(PADI) Pembahasan To 1B Batch 2 2018
(PADI) Pembahasan To 1B Batch 2 2018
Distribusi Materi TO 1
1. Skizofrenia: diagnosis
4. Insomnia: diagnosis
6. Ekshibisionisme: diagnosis
7. Pica: diagnosis
101 B. RL 30 cc/kgBB/ 30’
• Anak 2 tahun
• Bab cair
• Tidak rewel, mata cekung, bokong keriput
• CRT > 2”
• Diagnosis : Dehidrasi Berat
• Terapi ?
Diare pada Anak
• Diare akut (<7 hari), prolonged (7-14 hari),
persisten (>14 hari)
• Lima pilar tatalaksana diare:
üRehidrasi (terapi A, B, atau C)
üZink (10 mg untuk < 6 bulan, 20 mg untuk ≥6
bulan) selama 10-14 hari
üAntibiotik selektif (disentri, kolera)
üNutrisi
üEdukasi
Klasifikasi Dehidrasi
Klasifikasi Tanda dan Gejala
Dehidrasi Berat Minimal 2 dari:
(Kehilangan cairan >10% berat •Lemah, letargis, atau tidak sadar
badan) •Mata cekung
•Tidak bisa minum/ malas minum
•Turgor kulit sangat lambat (≥2
detik)
Dehidrasi ringan-sedang Minimal 2 dari:
(Kehiangan cairan 5-10% berat •Rewel, gelisah, cengeng
badan) •Mata cekung
•Haus/minum dengan lahap
•Turgor kulit lambat
Tanpa dehidrasi •Tidak cukup tanda untuk klasifikasi
(Kehilangan cairan <5% berat ringan-sedang atau berat
badan)
Terapi Rehidrasi
• A (untuk tanpa dehidrasi)
ü< 2 tahun: 50-100 mL setiap kali diare
ü≥2 tahun: 100-200 mL setiap kali diare
B. RL 30 cc/kgBB/ 30 menit
102 E. Hirschprung Disease
• Bayi 4 hari
• Muntah berulang
• Muntah menyemprot setelah menyusu
• Sulit BAB
• Distensi abdomen
• Saw tooth appearance
• Diagnosis
Hirchprung Disease
• Penyebab obstruksi saluran cerna terbanyak pada
neonatal ( 15-20%)
• Disebabkan karena aganglionosis kolon
• Lebih sering pada bayi laki laki (M: F = 3.5 :1)
• Angka kejadian 1: 5000-8000
Manifestasi
• Keterlambatan mekonium (lebih dari 24 jam)
• Sebagian kecil kasus muncul diusia remaja atau
dewasa
• Bisa ditandai dengan tanda obstruksi usus
• Distensi abdomen
• Muntah bilious
• Bisa menimbulkan komplikasi hingga enterokolitis dan
perforasi
Evaluasi
• Radiologi
• Tanda obstruksi usus
(dilatasi usus bagian
proksimal)
• Fluoroskopi
• Gambaran fasikulasi atau
Saw tooth iregularity
• Diagnosis definitif
• biopsi
• Tatalaksana
• Operatif
Jawaban lain
• a. Spasme recti à jarang pada neonatus
• b. Perforasi colon à gambaran udara subdiafragma
• c. Enterokolitis à gambaran penebalan dinding
usus
• d. Meconium ileus à bubbly appearance
102 Jadi, diagnosis kasus ini adalah…
E. Hirschprung Disease
103 A. USG Abdomen
Nyeri - - + +
tekan/Murphy’s
sign
Ikterus - + - +
Kolelitiasis - Koledokolitiasis
• Faktor risiko yaitu 4F (fat, female, forty, fertile).
• Berdasarkan kandungan zat: batu kolesterol (70-
80%), batu pigmen (20-30%), dan sisanya kalsium.
• Tahapan dalam pembentukan batu:
üSupersaturasi kolesterol
üNukleasi kristal
üPertumbuhan batu
• Diagnosis: USG
(acoustic shadow)
Patogenesis Kolesistitis
Menyumbat
Batu di vesica felea duktus sistikus
(asimptomatik) (simptomatik)
A. USG Abdomen
104 A. Hepatitis A
• An 10 tahun
• Keluhan muntah muntah
• Nyeri perut demam tinggi
• Muntah
• Riwayat serupa teman sekolah
• igM Anti HAV
• Pemeriksaan
Hepatitis A
• Virus RNA : positive single stranded
golongan Picornavirus
• Pathogenesis
• Transmisi : fecal oral, person to person
• Reservoir : manusia, inkubasi pendek
• Hepatitis A “ A is acute only” namun bisa subklinis
Serologi hepatitis A
• IgM anti HAV : infeksi
aktif, baik untuk deteksi
infeksi aktif
• IgG anti HAV
• Riwayat infeksi
• Tidak ada penyakit aktif
• Pasien terproteksi
Terapi
• Self limiting
Jawaban lain
• b. Hepatitis B à hbsAg (+)
• c. Hepatitis C à anti HCV (+)
• d. Kolesistitis à usg penebalan kantong empedu
• e. Abses hepar
104 Jadi, diagnosis yang tepat untuk
pasien adalah..
A. Hepatitis A
105 D. Metronidazol 3 x 500
mg
• Pria, 27 tahun
• Diare berdarah
• Pemeriksaan :
eritrofagositosis
• Terapi
Disentri
• Infeksi saluran cerna mengakibatkan diare berdarah
• Bisa disertai dengan
• Abdominal Cramp
• Mual muntah
• Demam
• Jenis disentri
• Disentri basiler : shigella, salmonela. Yersinia
• Disentri amuba
Disentri amoeba (Kolitis amebik)
Gambaran Klinis
Disentri
• Klinis:
• Nyeri perut
• Diare
• Demam
• Turun berat badan
• Gejala gradual
• Hematologi: leukositosis, anemia ringan,
• Mikroskopik tinja segar: trofozoit yang menelan
eritrosit, leukosit lebih sedikit dibanding infeksi
shigella, eritrosit banyak, occult blood test (+)
• Terapi : Metronidazol 10 mg/kgbb (3x sehari)
Jawaban lain
• A. Cefixime 2x 200 mg à bakteri gram (-)
• B. Kloramfenikol 4x 500 mg à thyphoid
• C. Ciprofloxacin 2 x 500 mg à thyphoid pada
dewasa
• E. Metronidazol 3x 250 mg à giardia
105 Jadi, terapi yang tepat untuk pasien
adalah..
D. Metronidazol 3x500 mg
106 B. Nistatin
• An 9 tahun
• Bercak putih di mulut
• Bercak berdarah bila diangkat
• Terapi
Oral thrush
• Kandidiasis = penyakit infeksi akibat Candida
albicans atau spesies Candida lainnya
• Kandidiasis mukosa oral:
• Kandidiasis pseudomembran akut = oral thrush
Bercak berwarna putih tebal (pseudomembran)
pada mukosa lidah, palatum, buccal, dan/atau
gusi yang berkonfluens maupun diskret.
• Kandidiasis atrofik akut
• Kandidiasis atrofik kronis
• Keilosis akibat Candida
B. Nistatin
107 D. Albendazol 1x 400 mg
• An 7 tahun
• Berat badan tidak kunjung naik
• Gizi kurang
• Pemeriksaan tinja didapatkan
D. Albendazol 1x 400 mg
108 B. Intoleransi Laktosa
• Anak 1 tahun
• Bab cair dari lahir
• Lendir darah (-)
• Gagal tumbuh. Kemerahan pada anus (eritema
natum)
Sumber: medscape
Primary lactose intolerance
• Merupakan bentuk intoleransi laktosa paling umum
• Pada awal kehidupan memiliki lactase dalam jumlah banyak,
penting bagi balita karena sumber energi utamanya adalah
susu
• Saat anak-anak mengganti sumber makanan dari susu ke
makanan lain, produksi lactase berkurang, tapi cukup tinggi
untuk mencerna produk susu, tapi pada penderita
intoleransi primer, produksi lactase berkurang signifikan
sehingga sulit mencerna produk susu
Sumber: www.nhs.uk
Secondary lactose intolerance
• Kekurangan lactase akibat masalah di usus,
biasanya sekunder dari:
• Gastroenteritis
• Celiac disease
• Crohn’s disease
• Ulcerative colitis
• Kemoterapi
• Antibiotik yang lama
Sumber: www.nhs.uk
Congenital lactose intolerance
• Kondisi langka, ditemukan pada bayi baru lahir
• Diturunkan secara resesif autosomal, sehingga bayi
tidak memproduksi lactase
• Gagal tumbung kembang sejak lahir
Sumber: www.nhs.uk
Jawaban lain
• A. Rotavirus
• C. Malabsorbsi à terlalu luas. Malabsorbsi lemak
bisa ditandai dengan bab berlemak
• D. Shigella
• E. Amoeba
Jadi, diagnosis pasien ini
108 adalah…
D. Intoleransi laktosa
109 E. Sindrom Reye
• An 7 tahun
• Bicara meracau
• Pasien riwayat, demam, batuk, pilek
• Konsumsi aspirin
• Kejang
• TD 120/75 Nadi 56 RR 25 suhu 36.7
• Diagnosis
Sindrom Reye
• Ensefalopati akut degenerasi hepar berkaitan dengan
konsumsi aspirin pada flu like illness
• Patogenesis tidak jelas
• Umumnya usia 4-12 tahun
• Gejala
• Awitan bifasik dengan demam prodromal, interval
asimtomatik, diikuti dengan
• Muntah
• Delirium
• Stupor
• Hepatomegali
• Peningkatan TIK
Reye Syndrome
Evaluasi dan Terapi
Pemeriksaan Terapi
• Enzim hepar dan • Monitor TIK
amonia • Manitol
• Biopsi hepar à • Retriksi cairan
vakuolisasi hepar
Jawaban lain
• A. Ensefalopati hepatikum à ada faktor risiko
peningkatan amonia seperti sirosis hepatik
• B. Ensefalopati uremikum à peningkatan urea
• C. Ensefalopati hipertensi à pada kasus hipertensi,
bisa pada anak dengan sindrom nefritik
• D. Ensefalopati diabetikum
Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
109
E. Sindrom Reye
110 E. Fisura Ani
• Laki laki, 30 tahun
• buang air besar berdarah
• jarang makan sayur sehingga sering sulit
BAB.
• garis lecet anus di arah jam 7.
E. Fisura Ani
111 B. Omeprazol
• Laki laki 62 tahun,
• BAB hitam
• Riwayat nyeri kedua lutut dan konsumsi anti
nyeri
• NGT perdarahan aktif
• Hb 4,8
B. Omeprazol
112 A. Resusitasi Cairan
• Wanita 25 tahun
• Muntah setelah makan nasi bungkus
• TV 90/80 N 105x RR 24x /menit Suhu 38oC
Terapi awal?
Keracunan Makanan
• Penyakit yang disebabkan memakan makanan
terkontaminasi
• Umumnya membaik tanpa terapi
• Penyebab tersering
• Salmonella
• E coli
• Norovirus
• Gejala muncul dalam beberapa jam
• Mual
• Muntah
• Diare
• Keram perut
• Demam
Tatalaksana
• Mengatasi dehidrasi dengan mengkonsumsi cairan
• Oralit
• Antibiotik bila ada bukti infeksi bakteri
• Anti emetik bila muntah hebat
• Syok à rehidrasi cairan
Jawaban lain
• B. Antipiretik à atasi masalah sirkulasi terlebih
dahulu
• C. Antiemetik à atasi masalah sirkulasi terlebih
dahulu
• D. Antikoagulan à tidak berhubungan
• E. Rujuk à bisa difaskes primer
112 Jadi, terapi yang tepat untuk pasien
adalah..
A. Resusitasi Cairan
A.Hernia inguinalis
113 lateral sinistra
• Laki laki 23 tahun
• Benjolan hilang timbul di selangkangan kiri
• Muncul saat mengangkat benda
• Benjolan bisa mencapai skrotum
• Kemungkinan diagnosis yang tepat?
Jenis-jenis hernia
Hernia Inguinal: PENTING
Indirek=lateral à mencapai skrotum
Direk=medial à tidak mencapai skrotum
Hernia – Klasifikasi Kondisi
TIPE HERNIA MENURUT SIFATNYA
A. HIL sinistra
114 A. Ileus Obstruktif
• Wanita 50 tahun
• Abdomen membuncit
• Metallic sound
• Abdomen: air fluid level
Ileus obstruksi Ileus paralitik
Tidak bisa BAB, kembung, Tidak bisa BAB, kembung, nyeri
muntah, nyeri perut perut (-)
Bising usus meningkat, dapat Bising usus menghilang
menghilang jika sudah lama
Dilatasi usus proksimal saja, distal Dilatasi usus proksimal – distal
cenderung tidak ada udara
Gambaran foto khas: step ladder,
herring bone
Dekompresi dengan NGT, Atasi penyebabnya, misal
laparotomi imbalans elektrolit (hipokalemia)
• Ileus :
- Obstruktif à bising usus meningkat
Foto polos abdomen 3 posisi : gambaran step ladder,
gambaran herring bone.
Tatalaksana: dekompresi NGT, kateter, pasang IV line,
laparotomi
A. Ileus obstruktif
115 A. Minggu 1
• Laki laki 25 tahun
• Demam 5 hati
• Mual dan muntah
• Diagnosis: Tifoid
• Waktu kultur terbaik?
Demam Tifoid
• Gejala khas pada typhoid
ØStepwise fever pattern
ØGejala gastrointestinal (nyeriperut,
konstipasi), batuk, sakit kepala.
ØBradikardi relatif
ØLidah tifoid
ØLeukopenia
A. Minggu 1
116 B. Anemia Defisiensi Besi
• Laki laki 27 tahun
• Lemah tidak bergairan
• Konjungtiva pucat, kuku sendok, papil atrofi
• Hb 8 MCV 62 à Anemia mikrositer
• Diagnosis?
Pendekatan Anemia
Pilihan Lain
• A. Anemia hemolitik à pucat, ikterik,
hepatosplenomehali
• C. Anemia defisiensi folat à anemia megaloblastik
• D. Anemia aplastik à pansitopenia
• E. Anemia pernisiosa à anemia def B12
Jadi, Diagnosis pada pasien tersebut
116 adalah..
A. Benzene
118 B. Syok Sepsis
• Laki laki 56 tahun
• Penurunan kesadaran
• Riwayat demam, batuk
• TD 80/40 N 135
• Leukosit 27000
• Tidak membaik dengan resusitasi cairan
• Diagnosis
SSC 2012
Jawaban lain
• A. Syok hypovolemik à merespon dengan cairan
• B. Syok sepsis
• C. DIC à sepsis disertai dengan komplikasi
koagulopati
• D. Severe Sepsis
• E. Syok kardiogenik à disebabkan masalah pompa
(kontraktilitas jantung)
Jadi, diagnosis pada pasien tersebut
118 adalah..
B. Syok Sepsis
B. Pemeriksaan HIV
119 Strategi 3
• Laki laki 36 tahun
• Diare lama
• Sariawan berulang
• Penurunan berat badan
• IVDU
• Diagnosis?
Jawaban lain
• a. Pemeriksaan HIV strategi 1 dan darah lengkap à
untuk skrining transfusi darah
• c. Pemeriksaan HIV strategi 2 + limfosit + darah
lengkap à untuk surveilans
• d. Pemeriksaan HIV strategi 3 + urinalisis à tidak
perlu urinalisis
• e. Pemeriksaan HIV strategi 2 + CD4 + urinalisis à
untuk surveilans.
Jadi, pemeriksaan pada pasien
119 tersebut adalah..
B. Pemeriksaan HIV
strategi 3 + CD4 + Darah
lengkap
120 B. Prednison
• Wanita 25 tahun
• Pucat 1 bulan
• Jari membiru ditempat dingin
• BAK kecoklatan
• Hepatosplenomegali. Sklera ikterik
• Hb 10
• Coomb test (+)
Anemia hemolitik
• Pemecahan sel darah merah prematur
• Bila pemecahan melebihi kapasitas kompensasi
sumsum tulang à anemia
• Peningkatan aktivitas sumsum tulang à
peningkatan retikulosit
AIHA
• Gejala
• warm agglutinin disease
• chronic hemolytic anemia
• cold agglutinin disease
• acrocyanosis (different from Raynaud's)
• painful and blue toes/fingers in the cold
• “colder” parts of the body
• numbness
• mottling
• symptoms resolve upon warming that part of the body
• acute hemolytic anemia
• Pemeriksaan Fisik
• splenomegaly
• jaundice
• livedo reticularis
Jawaban
• Sebetulnya paling tepat Rituximab, tapi prednison
paling mendekati dari soal yang ada
Jadi, terapi untuk pasien ini
120 adalah…
E. Prednison
121 E. Metilprednisolon
• Wanita 20 tahun
• Nyeri sendi, lemas, rambut rontok
• Pipi kanan kiri kemerahan, ulukus dimulut
• Hb 9
• Proteinuria
• Terapi?
Klasifikasi Lupus
Klasifikasi Lupus
Jawaban Lainnya
• a. Piroxicam
• b. Sulfasalazine à dihindari pada SLE karena
mengakibatkan drug –induced lupu
• c. Eritromisin
• d. Vit A
Jadi, terapi pasien ini adalah…
121
E. Metilprednisolon
122 C. Flebotomi
• Perempuan 45 tahun
• Sakit kepala, sensasi panas di muka, tinitus,
gangguan penglihatan.
• PF: tanda vital dbn, splenomegali schuffner 3,
Lab: Hb 20,6 g/dL, leukosit 12.300, trombosit
485.000
• Tidak ada riwayat penyakit sebelumya
• tatalaksana?
Polisitemia Rubra (Vera)à
Kelainan Mieloproliferatif
• Tanda dan gejala biasanya berhubungan dengan
hiperviskositas darah
• P : Pletora (muka kemerahan)/Pruritus
(overproduksi histamin)
• R : Ringing in ears (tinitus)
• V : Visual blurriness
Disertai hepatomegali dan atau splenomegali à
hiperaktivitas hematopoesis ekstramedular
(Splenomegali lebih sering dijumpai daripada
hepatomegali)
Diagnosis menurut PVSG
Kriteria A:
- Peningkatan massa sel darah merah ( > 36 mL/kg pada pria, > 32
mL/kg pada wanita)
- Saturasi oksigen normal (> 92%)
- Splenomegali
Kriteria B:
- Trombositosis
- Leukositosis
- Peningkatan leukosit alkalin fosfatase (>100)
- Serum vit B12 >900 atau binding capacity >2200
C. Flebotomi
123 C. Multiple Myeloma
• Wanita 68 tahun
• Nyeri pinggang progresif
• Konjungtiva anemia
• BUN dan Cr Meningkat
• Fraktur kompresi tulang
• Proliferasi sel plasma, imunoglobulin,
gambaran fried egg
• Diagnosis
Multipel Mieloma
• Keganasan sel plasma
• Memproduksi IgG dan IgA
dalam jumlah banyak
• Tumor tulang/sumsum tulang
terbanyak pada usia tua
• Gejala
• Nyeri tulang
• Sekuele berkaitan
hiperkalsemia
• Sekuele berkaitan gagal ginjal
Evaluasi
• Serum protein electrophoresis
• monoclonal immunoglobulin spike (M protein)
• Urinalysis
• Ig light chains (Bence Jones protein)
• Peripheral blood smear
• RBC rouleaux formation
• Bone marrow aspiration
• proliferation of large monoclonal plasma cells
• "fried-egg" appearance
• Serology
• hypercalcemia
• prolonged bleeding time
• Imaging
• punched-out lytic bone lesions on radiograph
Fried Egg appearance (telur
matasapi)
Jawaban lain
• A. Limfoma Non Hodgkin à
sekumpulan limfoma yang tidak
memiliki karakteristik Reed-
Sternberg (+). Klinis awal
berupa adanya benjolan di
leher disertai demam dan nyeri
perut berulang
• B. Limfoma Sel B Besar à
proporsi terbesar NHL
• D. Limfoma Burkit à bagian
dari NHL
• E. Limfoma Hodgkin
Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
123
C. Multipel Myeloma
124 D. DHF Grade III
- Wanita 25 th, Demam sejak 3 hari lalu
- Gusi berdarah dan muncul bercak merah
pada lengan
- TD : 100/80 HR 110 x/menit, suhu 38.
Petekie (+), akral dingin.
- Hb 9,8 gr/dL, HT 48 %, Leukosit 5500,
Trombosit 25.000.
C. Hipnozoid
126 D. Abortus tuba
• Hamil 10 minggu
• Nyeri perut bawah
• TD 90/60
• Nyeri goyang portio (+), forniks posterior
menonjol.
• Penunjang
• USG transvaginal (TVUS)
Jawaban Lainnya
• A. Salfingitis à keputihan, nyeri perut bawah, nyeri
goyang serviks
• B. Abses tuba falopi à fluktuasi di adneksa
• C. Abortus inkomplet à usia gestasi < 20 minggu,
keluar perdarahan dan jaringan, portio masih
terbuka dengan sisa jaringan
• E. Abortus habitualis à abortus berturut-turut 3x
126 Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
D. Abortus tuba
127 B. 16 minggu
B. 16 minggu
D. Dexamethason 6 mg
128 tiap 12 jam
• Hamil 33 minggu
• Pembukaan 4 cm
• Terapi pematangan paru.
• Tokolisis
• Tujuan: Mencegah kelahiran prematur dengan mengurangi
kontraksi rahim yang reguler
• Ca-antagonis: Nifedipin 10mg/oral
• sympathomimetics (Terbutalin, Ritrodine, Salbutamol)
• Magnesium sulfat
• Inhibitor PG synthetase (Indomethacin)
D. Dexamethason 6 mg
tiap 12 jam
129 D. Polihidramnion
• Hamil 28 minggu
• USG kandungan menunjukkan indeks
ketuban 30.
D. Polihidramnion
130 C. Abruptio Plasenta
• Gambaran klinis
• Perdarahan warna tua
• Nyeri perut
• Uterus tegang
• Tatalaksana
• Rawat inap
• Belum ada tanda persalinan à SC emergensi
• Kematian janin à persalinan pervaginam
PERDARAHAN ANTEPARTUM
(Perdarahan usia gestasi > 20
minggu)
KLASIFIKASI DEFINISI KLINIS TATA LAKSANA
PLASENTA PREVIA Implantasi plasenta Perdarahan Sectio Caesaria
menutupi jalan lahir pervaginam tanpa
nyeri.
VT tidak boleh
dilakukan.
USG untuk
diagnosis pasti.
SOLUSIO PLASENTA Plasenta lepas dari Perdarahan Stabilisasi
uterus sebelum pervaginam, nyeri hemodinamik + SC
waktunya. perut (+)
Penunjang: USG
VASA PREVIA Pembuluh darah Perdarahan berat Stabilisasi
janin menutupi ketika ketuban hemodinamik + SC
jalan lahir pecah.
130 Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
C. Abruptio Plasenta
131 E. Mola hidatidosa total
• Telat haid 2 bulan
• Mual muntah hebat dan keluar perdarahan
dari jalan lahir
• Jaringan yang keluar seperti anggur.
• TFU setinggi pusat, DJJ (-), beta HCG > 1000
ng/L.
• Gambaran honeycomb appearance (+).
• Diagnosis
• Perdarahan pervaginam berupa bercak hingga berjumlah banyak
• Mual dan muntah hebat
• Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan (setinggi pusatà20
minggu)
• Tidak ditemukan janin intrauteri
• Nyeri perut
• Keluar jaringan seperti anggur, tidak ada janin
• Takikardi, berdebar-debar (tanda-tanda tirotoksikosis)
• Pemeriksaan dengan HCG
• Gambaran klinis:
• Uterus lebih besar dari usia
kehamilan
• Perdarahan minggu ke 12-14
E. Mioma Geburt
C. Ruptur perineum
133 derajat 3b
• P7A0
• Keluar benjolan pada kemaluan
• Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik,
benjolan keluar dari jalan lahir 1 cm di
bawah himen.
• Hamil 12 minggu
• HPHT 10 Desember 2017
• Pasien memiliki siklus haid 33 hari.
HPHT 10 12 2017
Rumus naegel +7 -3 +1
HPL 17 9 2018
Koreksi 22 9 2018
D. 22 September 2018
A. Premature rupture of
136 membrane (PROM)
• Hamil 38 minggu
• Keluar cairan dari jalan lahir sejak 12 jam
yang lalu
• Kontraksi uterus tidak ada, pembukaan tidak
ada, DJJ 132x/menit
• Cairan jernih banyak mengambang, kertas
lakmus berwarna biru.
• Kriteria diagnosis :
Ø Usia kehamilan > 20 minggu
Ø Keluar cairan ketuban dari vagina
Ø Inspekulo : terlihat cairan keluar dari ostium uteri eksternum
Ø Kertas nitrazin merah à biru (untuk memastikan ketuban)
Ø Mikroskopis : terlihat lanugo dan verniks kaseosa
KETUBAN PECAH DINI
WHO Pedoman
diagnosis dan
tatalaksana
Jawaban Lainnya
• B. Preterm Premature rupture of membrane
(PPROM)
• C. Inpartu fase aktif
• D. Inpartu fase laten
• E. Hamil serotinosa à hamil lewat waktu di mana
usia gestasi >= 42 minggu
136 Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
A. Premature rupture of
membrane (PROM)
137 B. Asam folat 4 mg
B. Asam folat 4 mg
B. Hasil USG terdapat
138 multipel folikel ovarium
Gambaran umum:
• Pertumbuhan polikistik ovarium
kedua ovarium, amenorea sekunder,
oligomenorea, dan infertilitas
• Sekitar 50% pasien mengalami
hirsutisme dan obesitas.
• Usia 15-30 tahun
MEKANISME
• Hamil 38 minggu
• Kontraksi dirasakan setiap 2 menit sekali.
• Pembukaan 6 cm, teraba dagu di bagian
posterior.
C. Persiapkan SC
140 A. Toxoplasmosis akut
• Hamil 18 minggu
• IgM dan IgG toxoplasma 1:100
• Dua minggu kemudian pasien datang
membawa hasil IgM tetap dan IgG 1:400.
A. Toxoplasmosis akut
141 D. Mastalgia
D. Mastalgia
142 E. Letak lintang inpartu
• Hamil 38 minggu
• Leopold 1 tidak teraba bagian janin pada
fundus
• Pembukaan serviks 4 cm
• Hodge I.
• Kemungkinan Diagnosis ?
142 Jadi, diagnosisnya
B. Atonia uteri
B. Dipasang setelah 4
143 minggu postpartum
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan.
Waktu Pemasangan AKDR Definisi Angka Ekspulsi Keterangan
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan.
Kemenkes RI.
Jawaban Lainnya
• A. Dipasang setelah 2 minggu postpartum à risiko
ekspulsi dan perforasi
• C. Dipasang saat ini à risiko ekspulsi dan perforasi
• D. Dipasang setelah haid berakhir
• E. Dipasang saat mulai memberikan MPASI
143 Jadi, waktu yang tepat
B. Dipasang setelah 4
minggu postpartum
145 E. Perdarahan postpartum
• Hamil 24 minggu
• Lemas dan konjungtiva pucat
• Hb 9 d/dL, gambaran mikrositik hipokrom.
• Faktor Predisposisi
• Diet rendah zat besi, B12, dan asam folat
Williams' Obstetrics 23rd Edition
Anemia pada kehamilan
Komplikasi jangka panjang berupa:
• Persalinan pre term
• Low Birth Weight
• IUGR
• Perdarahan postpartum
E. Perdarahan postpartum
B. Loading dose MgSO4 4
146 gram IV lambat
• Hamil 38 minggu
• Sakit kepala dan pandangan ganda.
• TD 170/110mmhg. Riwayat darah tinggi
sebelumnya disangkal.
Medscape.com
147 Jadi, terapinya adalah…
A. Analgesik
148 D. HPV tipe 6, 11
• Bintil-bintil di kemaluan
• Warna keabu-abuan
• Menyerupai bunga kol pada genital.
• Pasien memiliki riwayat bergonta ganti
pasangan seksual.
• Pemeriksaan penunjang:
• Tes as asetat 5% (pd perianal sekitar 15 mnt)
• Kolposkopi
• Histopatologi (Hematoksilin eosin)
• Terapi:
• Tingtur podofilin 10-25% à kontraindikasi pada hamil
• Asam TCA 50-90%
• Bedah: listrik, skalpel, beku, laser
• Imunoterapi
• Interferon à konraindikasi kehamilan
• Krim 5 fluorourasil à kontraindikasi kehamilan
Jawaban Lainnya
• A. HSV tipe 1
• B. HSV tipe 2
• C. HPV tipe 1, 2 à penyebab veruka vulgaris
• E. Virus pox à penyebab moluskus kontagiosum
148 Jadi, penyebabnya adalah…
D. HPV tipe 6, 11
A. Asiklovir 5 x 200 mg selama 5
149 hari
Sumber: Panduan
pelayanan medis
PERDOSKI 2011
HG rekuren
HG asimptomatik
• Lesi dapat berupa: Vesikel à
erosi à ulkus • Tidak ada gejala
• Jumlah lbh sedikit, lbh ringan • Serologi antibodi herpes
• Lokasi = lesi primer positif
sebelumnya, unilateral
Predileksi: penis, vulva, anus,
bokong
• Menghilang dlm 5 hari
• Gejala tambahan:
Parestesia sblm lesi muncul
A. Asiklovir 5 x 200 mg
selama 5 hari
150 C. Limfogranuloma venerum
• Pembesaran kelenjar di area selangkangan
sebelah kiri, teraba nyeri, dan padat, serta
disertai dengan kemerahan di kulit sekitarnya.
• Kadang daerah peradangan mengeluarkan
sekret berwarna bening.
• Sebelumnya pasien pernah mengatakan
terdapat luka kecil di penis, dan sembuh dengan
cepat, tanpa nyeri.
• Badan inklusi.
• Diagnosis yang tepat ?
Limfogranuloma venereum
• Infeksi menular seksual, mengenai sistem
pembuluh limfe dan kelenjar limfe genital dan
inguinal
• Penyebab: Chlamydia trachomatis serotipe L1, L2, dan
L3
• Perjalanan penyakit:
• Stadium dini: disertai dengan lesi primer genital (tidak khas,
cepat hilang, tanpa nyeri, sering berlokasi di sulkus koronarius
atau di dinding posterior vagina pada perempuan)
• Sindroma inguinal kemudian terjadi beberapa hari-minggu, di
mana terjadi limfadenitis unilateral
• Sindroma anorektal: manfiestasi lanjut LGV, terutama
pada perempuan
150 Jadi, diagnosisnya adalah…
C. Limfogranuloma
venerum
B. Diabetes insipidus ec
151 defisiensi hormon ADH
• Pria, 20 thn
• BAK terus menerus, dalam sehari
pasien bisa 25-30 kali
• Haus yang berlebihan.
• Keluhan sering lapar dan penurunan
berat badan disangkal.
• Hasil pemeriksaan laboratorium GDP 90
mg/dl, GDS 155 mg/dl, osmolaritas urin
150 mOsm/kg, osmolaritas plasma 350
• Apa diagnosis dan etiologinya?
• Diabetes insipidus (DI) is defined
as the passage of large volumes
(>3 L/24 hr) of dilute urine (< 300
mOsm/kg).
• Bila pasien
kekurangan ADH
(Diabetes Insipidus),
maka osmolaritas
urin akan tetap
rendah setelah tes
deprivasi
• Bila pasien polidipsi,
maka osmolaritas
urin akan meningkat
setelah tes deprivasi
Tatalaksana
• Fluid replacement
• Synthetic analogue of antidiuretic hormone (ADH):
desmopressin (oral, subcutaneous, intranasal, IV)
Pilihan lainnya
• A. Diabetes insipidus ec kelebihan hormon ADH
• C. Diabetes melitus tipe II ec defisiensi hormon
insulin
• D. Diabetes insipidus ec defisiensi hormon
aldosteron
• E. SIADH ec kelebihan hormon ADHà kebalikan
dari diabetes insipidus, yakni pasien tidak kencing
karena ADH keluar secara tidak normal
Jadi, diagnosis dan etiologi pasien ini
151 adalah…
B. Diabetes insipidus ec
defisiensi hormon ADH
152 A. Penyakit Addison
• Pria 30 thn
• Mudah lelah, tidak nafsu makan, disertai
penurunan berat badan sejak 3 bulan yang lalu.
• Kulitnya semakin menghitam dan memiliki riwayat
sistemik lupus eritematosus (SLE).
• TD 100/60 mmHg, laju nadi 77 kali/menit, laju
nafas 17 kali/menit, afebris
• Tampak makula hiperpigmentasi generalisata, gizi
kurang, tidak adanya rambut ketiak dan pubis .
Primer (insufisiensi
adrenal) vs sekunder
(kelainan di
hipotalamus)
Pilihan lainya
• B. Krisis Adrenal à penkes, hipoglikemia, riw putus
obat steroid dosis tinggi
• C. Cushing syndrome à hiperkortisol (hiperglikemi,
hipertensi, hipopigmentasi)
• D.Cushing disease à Hiperkortisol karena adenoma
hipofisis
• E. Hipotiroid à gemuk, bradikardi, konstipasi
152 Jadi, diagnosis pasien adalah…
A. Penyakit Addison
153 B. Anti tyhroid peroxidase
• Perempuan 45 tahun
• mudah lelah dan badan terasa lemah,
disertai keluhan tidak tahan dingin.
• Rasa penuh di leher.
• PF : teraba pembesaran kelenjar tiroid
difus, edema pretibia, puffy face, dan
rambut kering
Tatalaksana
• Replacement therapy : Levothyroxine
Pilihan lainya
• A. Antibodi TSHs à tidak ada
• C. Anti triiodotrionin à tidak umum meningkat
pada tiroiditis hashimoto
• D. Tiroglobulin à seharusnya antithyroglobulin
antibody (antiTG) meningkat pada tiroiditis
hashimoto
• E. Antibodi TSHr à meningkat pada grave's disease
Jadi, yang paling berperan pada
153 pasien ini adalah…
B.Anti thyroid peroxidase
154 A. Joffroy
• perempuan usia 39 tahun
• Seluruh badan terasa lemas, mudah lelah dan berkeringat,
serta berat badan tidak naik padahal makan banyak.
• TD: 130/70 mmHg, laju nadi 105 kali/menit, laju nafas 20
kali/menit, suhu 36,8oC, kedua mata tampak menonjol,
kemerahan, dan berair.
• Leher teraba massa difus, kenyal, batas tegas, tidak nyeri saat
ditekan, ukuran 2 x 2 cm.
• Pada saat dilakukan gerakan mata ke atas tidak didapatkan
adanya lipatan pada dahi.
• fT4 meningkat sedangkan TSH kurang dari normal.
• Tanda pada mata berdasarkan kasus di atas disebut ?
Penyakit Tiroid
• Adalah pembesaran kelenjar tiroid
• Defisiensi iodium (struma difus nontoksis/
Goiter goiter endemik)
• GRAVES DISEASE
Goiter sporadik (jarang)
Hipertiroidis • Struma nodular toksis
• Adenoma toksik
me • Lain-lain (tiroiditis destruktif, tumor hipofisis,
• Defisiensi iodium berat
dll)
Hipotiroidism • Tiroiditis hashimoto
e • Iatrogenik
• Lain-lain (hipopituitari kongenital, dll )
• Jinak (misal adenoma folikular)
Neoplasma • Ganas (misal adenokarsinoma tiroid)
GRAVES
DISEASE
Subcutaneous insulin using a basal or multiple daily injection regimen will be the
most appropriate choice of treatment
http://www.diabetologists-
abcd.org.uk/JBDS/JBDS_IP_Steroids.pdf
Jadi, terapi yang paling tepat pada
155 pasien ini adalah…
A. Insulin
D. Kretinisme ec hipotiroid
156 kongenital
• Anak 10 tahun
• Pasien terlihat lebih pendek
dibandingkan dengan teman
sebayanya.
• Pasien sempat tidak naik kelas 2 kali.
• Hasil IQ 56.
• TB 101 cm, BB 30 kg, kulit kering dan
kasar, makroglosia, dan terdapat hernia
umbilikalis.
D. Kretinisme ec hipotiroid
kongenital
A.Kelebihan growth hormone
157 sesudah lempeng epifisis tertutup
• Pria 27 tahun
• Keluhan tangan dan kakinya membesar dan
bentuk wajahnya berubah.
• Banyak berkeringat. Sepatu dan sendal pasien
sebelunya sudah tidak ada lagi yang muat untuk
digunakan.
• Perbesaran abnormal pada bagian bawah bibir,
hidung, telapak tangan dan telapak kaki.
• Kuku pasien jga tampak menebal dan mengeras
• Apakah kemungkinan penyebab ?
GIGANTISME VS AKROMEGALI
http://emedicine.medscape.com/article/1157189-clinical#showall
www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/endocrine/acromegaly/Pages/fact-sheet.aspx
GIGANTISME
• Apakah penyebabnya ?
2 macam:
PRIMER: intake
inadekuat.
SEKUNDER: gangguan
proses atau metabolisme
meski intake cukup. Misal:
alkoholik, sirosis, kolitis
ulseratif, obat INH, dll.
Dermatitis terutama di
area terkena sinar matahari
Tatalaksana
• IV atau oral niacin/ nicotinamide.
• Diet protein dan suplementasi vitamin B.
• Sekunder à sesuai etiologi.
• Kulit à pelembab topikal, tabir surya.
158 Jadi, penyebabnya adalah…
C. Defisiensi niasin
159 D. Impetigo Bockhart
• Anak, 14 tahun
• Keluhan bisul kecil di kepala
sejak 2 hari yang lalu.
• Bila benjolan pecah, akan keluar
nanah dan nyeri.
• PF: lesi pustuloeritematosa dan
terdapat rambut di bagian
tengah lesi.
• Diagnosis?
FOLIKULITIS (Impetigo Bockhart)
• Adalah infeksi folikel rambut. • Tatalaksana:
• Pruritus (+). • Ringan: sabun antibakteri, jaga
• Persisten / rekuren à rambut tidak tumbuh higienitas.
lagi. • Antibiotik, misal klindamisin.
• PF: multipel papul/ pustul dasar eritem,
rambut di tengah.
D. Impetigo Bockhart
E. White
160 dermatographism
• Wanita 24 tahun
• Mual dan muntah sejak 1 jam yang lalu.
• Sebelumnya pasien diberi obat antinyeri
• Pemeriksaan fisik tekanan darah 120/80
mmHg, laju nadi 100 kali/menit, laju napas
80 kali/menit, suhu afebris.
• Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan
kemerahan pada tubuh dan urtika
Angioedema
Lebih berat daripada urtikaria, edema kulit dan mukosa
Akut à bibir, wajah, palpebra, tapi bisa dimana saja hingga mukosa
respirasi dan GIT. Laryngeal swelling can be life-threatening.
Urtikaria
Generasi • Chlorpheniramine;
Dimenhydrinate;
1 Promethazine;
Diphenhydramine;
Generasi Doxylamine; Hydroxyzine
• Cetirizine; Loratadine
• Levocetirizine
2
Generasi • Fexofenadine
• Norastemizole;
3 Descarboethoxyloratadine
• Bila berat à berlanjut angioedema &/ syok anafilaktik à epinefrin IM.
• Ringan : antihistamin H1; kortikosteroid; antileukotrien; trisiklik antidepresan.
• Antihistamin generasi 1 = sangat lipofilik sehingga mudah menembus barier otak (BBB), menyebabkan
efek SSP berupa sedasi, drowsiness. Generasi pertama juga mempunyai waktu paruh pendek sehingga
perlu diberikan berulang dalam sehari.
Pilihan lainnya
• A.Fenomena tetesan lilin à tanda psoriasis
• B.Cullen sign à pankreatitis
• C.Target sign à erupsi obat
• D.Tanda Auspitz à tanda psoriasis
160 Jadi, tanda lain yang dapat ditemukan
adalah…
E. White dermatographism
161 B. Paederus fuscipes
• Pria 20 tahun
• Muncul gelembung berisi
cairan di lipat siku yang
terasa panas.
• Sebelumnya pasien
bermain di luar rumah dan
terkena gigitan serangga.
• Apakah kemungkinan
serangga penyebabnya ?
Dermatitis
Venenata/paederus/whiplash
dermatitis
• Definisi : Merupakan Dermatitis Kontak iritan yang disebabkan oleh
toksin tomcat
• Etiologi : Paederus fuscipes, paederus littorarius
• Tinggal pada area lembab dan tertarik pada cahaya fluoresens.
• Tidak menggigit ataupun menyengat à lesi timbul akibat cairan
perut (coelomic fluid): keluar karena serangga remuk tertindih
• Manifestasi klinis:
• < 24 jam pasca-paparan
• Morfologi: Plak eritema yang tersusun secara linier, kemudian muncul
vesikel yang berubah menjadi pustul. kissing lesion khas ditemukan pada
fleksura
• Tatalaksana: kortikosteroid topikal
Kissing Lesion di fleksura Lesi linier khas Dermatitis Venenata
Paederus sp
Jawaban Lainnya
B. Paederus fuscipes
162 E. Valasiklovir 3 x 1000 mg
• Pria 65 tahun, nyeri dan
ruam di perut kiri.
• Sejak 2 hari dan meluas
hingga ke pinggang kiri.
E. Valasiklovir 3 x 1000 mg
C.Retinoid topikal +
163 klindamisin topikal
Komedo (khas/patogmonomik)
à papul miliar yang di
tengahnya mengandung
sumbatan sebum
• Black comedo, open comedo
: berwarna hitam,
mengandung nsur melanin
• White comedo, close
comedo : berwarna putih,
letak lebih dalam, tidak
mengandung unsur melanin
Ringan Sedang Berat
Komedo <20 20-100 >100 atau kista >5
Derajat Derajat
Derajat Berat
Ringan Sedang
• Komedo <20, • Komedo 20-100, • Kista >5,
• Lesi inflamasi • Lesi inflamasi 15- • Komedo >100,
<15, atau 50, atau • Lesi inflamasi
• Total lesi <30 • Total lesi 30-125 >50, atau
• Total lesi >125
C.Retinoid topikal +
klindamisin topikal
A.Rifampisin 600 mg/bulan +
164 Dapson 100 mg/hari selama 6
bulan
Pria 65 tahun, bercak kemerahan yang
tak terasa gatal maupun nyeri.
PF: 4 makula eritem (soal di-ralat)
diskret di punggung dan dada, ukuran
bervariasi, hipestesi, anhidrosis.
TERAPInya adalah...
MORBUS HANSEN Pembersaran
Lepra = Kusta N.aurikularis
magnus
PB MB
Lesi kulit, dapat berupa: • Jumlah 1 – 5 lesi • Jumlah > 5 lesi
• Makula • Berupa • Lebih sering lesi yang
• Papul meninggi hipopigmentasi/eritema menimbul
• Infiltrat, plak eritem (lesi cenderung tidak • Distribusi simetris
• Nodul menimbul)
• Distribusi tidak simetris
Kerusakan saraf, • Hilang sensasi jelas • Hilang sensasi kurang
ditandai dengan: • Hanya melibatkan satu jelas
• Hilangnya sensasi cabang saraf • Melibatkan banyak
• Kelemahan otot cabang saraf
ETIOLOGInya adalah...
Kondiloma Akuminata
• Infeksi HPV (terutama subtipe 6 dan 11) pada area
anogenital.
• Termasuk ke dalam penyakit menular seksual.
• Lokasi predileksi:
• Laki-laki: perineum, sekitar anus, sulkus koronarius, glans
penis, muara uretra eksterna, korpus penis, dan pangkal
penis.
• Perempuan: vulva, introitus vagina, porsio serviks.
• Manifestasi:
• Massa vegetasi bertangkai, warna merah s.d. hiperpigmentasi
• Permukaan: papilomatosa
Modalitas Terapi
• Imiquimod 5%
• 3x/minggu (sebelum tidur) selama 16 minggu
• Podofilox 0,5%
• 3 hari: 2x/hari à 4 hari: tidak diobati sebanyak 4 siklus
http://www.cdc.gov/std/tg2015/warts.htm
Pedoman penatalaksanaan IMS Depkes RI 2010
Buku ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI. 6th ed
165 Jadi, etiologi yang tepat adalah…
TERAPInya adalah...
Skabies
• Sinonim: gudik, budukan, gatal agogo
• Etiologi: Sarcoptes scabiei
• Gejala klinis à 2 dari 4 tanda kardinal:
• Pruritus nocturna
• Menyerang sekelompok orang
• Ditemukan terowongan/ kunikuli
• Ditemukan tungau
• Pemeriksaan penunjang:
• Congkel papul di ujung terowongan à taruh di kaca objek
à lihat dengan mikroskop
• Menyikat kulit à tamping di kertas putih à lihat dengan kaca pembesar
• Biopsi irisan à lihat dengan mikroskop
• Biopsi eksisional à periksa dengan pewarnaan HE
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI
Tatalaksana
• Sulfur presipitatum 10%: dioleskan 3x24 jam; tidak efektif untuk
stadium telur sehingga harus digunakan >3 hari
• Emulsi benzil benzoas 20%: efektif untuk semua stadium,
diberikan malam hari selama 3 hari; sulit ditemukan
• Gameksan 1%: efektif untuk semua stadium, dihindari untuk
anak <6 tahun dan wanita hamil, efek neurotoksik dan
teratogenik
• Permetrin 5% (dapat membunuh seluruh stadium tungau),
dioleskan ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci
bersih. Bila belum sembuh, diulang 1 minggu kemudian.
Kontraindikasi: anak kurang dr 2 bulan
166 Jadi, terapi yang tepat adalah…
A.Permetrin 5 %
167 C. Eritrasma
168 B. Eritromisin 4 x 500
mg/hari selama 7 hari
• Bercak kemerahan di ketiak.
• Lesi makula eritematosa dengan skuama
halus, lampu wood: merah bata.
Diagnosisnya adalah...
ERITRASMA
• Disebabkan oleh
Corynebacterium minutissimum.
• Biasa terjadi pada daerah lipatan
kulit dan menyerang penderita
diabetes mellitus. Merupakan
flora normal kulit sehingga
tergolong infeksi oportunistik
• Warna coral red pada lampu
Wood’s
Tatalaksana
• Farmakologi: Topikal: asam fusidat dapat diberikan;
Sistemik: Erythromycin atau tetracyclin.
• Non-farmakologi: Menjaga kebersihan diri, segera
membersihkan diri setelah berkeringat
Jawaban Lainnya
• A. Morbus hansen: tidak menyala dengan lampu wood,
khas berupa lesi hipo/hiperpigmentasi yang anhidrosis,
hipo/anestesi, bisa disertai penebalan saraf tepi.
• B. Erisipelas: Pioderma, kemerahan, nyeri, dengan
batas tegas, tidak menyala dengan lampu wood,
• D. Dermatitis intertriginosa: tidak menyala dengan
lampu wood, pada kasus diberi kata kunci sudah
mencoba terapi steroid namun tidak membaik.
• E. Kandidiasis intertriginosa: tidak menyala dengan
lampu wood, pemeriksaan dengan KOH, khas lesi
korimbiformis.
Jawaban lainnya
• A. Dexametason 3 x 0.75 mg/hari selama 5 hari:
eritrasma tidak diberikan steroid.
• C.Ketokonazole 2 x 200 mg/hari selama 7 hari :
eritrasma disebabkan bakteri, bukan jamur.
• D.Griseofulvin 2 x 500 mg/hari selama 14 hari :
eritrasma disebabkan bakteri, bukan jamur.
• E. Doksisiklin 2 x 100 mg/hari selama 7 hari : bukan
pilihan antibotik yang tepat
Jadi, jawaban yang tepat adalah…
167 C. Eritrasma
168 C. Eritromisin 4 x 500
mg/hari selama 7 hari
169 A. Minoksidil topikal
• Pria usia 52 tahun
• Kerontokan rambut terutama di
daerah dahi dan pelipis.
• Keluhan lain (-)
• Sekitar setahun lalu dan mengganggu
pasien karena tampk rambut daerah
dahi dan pelipis semakin tampak tipis.
A. Minoksidil topikal
170 B. Asam salisilat 50%
• Benjolan pada punggung tangan kanan, tidak
nyeri, tidak gatal.
• Lesi papul berbentuk kubah warna serupa dengan
kulit sekitar, dengan perabaan kasar, serta ada
yang tunggal dan berkelompok.
E. Asam salisilat
171 D. Karsinoma sel basal
• Perempuan 25 tahun
• Lepuh hampir di seluruh tubuh
setelah konsumsi obat antinyeri
• Pemeriksaan kulit generalisata vesikel
dan bula, erosi dan ekskoriasi pada
bibir dan genitalia, pada mata.
• Tes nikolsky (+).
• Diagnosis?
SJS/TEN
• Reaksi kulit fatal, akut, dan jarang berupa pengelupasan kulit dan
lapisan mukosa. Hampir selalu disebabkan obat.
• TEN = Lyell disease
• Obat yang paling sering menyebabkan:
• Sulfonamides: cotrimoxizole;
• Beta-lactam: penicillins, cephalosporins
• Anti-convulsants: lamotrigine, carbamazepine, phenytoin,
phenobarbitone
• Allopurinol
• Paracetamol/acetominophen
• Nevirapine (non-nucleoside reverse-transcriptase inhibitor)
• Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) (oxicam type mainly)
http://www.dermnetnz.org/reactions/sjs-ten.html
SJS/TEN
• Onset: paling sering dalam minggu
pertama setelah konsumsi obat
(biasanya kalau obat berupa
antibiotik).
• SJS-TEN akibat obat antikejang bisa
muncul 2 bulan setelah inisiasi obat.
• Prodromal signs and symptoms
• Demam Jenis lesi
• Nyeri tenggorokan Makula, plak, vesikel, bula, atau papul
berkonfluensi
• Sekret hidung meningkat, batuk
Purpura
• Konjungtivitis Eritema difus
• Lesi kulit Targetoid
• Ruam kemarahan dan lepuh: dimulai di Keterlibatan mukosa: mata, mulut (cheilitis,
badan à menyebar ke wajah dan stomatitis), faring-esophagus, respiratory
ekstremitas tract, GIT
Tatalaksana
• Tatalaksana umum
• Stop konsumsi obat yang diduga menyebabkan SJS/TEN
• Terapi cairan dan nutrisi via NGT
• Termoregulasi à ruangan hangat 30 – 32oC
• Kontrol nyeri
• Skin care
• Antiseptik topical: silver nitrat, chlorhexidine (NOT silver sulfadiazine)
• Dressing lembab dengan petrolatum jel
• Jangan gunakan adhesive tape
Bisa dipertimbangkan kortikosteroid sistemik, IVIG, TNF antagonis, thalidomid, siklosporin, dll
(imunosupresan)
Jawaban lainnya
• A. Pemfigus bulosa à autoimun, gatal, bula tegang,
nikolsky sign (-)
• B. Pemfigus vulgaris à autoimun, panas dan nyeri,
bula kendur dan mudah pecah, nikolsky sign (+)
• C. Impetigo vesikobulosa à pada bayi, bullae berisi
cairan jernih, nikolsky (-)
• E. Staphylococcus Scalded Skin Syndromeà infeksi
bakteri staph, pada bayi
172 Jadi, diagnosis yang paling tepat
adalah…
D. Toxic Epidermal
Necrolytic
B. Albendazole 400
173 mg/hari selama 3 hari
• Anak usia 12 tahun
• gatal di paha kanan sejak tiga hari lalu.
• Keluhan lain (-)
• Pasien berlibur ke pantai bersama keluarga
namun keluarga tidak ada yang mengalami
keluhan serupa.
• Efloresensi berupa papul eritema berbentuk
serpiginosa, panjang 4 cm, dan terdapat
ekskoriasi bekas garukan.
• Terapi?
Creeping Eruption/ Cutaneus
Larva Migran
• Etiologi: Ancylostoma
braziliense, ancylostoma
caninum
• Saat masuknya larva
terasa gatal dan panas.
• Muncul papul, lalu lesi
linier atau berkelok-kelok,
kemerahan. Lesi
serpiginosa. Rasa gatal
biasanya lebih hebat pada
malam hari.
http://www.cdc.gov/parasites/zoonotichookworm/health_professionals/index.html#tx; Buku Kulit FKUI
• Bentuk infektif: larva
filariform
• Cutaneous larva migrans
is self-limiting; migrating
larvae usually die after 5–
6 weeks. Albendazole is
the treatment of choice.
Ivermectin is effective but
not approved for this
indication.
Terapi
B. Albendazole 400
mg/hari selama 3 hari
D. Elevasi tungkai, kompres
174 terbuka, antibiotik per oral
• Pria 70 tahun,
• Tangan kanan bengkak berwarna kemerahan
sejak kemarin.
• Awalnya ada luka kecil di tangannya.
• PF: lengan kanan bengkak, kemerahan, berbatas
tidak tegas.
• Riw DM (+), demam (+)
• Lab: leukosit 13.900/ul, hitung jenis segmen 65%
• Terapi?
Selulitis
• Inflamasi non-nekrotik kulit dan jaringan subkutan akibat
infeksi akut.
• Etiologi: Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus.
• Manifestasi klinis:
• Tanda inflamasi: eritema, nyeri, edema, hangat pada perabaan.
• Batasan lesi tidak jelas; tidak meninggi à membedakan dengan
erisipelas
• Predileksi: ekstremitas
• Infeksi berat ditandai dengan adanya:
• Demam, menggigil, malaise berat
• Penyebaran saluran limfe à garis merah menjauhi area infeksi
• Selulitis sirkumferensial
• Nyeri tidak proporsional dengan hasil PF
Eritema berwarna merah batas jelas Eritema berwarna merah batas tidak
jelas
Lapisan yang diserang epidermis dan Lapisan mencapai jaringan subkutan
dermis
• Pria 49 tahun,
• Lepuh lepuh pada kulitnya. Nyeri (+), gatal(-
)
• 2 minggu sebelum muncul lepuh, pasien
mengalami sariawan yang cukup banyak
pada mulutnya.
• PF: bula dengan dinding kendur.
• Diagnosis ?
Buku ajar THT FKUI
OTOMIKOSIS
• Otitis eksterna yang disebabkan oleh jamur
• Etiologi: Pytirosporum dan Aspergilus.
• Predisposisi: cuaca yang lembab, adanya serumen,
instrumentasi pada telinga, status pasien
yang immunocompromised , dan peningkatan pemakaian
preparat steroid dan antibiotik topikal.
• Gejala
• Otalgia
• Otorrhea
• Kehilangan pendengaran
• Rasa penuh pada telinga
• Gatal
• Tinnitus
• PF:
• Liang telinga merah, ditutupi oleh skuama, dapat meluas
sampai muara liang telinga dan daun telinga
• Cairan serosanguinos.
• Akumulasi debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa
berfilamen putih dan panjang
• dapat ditemukan elemen jamur (miselia)
• Preparat langsung: skuama dari kerokan kulit liang telinga
diperiksa dengan KOH 10 %
• hifa lebar, berseptum, dan kadang-kadang dapat ditemukan
spora-spora kecil dengan diameter 2-3 u.
• Prinsip penatalaksanaan:
- higienitas
- asam asetat 2-5 % dalam alkohol
- antifungal topikal à nistatin, klotrimazol, ketokonazol.
Itrakonazol oral diberikan untuk infeksi aspergilus jika tidak
membaik dengan topikal
Jawaban Lainnya
• A. Otitis eksterna sirkumskriptaà benjolan 1/3
liang telinga luar
• B. Otitis eksterna malignaàparesis N.7, sering pada
pasien DM
• C. Otitis eksterna à liang telinga edem dan merah,
2/3 dala
• D. Otosklerosis à swarte sign, tuli konduktif
176 Jadi, diagnosis adalah…
E. Otomikosis
177 A. Tampon Adrenalin
- keluhan tidak bisa bernapas apabila tidur miring
ke kanan
- Pasien sering bersin pada pagi hari. Pada
pemeriksaan terdapat benjolan berwarna putih
keabuan, bertangkai, mudah digerakkan, tidak
nyeri.
• Diagnosis Polip nasal dd/hipertrofi konka
• Apa pemeriksaan sederhana yang dapat
disarankan untuk menyingkirkan diagnosis
banding ?
Polip Nasal
• Pertumbuhan massa • Polip VS Hipertrofi Konka
bertangkai jinak di hidung • Bertangkai
(putih keabu-abuan) • Mudah digerakkan
• Predisposisi: • Lunak
• Tidak nyeri
• Rhinitis alergi
• Tidak mengecil dengan
• Sinusitis kronik vasokonstriktor
• Iritasi • Tidak mudah berdarah
• Kelainan anatomi hidung:
deviasi septum, hipertrofi
• Terapi:
konka • Steroid intranasal
• Operasi (polipektomi)
• Gejala:
• Hidung terasa tersumbat;
progresif
• Gangguan penciuman
• Nyeri kepala
Polip Nasal
Jawaban Lainnya
• B. Uji valsava à untuk menilai oklusi tuba, caranya
dengan mencubit hidung dan meningkatkan
tekanan intranasal
• C. Tes inspeksi asam asetat
• D. Manuver toyn bee à untuk menilai oklusi tuba,
caranya dengan menutup hidung sambil melakukan
gerakan menelan berulang.
• E. Refleks glabela à refleks primitif bayi, diketuk
pada dahi bayi memicu mata berkedip.
Jadi, pemeriksaan sederhana untuk
177 menyingkirkan diagnosis banding
adalah…
A. Tampon adrenalin
178 A. Kina
A. Kina
D. Mastoidektomi +
179 Timpanoplasti
Tatalaksana :
Benigna : tetes telinga antibiotik, ear
toilet (H2O2 3% selama 3-5 hari), dan
kauterisasi bila ada jaringan granulasi
Maligna : operasi eradikasi
kolesteatoma + timpanoplasti/
miringoplasti
Terapi OMSK
• Edukasi
• Tidak mengorek telinga
• Air jangan masuk ke telinga sewaktu mandi
• Dilarang berenang
• Segera berobat
• Bila penyakit sudah tenang à sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi
(miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta
gangguan pendengaran.
Jawaban Lainnya
• A. Dekongestan topikal
• B. Miringotomi
• C. Irigasi dengan hidrogen peroksidase à untuk
OMSK benigna
• E. Antibiotik spektrum luas à untuk OMSK benigna
179 Jadi, tatalaksananya adalah…
D. Mastoidektomi +
Timpanoplasti
180 C. Arteri Sfenopalatina
• Keluhan mimisan 30 menit yang lalu ketika
sedang mengikuti upacara Hidung kanan
dipencet ±10 menit dan darah tidak dapat
berhenti.
• Darah terasa mengalir hingga ke
tenggorokan.
• Riw hipertensi (+)
• Sumber perdarahan:
• Epistaksis anterior: plexus kisselbach, arteri etmoidalis
anterior
C. Arteri Sfenopalatina
181 D. Uji cukit kulit
(+) R. Alergi
(-) R. Vasomotor
181 Jadi, pemeriksaan penunjang yang
tepat adalah…
• Atopi à • PF:
Hypersensitivitas Tipe I • Allergic shiner
(e.c. Allergen) • Allergic crease
• Allergic salute
• Mukosa pucat/livid
• Gejala • Sekret cair, bening
• Bersin berulang
• Hidung tersumbat
• Rhinorea + gatal • Tatalaksana
• Konjungtivitis alergi • Avoid allergens!
• Post nasal drip • Antihistamin
• Steroid intranasal
KLASIFIKASI
182 Jadi, tatalaksana pasien ini adalah…
• Apabila terdapat baterai alat bantu • Teknik irigasi dapat dilakukan untuk
dengar, konsultasi emergensi THT benda yang kecil dan dekat dengan
selalu dilakukan karena dapat membran timpani.
menyebabkan nekrosis dalam waktu • Aseton dapat digunakan untuk
singkat dan menyebabkan perforasi melarutkan benda asing styrofoam
membran timpani dan komplikasi atau untuk melunakkan lem perekat
lainnya.
Forcep / Alligator
Pinset telinga
• Forceps aligator
Hook
Korpus alienum
• Objek yang bulat atau mudah hancur, permukaan
licin à keluarkan dengan hook
• Misalnya button battery.
183 Jadi, yang digunakan adalah…
C. Hook
184 C. Hematom aurikula
KOMPLIKASI
MEDSCAPE
Jawaban Lainnya
• A. Perikondritis à radang pada tulang rawan
telinga, fluktuasi (-), aspirasi tidak ditemukan darah.
• B. Pseudokista à benjolan pada tulang rawan
telinga, tanda radang (-)
• D. Mastoiditis à radang di belakang telinga
• E. Fistula aurikular à lubang biasanya di depan
tragus, disertai keluarnya sekret
184 Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
C. Hematom aurikula
185 D. Fistula pre aurikula
Microtia : congenital
deformity affecting the
outer ear (pinna) where
the ear does not fully
develop during the first
trimester of pregnancy
Perikondritis à Cauliflower ear
Infeksi pada perikondrium kartilago daun telinga. Inflamasi
lama merusak tulang rawan telinga. Faktor risiko : trauma,
gigitan serangga, luka bakar, menindik telinga pada tulang
rawan.
Tatalaksana : antibiotik sistemik, insisi (bila supuratif), eksisi
(bila nekrosis)
Komplikasi : telinga kisut (cauliflower ear)
KOMPLIKASI
MEDSCAPE
Jawaban Lainnya
• A. Perikondritis
• B. Mastoiditis à massa hiperemis di daerah
mastoid, fluktuasi (-)
• C. Abses retro aurikula à fluktuasi (+)
• E. Microtia à telinga tidak terbentuk
185 Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
186 A. Asiklovir
187 D. Abses bezold
• Nyeri di belakang telinga kiri, 3 hari.
• Demam, cairan bau dari telinga kiri hilang timbul
sejak satu bulan.
Komplikasinya adalah…
MASTOIDITIS
• Seringkali merupakan komplikasi dari OMA atau OMSK
• Manifestasi: nyeri belakang telinga, tanda radang (+), daun
telinga terdorong keluar.
• Diagnosis : CT scan atau Rontgen schuller
• Rontgen lateral: menilai sinus sphenoid
• Rontgen schuller: menilai mastoid, kanalis akustikus
eksternus, TMJ
KOMPLIKASI Mastoiditis
• Posterior extension to the sigmoid sinus can cause thrombosis
OR to the occipital bone to create an osteomyelitis of calvaria or
a citelli abscess.
• Superior extension to the posterior cranial fossa, subdural space,
and meninges.
• Anterior extension to the zygomatic root.
• Lateral extension to form a subperiosteal abscess.
• Inferior extension to form a bezold abscess.
• Medial extension to the petrous apex.
• Intratemporal involvement of the facial nerve and/ or labyrinth.
Medscape
Jawaban Lainnya
• A. abses quincy à abses peritonsilar
• B. abses Ludwig à tidak ada istilah ini.
Adanya angina Ludwig, yaitu
pembengkakan submandibula
• C. skrofuloderma à TB kulit, ditandai
dengan bridging skin (+)
• E. abses retrofaring
Jadi, komplikasinya adalah…
187
D. Abses bezold
D. Hidrops cairan
188 endolimfe
• Ny. ina, 35 tahun mengeluhkan
pendengaran menurun beberapa minggu
lalu. Ia juga merasakan pusing berputar dan
telinga berdenging. Mekanisme yang
menyebabkan keluhan pada pasien ?
Diagnosisnya adalah…
OTOSKLEROSIS
• Gangguan pada kapsul tulang labirin yang mengalami
spongiosis di daerah kaki stapes à stapes kaku, tidak bisa
hantar getaran suara ke labirin dengan baik.
• Awal penyakit: tuli konduktif à dapat menjadi tuli campur bila
sudah menyebar ke koklea
Otosklerosis
• Gejala :
• Pendengaran terasa berkurang secara progresif
• Keluhan lain: tinitus dan terkadang vertigo
• Lebih sering bilateral, perempuan lebih banyak dari laki-
laki, antara 11-45 tahun
• Pemeriksaan :
• Membran timpani intak, tuba paten
• Gambaran membran timpani yang kemerahan karena pelebaran
pembuluh darah promontium (Schwartz sign)
• Pasien merasa pendengaran terdengar lebih baik dalam ruangan
bising (Paracusis willisii)
Schwartz sign
=Flemingo’s pink sign
Jawaban Lainnya
• A. Timpanosklerosis (=miringosklerosis): salah karena
khas kasus ini adalah kalsifikasi jaringan di telinga
tengah, bercak keputihan tebal di MT akibat
penumpukan kolagen.
• B. Miringitis bulosa: salah karena di kasus tidak
disebutkan bula di MT.
• C. Otosklerosis: jawaban yang tepat.
• D. Mastoiditis: salah karena kasus ini ditandai demam,
nyeri telinga dan sekret (+), serta tanda radang di
daerah mastoid.
• E. Kolesteatoma: salah karena di kasus tidak ada
riwayat OMSK maupun liang telinga tak tampak massa.
Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
189
C. Otosklerosis
C. Kejadian tidak
190 diharapkan
ADVERSE
EVENTS
UNPREVENTABLE
C. Kejadian tidak
diharapkan
191 C. 15/200.000
• Puskesmas ABC melakukan pendataan kasus
Demam Berdarah Dengue mulai tanggal 1
Januari hingga 31 Desember 2015. Jumlah
penduduk tengah tahun di kecamatan
tersebut adalah 200.000 orang.
• Dari jumlah tersebut, ternyata ada penderita
kasus DBD baru sebanyak 15 orang dimana 3
orang di antaranya meninggal dunia. Jumlah
penderita tahun sebelumnya adalah 21 orang.
• Berapa insiden Demam Berdarah Dengue di
kurun waktu tersebut?
192 A. Acceptance
• Tn. Bijak terdiagnosis kanker buli. Setelah melalui
sekian pemeriksaan diputuskan untuk
menjadwalkan kemoterapi. Pasien merupakan
perokok berat
• “Jika memang ini ketentuan Tuhan, saya hanya
bisa berserah diri dan berusaha semampu saya
dokter. Saya mohon dokter juga berusaha sekuat
yang dokter bisa untuk membantu saya. Saya
akan berusaha maksimal untuk berhenti
merkokok”
192 A. Acceptance
193 E. Implied Consent
194 C. 12/80
C. Membuat program
195 tambahan
• Jumlah kader 5 orang, penimbangan
10x/tahun
• Cakupan KIA, KB, Imunisasi, dana sehat
berturut-turut 75%, 70%,85%, dan 45%.
• Tahun ini posyandu ini akan ditingkatkan
statusnya menjadi purnama.
Program
Kader Posyandu, Cakupan
Jenis Tambahan dan
Penyelenggaraan Program Wajib
Dana Sehat
• Fogging Massal
• Serentak, menyeluruh, pada saat KLB, selama 2 putaran,
interval 1 minggu.
Sumber : dinkes.pakpakbharatkab.go.id
196 Jadi, tindakannya adalah…
B. Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) + Fogging Focus
197 D. Intoksikasi CO
• Mayat di gudang
• Mesin generator tampak menyala (ruang
tertutup dengan adanya gas buangan)
• Ditemukan livor mortis di belakang kepala,
punggung, dan belakang paha berwarna merah
cerah.
• Rigor mortis ditemukan menetap di seluruh
tubuh.
3/27/18
Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
Menentukan Penyebab Kematian Bayi
Apakah bayi sudah matur? (Kalau
belum matur, bisa karena aborsi,
tapi bisa juga karena lahir prematur)
– Bayi matur memiliki PB > 45cm, BB
2500-3500 g, dan LK > 34 cm
– Testis dua-duanya sudah turun (laki- Bayi matur
laki) atau labia mayora sudah
menutupi labia minora (perempuan)
– Panjang kuku melebihi panjang jari
C. Infantisida
199 D. Arborescent Mark
D. Arborescent Mark
C. Mengumpulkan data
200 postmortem
C. Mengumpulkan data
postmortem