Anda di halaman 1dari 9

1

PENGARUH PENERAPAN SMK3 (SISTEM MANAJEMEN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP
EFEKTIFITAS KINERJA PADA PT.EASTERN PEARL FLOUR MILLS
MAKASSAR.
Muh. Firgan Lussa

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Makassar

muhfirganl@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) terhadap Efektifitas Kinerja pada
PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 92
orang karyawan produksi PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, Dokumentasi, dan Kuesioner.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan
menggunkan Statistical Product and Service Solution (SPSS).

Hasil Penelitian ini menunjukkan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan


Kesehatan Kerja (SMK3) (X) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
Efektifitas Kinerja pada PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar dengan nilai t hitung
(5,537) > t tabel (1,986) dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 Artinya penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Eastern Pearl Flour Mills
Makassar meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan tersebut.

kata kunci : Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan


Kerja, Efektifitas Kinerja

ABSTRACT
This research aims to know Effects Of Implementation Of The Occupational Safety and
Health Management System To Performance Effectiveness At PT.Eastern Pearl Flour
Mills Makassar. Samples of this research is 92 production employees of PT. Eastern Pearl
Flour Mills Makassar. Data collection was conducted by interview method,
Documentation, and questionnaire. Analysis data technique used is Statistical Product and
Service Solution (SPSS).

The results of this research shows Implementation Of The Occupational Safety and
Health Management system (X) give positive and significant effects to permormance
effectiveness at PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar with t count (5,537) > t table
(1,986) with significance level 0,000 < 0.05. That is, Implementation Of The
Occupational Safety and Health Management System increase performance effectiveness
at the company.

Keywords : Implementation Of The Occupational Safety and Health Management


System, Performance Effectiveness
2

PENDAHULUAN daya manusia adalah perdayagunaan,


Sumber daya manusia merupakan pengembangan, penilaian, pemberi balas
terjemahan dari “human resources” jasa dan pengelolaan individu anggota
namun ada pula ahli yang menyamakan organisasi atau kelompok pekerja.
sumber daya manusia dengan Dalam rangka persaingan ini
“manpower” (tenaga kerja). Sumber organisasi/perusahaan harus memiliki
daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang tangguh. Sumber
sumber daya yang dimiliki akal daya yang di butuhkan untuk
perasaan, keinginan, keterampilan, menjalankan perusahaan tidak dapat
pengetahuan, dorongan, daya, dan karya dilihat sebagai bagian yang berdiri
(rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi sendiri, tetapi harus dilihat sebagai satu
sumber daya manusia (SDM) tersebut kesatuan yang tangguh membentuk
berpengaruh terhadap upaya organisasi suatu sinergi. Dalam hal ini peran
dalam dalam mencapai tujuan. Betapa sumber daya manusia sangat menetukan
pun majunya teknologi, perkembangan persaingan antar perusahaan di era
informasi, tersedianya modal dan golbalisasi semakin tajam, sehingga
memadainya bahan, jikatan pasum sumber daya manusia (SDM) dituntut
berdaya manusia sulit bagi organisasi untuk terus-menerus mampu
untuk mencapai tujuannya. mengembangkan diri secara proaktif.
Menurut Werther dan Dawis (1996) Sumber daya manusia (SDM) harus
menyatakan bahwa sumber daya menjadi manusia-manusia pembelajar,
manusia adalah “ pegawai yang siap “, yaitu pribadi-pribadi yang mau belajar
mampu, dan siaga dalam mencapai dan bekerja keras denganpenuh
tujuan-tujuan organisasi”. Sebagaimana semangat, sehingga potensi insaninya
dikemukakan bahwa dimensi pokok sisi berkembang maksimal.
sumber daya adalah kontribusinya Berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012
terhadap organisasi, sedangkan dimensi menjelaskan bahwa Keselamatan dan
pokok manusia adalah perlakuan Kesehatan Kerja yang selanjutnya yang
kontribusinya terhadapnya yang pada selanjutnya disingkat K3 adalah segala
gilirannya akan menentukan kualitas dan kegiatan untuk menjamin dan
kapasitas hidupnya. melindungi keselamatan dan kesehatan
Sumber daya manusia berkualitas tenaga kerja melalui upaya pencegahan
tinggi menurut Ndraha (1999) adalah kecelakaan kerja dan penyakit akibat
sumber daya yang mampu menciptakan kerja. Sebagaimana tercantum dalam
bukan saja nilai komparatif tetapi juga undang – undang No. 1 Tahun 1970
nilai kompetitif-generatif-inovatif Tentang Keselamatan Kerja, Tujuan K3
dengan menggunakan energi tertingi adalah yaitu, Melindungi Tenaga Kerja,
seperti : intellingence, creativity dan Orang Lain Yang Berada Di Tempat
imagination. Kerja, dan Sumber - Sumber Produksi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
Manajemen sumber daya manusia
Nomor 50 Tahun 2012, Sistem
merupakan bidang strategis dari
Manajemen Keselamatan Kesehatan
organisasi. Manajemen sumber daya
Kerja atau biasa disebut SMK3 adalah
manusia harus di pandang sebagai
bagian dari sistem manajemen secara
perluasan dari pandangan tradisional
keseluruhan yang meliputi struktur
untuk mengelola orang secara efektif
organisasi perencanaan, tanggung jawab,
dan untuk itu membutuhkan
pelaksanaan, prosedur proses dan
pengetahuan tentang perilaku manusia
sumber daya yang dibutuhkan bagi
dan kemampuan mengelolanya. Menurut
pengembangan pencapaian , pengkajian
Simamora (1997), manajemen sumber
3

dan pemeliharaan kebijakan keselamatan kerja. Di perusahaan ini pun pernah


dan kesehatan kerja dalam rangka terjadi beberapa kasus kecelakaan kerja
pengendalian risiko yang berkaitan dalam beberapa tahun ini seperti
dengan kegiatan kerja guna terciptanya beberapa kasus dibawah ini :
tempat kerja yang aman, efisien, dan
Tabel 1.1 daftar insiden kecelakaan
produktif.
kerja di PT.Eastern Pearl Flour Mills.
Kecelakaan kerja menurut OHSAS Makassar.
18001 : 2007 ialah peristiwa yang terkait
dengan pekerjaan yang bisa No. Insiden
mengakibatkan cidera atau kesakitan 1 Jari tangan tergores serbuk besi.
(bergantung dari keparahannya)
peristiwa kematian atau peristiwa yang 2 Jari tangan masuk ke mesin
bisa mengakibatkan kematian. pembengkok.
Sedangkan menurut Suma’mur (2009) 3 Jari tangan teriris pisau konveyor.
kecelakaan kerja ialah suatu peristiwa
4 Wajah terkena pendulum yang
atau momen yang tidak diharapkan yang
roboh,
merugikan pada manusia,
mengakibatkan kerusakan harta benda 5 Wajah dijatuhi box pengemasan
atau kerugian pada proses. Adapun otomatis.
faktor – faktor penyebab kecelakaan
6 Wajah dijatuhi beberapa box
kerja antara lain : Perilaku karyawan,
produk.
Tidak adanya pelatihan K3, Kondisi
lingkungan kerja, Bekerja tanpa alat 7 Terpeleset di ruang ganti.
keselamatan, dan Bahan pekerjaan.
Sumber : PT.EASTERN PEARL
PT. Eastern Pearl Flour Mills FLOUR MILLS MAKASSAR.
merupakan bagian dari Grup Interflour.
Dengan pengaturan manajemen
Dibangun pada pertengahan 1970-an,
sumber daya manusia secara
Eastern Pearl Flour Mills yang telah
professional, diharapkan pegawai
beberapa kali berganti pemilik dan
bekerja secara produktif. Pengelolaan
nama, menjadi bagian utama dari Grup
pegawai secara profesional ini harus
Interflour sejak tahun 2005. Eastern
dimulai sedini mungkin, sejak
Pearl Flour Mills memiliki 2 pabrik
perekrutan karyawan, penyeleksian,
yang keduanya berlokasi di Makassar di
pengklasifikasian, penempatan pegawai
pantai barat pulau Sulawesi Indonesia
sesuai dengan kemampuan, keahlian,
Timur, satu pabrik berada di 'sisi laut'
keterampilan, dan pengembangan
dan pabrik kedua yang lebih baru berada
kariernya. sehubungan dengan masalah
di sisi kota, kedua pabrik tersebut
yang diuraikan di atas, maka penulis
dihubungkan dengan sistem conveyor
berkeinginan untuk mengadakan
yang canggih. Memiliki fasilitas
penelitian dengan judul : “Pengaruh
pelabuhan sendiri di samping pabrik,
Penerapan SMK3 (Sistem Manajemen
dengan pembongkaran dari kapal secara
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
pneumatik memungkinkan
Terhadap Efektifitas Kinerja Pada
pembongkaran secara langsung ke
PT. Eastern Pearl Flour Mills
dalam silo, sehingga menjaga kualitas
Makassar“.
gandum dengan penyimpanan gandum
secara efisien.
Dalam sebuah perusahaan bukanlah
hal yang tak lazim jika terjadinya sebuah
insiden atau dalam hal ini kecelakaan
4

Tinjuan Pustaka lingkungan. Sedangkan menurut


OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Kerja (K3) adalah semua
Sumber Daya Manusia adalah individu kondisi dan faktor yang dapat
produktif yang bekerja sebagai
berdampak pada keselamatan dan
penggerak suatu organisasi, baik itu di
kesehatan kerja tenaga kerja maupun
dalam institusi maupun perusahaan yang orang lain (kontraktor, pemasok,
memiliki fungsi sebagai aset sehingga pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
harus dilatih dan dikembangkan
kemampuannya. Hasibuan (2002:10), Sistem Manajemen Keselamatan Dan
“Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Kerja
merupakan ilmu dan seni mengatur Menurut Peraturan Pemerintah Republik
hubungan dan peranan tenaga kerja agar Indonesia Nomor 50 Tahun 2012,
efektif dan efisien membantu Sistem Manajemen Keselamatan dan
terwujudnya tujuan perusahaan,
Kesehatan Kerja yang selanjutnya
karyawan dan masyarakat”. Sumarsono
disingkat SMK3 adalah bagian dari
(2003:4) Sumber Daya Manusia (human sistem manajemen perusahaan secara
recources) memilki 2 arti yang berbeda
keseluruhan dalam rangka pengendalian
di antara adalah : Pertama, merupakan risiko yang berkaitan dengan kegiatan
suatu usaha kerja atau jasa yang kerja guna terciptanya tempat kerja yang
memang di berikan dengan tujuan dalam aman, efisien dan produktif. Sistem
melakukan proses produksi.
Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja merupakan bagian dari
Manajemen Sumber Daya Manusia sistem manajemen keseluruhan yang
Menurut Musa (2013), Sumber daya meliputi struktur organisasi,
manusia merupakan salah satu sumber
perencanaan, tanggung jawab,
daya yang terdapat dalam organisasi
pelaksanaan atau implementasi,
yaitu meliputi semua orang yang
prosedur, proses dan sumber daya -
melakukan aktivitas. Manajemen sumber daya yang diperlukan dalam
sumber daya manusia sangat penting pengembangan dan penerapannya, studi
bagi suatu perusahaan atau organisasi pencapaian dan pemeliharaan dari
dalam mengelola, mengatur, dan kebijakan kesehatan dan keselamatan
memanfaatkan karyawan sehingga dapat
kerja agar pengendalian risiko yang
berfungsi secara produktif untuk berhubungan dengan aktifitas kerja,
tercapainya tujuan dari perusahaan. penggunaan alat, penciptaan tempat
Manajemen sumber daya manusia kerja yang aman dan nyaman, produktif
sebenarnya merupakan suatu gerakan dan efisien.
pengakuan terhadap pentingnya unsur
manusia sebagai sumber daya yang Kinerja
cukup potensial, yang perlu
Istilah kinerja berasal dari kata Job
dikembangkan sedemikian rupa Performance atau Actual Performance
sehingga mampu memberikan kontribusi (prestasi kerja atau prestasi
yang maksimal bagi organisasi maupun sesungguhnya yang di capai oleh
pengembangan dirinya. seseorang). Pengertian kinerja (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja dan kuantitas yang dicapai seorang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pegawai dalam melaksanakan tugasnya
adalah semua Ilmu dan Penerapannya sesuai dengan tanggung jawab yang
untuk mencegah terjadinya kecelakaan diberikan kepadanya (Mangkunegara.
kerja, penyakit akibat kerja (PAK), 2009:67). Menurut Nawawi (2004)
kebakaran, peledakan dan pencemaran
5

yang dikutip Widodo (2015:131), dari keterampilan kerja, peningkatan


bahwa, “kinerja adalah hasil prestasi, kemampuan untuk beradaptasi,
pelaksanaan suatu pekerjaan, baik dan mampu menghadapi perubahan
bersifat fisik/material, maupun non fisik (Daft : 1989).
/ non material”. Menurut Simanjuntak
(2005), “Kinerja adalah tingkat
Metode Penelitian
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas
Regresi Linear Sederhana
tertentu.
Analisis ini digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh
Efektifitas Kinerja
yang positif atau negatif dari variabel
Efektivitas (efectiveness) secara umum
seluruh independen (X) terhadap
dapat diartikan “melakukan sesuatu
variabel dependen (Y) dengan model
yang tepat” (Stoner, 1996). Menurut
regresi sebagai berikut :
Yukl (1994) efektivitas diartikan
berkaitan dengan tepat tidaknya Y = a + bX
pemilihan sesuatu sehingga mampu
mencapai sasaran yang diinginkan. Y = Variabel Dependen (Kinerja)
Istilah efektivitas sering digunakan
dalam lingkungan organisasi atau a = konstanta
perusahaan yakni untuk menggambarkan
tepat tidaknya sasaran yang dipilih b = koefisien regresi
perusahaan tersebut. Efektivitas tersebut
X = SMK3
dapat dilihat dari manfaat atau
keuntungan dari sesuatu yang dipilih
Variabel bebas dalam penelitian ini
untuk kepentingan organisasi atau
adalah Penerapan SMK3 (Sistem
perusahaan. Efektivitas juga sering
Manajemen Keselamatan Dan
digunakan untuk mengukur keberhasilan
Kesehatan Kerja), Sedangkan variabel
yang dicapai oleh organisasi atau
terikatnya adalah Efektifitas Kinerja.
perusahaan terkait dengan program-
Metode analisis ini menggunakan
progam yang direncanakan. Pengelolaan
program SPSS (Statistic Product and
sebuah organisasi atau perusahaan
Service Solution).
dikatakan berhasil apabila sasaran atau
Untuk menilai ketepatan fungsi regresi
tujuan yang ditetapkan mampu
sampel dalam menaksir nilai actual
dilaksanakan dan memberikan kegunaan
dapat diukur dari nilai statistik T, dan
bagi perusahaan tersebut. Efektivitas
nilai koefisien diterminasi.
kinerja diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk memilih Koefisien Determinasi
sasaran yang tepat sesuai dengan tujuan- Analisis ini digunakan untuk
tujuan yang telah ditetapkan dari awal. mengetahui besarnya variabel X
Pendapat ini didukung Danim (2004) (Penerapan SMK3) terhadap variabel Y
yang mengatakan efektivitas kinerja (Kinerja), yang biasanya dinyatakan
kelompok, berkaitan dengan dalam presentase. Nilai Koefisien
kemampuan anggota-anggota untuk Determinasi adalah antara nol dan satu.
memilih atau Nilai R yang kecil berarti kemampuan
melakukan sesuatu yang tepat demi variabel-variabel independen dalam
kepentingan bersama. Efektivitas kinerja menjelaskan variasi variabel dependen
akan meningkat apabila seseorang adalah terbatas. Nilai yang mendekati
memiliki keterampilan dan keahlian satu berarti variable-variabel independen
yang sesuai dengan tuntutan kerja. memberikan hampir semua informasi
Efektivitas kinerja individu dapat diukur
6

yang dibutuhkan untuk memprediksi angka kecelakaan kerja pada perusahaan


variabel-variabel dependen. ini masih tergolong rendah. Tercatat
sejak Tahun 2016 hingga saat ini hanya
Uji Hipotesis terdapat 7 kasus kecelakaan kerja.
Itupun hanya kasus yang berjenis First
Uji Parsial (Uji T) Aid Incident (FAI) atau insiden yang
Uji t digunakan untuk mengetahui hanya membutuhkan pertolongan
apakah masing-masing variabel pertama (P3K) dan Near Miss atau
bebasnya memiliki pengaruh ysng hampir celaka. Data ini didapat dari
signifikan terhadap variabel terikatnya. salah seorang manajer bidang
Apabila thitung > ttabel maka dapat Occupational, Health, Safety, &
dikatakan signifikan, yaitu terdapat Environmental (OHSE) atau manajer
pengaruh antara variabel bebas yang Kesehatan, Keselamatan, dan
diteliti dengan variabel terikatnya. Lingkungan. Hal ini tentu saja tidak
Sebaliknya jika thitung < ttabel maka dapat serta merta mempengaruhi tingkat
dikatakan tidak signifikan. efektifitas kinerja karyawannya. Hal ini
HASIL DAN PEMBAHASAN justru menjadi sebuah proyeksi yang
baik kepada manajemen untuk
A. Pembahasan bagaimana kedepannya dapat lebih
Penelitian ini bertujuan untuk mengedepankan untuk menerapkan
mengetahui secara parsial pengaruh seluruh Sistem Manajemen Keselamatan
penerapan SMK3 (sistem manajemen dan Kesehatan Kerja sebagai upaya
keselamatan dan kesehatan kerja) menekan angka kecelakaan kerja dan
terhadap efektifitas kinerja pada tentunya tetap menjaga efektifitas
karyawan khususnya bidang produksi bahkan meningkatkan kinerja
di PT.EASTERN PEARL FLOUR perusahaan.
MILLS MAKASSAR, di mana Asumsi ketika adanya sebuah kasus
responden dalam penelitian ini adalah kecelakaan kerja yang menyebabkan
karyawan produksi yang ada penurunan semangat kerja dikarenakan
diperusahaan ini dengan jumlah sampel adanya perasaan cemas atau khawatir
sebanyak 92 responden, dengan akan kecelakaan kerja yang bisa
karakteristik yang dibagi menjadi 3 menimpa kapan saja terbantahkan
yakni, karakteristik berdasarkan jenis dengan adanya fakta yang diambil dari
kelamin, usia, dan masa kerja. Untuk jawaban responden dalam sebuah
lebih jelasnya dapat dilihat pada pernyataan yaitu “Pegawai tersebut siap
penjelasan antara variabel di bawah ini : menambah jam kerja (lembur) jika
Pembahasan Pengaruh Variabel terjadi overload”. Pernyataan tersebut
Penerapan SMK3 (X) Terhadap mendapat respon yang sangat baik dari
Variabel Efektifitsas Kinerja (Y). total keseluruhan responden, Terbukti
Berdasarkan analisis data pada pernyataan tersebut mendapat skor
penelitian ini dapat diketahui bahwa tertinggi dari total keseluruhan
Penerapan SMK3 (Sistem Manajemen pernyataan seputar efektifitas kinerja
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) yaitu 439. Dari hal tersebut justru dapat
memberikan pegaruh yang positif disimpulkan bahwa meskipun pernah
terhadap Efektifitas Kinerja PT.Eastern terjadi kasus kecelakaan kerja, karyawan
Pearl Flour Mills Makassar. Pengaruh tetap percaya pada perusahaan yang
positif ini juga sangat signifikan. sudah maksimal dalam menerapkan
Meskipun pada Perusahaan ini pernah seluruh elemen – elemen Sistem
terjadi beberapa kasus kecelakaan kerja Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
dalam kurun waktu beberapa tahun ini, Kerja dan tetap merasa aman dan
7

terlindungi dalam bekerja dan selalu siap kegiatan dalam melakukan pekerjaan
apabila diminta untuk menambah jam sehari – hari di perusahaan tersebut. Hal
kerja atau lembur. Pada mulanya, ini tentunya mempengaruhi segala aspek
kecelakaan kerja dipengaruhi oleh 2 dalam hal kinerja perusahaan atau dalam
faktor, yaitu ; Kondisi Tidak Aman dan hal ini yaitu efektifitas kinerja yang
Tindakan Tidak Aman. meliputi kualitas, kuantitas, dan
Dari segi variabel penerapan SMK3 pemanfaatan waktu. Dalam hal kualitas,
pernyataan yang mendapat respon tentunya perusahaan sangat
tertinggi yaitu pernyataan “Perencanaan memperhatikan segala aspek dalam hal
K3 di perusahaan ini dibuat berdasarkan kualitas produk seperti rasa, sterilisasi
skala priotas” dengan total skor 446. produk, dan tentunya kandungan gizi
Berdasarkan fakta tersebut, dapat yang terkandung dalam produk yang
disimpulkan bahwa Manajemen lebih dihasilkan seperti yang sebelumnya
mendahulukan rancangan perencanaan sudah ditetapkan oleh perusahaan.
K3 berdasarkan urgensi resiko tingkat Adapun dalam hal kuantitas dan
kecelakaan kerja yang paling besar. Hal pemanfaatan waktu tentunya perusahaan
ini juga membuktikan bagaimana melakukan segala kegiatan produksi
perusahaan sangat memperhatikan dengan acuan target produksi seperti
tentang keamanan dan kenyaman yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
karyawan saat bekerja. Dari hasil Uji-t dengan memanfaatkan waktu seefisien
juga dijelaskan bahwa t hitung (5,537) > mungkin yang tentunya tetap
t tabel (1,986) dengan taraf signifikansi menerapkan segala unsur penerapan
0,000 < 0,05 yang berarti Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Kesehatan Kerja berpengaruh signifikan
terhadap efektifitas kinerja pada PT. Kesimpulan dan Saran
Eastern Pearl Flour Mills Makassar.
Hal Tersebut juga didukung dengan A. Kesimpulan
faktor edukasi atau pelatihan yang telah Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh
diberikan dan diikuti oleh sebagian besar Penerapan SMK3 (Sistem Manajemen
karyawan yang bekerja di perusahaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja)
tersebut. Karyawan – karyawan tersebut terhadap Efektifitas Kinerja pada
mengikuti pelatihan K3 yang diadakan PT.Eastern Pearl Flour Mills Makassar”
baik oleh perusahaan itu sendiri maupun dapat ditarik kesimpulan sebagai
pelatihan – pelatihan yang diadakan oleh berikut:
pihak eksternal perusahaan seperti 1. Penerapan SMK3 (Sistem Manajemen
lembaga – lembaga pelatihan K3 yang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja)
beksertifikasi maupun berkerjasama memberikan pengaruh yang signifikan
dengan Kementrian Ketenagakerjaan terhadap Efektifitas Kinerja pada
Republik Indonesia. Karyawan – PT.Eastern Pearl Flour Mills Makassar.
Karyawan yang telah mengikuti 2. Penerapan SMK3 (Sistem Manajemen
pelatihan K3 tersebut tentunya adalah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja)
karyawan yang telah dibekali ilmu serta pada PT.Eastern Pearl Flour Mills
pengetahuan yang lebih tentang Makassar memberikan pengaruh positif
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). dalam penigkatan Efektifitas Kinerja.
Dengan diterapkannya Sistem 3.Penerapan SMK3 ( Sistem Manajemen
Manajemen Keselamatan Dan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja)
Kesehatan Kerja di perusahaan ini, pada PT.Easrern Pearl Flour Mills
tentunya karyawan akan merasa lebih Makassar memberikan rasa aman
terproteksi dalam melakukan seluruh kepada karyawan dalam melaksanakan
tugas atau melakukan aktifitas /
8

pekerjaan sehari – hari dalam lingkup Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009),


perusahaan itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia.
B. Saran Remaja Rosdakarya. Bandung.
Adapun saran dari peneliti kepada
pihak - pihak yang memiliki Musa, M. I. (2013). Analisis
kepentingan dari penelitian ini adalah Pengembangan Sumber Daya
sebagai berikut ; Manusia Aparatur Melalui Mutasi
1. Pimpinan Perusahaan PT.Eastern Terhadap Kinerja Aparatur Pada
Pearl Flour Mills Makassar. sebaiknya Badan Perencanaan Pembangunan
tetap mengawasi pelaksanaan seluruh Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
elemen – elemen dalam Penerapan Economix, 1(2).
SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja) agar dapat Nawawi, (2004) dikutip dari Widodo,
menekan angka kecelakaan kerja dan (2015), Manajemen Pengembangan
juga tentunya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia, Pustaka
efektifitas kinerja. Pelajar, Yogyakarta.
2. Jika dikemudian hari terjadi lagi
insiden kecelakaan kerja, manajemen Ndraha, Taliziduhu. (1999), Pengantar
tentunya harus tetap sigap dalam Teori Pengembangan sumber Daya
menangani kasus tersebut terutama Manusia, Jakarta: PT Rineka Cipta.
dalam pemberian pertolongan pertama.
3. Melakukan ataupun terus meninjau Peraturan Pemerintah RI nomor 50
pelaksanaan penerapan SMK3 (Sistem Tahun 2012 Tentang Penerapan
Manajemen Keselamatan Dan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja) sesuai ketetapan Kesehatan Kerja.
ataupun prosedur yang telah diatur agar
tentunya lebih meningkatkan jaminan Simamora, Henry. (1997), Manajemen
keselamatan kepada seluruh karyawan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta;
yang bekerja agar tentunya karyawan STIE YKPN.
merasa lebih terproteksi untuk menjaga
maupun meningkatkan kualitas Simanjuntak. (2005). Manajemen Dan
kenerjanya. Evaluasi Kinerja, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Daftar Pustaka Suma’mur. 2009. “Higiene Perusahaan
A.F.Stoner James, DKK, (1996). Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes)”.
Manajemen , Edisi Indonesia, Jakarta : CV. agung Seto.
Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta. Sumarsono, Sonny. (2003). Ekonomi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta :
Kepemimpinan & Efektivitas Graha Ilmu.
Kelompok. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Undang - Undang Republik Indonesia
Daft, R.L. (1989). Organization Theory Nomor 1 Tahun 1970 Tentang
and Design (3rd ed). San Franssisco: Keselamatan Kerja.
West Publishing Company.
Werther, William B. & Keith Davis.
(1996). Human Resources And
Hasibuan, Malayu S.P. (2012).
Personal Management. Edisi kelima.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
New York: McGraw-Hill.
Bumi Aksara. Jakarta.
9

Widodo, Eko (2015). Manajemen


Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Yukl, Gary (1994). Leadership in


Organisations. Terjemahan Jusuf
Udayana. Kepemimpinan dalam
Organisasi. Edisi 3. Penerbit
Prenhallindo,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai