Anda di halaman 1dari 5

Prasarana Transportasi Laut

A. Pengertian
Moda transportasi laut adalah moda yang menggunakan moda yang terletak di laut,
dimana jaringan prasarana transportasi laut terdiri dari simpul yang berwujud pelabuhan laut
dan ruang lalu lintas yang berwujud alur pelayaran, sedangkan sarana berupa kapal.

Transportasi air dapat diklasifikasikan menjadi 2:


1. Transportasi laut
2. Transportasi ASDP
Sama halnya pada transportasi darat, 2 hal yang harus diketahui antara lain:
1. Prasarana Transportasi air : pelabuhan
2. Moda / Sarana Transportasi air : kapal, Sampan, dan Feri

B. Definisi Pelabuhan
Definisi pelabuhan menurut Undang-Undang No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran,
bahwa Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan sekitarnya dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang atau bongkar
muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta tempat perpindahan intra dan antar moda transportas.

Definisi lain yaitu Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau
danau untuk menerima kapal dan memindahkan  barang kargo maupun penumpang ke
dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan
membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh.

C. Sistem Transportasi Laut

Jaringan transportasi laut sebagai salah satu bagian dari jaringan moda transportasi air
mempunyai perbedaan karakteristik dibandingkan moda transportasi lain yaitu mampu
mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah besar dan jarak jauh antar pulau dan antar
negara.
1. Jaringan Prasarana
Jaringan prasarana transportasi laut terdiri dari simpul yang berwujud pelabuhan laut
dan ruang lalu lintas yang berwujud alur pelayaran. Pelabuhan laut dibedakan
berdasarkan peran, fungsi dan klarifikasi serta jenis. Berdasarkan jenisnya pelabuhan
dibedakan atas:
Hirarki berdasarkan peran dan fungsi pelabuhan laut terdiri dari:
a) Pelabuhan internasional hub (utama primer) adalah pelabuhan utama yang
memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan
barang internasional dalam volume besar karena kedekatan dengan pasar dan
jalur pelayaran internasionalserta berdekatan dengan jalur lautt kepulauan
Indonesia.

b) Pelabuhan lnternasional (utama sekunder) adalah pelabuhan utama yang


memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan
barang nasional dalam volume yang relatif besar karena kedekatan dengan jalur
pelayaran nasional dan internasional serta mempunyai jarak tertentu dengan
pelabuhan internasional lainya.

c) Pelabuhan nasional (utama tersier) adalah pelabuhan utama memiliki peran dan
fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang nasional dengan
volume sedang dengan memperhatikan kebijakan pemerintah dalam pemerataan
pembangunan nasional dan meningkatkan pertumbuhan wilayah, mempunyai
jarak tertentu dengan jalur/rute lintas pelayaran nasional dan antar pulau serta
berada (dekat) dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota kabupaten/kota dan
kawasan pertumbuhan nasional.

d) Pelabuhan regional adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi untuk melayani


kegiatan bongkar muat penumpang dan barang dalam jumlah kecil dan
jangkauan pelayanan antar kabupaten/kota serta merupakan pengumpan kepada
pelabuhan utama.
e) Pelabuhan lokal adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi khususnya untuk
melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang dalam jumlah kecil dan
jangkau pelayanannya antar kecamatan dalam kabupaten/kota serta merupakan
pengumpan kepada pelabuhan utama dan pelabuhan regional.

D. Macam – macam Pelabuhan


Menurut jenis pelayanannya terhadap barang / komoditi, pelabuhan terbagi atas 2
(dua) macam, yaitu :

a. Pelabuhan umum, yaitu pelabuhan yang digunakan untuk kepentingan umum.


b. Pelabuhan khusus, yaitu pelabuhan yang bersifat nasional/internasional yang
melayani kegiatan bongkar muat barang berbahaya dan beracun (B3) dengan lingkup
pelayanan yang bersifat lintas provinsi dan internasional. dioperasikan untuk
kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu, contoh pelabuhan-pelabuhan
milik pertamina.

E. Fungsi Pelabuhan Laut Dilihat Dari Aspek Transportasi


Adanya fungsi pelabuhan laut sebagai titik peralihan dari sistem peralihan dari sistim
transportasi darat ke sistem transportasi laut dan sebaliknya, maka fungsi pelabuhan laut
dapat dibedakan menjadi 4 (empat) fungsi utama, yaitu ;

1. Sebagai interface, dimana pelabuhan dilihat sebagai penyedia fasilitas dan jasa
pelayanan untuk kebutuhan kegiatan bongkar muat barang dari kapal ke darat atau
sebaliknya, dan juga dari kapal yang satu ke kapal lainnya.
2. Sebagai link, dimana pelabuhan dilihat sebagai salah satu mata rantai yang sangat
menentukan, dalam proses transportasi perpindahan dari tempat asal barang sampai
ke tempat tujuan barang.
3. Sebagai gateway, dimana pelabuhan dilihat sebagai pintu gerbang dari suatu negara
atau wilayah/daerah, dengan suatu konsep dasar pendekatan yaitu berupa peraturan
dan prosedur yang harus ditaati bagi setiap kapal yang menyinggahi suatu pelabuhan.
4. Sebagai industry entity, dimana pelabuhan dipandang sebagai bagian dari suatu
industri yang lengkap dengan jaringan dan jasa transportasinya. Keadaan ini sebagai
akibat dari berkembangnya perdagangan, pelayaran dan teknologi penanangan
barang, maka berkembang pula para pengguna jasa pelabuhan (Sabirin, 1989).

F. Fungsi Pelabuhan Laut Dilihat Dari Aspek Pelayanan


Pelabuhan akan melayani, antara lain :
1. Kebutuhan perdagangan terutama perdagangan internasional dari daerah belakang
pelabuhan tersebut;
2. Membantu berjalannya roda perdagangan dan pengembangan industri nasional;
3. Menampung pangsa pasar yang semakin meningkat guna melayani perdagangan
Internasional baik tran;shipment maupun transittraff;
4. Menyediakan fasilitas transit untuk tujuan daerah belakang atau daerah / negara
tetangga; dan
5. Menyediakan fasilitas pengembangan industri di sekitar Pelabuhan bagi industri
yang berorientasi eksport
DAFTAR PUSTAKA

2014_TA_SPW_08309004_Bab-2.pdf

TRANSPORTASI LAUT - Ilmu Perkapalan

Anda mungkin juga menyukai