Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS

(PPOK)

Oleh:

Oleh:

Ni Komang Sindy Octaviana Dewi


(193213030)
A13-A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.D
DENGAN DIAGNOSA PPOK
DI RUANG BLIBIS RSUD WANGAYA
TANGGAL 7 JANUARI – 9 JANUARI 2021

KASUS.
Seorang laki-laki berusia 65 tahun berpendidikan SD,status sudah menikah,pekerjaan
penjahit baju,agama hindu,alamat denpasar.pasien datang ke rumah sakit dengan
diagnose PPOK.keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh sesak dan batuk sudah
dari 2 bulan yang lalu dan dahak susah untuk dikeluarkan.pasien sudah berobat ke
dokter umum tetapi kondisinya belum membaik.pasien memang memiliki riwayat
hipertensi sejak 10 tahun yang lalu,pasien kadang minum obat HT kadang tidak,riwayat
dm(-),jantung(-),alergi(-),kopi dan rokok(-).pada pemeriksaaan di temukan ronchi di
seluruh lapang paru.terdapat nafas cuping hidung,TD:130/80 mmHg, nadi:100x /menit ,
RR:30x/menit.hasil pemeriksaan AGD diketahui pH:7.20,PCO2:50
mmHg,HCO3-:24,PaO2:85 mmHg,Terapi yang diberikan
Nama obat Dosis Rute

Infus NaCl 0,9% 20tpm Intravena

Omeprazole 2x40 mg Injeksi Intravena

Methylprednisoslone 2x62,5 mg Injeksi intravena

Ventolin nebulizer 3x2,5 mg Dihirup

Oksigen 3ltr/menit

Aktivitas pasien dibantu,keluhan lainnya keluarga pasien mengatakan nafsu makan


pasien berkurang karena batuknya.
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : TN.D
Umur : 65 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Penjahit baju
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Denpasar
Tanggal Masuk : 6 Januari 2021
Tanggal Pengkajian : 7 Januari 2021
No. Register : 03.27.44
Diagnosa Medis : PPOK

Identitas Penanggung Jawab


Nama : NY. A
Umur : 61 tahun
Hub. Dengan Klien : Istri
Pekerjaan : IRT
Alamat : Denpasar

2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk sudah 2 bulan yang lalu dan dahak
susah untuk di keluarkan.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan sesak nafas dan batuk sudah 2 bulan yang lalu dan dahak
susah untuk di keluarkan.Setelah dilkukan pemeriksaan ditemukan ronchi
diseluruh lapang paru. Terdapat nafas cuping hidung,TD:130/80mmHg,nadi:
100x/menit,RR: 30x/menit.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 thn yang lalu dengan hasil AGD
pH:7.20, PCO2 : 50 mmHg, HCO3 : 24, PaO2 : 85mmHg.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien adalah anak kedua, saat ini sudah menikah dan mempunyai 1 anak.orang
yang tinggal satu rumah adalah pasien,istri dan anaknya.pasien mengatakan
tidak ada anggota keluarga yang menderita penyaakit yang sama,tidak ada
penyakit keturunan dan menular.
Genogram :

Keterangan:

Laki-laki meninggal Hubungan keluarga

Laki-laki K = Pasien

Perempuan meninggal keluarga tinggal 1 rumah

Perempuan

5) Riwayat Sosiokultural
1. Pendekatakan Interpersonal
Pasien mengatakan biasa melakukan konseling dengan orang lain,keluarga
ataupun dokter.
2. Identifikasi Budaya
Pasien tinggal di wilayah dengan budaya yang menjung-jung tinggi nilai
kebudayaan dan sopan santun.
3. Identifikasi Latar Belakang Sosial
Tidak ada masalah dengan kehidupan sosial pasien semua baik-baik saja
dengan ekonomi pasien yang cukup.
4. Identifikasi Cara Bersosialisasi
Pasien mengatakan caranya bersosialisasi dengan keluarga atau masyarakat
setempat sudah baik.
5. Pengkajian Riwayat Kehidupan Bersosial
Tidak ada masalah pada riwayat kehidupan bersosial pasien pada masa
lampau
6. Pengkajian Budaya
Pasien memiliki kepribadian yang baik dan giat dalam pekerjaannya

3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk sudah 2 bulan yang lalu dan dahak
susah untuk di keluarkan.

b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien mengatakan makan seperti biasa 3x sehari dengan
nasi dan lauk lengkap ,minum air yang cukup 8 gelas perhari serta
makan buah.

 Saat sakit :
Saat sakit pasien mangatakan makan seperti biasa 3x sehari dengan
menu makanan yang diberikan di rumah sakit, minum air 8 gelas
perhari.
c. Pola Eleminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit, BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak
berbentuk berwarna kuning
 Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit, BAB sedikit sulit 1x sehari dengan konsisten
silembek berwarna kuning.
2) BAK
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAK 6-8x perhari dengan warna sedikit kekuningan
tidak berbau
 Saat sakit :
Pasien mengatakan BAK 6-8x perhari dengan warna sedikit kekuningan
tidak berbau
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1. Aktivitas

Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Berpindah √

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
2. Latihan
 Sebelum sakit

Sebelum sakit pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas dan


kegiatan di rumah dengan mandiri.
 Saat sakit
Saat sakit pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas seperti
biasa karena masih dirawat di rumah sakit

e. Pola koqnitif dan Persepsi


Pasien mengatakan sebelum dan saat sakit mampu berkomunikasi dengan
baik, suara jelas tidak mengalami gangguan panca indra

f. Pola Persepsi-Konsep diri


Citra Diri: Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan dirinya dan percaya
diri meskipun dirawat di RS.
Ideal Diri: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang
Harga Diri: Pasien mengatakan tidak malu dengan kondisinya saat ini.
Peran Diri: Pasien mengatakan suami bagi istrinya dan ayah bagi anak-
anaknya,saat sakit pasien merasakan adanya perubahan peran
pada dirinya karena masih dirawat di RS.
Identitas Diri: Pasien dapat mengenali dirinya bahwa dia adalah seorang laki-
laki berusia 65 tahun.
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit:

Pasien mengatakan sebelum sakit dapat tidur dengan nyenyak dan


normal 7-8 jam per hari

 Saat sakit:

Pasien mengatakan saat sakit tidur pasien terganggu karena kondisi


lingkungan rumah sakit dan sesak yang dirasakan ,pasien dapat tidur
5- 6 jam per hari.

h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan memiliki hubungan baik dengan keluarga, dan masyarakat
dikarenakan keluarga yang menunggu selalu bergantian dan banyak pula
tetangga yang menjenguk pasien.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan pola seksual reproduksinya tidak memiliki masalah

Saat sakit :
Tidak terdapat kelainan pada organ reproduksinya, pasien memiliki 1 orang
anak
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan tidak cemas karena pasien menganggap sakitnya adalah
ujian dari tuhan dan ketika pasien merasa cemas serta ada masalah pasien
selalu menceritakannya dengan keluarganya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama Hindu dan selalu berdoa untuk kesembuhannya

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Komposmetis
Tingkat kesadaran :komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS: verbal: 6 Psikomotor: 5 Mata :4
b. Tanda Vital
Tanda-tandaVital :Nadi = 100x/menit, Suhu = 37’c , TD =130/80mmHg,RR =
30x/menit
c. Kepala
I: Dapat ditemukan, bentuk kepala pasien tamak simetris,persebaran rambut
merata,tidak adanya luka atau kebiruan pada kepala psien,rambut pasien
berwarna hitam, pertumbuhan rambut baik.

P: Dapat ditemukan, tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan pada kepala, tidak
ada nyeri tekan.

d. Mata
I: Bentuk mata bagus, simetris dan kojungtiva anemis.
P: Tidak ada nyeri tekan
e. Hidung
I: Bentuk hidung semetris, tidak ada cairan atau kotoran
P: Tidak ada nyeri tekan
f. Telinga
I: Bentuk telinga simteris dan bersih tidak ada kotoran maupun lesi dan tidak
ada kebiruan di belakang telinga.
P: Tidak ada nyeri tekan
g. Mulut
I: Bentuk bibir simetris tidak ada lesi
P: Tidak ada nyeri tekan
h. Leher
I: Dapat ditemukan, leher simetris kanan dan kiri ,tidak ada jejas maupun luka

P:Dapat ditemukan, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran


kelenjar tiroid.

i. Dada dan Punggung


 Paru

I : Bentuk dada simentris tidak ada lesi, tidak adanya edema

P: Terdapat ronchi tidak ada nyeri tekan

 Jantung

I: Dapat ditemukan, ictus cordic tidak nampak

P: Dapat ditemukan, ictus cordic kuat angkat

P: Dapat ditemukan, ICS 4&5 sinistra terdengar suara dellnes

A: Dapat ditemukan, ICS 5&6 mid clavicula suara normal S1+S2 tunggal
regular

 Payudara dan ketiak

I: Terdapat rambut pada ketiak, tidak terdapat luka maupun lesi

P: Tidak terdapat nyeri tekan, maupun benjolan.


j. Abdomen
I: Dapat ditemukan, dinding perut cekung dari dada, tidak ada lesi

A: Dapat ditemukan, terdengar bising usus dan peristaltik usus 15x/menit,

P: Dapat ditemukan,terdengar suara tympani

P: Dapat ditemukan, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada penumpukan cairan

k. Ekstremitas
Atas
I: Dapat ditemukan, tidak terdapat jejas maupun luka pada tangan pasien,
terpasang infuse ditangan kanan.
P: Dapat ditemukan, Tidak terdapat nyeri tekan maupun benjolan pada tangan,
akral teraba hangat.
Bawah
I : Bentuk tidak simetris kanan dan kiri, persebaran bulu merata, tidak terdapat
edema pada kaki
P : Tidak Ada nyeri tekan

l. Genetalia
I: Dapat ditemukan, tidak terdapat luka, tidak terdapat pembesaran skrotum,
terpasang DC

P: Dapat ditemukan, tidak terdapat nyeri tekan

m. Anus
I: Anus tampak bersih tidak adalesi
P: Tidak ada Nyeri tekan pada area anus.
5. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik) :
Table 3.4 Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Jenis Hasil ( Satuan) Normal
Pemeriksaan Pemeriksaan
kamis, 07-01- 2021 WBC 3.2 K/UL 4-10 ribu q/dl
Lym 27.3% 20-40 %
Mid 1.5 K/UL 1-10%
GRA 64.2 % 40-80%
RBC 5,32 M/UL 4,5-5,0 g/c
HGB 16,9 g/dl 14-16 q /dl
HCT 47.2 % 40-48 %
MCV 88.8 ft 80-99 ft
MCH 30.1 pg 26,5 – 33,5 pg
MCHC 33,9 g/dl 32,9 – 36,0 %
PLT 232 K/UL 150-450 rim/mm3

Table 3.5 Pemeriksaan Radiologi


Hari/Tanggal Jenis Pemeriksaan Kesan/Interpretasi
Kamis ,07-01-2021 EKG Intervention sinus
tachicardi R/S Invansion
area vetneem Vs and V6
Abnormal EKG.

Kamis ,07-01-2021 Rontgen Thorax Pa View Bronchitis Pleural


Reaction bilateral Besar
cor normal Trachea dan
medistinum di tenggah
Tak tampak penebalan
hilus Sistema tulang tak
tampak kelainan.

6. DATA TAMBAHAN
1. Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa medis :
Nama obat Dosis Rute

Infus NaCl 0,9% 20tpm Intravena

Omeprazole 2x40 mg Injeksi Intravena

Methylprednisoslone 2x62,5 mg Injeksi intravena

Ventolin nebulizer 3x2,5 mg Dihirup


Oksigen 3ltr/menit

B. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah Kolaboratif /


Keperawatan
DS: Keluarga pasien Pencetus (Asthma, Bronkhitis
Kronis, Emfisema).
mengatakan
mengeluh pasien Gg. Pertukaran gas
PPOK
sesak nafas
- Pasien mengeluh
Perubahan Anatomis Parenkim
batuk sudah dari 2
Paru
bulan yang lalu

- Pasien mengeluh Pembesaran Alvioli


dahak susah untuk di
keluarkan. Hiperatropi kelenjer mukosa

Penyembitan saluran udara


DO: Pasien tampak sesak secara periodik
- Pasien tampak gelisah
Gg. Pertukaran gas
- Nadi 100x/menit

- RR: 30x/menit

DS: Pasien mengatakan


Ekspansi paru menurun
sering merasa sesak
saat beraktivitas
Kompensasi tubuh / memenuhi
- Pasien kebutuhan O2 dengan
mengatakan lemas meningkatkan frekuensi
pernapasan Intoleransi aktivitas
- Pasien
mengatakan tidak
nafsu makan
Kontraksi otot pernapasan
karena batuk penggunaan energy untuk
pernapasan meningkat
DO: Pasien tampak batuk
- Pasien tampak Intoleransi aktivitas
sesak,

- Terdapat ronchi di
seluruh lapang paru.

- Terdapat nafas
cuping hidung

DS: Pasien mengeluh


Rokok dan Polusi
sesak nafas
- Pasien mengeluh
Inflamasi
dahak susah di
keluarkan. Bersihan jalan napas
Sputum meningkat tidak efektif
- Pasien mengeluh
batuk selama 2 bulan Batuk

DO: TD : 130/80 mmHg


Bersihan jalan napas tidak
Nadi : 100x/menit efektif
RR: 30x/menit
- Terpasang infus
Naci 0,9

Tabel Daftar Masalah Kolaboratif / Diagnosa Keperawatan


NO TANGGAL / JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL, JAM
DITEMUKAN LENYAP /
TERATASI
1. Gangguang pertukaran gas
berhubungan dengan ketidak
seimbangan ventilasi-perfusi di
tandai dengan frekuensi nafas
pasien 30x/menit

2.
Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen di
tandai dengan pasien tampak batuk
dan sesak, terdapat ronchi di
seluruh lapang paru.terdapat nafas
cuping hidung.

3. Bersihan jalan nafas berhubungan


dengan sekresi yang tertahan yang
di tandai dengan batuk tidak
efektif,tidak mampu batuk sputum
berlebih dipsnu ,gelisah sianosis
frekuensi nafas berubah dan pola
nafas berubah.

C. PERENCANAAN

NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Gangguan Setelah dilakukan 1. 1.
Pertukaran gas asuhanke perawatan kesadaran/perubah mengetahui
selama 3 x 24 jam, an mental pasien. tingkat
diharapkan respon 2. Lakukan tindakan kesadaraan atau
ventilasi mekanik : untuk memperbaiki perubahan metal
dewasa kembali atau psien
normal, dengan mempertahankan 2.
Kriteria hasil : jalan nafas. lengket atau
1. Tingkat 3. Ajarkan pasien kolaps
pernafasan pasien untuk mengatur menurunkan
normal posisi kepala di jumlah alveoli
2. Kegelisahan tempat tidur sesuai yang berfungsi
pasien berkurang kebutuhan atau secara negative
3. Saturasi oksigen toleransi aktivitas mempengaruhi
pasien normal 4. K pertukaran gas
olaborasi dengan 3. Meningkatkan
dokter dalam ekspansi dada
memberikan maksimal,
oksigen dengan membuat
metode yang tepat mudah
bernafas, yang
meningkatkan
kenyamanan
fisiologi atau
psikologi
4. Memaksimalka
n sediaan
oksigen untuk
pertukaran gas.

2. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Evaluasi respon 1. Menetapakan


Aktivitas
asuhan keperawatan pasien terhadap kemampuan
selama 3 x 24 jam, aktivitas. atau kebutuhan
diharapkan toleransi 2. Berikan pasien dan
terhadap aktivitas lingkungan yang memudahkan
pasien dapat nyaman dan rendah pasien
meningkat, dengan stimulus. beraktifitas.
Kriteria hasil : 3. Jelaskan 2. Menurunkan
1. Saturasi oksigen pentingnya stres dan
ketika beraktivitas istirahat dalam rangsangan
kembali normal rencana berlebihan,
2. Frekuensi pengobatan dan meningkatakan
pernafasan ketika perlunya istirahat.
beraktivitas keseimbangan 3. Tirah baring di
kembali normal aktivitas dan pertahankan
3. Kemudahan istirahat. selama fase
bernafas ketika 4. Kolaborasi dengan akut untuk
beraktivitas pasien dalam menurunkan
memilih posisi kebutuha
yang nyaman metabolik,
untuk istirahat dan menghemat
tidur energy untuk
penyembuhan
4. Agar pasien
merasa nyaman
dengan
posisinya bisa
di berikan
posisi semi
powler

3. Bersihan jalan Setelah dilakukan Manejemen jalan 1. Untuk


nafas tidak asuhan keperawatan nafas mengetahui
efektif selama 3x24 jam 1. Monitor suara suara nafas
diharapkan masalah nafas pasien pasien
teratasi dengan
2. Berikan 2. Agar pasien
kreteria hasil:
bantuan mudah bernafas
1. Frekuensi
pernafasan oksigen dengan bantuan
normal 16- dengan nasal oksigen
22 /menit kanul 3-5 liter
3. Agar pasien
permenit
2. Kemampuan bisa
mengeluarkan 3. Memotifasi mengelurkan
sekret dengan pasien untuk sekretnya
cara batuk mengeluarkan dengan cara
efektif sekret dengan menggunakan
cara batuk metode batuk
3. Suara nafas
efektif efektif.
vesikuler
4. Berikan terapi 4. Agar pasien
4. Penggunaan
nebulizer tidak sesak dan
otot bantu
dahak pasien
nafas
bisa mencair
berkurang
dan bisa di
keluarkan

D. IMPLEMENTASI

Hari/ Tgl/Jam No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd


1. Mengkaji tingkat Ds :
1.
kesadaran/perubahan Do:Pasien tampak
mental gelisah karena
2. Melakukan tindakan memikirkan
untuk memperbaiki kondisi
atau mempertahankan penyakitnya
jalan nafas.
3. Mengajarkan pasien
untuk mengatur Ds :
posisi kepala di Do:Pasien tampak
tempat tidur sesuai mulai mampu
kebutuhan atau bernafas
toleransi aktivitas dengan baik
4. Mengkolaborasi
dengan dokter dalam Ds: Pasien
memberikan oksigen mengatakan
dengan metode yang nyaman
tepat dengan posisi
setengah
duduk
Do:Pasien tampak
nyaman
dengan posisi
semi fowler

Ds :
Do:Pasien
tampak
menggunakan
Sungkup
Oksigen.

2. 1. Ds :
pasien terhadap Do:Pasien tampak
aktivitas. melakukan
2. aktivitas
lingkungan yang sesuai
nyaman dan rendah kebutuhan
stimulus. Ds :
3. Do:Pasien tampak
pentingnya istirahat nyaman
dalam rencana dengan
pengobatan dan lingkungan
perlunya yang tenang
keseimbangan dan keluarga
aktivitas dan istirahat. pasien
4. antusias
dengan pasien dalam mengikuti
memilih posisi yang instruksi yang
nyaman untuk diberikan.
istirahat dan tidur.
Ds:Pasien
mengatakan
akan lebih
banyak
beristirahat
dibandingkan
beraktivitas
Do:Pasien tampak
antusias
mengikuti
instruksi yang
diberikan
oleh perawat

Ds :
Do:Pasien tampak
nyaman
setelah
diberikan
pengaturan
posisi

DS: -
3. 1. Memonitor suara DO : Pernafasan
nafas pasien pasien tampak
membaik
DS:-
DO: Pasien
tampak bisa
2. Memberikan
bernafas dengan
bantuan oksigen biasa setelah
diberikan bantuan
dengan nasal
oksigen.
kanul 3-5 liter
permenit
DO: Pasien
mengatakan mau
3. Memotifasi melakukan batuk
pasien untuk efektif
DS: Pasien
mengeluarkan tampak mengikuti
sekret dengan intruksi dari
perawat mengenai
cara batuk efektif batuk efektif

DS:-
DO: Pasien
4. Memberikan tampak tenang
saat diberikan
terapi nebulizer terapi nebulizer.

E. EVALUASI

No Hari/Tgl No Dx Evaluasi TTd

1 1 S : pasien mengatakan
pernafasannya sudah kembali
normal dan tidak merasakan
sesak
O : pernafasan pasien tampak
kembali normal (RR : 24x/mnt)
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien

2 2 S : pasien mengatakan mampu


melakukan aktivitas seperti
biasa tanpa mengalami sesak,
dan pasien mengatakan
mampu beristirahat dengan
tenang, pasien mengatakan
batuk dan sesaknya sudah
sembuh.
O : pasien tampak nyaman dengan
lingkungan yang tenang,
pasien tampak tidak batuk dan
sesak, tidak terdapat ronchi di
seluruh lapang paru.terdapat
nafas cuping hidung.
A: masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien
3 3 S : Pasien mengatakan sudah bisa
batuk efektif , pasien
mengatakan dahaknya sudah
bisa keluar
O : Pasien tampak sudah bisa
batuk efektif suara nafas
pasien normal
A: masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai