Pendahuluan
Lampiran C -i
KONSEP
Lampiran C -ii
KONSEP
Lampiran C -iii
KONSEP
Lampiran C -iv
KONSEP
Lampiran C -v
KONSEP
Lampiran C -vi
KONSEP
Lampiran C -vii
KONSEP
Lampiran C -viii
KONSEP
Lampiran C -ix
KONSEP
Lampiran C -x
KONSEP
Lampiran C -xi
KONSEP
Lampiran C -xii
KONSEP
BAGIAN 2 :
GAMBAR - GAMBAR ALAT
Lampiran C -xiii
KONSEP
Lampiran C - 1
KONSEP
Lampiran C - 2
KONSEP
Lampiran C - 3
KONSEP
ASPHALT SPRAYER
Lampiran C - 4
KONSEP
BULLDOZER
Lampiran C - 5
KONSEP
AIR COMPRESSOR
Lampiran C - 6
KONSEP
CONCRETE MIXER
Lampiran C - 7
KONSEP
CRANE
(ROUGH TERRAIN CRANE)
Lampiran C - 8
KONSEP
DUMP TRUCK
Lampiran C - 9
KONSEP
Lampiran C - 10
KONSEP
GENERATING SET
Lampiran C - 11
KONSEP
MOTOR GRADER
Lampiran C - 12
KONSEP
TRACK LOADER
( DOZER SHOVEL)
Lampiran C - 13
KONSEP
WHEEL LOADER
Lampiran C - 14
KONSEP
Lampiran C - 15
KONSEP
TANDEM ROLLER
Lampiran C - 16
KONSEP
TYRE ROLLER
Lampiran C - 17
KONSEP
VIBRATORY ROLLER
(VIBRATORY COMPACTOR)
Lampiran C - 18
KONSEP
TAMPER
(VIBRATORY TAMPER)
Lampiran C - 19
KONSEP
Lampiran C - 20
KONSEP
TAMPING RAMMER
Lampiran C - 21
KONSEP
COLD RECYCLER
Lampiran C - 22
KONSEP
HOT RECYCLER
Lampiran C - 23
KONSEP
Lampiran C - 24
KONSEP
ASPHALT DISTRIBUTOR
Lampiran C - 25
KONSEP
JACK HAMMER
Lampiran C - 26
KONSEP
PEDESTRIAN ROLLER
Lampiran C - 27
KONSEP
CONCRETE VIBRATOR
Lampiran C - 28
KONSEP
PULVI MIXER
Lampiran C - 29
KONSEP
AGGREGAT SPREADER
Lampiran C - 30
KONSEP
STONE CRUSHER
CONE CRUSHER
Lampiran C - 31
KONSEP
BAGIAN 3 :
CONTOH PERHITUNGAN KAPASITAS
PRODUKSI ALAT
Lampiran C - 32
KONSEP
1
KONSEP
Koefisien alat / m2 = E 02 = 1 : Q1
= 1 : 784,35
E 02 = 0,0013 (Jam)
Koefisien alat / m3 = E 02 = 1 : Q2
= 1 : 784,35
E 02 = 0,0255 (Jam)
2
KONSEP
Q1 = pa x Fa x 60 = 55 x 0,80 x 60
Q1 = 2640 (liter)
3
KONSEP
E 04. BULLDOZER
Waktu siklus : (TS )
VF VR
dimana Z = waktu pasti (fixed time) = 0,05 menit
(transmisi jenis Torque Converter)
4
KONSEP
Mudah Lapis permukaan tidak keras, tidak terlalu padat, 1,1 – 0,9
tanah biasa, kadar air rendah, bahan timbunan
Sedang Lapis permukaan tidak terlalu padat, tidak terlalu 0,9 – 0,7
padat, sedikit mengandung pasir kerikil atau agregat
halus
Agak Sukar Kadar air agak tinggi, mengandung tanah liat, 0,7 – 0,6
berpasir, tanah liat kering dan keras
Sukar Batu hasil ledakan, atau batu belah ukuran besar 0,6 – 0,4
5
KONSEP
Baik 0,83
Sedang 0,75
Jelek 0,58
Waktu siklus : (TS ) Z 1 lintasan
VF VR
30 x60 30 x60
TS 0,05 0,6 0,45 0,05 1,10
3 x1000 4 x1000
TS = 1,10 (menit)
Koefisien alat / m2 = E 04 = 1 : Q1
= 1 : 220,91
E 04 = 0,0045 (Jam)
6
KONSEP
xnL Lo LoxFbxFmxFax60
Q2
NxnxTS
30 x8,93x1,0 x1,0 x0,75 x60
1x3 x1,10
Q2 = 3653,18 (m2)
Koefisien alat / m2 = E 04 = 1 : Q2
= 1 : 3653,18
E 04 = 0,0003 (Jam)
7
KONSEP
Produk dari compressor ini adalah udara bertekanan yang cukup tinggi, dimana udara
bertekanan tinggi ini dimanfaatkan sebagai sumber tenaga, antara lain sebagai sumber
tenaga untuk peralatan JACK HAMMER, ROCK DRILL atau juga CONCRETE
BREAKER.
Disamping itu, udara bertekanan tinggi ini dimanfaatkan untuk membersihkan area
permukaan jalan dari kotoran-kotoran dan debu dalam persiapan untuk
pelapisan/penyemprotan aspal lapis peresap pengikat atau aspal lapis perekat.
8
KONSEP
2. b. Apabila compressor dipakai sebagai pembersih area proyek (permukaan jalan) yang
akan dilabur aspal.
Diasumsikan tiap menit dapat membersihkan permukaan seluas 10 m2.
9
KONSEP
10
KONSEP
11
KONSEP
12
KONSEP
Dump Truck mengangkut material dengan jarak angkut (L) = 8,7 (km)
Kondisi jalan sedang, datar.
Faktor efisiensi kerja (Fa) = 0,80 (kondisi sedang)
(lihat Tabel 2. Efisiensi kerja Dump Truck)
Untuk kecepatan tempuh rata-rata Dump Truck dapat diambil dari Tabel 3 di bawah ini.
13
KONSEP
Vx60
T1 (lihat Excavator E 10)
DxQEXC
10 x60
2,66 menit
1,60 x140,91
Lx60 8,7 x60
T2 26,1 menit
VF 20
Lx60 8,7 x60
T3 17,4 menit
VR 30
T 4 t1 t 2 1,5 0,5 2,0 menit
TS T 1 T 2 T 3 T 4 2,66 26,1 17,4 2,0
= 48,16 (menit)
14
KONSEP
2. b. Dump Truck dimuati agregat atau batu pecah memakai Wheel Loader (jarak dekat)
secara V-loading.
Material dibawa dan ditumpahkan di satu lokasi proyek yang jaraknya 8,7 km dari
tempat pengisian.
Pengisian memakai Wheel Loader lihat perhitungan untuk Wheel Loader (E 15).
VxFax60
Q2 m3 (kondisi belum padat)
DxTS
dimana :
V = kapasitas bak Dump Truck = 10 Ton
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,8 (sedang)
D = berat jenis material = 1,8 ton/m3
TS = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4
15
KONSEP
10 x60
T1 2,36 menit (lihat QWL Wheel Loader E 15)
1,80 x141,10
Lx60 8,7 x60
T2 26,1 menit
VF 20
Lx60 8,7 x60
T3 17,4 menit
VR 30
T 4 t1 t 2 1,5 0,5 2,0 menit (waktu pasti) lihat erferensi KOMATSU
Edition 26, halaman 15A - 16
TS T 1 T 2 T 3 T 4 2,36 26,1 17,4 2,0
= 47,86 (menit)
dimana :
V = kapasitas bak Dump Truck = 10 Ton
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,8 (sedang)
D = berat jenis campuran aspal panas = 2,25 ton/m3
TS3 = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4
16
KONSEP
17
KONSEP
Tabel 5. Waktu siklus standar (standard cycle time) Backhoe (detik) – (TS)
18
KONSEP
maksimum penumpahan
penggalian) maksimum)
< 40 % 0,7 0,9 1,1 1,4
40 % - 75 % 0,8 1,0 1,3 1,6
> 75 % 0,9 1,1 1,5 1,8
Excavator Backhoe bekerja menggali tanah pada kedalaman 2,0 meter. Hasil galian
ditumpahkan ke atas Dump Truck yang berada dibelakangnya (Swing Excavator = 180o).
19
KONSEP
20
KONSEP
Truck membawa muatan ke suatu lokasi pekerjaan sejauh 8,7 km. (L)
Pengisian dan pembongkaran dilakukan secara manual atau memakai Derek.
Asumsi :
- Kecepatan rata-rata bermuatan VF = 20 km/jam
- Kecepatan rata-rata kembali kosong VR = 30 km/jam
- Faktor efisiensi kerja Fa = 0,80 (sedang)
Waktu siklus = TS = T1 + T2 + T3 + T4
T1 = waktu muat = 15,00 menit (asumsi)
Lx60 8,7 x60
T2 = waktu tempuh bermuatan = 26,1 menit
VF 20
Koefisien alat/ton : E 11
E 11 = 1 : Q = 1 : 6,53 = 0,1531
E 11 = 0,1531 (jam)
21
KONSEP
Koefisien alat/KWH : E 12
E 12 = 1 : Q = 1 : 112,05 = 0,0089 jam
E 12 = 0,0089 (jam)
22
KONSEP
23
KONSEP
24
KONSEP
xnb bo boxFax60 xt
Q2 m3 (padat)
NxnxTSxFk
Dimana :
Fk = faktor kembang material (padat – lepas)
= 1,20
50 x42,60 0,30 0,30x0,8 x60 x0,15
Q2
2 x 4 x1,75 x1,20
Q2 = 203, 57 m3 (padat)
25
KONSEP
Perhitungan kapasitas produksi track loader ini sama dengan perhitungan kapasitas
produksi wheel loader. Besaran faktor yang dipakai dalam perhitungan produksi dapat
dilihat pada tabel dan faktor pada wheel loader (E15), misalnya :
26
KONSEP
Faktor bucket ini memberikan data isi bucket yang sebenarnya yang berbeda-beda
tergantung pada jenis material yang ditangani
Tabel berikut (tabel 9) menunjukkan kondisi-kondisi penumpahan berdasarkan jenis-jenis
material.
27
KONSEP
Pada wheel loader maupun track loader (dozer shovel) dibedakan adanya 2 cara pengisian :
- V-loading
- Cross loading
Kedua cara pengisian diatas membedakan lamanya waktu siklus standar baik untuk wheel
loader maupun untuk track loader. Waktu siklus standard dapat dipakai untuk jarak
pergerakan loader yang pendek. Sedangkan untuk jarak pergerakan loader yang jauh, maka
waktu siklus loader harus dihitung berdasarkan jarak dan kecepatan loader.
28
KONSEP
Untuk pemilihan kecepatan operasi wheel loader dapat dipakai Tabel kecepatan laju wheel
loader (Tabel 12).
29
KONSEP
Untuk jarak yang jauh maka Cm Loader harus dihitung tersendiri berdasarkan jarak serta
kecepatan laju Loader yang bersangkutan.
D D
Cm Z (menit)
VF VR
Dimana :
D = jarak pemindahan (travel), (meter)
VF = kecepatan waktu ada muatan (meter/menit)
VR = kecepatan waktu kembali setelah penumpahan (meter/menit)
Z = waktu pasti (fixed time), (menit)
Z (waktu pasti), untuk kondisi rata-rata 0,60 – 0,75 menit, terdiri dari :
Waktu mengisi = 0,2 – 0,3 (menit)
Waktu berputar = 0,15 x 2 (menit)
Waktu penumpukan = 0,10 (menit)
30
KONSEP
31
KONSEP
TS = waktu siklus
= 0,45 menit (Tabel 10, kapasitas bucket < 3 m3, kondisi mudah)
b) Wheel Loader dipakai untuk mengambil agregat dari stock pile dan dimuatan ke
dalam Cold Bin AMP
- Jarak dari stock pile ke cold bin = 50 m
D D
Waktu siklus = TS 2 Z
VF VR
Dimana :
D = 50 m
VF = 15 km/jam (Tabel 12, kondisi baik)
15 x1000
m / menit
60
20 x1000
VR 20km / jam
60
Z = 0,75 menit
Dx60 Dx60
TS 2 0,75
15000 20000
50 x60 50 x60
0,75 0,2 0,15 0,75
15000 20000
TS2 = 1,10 (menit)
32
KONSEP
c) Apabila Wheel Loader dipakai untuk pengisian feeder pada mesin pemecah batu
(Stone Crusher), perhitungan kapasitas produksi sama seperti pada pengisian Cold
Bin pada AMP, yang berbeda adalah factor bucket (Fb), dimana disini factor bucket
Fb = 0,75 (kondisi sukar) – lihat Tabel 8.
33
KONSEP
34
KONSEP
35
KONSEP
Tabel 17. Tebal Maksimum (m) Setelah Pemadatan Untuk Berbagai Jenis Alat Pemadat Pada Berbagai Pelaksanaan
Berat Statis Alat Embankment
1 SUB BASE BASE
(Berat Drum Dalam Tanda Kurung) Rock Fill Sand, Gravel Silt Clay
Vibrating Roller ditarik
6 ton 0,75 0,60 0,45 0,25 0,40 0,30
10 ton 1,50 1,00 0,70 0,35 0,60 0,40
15 ton 2,00 1,50 1,00 0,50 0,80 -
6 ton (padfoot) - 0,60 0,45 0,30 0,40 -
10 ton (padfoot) - 1,00 0,70 0,40 0,60 -
1
Hanya untuk alat pemadat khusus untuk keperluan pemadatan batuan
Tanda untuk pemadatan yang paling sesuai
36
KONSEP
Tabel 18. Tebal maksimum hamparan (t) setelah dipadatkan serta kapasitasnya (Q)
untuk alat pemadat kecil. Angka-angka dibawah adalah t (dalam m) /Q
(dalam m3/jam)
Sand and
Jenis Pemadat Berat Statis Rock Fill Silt Clay
Gravel
Vibrating Plate Compactor
50 – 100 kg - 0,15 / 15 - -
100 – 200 kg - 0,20 / 20 - -
400 – 500 kg - 0,35 / 35 0,25 / 25 -
600 – 800 kg 0,50 / 60 0,50 / 60 0,35 / 40 0,25 / 20
Lampiran D - 1
KONSEP
Lampiran D - 2
KONSEP
Lampiran D - 3
KONSEP
Lampiran D - 4
KONSEP
Koefisiensi alat/m3 = E 20 = 1 : Q = 1 : 3
E 20 = 0,3333 (jam)
Lampiran D - 5
KONSEP
Stone Crusher atau unit pemecah batu ada beebrapa jenis. Ada 4 (empat) macam pemecah
batu yang umum dipakai, yaitu :
2. a. Jaw Crusher
2. b. Cone Crusher
2. c. Impact Crusher
2. d. Roll Crusher
Besaran kapasitas produksi Stone Crusher tergantung pada jenis batu yang dipecah serta
besar kecilnya bukaan pengeluaran agregatnya (discharge setting), kecuali pada Impact
Crusher.
Untuk produksi yang kecil (sedikit), biasanya cukup dipasang satu unit crusher saja, namun
untuk produksi yang cukup besar (banyak) misalnya 60 ton per jam atau lebih, maka perlu
dipasang 2 unit Crusher bersamaan dimana agregat yang masih besar hasil dari crusher
pertama dialirkan ke crusher kedua untuk dipecah lagi untuk menjadi agregat yang lebih
kecil yang diperlukan proyek.
a) JAW CRUSHER
Lampiran D - 6
KONSEP
Lampiran D - 7
KONSEP
Grafik – 2
Lampiran D - 8
KONSEP
Grafik – 3
Lampiran D - 9
KONSEP
Lihat pada Grafik 2. Analisa Produk Jaw Crusher, maka untuk Undersize Percentage
70% dan setting 65 mm akan ditemukan grafik garis lengkung (Panah A) yang
melewati titik potong garis datar 65 mm dan garis tegak 70%.
Dengan grafik garis lengkung A ini dicari percentage analisa agregat ukuran
(0 – 6) mm; (6 – 19) mm; (19 – 25) mm; (25 – 65) mm.
35%
Agregat : 25 – 65 mm = (35% - 70%) = 35% = x75 37,5 TPH
70%
6%
19 – 25 mm = (29% - 35%) = 6 % = x75 6,4 TPH
70%
14%
6–9 mm = (15% - 29%) = 14% = x75 15,0 TPH
70%
15%
0–6 mm = (0% - 15%) = 15% = x75 16,1 TPH
70%
Jadi produksi Jaw Crusher per jam adalah seperti diatas, sebagai berikut :
b) CONE CRUSHER
Batu yang dipecah adalah RIVER GRAVEL (Hard Stone), produk ukuran 25 – 65
(mm) dari JAW CRUSHER contoh a).
Cone Crusher dengan kapasitas 40 TPH pada setting 25 (mm) masih dapat
menampung agregat (25 – 65) mmproduksi Jaw Crusher (yaitu sejumlah 37,5 TPH).
2) 6 – 19 mm
3) 19 – 25 mm
dengan memakai saringan (screen) dari Jaw Crusher :
Type of Cavity Lime Stone Ore Diabase Andesite Granite Hard Stone
Fine 75 70 70 70 65 65
Coarse 65 60 60 55 55 55
PT. SUMBER MESIN RAYA, MINYU – GOLDEN STAR
Lihat pada Grafik 3. Analisa Produk Cone Crusher, maka untuk Undersize
Percentage 55% dan setting 25 mm akan ditemukan grafik garis lengkung (Panah B)
yang paling mendekati titik potong garis datar 55% dan garis tegak 25 (mm).
Dengan grafik garis lengkung B ini dicari percentage analisa agregat produksi Cone
Crusher ini ukuran (0 – 6) mm; (6 – 19) mm; (19 – 25) mm.
22%
Agregat : 19 – 25 mm = (36% - 58%) = 22 % = x37,5 14,2 TPH
58%
27%
6 – 19 mm = (9% - 36%) = 27% = x37,5 17,5 TPH
58%
9%
0–6 mm = (0% - 9%) = 9% = x37,5 5,8 TPH
58%
Lampiran D - 11
KONSEP
Jadi produksi Cone Crusher hasil pemecahan agregat (25 - 65) mm dari Jaw Crusher
adalah :
Lampiran D - 12
KONSEP
Q = 4,50 (m3)
Lampiran D - 13
KONSEP
Lampiran D - 14
KONSEP
Lampiran D - 15
KONSEP
E 25. TAMPER
Koefisiensi alat/m3 = E 25 = 1 : Q = 1 : 20
E 25 = 0,0500 (jam)
Lampiran D - 16
KONSEP
Lampiran D - 17
KONSEP
Lampiran D - 18
KONSEP
Lampiran D - 19
KONSEP
Lampiran D - 20
KONSEP
Lampiran D - 21
KONSEP
Lampiran D - 22
KONSEP
Lampiran D - 23
KONSEP
Lampiran D - 24
KONSEP
Lampiran D - 25
KONSEP
Lampiran D - 26
KONSEP
Lampiran D - 27
KONSEP
Lampiran D - 28
KONSEP
Kapasitas produksi :
- Untuk Re-imforced concrete = 122 – 229 m3/8 jam
(Ref. CATERPILLAR PERFORMANCE HANDBOOK, Edition 34, October
2003, hal. 17-10)
Lampiran D - 29
KONSEP
Lampiran D - 30
KONSEP
Lampiran D - 31
KONSEP
Fungsi : untuk memproduksi kembali campuran aspal dalam keadaan panas (hot
recycling) dari material hasil pengupasan / penggalian lapisan permukaan
perkerasan jalan aspal lama. Permukaan perkerasan jalan yang lama dipanaskan
terlebih dulu dengan memakai alat pemanas, yaitu panel pemanas, kemudian
proses recycling berjalan diawali pengupasan lapisan permukaan perkeraasn
aspal yang lama.
Lampiran D - 32
KONSEP
Catatan : Kapasitas produksi ini baru dari hasil berdasarkan jumlah material galian
(kupasan) permukaan lama. Jadi kapasitas produksi yang sebenarnya harus
ditambah dengan jumlah material baru yang ditambahkan (dari penampungan
hopper).
Lampiran D - 33
KONSEP
Q = v x b x 1000 x t
= 2,00 x 3,50 x 0,83 x 1000 x 0,015
Q = 87,15 (m3)
Lampiran D - 34
KONSEP
Catatan I :
- Apabila pemakaian aspal per m2 = 0,8 liter, maka dibutuhkan aspal per jam =
Q2 x 0,8 = 8715 x 0,8 liter = 6972 liter/jam
- Kapasitas pompa aspal = pa = 100 liter/menit atau pa = 100 x 60 = 6000 liter/jam
Jadi apabila pemakaian aspal per m2 sudah diketahui, maka perhitungan kapasitas produksi
(luas penyemprotan) per jam (= Q3) adalah sebagai berikut :
pax60
Q3 , dimana ℓt = kebutuhan aspal/m2
t
100 x60
Q3 7500 (m2)
0,8
Koefisiensi alat/m2 = E 41 = 1 : Q3 = 1 : 7500
E 41 = 0,0001 (jam)
Catatan II :
- Dengan mengetahui hasil Q3 (catatan I), maka kecepatan penghamparan dapat dihitung
Lampiran D - 35
KONSEP
sebagai berikut :
Q3 = v x b x Fa x 1000
75000 = v x 3,5 x 0,83 x 1000
7500
v km/jam
3,5 x0,83x1000
v = 2,58 km/jam
Lampiran D - 36
KONSEP
Lampiran D - 37
KONSEP
Lampiran D - 38
KONSEP
Lampiran D - 39
KONSEP
Q = 100 x 0,80 x 60
= 4800 (liter)
Lampiran D - 40
KONSEP
Contoh alat :
Lampiran D - 41
KONSEP
Lampiran D - 42
KONSEP
Lampiran D - 43
KONSEP
T1 = waktu pengisian (diisi Concrete Pan Mixer, E 43, dengan Q1 = 9,0 m3/jam)
vx60 5 x60
T1 33,3 menit
Q1 9,0
Lx60
T2 , dimana L = jarak tempuh = 8,7 km
VF
VF = kecepatan tempuh = 20 km/jam
8,7 x60
T2 26,10 menit
20
Lx60
T4 , dimana VR = kecepatan kembali = 30 km/jam
VR
8,7 x60
T4 17,40 menit
30
T3 = waktu penumpahan = 4 menit (asumsi)
T5 = waktu menunggu = 5 menit (asumsi)
TS = T1 + T2 + T3 + T4 + T5
= 33,3 + 26,10 + 4,00 + 17,40 + 5,00
Lampiran D - 44
KONSEP
= 85,8 (menit)
Lampiran D - 45
KONSEP
Lampiran D - 46