Disusun oleh :
Frisda 1508021
Anne Ditya Widya Putri 1508026
Asam Laktat atau 2-hydroxypropionic acid yang mempunyai rumus kimia CH3CH(OH)COOH,
adalah asam hidroksi karboksilat sederhana dengan atom karbon asimetris. Asam laktat dapat
dibuat melalui proses fermentasi karbohidrat seperti sukrosa, laktosa, manitol, pati dan dekstrin.
Melihat prospek pasar dan perkembangan konsumsi Asam Laktat di Indonesia untuk berbagai
sektor industri terutama industri makanan, farmasi dan kosmetik yang terus meningkat setiap
tahunnya dan melihat kebutuhan tersebut masih harus dipenuhi melalui impor, karena belum
adanya pabrik Asam Laktat didalam negeri maka perlu dicari alternatif untuk membangun pabrik
Asam Laktat sendiri.
Pabrik ini direncanakan didirikan di Kawasan Industri Surabaya, Jawa Timur, dengan kapasitas
produksi 3500 ton per tahun. Adapun pendiriannya dimulai pada awal tahun 2012 dan akan mulai
beroperasi pada awal tahun 2015. Proses yang digunakan adalah proses fermentasi dari molasse
dengan bakteri Lactobacillus delbrueckii. Fermentasi dilakukan selama 21 jam pada T = 46 0C dan
P = 1 atm. Proses pembuatan asam laktat ini dilakukan secara semi kontinyu, dimana proses batch
dilakukan sampai tangki intermediate, setelah tangki intermediate dilakukan proses kontinyu. Pada
akhir proses produksi dihasilkan Asam Laktat dengan kemurnian 80%.
Unit utilitas dalam pabrik Asam Laktat dibagi menjadi beberapa unit, yaitu: unit penyediaan air,
unit penyediaan listrik, unit penyediaan bahan bakar, dan unit pengolahan limbah. Unit
pengolahan air dipabrik ini mengambil air baku PAM yan disediakan pengelola kawasan industri
dengan kapasitas 7967,3591 kg/jam. Total kebutuhan listrik berasal dari PLN sebesar : 691,4548
kW/jam, selain itu sebagai cadangan digunakan generator dengan kapasitas 600 kW sebanyak 1
buah. Adapun total kebutuhan biodisel : 12.226,006 kg/hari. Limbah yang dihasilkan berupa
limbah organik yaitu glukosa, fruktosa, bakteri dan nutrisi. Pengolahan ini bertujuan agar saat
dibuang ke badan air tidak berbahaya atau mencemari lingkungan. Pengolahan limbah yang
dilakukan yaitu dengan proses lumpur aktif.
Bentuk badan hukum perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas (PT) dimana struktur organisasi
yang dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang manager dengan jumlah
karyawan 121 orang.
Dari hasil analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh :
1. Pembangunan konstruksi dan instalasi pabrik dilakukan selama satu tahun sehingga
pabrik dapat beroperasi mulai tahun 2018.
2. Total Modal Investasi (TCI) : Rp. 466.998.587.947
- Modal sendiri ( 86,1% ) : Rp. 401.998.587.947
- Pinjaman bank ( 17,9% ) : Rp. 65.000.000.000
3. Suku bunga pertahun : 12 %
4. Jangka waktu pinjaman : 5 tahun (grace period 1 tahun)
5. Break Even point tahun pertama : 38,19 %.
6. Internal Rate of Return (IRR) : 34,91%
7. Minimum Payback Period (MPP) : 4 tahun 9 bulan
Dari hasil analisa ekonomi di atas dan jika di tunjang dengan perekonomian Indonesia yang stabil,
maka pabrik Asam Laktat dengan kapasitas 5.000 ton pertahun layak (feasible) didirikan.
Keyword: Asam laktat, 2-hydroxypropionic acid, Lactobacillus delbrueckii, BEP, MPP, IRR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .............................................................................................................................................. 1
I.2 Tujuan Pendirian Pabrik ......................................................................................................................... 2
I.2.1 Tujuan Umum .......................................................................................................................... 2
I.2.2 Tujuan Khusus ......................................................................................................................... 3
I.3 Analisa Pasar dan Penentuan Kapasitas .............................................................................. 3
I.3.1 Perkembangan Produksi ................................................................................................. 3
I.3.2 Perkembangan Impor .......................................................................................................... 3
I.3.3 Perkembangan Ekspor ........................................................................................................ 4
I.3.4 Perkembangan Konsumsi ............................................................................................... 5
I.3.5 Prospek Pasar ............................................................................................................................. 5
BAB V. UTILITAS
V.1 Unit Penyediaan Air ......................................................................................................................... 75
V.1.1 Penyediaan Steam ............................................................................................................... 75
V.1.2 Air Sebagai Media Pendingin ................................................................................... 76
V.1.3 Penyediaan Air Domestik ............................................................................................ 77
V.1.4 Penyediaan Air Proses ( Air Pengencer ) ........................................................ 78
V.1.5 Unit Pengolahan air ........................................................................................................... 79
V.2 Unit Penyediaan Listrik ................................................................................................................. 80
V.2.1 Listrik Untuk Penggerak Motor .............................................................................. 80
V.2.1.1 Peralatan Proses ............................................................................................... 80
V.2.2 Listrik Untuk Peralatan Penunjang ...................................................................... 81
V.3 Unit Penyediaan Bahan Bakar ................................................................................................... 82
V.3.1 Menghitung Kebutuhan Biodiesel Untuk Generator .............................. 82
V.4 Unit Pengolahan Limbah .............................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.10 Neraca Massa Pada Partial Subcooler Condensor ( SK-01 ) ..................... 25
Tabel 3.22 Neraca Energi Pada Partial Subcooler Condensor ( SK-01 ) .................... 29
Tabel 3.25 Neraca Energi Pada Partial Subcooler Condensor ( SK-02 ) .................... 30
Gambar 1.2 Konsumsi Asam Laktat Dunia Sampai Dengan 2008 --------------------------------- 9
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
Rata-Rata 12,66
Sumber : Departemen Perindustrian
Impor asam laktat tersebut didatangkan dari berbagai Negara, antara lain :
Cina, Belgia, Brazil, Jepang, Spanyol, Singapura, India, Jerman, Prancis,
Malaysia dan beberapa negara lain.
Maka Persamaannya :
a=
Maka : a =
= 1.373.699,889
Karena : ∑X = 0
Maka: b =
=
= 162.881,8833
Dengan :
Y = Konsumsi Kg/tahun
a = Axist intersept
b = Slope of regression
Y = a + bx
= 1.373.699,889+ 162.881,8833 x
2500000
2000000
Konsumsi
1500000
1000000 konsumsi
Linear (konsumsi)
500000
Tahun
Dari persamaan diatas maka dapat dihitung perkiraan kebutuhan asam laktat dari
tahun 2011 – 2021 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4. Proyeksi Kebutuhan Asam Laktat tahun 2011-2021
Index Tahun Kapasitas ( Kg /tahun )
No. Tahun
(X) (Y)
1 2011 5 2.188.109,306
2 2012 6 2.350.991,189
3 2013 7 2.513.873,072
4 2014 8 2.676.754,956
5 2015 9 2.839.636,839
6 2016 10 3.002.518,722
7 2017 11 3.165.400,606
8 2018 12 3.328.282,489
9 2019 13 3.491.164,372
10 2020 14 3.654.046,256
11 2021 15 3.816.928,139
N2 O 4 HCl
CH3 – CH = CH2 → CH3 – CH(OH) – CH2 – NO2 → CH3 – CH(OH) – COOH
Hasil samping dari reaksi tersebut adalah nitrolactic acid (CH3-CH(ONO2)-
COOH) yang apabila diteruskan dengan reaksi saponifikasi dapat menghasilkan
asam laktat (yield 75-85%).\
II.1.2 Secara Fermentasi
Asam laktat dihasilkan dari fermentasi glukosa oleh bakteri tertentu
melalui reaksi :
C6H12O6 CH3COCOOH CH3CHOHCOOH
Glukosa asam piruvat asam laktat
Banyak jenis karbohidrat yang telah dicoba untuk dijadikan bahan baku
untuk pembuatan asam laktat. Akan sangat bermanfaat bila bahan baku tersebut
mempunyai kriteria :
Murah
Tingkat kontaminasi yang rendah
Laju dari fermentasi yang tinggi
Asam laktat yang dihasilkan banyak
Sedikit atau tidak mengandung produk samping
Dapat difermentasi tanpa melakukan pretreatment
Dapat beroperasi sepanjang tahun
Di Amerika, gula jagung, molasses dan air dadih (kaldu) adalah bahan
baku utama dalam pembuatan asam laktat, sedangkan di Jerman, pati kentang
yang biasanya digunakan. Dilihat dari kesulitan proses, hasil fermentasi, grade
poduk yang diinginkan akan menentukan kemurnian relatif bahan, yang populer
adalah dekstrosa dan sukrosa.
Di Indonesia, jumlah produksi molase cukup besar dan sebagian besar
hasilnya belum dapat dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Produksi tebu
dapat menghasilkan 3 % molasse per ton tebu yang diolah.
Sejumlah organisme dapat memproduksi asam laktat melalui fermentasi.
Beberapa hanya memproduksi hanya asam laktat saja dan biasanya disebut
“homofermentatif”, sedangkan yang lainnya memproduksi asam volatile
tambahan yang diistilahkan sebagai “heterofermentatif”. Dua tipe berbeda asam
laktat fermentasi dinamai homolactic (pure lactic) fermentasi dan heterolactic
(mixed lactic) fermentasi. Bakteri homolactic seperti Lactobacillus delbuckii,
Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus Leichmannii, Lactobacillus casei,
Lactobacillus salivarius dapat digunakan. Bakteri heterolactic seperti
Lactobacillus brevis, Lactobacillus buchneri, Lactobacillus bifidus. Fermentasi
heterolacitic memproduksi banyak jumlah produk fermentasi yang lain, seperti
asam asetat, etanol, asam format, dan karbon dioksida, tergantung pada bahan
baku yang digunakan. Proses pembuatan asam laktat terdiri dari 3 tahapan proses,
yaitu :
1. Proses fermentasi
2. Proses Pemisahan
3. Pemurnian asam laktat
Pada awal proses, bahan baku molases akan difermentasi oleh bakteri
Lactobacillus delbrueckii. Proses fermentasi berlangsung di dalam tangki
fermentor dengan suhu 46-50 0C, tekanan 1 atm, dan pH = 5,7-6,3. Kedalam
tangki fermentor ditambahakan nutrisi untuk kelangsungan hidup bakteri dan
CaC03 agar pH larutan tetap dalam kondisi operasi. Proses operasi fermentasi
asam laktat berlangsung selama 21 jam. Selanjutnya dilakukan pemisahan, yaitu
pemisahan antara larutan produk dengan material biomassa (bakteri dan nutrisi).
Pemisahan dapat dilakukan dengan centrifuse sehingga larutan produk dapat
dipisahkan dari material biomassa. Proses selanjutnya adalah pemurnian asam
laktat, larutan asam laktat dipisahkan dari larutan produk sehingga akan
didapatkan larutan asam laktat dengan yield 90 % dari glukosa yang terfermentasi,
pada kemurnian 80 % asam laktat.
Proses fermentasi lainnya dapat menggunakan bakteri Enterococcus
faecalis, dengan menggunakan bahan baku gandum. Bahan baku terlebih dahulu
dihiodrolisis sehingga terbentuk glukosa yang selanjutnya difermentasi oleh
Enterococcus faecalis. Proses fermentasi berlangsung di dalam fermentor pada
suhu 38oC, tekanan 1 atm, ph 7, dengan penambahan nutrisi untuk kelangsungan
hidup bakteri dan CaCO3 untuk menjaga kestabilan pH. Fermentasi berlangsung
selama 27-33 jam dengan yield 95 %.
II.2 Pemilihan Proses
Perbandingan Proses produksi dilakukan untuk menentukan proses mana
yang lebih efektif dan efisisn dalam produksi asam laktat. Proses yang di
bandingkan adalah proses secara sintetis dan proses secara fermentasi.Pada proses
fermentasi terdapat dua jenis mikroba yang dibandingkan yaitu Lactobacillus
Delbreuckii dan Enterococcus Fecallis.
Tabel 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan Asam Laktat
Proses Produksi
Keterangan
Sintesis Fermentasi
Mikroba - Lactobacillus Enterococcus
Delbreuckii Fecallis
Bahan baku Acetaldehyde dan molasse wheat
hydrogen cyanide
Temperatur 15-20 0C 46 0C 38 0C
Tekanan - 1 atm 1 atm
pH - 5-6 7
Waktu - 21 jam 33 jam*
fermentasi 27 jam**
Yield 75-85% 90% 95%
Proses - - Hidrolisis
Pendahuluan
* = proses pembuatan asam laktat tanpa adaptasi mikroba
** = proses pembuatan asam laktat dengan penambahan Corn Step Liquor (CSL)
(setelah adaptasi)
Dari ketiga proses pembuatan asam laktat tersebut, pada pabrik Asam Laktat
yang akan didirikan akan menggunakan proses fermentasi dengan bahan baku
molasse dan menggunakan mikroba Lactobacillus Delbreuckii, dikarenakan :
1. Bakteri Lactobacillus Delbreuckii dapat menguraikan glukosa dalam
molasse
2. Waktu fermentasi yang lebih cepat, yaitu 21 jam
3. Proses fermentasi tidak memerlukan perlakuan awal hidrolisis
II.3 Sifat-Sifat Bahan Baku dan Produk
II.3.1 Bahan Baku Utama
II.3.1.1 Molasse
Rumus : C17-18H26-27O10N
Bentuk : cairan kental berwarna cokelat kehitaman
Titik didih : 107 0C
Specific gravity : 1,4
Kelarutan dalam air : sangat larut
pH : 5,1
Titik beku : -18 oC
II.3.5.1 Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan pemisahan abu yang terkandung dalam
molasse dengan menggunakan centrifuge (CF-01), dimana seluruh abu
diasumsikan mengendap dan terpisah. Setelah proses sentrifugasi, larutan
diencerkan dalam suatu tangki pengenceran (TP-01) untuk mengencerkan molasse
agar konsentrasi glukosa menjadi 12 %. Molasse dialirkan dari tangki penyimpan
molasse (T-01) ke centrifuge (CF-01) melalui aliran 1 dan air pengencer dialirkan
dari tangki penampung air (T-02) ke tangki pengencer (TP-01) melalui aliran 4.
Larutan hasil sentrifugasi dialirkan ke dalam tangki pengenceran melalui aliran 3.
Abu yang mengendap selanjutnya keluar melalui aliran 2.
II.3.5.2 Fermentasi
II.3.5.4 Pengasaman
II.3.5.5 Pengendapan
II.3.5.6 Pemurnian
10b 19
SUB COOLER FLASH
CONDENSOR DRUM
13 18
21
12 14 16 22
CENTRIFUGE T.ACIDIFIER T PENGENDAPAN EVAPORATOR
COOLER
Gambar 3.1 Diagram Alir Neraca Massa
11
Tabel 3.1 Neraca Massa 17
Total
15
III.3.1.2
Centrifuge 1
(CF- 01)
Tabel 3.2 Neraca
Massa Pada
Centrifuge 1 (CF-01)
III.3.1.3 Tangki
Fermentor (FR-01)
Tabel 3.4 Neraca Massa Pada Tangki Fermentor (FR-01)
Densitas cairan
Densitas Densitas
Komponen Massa kg Fraksi Massa
(kg/m3) Campuran
Air 10165,04992 0.2564 1000.0000 256.4103
Glukosa 13468,69114 0.3397 1562.0000 530.6795
Fruktosa 16009,9536 0.4038 1561.0000 630,4038
∑ 39643,6947 1.0000 1417,4936
39643,6947kg
= = 27,9675
1417,4936 kg 3
m
Densitas Padatan
Densitas
Komponen Massa kg
(kg/m3)
Abu 11181,55491 3320.0000
∑ 11181,55491 3320.0000
Volume padatan = m / cairan
11181,55491kg
= 3,3679 m3
3320 kg 3
m
Densitas slurry = Berat slurry / volume slurry
= (Berat padatan+berat cairan) / (Volume padatan+volume cairan)
= (11181,55491 + 39643,6947 ) / (3,3679 + 27,9675 )
= 1621,9756 kg/m3
= 1.621 gr/cm3
Volume beningan (overflow) =Volume awal – volume akhir
Volume awal = masssa slurry / densitas slurry
= (massa cairan + massa padatan) / densitas slurry
= (39643,6947 +11181,55491 )kg / 1621,9756 kg/m3
= 31,3354 m3
Volume akhir = massa padatan / densitas padatan
= 11181,55491 kg / 3320 kg/m3
= 3,3679 m3
Volume Overflow = 31,3354 m3 – 3,3679 m3
= 27,9675 m3/jam = 7768,7388 cm3/dtk
= 123,1179 gpm
Beda densitas (∆ slurry - cairan
= 1,6220 – 1,4175 = 0,2045 g/cm3
Viskositas cairan
Viskositas Viskositas
Komponen Massa kg Fraksi Massa
(cp) Campuran
Air 10165,04992 0.2564 0.7972 0.2044
Glukosa 13468,69114 0.3397 1.1890 0.4040
Fruktosa 16009,9536 0.4038 1.0755 0.4343
∑ 39643,6947 1.0000 1.0427
Viskositas slurry = 1,0427 cp
Vg = ∆ ρ d2 g / 18 µ
Dimana :
∆ρ = perbedaan densitas slurry dengan densitas beningan
d = diameter partikel ( cm ) = 0.2 cm
g = bilangan gravitasi = 981 cm/dtk2
µ = viskositas bahan ( cp )
Maka Vg = 0,2045 g/cm3 x (0,2 cm)2 x 981 cm/dtk2 / 18 (1,0427)
= 0,4275 cm/dtk
Maka Q/∑ = 2 x Vg
= 0,8550 cm/dtk
Berdasarkan tabel 8 -10 Backhurts, Process Plant Design jadi ; diperoleh
centrifuge terpilih jenis : Solid Bowl Basket
Dari tabel 18 -12 Perry, edisi 7, hal 18 -112, dipilih centrifuge dengan spesifikasi :
Kecepatan putar : 1800 rpm
Bowl Diameter, d : 20 in
Daya Motor : 20 HP
Maximum centrifugal force : 920
Direncanakan tangki yang dapat menyimpan selama 7 hari dan diambil faktor
keamanan tangki 20 %.
Vm =
laju alir massa =
78567,3650 Kg/batch
= 73,9891 m3/batch
densitas 1061,8770 Kg/m3
Volume Total (Vt)
Vt = Vm x 1,2 = 88,7870 m3
V = ID 2 H
4
Diambil th standar 7/16 in (0,4375 in) (Brownell & Young, Tabel 5.6 hlm. 88)
IV.3 Spesifikasi Silo Penampung CaCO3 (T-03)
Fungsi : menampung bahan baku CaCO3 sebelum masuk fermentor
Bahan : Stainless Steel SA 240 grade A
Gambar :
(ruang kosong)
-D-
(α hc
partikel
Starfeeder screw feeder
d
Direncanakan tangki yang dapat menyimpan selama 1 jam dan diambil faktor
keamanan tangki 20 %.
Volume campuran (Vc)
Laju alir volumetrik cairan =
laju alir massa
densitas
= 4732,7484 Kg/jam = 4,7007 m3/jam
1006,8231 Kg/m3
Diketahui waktu tinggal 1jam
Volume cairan selama 1 jam = 4,7007m 3 / jam 1 jam = 4,7007 m3
laju alir massa endapan keluar
Laju alir volumetrik endapan =
densitas bulk endapan
381,6129 kg / jam
= 3
= 0,4585 m3/jam
832,2546 kg / m
Volume endapan selama 1 jam = 0,4585 m3/jam x 1 jam = 0,4585 m3
Fluida dingin
t1 = 30 °C = 86 °F
t2 = 175 °C = 347 °F
Fluida panas :
T1 = 200 °C = 392 °F
T2 = 200 °C = 392 °F
laju alir massa (Ws) = 4732,7484 kg/jam
= 10433,9118 lb/jam
Panas yg diserap(Q) = 11460957,93 kJ/jam
= 10869572,4983 Btu/jam
kebutuhan steam (Wt) = 5911,976647 kg
= 13033,6620 lb
L = 7 ft A = Nt . ao . L
Nt = = 244,1343 tubes = 558,5160 ft2
a o .L
Qc
Dari Tabel.9, Kern Hal. 841 untuk : UD =
.LMTD
ODt = 1,25 in
= 100 Btu/jam.ft2.oF
Pt = 1.562 in square pitch
n = 4 - pass
Nt = 244 tubes
IDs = 15,25 in
Kern]
as = 0,0808 ft2
µ = 0,1362 cp ID t G t
Re t
= 0,3296 lb/ft,hr
Re t = 2180,6233
D e .G S
Re s [Pers. 7.3,
Kern]
Res = 60395,8710
Densitas uap
Komponen gas
Komponen m (kg) BM n (kmol) yi BM camp.
H2O 3.378,2369 18 187,6798 1 18
3.378,2370 187,6798 18
Maka :
ρgas = ( P * BM camp ) / ( R * T )
ρgas = 0,5881 kg/m3
Densitas Cair
ρ
Komponen m (kg) BM n (kmol) xi (kg/m3) ρ camp.
H2O 126,2346 18 7,0130 0,2 1000 199,9564
Asam Laktat 505,0759 90 5,6120 0,8 781 625,5541
631,3105 12,6250
1 825,5105
ρL = 825,5105 kg/m3
ρcairgas = 130,4736 kg/m3
Volume Uap, Vv
Vv = Qv x t
dimana :
Vv = volume ruang uap (m3)
t = waktu tinggal uap
= 2 menit = 120 detik
maka :
Vv = Qv x t
Vv = 1,5957 m3/detik x 120 detik
Vv = 191,4859 m3
Kondisi operasi :
t1 = 28 °C = 82,4 °F
t2 = 48 °C = 118,4 °F
T1 = 100 °C = 212 °F
T2 = 30 °C = 86 °F
= 71730,0377 Btu/jam
Dimana :
w = 2.846,4281 lb/jam
n = Jumlah aliran paralel
= 1
αp = 0,0233 ft2
2.846,4281
Gp =
1 0,0233
= 122.100,4048 lb/jam. ft2
Bilangan Reynold (Rep) :
D Gp
Rep = (Sumber : Kern, hal 111)
μ
Temperatur = 100,4 °F
μ = 0,6922 cp
= 1,6745 lb/ft.jam
Dimana :
D = IDp
= 1,38 in = 0,115 ft
Gp = 191751,1229 lb/jam. ft 2
0,115 191751,1229
Rep =
1,6747
= 13168,9203
hi = jH φP
D k
(Sumber : Pers. (6.15a), Kern, hal 111)
Dimana :
0,14
μ
p = = 1 (Sumber : Kern, hal 111)
μw
1/3
0,3599 1,6690 1,6745
hi = 48 1
0,115 0,1723
= 167,3856 Btu/jam.ft2. °F
hio hi ID
= , karena p = 1, maka :
P p OD
ID
hio = hi
OD
(Sumber : Pers. (6.5), Kern, hal 105)
Dimana:
ID = IDp
= 2,067 in = 00,17225 ft
OD = ODp
= 2,38 in = 0,198 ft
2,067
hio = 167,3856
2,38
= 145,3723 Btu/jam.ft2. °F
Fluida dingin
t1 = 28 °C = 82,4 °F
t2 = 48 °C = 118,4 °F
Fluida panas
T1 = 100 °C = 212 °F
T2 = 30 °C = 86 °F
Tf 1 (T c T w )
2
Laju alir massa, Gt
o
Tf = 135,333 F Wt
Gt
Maka : at
sgf = 1 = 275453,4989 lb/jam.ft2
μf = 1 cp = 2,42 lb/ft.hr
kf = 0,2562 Btu/ft².jam(ºF/ft Menentukan nilai V :
Gt
V
Menentukan ho : 3600
dari fig. 12,9 Kern hal 267 V = 1,2242 ft/ dt
ho = 200
Menentukan koefisien
Menetukan Clean Overall Coefficient,
perpindahan pipa lapisan
Uc kondensasi:
dalam, hi:
Uc = hio x ho
Fig 25 kern hal 835
hio + ho
hi = 393,7094 Btu/jam.ft2.oF
= 112,4854 Btu/ft².jam(ºF/ft)
hio = hi x ID/OD
= 253,0239 Btu/jam.ft2.oF
Luas permukaan yang dibutuhkan
untuk kondensasi Menetukan Clean Overall
Coefficient, Uc :
Qc
Ac
U c x t Uc
Q
dimana : A t
Qc = 5.190.490,3826 kJ/jam
= 4.922.661,0789 Btu/jam Uc = 77,1503 Btu/ft².jam(ºF/ft)
Ac = 1760,2836 ft²
Perubahan Tekanan (Pressure Drop
Flow area, as Bilangan Reynold, Re t
IDs = 33 in ID = 0,4820 in = 0,0402 ft
B (1/4IDs), = 8,25 in tc = 1/2(t1+t2) = 100,4 oF
Pt : Pitch = 0,9275 in µ = 1,6751 lb/ft, jam [Fig. 14,
c' : c' = Pt – ODt = 0,1775 in Kern]
IDS .C'.B ID t G t
aS [Pers. 7.1, Kern] Re t
Pt .144
as = 0,3650 ft2 Re t = 8002,6854
Daya Pompa
P=GxW
= 112069,6753 lbm/jam x 5,1131 ft lbf/lbm
= 573027,9896 ft lbf/jam
= 573027,9896 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0.2894 Hp
Q = 1089,6117 ft3/jam = 134,9394 gpm
Dari fig 13-37,Peters, hal 550, untuk Q = 134,9394 gpm diperoleh efisiensi
pompa sebesar = 50 %, maka :
Broke Horse Power (BHP) = P/effesiensi
= 0.2894 Hp/0.5
= 0,5788 Hp
Dari fig 13-38,Peters, hal 551, untuk BHP = 0,5788 Hp diperoleh efisiensi
motor = 80 %, maka :
Daya pompa yang sebenarnya = 0,5788 Hp/0,8 = 0,7235 Hp
Diambil pompa yang biasa dijual dipasaran dengan daya = 1 Hp
Dengan cara yang sama, dihitung daya pompa untuk masing-masing pompa yang
digunakan dalam utilitas.
Data :
Densitas molasse = 1175,19 kg/m3 = 73,3867 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 39643,6947 kg/jam
= 87414,3467 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,2338 cp
= 0,0008 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 87414,3467 lbm/jam x 23,0574 ft lbf/lbm
= 2015547,6615 ft lbf/jam
= 2015547,6615 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 1,0180 Hp
Q = 1191,1467 ft3/jam = 147,5137 gpm
Dari fig 13-37,Peters, hal 550, untuk Q = 147,5137 gpm diperoleh efisiensi
pompa sebesar = 40%, maka :
Broke Horse Power (BHP) = P/effesiensi
= 1,0180 Hp/0.4
= 2,5449 Hp
Dari fig 13-38,Peters, hal 551, untuk BHP = 2,5449 Hp diperoleh efisiensi
motor = 80 %, maka :
Daya pompa yang sebenarnya = 2,5449 Hp/0,8 = 3,1811 Hp
Diambil pompa yang biasa dijual dipasaran dengan daya = 3,5 Hp
Dengan cara yang sama, dihitung daya pompa untuk masing-masing pompa yang
digunakan dalam utilitas.
Data :
Densitas molasse = 1061,88 kg/m3 = 66,3109 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 112239,0928 kg/jam
= 247487,1997 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,5088 cp
= 0,001 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 247487,1997 lbm/jam x 21,8604 ft lbf/lbm
= 5410160,1641 ft lbf/jam
= 5410160,1641 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 2,7324 Hp
Daya Pompa
P=GxW
= 267434,6680 lbm/jam x 18,6658 ft lbf/lbm
= 4991876,6316 ft lbf/jam
= 4991876,6316 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 2,5211Hp
Q = 4038,1768 ft3/jam = 500,0948 gpm
Dari fig 13-37,Peters, hal 550, untuk Q = 500,0948 gpm diperoleh efisiensi
pompa sebesar = 52%, maka :
Broke Horse Power (BHP) = P/effesiensi
= 2,5211Hp/0.52
= 4,8484 Hp
Dari fig 13-38,Peters, hal 551, untuk BHP = 4,8484 Hp diperoleh efisiensi
motor = 83 %, maka :
Daya pompa yang sebenarnya = 4,8484 Hp/0,83 = 5,8414 Hp
Diambil pompa yang biasa dijual dipasaran dengan daya = 6 Hp
Dengan cara yang sama, dihitung daya pompa untuk masing-masing pompa yang
digunakan dalam utilitas.
Data :
Densitas molasse = 1060,53 kg/m3 = 66,2266 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 5053,5652 kg/jam
= 11143,1112 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,5147 cp
= 0,001 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 11143,1112 lbm/jam x 5,8919 ft lbf/lbm
= 65654,1742 ft lbf/jam
= 65654,1742 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0332 Hp
Data :
Densitas molasse = 1027,2115 kg/m3 = 64,1462 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 4833,7636 kg/jam
= 10658,4487 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,5147 cp
= 0,001 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 10658,4487 lbm/jam x 9,5637 ft lbf/lbm
= 101934,5184 ft lbf/jam
= 101934,5184 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0515 Hp
Daya Pompa
P=GxW
= 11277,1667 lbm/jam x 11,0994 ft lbf/lbm
= 125169,7998 ft lbf/jam
= 125169,7998 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0632 Hp
Data :
Densitas molasse = 1022,5109 kg/m3 = 63,8526 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 2163,5420 kg/jam
= 4770,6101 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,5220 cp
= 0,001 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 4770,6101 lbm/jam x 5,6098 ft lbf/lbm
= 26762,0281ft lbf/jam
= 26762,0281 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0135 Hp
Data :
Densitas molasse = 1160,0087 kg/m3 = 72,4389 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 631,3105 kg/jam
= 1392,0396 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,4040 cp
= 0,0009 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 1392,0396 lbm/jam x 6,0721 ft lbf/lbm
= 8452,6323 ft lbf/jam
= 8452,6323 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0043 Hp
Daya Pompa
P=GxW
= 1392,0396 lbm/jam x 24,7206 ft lbf/lbm
= 34411,9994 ft lbf/jam
= 34411,9994 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0174 Hp
Data :
Densitas molasse = 1000 kg/m3 = 62,4469 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 3378,2370 kg/jam
= 7449,0125 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,7179 cp
= 0,001 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 7449,0125 lbm/jam x 16,2129 ft lbf/lbm
= 120770,4277 ft lbf/jam
= 120770,4277 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0610 Hp
Data :
Densitas molasse = 1000 kg/m3 = 62,4469 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 72595,3981 kg/jam
= 160072,8529 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,7179 cp
= 0,001 lb/ft.dt
Penentuan D opt Pipa
Dopt = 3,9 x (0,7120 ft3/det) 0,45 x (62,4469 lb/ft3) 0.13
= 5,7294 in
Dari tabel 11, Kern, hal 844, dipilih pipa dengan spesifikasi sebagai berikut:
Nominal pipe size : 6,0 in
Schedule number : 40
Diameter luar : 6,6250 in
Diameter dalam : 6,0625 in = 0,5052 ft
Flow area per pipe : a = 28,9 in2 = 0,2007 ft2
Daya Pompa
P=GxW
= 160072,8529 lbm/jam x 23,5978 ft lbf/lbm
= 3777369,1770 ft lbf/jam
= 3777369,1770 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 1,9078 Hp
Daya Pompa
P=GxW
= 4207,2824 lbm/jam x 24,3528 ft lbf/lbm
= 102458,9894 ft lbf/jam
= 102458,9894 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0517 Hp
Data :
Densitas molasse = 2000 kg/m3 = 124,8938 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 3367,1728 kg/jam
= 7424,6160 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,0644 cp
= 0,0007 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 7424,6160 lbm/jam x 24,6412 ft lbf/lbm
= 175526,9695 ft lbf/jam
= 175526,9695 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0886 Hp
Data :
Densitas molasse = 1823,2 kg/m3 = 113,8532 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 280,5977 kg/jam
= 618,7180 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 17,1501 cp
= 0,01 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 618,7180 lbm/jam x 10,4730 ft lbf/lbm
= 6479,8586 ft lbf/jam
= 6479,8586 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0033 Hp
Boiler
Jenis : Fire Tube Boiler
Fungsi : Untuk menghasilkan steam (saturated steam).
Steam yang dibutuhkan = 6503,1744 kg/jam
Direncanakan untuk memakai 1 unit boiler yang mampu menghasilkan steam
dengan kapasitas : 6503,1744 kg/jam x 2,2046 lb/kg = 14339,4995 lb/jam
Heat Exchanger
Air pendingin Air pendingin
keluar 48oC masuk 28oC
Cooling Tower
= 6450 lt/hari
= 6,45 m3/hari
= 0,2688 m3/jam
Air yang digunakan dalam proses pengenceran adalah air demin. Air yang
dihasilkan dari akhir proses produksi dapat digunakan kembali sebagai air
pengencer
Sisa air proses (digunakan untuk make up cooling water) = 247,0293 kg/jam
V.I.5 Unit Pengolahan Air
Tabel LV.3 Kebutuhan Air yang harus disediakan
Start Up Kontinu
No Jenis
(kg/jam) (kg/jam)
1 Air umpan Boiler 7679,6057 -
767,9606
2 Make Up Boiler -
3 Air Pendingin (28oC) 143202,0744 -
Make Up Cooling water (recycle
4 352,899
dari SK-02) -
6057,4477
5 Make up cooling water (utilitas)
292,3518
292.3518
6 Air Domestik
21173657,7917
7 Air proses (pengenceran) -
21324831,8236 5070,1377
Total
Tangki
Penampung
Cooling
Water
Tangki Air
Domestik
1. Peralatan bengkel
Dalam suatu pabrik diperlukan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan
peralatan pabrik. Daya listrik yang dibutuhkan untuk fasilitas ini
diperkirakan = 75 kW/hari = 4,1907 HP/jam
2. Instrumentasi
Alat – alat instrumentasi yang digunakan berupa alat – alat control dan
alat pendeteksi. Daya listrik yang dibutuhkan diperkirakan sebesar = 25
kW/hari = 1,3639 HP/jam
3. Penerangan lampu jalan, pendingin ruangan dan perkantoran
Alat–alat penerangan yang dibutuhkan untuk pabrik, kantor dan
lingkungan sekitar pabrik. Selain itu dibutuhkan pendingin ruangan
untuk kantor dan laboratorium, perlu diberikan daya listrik untuk
mengoperasikan peralatan laboratorium. Alat–alat tersebut memerlukan
daya listrik sebesar = 50 kW/hari = 2,7938 HP/jam
Selain itu peralatan kantor seperti komputer, pengeras suara dan lainnya
membutuhkan tenaga listrik sebesar = 75 kW/hari = 4,1907 HP/jam
Total kebutuhan listrik untuk peralatan penunjang :
= 4,1907 + 1,3639 + 2,7938 + 4,1907 = 12,5721 HP/jam
1 kg
= 139,3791 lb/jam × = 63,2224 kg/jam
2,20462 lb
Kebutuhan biodiesel untuk generator apabila diasumsikan terjadi pemadaman
listrik selama 1 jam/hari adalah :
Total mbiodisel = 63,2224 kg/hari
V.4 Unit Pengolahan Limbah
Pada proses pembuatan asam laktat dihasilkan limbah cair dari keluaran
CF-02 dan EV-01. Limbah yang dihasilkan berupa limbah organik yaitu bakteri,
malt sprouts, glukosa dan fruktosa. Pengolahan ini bertujuan agar saat dibuang ke
badan air tidak berbahaya atau mencemari lingkungan. Adapun pengolahan yang
dilakukan terdapat 2 tahap penting yaitu :
1. Tahap primer
Tahap ini merupakan tahap pertama yang bertujuan mempersiapkan limbah
cair agar dapat diolah secara biologis, di mana limbah dikumpulkan dalam bak
penampung dan dilakukan penetralan sesuai dengan pH yang dibutuhkan.
2. Tahap Sekunder
Tahap ini merupakan tahap di mana limbah yang telah dipersiapkan di tahap
primer diolah secara biologis dengan menggunakan lumpur aktif. Adapun cara
kerjanya sebagai berikut :
a. Air limbah yang mengandung suspensi bakteri diaerasi
Pada proses ini bakteri akan menguraikan bahan-bahan organik dalam
limbah menjadi komponen yang lebih sederhana. Aerasi berguna untuk
menghasilkan oksigen (kondisi aerob) agar bakteri aerob dapat hidup.
b. Padatan lumpur yang dihasilkan masuk ke bak sedimentasi untuk
dipisahkan lumpur dan cairan .
c. Cairan jernih dikeluarkan (effluent)
d. Biomass sebagian dikembalikan sebagai starter (seeding) ke dalam bak
aerasi , karena mikroorganisme dalam bak aerasi lama kelamaan akan
berkurang /habis. Sehingga pengembalian (resirkulasi) lumpur perlu
dilakukan.
Pengolahan limbah yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut :
CF-02
Bak Bak
Penampungan Netralisasi Bak Aerasi
Limbah
EV-01
Bak
Sungai Sedimentasi
Sludge
Daya Standar
Kode Fungsi
(HP)
memompa limbah dari bak penampung
PU-07 limbah ke bak ekualisasi 0.50
memompa limbah dari bak ekualisasi ke
PU-08 bak aerasi 0.50
memompa limbah dari bak aerasi ke bak
PU-09 sedimentasi 0.50
memompa bahan hasil samping dari CF-
PU-10 02 ke IPAL 0.50
memompa bahan hasil samping dari EV-
PU-11 01 ke IPAL 0.50
Total 5.50
BAB IV
PLANT LAYOUT
Pajak Pajak lebih mahal, karena daerah Karena daerahnya jauh dari
bangunan surabaya sudah mulai perkotaan, maka pajak
berkembang dan banyak bangunan di tempat ini lebih
industri. kecil dibanding jika bangunan
pabrik ada di perkotaan.
Lokasi Pabrik
Asam Laktat
Pabrik Asam Laktat yang akan didirikan ini dalam penyusunan tata letak
alat prosesnya menggunakan Tata Letak Produk atau Garis (Product Lay Out/
Line Lay Out).
Kontruksi yang ekonomis dan operasi yang efisien dari suatu unit proses
akan tergantung kepada bagaimana peralatan proses disusun. Faktor-faktor yang
di pertimbangkan dalam penyusunan tata letak alat proses adalah :
1. Pertimbangan Ekonomis
Biaya konstruksi diminimumkan dengan jalan menempatkan peralatan
yang memberikan sistem pemipaan sependek mungkin diantara alat-alat
proses, sehingga akan mengurangi daya tekan alat terhadap
bahan/campuran, akibatnya akan mengurangi biaya variabel.
2. Kemudahan Operasi
Letak tiap alat diusahakan agar dapat memberikan keleluasan bergerak
pada para pekerja dalam melaksanakan aktifitas produksi.
3. Kemudahan Pemeliharaan
Kemudahan pemeliharaan alat juga dapat dipertimbangkan dalam
penempatan alat-alat proses. Hal ini disebabkan karena pemeliharaan alat
merupakan hal yang penting untuk menjaga alat beroperasi sebagimana
mestinya dan berumur panjang. Penempatan alat yang baik akan
memberikan ruang gerak yang cukup untuk memperbaiki maupun untuk
membersihkan peralatan.
4. Keamanan
Untuk alat-alat yang bersuhu tinggi diisolasi dengan bahan isolator,
sehingga tidak membahayakan pekerja. Selain itu perlu disediakan pintu
keluar cadangan atau darurat, sehingga memudahkan para pekerja untuk
menyelamatkan diri jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
C-01 T-06
T-04 S-01 T-03 T-01
T-05
FD-01 SK-01 EV-01 TS-01 TA-01 CF-02 TI-01 FR-01 TP-01 CF-01
T-02
SK-02
Pada Pabrik Asam Laktat ini sistem gaji karyawan berbeda-beda tergantung
pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab dan keahlian. Pembagian
karyawan pabrik ini dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:
1. Karyawan tetap
Karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan (SK)
Direksi dan mendapatkan gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian
dan masa kerja.
2. Karyawan harian
Karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK dan
mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.
3. Karyawan borongan
Karyawan yang di karyakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Karyawan ini
menerima upah borongan untuk pekerjaannya.
Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Regu 1 P P P L M M M L S S S L P P P
Regu 2 S S L P P P L M M M L S S S L
Regu 3 M L S S S L P P P L M M M L S
Regu 4 L P M M L S S S L P P P L M M
Hari 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Regu 1 L M M M L S S S L P P P L M S
Regu 2 P P P L M M M L S S S L P P M
Regu 3 S S L P P P L M M M L S S S L
Regu 4 M L S S S L P P P L M M M L P
Keterangan :
P : shift pagi S : shift siang
M : shift malam L : Libur
BAB VIII
ANALISA EKONOMI
2. Indirect Fixed Capital Investment (IFCI) atau Modal Investasi Tetap Tidak
Langsung meliputi:
a. Kerekayasaan dan supervision
b. Biaya kontraktor dan konstruksi
c. Bunga pinjaman selama masa konstruksi
d. Produksi percobaan (trial run)
e. Biaya pra investasi (survei, feasibility study dan perizinan)
f. Modal IFCI tak terduga
IFCI merupakan modal investasi yang tidak diwujudkan langsung dalam
bentuk barang-barang investasi, tetapi merupakan modal yang dipergunakan untuk
sarana pengadaan modal tetap.
Brownell, L.E., and Young, E.H., 1959, Process Equipment Design, John Wiley
and Sons Inc., New York.
Brown,G.G., 1978 , Unit Operation, Modern Asia Edition, John Wiley and Sons
Inc., New York.
Buckle, K.A, et al. 1987. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh: Adiono dan Hari
Purnomo. Jakarta: Universitas Indonesia.
Hesse, H.C. and Rashton, J.H., 1995, Process Equipment Design, 10th edition, D.
Van Nesstrand, Co. Inc. New York.
Imelda Donna, Modul Kuliah Ekonomi Teknik .Jurusan Teknik Kimia, Universitas
Jayabaya, Jakarta.
Kern, D.Q., 1982, Process Heat Transfer, Mc Graw Hill, New York.
Peters, M.S. and Timmerhause, K.D., 1991, Plant Design and Economics for
Chemical Engineering, ed. 7, McGraw Hill, Singapore.
Robert C. Reid, John M. Prausnitz, and Poling, E. Bruce, 1988, The Properties of
Gases and Liquids, ed. 4, Mc Graw Hill Company, Singapore.
Smith J.M. and Van Ness, H. C., 1988, Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics, ed. 4, Mc Graw Hill, NY.
Wee, Young-Jung, et al. 2006. Biotechnological Production of Lactic Acid and Its
Recent Applications.Republic of Korea. Chonnam National University.
Publishing Company.
http://www.cpe.com/pci
http://www.pdam-sby.go.id
http://www.matche.com
http://mooni.fccj.org/-ethall/2046/ch20/heatformation/heatform.htm
http://www.ejbiotechnology.info/content/vol7/issue2/full/7/
LAMPIRAN I
NERACA MASSA
NERACA MASSA
Menentukan Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi = 5.000 Ton/Tahun
1 Tahun = 330 hari kerja
1 Hari = 24 jam
1 Batch = 24 jam
5.000 ton 1.000 kg 1 tahun 1 hari
Kapasitas Produksi = x x x
1 tahun 1 ton 330 hari 24 jam
= 631,3131 Kg/jam
= 15151,5152 Kg/batch
Komposisi Molasse
Komponen BM Persentase
Air 18 20%
Sukrosa 342 39%
Glukosa 180 7%
Fruktosa 180 12%
Abu 56 22%
Sumber : J.M. Paturau, 1989
Catatan :
Sukrosa merupakan disakarida dengan monosakarida penyusun 50% glukosa dan
50% fruktosa, sehingga Komposisi molasse menjadi :
Komponen Persentase
H2O 20%
Glukosa 26,5%
Fruktosa 31,5%
Abu 22%
Bahan Baku = 50825,2496 Kg/batch
H2O
Glukosa 1 3 H2O
Fruktosa Centrifuge 1 Glukosa
Abu Fruktosa
2
Abu
Aliran 3 :
F3 H2O = F1 H2O
= 10165,04992 Kg/batch
F3 Glukosa = F1 Glukosa
= 13468,69114 Kg/batch
F3 Fruktosa = F1 Fruktosa
= 16009,9536 Kg/batch
Jumlah = 39643,6947 Kg/batch
11181,5549 39643,6947
H2O
H2O 4 H2O
3 5
Glukosa Glukosa
Fruktosa Tangki Pengenceran Fruktosa
F3 + F4 = F5
Keterangan :
Proses fermentasi asam laktat menggunakan bakteri Lactobacillus delbruecki
dengan konsentrasi glukosa 12%. (J.M. Paturau, 1989).
F3 Glukosa = 13468,69114 Kg/batch
Konsentrasi glukosa yang diinginkan 12%
100
Jumlah molasses setelah pengenceran = X 13468,691 Kg/batch
12
= 112239,0928 Kg/batch
Aliran 3 :
F3 H2O = 10165,04992 Kg/batch
3
F Glukosa = 13468,69114Kg/batch
F3 Fruktosa = 16009,953 Kg/batch
Jumlah = 39643,6947 Kg/batch
Aliran 4 :
F4 H2O = 72595,3981 Kg/batch
Jumlah = 72595,3981Kg/batch
Aliran 5 :
F5 H2O = F3 H2O + F4 H2O
= 10165,05 + 72595,3981
= 82760,4481 Kg/batch
F5 Glukosa = F3 Glukosa
= 13468,691 Kg/batch
F5 Fruktosa = F3 Fruktosa
= 16009,9536 Kg/batch
Jumlah = 112239,0928 Kg/Batch
F5 + F6 + F7 + F8 = F9 + F10a
Glukosa dalam molasse = 13468,6911 Kg/batch
Massa 13468,6911
Mol glukosa = = = 74,8261 Kgmole
BM 180
Konversi reaksi 1 = 90%
Reaksi 1 :
C6H12O6 2CH3CH(OH)COOH
Awal : 74,8261 0
Bereaksi : 67,3435 134,6869
90
Keterangan : *) X 134,6869 = 12121,8220
100
Reaksi 2 :
2CH3CH(OH)COOH + CaCO3 CH3CH(OH)COO2Ca + H2O +
CO2
Awal : 134,6869 67,3435 0 0
0
Bereaksi : 134,6869 67,3435 67,3435 67,3435
67,3435
Aliran 5 :
F5 H2O = 82760,4481 Kg/batch
F5 Glukosa = 13468,69114 Kg/batch
F5 Fruktosa = 16009,9536 Kg/batch
Jumlah = 112239,0928 Kg/Batch
Aliran 6 :
Malt sprouts adalah nutrisi untuk bakteri yang ditambahkan sebanyak 3% dari
jumlah molasse yang masuk fermentor (J.M.Paturau, 1989).
3
F6 Malt sprouts = X 112239,0928 Kg/batch = 3367,1728 Kg/batch
100
Jumlah = 3367,1728 Kg/batch
Aliran 7 :
Bakteri yang diperlukan untuk proses fermentasi asam laktat sebanyak 1,7% dari
jumlak molasse yang masuk (J.M.Paturau, 1989).
1,7
F7 Bakteri = X 112239,0928 Kg/batch = 1908,0646 Kg/batch
100
Jumlah = 1908,0646 Kg/batch
Aliran 8 :
Penambahan CaCO3 berfungsi untuk menjaga pH agar tetap optimum, yaitu
sekitar 5 - 6 (J.M.Paturau, 1989).
F8 CaCO3 = 6734,3456 Kg/batch
Jumlah = 6734,3456 Kg/batch
Aliran 9 :
F9 CO2 = Mole CO2 X BM CO2
= 67,3435 Kgmole X 44 Kg/kgmole
= 2963,1121 Kg/batch
Jumlah = 2963,1121 Kg/batch
Aliran 10a :
F10a H2O = F5 H2O + H2O hasil reaksi 2
= F5 H2O + (Mole H2O hasil reaksi 2 × BM H2O)
= 82760,4481 + (67,3435 Kgmole × 18 Kg/kgmole )
= 82760,4481 + 1212,183
= 83972,6311 Kg/batch
F10a Glukosa = Glukosa sisa reaksi 1 × BM Glukosa
= 7,4826 Kgmole × 18018 Kg/kgmole
= 1346,8691 Kg/batch
F10a Fruktosa = F5 Fruktosa
= 16009,9536 Kg/batch
F10a Ca-laktat = Mole Ca-laktat X BM Ca-laktat
= 67,3435 Kgmole X 218 Kg/kgmole
= 10276,6113 Kg/batch
F10a Bakteri = F7 Bakteri
= 1908,0646 Kg/batch
CO2 2963,11205
F10a = F10b
Aliran 10a :
F10a H2O = 83972,6303 Kg/batch
F10a Glukosa = 1346,8691 Kg/batch
10a
F Fruktosa = 16009,9536 Kg/batch
F10a Ca-laktat = 14680,8733 Kg/batch
F10a Bakteri = 1908,064578 Kg/batch
F10a Malt sprouts = 3367,172785 Kg/batch
Jumlah = 121285,5637 Kg/batch
Aliran 10b :
F10b H2O = F10a H2O
= 83972,6303 Kg/batch
F10b Glukosa = F10a Glukosa
= 1346,8691 Kg/batch
F10b Fruktosa = F10a Fruktosa
= 16009,9536 Kg/batch
10b
F Ca-laktat = F10a Ca-laktat
= 14680,8733 Kg/batch
F10b Bakteri = F10a Bakteri
= 1908,064578 Kg/batch
F10b Malt sprouts = F10a Malt sprouts
= 3367,172785 Kg/batch
Jumlah = 121285,5637 Kg/batch
H2O
Glukosa H2O
10b 12
Fruktosa Glukosa
Ca-Laktat Centrifuge 2 Fruktosa
Bakteri Ca-Laktat
Malt Sprouts 11
Bakteri
Malt Sprouts
F10b = F11 + F12
Aliran 10b :
F10b H2O = 83972,6303 Kg/batch = 3498,859594 kg/jam
F10b Glukosa = 1346,8691 Kg/batch = 56,1195 kg/jam
F10b Fruktosa = 16009,9536 Kg/batch = 667,0814 kg/jam
F10b Ca-laktat = 14680,8733 Kg/batch = 611,7031 kg/jam
F10b Bakteri = 1908,064578 Kg/batch = 79,5027 kg/jam
10b
F Malt sprouts = 3367,172785 Kg/batch = 140,2989 kg/jam
Jumlah = 121285,5637 Kg/batch = 5053,565154 kg/jam
Aliran 11 :
F11 Bakteri = F10b Bakteri
= 79,5027 kg/jam
11
F Malt sprouts = F10b Malt sprouts
= 140,2989 kg/jam
Jumlah = 219,8016 kg/jam
Aliran 12 :
F12 H2O = F10b H2O
= 3498,859594 kg/jam
F12 Glukosa = F10b Glukosa
= 56,1195 kg/jam
F12 Fruktosa = F10b Fruktosa
= 667,0814 kg/jam
F Ca-laktat = F10b Ca-laktat
12
= 611,7031 kg/jam
Jumlah = 4833,7636 kg/jam
Komponen In (kg/jam) Out (kg/jam)
Aliran 10 Aliran 11 Aliran 12
H2O 3498,859594 3498,859594
Glukosa 56,11954641 56,11954641
Fruktosa 667,0814007 667,0814007
Ca-laktat 611,7030559 611,7030559
Bakteri 79,50269075 79,5027
Malt sprouts 140,298866 140,2989
5053,565154 219,8016 4833,763597
Total 5053,565154 5053,565
13
H2O 12 14 H2O
Glukosa Asam Laktat
Fruktosa Glukosa
Ca-Laktat Fruktosa
E-1
CaSO4
Aliran 13 :
F13 H2SO4 = Mol H2SO4 × BM H2SO4
= 2,8060 Kgmole × 98 Kg/kgmole
= 274,9858 Kg/jam
2
F13 H2O = x 274,9858
98
= 5,6120 Kg/jam
Jumlah = 280,5977 Kg/ jam
Aliran 14 :
F14 H2O = F12 H2O + F13 H2O
= 3498,859594 + 5,6120
= 3504,4715 Kg/ jam
F14 Glukosa = F12 Glukosa
= 56,1195 Kg/jam
F14 Fruktosa = F12 Fruktosa
= 667,0814 kg/jam
F14Asam laktat = Mol CH3CH(OH)COOH × BM CH3CH(OH)COOH
= 5,6120 Kgmole × 90 Kg/kgmole
= 505,08 Kg/jam
F14 CaSO4 = Mol CaSO4 × BM Ca SO4
= 2,8060 Kgmole ×136 Kg/kgmole
= 381,6129 Kg/jam
Jumlah = 5114,3613 Kg/ jam
Komponen In (Kg/jam) Out
(Kg/jam)
Aliran 12 Aliran 13 Aliran 14
H2O 3498,8596 5,6120 3504,4715
Asam Laktat 0 505,0759
Glukosa 56,1195 56,1195
Fruktosa 667,0814 667,0814
Ca-laktat 611,7031
H2SO4 274,9858
CaSO4 381,6129
H2O H2O
14 16
Asam Laktat Asam Laktat
Glukosa Glukosa
Fruktosa Fruktosa
CaSO4
E-2
15
F14 = F15 + F16
Aliran 14 : CaSO4
F14 H2O = 3504,4715 Kg/ jam
F14 Glukosa = 56,1195 Kg/jam
F14 Fruktosa = 667,0814 kg/jam
14
F Asam laktat = 505,0759 Kg/jam
F14 CaSO4 = 381,6129 Kg/jam
Jumlah = 5114,3613 Kg/ jam
Aliran 15 :
F15 CaSO4 = F14 CaSO4
= 381,6129 Kg/jam
Jumlah = 381,6129 Kg/jam
Aliran 16 :
F16 H2O = F14 H2O
= 3504,4715 Kg/ jam
F16 Glukosa = F14 Glukosa
= 56,1195 Kg/jam
F16 Fruktosa = F14 Fruktosa
= 667,0814 kg/jam
F Asam laktat = F14 Asam laktat
16
= 505,0759 Kg/jam
Jumlah = 505,0759 Kg/ jam
18
Uap H2O
Asam Laktat
H2O
Asam Laktat 16
Glukosa
Fruktosa
Glukosa
Fruktosa
17
F16 = F17 + F18
Asumsi : Seluruh air dan asam laktat menjadi uap
Kondisi operasi : P = 1 atm dan T = 175 0C
Aliran 16 :
F16 H2O = 3504,4715 Kg/ jam
F16 Glukosa = 56,1195 Kg/jam
16
F Fruktosa = 667,0814 kg/jam
F16 Asam laktat = 505,0759 Kg/jam
Jumlah = 4732,7484 Kg/ jam
Aliran 17 :
F17 Glukosa = F16 Glukosa
= 56,1195 Kg/jam
F17 Fruktosa = F16 Fruktosa
= 667,0814 kg/jam
Jumlah = 723,2009Kg/ jam
Aliran 18 :
F18 Uap H2O = F16 H2O
= 3504,471549 Kg/ jam
F18 Asam laktat = F16 Asam laktat
= 505,0759 Kg/ jam
Jumlah = 4009,547467 Kg/ jam
18 19 Uap H2O
Uap H2O Sub-cooler H2O
Asam Laktat Kondensor parsial Asam Laktat
F18 = F19
Asumsi : Seluruh asam laktat menjadi produk dengan kemurnian 80 % dan 20 %
sisanya adalah air.
Aliran 18 :
F18 Uap H2O = 3504,471549 Kg/ jam
18
F Asam laktat = 505,0759 Kg/ jam
Jumlah = 4009,5475 Kg/ jam
100
Total produk keluar = x 505,0759
80
= 631,34488 kg/jam
Jumlah air yang ada pada produk = 631,34488 - 505,0759
= 126,2346 kg/ jam
126,2346
Jumlah air yang harus dikondensasi = x100%
3504,471549
= 3,60 %
Air yang menguap = 100%-3,60%
= 96,40 %
Aliran 19 :
96,40
F19 Uap H2O = × 3504,471549 = 3378,236979 Kg/ jam
100
F19 H2O = 126,2346 Kg/ jam
F19 Asam laktat = F18Asam laktat
= 505,0759 Kg/ jam
Jumlah = 4009,5475 Kg/ jam
Komponen In (Kg/jam) Out (Kg/jam)
Aliran 18 Aliran 19
Uap H2O 3378,237 3378,237
H2O 3504,471549 126,2346
Asam Laktat 505,0759177 505,0759
Total 4009,5475 4009,5475
20 Uap H2O
Uap H2O
H2O 19
Asam Laktat
+
21
H2O
Asam Laktat
F19 = F20 + F2
Aliran 19 :
F19 Uap H2O = 3378,236979 Kg/ jam
F19 H2O = 126,2346 Kg/ jam
F19 Asam laktat = 505,0759 Kg/ jam
Jumlah = 4009,5475 Kg/ jam
Aliran 20 :
F20 Uap H2O = F19 Uap H2O
= 3378,236979 Kg/ jam
Jumlah = 3378,236979 Kg/ jam
Aliran 21 :
F21 H2O = F19 H2O
= 126,2346 Kg/ jam
F21 Asam laktat = F19 Asam laktat
= 505,0759 Kg/ jam
Jumlah = 631,3105 Kg/ jam
21 22
H2O H2O
Asam Laktat Cooler Asam Laktat
F21 = F22
Aliran 21 :
F21 H2O = 126,2346 Kg/ jam
F21 Asam laktat = 505,0759 Kg/ jam
Jumlah = 631,3105 Kg/ jam
Aliran 22 :
F22 H2O = F21 H2O
= 126,2346 Kg/ jam
F22 Asam laktat = F21 Asam laktat
= 505,0759 Kg/ jam
Jumlah = 631,3105 Kg/ jam
20 23
Sub-cooler
Uap H2O H2O
Kondesor Total
F20 = F23
Aliran 20
F20 Uap H2O = 3378,2370 kg/jam
Jumlah = 3378,2370 kg/jam
Aliran 23
F23 H2O = F20 Uap H2O
= 3378,2370 kg/jam
Jumlah = 3378,2370 kg/jam
NERACA ENERGI
H = m∫CpdT
Dimana :
H = Energi yang dibawa bahan (KJ)
m = Massa bahan (Kg)
Cp = Kapasitas panas bahan (KJ/Kg.K)
∆T = T bahan – T referensi
T referensi = 25 0C = 298 K
4
= 20,9715 kJ/kg.K
Menghitung Cp menggunakan metode Chueh-Swanson, data dari tabel 5-10 hal
138. Buku The Properties of Gas and Liquid Edisi ke-4, Robert C. Reid. McGraw-
Hill.
Glukosa (C6H12O6)
Komponen Simbol Jumlah Value Total Value
C6H12O6 O 1 53 53
C=O
CH 4 21 84
OH 5 44.8 224
CH2 1 30.4 30.4
Total 391.4
Cp C6H12O6 = 391.4 J/mol.K = 2.174 KJ/Kg.K
Fruktosa (C6H12O6)
Komponen Simbol Jumlah Value Total Value
C6H12O6 >C=O 1 53 53
CH 3 21 63
OH 5 44.8 224
CH2 2 30.4 60.8
Total 400.8
Cp C6H12O6 = 400.8 J/mol.K = 2.226 KJ/Kg.K
Asam Laktat
Komponen Simbol Jumlah Value Total Value
Asam Laktat O 1 79 79
C-OH
CH 1 21 21
OH 1 44.8 44.8
CH3 1 30.4 30.4
Total 182.5
Cp Asam Laktat = 182.5 J/mol.K = 2.0277 KJ/Kg.K
Ca-Laktat
Data Cp Ca-laktat(http://mooni.fccj.org/-
ethall/2046/ch20/heatcapacity/heatform.htm)
Cp Ca-laktat = 121.9050 kJ/kg.K
Menghitung Cp bahan menggunakan data dari buku Perry’s tabel 2-194 Heat
Capacities of Elements and Inorganic Compound.
Abu (CaO)
BM = 56
Cp CaO = 10 + 0.00484T – 108000/T2
= 10 T + ½ 0.00484 T2 + 108000/T
Q pemanas
303 K 319 K
Hr Hp
ΔΗ R
303 K 319 K
Hr Hp
T referensi = 25 0C = 298 K
T in = 30 0C = 303 K
T out = 46 0C = 319 K
H masuk (Hr) Fermentor:
Komponen masuk Fermentor pada suhu 303 K :
Reaksi 1:
C6H12O6 2CH3CH(OH)COOH
Diketahui:
(http://mooni.fccj.org/-ethall/2046/ch20/heatformation/heatform.htm)
Hf Gluksoa = -1260 kJ/mol = -84852,7542 kJ
Hf Asam laktat = -11.35 kJ/mol = -1528,6964 kJ
Δ HoR = Δ Hf (produk) - Δ Hf (reaktan)
Δ HoR = [2(-1528,6964 kJ/mol)] - [1(-84852,7542 kJ/mol)]
Δ HoR = 81795,3613 kJ (Endotermis)
Reaksi 2:
2CH3CH(OH)COOH + CaCO3 (CH3CH(OH)COO)2Ca + H2O +
CO2
Diketahui:
(http://mooni.fccj.org/-ethall/2046/ch20/heatformation/heatform.htm)
Hf CaCO3 = -1206.9 kJ/mol = -81276,8167 kJ
Hf Ca-Laktat = -1244.85 kJ/mol = -83832,5008 kJ
Hf CO2 = -393.5 kJ/mol = -26499,6498kJ
Hf H2O = -285.8 kJ/mol = -19246,7596 kJ
Hf Asam laktat = -11.35 kJ/mol = -1528,6964 kJ
Hr + Q pemanas = Hp + Δ HoR
Q pemanas = Hp + Δ HoR – Hr
= 456308,5677+ 39785,3957– (454261,7280+ 2086,2102)
= 39746,0252 kJ
(dari steam table Termo hal : 672 apendix F)
Digunakan saturated steam dengan P = 15.55 atm, T = 200 0C
Hv = 2790,9 kJ/kg
Hl = 852,4 kJ/kg
λ = Hv – Hl
= (2790,9 – 852,4)kJ/kg
= 1938,6 kJ/kg
Massa steam yang dibutuhkan = Q/( λ)
= 39746,0252 / 1938,6
= 20,5024 kg/jam
Neraca Energi Pada Tangki Acidifier
Komponen H Masuk (kJ/jam) H Keluar (kJ/jam)
Aliran 12 Aliran 13 Q Pemanas Aliran 14 H reaksi
H2O 73376,4875 274,9858 73494,1788
Asam Laktat 5120,8890
Glukosa 610,1442 610,1442
Fruktosa 7426,8396 7426,8396
Ca-laktat 372848,2568
H2SO4 5,6120
CaSO4 369656,5162
454261,7280 2086,2102 39746,0252 456308,5677 39785,3957
Total 496093,9635 496093,9635
448
4. H m CpxdT
303
H vap = A (1-T/Tc)n
Komponen A Tc N
(kJ/kg)
Asam laktat 95,565 616 0,384 644,727
A = 95,565
Tc = 616 K
n = 0.384
(Data diatas diperoleh dari “Chemical Properties Handbook”), sehingga panas
penguapan (Hv) untuk asam laktat pada T = 175OC = 448 K.
H vap = A (1-T/Tc)n
Hvap = 95,565(1-(448/616))0,384
= 58,0254 kJ/mol
= 644,7274 kJ/kg
Maka, panas laten asam laktat = m x Hv
= 505,0759 kg/jam x 644,7274 kJ/kg
H laten asam laktat = 325636,2816 kJ/jam
448
6. H m CpxdT
298
448
H m CpxdT
298
448
Q Sensible H m CpxdT
373
Asam Laktat :
A = 95.565
Tc = 616 K
n = 0.384
T = 175 0C = 448 K
H evap = 95,565(1-(448/616))0,384
= 58,0254 kJ/mol.K
= 644.7274 kJ/kg.K
Komponen m (kg/jam) H evap (kJ/kg.K) H (kJ/jam)
H2O 1139,7057 2194,9278 2501571,6523
Asam Laktat 505,0759 644,7274 325636,2816
Total 2827207,9339
Entalpi Bahan Keluar Pada Aliran 19
373
H m CpxdT
298
373
H m CpxdT
298
Kebutuhan Q pendingin :
H masuk + H kondensasi + Q sensible = H keluar + Q Pendingin
Q pendingin = H masuk + H kondensasi + Q sensible – H keluar
= 1933517,0472 kJ
Perhitungan Jumlah Air Pendingin Yang Dibutuhkan
Temperatur air pendingin masuk = 28 0C = 301 K
Temperatur air pendingin keluar = 48 0C = 321 K
Cp air = 4,187 kJ/kg.K
Qpendingin
Kebutuhan air pendingin (m) =
Cpx(321 301)
1933517,0472
=
4,187 x(321 301)
= 23089,5277 kg
Neraca Energi Pada Partial Subcooler Condensor (SK-01)
Komponen H Masuk (kJ/jam) H Keluar (kJ/jam)
Aliran 18 Q sensible H kondensasi Aliran 19 Q Pendingin
Uap H2O 2501571,6523 598514,7476 527578,6110
H2O 2501571,6523 39574,5444
Asam Laktat 325636,2816 76813,6291 325636,2816 76813,6291
Total 2827207,9339 675328,3767 2827207,9339 643966,7846 1933517,0472
2577483,8318 2577483,8318
II.10 Flash Drum (FD-01)
Fungsi : Memisahkan uap air dengan produk keluaran Parsial Subcooler
Condensor
Kondisi operasi : 100 oC ; 1 atm
Tin = 100 oC = 373 K
Tout = 100 oC = 373 K
Tref = 25 oC = 298 K
Entalpi Bahan Masuk 19
Komponen m (kg/jam) ∫Cp dT (kJ/kg.K) H (kJ/jam)
Uap H2O 3378,2370 156,1698 527578,6110
H2O 126,2346 313,5001 39574,5444
Asam laktat 505,0759 152,0833 76813,6291
Total 643966,7846
Qcooler
Kebutuhan air pendingin (m) =
Cp x 321 301
108117,6612 kJ
=
4.187kJ / kg.K 321 301
= 1291,1113 kg
Neraca Energi Pada Cooler (C-01)
Komponen H Masuk (kJ/jam) H Keluar (kJ/jam)
Aliran 21 Aliran 22 Q pendingin
H2O 39574,5444 2647,3338
Asam Laktat 76813,6291 5623,1786
Q pendingin 108117,6612
Total 116388,1736 8270,5124 108117,6612
116388,1736 116388,1736
100
Q Sensible H m CpxdT
30
Kebutuhan Q pendingin :
H masuk + H kondensasi + Q Sensible = H keluar + Q Pendingin
Q pendingin = H masuk + H kondensasi + Q Sensible – H keluar
= 8859948,6580 kJ
Densitas cairan
Densitas Densitas
Komponen Massa kg Fraksi Massa
(kg/m3) Campuran
Air 10165,04992 0.2564 1000.0000 256.4103
Glukosa 13468,69114 0.3397 1562.0000 530.6795
Fruktosa 16009,9536 0.4038 1561.0000 630,4038
∑ 39643,6947 1.0000 1417,4936
39643,6947kg
= = 27,9675
1417,4936 kg
m3
Densitas Padatan
Densitas
Komponen Massa kg
(kg/m3)
Abu 11181,55491 3320.0000
∑ 11181,55491 3320.0000
Volume padatan = m / cairan
11181,55491kg
= 3,3679 m3
3320 kg
m3
Densitas slurry = Berat slurry / volume slurry
= (Berat padatan+berat cairan) / (Volume padatan+volume cairan)
= (11181,55491 + 39643,6947 ) / (3,3679 + 27,9675 )
= 1621,9756 kg/m3
= 1.621 gr/cm3
Volume beningan (overflow) =Volume awal – volume akhir
Volume awal = masssa slurry / densitas slurry
= (massa cairan + massa padatan) / densitas slurry
= (39643,6947 +11181,55491 )kg / 1621,9756 kg/m3
= 31,3354 m3
Volume akhir = massa padatan / densitas padatan
= 11181,55491 kg / 3320 kg/m3
= 3,3679 m3
Volume Overflow = 31,3354 m3 – 3,3679 m3
= 27,9675 m3/jam = 7768,7388 cm3/dtk
= 123,1179 gpm
Beda densitas (∆ρ) =ρslurry - ρcairan
= 1,6220 – 1,4175 = 0,2045 g/cm3
Viskositas cairan
Viskositas Viskositas
Komponen Massa kg Fraksi Massa
(cp) Campuran
Air 10165,04992 0.2564 0.7972 0.2044
Glukosa 13468,69114 0.3397 1.1890 0.4040
Fruktosa 16009,9536 0.4038 1.0755 0.4343
∑ 39643,6947 1.0000 1.0427
Viskositas slurry = 1,0427 cp
Vg = ∆ ρ d2 g / 18 µ
Dimana :
∆ρ = perbedaan densitas slurry dengan densitas beningan
d = diameter partikel ( cm ) = 0.2 cm
g = bilangan gravitasi = 981 cm/dtk2
µ = viskositas bahan ( cp )
Maka Vg = 0,2045 g/cm3 x (0,2 cm)2 x 981 cm/dtk2 / 18 (1,0427)
= 0,4275 cm/dtk
Maka Q/∑ = 2 x Vg
= 0,8550 cm/dtk
Berdasarkan tabel 8 -10 Backhurts, Process Plant Design jadi ; diperoleh
centrifuge terpilih jenis : Solid Bowl Basket
Dari tabel 18 -12 Perry, edisi 7, hal 18 -112, dipilih centrifuge dengan spesifikasi :
Kecepatan putar : 1800 rpm
Bowl Diameter, d : 20 in
Daya Motor : 20 HP
Maximum centrifugal force : 920
Direncanakan tangki yang dapat menyimpan selama 7 hari dan diambil faktor
keamanan tangki 20 %.
Vm =
laju alir massa =
78567,3650 Kg/batch
= 73,9891 m3/batch
densitas 1061,8770 Kg/m3
Volume Total (Vt)
Vt = Vm x 1,2 = 88,7870 m3
V = ID 2 H
4
Diambil th standar 7/16 in (0,4375 in) (Brownell & Young, Tabel 5.6 hlm. 88)
Tinggi Head
Untuk th = 7/16 in `maka sf = 1,5 – 3,5 in (Brownell & Young tabel 5.6 hlm. 88)
Diambil sf = 2 in
Berdasarkan gambar 5.8 hlm. 87 (Brownell & Young) untuk penutup kolom
Torishperical Head ,maka :
a = Di/2 = 115,1250 in / 2 = 77,5625 in
AB = (Di/2) – icr = (77,5625 – 9,3750) = 68,1875 in
BC = r – icr = 144 – 9,3750 = 134,6250 in
AC = (BC2 – AB2)0,5 = (134,6250 2 – 68,1875 2)0,5 = 116,0791 in
b = r – AC = 144 – 116,0791 = 27,9209 in
Volume Head
a. Bagian Lengkung Torispherical Head (Vh')
Vh' = 0,000049 x ID3 (Pers. 5,11 Brownell & Young, hlm.88)
= 0,000049 x (155,1250 in)3
= 182,9117 ft3 = 316071,4012 in3
b. Bagian Straight Flange (Vsf)
Volume torispherical head bagian straight flange (Vsf) dihitung sebagai
bentuk suatu silinder dengan ketinggian (H) = sf
Vsf = 1/4 x π x ID2 x sf
Vsf = 1/4 x π x (155,1250 in)2 x 2 in
Vsf = 37780,1120 inch3
= 0,6191 m3
c. Volume total head (Vh)
Vh = Vh' + Vsf
Vh = 316071,4012 in3 + 37780,1120 inch3
Vh = 353851,5132 inch3
= 5,7986 m3
Perancangan Pengaduk
Desain = Reaktor dilengkapi dengan 4 buah baffle
Berdasarkan buku Chemical Reactors ( Pierre Trambouze hlm . 557) untuk
pemilihan pengaduk diketahui bahwa :
Pengaduk cairan-cairan sangat dianjurkan penggunaan tipe turbin
viskositas antara 0,1 – 10 cp dan Reaktor dengan transfer panas
menggunakan jaket memuaskan dan efektif menggunakan pengaduk tipe
turbin.
Oleh karena itu digunakan pengaduk tipe turbin dengan Impeller 6 curved
blades
Offset top
Baffle
Dt
Gambar. Pengaduk
b. Jumlah Impeller
Berdasarkan similaritas geometris, rasio tinggi cairan dan diameter tangki
ZL / Dt = 7,8288 m/ 4,4250 m = 1,8443
Untuk cairan dengan viskositas <25000 cp dan ZL/ Dt = 1,8443 didapatkan
jumlah impeller = 2 (Wallas hlm.288)
(ruang kosong)
-D-
(α hc
partikel
Starfeeder screw feeder
d
C. Tinggi Silo
Tinggi silinder (Hs) = 3 D = 3 x 1,5797 m = 4,7391 m
Tinggi konis (hc) = 0,287(D – 0,10) = 0,287(1,5797 – 0,10)= 0,4244 m
H total = Hs + hc = 4,7391 + 0,4244 = 5,1635 m
G. Tebal Konis
t = PD + C
2(cos α) (fE-0,6P)
t = tebal konis, in
P = tekanan desain = 21,5622 psi
D = Diameter dalam = 62,1929 in
f = tegangan yang diijinkan (maximum allowable stresses)= 16250 psi
E = welded joint efficiency, efisiensi sambungan = 0,80 (Brownell & Young,
Tabel 13.2 hlm.254)
C = faktor korosi = 0.125 in/10 tahun
Maka :
(21,5622 psi) (62,1929 in) + 0,125
t =
2 (cos 30) {(16250 psi)(0,80) – (0,6)( 21,5622 psi)}
= 0,1846 in
Diambil tebal standar 3/16 in (0,1875 in)
= 0,3612 inch
Diambil tebal standar 7/16 in (0,4375 in) (Brownell & young, hal 350)
b. Tinggi Head
Untuk th = 1/2 in maka sf = 1,5 – 3,5 in (Brownell & Young tabel 5.6 hlm.
88), diambil sf = 2
Perancangan Pengaduk
Desain = Reaktor dilengkapi dengan 4 buah baffle
Berdasarkan buku Chemical Reactors ( Pierre Trambouze hlm . 557) untuk
pemilihan pengaduk diketahui bahwa :
Pengaduk cairan-cairan sangat dianjurkan penggunaan tipe turbin
viskositas antara 0,1 – 10 cp dan Reaktor dengan transfer panas
menggunakan jaket pemanas efektif menggunakan pengaduk tipe turbin.
Oleh karena itu digunakan pengaduk tipe turbin dengan Impeller 6 curved
blades
Offset top
Baffle
Dt
Gambar. Pengaduk
b. Jumlah Impeller
Berdasarkan similaritas geometris, rasio tinggi cairan dan diameter tangki
ZL/Dt = 7,2841 m/ 4,2450 m = 1,72
Untuk cairan dengan viskositas <25000 cp dan ZL/ Dt = 1,72 didapatkan
jumlah impeller = 2 (Wallas hlm.288)
Harga n diperoleh dengan trial & error menggunakan gambar 477 Brown
hal 507 pada kurva no.3
c. Menetukan Kecepatan Pengadukan
Tabel. Perhitungan Kecepatan Pengadukan
N (rpm) n (rps) Re Np (Pers) Np (grafik)
75.0000 1.2500 5.606.752,9818 5,42 4,90
80.0000 1.3333 5.980.536,5139 4,47 4,90
78.0000 1.3000 5.831.023,1010 4,82 4,90
Sistem Pemanas
a. Pemilihan Jenis Sistem Pemanas
Untuk melihat apakah memakai jaket dapat memenuhi kebutuhan
transfer panas dilihat dari luas minimal kebutuhan transfer panas.
Q
A
U D TLMTD
Dimana:
A : Luas area transfer panas (ft 2)
UD : Light organic 100 s.d 200 diambil 150 Btu/hr.ft 2.oF
Q : Energi yang akan di transfer (42175306,14 KJ/batch
= 40001240,8032 Btu/batch)
(T1 - t 1 ) - (T2 - t 2 )
∆TLMTD =
(T - t )
Ln 1 1
(T2 - t 2 )
T : suhu fluida panas (oF) T1 = 200 OC = 392 oF
T2 = 200 OC = 392 oF
t : suhu fluida dingin(oF) t1 = 30 OC = 86 oF
t2 = 46 OC = 114,8 oF
(392 - 86) - (392 - 114,8)
∆TLMTD = = 291,36 0F
(392 - 86)
Ln
(392 - 114,8)
40001240,8032
A = 915,2676004 ft2
150 291,36
Vj (π 4 x ODj2 x Hj) ( π 4 x ODj
2
4
x OA) - (π 4 x ODs2 x Hj) (π 4 x ODs
2
4
x OA)
Dimana :
Vj = volume jaket
ODj = diameter dalam jaket
ODs = 156 in = 4,2672 m
Tinggi cairan = 8,4899 m
Tinggi torispherical bawah, OA = 34,565 in = 0,8779 m
Jaket yang diinginkan adalah di sekeliling shell dan tutup bawah, dengan
tinggi jaket = 10,5 x tinggi cairan.
Hj = 1,05 x hcairan
= 1,05 x 8,4899 m = 8,9144 m
Tebal Jaket :
Tj = (ODj – ODs) / 2
= (4,2672 – 3,9624) / 2
= 0,1748 m
c. Luas Jaket
A jaket = π × ODj × Hj
= 3,14 × 4,2672 × 8,9144
= 121,5687 m2
Luas selimut jaket memenuhi sebagai luas perpindahan transfer panas karena luas
selimut jaket 121,5687 m2 lebih besar dari luas perpindahan transfer panas yang
dibutuhkan sebesar 85,0311 m2, maka jaket dapat digunakan.
Merancang Isolasi
Bahan : Asbestos
a. Penentuan Luas Perpindahan Panas :
Pada Sekeliling Reaktor
A1 = 2 x π x R x Hs
dimana : A1 = Luas perpindahan panas pada sekeliling shell
R = jari-jar luar tangki = OD/2 = 2,1336 m
Hs = tinggi shell = 8,4899 m
Maka, A1 = 2 x 3,14 x 1,4478 m x 8,4899 m
= 113,7568 m2
Pada Bagian Torispherical Head :
A2 = (1/3 x π x Rtb2) + (2 x π x Rtb x sf)
dimana : A2 = luas perpindahan panas pada tutup bagian bawah
Rtb = jari-jari tutup bawah = Dtb/2 = OD/2 = 2,1336 m
sf = 2 inc
Maka, A2 = (1/3 x 3,14 x 2,1336) + (2 x 3,14 x 2,1336 x 2)
= 5,6155 m2
Luas perpindahan panas total = A1 + (2 x A2) = 124,9878 m2
Lubang (Nozzle)
1. Nozzle untuk Umpan
a. Umpan dari aliran 5
Laju alir masuk (m) : 112239,0928 kg/batch
Densitas campuran (ρc) : 1533,4996 kg/m3 = 95,7331 lb/ft3
Debit umpan masuk, Qf = m / ρc = 73,1915 m3/batch
= 0,7180 ft3/detik
Dari pers. 10-45 hal 381 Peters, dihitung diameter optimum dari pipa yang
masuk ke reaktor adalah :
Diopt = 3,9(Qf)0,45(ρc)0,13 = 3,9 (0,7180 ft3/detik)0,45(95,7331 lb/ft3)0,13
= 6,0793 inch
Diameter dalam pipa yang mendekati & ada dipasaran, adalah :
(App. K, Brownell & Young)
Ukuran nominal : 8 inch
Do = Diameter luar : 8,625 inch
Di = Diameter dalam : 8,7610 inch
Schedule Number : 80
Tebal Pipa : 0,5 inch
2. Nozzle Produk
a. Produk Aliran 9
Laju alir masuk (m) : 2963,1121 kg/batch
Densitas campuran (ρc) : 1,6810 kg/m3 : 0,1049 lb/ft3
Debit umpan masuk, Qf = m / ρc = 1762,7079 m3/batch
= 17,2915 ft3/detik
Dari pers. 10-45 hal 381 Peters, dihitung diameter optimum dari pipa yang
masuk ke reaktor adalah :
Diopt=3,9(Qf)0,45(ρc)0,13 = 3,9(17,2915 ft3/detik)0,45(0,01049 lb/ft3)0,13
= 10,4909 in
Diameter dalam pipa yang mendekati & ada dipasaran, adalah :
(App. K, Brownell & Young)
Ukuran nominal : 12 inch
Do : Diameter luar : 12,575 inch
Di : Diameter dalam : 11,6260 inch
Schedule Number : 60
Tebal Pipa : 0,562 inch
b. Produk aliran 10
Laju alir masuk (m) : 124248,6757 kg/batch
Densitas campuran (ρc) : 1548,2915 kg/m3 = 96,6566 lb/ft3
Debit umpan masuk, Qf = m / ρc = 80,2489 m3/batch
= 0,7872 ft3/detik
Dari pers. 10-45 hal 381 Peters, dihitung diameter optimum dari pipa yang
masuk ke reaktor adalah :
Diopt = 3,9(Qf)0,45(ρc)0,13 =3,9(0,7872 ft3/detik)0,45(96,6566 lb/ft3)0,13
= 6,3443 in
Sf : 2 inch
Maka :
Vsf luar = π/4 x OD2 x Sf
= 3,14/4 x (156)2 x 2
= 44311,7 in3 = 25,6433 ft3
Vsf dalam = π/4 x ID2 x Sf
= 3,14/4 x (167,125)2 x 2
= 43851,3 in3 = 25,3769 ft3
Bh” = (Vsfluar – Vsf dalam) x ρ
= 2 x (807,889 + 59,6094)kg
= 1503,3193 kg
c. Berat Cairan Maksimum
Jumlah minimum bahan dalam reaktor selama proses ( bahan & steam)
Bc : 146004,2241 kg
Wmaks = Bmaks × g
Dengan :
g = 9,8 m/dtk2
Wmaks = 140213,2233 × 9,8 = 1374089,5881 N = 1374,0896 kN
c. Gasket
Bahan :Asbestos
Tebal : 1/8 inch, Dari Fig. 12-11 Brownell & Young, diperoleh
Gasket Faktor (m) = 2
Minimum design seating stress (y) = 1600 psi
Lebar Gasket
Ukuran bolt diambil atas dasar diameter bolt circle optimum (C) : yaitu jika
diameter bolt circle optimum (C) N x (Bs / π) lebih kecil dan atau hampir
sama harganya dengan ((ID + 2) x (1,415 x Go + R)) Dimana untuk tipe
loose flange.
B : ID flange : OD reaktor : 168 inch : 4,2672 m
Go : Tebal reaktor : 0,4375 inch : 0,0111 m
Jumlah bolt minimum, N min = Amin / root area
Karena nilai N x (Bs / π) bolt 156,6879 in lebih mendekati nilainya dengan ((ID +
2) x (1,415 x Go + R)) sehingga diambil ukuran bolt = 1,000 in
- Ukuran baut = 1 in
- Standart treat No. =8
- Root area = 0,551 in2
- Jumlah baut aktual (Nact) = 164
- Jarak baut minimum (Bs) = 3 in
- Jarak radial minimum ( R ) = 1.375 in
- Jarak tepi (E) = 1,063 in
Diameter lingkar baut ( C ) = 171,7381 in = 4,3685 m
Beban Flange
a. Pada kondisi bolting up (tidak ada tekanan dari dalam)
Kondisi bolt pada desain flange
W = ½ (Ab + Am1)fa (Pers.12-94 Brownell & Young)
= ½ (90,364 + 60,6187) x 15000
= 1.132.370,4623 lb = 513635,2126 kg
Lever Arm
hG = ½ (C-G)
= ½ x (171,988 – 171,1722)
= 0,4079 in
= 0,0104 m
Momen Flange
MG = W.hG
= 1.132.370,4623 lb x 0,4079 in
= 461.947,1429 lb.in
b. Pada kondisi operasi
Hidrostatik end force pada daerah didalam flange
HD = 0,785 B2P (Pers. 12-96 Brownell & Young)
2
= 0,785 x (156) x 37,671
= 834.644,2162lb
Lever Arm
hD = ½ (C-B) = ½ (171,9881 – 156) = 1,9941 inch
Momen Operasi
MD = HD . hD = 834.644,2162 x 1,9941 inch
= 1.664.332,732 lb.in
Perbedaan beban bolt flange design dengan total hidrostatik end force
HG = W - H = Wm1 – H (Pers. 12-98 Brownell & Young)
= 909.280,9247– 866.461,8527
= 4.2819,07197 lb
Lever arm
hG = ½ (C-G)
= ½ x (171,9881 – 171,1722) = 0,4079 in = 0,0104 m
Momen
MG = HG.hG
= 4.2819,07197 lb x 0,4079 in
= 17.467,91233 lb.in
Perbedaan total hidrostatik end force dengan hidrostatik end force
didalam flange
HT = H - HD = 866.461,8527 – 676.926,6893 = 31.817,63646 lb
Lever Arm
hT = ½ (hD-hG) = ½ (1,9941 –0,4079) = 0,7931 in
Momen
MT = HT.hT = 31.817,63646 lb x 0,7931 in = 25.233,22304 lb.in
Jumlah total momen untuk kondisi operasi
Mmax = MD + MG + MT
= 1.664.332,732 + 17.467,9123 +25.233,2231 = 1.707.033,868 lb.in
Tebal Flange
Dari Fig 12-22 hal 238 Brownell & Young, untuk K = 1,0364
diperoleh
Y = 51
Bhattacharrya)
= 12,2419 kN x (10,2458 /2
= 62,7143 kN.m
σw = 4 x Mw
π x ts x IDs x (IDs + ts)
Maka :
F = 0,1 x 1.931,0704 kN = 193,107 kN
σs = 4 x Ms
π.ts (ID + ts)ID
P = 4 x Pw x (H - Hc) + Fmax
nxC n
= 2.4804,77941 kN/m2
Stress aksial yang timbul karena penyangga (σzL)
σzL = B3 x Pdesain x a x Rs2
2 x A x h x (1-υ2)
Dimana :
a = lever arm = jarak dari dinding vessel = 0,010 m
Rs = Jari-jari reaktor = IDs/2 = 2,1225 m
A = lebar compression plate = 0,72 m
h = tinggi gusset = 0,5
υ = Posion Ratio = 0,3 untuk stainless steel
B= 3 x (1-v2) 1/4
Rs2 x ts2
¼
= 3 x (1-0,3)2
2,1225 2 x 0,01112
= 8,3697 m-1
Karena S > σzp + σzL, berarti bahan konstruksi Stainless Steel SA 167
grade 3 type 304 sudah memenuhi syarat untuk menahan stress akibat
lug dan tekanan operasi.
Plate Horizontal dan Gusset
Bendimg moment max sepanjang sumbu radial (My)
My = P x (1-τ1)
4xπ
Bendimg moment max sepanjang sumbu lingkar (Mx)
Mx = P x (υ + τ2)
4xπ
Dimana :
P : kompresi maksimum load per lug : 505,87505 kN
υ : Posion Ratio : 0,3 untuk stainless steel
τ1,τ2 : Konstanta menurut tabel 10-6 Brownell & Young
Sehingga :
My = 505,87505 x (1-0,35)
4 x 3,14
= 18,7668 kN
Mx = 505,87505 x (0,3 + 0,115) = 16,7148 kN
4 x 3,14
Kolom Penyangga
Kolom penyangga yang dipilih berbentuk beam, karena menurut hal 355
Brownell & Young paling ekonomis. Pemilihan beam yang benar ada
beberapa syarat:
Mampu menahan axial load yang konsentrik
Mampu menahan load (beban) yang aksentri
Mampu menahan bending stress karena angin
Axis 1-1
Momen Inersia, I = 2811.5 in4 = 0.00117 m4
Section modulus, Z1-1 = 234.3 in3 = 0.00383948 m3
Radius of Gyration,
rg1 = 9,53 in = 0.2421 M
Axis 2 – 2
Momen Inersia, I = 78,9 in4 = 3.3E-05 m4
Section modulus, Z2-2 = 20 in3 = 0.00032774 m3
Radius of Gyration,
rg1 = 1,6 in = 0.0406 M
Fec =Pxa
Z1-1
= (505,87505 x 0,016) / 0,00384
= 1365,2361 kN/m2
Cek Beam
Sc = 120 _
2 2
1+(L /(18.000 x rg ))
Sc = 120 _
1+(42/(18.000 x 0,04062))
= 78,0135 MN/m2
= 7.801,35 kN/m2
Beban langsung dan bending yang ditimbulkan oleh beban eksentris secara
simultan memenuhi syarat
P/A + (Fec + Fbw) <1
Sc S
Bearing Plate
Compressive stress max diantara bearing plate & fondasi beton (γc max)
γ c max = Fmax + Mw
A Z
Z = π(Do-L)1/2.L = 0,2242 m2
Maka : γ c max = (1.931,07/0,16) + (62,7143/0,2242) = 12.347,887 kN/m2
Bahan yang dipilih adalah low alloy steel SA 202 Grade A dengan harga
S : 18750 Psi = 12.9276,75 kN/m2
= (6 x 8,5606 / 129.276,75)1/2
= 0,0236 m
= 0,9292 inch
Uji Kestabilan
Jadi ,
Jadi reaktor tersebut sudah stabil dan tidak memerlukan baut anchor
Direncanakan tangki yang dapat menyimpan selama 1 jam dan diambil faktor
keamanan tangki 20 %.
Volume campuran (Vc)
381,6129 kg / jam
= 3
= 0,4585 m3/jam
832,2546 kg / m
Volume endapan selama 1 jam = 0,4585 m3/jam x 1 jam = 0,4585 m3
C. Tinggi Tangki
Tinggi silinder (Hs) = 3 D = 3 x 1,334 m = 4,002 m
Tinggi konis (hc) = 0,287(D – 0,07) = 0,287(1,334 – 0,115)= 0,3497 m
H total = Hs + hc = 4,002+ 0,3497 = 4,3517 m
D. Tinggi bahan
Volume konis = 0,262 x hc x (D2 + D x d + d2) (Hesse hal 92)
= 0,262 x (0,3497 (1,334 – 0,096)) x (1,3342 + 0,096 x 1,179 + 0,0962)
= 0,5956 m3
Volume bahan = Volume bahan di konis + Volume bahan di silinder
Volume bahan di silinder = 5,1592 – 0,5956 = 4,5636 m3
Tinggi bahan di silinder = (V bahan di silinder/(0,25 x 3,14 x D2))
V bahan di silinder
=
0,25 x 3,14 x D 2
4,5636
= = 3,2668 m
0,25 x 3,14 x 1,334 2
Tinggi bahan total = tinggi bahan di silinder + tinggi konis
= 3,2668 + 0,3497 = 3,6166 m
Maka :
Icr/r = 3,25 /48
= 0.0677
Icr/r > 6 % sehingga memenuhi untuk torispherical head (Brownell & young,
hlm. 88), maka dapat digunakan persamaan :
W = 0,25 (3 + (r/icr)0,5) (Brownell & Young, Pers. 7.76, hlm.138)
0,5
= 0,25 (3 + (48/3,25) )
= 1,7108
sehingga :
( P x rc x W )
th = + C (Brownell & Young ,Pers. 7.77, hlm. 138)
(2 x f x E ) (0,2 x P)
dimana :
th = tebal penutup (head), in
W = Faktor intensifikasi stress untuk torispherical head
P = tekanan desain = 21,8584 psi
rc = knuckle radius = 48 in
f = tegangan yang diijinkan (maximum allowable stresses) = 16250 psi
(Brownell & young, hlm. 342)
E = welded joint efficiency, efisiensi sambungan = 0,80 ( Brownell & Young,
Tabel, 13.2 hlm.254)
C = faktor korosi : 0,0125 in/tahun (Peters, ed. 3, hlm 792). Diperkirakan umur
alat 10 tahun sehingga C = 0,125
Tinggi Head
Untuk th = 1/4 in `maka sf = 1,5 – 2,5 in (Brownell & Young tabel 5.6 hlm. 88)
Diambil sf = 2 in
Berdasarkan gambar 5.8 hlm. 87 (Brownell & Young) untuk penutup kolom
Torishperical Head ,maka :
a = Di/2 = 53,6250 in/ 2 = 26,8125 in = 0,6810 m
AB = (Di/2) – icr = (26,8125 – 3) = 23,5625 in = 0,5985 m
BC = r – icr = 48 – 3,25 = 44,75 in = 1,1367 m
AC = (BC2 – AB2)0,5 = (44,75 2 –23,5625 2)0,5 = 38,0443 in = 0,9663 m
b = r – AC = 48 – 38,0443 = 9,9557 in = 0,2529 m
Fluida dingin
t1 = 30 °C = 86 °F
t2 = 175 °C = 347 °F
Fluida panas :
T1 = 200 °C = 392 °F
T2 = 200 °C = 392 °F
laju alir massa (Ws) = 4732,7484 kg/jam
= 10433,9118 lb/jam
Panas yg diserap(Q) = 11460957,93 kJ/jam
= 10869572,4983 Btu/jam
kebutuhan steam (Wt) = 5911,976647 kg
= 13033,6620 lb
Pdesign ( ODt / 2 )
tm C
( f .E ) - ( 0,6 Pdesign ) [Pers. 14.34, Brownell & Young]
L = 7 ft A = Nt . ao . L
Nt = = 244,1343 tubes = 558,5160 ft2
a o .L
Qc
Dari Tabel.9, Kern Hal. 841 untuk : UD =
.LMTD
ODt = 1,25 in = 100 Btu/jam.ft2.oF
Pt = 1.562 in square pitch
n = 4 - pass
Nt = 244 tubes
IDs = 15,25 in
Kern]
as = 0,0808 ft2
Kern]
Res = 60395,8710
Densitas uap
Komponen gas
Komponen m (kg) BM n (kmol) yi BM camp.
H2O 3.378,2369 18 187,6798 1 18
3.378,2370 187,6798 18
Maka :
ρgas = ( P * BM camp ) / ( R * T )
ρgas = 0,5881 kg/m3
Densitas Cair
ρ
Komponen m (kg) BM n (kmol) xi (kg/m3) ρ camp.
H2O 126,2346 18 7,0130 0,2 1000 199,9564
Asam Laktat 505,0759 90 5,6120 0,8 781 625,5541
631,3105 12,6250
1 825,5105
ρL = 825,5105 kg/m3
ρcairgas = 130,4736 kg/m3
Volume Uap, Vv
Vv = Qv x t
dimana :
Vv = volume ruang uap (m3)
t = waktu tinggal uap
= 2 menit = 120 detik
maka :
Vv = Qv x t
Vv = 1,5957 m3/detik x 120 detik
Vv = 191,4859 m3
0,0340m 3
D3
2.3550
D 3 0,0144m
Maka
D = 0,2435 m = 8,5110 in
H = 3 x 0,2435 m
H = 0,7304 m = 28,7565 in
Penentuan ketinggian ruang cair dan uap
VL
HL =
(1 / 4). .D 2
Hv = H - HL
dimana :
HL = Ketinggian ruang cair (m)
Hv = Ketinggian ruang uap (m)
maka :
HL = 0,0255 m3 / 0,0465
HL = 0,5478 m
Hv = 0,7304 m – 0,5478 m
Hv = 0,1826 m
Pdesign ( ODt / 2 )
ts C
( f .E ) - ( 0,6 Pdesign )
dimana :
P hidrostatik (gh) = 8 atm
ts = tebal vessel (inch)
P tekanan design = 1,7147 atm
= 25,1994 psi
E = efisiensi sambungan (doeble welded) = 0.8
Korosi yang diizinkan = 0,0125/tahun, diperkirakan umur alat 10 tahun maka:
C = 0.1250
Berdasarkan data, untuk bahan Stainless Steel SA-167 Grade 11 tipe 316 (tabel
13.1, Brownell and Young)
F = Maximum allowable working Stress
= 18750 psi
maka :
r = 1/2 D
ID = 9,5855 in
r = 4,7928 in
maka nilai ts :
ts = 0,1331 in
OD = ID + 2 t
ID = 9,5855 + 0,3750
OD = 9,9605 in
= 0,2530 m
Digunakan OD standar, OD = 12 in (Dari tabel 5.7, Brownell and Young)
ID standar = 11,6250
icr = 0,75 in
r = 12 in
Maka :
icr/r = 0.0625
Maka perhitungan tebal head :
Pdesign ( ODt / 2 )
th C
( f .E ) - ( 0,6 Pdesign )
Maka :
Tinggi Head : OA = th + b + sf
OA = 0,1875 + 1,5015 + 2
OA = 3,6890 in
OA = 0,0937 m
Perancangan Noozle
Noozle untuk aliran gas
Di opt = 3,9 xqf 0.45
x 0.13 (pers. 13,15 Peters)
Dimana :
Diopt = optimum inside diameter ,in
qf =W/ρ
qf = fluid flow rate ,ft 3/s
ρ = fluid density , lb/ft 3
W gas = 3378,2370 kg/jam
= 2,0645 lb/s
ρ = 0,5881 kg/m3
= 0,0367 lb/ft3
qf =56,2341 ft3/s
Dimana :
Diopt = optimum inside diameter ,in
qf =W/ρ
qf = fluid flow rate ,ft 3/s
ρ = fluid density , lb/ft 3
W gas = 631,3105 kg/jam
= 0,3858 lb/s
ρ = 825,5105 kg/m3
= 51,5348 lb/ft3
qf = 0,0075 ft3/s
Diopt = 0,7195 in
Kondisi operasi :
t1 = 28 °C = 82,4 °F
t2 = 48 °C = 118,4 °F
T1 = 100 °C = 212 °F
T2 = 30 °C = 86 °F
= 71730,0377 Btu/jam
LMTD =
T1 t 2 T2 t1 , satuan dalam °F
T t
ln 1 2
T2 t1
= 27,6235 °F
T T
R = 1 2
t 2 t1
212 86
=
118,4 82,4
= 3,5 °F
t t
S = 2 1
T1 t1
118,4 82,4
=
212 82,4
= 0,2778 °F
Dari Fig.19 Kern (hal 829), untuk harga R dan S diperoleh 1 - 2 exchanger dan
t = FT’ LMTD
= 0,9 27,6235 °F
= 24,8611 °F
T1 T2
Tc = (Sumber : Pers. (5.28), Kern, hal 95-96)
2
212 86
=
2
= 149 °F
t1 t 2
tc =
2
82,4 118,4
=
2
= 100,4 °F
UD = 50 – 125 Btu/jam.ft2.°F
Diambil :
Q
A =
U D t
Dimana :
= 71730,0377 Btu/jam
Δt = 24,8611 °F
71730,0377
A =
70 24,8611
= 41,2175 ft2
Jenis alat penukar panas yang disarankan adalah : Double Pipe Exchanger
Sehingga, diketahui :
Annulus: Pipe:
IPSa = 2 in IPSp = 1.25 in
ODa = 2.38 in ODp = 1.66 in
IDa = 2.067 in IDp = 1.38 in
2
a'ta = 3.35 in a'tp = 1.5 in2
aoa = 0.622 ft2/ft aop = 0.435 ft2/ft
aia = 0.542 ft2/ft aip = 0.362 ft2/ft
Menentukan Koefisien Transfer Panas
Inner Pipe : Steam
Alasan : Laju alir massa steam lebih besar dibandingkan dengan laju alir
larutan sehingga dipilih didalam pipe. (Sumber : Kern, hal
113)
Flow Area :
π D2
αp = (Sumber : Kern, hal 111)
4
Dimana :
D = IDp
= 2,067 in = 0,17225 ft
22 0,17225 2
αp = 7
4
= 0,0233 ft2
Mass Velocity (Gp) :
w
Gp = (Sumber : Kern, hal 111)
n αp
Dimana :
w = 2.846,4281 lb/jam
n = Jumlah aliran paralel
= 1
αp = 0,0233 ft2
2.846,4281
Gp =
1 0,0233
= 122.100,4048 lb/jam. ft2
Bilangan Reynold (Rep) :
D Gp
Rep = (Sumber : Kern, hal 111)
μ
Temperatur = 100,4 °F
μ = 0,6922 cp
= 1,6745 lb/ft.jam
Dimana :
D = IDp
= 1,38 in = 0,115 ft
Gp = 191751,1229 lb/jam. ft2
0,115 191751,1229
Rep =
1,6747
= 13168,9203
hi = jH φP
D k
(Sumber : Pers. (6.15a), Kern, hal 111)
Dimana :
0,14
μ
p = = 1 (Sumber : Kern, hal 111)
μw
1/3
0,3599 1,6690 1,6745
hi = 48 1
0,115 0,1723
= 167,3856 Btu/jam.ft2. °F
hio hi ID
= , karena p = 1, maka :
P p OD
ID
hio = hi
OD
(Sumber : Pers. (6.5), Kern, hal 105)
Dimana:
ID = IDp
= 2,067 in = 00,17225 ft
OD = ODp
= 2,38 in = 0,198 ft
2,067
hio = 167,3856
2,38
= 145,3723 Btu/jam.ft2. °F
αa =
π D 2 D1
2 2
(Sumber : Kern, hal 111)
4
Dimana:
D2 = IDa
= 2,067 in = 0,1723 ft
D1 = ODp
= 1,66 in = 0,1383 ft
22 0,17232 0,13832
7
αa =
4
= 0,0083 ft2
Diameter Equivalen (De) :
De =
D 2 D1
2 2
D1
(Sumber : Pers. (6.3), Kern, hal 105)
Dimana :
D2 = IDa
= 3,068 in = 0,2557 ft
D1 = ODp
= 2,38 in = 0,1983 ft
De =
0,2557 2
0,19832
0,2557
= 0,1312 ft
k cμ
1/3
ho = jH φa
De k
(Sumber : Pers. (6.15a), Kern, hal 112)
Dimana :
0,14
μ
a = = 1 (Sumber : Kern, hal 112)
μw
1/3
0,1313 1,3207 0,7052
ho = 42 1
0,1312 0,1313
= 80,7341 Btu/jam.ft2. °F
f = 0,00851
4 f G P LP
2
Fp = (Sumber : Pers. (3.44), Kern, hal 52)
2 g ρ2 D
Dimana :
f = 0,00851
Annulus
De' = (D2 – D1) (Sumber : Pers. (6.4), Kern, hal 105)
Dimana :
D2 = IDa
= 0,1723 ft
D1 = ODp
= 0,1383 ft
4 f G a La
2
Fa = (Sumber : Pers. (3.44), Kern, hal 52)
2 g ρ2 D
Dimana :
f = 0,0105
Ga = 117712,2370 lb/jam. ft 2
La = 64,8701 ft
g = 4,18 108
D = De'
= 0,0339 ft
Temperatur = 149 °F
= 49,82 lb/ft3
Fluida dingin
t1 = 28 °C = 82,4 °F
t2 = 48 °C = 118,4 °F
Fluida panas
T1 = 100 °C = 212 °F
T2 = 30 °C = 86 °F
S = (t 2 - t 1 ) / (T1 - t 1 ) = 0,2778
Untuk 2 pass Shell dan 4 pass Tube dari Fig.19 Kern hal 829, nilai R dan S diatas
diperoleh nilai FT = 0,9
Koreksi LMTD = LMTD x FT = 24,8611 °F
Spesifikasi :
Dimana :
tm = tebal tube minimum (in)
Pdesign = Tekanan desain dalam tubes = 120% (faktor keamanan 20 %)
= 17,6352 psi
ODt = Diameter luar tubes, direncanakan = 0,75 in
F = Maximum allowable stress
= 17900 psia
E = welded joint efficiency = 0,8
C = faktor korosi yang diijinkan untuk umur alat 10 tahun
= 0,125 in
Maka; tm = 0,1259 in
Tf 1 (T c T w )
2
Laju alir massa, Gt
o
Tf = 135,333 F Wt
Gt
Maka : at
sgf = 1 = 275453,4989 lb/jam.ft2
μf = 1 cp = 2,42 lb/ft.hr
kf = 0,2562 Btu/ft².jam(ºF/ft Menentukan nilai V :
Gt
V
Menentukan ho : 3600
dari fig. 12,9 Kern hal 267 V = 1,2242 ft/ dt
ho = 200
Menentukan koefisien
Menetukan Clean Overall Coefficient,
perpindahan pipa lapisan
Uc kondensasi:
dalam, hi:
Uc = hio x ho
Fig 25 kern hal 835
hio + ho
hi = 393,7094 Btu/jam.ft2.oF
= 112,4854 Btu/ft².jam(ºF/ft)
hio = hi x ID/OD
= 253,0239 Btu/jam.ft2.oF
Luas permukaan yang dibutuhkan
untuk kondensasi Menetukan Clean Overall
Coefficient, Uc :
Qc
Ac
U c x t Uc
Q
dimana : A t
Qc = 5.190.490,3826 kJ/jam
= 4.922.661,0789 Btu/jam Uc = 77,1503 Btu/ft².jam(ºF/ft)
Ac = 1760,2836 ft²
Data :
Densitas molasse = 1647,05 kg/m3 = 102,853 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 50825,249 kg/jam
= 112069,6753 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,234 cp
= 0,0008 lb/ft.dt
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,0353 + 4,9215 + 1,563
= 5,1131 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 112069,6753 lbm/jam x 5,1131 ft lbf/lbm
= 573027,9896 ft lbf/jam
= 573027,9896 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0.2894 Hp
Data :
Densitas molasse = 1175,19 kg/m3 = 73,3867 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 39643,6947 kg/jam
= 87414,3467 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,2338 cp
= 0,0008 lb/ft.dt
Penentuan D opt Pipa
Kecepatan volumetrik = Qf = G/ρ
= (87414,3467 lb/jam)/( 73,3867 lb/ft3)
= 1191,1467 ft3/jam
Dopt = 3,9 x Qf0,45 x ρ 0.13 (Prs.15. Peters, hlm 525)
Qf : laju alir volumetrik = 1191,1467 ft3/jam
= 0,3309 ft3/det
ρ : densitas: 73,3867 lb/ft3
Dopt = 3,9 x (0,3309 ft3/det) 0,45 x (73,3867 lb/ft3) 0.13
= 4,1442 in
Dari tabel 11, Kern, hal 844, dipilih pipa dengan spesifikasi sebagai berikut:
Nominal pipe size : 4,0 in
Schedule number : 40
Diameter luar : 4,5 in
Diameter dalam : 4,0260 in = 0,3355 ft
Flow area per pipe : a = 12,7 in2 = 0,882 ft2
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,2188 + 21,3265 + 1,5121
= 23,0574 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 87414,3467 lbm/jam x 23,0574 ft lbf/lbm
= 2015547,6615 ft lbf/jam
= 2015547,6615 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 1,0180 Hp
Q = 1191,1467 ft3/jam = 147,5137 gpm
Dari fig 13-37,Peters, hal 550, untuk Q = 147,5137 gpm diperoleh efisiensi
pompa sebesar = 40%, maka :
Broke Horse Power (BHP) = P/effesiensi
= 1,0180 Hp/0.4
= 2,5449 Hp
Dari fig 13-38,Peters, hal 551, untuk BHP = 2,5449 Hp diperoleh efisiensi
motor = 80 %, maka :
Daya pompa yang sebenarnya = 2,5449 Hp/0,8 = 3,1811 Hp
Diambil pompa yang biasa dijual dipasaran dengan daya = 3,5 Hp
Dengan cara yang sama, dihitung daya pompa untuk masing-masing pompa yang
digunakan dalam utilitas.
Data :
Densitas molasse = 1061,88 kg/m3 = 66,3109 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 112239,0928 kg/jam
= 247487,1997 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,5088 cp
= 0,001 lb/ft.dt
Daya Pompa
P=GxW
= 247487,1997 lbm/jam x 21,8604 ft lbf/lbm
= 5410160,1641 ft lbf/jam
= 5410160,1641 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 2,7324 Hp
Data :
Densitas molasse = 1060,53 kg/m3 = 66,2266 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 5053,5652 kg/jam
= 11143,1112 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,5147 cp
= 0,001 lb/ft.dt
= ((2,0092 ft/dtk) 2- 0)
2 x 32,174 ft.lbm/dtk2 lbf
= 0,0627 ft lbf/lbm
Penentuan bilangan Reynold
Re = ρ x D x V/μ
ρ = densitas = 66,2266 lb/ft3
μ = viskositas = 0,0010 lb / ft dtk
D = ID pipa = 2,067 in = 0,1722 ft
V = V2 = 2,0092ft/dtk
Re = 66,2266 lb/ft3 x 0,1722 ft x 2,0092 ft/dtk
0,0010 lb / ft dtk
= 22515,8520
Penentuan tenaga yang hilang karena friksi
Dari fig.126, Brown, hal 141, untuk commercial steel ( = 0,00015)
Dengan ID = 2,067 in, diperoleh /D = 0,0008
Dari fig.125, Brown, hal 140, untuk Re = 22515,8520 dan /D = 0,0008
diperoleh : f = 0,028
Daya Pompa
P=GxW
= 11143,1112 lbm/jam x 5,8919 ft lbf/lbm
= 65654,1742 ft lbf/jam
= 65654,1742 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0332 Hp
Data :
Densitas molasse = 1027,2115 kg/m3 = 64,1462 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 4833,7636 kg/jam
= 10658,4487 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,5147 cp
= 0,001 lb/ft.dt
Penentuan D opt Pipa
Kecepatan volumetrik = Qf = G/ρ
= (10658,4487 lb/jam)/( 64,1462 lb/ft3)
= 166,1588 ft3/jam
Dopt = 3,9 x Qf0,45 x ρ 0.13 (Prs.15. Peters, hlm 525)
Qf : laju alir volumetrik = 166,1588 ft3/jam
= 0,0462 ft3/det
ρ : densitas: 64,1462 lb/ft3
Dopt = 3,9 x (0,0462 ft3/det) 0,45 x (64,1462 lb/ft3) 0.13
= 1,6784 in
Dari tabel 11, Kern, hal 844, dipilih pipa dengan spesifikasi sebagai berikut:
Nominal pipe size : 2,0 in
Schedule number : 40
Diameter luar : 2,38 in
Diameter dalam : 2,0670 in = 0,1722 ft
Flow area per pipe : a = 3,35 in2 = 0,0233 ft2
= ((1,9841 ft/dtk) 2- 0)
2 x 32,174 ft.lbm/dtk2 lbf
= 0,0612 ft lbf/lbm
Data :
Densitas molasse = 1116,4160 kg/m3 = 69,7167 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 5114,3613 kg/jam
= 11277,1667 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,6318 cp
= 0,0011 lb/ft.dt
= ((1,9316 ft/dtk) 2- 0)
2 x 32,174 ft.lbm/dtk2 lbf
= 0,0580 ft lbf/lbm
Kerja Pompa
Dengan hukum Bernoulli (Pers.10 Peters, hal 486), didapatkan kerja pompa :
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,0580 + 9,8430 + 1,1984
= 11,0994 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 11277,1667 lbm/jam x 11,0994 ft lbf/lbm
= 125169,7998 ft lbf/jam
= 125169,7998 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0632 Hp
Data :
Densitas molasse = 1022,5109 kg/m3 = 63,8526 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 2163,5420 kg/jam
= 4770,6101 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,5220 cp
= 0,001 lb/ft.dt
= ((1,9925 ft/dtk) 2- 0)
2 x 32,174 ft.lbm/dtk2 lbf
= 0,0617 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 4770,6101 lbm/jam x 5,6098 ft lbf/lbm
= 26762,0281ft lbf/jam
= 26762,0281 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0135 Hp
Kerja Pompa
Dengan hukum Bernoulli (Pers.10 Peters, hal 486), didapatkan kerja pompa :
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,0322 + 3,2810 + 2,7589
= 6,0721 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 1392,0396 lbm/jam x 6,0721 ft lbf/lbm
= 8452,6323 ft lbf/jam
= 8452,6323 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0043 Hp
Data :
Densitas molasse = 1160,0087 kg/m3 = 72,4389 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 631,3105 kg/jam
= 1392,0396 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,4040 cp
= 0,0009 lb/ft.dt
= ((1,4395 ft/dtk) 2- 0)
2 x 32,174 ft.lbm/dtk2 lbf
= 0,0322 ft lbf/lbm
Kerja Pompa
Dengan hukum Bernoulli (Pers.10 Peters, hal 486), didapatkan kerja pompa :
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,0322 + 21,3265 + 3,3619
= 24,7206 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 1392,0396 lbm/jam x 24,7206 ft lbf/lbm
= 34411,9994 ft lbf/jam
= 34411,9994 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0174 Hp
Data :
Densitas molasse = 1000 kg/m3 = 62,4469 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 3378,2370 kg/jam
= 7449,0125 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,7179 cp
= 0,001 lb/ft.dt
= ((1,4244 ft/dtk) 2- 0)
2 x 32,174 ft.lbm/dtk2 lbf
= 0,0315 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 7449,0125 lbm/jam x 16,2129 ft lbf/lbm
= 120770,4277 ft lbf/jam
= 120770,4277 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0610 Hp
Kerja Pompa
Dengan hukum Bernoulli (Pers.10 Peters, hal 486), didapatkan kerja pompa :
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,1956 + 21,3265 + 2,0757
= 23,5978 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 160072,8529 lbm/jam x 23,5978 ft lbf/lbm
= 3777369,1770 ft lbf/jam
= 3777369,1770 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 1,9078 Hp
Data :
Densitas molasse = 1000 kg/m3 = 62,4469 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 1908,0646 kg/jam
= 4207,2824 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,0360 cp
= 0,0007 lb/ft.dt
= ((1,7967 ft/dtk) 2- 0)
2 x 32,174 ft.lbm/dtk2 lbf
= 0,0502 ft lbf/lbm
Kerja Pompa
Dengan hukum Bernoulli (Pers.10 Peters, hal 486), didapatkan kerja pompa :
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,0502 + 21,3265 + 2,9761
= 24,3528 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 4207,2824 lbm/jam x 24,3528 ft lbf/lbm
= 102458,9894 ft lbf/jam
= 102458,9894 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0517 Hp
Data :
Densitas molasse = 2000 kg/m3 = 124,8938 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 3367,1728 kg/jam
= 7424,6160 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,0644 cp
= 0,0007 lb/ft.dt
= ((1,7967 ft/dtk) 2- 0)
2 x 32,174 ft.lbm/dtk2 lbf
= 0,0391 ft lbf/lbm
Kerja Pompa
Dengan hukum Bernoulli (Pers.10 Peters, hal 486), didapatkan kerja pompa :
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,0391 + 21,3265 + 2,2757
= 24,6412 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 7424,6160 lbm/jam x 24,6412 ft lbf/lbm
= 175526,9695 ft lbf/jam
= 175526,9695 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0886 Hp
Data :
Densitas molasse = 1823,2 kg/m3 = 113,8532 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 280,5977 kg/jam
= 618,7180 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 17,1501 cp
= 0,01 lb/ft.dt
= ((1,7151 ft/dtk) 2- 0)
2 x 32,174 ft.lbm/dtk2 lbf
= 0,0079 ft lbf/lbm
Penentuan bilangan Reynold
Re = ρ x D x V/μ
ρ = densitas = 113,8532 lb/ft3
μ = viskositas = 0,01 lb / ft dtk
D = ID pipa = 0,622 in = 0,0518 ft
V = V2 = 0,7151 ft/dtk
Re = 113,8532 lb/ft3 x 0,0518 ft x 0,7151 ft/dtk
0,01 lb / ft dtk
= 366,1537
Kerja Pompa
Dengan hukum Bernoulli (Pers.10 Peters, hal 486), didapatkan kerja pompa :
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,0079 + 8,2025 + 2,2626
= 10,4730 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 618,7180 lbm/jam x 10,4730 ft lbf/lbm
= 6479,8586 ft lbf/jam
= 6479,8586 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0,0033 Hp
Boiler
Jenis : Fire Tube Boiler
Fungsi : Untuk menghasilkan steam (saturated steam).
Steam yang dibutuhkan = 6503,1744 kg/jam
Direncanakan untuk memakai 1 unit boiler yang mampu menghasilkan steam
dengan kapasitas : 6503,1744 kg/jam x 2,2046 lb/kg = 14339,4995 lb/jam
Diambil : Steam kondensat yang hilang karena kebocoran, steam trap dan
blow down adalah 10 %, maka :
Jumlah air make up steam boiler = 10 % × 7679,6057 kg/jam
= 767,9606 kg/jam
Densitas air make up boiler (pada 28 oC) = 988,928 kg/m3
Volume make up air boiler yang harus disediakan :
Dimana m/V
767,9606 kg / jam
Maka V = 3
= 0,7766 m3/jam
988,928 kg / m
Heat Exchanger
Air pendingin Air pendingin
keluar 48oC masuk 28oC
Cooling Tower
143202,0744 kg/jam
Laju alir, Wc = 3
= 144,8054 m3/jam
988,928 kg/m
= (144,8054 m3/jam) × (264,172 gal/1 m3) × (1 jam/60 menit)
= 637,5780 gpm
Dari psychometric chart (fig.12-2 , Perrys) dengan temperatur rata-rata sekitar
pabrik 28oC (82,4 oF) dan kelembaban relatif sebesar 65 % diperoleh
temperatur bola basah, Tw = 73 ºF
Dari Perry’s hal 12-15 dipilih Cooling Tower jenis Induced Draft Cooling
Tower dengan pola aliran counter current.
Cooling range = T1 – T2 = 36 ºF
Temp. approach = T2 – Tw = 9,4 ºF
Diambil tinggi menara = 8 m
Dari fig 12-14 Perry’s pada temperatur air panas, T1 = 118,4 ºF Vs
Temperatur air dingin, T2 = 82,4 ºF dengan temperatur bola basah, Tw = 73
ºF, diperoleh kandungan air = 1,775 gal/min.ft 2
We = 0,00085 × Wc × (T1-T2)
We = 0,00085 x gpm x (118,4-82,4)oF = 13,6569 gpm
Menghitung jumlah blow down dalam air, Wb : (Perry’s,pers.12-12)
We
Wb = ; siklus = 3 – 5 (diambil siklus = 4)
Siklus - 1
19,5099 gpm
= = 6,5033 gpm
4 -1
Menghitung drift loss, Wd
maka, Wm = We + Wb + Wd
= 19,5099 + 6,5033 + 0,9564 = 26,9695 gpm
0,227 m 3 /jam
= 26,9695 gpm × = 6,1253 m3/jam
1 gpm
= 6,1253 m3/jam × 988,928 kg/m3 = 6057,4477 kg/jam
2,20462 lb
= 6057,4477 kg/jam × = 13356,6723 lb/jam
1 kg
= 6450 lt/hari
= 6,45 m3/hari
= 0,2688 m3/jam
Air yang digunakan dalam proses pengenceran adalah air demin. Air yang
dihasilkan dari akhir proses produksi dapat digunakan kembali sebagai air
pengencer
Sisa air proses (digunakan untuk make up cooling water) = 247,0293 kg/jam
Total 5070,1377
21324831,8236
Tangki
Penampung
Cooling
Water
Tangki Air
Domestik
V = D2 H
4
V = 1 xxID 2 x1,5ID 1 xx1,5ID 3
4 4
1
Vtx 4 3
D =
1,5 x
D = (1,8076)1/3 = 1,2128 m
maka :
D = 1,2128 m = 47,9589 in
H =1,5 x ID = 1,8272 m = 71,9384 in
dimana :
t = tebal dinding tangki, in
P = tekanan desain = 18,5199 psi
ri = radius dalam tangki = Di/2 = 47,9589 in/ 2 = 23,9795 in
f = tegangan yang .diijinkan (maximum allowable stresses)
= 18750 psi untuk bahan SA-167 grade 11 tipe 316 (Brownell & Young,
hlm.342)
E = welded joint efficiency, efisiensi sambungan = 0,80 (Brownell & Young,
Tabel 13.2 hlm.254)
C = faktor korosi : 0,0125 in/tahun (Peters, ed. 3, hlm 792). Diperkirakan umur
alat 10 tahun sehingga C = 0,125
Maka :
(18,5199 psi) (23,9795 in)
t = + 0,125
(18750 psi)(0,80) – (0,6)( 18,5199 psi)
t = 0,1546 in
)
Diambil tebal standar 3/16 in (0,1875 in) (Brownell & young, hal 350)
Penentuan Diameter tangki sesungguhnya
Dluar tangki = Do = Di awal + (2 x t)
= 47,9589 in + (2 x 1875 in)
= 48,3339 in
Dari table 5.7 (Brownell & Young, hal 91) diambil diameter luar standar untuk
tangki : OD = 54
Karena tebal tangki yang diambil 3/16 in (0,1875 in) maka diameter dalam tangki
sesungguhnya menjadi :
Di = OD – (2 x t)
= 54– (2 x 0,1875)
= 53,6250 in = 1,3621 m
Dimana;
P = tekanan perancangan (faktor keamanan 20%) = 1,2 × 14,7 psi = 17,64 psi
f = max. Allowable stress = 18750 psi
E = efisiensi sambungan = 0,8
C = corrotion factor = 0,125 in/ 10 thn
17,64 psi x18,3666 in
Maka tebal tangki = 0,125 = 0,1358 in
(2 x18750 psi x 0,8) (1,2 x17,64)
Digunakan tebal tangki standar = 0,1875 in = 3/16 in
Diameter luar = 18,3666 in + (2 × 0, 1875 in)
= 18,7416 in = 0,4668 m
V = D2 H
4
Maka :
t = (23,3903 psi) (73,5836 in) + 0,125
(18750 psi)(0,80) – (0,6)( 23,3903 psi)
t = 0,2399 in
Diambil tebal standar 1/4 in (0,2500 in) (Brownell & young, hal 350)
V = D2 H
4
Maka :
(27,7502 psi) (117,9896 in)
t = + 0,125
(18750 psi)(0,80) – (0,6)( 27,7502 psi)
t = 0,3435 in
)
Diambil tebal standar (11/4) in (1,25 in) (Brownell & young, hal 350)
Penentuan Diameter tangki sesungguhnya
Dluar tangki = Do = Di awal + (2 x t)
= 362,2335 in + (2 x 1,25 in)
= 365,4835 in
Dari table 5.7 (Brownell & Young, hal 91) diambil diameter luar standar untuk
tangki : OD = 240
Karena tebal tangki yang diambil 5/16 in (0,3125 in) maka diameter dalam tangki
sesungguhnya menjadi :
Di = OD – (2 x t)
= 240– (2 x 1,25)
= 237,5 in = 6,0325 m
Data :
Densitas molasse = 1647,05 kg/m3 = 102,853 lb/ft3
Laju alirmassa : G = 50825,249 kg/jam
= 112069,6753 lb/jam
Viskositas molasse ( ) = 1,234 cp
= 0,0008 lb/ft.dt
W = ΔP + ΔV2 + g ΔZ + F
ρ 2 gc gc
= 0 + 0,0353 + 4,9215 + 1,563
= 5,1131 ft lbf/lbm
Daya Pompa
P=GxW
= 112069,6753 lbm/jam x 5,1131 ft lbf/lbm
= 573027,9896 ft lbf/jam
= 573027,9896 ft lbf/jam x 1 jam/3600 det x 1 hp/550(ft.lbf/det)
= 0.2894 Hp
1. Peralatan bengkel
Dalam suatu pabrik diperlukan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan
peralatan pabrik. Daya listrik yang dibutuhkan untuk fasilitas ini
diperkirakan = 75 kW/hari = 4,1907 HP/jam
2. Instrumentasi
Alat – alat instrumentasi yang digunakan berupa alat – alat control dan
alat pendeteksi. Daya listrik yang dibutuhkan diperkirakan sebesar = 25
kW/hari = 1,3639 HP/jam
3. Penerangan lampu jalan, pendingin ruangan dan perkantoran
Alat–alat penerangan yang dibutuhkan untuk pabrik, kantor dan
lingkungan sekitar pabrik. Selain itu dibutuhkan pendingin ruangan
untuk kantor dan laboratorium, perlu diberikan daya listrik untuk
mengoperasikan peralatan laboratorium. Alat–alat tersebut memerlukan
daya listrik sebesar = 50 kW/hari = 2,7938 HP/jam
Selain itu peralatan kantor seperti komputer, pengeras suara dan lainnya
membutuhkan tenaga listrik sebesar = 75 kW/hari = 4,1907 HP/jam
Total kebutuhan listrik untuk peralatan penunjang :
= 4,1907 + 1,3639 + 2,7938 + 4,1907 = 12,5721 HP/jam
Tabel 4.7 Kebutuhan Listrik Secara Keseluruhan
No Jenis Penggunaan Daya standar (Hp/jam)
1 Listrik untuk alat proses 779,5000
2 Listrik untuk utilitas 15,0000
3 Listrik untuk peralatan penunjang 12,5721
Total 807,0721
1 kg
= 139,3791 lb/jam × = 63,2224 kg/jam
2,20462 lb
Dimana;
P = tekanan perancangan (faktor keamanan 20%) = 1,2 × 14,7 psi = 17,64 psi
f = max. Allowable stress = 18750 psi
E = efisiensi sambungan = 0,8
C = corrotion factor = 0,125 in/ 10 thn
17,64 psi x166,2263 in
Maka tebal tangki = = 0,2583 in
(2 x18750 x 0,8) (1,2 x17,64)
Digunakan tebal tangki standar = 0,25 in = ¼ in
2. Tahap primer
Tahap ini merupakan tahap pertama yang bertujuan mempersiapkan limbah
cair agar dapat diolah secara biologis, di mana limbah dikumpulkan dalam bak
penampung dan dilakukan penetralan sesuai dengan pH yang dibutuhkan.
2. Tahap Sekunder
Tahap ini merupakan tahap di mana limbah yang telah dipersiapkan di tahap
primer diolah secara biologis dengan menggunakan lumpur aktif. Adapun cara
kerjanya sebagai berikut :
e. Air limbah yang mengandung suspensi bakteri diaerasi
Pada proses ini bakteri akan menguraikan bahan-bahan organik dalam
limbah menjadi komponen yang lebih sederhana. Aerasi berguna untuk
menghasilkan oksigen (kondisi aerob) agar bakteri aerob dapat hidup.
f. Padatan lumpur yang dihasilkan masuk ke bak sedimentasi untuk
dipisahkan lumpur dan cairan .
g. Cairan jernih dikeluarkan (effluent)
h. Biomass sebagian dikembalikan sebagai starter (seeding) ke dalam bak
aerasi , karena mikroorganisme dalam bak aerasi lama kelamaan akan
berkurang /habis. Sehingga pengembalian (resirkulasi) lumpur perlu
dilakukan.
CF-02
Bak Bak
Penampungan Netralisasi Bak Aerasi
Limbah
EV-01
Bak
Sungai Sedimentasi
Sludge
Gambar 4.3 Unit Pengolahan Limbah
T = (31,9314 m3 / 6)1/3
= 1,7459 m
P = 3 × 1,7459 m
= 5,2377 m
L = 2 × 1,7459 m
= 3,4918 m
Ukuran Bak : (5,24 × 3,50 × 1,74) m
IV.4.2 Bak Ekualisasi
Fungsi : Untuk menetralkan limbah agar sesuai dengan kondisi proses
pada bak aerob
Bentuk : Empat persegi panjang
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 unit
Waktu tinggal : 1 jam
Densitas limbah : 1190,7348 kg/m3
Limbah yang harus ditampung = 660,1018 kg/jam
660,1018 kg / jam x1 jam
Volume limbah = 3
= 0,5544 m3
1190,7348 kg / m
Volume bak penampung dengan faktor keamanan 20 % =1,2 x 0,5544 m3
= 0,6652 m3
Dimensi bak, P : L : T = 3 : 2 : 1, maka
V =3×T×2×T×T
0,6652 m3 = 6 × T3
T = (0,6652 m3 / 6)1/3
= 0,4804 m
P = 3 × 0,4804 m
= 1,4412 m
L = 2 × 0,4804 m
= 0,9608 m
Ukuran Bak : (1,44 × 0,96 × 0,48)
IV.4.3 Bak Aerasi
Fungsi : Sebagai tempat terurainya limbah oleh bakteri pada kondisi
aerob
Bentuk : Empat persegi panjang
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 unit
Waktu tinggal : 24 jam
Densitas limbah : 1190,7348 kg/m3
Limbah yang harus ditampung = 660,1018 kg/jam
660,1018 kg / jam x 24 jam
Volume limbah = 3
= 13,3048 m3
1190,7348 kg / m
Volume bak penampung dengan faktor keamanan 20 % =1,2 x 13,3048 m3
= 15,9657 m3
Dimensi bak, P : L : T = 3 : 2 : 1, maka
V =3×T×2×T×T
15,9657 m3 = 6 × T3
T = (15,9657 m3 / 6)1/3
= 1,3857 m
P = 3 × 1,3857 m
= 4,1572 m
L = 2 × 1,3857 m
= 2,7715 m
Ukuran Bak : (4,16 × 2,77 × 1,39) m
∑X = 0
∑Y = 5951,6000
∑X2 = 182
∑XY = 3017
Maka Persamaannya :
a=
Karena : ∑X = 0
Maka : a=
Y 5951,6 457,8154
n 13
Karena : ∑X = 0
Maka : b=
XY = 3017
16,5769
x 2
182
Y = a + bx
Y = 457,8154 + 16,5769x
X tahun 2012 = 10
Y = 457,8154 + (16,5769×10)= 689,9
Sehingga pada tahun 2012 dengan menggunakan persamaan diatas
diperoleh harga cost index sebesar 590,4
Untuk menghitung harga alat pada kapasitas yang sesuai dengan tahun
pendirian pabrik. maka peralatan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
I Rp 9.500,00
H2 = H1 2
I1 1$
Harga Total = H2 n
Dimana:
H2 : Harga alat yang dicari, Rp
H1 : Harga referensi, terpasang atau harga yang telah diketahui, $
I1 : Index harga referensi atau terpasang
I2 : Index harga terhitung pada tahun tertentu
n : Jumlah alat.
Contoh :
Tangki Molasse ( T-01 )
Fungsi : Menyimpan Molasse sebagai bahan baku
Bentuk : Silinder tegak torispherical head dan flat bottom
Bahan material : Stainless Steel SA-240 Grade A
Jumlah (n) : 2 unit
Volume tangki : 236,2445 m3 = 62409,1944 gallon
Index tahun 2007 (I1) = 525,4
Index tahun 2018 (I2) = 689,9
Harga tahun 2007 (H1) = $ 243.900
I Rp 9.500,00
Harga tahun 2018 (H2) = H 1 2
I1 1$
689,9 Rp 9.500,00
= $ 243.900
525,4 1$
= 3.042.506.271
Harga Total = H2 n
= 3.042.506.271 × 2
= 6.085.012.543
Untuk jenis alat yang sama tetapi kapasitas yang berbeda, harga alat dihitung
dengan mengguanakan persamaan :
H2 = H1 x (I2/I1) x (K2/K1)exp
Dimana : H2 = Harga sekarang K2 = kapasitas yang terhitung
H1 = Harga yang diketahui K1 = kapasitas yang diketahui
I1 = Index yang diketahui exp= eksponen
I2 = Index harga terhitung pada tahun tertentu
V.2 DAFTAR HARGA ALAT-ALAT
Rumus yang digunakan:
H2 = H1 x (I2/I1) x (K2/K1)exp
Dimana : H2 = Harga sekarang K2 = kapasitas sekarang
H1 = Harga yang diketahui K1 = kapasitas yang diketahui
I2 = Index sekarang (2012) exp= eksponen
I1 = Index yang diketahui (2007)
TOTAL Rp 48.741.180.602
Jumlah Gaji Karyawan per tahun + tunjangan hari raya (13 bulan )
Jumlah Gaji Karyawan per tahun = Rp18.155.150.000
Keterangan :
1. Luas tanah : 15.000 m2
Harga tanah = Rp 1.700.000/m2
Harga tanah keseluruhan = Rp 25.500.000.000
2. Luas bangunan : 7.500 m2
Harga bangunan = Rp 3.500.000 /m2
Harga bangunan keseluruhan = Rp 26.250.000.000
B. Modal Investasi Tetap Tidak Langsung / Indirect Fixed Capital
Investment (IFCI)
a. Prainvestasi (1% DFCI) : Rp 1.415.576.645
b. Keteknikan dan pengawasan (10% DFCI) : Rp 28.311.532.899
c. Biaya kontraktor dan konstruksi (10% DFCI) : Rp 28.311.532.899
d. Bunga pinjaman selama masa konstruksi : Rp 13.000.000.000
e. Trial Run : Rp 7.078.548.331
Sub Total (B) : Rp
78.117.190.774
IFCI tak terduga (20%B) : Rp
15.623.438.155
Total Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (IFCI) C : Rp
93.740.628.928
Total Modal Investasi Tetap (FCI) = DFCI + IFCI : Rp
376.855.957.916
Tahun Pokok Pinjaman Angsuran Pokok Bunga (Rp) Jumlah (Rp) Sisa (Rp)
(Rp) (Rp)
0 - 7.800.000.000
65.000.000.000 7.800.000.000 65.000.000.000
1 7.800.000.000
65.000.000.000 16.250.000.000 24.050.000.000 48.750.000.000
2 5.850.000.000
48.750.000.000 16.250.000.000 22.100.000.000 32.500.000.000
3 3.900.000.000
32.500.000.000 16.250.000.000 20.150.000.000 16.250.000.000
4 1.950.000.000
16.250.000.000 16.250.000.000 18.200.000.000 -
Catatan: Tanah tidak didepresiasi. Pada akhir tahun ke-10 harga tanah
diperhitungkan tetap, yaitu sebesar: Rp 25.500.000.000
Sehingga total nilai salvage value yang akan diperhitungkan pada akhir tahun ke-
10 adalah sebesar: Rp 51.261.532.899
V.10 Depresiasi
Depresiasi digolongkan pada masing-masing alat sesuai periode
depresiasinya
Metode yang dipakai adalah Metode Garis Lurus
Periode depresiasi menurut SK Menteri Keuangan No. 961/KMK-04/1983
adalah :
- 5 tahun atau 20% / tahun untuk kendaraan
- 10 Tahun atau 10% /tahun untuk mesin-mesin industri kimia
- 20 tahun atau 5% / tahun untuk bangunan
- 5 tahun atau 20% / tahun untuk IFCI tanpa salvage value
(amortisasi)
Tahun Laba setelah pajak Depresiasi Salvage value+ tanah Cash in Nominal
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 -
68.548.954.102 41.689.927.485 110.238.881.586
2 -
97.998.443.684 41.689.927.485 139.688.371.168
3 -
129.729.247.813 41.689.927.485 171.419.175.298
4 -
148.672.610.295 41.689.927.485 190.362.537.780
5 232.800.000
169.235.969.010 41.689.927.485 211.158.696.495
6 -
203.293.651.248 21.794.609.609 225.088.260.857
7 -
225.452.160.340 21.794.609.609 247.246.769.949
8 -
249.841.696.406 21.794.609.609 271.636.306.015
9 -
276.686.120.946 21.794.609.609 298.480.730.555
10 51.261.532.899
308.883.226.739 21.794.609.609 381.939.369.247
Keterangan : Net Cash Flow (NCF) sesudah pajak = (Penjualan - Pengeluaran - Pajak) + Depresiasi
Tahun Net Cash Flow Faktor Diskon 30% Present Value Faktor Diskon 31% Present Value
(Rp) 1/(1+I)^n 1/(1+I)^n
0 -460.758.587.947 1,000 -460.758.587.947 1,000 -460.758.587.947
1 0,769 0,763
113.504.481.586 87.311.139.682 86.644.642.432
2 0,592 0,583
142.043.971.168 84.049.687.082 82.771.383.467
3 0,455 0,445
172.864.775.298 78.682.191.760 76.894.029.333
4 0,350 0,340
190.898.137.780 66.838.744.365 64.821.116.804
5 0,269 0,259
210.784.296.495 56.770.339.461 54.636.362.067
6 0,207 0,198
225.088.260.857 46.632.933.032 44.537.421.683
7 0,159 0,151
247.246.769.949 39.402.806.914 37.344.922.032
8 0,123 0,115
271.636.306.015 33.299.751.869 31.319.689.699
9 0,094 0,088
298.480.730.555 28.146.612.118 26.270.881.055
10 0,073 0,067
381.939.369.247 27.705.175.367 25.661.466.394
Total 88.080.793.703 70.143.327.020
IRR > bunga pinjaman, maka proyek investasi Pabrik Asam Laktat ini feasible.
V.16 Kelayakan Proyek
Tahun Net Cash Flow Nominal Faktor Diskon 20% Net Cash Flow
(Rp) 1/(1+i)^n Present Value
0 (460.758.587.947) 1 (460.758.587.947)
1 113.504.481.586 0,833 94.587.067.989
2 142.043.971.168 0,694 98.641.646.645
3 172.864.775.298 0,579 100.037.485.705
4 190.898.137.780 0,482 92.061.216.136
5 210.784.296.495 0,402 84.709.481.295
6 225.088.260.857 0,335 75.381.603.135
7 247.246.769.949 0,279 69.002.035.831
8 271.636.306.015 0,233 63.173.923.109
9 298.480.730.555 0,194 57.847.565.244
10 381.939.369.247 0,162 61.685.340.459
TOTAL 336.368.777.600
Nilai Net Cash Flow Present Value pada tingkat bunga berjalan (20%) sebesar
Rp 336.368.777.600 (positif).
Maka perancangan pabrik ini feasible (layak).