, Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas dan AXA Mandiri. Dan
pada 2013 Bank Mandiri memiliki 1811 Cabang dan sekitar 11.862 ATM
Februari 1950 sebagai hari lahirnya Bank Tabungan Negara (BTN). Bank
BTN sukses dalam sektor bisnis perumahan melalui fasilitas KPR, agar
Bank Terbaik Indonesia Peringkat 1 pada tahun 2017 dan sampai saat ini
Visi
Misi
Visi
secara berkelanjutan.
Misi
Visi
kepuasan nasabah.
Misi
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia
Visi
Misi
34
Visi
Misi
secara berkelanjutan.
35
yang telah diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS Versi 26,
Desciptive Statistics
1) CAR
tertinggi ialah 22,96%. Melihat dari penelitian ini rata-rata sebesar 17,11%.
Maka dapat dismpulkan secara statistik perolehan CAR pada Bank BUMN
36
dikatakan lebih baik karena nilai standar deviasi lebih rendah dari nilai
rata-ratanya.
2) NPL Nett
Nett pada Bank BUMN yang terdaftar di BEI periode 2009-2019 ialah
variabel NPL Nett dikatakan lebih baik karena nilai standar deviasi lebih
3) LDR
Bank BUMN yang terdaftar di BEI periode 2009-2019 ialah berada pada
variabel LDR dikatakan lebih baik karena nilai standar deviasi lebih rendah
4) ROA
tertinggi ialah 5,15%. Melihat dari penelitian ini rata-rata sebesar 2,92%.
Maka dapat dismpulkan secara statistik perolehan CAR pada Bank BUMN
yang terdaftar di BEI periode 2009-2019 ialah berada pada batas aman
dikatakan lebih baik karena nilai standar deviasi lebih rendah dari nilai
rata-ratanya.
autokorelasi.
terdapatnya data distribusi yang memiliki data distribusi yang normal pada
Gambar 4.1
garis diagonal. Sehingga dalam uji normalitas data ini dapat dikatakan
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.2
Berdasarkan data yang diolah dapat dilihat bahwa semua data nilai
tolerance lebih dari 0,100 dan nilai VIF dibawah nilai 10. Hal ini
c. Uji Heterokedastisitas
tertentu. Sedangkan dalam uji glejser, dilihat dari tabel coefficients nilai
TABEL 4.3
scatterplot dan uji glejser dapat disimpulkan bahwa dalam tabel scatterplot
CAR,NPL Nett dan LDR lebih besar dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa,
gejala heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
dilakukan dalam metode ini ialah uji Durbin-Watson Statistik namun skala
Tabel 4.4
sebesar 0,368, yang berarti angka D-W berada diantara -2 sampai +2,
mempengaruhi lebih dari satu variabel. Dalam hal ini regresi linier
ialah CAR,NPL Nett, dan LDR, dan variabel dependen dalam penelitian ini
Keterangan: +e
Tabel 4.5
44
berikut:
1) Nilai konstanta diperoleh sebesar 3,966 hal ini berarti jika variabel
CAR,NPL Nett dan LDR diasumsikan sama dengan nol, maka besar
2) Nilai koefisien CAR sebesar 0,005, hal ini berarti jika variabel CAR
mengalami kenaikan satu poin, sedangkan variabel NPL Nett dan LDR
0,005.
3) Nilai koefisien NPL Nett sebesar -1,001, hal ini berarti jika variabel NPL
Nett mangalmi kenaikan satu poin, sedangkan variabel CAR dan LDR
-1,001.
4) Nilai koefisien LDR sebesar 0,00, hal ini berarti jika variabel LDR
variabel CAR dan NPL Nett dianggap tetap maka akan menyebabkan
4) Pengujian Hipotesis
parsial (t-test), uji simultan (F-test) dan uji koefisien determinasi (R 2).
45
a) Uji t Parsial
Tabel 4.6
disimpulkan bahwa:
berarti nilai lebih kecil dari 0,05, sehingga hasil tersebut menunjukkan
ROA.
46
berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga hasil tersebut
disimpulkan bahwa:
terhadap ROA.
terhadap ROA.
Uji F yaitu menggunakan nilai signifikansi dan perbandingan nilai F hitung >
Ftabel.
Tabel 4.7
disimpulkan bahwa:
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga hasil tersebut signifikan,
disimpulkan bahwa:
Nilai Fhitung variabel CAR,NPL Nett dan LDR ialah 17,525, yang berarti
nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (17,525>2,83). Yang berarti variabel
CAR, NPL Nett dan LDR secara simultan berpengaruh terhadap ROA
Tabel 4.8
(CAR,NPL Nett dan LDR) diperoleh nilai R 2 sebesar 0,536 atau 53,6%.
Hal ini berarti setiap variabel independen yang terdiri dari variabel CAR, NPL Nett, dan
LDR memiliki pengaruh sebesar 53,6% terhadap variabel ROA. Sedangkan 46,4% tidak
dipengaruhi oleh variabel yang diteliti atau berbagai faktor yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
.4 Hasil Pembahasan
harus lolos dalam uji asumsi klasik. Berdasarkan uji asumsi klasik
digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi syarat pada uji asumsi.
parsial 0,906 > 0,05, sedangkan dari nilai t hitung X1, ialah 0,118 > 2,02108.
ini didukung oleh hasil penelitian Agus Saputra en.cl (2018), CAR yang
setiap bank menjaga rasio CAR dengan ketentuan minimal 8%. Hal ini
rasio CAR sesuai dengan ketentuan regulator atas kelebihan dana yang
ketentuan batas 8%, yang berarti bank wajib menyiapkan dana cadangan
parsial 0,000 < 0,05, sedangkan nilai thitung X2 ialah -4,504 > 2,02108. Yang
parsial ialah 0,990 > 0,05, sedangkan nilai t hitung X3 ialah 0,13 > 2,02108.
terjadinya hal ini dikarenakan Likuiditas tidak serta merta menaikan ROA,
peningkatan tetapi
(ROA)
Assets (ROA) secara simultan ialah 0,00 < 0,05, sedangkan nilai hitung
Fhitung ialah 17,525 > 2,83. Yang berarti bahwa variabel independen yang
51
terdiri dari Capital Adequancy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL),