Anda di halaman 1dari 20

Laporan Teknik Kendali Digital

LCD dan Servo

Oleh

KELOMPOK 6

Muh. Gunawan Syam 1729041007

Aulia Nurul Iftitah 1729041048

Tawang Wulan 1729041074

Sasmita 1729042113

Dosen Pengampu

Muh. Akbar, S.Pd., M.Pd

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro


Prodi Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
2019
A. Pendahuluan
1. Pengertian Arduino Uno R3
Arduino adalah sebuah kit elektronik open source yang dirancang khusus
untuk memudahkan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam
menciptakan objek atau mengembangkan perangkat elektronik yang dapat
berinteraksi dengan bermacam-macam sensor dan pengendali.

Arduino UNO merupakan sebuah board mikrokontroler yang dikontrol penuh


oleh ATmega328. Seperti yang ditunjukan pada gambar 1 dibawah, Arduino UNO
mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB,
sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO
memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau
mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk
memulainya.

Gambar 1.1 Arduino Uno R3

2. Fungsi dan Kegunaan Arduino


Arduino yang dikontrol penuh oleh mikrokontroler ATmega328, banyak hal
yang bisa dilakukan itu semua tergantung kreatifitas anda. Arduino dapat
disambungkan dan mengontrol led, beberapa led, bahkan banyak led, motor DC,
relay, servo, modul dan sensor-sensor, serta banyak lagi komponen lainnya. Platform
Arduino sudah sangat populer sekarang ini, sehingga tidak akan kesulitan untuk
memperoleh informasi, tutorial dan berbagai eksperimen yang menarik yang tersedia
banyak di internet. Dengan Arduino, dunia hardware bisa bekerja sama dengan dunia
software. Anda bisa mengontrol hardware dari software, dan hardware bisa
memberikan data kepada software. Semuanya bisa dilakukan dengan relatif mudah,
murah, dan menyenangkan.

3. IDE Arduino
IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah perangkat lunak
yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari
menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji coba secara
terminal serial.

Gambar 1.2 Tampilan Awal IDE Arduino

a. Icon menu verify yang bergambar ceklis berfungsi untuk mengecek program
yang ditulis apakah ada yang salah atau error.
b. Icon menu upload yang bergambar panah ke arah kanan berfungsi untuk memuat
atau transfer program yang dibuat di software arduino ke hardware arduino.
c. Icon menu New yang bergambar sehelai kertas berfungsi untuk membuat
halaman baru dalam pemrograman.
d. Icon menu Open yang bergambar panah ke arah atas berfungsi untuk membuka
program yang disimpan atau membuka program yang sudah dibuat dari pabrikan
software arduino.

4. LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

5. LCD
Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi
sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal
Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi
CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan
cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari
back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam
bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang
berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).
Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori
dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :
a. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat
karakter yang akan ditampilkan berada.
b. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori
untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat
diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
c. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter
dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD
(Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya
sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam
CGROM.
Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler
ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau
tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat
pembacaan data.
b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke
DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut ke
DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal
Display) diantaranya adalah :
a. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan
menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data
dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis
data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang
masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data,
sedangkan high baca data.
d. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
e. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini
dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke
ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.
Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat
digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan
Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).

6. Servo
Motor servo adalah jenis motor DC dengan sistem umpan balik tertutup yang
terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol, dan juga
potensiometer. Jadi motor servo sebenarnya tak berdiri sendiri, melainkan didukung
oleh komponen-komponen lain yang berada dalam satu paket. Sedangkan fungsi
potensiometer dalam motor servo adalah untuk menentukan batas sudut dari putaran
servo. Sementara sudut sumbu motor servo dapat diatur berdasarkan lebar pulsa yang
dikirim melalui kaki sinyal dari kabel servo itu sendiri. Oleh karena itu motor servo
dapat berputer searah dan berlawanan arah jarum jam.

Motor servo dapat menampilkan gerakan 0 derajat, 90 derajat, 180 derajat,


hingga 360 derajat. Tak heran jika motor ini banyak diaplikasikan untuk penggerak
kaki dan juga lengan robot. Selain itu motor servo juga memiliki torsi yang besar
sehingga mampu menopang beban cukup berat. Berikut bagian-bagian dari motor
servo.

Fungsi motor servo sangat beragam mulai dari penggerak lengan robot, kaki
robot, dan masih banyak lagi yang lain. Motor servo juga kerap diaplikasikan untuk
keperluan industri karena memiliki beberapa kelebihan. Namun motor servo juga
punya beberapa kekurangan

Prinsip kerja dari motor servo tak jauh berbeda dibanding dengan motor DC
yang lain. Hanya saja motor ini dapat bekerja searah maupun berlawanan jarum jam.
Derajat putaran dari motor servo juga dapat dikontrol dengan mengatur pulsa yang
masuk ke dalam motor tersebut.

Motor servo akan bekerja dengan baik bila pin kontrolnya diberikan sinyal
PWM dengan frekwensi 50 Hz. Frekwensi tersebut dapat diperoleh ketika kondisi
Ton duty cycle berada di angka 1,5 ms. Dalam posisi tersebut rotor dari motor
berhenti tepat di tengah-tengah alias sudut nor derajat atau netral.

Pada saat kondisi Ton duty cycle kurang dari angka 1,5 ms, maka rotor akan
berputar berlawanan arah jarum jam. Sebaliknya pada saat kondisi Ton duty cycle
lebih dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam. Berikut gambar
atau skema pulsa kendali motor servo.
Motor servo dibagi menjadi beberapa jenis atau macam. yang pertama adalah
motor servo standar 180 derajat, dan yang kedua adalah motor servo continous.
Berikut perbedaan antara motor servo standar 180 derajat dan motor servo continous.

a. Motor Servo Standar 180 Derajat

Motor servo standar 180 derajat adalah jenis motor servo yang dapat berputar
searah maupun berlawanan arah jarum jam. Akan tetapi seperti namanya, sudut
defleksinya hanya mencapai 180 derajat, dengan perhitungan masing-masing sudut
90 derajat, kanan – tengah – dan kiri.

b. Motor Servo Continous

Motor servo continous adalah jenis motor servo yang dapat berputar searah
maupun berlawanan arah jarum jam. Yang membedakan dengan motor servo standar
180 derajat adalah sudut defleksi putarannya. Motor servo continous tidak memiliki
sudut defleksi putaran alias dapat berputar secara kontinyu.

7. Anoda dan Katoda


a. Anoda
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain,
pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus
listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada proses
elektrokimia, baik sel galvanik (baterai) maupun sel elektrolisis, anoda mengalami
oksidasi.
Perlu diperhatikan bahwa tidak selalu anion (ion yang bermuatan negatif)
bergerak menuju anoda, ataupun tidak selalu kation (ion bermuatan positif) akan
bergerak menjauhi anoda. Pergerakan anion maupun kation menuju atau menjauh dari
anoda tergantung dari jenis sel elektrokimianya.
Pada sel galvanik atau pembangkit listrik (baterai), anoda adalah kutub
negatif. Elektroda akan melepaskan elektron menuju ke sirkuit dan karenanya arus
listrik mengalir ke dalam elektroda ini dan menjadikannya anoda dan berkutub
negatif. Dalam sel galvanik, reaksi oksidasi terjadi secara spontan. Karena terus
menerus melepaskan elektron anoda cenderung menjadi bermuatan positif dan
menarik anion dari larutan (elektrolit) serta menjauhkan kation. Dalam contoh
gambar diagram anoda seng (Zn) di kanan, anion adalah SO4-2, kation adalah Zn2+
dan ZnSO4 elektrolit. Pada sel elektrolisis, anoda adalah elektroda positif. Arus listrik
dari kutub positif sumber tegangan listrik luar (GGL) dialirkan ke elektroda sehingga
memaksa elektroda teroksidasi dan melepaskan elektron.
b. Katoda
Kebalikan dari anoda, katoda adalah elektroda dalam sel elaktrokimia yang
terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (Baterai
Karbon-Seng), yang menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus
baterai. Sedangkan, pada baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan
dioksida (MnO2).
Definisi katoda. Katoda berasal dari bahasa Yunani yaitu hodos yang brearti
jalan. Katoda merupakan elektroda negatif. Kutub negatif. Dalam elektrolis, katoda
merupakan elektroda dengan potensial negatif terhadap anoda. Dalamm berbagai
sistem elektrik, misalnya tabung lucutan dan piranti elektrik padat, katoda adalah
ujung akhir electron masuk dalam sistem.
Katoda merupakan kutub negatif dari sel elektroli. Pada baterai biasa (Baterai
Karbon-Seng), yang menjadi kutub katoda biasanya adalah logamseng, yang juga
sering menjadi pembungkus dari kotak baterai tersebut. Sedangkan, pada
bateraialkalin, yang menjadi katoda adalah logam mangan dioksida (MnO2).

B. Alat dan Bahan

Arduino Uno dan Cable LCD


16 buah Jumper
Male-Male

Servo Breadbord 400 Point 1 buah Potensio 10Ω

 Laptop Lenovo V130 -14IKB HEID intel core i3


 Aplikasi IDE Arduino 1.8.8
 Modul Belajar Arduino Untuk Pemula
 1 Resistor 330 Ω

C. Skematik
1. Rangkaian Arduino dengan Menggunakan LCD
Gambar 3.1 Skematik Rangkaian LCD
2. Rangkaian Arduino dengan Menggunakan Servo

Gambar 3.2 Skematik Rangkaian Servo

D. Sintaks
1. LCD yang Tulisannya Diam
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);

void setup() {
lcd.begin(16, 2);
}

void loop() {
lcd.setCursor(1, 0);
lcd.print("Kelompok 6");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Aul, Mita, Tw");
}
2. LCD yang Tulisannya Bergerak
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);

void setup() {
lcd.begin(16, 2);
}

void loop() {
int i;
lcd.setCursor(1, 0);
lcd.print("Kelompok 6");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Aul, Mita, Tw");
for (i=0; i < 16; i++)
{
lcd.scrollDisplayRight();
delay(250);
}
}

3. Servo yang Bergerak Sendiri


#include <Servo.h>
Servo myservo;
int pos = 00;

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
myservo.attach(3);
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
for(pos = 00; pos < 180; pos +=1){
myservo.write(pos);
delay (15);
}
for (pos = 180; pos >=1; pos -=1){
myservo.write(pos);
delay(15);
}
}

4. Servo yang Bergerak ketika diinput

#include <Servo.h>
Servo myservo;
int pos = 00;
int val;

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);
myservo.attach(3);
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
if (Serial.available()) {
val = Serial.read();
if (val == 'a')
{
myservo.write(90);
delay (20);
}
if (val == 'b')
{
myservo.write(180);
delay(20);
}
if (val == 'c')
{
myservo.write(pos);
delay(20);
}
}}

E. Output
1. Tampilan LCD Menyala yang Tulisannya Diam

Layar LCD Menampilkan Tulisannya Diam

2. Tampilan LCD yang Tulisannya Bergerak (Running Text)


Lay LCD Menampilkan Tulisannya Berjalan dari Arah Kiri

3. Tampilan Servo yang Bergerak Sendiri

Servo yang berputar berlawanan arah jarum jam sebesar 180⁰


Servo yang berputar searah jarum jam sebesar 180⁰

4. Tampilan Servo Bergerak ketika diinput

Ketika a diinput, maka servo akan bergerak sebesar 90⁰


Ketika c diinput, maka servo akan kembali ke posisi semula

Ketika b diinput, maka servo akan bergerak sebesar 180⁰


F. Analisis

Pada praktikum keempat ini kami melakukan percobaan dengan


menggunakan LCD dan Servo. Pada percobaan pertama ini kami melakukan
percobaan untuk menampilkan tulisan pada LCD baik diam maupun berjalan.
Sedangkan menggunakan servo kami melakukan percobaan dengan menggerakkan
servo ketika diinput maupun tidak. Pertama yang dilakukan adalah menyambungkan
Arduino dengan breadboard yang sudah terpasang resistor dan LED ke laptop yang
sudah terinstal IDE, setelah itu mengatur Tools IDE dengan Board Arduino/Genuino
Uno dan Port COM3.

Pada percobaan 1 dan 2 LCD menggunakan script yang hampir sama, dengan
perbedaan yang terletak pada perintah for (i=0; i < 16; i++)
{ lcd.scrollDisplayRight();. Sebelum memulai yang harus dilakukan adalah
mendeklarasikan LCD sesuai dengan penempatan digital input/output. Kemudian
pada Void Setup untuk menulis tipe LCD, yang dimana LCD kami bertipe 16x2 (ada
16 balok yang terdiri dari 2 baris). Pada Void Loop, disini kami menuliskan sintak
untuk menuliskan kata yang akan ditampilkan pada LCD. Adapun lcd.setCursor
untuk menunjukkan baris keberapa tulisan tersebut ditampilkan, sedangkan lcd.print
yang akan menampilkan tulisan pada LCD.

Pada percobaan 3 dan 4 Servo hampir menggunakan script yang sama, dimana
letak perbedaannya pada percobaan 3 menggunakan perintah for, sedangkan
percobaan 4 menggunakan perintah if. Pada percobaan 3, pada perintah for telah
dituliskan angka 180 yang bertujuan untuk memutar servo sebesar 180⁰ searah jarum
jam maupun berlawanan jarum jam. Adapun pada percobaan 4 yang menggunakan
perintah if, dimana ketika kita menginput huruf a maka servo akan bergerak sebesar
90⁰, sedangkan ketika menginput b maka servo akan bergerak sebesar 180⁰, dan
ketika menginput c maka servo akan kembali ke posisi semula. Tempat menulis arah
ini terletak pada perintah myservo.write(pos).

Setelah menuliskan script terlebih dahulu verifikasi sebelum mengauplodnya.


Lalu mengupload script yang sudah dimasukkan pada IDE akan bekerja pada
Arduino. Jika ingin menjalankan ulang script pada IDE bisa menekan tombol reset
pada Arduino.

G. Kesimpulan

Pada praktikum keempat ini kami menggunakan Arduino Uno R3 sebagai


pembelajaran mata kuliah Teknik Kendali Digital. Dari sini kami dapat mengetahui
cara memberi tulisan dan running text pada LCD dan cara menggunakan servo baik
yang bergerak secara otomatis maupun dengan perintah keyboard. Kita dapat
mengatur text pada LCD dan servo tersebut melalui script yang dituliskan pada IDE.

Anda mungkin juga menyukai