Anda di halaman 1dari 42

WO 8201029954

REVISI 1
PR

Tanggal : 20 Juli 2020


Disiapkan : Joyo Pratikno
Refinery Unit V Diperiksa : Mayapati
Balikpapan Disetujui : Yuliwis

KERANGKA ACUAN KERJA


LR – PEKERJAAN CLEANING & COATING TANKI A-26
AREA OM PT. PERTAMINA RU V

Klasifikasi Pemborong B
Risk Category HIGH RISK
Jenis Kontrak OCLC 04
Vendor Sourcing

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 1


WO 8201029954
REVISI 1
No. IRES 0103/REK/E15142/2019
Tanggal : 20 Juli 2020

Disiapkan : Joyo Pratikno


Refinery Unit V Diperiksa : Mayapati
Balikpapan Disetujui : Yuliwis

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN:
LR – PEKERJAAN CLEANING & COATING TANKI A-26
AREA OM PT. PERTAMINA RU V

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 2


KERANGKA ACUAN KERJA
PEKERJAAN : LR – PEKERJAAN CLEANING & COATING TANKI A-26
AREA OM PT. PERTAMINA RU V

DAFTAR ISI

1. LAMPIRAN B. LINGKUP PEKERJAAN

2. LAMPIRAN C. HARGA KONTRAK DAN KETENTUAN PEMBAYARAN

3. LAMPIRAN D. JANGKA WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. LAMPIRAN E. HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT (HSE) DAN CONTRACTOR SAFETY


MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)
5. LAMPIRAN F. ASURANSI

6. LAMPIRAN G. LAIN – LAIN

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 3


LAMPIRAN B
LINGKUP PEKERJAAN

1. LOKASI PEKERJAAN : Tanki A-26 / OM


No. IRES : 0103/REK/E15142/2019

2. SPESIFIKASI TANKI :
 Service : BIOSOLAR
 Diameter : 32.00 Meter
 Tinggi : 14.27 Meter
 Jml Course : 8 Pcs
 Luas Bottom : 803.84 M2
 Luas Couse 1 : 179.2 M2

3. LINGKUP PEKERJAAN :
2.1. Pekerjaan Persiapan
2.2. Pekerjaan Buka Tutup Manhole
2.3. Pekerjaan Cleaning Internal Tanki
2.4. Pekerjaan Coating Internal Tanki
2.5. Pekerjaan Pembersihan Area Kerja

4. URAIAN PEKERJAAN
3.1. PEKERJAAN CLEANING & COATING TANKI A-26

No. URAIAN PEKERJAAN VOL SAT


1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Menyiapkan surat-menyurat/pengurusan perizinan, peralatan kerja, 1 Ls
1.1
material, man power, MCU termasuk APEDI
1.2 Menyiapkan Safetyman & Kendaraan sebagai penunjang pekerjaan 15 Hari

2. PEKERJAAN BUKA TUTUP MANHOLE


Melaksanakan pekerjaan membuka dan menutup kembali manhole
2.1 2 Pcs
setelah pekerjaan selesai sebagai akses pekerjaan di internal tanki
2 PEKERJAAN CLEANING INTERNAL TANKI

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 4


Membongkar bundwall serta pasang pipa parit & hampar Plate untuk
2.1 15 M3
akses kendaraan
Cleaning/Mengeluarkan sludge dari dalam tanki & dimasukan
2.2 4 M3
kedalam drum
Membersihkan/Menyekrap/membilas dengan Oil Degresser & kain
2.3 majun (SSPC SP-1) untuk menghilangkan kontaminasi pada 983.2 M2
substrate di Internal Shell Course-1 & Bottom Tank

3 PEKERJAAN COATING INTERNAL TANKI


Membersihkan area permukaan bottom tanki & dinding internal shell
3.1 983.2 M2
course 1 dengan SSPC-SP10/NACE 2 : Near-white Blast Cleaning
Melaksanakan pengecatan dengan Epoxy phenolic Dft. 330 micron
pada bottom tanki (804 M2) & dinding internal shell course 1 (179.2
3.2 983.2 M3
M2) dengan menggunakan sprayer. (untuk area strip coat terlebih
dahulu di cat menggunakan kuas)

Note :

REFERENSI
- Standard ISO : International Organization for Standardization
- Standard ASTM : American Society for Testing and Material
- Standard NACE : National Association of Corrosin Engineers
- Standard SSPC : Steel Structures Painting Council

MATERIAL
- Pasir yang digunakan adalah merefer SSPC-AB 1/2/3 : Type I, Class A, Grade 3.
Vial test : tidak ada kontaminasi minyak dan kotoran.
- Material cat :
- Material yang dipakai harus dilampiri sertifikat material dari manufaktur
- Material yang dipakai tidak boleh melewati batas umur simpan (self life)
- Kondisi kemasan dan material tidak boleh rusak karena salah penyimpanan
- Bila tidak dalam kondisi diatas material akan direject

KONDISI LINGKUNGAN
- Sebelum dan pada saat pembersihan maupun aplikasi, kondisi lingkungan harus
selalu diperiksa refer ASTM E337. Relative humadity maksimal 85%, temperatur
permukaan 3⁰C diatas temperature dewpoint (atau sesuai PDS manufacture). Bila
tidak pada kondisi diatas pekerjaan harus dihentikan.

PERSIAPAN PERMUKAAN
- Persiapan permukaan refer NACE RP0178 :
- Kondisi area sambungan las harus bersih dari kerak las, weld spater dan permukaan
las yang kasar harus digerinda
- Bagian sisi pinggir bidang permukaan yang lancip/tajam harus digerinda
- Semua kontaminasi (Oli, Gemuk atau yang lain) yang ada dipermukaan harus
dibersihkan dulu (refer SSPC SP-1)

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 5


PEMBERSIHAN PERMUKAAN

Pembersihan : SSPC-SP10/NACE 2 : Near-white Blast Cleaning


- Blaster harus berpengalaman dan tersertifikasi dari balai pelatihan terkait
- Alat yang digunakan harus diperiksa dan disetujui oleh HSE bahwa layak untuk di
operasikan diarea kilang
- Angin dari kompresor harus bersih dan kering ( ASTM D-4285 Blotter test)
- Pasir abrasive
a. Jenis pasir yang digunakan refer SSPC-AB 1/2/3 : Type I, Class A, Grade 3
b. Bersih dari kotoran dan kontaminasi (Vial Test)
- Kriteria penerimaan :
a. Referensi photograph SSPC-VIS 1/ISO 8501-1 : SP-10/Sa 2½
b. Kedalaman profile Grade 3 : 50-85 mikron
c. Bersih pasir dan kontaminasi

APLIKASI
- Painter harus berpengalaman dan bersertifikasi dari balai pelatihan terkait.
- Mixing ratio, pot life, over coating dan semua aplikasi teknis sesuai rekomendasi
manufaktur yang tertuang pada product data sheet (PDS) material. Selama pekerjaan
aplikasi, harus didampingi supervisi teknik dari manufaktur produk.
- Proses pencampuran material harus dengan agitator (mesin pengaduk).
- Aplikasi dengan kuas untuk area strip coat terlebih dahulu selanjutnya dengan airless
atau air spray secara menyeluruh.
- Hasil aplikasi merata, seragam, tidak ada cacat dan tercapainya ketebalan kering
(DFT) yang ditentukan.
- Report pekerjaan.

SPEC MATERIAL
- Material (refer ISO 12944-5: 2007 Table A.6.05) : Epoxy phenolic 330 mikron

7 PEKERJAAN PEMBERSIHAN AREA PEKERJAAN


7.1 Membersihkan Area dari kotoran Ex. Pekerjaan 1 Ls

5. SPESIFIKASI TEKNIS

5.1 Pekerjaan mengacu pada standard dan code yang digunakan sbb :
- ASTM A53 : Standart Specification for Pipe, Black and Hot-Dipped, Zinc Coated,
Welded and Seamless.
- AWS : American Welding Society
- API 653/650 : American Petroleum Institute.
- ASTM : American Society for Testing Material.
- ASME : American Society of Mechanical Engineering.
- NEMA : National Electric Manufacturing Association.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 6


- Peraturan KLH : Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup
- UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
- PP No.101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3.
- PerMen No. 19 tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi.
- Permen-LH No 02 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah B3.
- Keputusan Men-LH No.128 tahun 2003 tentang Tata cara dan persyaratan teknis
pengolahan limbah minyak bumi dan tanah terkontaminasi oleh minyak bumi secara
biologis.
- Pedoman Spesifikasi Coating / Painting di bawah Insulasi Thermal dan Fire Fropping
PT-Pertamina RU-V No. A-006 / E515000 / 2014 – S9. Rev-0.
- KP52 : Inspection Peralatan Pertamina.
- Standard / Code Lain yang disetujui PERUSAHAAN.
- Standard diatas sipatnya saling melengkapi dan apabila terdapat pertentangan maka
- Standard yang diambil ditentukan oleh PERUSAHAAN.

5.2 Selain ketentuan-ketentuan dalam syarat teknis yang telah ditetapkan, berlaku pula
syarat-syarat umum yg harus diperhatikan & dipenuhi oleh Kontraktor antara lain :
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI 1982)
- Standar Industri Indonesia (SII)
- Peraturan dan Undang-Undang Perburuhan Indonesia.
- Spesifikasi yang telah ditentukan dalam uraian lingkup pekerjaan oleh Planning dan
Scheduling.

5.3 Semua peralatan kerja yang disediakan oleh Kontraktor harus baik serta siap dipakai.
5.4 Material yang disupply harus disetujui Pws.PERUSAHAAN, dan harga material yang
ditawarkan adalah sampai di lokasi pekerjaan (tms ongkos transport).
5.5 Untuk setiap pekerjaan yang memerlukan material agar meminta persetujuan
PERUSAHAAN CQ. PS - MPS dengan pertimbangan sbb :
a. Jika material Stock Gudang PERUSAHAAN tersedia, kontraktor wajib
menggunakannya.
b. Jika Stock material di Gudang PERUSAHAAN tidak tersedia Kontraktor akan
menggunakan material milik Kontraktor sesuai dengan daftar material yang menjadi
tanggung jawab Kontraktor dgn persetujuan PERUSAHAAN CQ PS - MPS.

5.6 Pada saat terjadi hujan, petir atau RH > 85 pekerjaan harus dihentikan.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 7


5.7 Sesuai Memo No: 067/E5143/2014-S5, Balikpapan, 5 Pebruari 2014 dari Lead Of Station
& Statu Insp.Engineer, Untuk menjaga kwalitas / mutu hasil pekerjaan pengecatan,
Aplikator harus memiliki Certifikat & Pengalaman / ahli dibidang Blasting & Coating,
yang masih aktif serta menunjukkan Actifity Report dalam 3 bulan terakhir, mengacu
pada :
a. Standar Kopetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Sektor Industri
Pengolahan, Sub-Sektor Industri Jasa Pelapisan Bidang Coating, Sub-Bidang
Protective, Kepmen.102/MEN/II/2007. Tgl.12 Pebruari 2007.
b. Lembaga Sertifikasi Profesi Coating Indonesia (LSPCI) atau yang lainnya, yang
telah mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
5.8 Sesuai Memo No: 062 / E10300 / 2011-S2, Jakarta Tgl. 24 Januari 2011 dari Manager
Facility Engineering PT. Pertamina (Persero), Perihal Rekomendasi Approval Brand Cat
pada Peralatan Kilang PT. Pertamina RU-V sbb :
- Carboline. - Dimet. - Hempel
- Ameron / Amercoat - Chugoku Ind. - Sigma
- International / Akzo Nobel. – Patra Paint

5.10 Kontraktor harus melampirkan Surat Dukungan & Aplicator dari Product Cat yang
digunakan sesuai Brand Cat Rekomendasi PT. Pertamina (Persero).
5.11 Pelaksanaan (Aplikasi) pengecatan sesuai Scope kerja, serta spesifikasi dan prosedur
sesuai dengan Rekomendasi Coating Brand, dan melakukan pengukuran ketebalan
waktu Cat masih basah dan kering, alat (Tickness Coat) disediakan oleh Kontraktor.
5.12 Peralatan Aplikasi untuk pekerjaan Painting & Sand Blasting harus mengacu
Memorandum SVP Refining Operation No. 080/E10000/2015-SO, Jakarta, 07 Mei
2015.
Perihal: Evaluasi Prosedur Sandblast Hopper (Sand Pot), dgn sbb :
- Kontraktor harus melampirkan Surat / Sertificate layak pakai peralatan Sand Pot
System & Surat bukti uji, prosedur, aksesoris, Kompetensi Operator yang dikeluarkan
oleh PJIT (Sucofindo, BKI dll).
- Pemeriksaan / pengujian peralatan sand blast meliputi thickness & hardness (sand
pot), Radiograph (welded sand pot) dan test (termasuk pada hose, fitting / koneksi,
valve).
5.13 Kontraktor harus membuat laporan hasil Pengecatan setiap layer, yang mencakup
jenis Cat & Thinner yang digunakan beserta ketebalannya. Dan diserahkan kepada

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 8


Inspektor PERUSAHAAN RU-V (Stat-Eng/MPS), Pelaksana (MA-4/ME) & Perencana
(PS/MPS).
5.14 Utility
Semua kebutuhan Utilities seperti : Air, Listrik disediakan oleh Perusahaan RU-V,
namum fasilitas dari sumber ketempat kerja disediakan oleh Kontraktor.
5.15 Jika dalam syarat- syarat teknis pekerjaan & syarat-syarat kerja umum belum tercantum
didalam uraian, maka akan dijelaskan didalam penjelasan teknis pekerjaan (Pre-Bid
Meeting).

6. ASPEK HSE
5.1 Identifikasi Bahaya dan Resiko Kerja
5.1.1. Potensi bahaya yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah (dipilih sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan) :

Bekerja di Ruang Terbatas Kekurangan Oksigen dlm ruang terbatas

Bekerja dengan alat berat Debu halus (debu, pasir blasting dll.)

Arus listrik (tersengat) Kejatuhan Material (misal sprayer, Sand pot dll.)

Bahaya fisik lainnya (terpeleset, Limbah hasil kerja (limbah B3, logam dan non
tersandung, terjatuh, dll.) logam)

5.1.2. Resiko kerja dalam pekerjaan ini adalah HIGH RISK.


5.1.3. Semua Bahaya yang telah diidentifikasi, KONTRAKTOR melakukan evaluasi dan
pengecekan terhadap semua risiko bahaya yang ada.
5.1.4. KONTRAKTOR diharuskan melakukan evaluasi segala resiko yang ada (aspek
Keselamatan, Kebakaran, Kesehatan Kerja, Lingkungan) dan melakukan mitigasi
terhadap resiko kerja tersebut. Laporan evaluasi resiko dan mitigasinya dituangkan
dalam lembar JSA (Job Safety Analysis). Lembar JSA dibuat oleh KONTRAKTOR
untuk selanjutnya dievaluasi oleh Direksi Pekerjaan, HSE dan Bagian terkait.

5.2 HSE Plan


5.2.1 KONTRAKTOR harus mempersiapkan dan mematuhi untuk melaksanakan HSE Plan
dengan baik.
5.2.2 Rencana HSE (HSE Plan) harus :
a. Mengidentifikasi semua kegiatan utama (key activities) yang termasuk dalam
Lingkup Kerja serta membuat tindakan mitigasinya.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 9


b. Memastikan bahwa penerapan kontrol/ tindakan mitigasi berjalan dengan baik
untuk mengurangi risiko HSE seminimal mungkin.
c. Mengidentifikasi dan menjadwalkan semua aktifitas untuk memastikan bahwa
aspek HSE telah ditujukan dengan tepat mulai dari tahap planning sampai
dengan eksekusi proyek.
d. Mengidentifikasi kemampuan/kompetensi personil HSE dan kebutuhan
pelatihannya.
e. Menjelaskan detail Mobilisasi dan demobilisasi.
5.2.3 KONTRAKTOR dapat mengembangkan HSE Plan yang berisi informasi risiko HSE
lainnya dengan mengacu kepada ketentuan HSE plan diatas.
5.2.4 KONTRAKTOR wajib melaksanakan HSE Plan yang telah disepakati antara
PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR, termasuk perubahan HSE Plan yang terjadi
selama pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan potensi bahaya.
5.2.5 KONTRAKTOR bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di
PERUSAHAAN jika tidak melaksanakan HSE Plan.
5.2.6 Apabila terjadi perubahan lingkup pekerjaan yang menyebabkan terjadi perubahan
potensi bahaya terhadap pekerjaan maka KONTRAKTOR wajib melakukan
perubahan atas aspek HSE Plan dan harus disepakati oleh KONTRAKTOR dan
PERUSAHAAN.
5.2.7 Apabila masih terdapat potensi bahaya yang timbul dan belum tercantum dalam HSE
Plan atau HSE Plan Perubahan, maka KONTRAKTOR wajib melakukan mitigasi
terhadap resiko bahaya yang dapat timbul.

5.3 Alat Pelindung Diri


5.3.1 Semua pekerja KONTRAKTOR yang terlibat langsung dalam pekerjaan ini wajib
dilengkapi dan menggunakan Alat Pelindung Diri dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Full body harness double hook standard EN 361:2002 & EN 358:1999
(dimasukkan jika dibutuhkan sesuai pekerjaan).
b. Masker debu untuk industri standard BSA Safety (dimasukkan jika dibutuhkan
sesuai pekerjaan).
c. Sarung Tangan Las sesuai standard ANSI Z.87.1 (dimasukkan jika dibutuhkan
sesuai pekerjaan).
d. Masker gas beracun berserta cartridge yang sesuai dengan potensi bahaya
(dimasukkan jika dibutuhkan sesuai pekerjaan).
e. Life jacket standard USCG Approved (dimasukkan jika dibutuhkan sesuai
pekerjaan).

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 10


f. Baju kimia/ micro chemical (dimasukkan jika dibutuhkan sesuai pekerjaan).
g. Sepatu karet keselamatan (dimasukkan jika dibutuhkan sesuai pekerjaan).
h. Sarung tangan karet (dimasukkan jika dibutuhkan sesuai pekerjaan).
5.3.2 KONTRAKTOR wajib menyediakan perlengkapan keselamatan kerja kepada seluruh
pekerjanya sesuai dengan potensi bahaya kerja dan menggantinya jika APD yang
digunakan tidak dalam kondisi yang layak pakai.

5.4 Pembuangan Limbah


5.4.1 Good House Keeping (GHK) harus dilakukan secara rutin tiap hari.
5.4.2 KONTRAKTOR menyediakan tempat penampungan limbah sementara dan
dipisahkan sesuai dengan jenisnya (Limbah Organik, Non Organik, dan B3) sebelum
limbah tersebut dibuang ke tempat yang telah ditentukan mengikuti petunjuk dari
Direksi Pekerjaan. Transportasi menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
5.4.3 Laporan limbah yang dihasilkan harus dibuat dan dilaporkan ke Direksi Pekerjaan
secara rutin.
5.4.4 KONTRAKTOR harus membersihkan, memindahkan dari lokasi pekerjaan semua
peralatan bahan-bahan/kotoran lainnya setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (house
keeping) dan pada waktu serah terima harus dalam keadaan bersih dan rapi.

5.5 Inspeksi Rutin Aspek HSE


Pimpinan KONTRAKTOR wajib melaksanakan observasi SWAT (Safety Walk And Talk)
minimal seminggu sekali dan dilaporkan ke Direksi Pekerjaan dan Safety – HSE.
5.5.1 Jika hasil perakitan scaffold belum dapat diterima oleh pengawas HSE (terpasang
tagging merah atau dinyatakan belum layak pakai) maka kontraktor wajib
menyempurnakan rakitan perancah tersebut dan tidak dihitung sebagai kerja tambah.
5.5.2 Semua pekerja untuk pekerjaan diketinggian wajib melakukan pemeriksaan kesehatan
(tekanan darah, denyut jantung) sesuai dengan waktu dan tempat yang telah
ditentukan.

5.6 Bekerja di Ketinggian


5.6.1 Seluruh pekerja yang bekerja diketinggian wajib dilengkapi dengan dengan Alat
Pelindung Jatuh seperti Full Body Harness Doble Hook. Kontraktor wajib melakukan
pemeriksaan terhadap kelayakan APD tersebut secara berkala.
5.6.2 Untuk pekerjaan diketinggian kategori critical risk, setiap pekerja yang bekerja
diketinggian wajib dilengkapi dengan peralatan life line dan fall arrester.
5.6.3 Pemasangan perancah mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Keselamatan Bekerja
di ketinggian No. A-010/E15000/2007-S0 rev.0

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 11


5.6.4 Pengawas HSE melakukan inspeksi kelayakan perancah dan memasang tagging hijau
bilamana perancah dinyatakan layak pakai.
5.6.5 Jika hasil perakitan scaffold belum dapat diterima oleh pengawas HSE (terpasang
tagging merah atau dinyatakan belum layak pakai) maka kontraktor wajib
menyempurnakan rakitan perancah tersebut dan tidak dihitung sebagai kerja tambah.
5.6.6 Semua pekerja untuk pekerjaan diketinggian wajib melakukan pemeriksaan kesehatan
(tekanan darah, denyut jantung) sesuai dengan waktu dan tempat yang telah
ditentukan.

5.7 Aspek HSE Lainnya


5.7.1 Seluruh peralatan kerja yang digunakan oleh KONTRAKTOR wajib diperiksa
kelayakannya termasuk aspek Safety (misal mesin las, generator, bos listrik, gerinda,
dll).
5.7.2 Kendaraan operasional yang digunakan untuk mobilisasi dalam kilang wajib diperiksa
kelayakannya dari aspek Safety.
5.7.3 KONTRAKTOR wajib menyediakan log book/buku yang berisi rekomendasi observasi
yang dilakukan oleh Pengawas/ Tim Management dan upaya yang telah dilakukan
untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut.

5.8 KONTRAKTOR wajib menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) minimal 6 Kg
ditiap titik lokasi pekerjaan yang berpotensi timbulnya kebakaran. APAR yang tersedia
harus layak dan mampu beroperasi yang dibuktikan dengan label inspeksi kelayakan.

5.9 KONTRAKTOR wajib melakukan MCU kepada seluruh pekerja untuk pekerjaan sejenis
dalam pekerjaan dan segala biaya yang timbul dari program MCU yang dibtuhkan
menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
Laporan hasil MCU wajib diserahkan kepada PERUSAHAAN dan MCU bisa dilakukan di
rumah sakit kepesertaan KONTRAKTOR atau sesuai dengan rekomendasi dari
KONTRAKTOR dan masih berlaku sesuai ketentuan dari PERUSAHAAN.

6. HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN


6.1 PERUSAHAAN wajib mengadakan Kick Of Meeting (KOM) sebelum KONTRAKTOR
memulai pekerjaan di lapangan.
6.2 PERUSAHAAN wajib memberikan informasi Scope Of Work, Gambar dan Standard
terbaru kepada KONTRAKTOR berkaitan dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
6.3 PERUSAHAAN berhak meminta/mengambil semua dokumen yang menjadi bagian dari
pekerjaan sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan oleh KONTRAKTOR.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 12


7. HAK DAN KEWAJIBAN KONTRAKTOR
7.1 KONTRAKTOR berhak untuk meminta informasi dan penjelasan dari PERUSAHAAN
mengenai hal-hal yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan PEKERJAAN
sepanjang informasi tersebut berkaitan atau diperlukan demi kelancaran dan tercapainya
hasil PEKERJAAN serta tidak melanggar peraturan dan/atau kepentingan
PERUSAHAAN.
7.2 KONTRAKTOR berhak menerima pembayaran tagihan atas PEKERJAAN yang telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dalam Lampiran
C KONTRAK ini.
7.3 KONTRAKTOR wajib menyediakan tenaga ahli di bidangnya dalam jumlah yang cukup,
berikut sarana, peralatan, serta material yang diperlukan dalam rangka melaksanakan
PEKERJAAN.
7.4 KONTRAKTOR wajib menyerahkan kepada PERUSAHAAN semua gambar, catatan,
manual, buku petunjuk teknis atau petunjuk operasional berkenaan dengan pelaksanaan
PEKERJAAN.

8. PENGADAAN BAHAN-BAHAN DAN ALAT KERJA


8.1 Pada pinsipnya, semua bahan-bahan/material dan alat-alat kerja yang dibutuhkan oleh
KONTRAKTOR harus disediakan sendiri oleh KONTRAKTOR.

8.2 Jumlah alat, bahan maupun tenaga kerja yang diperlukan setiap saat harus sesuai dan
menjamin terselenggaranya PEKERJAAN menurut rencana, dan setiap saat harus dapat
dibuktikan kebenarannya (peralatan milik sendiri), hal tersebut berlaku pula bagi mutu
dari alat, bahan/tenaga kerja yang dimaksud.

8.3 Pengaturan tempat penimbunan material (lay down area), alat-alat, bangunan sementara
dan lain-lain dilokasi pekerjaan/proyek ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dengan
mempertimbangkan usul KONTRAKTOR.

8.4 Bahan-bahan /alat-alat /barang-barang diluar keperluan untuk PEKERJAAN dilarang


dimasukkan dalam area/gudang untuk PEKERJAAN termaksud.

8.5 Penyediaan material oleh PERUSAHAAN sesuai list berikut :

No. MATERIAL DESCRIPTION QTY SAT


1 Oil Degress (OM - Prod). 1 Lot
2 SPW Gasket & Bolt Nut Manhole 2 Set
3 Plate A283 & Pipa 10” Ex. Tanki 1 Lot
4 Drum Plate Ex-Oil @ 200 ltr 20 Pcs
5 Oxygen 1 Lot

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 13


6 Acetylene 1 Lot

8.6 Penyediaan peralatan oleh PERUSAHAAN sesuai list berikut :


No. Tools
1 Mobil Vacum Truck
2 Forklif
3 Truck, TSP

8.7 Penyediaan material oleh KONTRAKTOR sesuai list berikut :

No. Item Description Qty Unit


1 Sarung Tangan Biasa/Bintik 3 Lsn
2 Masker Dust 2 Box
3 Kaca Mata Safety /Googles 15 Pcs
4 Hand Glove Chemical Netrile uk:13". 15 Pcs
5 Baju/coverall Chemical 15 Stel
6 Half Mask For Gas & Vapor (min 3M 6200) 2 Pcs
7 Catridge Filter (min 3M 6003) 2 Set
8 Tali rapia Besar 2 Roll
9 Sapu Lidi 4 Pcs
10 Kain Majun. 50 Kg
11 Karung Plastic @ 25 kg. 25 Pcs
12 Ember Plastic 10 Pcs
13 Pallet Kayu 5 Pcs
14 Cat Epoxy Phenolic 718 Ltr
15 Thinner for Epoxy 72 Ltr
16 Pasir Silica For Blasting 29.5 M3
17 Pallet Kayu 5 Pcs

Note : Material sisa ex-pekerjaan menjadi milik PT. Pertamina cq. MA 4

8.8 Penyediaan Peralatan oleh KONTRAKTOR sesuai list berikut :

No. Item Description


1 Tool's Set Mech & Civil (sekop, cangkul)
2 Mobil Pick Up Double Cabin c/w Driver + BBM.
3 Compressor Cap. 390/400 CFM c/w Certificate PJIT
4 Peralatan Sand Blasting Komplet
5 Abarasive Blasting Suit c/w Respirator Helmet

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 14


6 Sprayer Komplet + Paint Pot + Acc Complt. c/w Certificate
7 Cutting torch complete
7 Portable Blower 12" c/w Hose
8 Gerobak dorong

9. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN


9.1 Untuk pelaksanaan pekerjaan ini KONTRAKTOR harus menyediakan tenaga kerja yang
berpengalaman sesuai dengan bidang kerja yang akan dilaksanakan dan jumlah tenaga
kerja sesuai kebutuhan, serta berbadan sehat.

9.2 Jika oleh PERUSAHAAN berpendapat bahwa tenaga kerja tersebut kurang memadai
kualitas dan/atau kuantitasnya, maka KONTRAKTOR harus bersedia mengganti
/menambah tenaga kerja dimaksud demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

9.3 KONTRAKTOR harus menempatkan seorang wakil/Pengawas yang dipercaya dan


bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan. Pengawas dimaksud harus dapat
menerima dan melaksanakan perintah sewaktu-waktu dari PERUSAHAAN demi
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

9.4 KONTRAKTOR dan tenaga kerjanya harus mengindahkan/mengikuti segala peraturan


yang berlaku sehubungan dengan pekerjaan ini. Demikian juga peraturan / ketentuan
serta petunjuk dari PERUSAHAAN, khususnya yang berkenaan dengan keselamatan
kerja dan ketertiban dalam lapangan kerja, serta ketentuan-ketentuan lain dari
Departemen tenaga kerja dan Departemen Pertambangan dan Energi.

9.5 KONTRAKTOR dan tenaga kerjanya tidak diperkenankan dengan dalih apapun membuat
keributan dan merusak barang milik PERUSAHAAN kepada setiap pelanggaran terhadap
ketentuan ini akan diambil tindakan tegas sesuai dengan peraturan / ketentuan yang
berlaku.

9.6 KONTRAKTOR berkewajiban mempertanggung jawabkan semua tenaga kerja yang


dipekerjakan untuk melaksanakan pekerjaan ini kepada Perwakilan Kantor Dinas Sosial
Departemen Tenaga kerja Republik Indonesia.

9.7 KONTRAKTOR harus menanggung biaya perawatan / pemeliharaan kesehatan tenaga


kerjanya, jika sakit, dan memberikan pengobatan sebagaimana mestinya, sebagai akibat
kerja dalam melaksanakan pekerjaan seperti tersebut dalam KONTRAK Pekerjaan ini,
baik di dalam maupun di luar jam kerja.

9.8 Jika terjadi kecelakaan kerja atas tenaga kerja KONTRAKTOR, maka hal tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR, Apabila memungkinkan,

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 15


PERUSAHAAN akan membantu dalam hal Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK), atas beban KONTRAKTOR. Sedangkan perawatan/pengobatan lebih lanjut tetap
menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.

9.9 KONTRAKTOR harus bertanggung jawab penuh atas tindakan dari tenaga kerjanya dan
wajib mengganti segala kerugian yang timbul dari setiap kerusakan yang terjadi sebagai
akibat kelalaian, kecerobohan dan perbuatan yang dilakukan oleh tenaga kerja
KONTRAKTOR, baik secara langsung maupun tidak langsung.

9.10 KONTRAKTOR harus membebaskan PERUSAHAAN dari segala tuntutan pihak ketiga
yang berkenaan dengan tenaga kerja atau segala sesuatu yang mungkin terjadi / timbul
sebagai akibat hubungan / ikatan pekerjaan borongan ini.

9.11 KONTRAKTOR harus menyerahkan daftar tenaga kerja kepada PERUSAHAAN lengkap
dengan data-data antara lain nama, jabatan, alamat, dan nomor KTP sebelum memulai
pekerjaan.

9.12 Sebelum memulai pekerjaan KONTRAKTOR wajib melapor kepada PERUSAHAAN


untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk serta penjelasan yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud, supaya pelaksananaan pekerjaan dapat
berjalan dengan baik dan lancar.

9.13 KONTRAKTOR tidak dibenarkan melaksanakan pekerjaan di luar Iingkup kerja yang
sudah disepakati dalam kontrak tanpa sepengetahuan terlebih dahulu dengan pengawas
PERUSAHAAN. Bilamana terjadi kerja tambah maka kepada KONTRAKTOR akan
diberitahukan / diijinkan pelaksanaannya oleh PERUSAHAAN secara tertulis.

9.14 Setelah durasi kontrak berakhir, KONTRAKTOR diwajibkan mengembalikan Badge/ Pas
masuk kilang karyawan kontraktor kepada PERUSAHAAN untuk menghindari terjadinya
penyalahgunaan badge/ pas masuk untuk pekerjaan lain.

9.15 Apabila ada material yang masuk dan sebelum dipasang, baik kualitas maupun kuantitas
harus di periksa oleh PERUSAHAAN QC. Electric/Instrument.Insp. Engineering yang
disertai Berita Acara Penerimaan Barang yang dilengkapi surat masuk Delivery Order
yang distempel & ditandatangani oleh petugas pos security.

9.16 KONTRAKTOR wajib memberikan Bukti Pencatatan Perjanjian Penyediaan Jasa


Pekerja/Buruh dari Dinas Ketenagakerjaan setempat perihal perjanjian antara
PERUSAHAAN dengan KONTRAKTOR serta perjanjian kerja antara KOTRAKTOR
dengan PERSONIL KONTRAKTOR ke PERUSAHAAN
9.17 KONTRAKTOR wajib memberdayakan tenaga kerja yang ada dan menjamin
kelangsungan bekerja dalam melaksanakan pekerjaan;

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 16


9.18 KONTRAKTOR wajib mengikutsertakan semua PERSONIL KONTRAKTOR
melaksanakan pekerjaan ini dalam program BPJS.
9.19 Perjanjian Kerja antara KONTRAKTOR dengan PERSONIL KONTRAKTOR harus dibuat
secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan huruf latin dan mengikuti syarat
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
yang ditandatangani oleh KONTRAKTOR dan PERSONIL KONTRAKTOR serta
didaftarkan ke Instansi ketenagakerjaan setempat
9.20 Perjanjian Kerja yang dibuat antara KONTRAKTOR dengan PERSONIL KONTRAKTOR
sekurang-kurangnya memuat
a. Nama, alamat Perusahaan dan Jenis Usaha
b. Nama, jenis kelamin dan alamat tenaga kerja
c. Jabatan atau jenis pekerjaan
d. Tempat pekerjaan
e. Besarnya upah dan cara pembayaran
f. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan tenaga kerja;
g. Syarat adanya pengalihan perlindungan hak-hak tenaga kerja/buruh yang obyek
kerjanya tetap ada atau sama kepada Perusahaan penyedia jasa tenaga kerja/buruh
lain;
h. Mulai dan jangka waktu berlakunya Perjanjian Kerja;
i. Tempat dan tanggal Perjanjian Kerja dibuat
j. Tanda tangan para pihak

9.21 KONTRAKTOR bertanggungjawab terhadap semua pembayaran upah dan tunjangan-


tunjangan kepada PERSONIL KONTRAKTOR sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan ketenagakerjaan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia dan tanpa di
gantungkan dan/atau menunggu pembayaran-pembayaran diterima KONTRAKTOR dari
PERUSAHAAN
9.22 Apabila terdapat kelebihan material dari Pekerjaan yang telah diterima dan telah disetujui
sebelumnya oleh PERUSAHAAN serta telah dilaksanakan sesuai Kontrak, maka material
tersebut harus dikembalikan ke PERUSAHAAN (c.q. Warehousing RU V) serta dibuatkan
laporan kelebihan material yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR

10. TENAGA KERJA


10.1 Persyaratan Umum
10.1.1. Usia pekerja KONTRAKTOR yg bekerja di kilang dibatasi minimal 18 tahun dan
maksimal 55 tahun, kecuali bila dalam pekerjaan tersebut diperlukan tenaga ahli

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 17


(expert, dosen, dll, serta para pensiunan sebagai tenaga experienced engineer)
persyaratan usia sampai maksimal 60 tahun
10.1.2. Untuk melaksanakan pekerjaan ini KONTRAKTOR harus mempekerjakan tenaga
kerja yang berpengalaman dan tenaga ahli pada bidangnya, sehingga akan dapat
menghasilkan pekerjaan yang bermutu sesuai dengan kualifikasi yang telah
ditentukan didalam kontrak.
10.1.3. PERUSAHAAN berhak menolak tenaga kerja yang dipekerjakan oleh
KONTRAKTOR tersebut bila dianggap tidak mampu atau tidak memenuhi
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dalam kontrak.
10.1.4. KONTRAKTOR harus mematuhi aspek keselamatan kerja PERUSAHAAN di
dalam melaksanakan pekerjaan ini.
10.1.5. KONTRAKTOR diwajibkan mengikut sertakan seluruh pekerjanya dalam program
Jamsostek dengan bukti adanya Kartu anggota Jamsostek dan resi pembayaran.
10.1.6. Semua tenaga kerja yang dipergunakan oleh KONTRAKTOR harus mempunyai
izin sesuai izin kerja dengan peraturan-peraturan yang berlaku di PERUSAHAAN
dan Depnaker setempat.
10.1.7. Kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah:

No. Item Description


1 Pekerja Pabrik / Labour.
2 Safety Man.
3 Pipe Fitter
4 Tukang Sipil II / III.
5 Pengatur I/II/III Mek & Sip.
6 Sandblaster
7 Supervisi Cat

11. JAM KERJA


Jam kerja hari Senin s/d Jumat : 07.00 s/d 16.00 Wita
Jam istirahat hari Senin s/d Kamis : 12.00 s/d 13.00 Wita
Jam istirahat hari Jumat : 12.00 s/d 13.30 Wita

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 18


12. JAM KERJA LEMBUR
Selain jam kerja yang tersebut pada point 11, perubahan jam kerja harus dengan
sepengetahuan direksi pekerjaan sebagai jam kerja lembur. Segala biaya yang timbul dari jam
kerja lembur menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR sepenuhnya.

13. PEMELIHARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN KERJA


KONTRAKTOR merapikan area kerja dari peralatan kerja dan membuang bekas kotoran kerja
ketempat yang telah ditentukan oleh PERUSAHAAN

14. PERSYARATAN KHUSUS PEKERJAAN (KETENTUAN TAMBAHAN)


14.1 KONTRAKTOR menunjuk seorang Pengawas yang disetujui oleh PERUSAHAAN
sebagai pelaksana yang sewaktu-waktu siap menerima pengarahan dari Pengawas
Pekerjaan dari PERUSAHAAN dan harus berada di lokasi PEKERJAAN secara terus
menerus selama pelaksanaan pekerjaan tersebut.
14.2 Tenaga kerja yang melaksanakan PEKERJAAN harus yang mengerti dan
berpengalaman dalam pelaksanaan PEKERJAAN dengan menggunakan peralatan
sebagaimana tersebut di atas.
14.3 Dalam melaksanakan PEKERJAAN, KONTRAKTOR akan diawasi oleh Direksi
Pekerjaan dari PERUSAHAAN, petunjuk-petunjuk atau saran-saran yang diberikan
Direksi Pekerjaan dari PERUSAHAAN tersebut harus dianggap merupakan salah satu
dari isi ruang lingkup PEKERJAAN atau merupakan syarat kerja yang harus dipatuhi dan
dituruti, selama tidak menyimpang dari ruang lingkup PEKERJAAN.
14.4 Semua risiko yang terjadi dari PEKERJAAN tersebut diatas sepenuhnya menjadi
tanggung jawab KONTRAKTOR.
14.5 KONTRAKTOR akan menanggung atas biaya semua kerugian-kerugian yang diderita
PERUSAHAAN yang disebabkan oleh karena kelalaian KONTRAKTOR dalam
melaksanakan PEKERJAANnya sebagai akibat tidak mentaati petunjuk/pengarahan
yang diberikan oleh PERUSAHAAN atau peraturan/ketentuan yang berlaku.
14.6 Tenaga Safety Man & Welder SMAW 6G harus bersertifikat dan masih berlaku.

15. ACCEPTANCE CRITERIA DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


15.1 Acceptance Criteria
a. Hasil Pemeriksaan/UJI NDT Thicknes coating telah sesuai dengan rekomendasi dari
stat Insp Eng dan disetujui oleh Pws. PT. Pertamina cq. Stationary & Statutory
Inpection Engineer.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 19


b. Hasil Pekerjaan seluruhnya dinyatakan baik & bersih setelah diperiksa dan disetujui
oleh Pws PT. Pertamina.
15.2 Serah Terima PEKERJAAN
Apabila hasil PEKERJAAN KONTRAKTOR menurut penilaian PERUSAHAAN telah
memenuhi Acceptance Criteria maka PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR akan
menandatangani Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama (BASTP-1) atau Berita
Acara Joint Inspection yang menyatakan bahwa PEKERJAAN telah selesai 100%
(seratus persen). Keputusan penerbitan BASTP -1 sepenuhnya menjadi kewenangan
PERUSAHAAN.

16. LAPORAN
16.1. Laporan List Tenaga Kerja
16.2. Laporan Material Masuk
16.3. Laporan Kegiatan Harian
16.4. Laporan Safety Talk/Morning Meeting
16.5. Laporan Commisioning Test
16.6. Laporan Material Sisa
16.7. Laporan GHK Area Pekerjaan

17. MASA PEMELIHARAAN


17.1 Setelah diterbitkan BASTP-1 maka KONTRAKTOR wajib melaksanakan Masa
Pemeliharaan untuk seluruh PEKERJAAN selama 30 (hari) hari kalender terhitung sejak
tanggal di tandatanganinya BASTP-1 atau tanggal yang disebutkan dalam BASTP-1.
17.2 Selama Masa Pemeliharaan, KONTRAKTOR atas beban dan biaya sendiri wajib
memperbaiki kerusakan, cacat, gangguan teknis atau operasional yang mungkin timbul
atau diketahui, termasuk melaksanakan penggantian atau pemasangan kembali material
atau peralatan yang diperlukan dalam rangka perbaikan tersebut. Apabila
KONTRAKTOR tidak memenuhi kewajibannya dalam Masa Pemeliharaan dan telah
mendapat 1 (satu) kali pemberitahuan tertulis dari PERUSAHAAN, maka PERUSAHAAN
berhak menunjuk pihak lain untuk melakukan perbaikan dimana semua biaya yang
timbul menjadi beban dan tanggung jawab KONTRAKTOR yang dipotong dari angsuran
pembayaran KONTRAKTOR.
17.3 Setelah Masa Pemeliharaan selesai dan menurut penilaian PERUSAHAAN, seluruh
PEKERJAAN telah sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang ditetapkan
PERUSAHAAN, maka PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR akan menandatangani
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Kedua (BASTP-II).

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 20


GARANSI PEKERJAAN (Ditiadakan)

1. KONTRAKTOR menjamin bahwa spesifikasi peralatan yang disupply oleh KONTRAKTOR


(khusus barang baru) adalah 100 % baru dan belum pernah terpakai atau terpasang serta
memenuhi ketentuan dari KONTRAK, termasuk selalu dalam kualitas prima, bebas dari
cacat dalam konstruksi/fabrikasi, Engineering Design serta pemasangan.
2. Masa Garansi peralatan yang disupply KONTRAKTOR, sebagaimana dipersyaratkan dalam
Lingkup PEKERJAAN, berlangsung selama 0 (NOL) bulan setelah berakhir Masa
Pemeliharaan yang dibuktikan dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Kedua (BASTP-II).
3. Ketentuan Garansi terhadap peralatan tersebut, tidak berlaku apabila kerusakan dan
kegagalan fungsi peralatan disebabkan oleh kelalaian dan/atau kecerobohan
PERUSAHAAN yang menggunakan dan memakai peralatan, tidak sesuai prosedur dan
acuan sebagaimana dipersyaratkan dalam Standart Operation procedure (SOP) peralatan
yang dibuat KONTRAKTOR dan akan diserahkan kepada PERUSAHAAN, saat
PEKERJAAN dinyatakan selesai 100% atau dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan masing-masing tahap PEKERJAAN.
4. Dalam hal terdapat kerusakan dan kegagalan fungsi (malfuction) peralatan (baru maupun
rekondisi) yang nyata-nyata tidak disebabkan oleh kesalahan dan/atau kelalaian
PERUSAHAAN, maka PERUSAHAAN secara tertulis berhak meminta PIHAK KEDUA
untuk memperbaiki kerusakan tersebut. KONTRAKTOR wajib melakukan perbaikan,
sebagaimana diminta oleh PERUSAHAAN.
5. KONTRAKTOR atas biayanya sendiri wajib melakukan perbaikan dan/atau penggantian
atas kerusakan peralatan sebagaimana dimaksud dalam lampiran E.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 21


LAMPIRAN C
HARGA KONTRAK DAN KETENTUAN PEMBAYARAN

1. HARGA KONTRAK
HARGA KONTRAK atas pelaksanaan seluruh PEKERJAAN sebagaimana tercantum dalam
Surat Keputusan Penunjukan Pemenang Lelang (SKPPL) dan/atau Kontrak, dengan
ketentuan dan tata cara pembayaran sebagaimana dimaksud ada butir 2 Lampiran C ini.

2. TATA CARA PEMBAYARAN


2.1 Pembayaran kepada KONTRAKTOR berdasarkan KONTRAK ini dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Termin Pertama dibayarkan sebesar 95% dari nilai Kontrak yang telah disetujui, jika
progres pekerjaan mencapai 100%
b. Termin Kedua dibayarkan 5% dari nilai kontrak yang telah disetujui setelah masa
pemeliharaan selesai
2.2 KONTRAKTOR wajib menagih kepada PERUSAHAAN untuk PEKERJAAN yang telah
dilaksanakan dan telah diterima dengan baik oleh PERUSAHAAN selambat-lambatnya
90 (sembilan puluh) HARI KALENDER setelah berakhirnya JANGKA WAKTU
KONTRAK. Apabila KONTRAKTOR menagih diluar jangka waktu tersebut, maka
PERUSAHAAN tidak wajib menjamin likuiditas pembayaran kepada KONTRAKTOR.
2.3 Apabila KONTRAKTOR terlambat menagih kepada PERUSAHAAN yang
mengakibatkan adanya denda pajak maka denda pajak dimaksud menjadi tanggung
jawab KONTRAKTOR yang akan langsung dipotongkan pada tagihan KONTRAKTOR.
2.4 Dokumen – dokumen tagihan KONTRAKTOR yang wajib diajukan secara lengkap dan
benar, terdiri dari :
a. Fotocopy KONTRAK dilegalisir untuk termin pertama dan Fotocopy KONTRAK
pada termin selanjutnya.
b. Kuitansi asli.
c. Laporan kinerja Vendor.
d. Bukti Setor/ Faktur Pajak asli.
e. Dokumen-dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan jenis PEKERJAAN yang
dipersyaratkan oleh PERUSAHAAN seperti Laporan Pelaksanaan Pekerjaan/
Berita Acara Kemajuan Pekerjaan (Progress Report), Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan (BASTP) I/II.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 22


f. Tagihan / Invoice ditujukan kepada PERUSAHAAN,
cq. ………………………………………………
Up. ………………………………………………
PT PERTAMINA (PERSERO) Refinery Unit V
Jalan Yos Sudarso Nomor 1 Balikpapan, Kalimantan Timur 76111
2.5 Khusus faktur pajak, KONTRAKTOR wajib mencantumkan tanggal faktur pajak dan
tanggal invoice sesuai dengan penyerahan PEKERJAAN dan menyampaikannya pada
bulan yang sama. Faktur pajak dan invoice harus diisi secara lengkap dan benar,
apabila tanggal faktur pajak tidak memenuhi ketentuan tersebut, PERUSAHAAN berhak
menolak/mengembalikan berkas invoice.
Apabila setelah invoice diterima namun ternyata masih diperlukan
perbaikan/penambahan kelengkapan dokumen dan penyampaian dokumen tersebut
berbeda bulan dengan bulan pada faktur pajak dan invoice, KONTRAKTOR wajib
kembali merevisi dan menyampaikan kepada PERUSAHAAN faktur pajak pengganti
dan invoice dengan bulan yang sama dengan bulan penyampaian dokumen perbaikan
tersebut.
2.6 Apabila PERUSAHAAN mempersoalkan suatu barang/jasa atau jumlah yang ditagih,
PERUSAHAAN akan memberitahu secara tertulis kepada KONTRAKTOR tentang
barang/jasa atau jumlah yang diperselisihkan tersebut dengan merinci alasannya.
Tagihan semula yang diajukan KONTRAKTOR dianggap batal dan KONTRAKTOR
wajib membuat tagihan yang baru untuk jumlah yang tidak diperselisihkan, sedangkan
jumlah yang diperselisihkan akan diselesaikan kemudian.
2.7 PERUSAHAAN akan membayar tagihan KONTRAKTOR dalam waktu maksimal 30
(tiga puluh) HARI KALENDER setelah dokumen diterima secara lengkap dan benar.
2.8 Pembayaran akan dilakukan oleh PERUSAHAAN dengan transfer Bank kepada
rekening Bank KONTRAKTOR dengan alamat :
Bank : ....................
Alamat Bank : ....................
Rekening No. : ....................
Atas Nama : ....................
2.9 KONTRAKTOR dapat mengusulkan perubahan rekening Bank dengan cara
mengajukan permohonan tertulis kepada PERUSAHAAN. Permohonan perubahan
rekening Bank tersebut harus ditandatangani oleh penandatangan KONTRAK
awal/pejabat yang berwenang yang mempunyai otorisasi sesuai dengan Anggaran
Dasar KONTRAKTOR dan Akta perubahannya yang terakhir. Pembayaran melalui
rekening Bank yang baru, dilaksanakan setelah mendapat persetujuan tertulis dari

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 23


penandatangan KONTRAK yang mewakili PERUSAHAAN atau pejabat yang
berwenang. Selanjutnya perubahan rekening Bank akan dituangkan dalam bentuk
Amandemen.
2.10 Pembayaran dilakukan dalam mata uang sesuai dengan ketentuan nilai KONTRAK.
Apabila PERUSAHAAN membayar dengan mata uang yang berbeda, maka nilai tukar
yang akan digunakan adalah nilai tukar yang berlaku pada hari pertama dari bulan
dimana tagihan bersangkutan dibayar dengan kurs tengah Bank Indonesia.
2.11 PERUSAHAAN berhak menolak atau memotong tagihan KONTRAKTOR apabila:
a. Tagihan tersebut tidak dilengkapi dengan lampiran/dokumen yang dipersyaratkan.
b. Pada tagihan tersebut terdapat kesalahan atau nilai yang diperselisihkan oleh
PERUSAHAAN.
c. Adanya tuntutan ganti rugi dari Subkontraktor atau pemasok KONTRAKTOR
sehubungan dengan pelaksanaan PEKERJAAN.
d. Adanya kelebihan pembayaran oleh PERUSAHAAN kepada KONTRAKTOR
pada pembayaran sebelumnya.
e. KONTRAKTOR tidak segera memperpanjang masa berlakunya Jaminan
Pelaksanaan.
f. Adanya denda yang dikenakan kepada KONTRAKTOR.
g. Adanya kelalaian KONTRAKTOR dalam melakukan penutupan asuransi.
h. atas seluruh hutang dan kewajiban lain KONTRAKTOR kepada PERUSAHAAN
yang timbul dari KONTRAK ini maupun kontrak lain.

3. PAJAK DAN PUNGUTAN


3.1. Semua pajak, bea meterai, iuran restribusi dan atau pungutan lain berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan KONTRAK
ini menjadi beban dan tanggung jawab KONTRAKTOR, kecuali Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) menjadi beban dan tanggung jawab PERUSAHAAN.
3.2. PERUSAHAAN akan memungut Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dari setiap pembayaran kepada KONTRAKTOR sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.3. Ketentuan ini juga berlaku terhadap pungutan pajak lain, bila terjadi perubahan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, sepanjang hak atau kewenangan
tersebut diatur dan diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan
tersebut.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 24


3.4. Pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan/terhutang sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal ini akan disetorkan langsung oleh pihak yang berwenang dan
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku kepada Kas Negara.
3.5. Bilamana diperlukan oleh salah satu PIHAK atau instansi yang berwenang untuk
kepentingan administrasi atau audit, maka baik PERUSAHAAN maupun
KONTRAKTOR akan memberikan bukti–bukti pembayaran yang berkaitan dengan
pajak, iuran, restribusi dan/atau pungutan lain.

4. JAMINAN PELAKSANAAN (Tidak diperlukan)


4.1. Sebelum Sebelum TANGGAL DIMULAINYA PEKERJAAN sebagaimana dimaksud
dalam KONTRAK ini, KONTRAKTOR telah menyerahkan asli surat Jaminan
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan
Rakyat) Surety Bond yang diterbitkan oleh Perusahaan Penjamin berbentuk Perusahaan
Asuransi yang merupakan Anak Perusahaan Pertamina/Perusahaan Terafiliasi
Pertamina. sebesar 20% (dua puluh persen) dari HARGA KONTRAK yang berlaku
sampai dengan 30 (tiga puluh) HARI KALENDER setelah berakhirnya JANGKA
WAKTU KONTRAK, yang ditujukan kepada PERUSAHAAN cq. …………………..
4.2. Apabila KONTRAKTOR berkedudukan di luar negeri, Jaminan Pelaksanaan diterbitkan
oleh Bank Devisa di Indonesia atau apabila menggunakan bank asing maka Jaminan
Pelaksanaan harus diterbitkan oleh Cabang Bank Asing tersebut yang beroperasi di
Indonesia.
4.3. Mata uang Jaminan Pelaksanaan harus sama dengan mata uang dalam Surat
Penawaran. Apabila penawaran terdiri dari 2 (dua) mata uang maka Jaminan
Pelaksanaan dibuat terpisah/ masing-masing untuk setiap mata uang.
4.4. Ketentuan pencairan Jaminan Pelaksanaan mengacu kepada KUH Perdata Pasal 1832
dan menyimpang dari Pasal 1831. PERUSAHAAN berhak mencairkan Jaminan
Pelaksanaan, tanpa harus meminta persetujuan KONTRAKTOR dan tanpa menunggu
penyelesaian antara pihak penerbit dengan KONTRAKTOR terlebih dahulu
(Unconditional Bond) dalam hal:
a. KONTRAKTOR melakukan wanprestasi dengan tidak melaksanakan atau tidak
menyelesaikan PEKERJAAN sesuai DOKUMEN KONTRAK ini akibat
KESENGAJAAN DAN/ATAU KELALAIAN KONTRAKTOR yang dapat
mengakibatkan terjadinya PEMUTUSAN KONTRAK LEBIH AWAL.
b. Terjadi penambahan JANGKA WAKTU KONTRAK atau HARGA KONTRAK,
namun KONTRAKTOR tidak memperpanjang masa berlaku JAMINAN

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 25


PELAKSANAAN atau tidak menambah nilai JAMINAN PELAKSANAAN sesuai
dengan perubahan/Addendum yang disepakati PARA PIHAK.
4.5. KONTRAKTOR wajib menyerahkan Surat Pernyataan Keabsahan/ Keaslian Surat
Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam kepada PERUSAHAAN yang
ditandatangani oleh Pengawas KONTRAKTOR dan bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala akibat yang timbul apabila diketahui ternyata Surat Jaminan
Pelaksanaan tersebut adalah palsu atau tidak sah.
4.6. KONTRAKTOR wajib dengan biaya sendiri dan dengan sebab apapun, menjaga agar
Jaminan Pelaksanaan terus berlaku efektif selama JANGKA WAKTU KONTRAK,
termasuk mengganti atau menyesuaikan JAMINAN PELAKSANAAN itu jika terjadi
perubahan MASA PENYELESAIAN PEKERJAAN, dan/atau HARGA KONTRAK yang
telah disepakati secara tertulis oleh PARA PIHAK. Penyerahan Jaminan Pelaksanaan
pengganti kepada PERUSAHAAN harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) HARI
KALENDER sebelum PARA PIHAK menandatangani Adendum atau 7 (tujuh) HARI
KALENDER sebelum berakhirnya jangka waktu Jaminan Pelaksanaan sebelumnya,
mana yang lebih dahulu terjadi. Tidak dilakukannya kewajiban yang diuraikan dalam
Pasal ini merupakan KESENGAJAAN DAN/ATAU KELALAIAN KONTRAKTOR.
4.7. Dalam hal terjadi Adendum atas KONTRAK yang mengakibatkan berubahnya jangka
waktu berlaku dan/atau nilai dari surat Jaminan Pelaksanaan, KONTRAKTOR wajib
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan pengganti kepada PERUSAHAAN paling lambat 7
(tujuh) HARI KALENDER sebelum PARA PIHAK menandatangani Adendum atau 7
(tujuh) HARI KALENDER sebelum berakhirnya jangka waktu surat Jaminan
Pelaksanaan sebelumnya, mana yang lebih dahulu terjadi.
4.8. Jaminan Pelaksanaan harus memenuhi beberapa ketentuan umum di bawah ini, yaitu:
a. Nilai Jaminan Pelaksanaan harus dicantumkan dalam angka dan huruf.
b. PERUSAHAAN harus dicantumkan menjadi pihak yang menerima Jaminan
Pelaksanaan.
c. PEKERJAAN yang dijamin dalam Jaminan Pelaksanaan harus sama dengan
nama PEKERJAAN dalam DOKUMEN KONTRAK ini.
d. Memuat ketentuan yang menyatakan bahwa Jaminan Pelaksanaan tidak dapat
diubah atau dibatalkan secara sepihak oleh KONTRAKTOR.
4.9. PERUSAHAAN akan mengembalikan Jaminan Pelaksanaan kepada KONTRAKTOR
dalam hal:
a. Berakhirnya JANGKA WAKTU KONTRAK dan telah diselesaikannya seluruh
kewajiban KONTRAKTOR dalam DOKUMEN KONTRAK ini;

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 26


b. Terjadinya PEMUTUSAN KONTRAK LEBIH AWAL akibat terjadinya KEADAAN
KAHAR; dan/atau
c. Terjadinya PEMUTUSAN KONTRAK LEBIH AWAL akibat kepentingan
operasional PERUSAHAAN.

5. PENGENAAN DENDA DAN SANKSI


5.1. DENDA
a. Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan
Apabila KONTRAKTOR tidak dapat menyelesaikan PEKERJAAN ini sesuai
jangka waktu sebagaimana yang telah ditetapkan oleh PERUSAHAAN karena
kelalaian KONTRAKTOR, maka kepada KONTRAKTOR dikenakan denda untuk
setiap hari keterlambatan, sebesar 1‰ (satu perseribu) per hari dari HARGA
KONTRAK, dengan jumlah maksimum sebesar 5% (lima persen).
b. Denda Performance (apabila ada)
1. Alat tidak dapat beroperasi dengan baik
c. Pembayaran denda dari KONTRAKTOR kepada PERUSAHAAN akan
dilaksanakan dengan cara dipotong sekaligus dari tagihan KONTRAKTOR.
Pelaksanaan pemotongan akan dilaksanakan pada angsuran yang akan ditentukan
sendiri oleh PERUSAHAAN.
5.2. SANKSI ADMINISTRATIF
Selain pengenaan denda, dalam hal KONTRAKTOR lalai atau tidak melakukan
kewajiban-kewajibannya sebagaimana diatur dalam KAK ini, maka PERUSAHAAN juga
akan memberikan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan SK Direksi No.Kpts-
43/C00000/2015-S0 atau Perubahannya.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 27


LAMPIRAN D
JANGKA WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. MASA PENYELESAIAN PEKERJAAN


KONTRAKTOR wajib untuk menyelesaikan seluruh PEKERJAAN dalam jangka waktu 15
(Lima Belas) HARI KALENDER, yang terdiri dari :
a. Persiapan material, alat & man power : 01 Hari Kalender
b. Pelaksanaan sampai Pembersihan : 14 Hari Kalender

terhitung sejak tanggal ………(selanjutnya disebut “TANGGAL DIMULAINYA PEKERJAAN”)


sampai dengan tanggal ……………

2. JANGKA WAKTU KONTRAK


KONTRAK ini mulai berlaku sejak TANGGAL DIMULAINYA PEKERJAAN sampai dengan
ditandatanganinya BASTP-II.

3. Jangka waktu pelaksanaan PEKERJAAN dapat diubah atau diperpanjang berdasarkan


persetujuan tertulis PERUSAHAAN. Perpanjangan jangka waktu pelaksanaan PEKERJAAN
dapat diberikan oleh PERUSAHAAN setelah KONTRAKTOR menyampaikan permohonan
secara tertulis yang disertai dengan alasan kepada PERUSAHAAN paling lambat 14 (empat
belas) HARI KALENDER sebelum jangka waktu pelaksanaan PEKERJAAN sebagaimana
dimaksud butir 1 Lampiran D ini berakhir yang akan dituangkan dalam suatu Adendum.

4. Segala bentuk persetujuan perpanjangan jangka waktu pelaksanaan PEKERJAAN yang


diberikan PERUSAHAAN kepada KONTRAKTOR merupakan perpanjangan dengan
pengenaan denda terkecuali dinyatakan secara tegas bahwa surat persetujuan perpanjangan
tersebut merupakan perpanjangan jangka waktu pelaksanaan PEKERJAAN tanpa pengenaan
denda.

5. Jangka waktu pelaksanaan PEKERJAAN hanya dapat diubah atau diperpanjang dengan tidak
dikenakan denda, terbatas untuk hal-hal sebagai berikut:
5.1. Terjadinya Keadaan Kahar; atau
5.2. Adanya kewajiban PERUSAHAAN yang tidak dipenuhi tepat waktu dan berdampak
langsung pada tahapan pelaksanaan PEKERJAAN; atau
5.3. Kepentingan operasi PERUSAHAAN seperti namun tidak terbatas pada job stop yang
diberitahukan secara tertulis oleh PERUSAHAAN kepada KONTRAKTOR.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 28


LAMPIRAN E
HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT (HSE) DAN CONTRACTOR SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

1. PERUSAHAAN memiliki komitmen yang kuat untuk melindungi setiap orang, aset perusahaan,
lingkungan dan komunitas sekitar dari potensi bahaya yang terkait dengan kegiatan
PERUSAHAAN. Komitmen tersebut salah satunya ditunjukan dengan mensyaratkan
pengelolaan aspek HSE dalam pelaksanaan PEKERJAAN guna mencegah/meniadakan insiden
yang dapat terjadi selama pelaksanaan PEKERJAAN tersebut oleh KONTRAKTOR dan
PERSONIL KONTRAKTOR. KONTRAKTOR yang terpilih untuk melaksanakan PEKERJAAN
tersebut diwajibkan untuk memenuhi dan melaksanakan seluruh ketentuan HSE
PERUSAHAAN dan Peraturan Pemerintah mengenai aspek HSE sehingga seluruh aktivitas
PEKERJAAN dalam KONTRAK ini dapat dilaksanakan dan dikelola secara aman.
2. KONTRAKTOR wajib menyusun HSE Plan dan mengimplementasikan HSE Plan yang telah
disepakati antara PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR.
3. PERUSAHAAN berhak melakukan Penilaian Pre Job Activity dan Kick Off Meeting bersama
dengan KONTRAKTOR atas kepatuhan KONTRAKTOR terhadap aspek HSE dan persiapan
sebelum Pekerjaan KONTRAK dilakukan.
4. PERUSAHAAN berhak setiap saat melakukan pengawasan kepatuhan KONTRAKTOR
terhadap implementasi HSE Plan KONTRAKTOR.
5. PERUSAHAAN berhak melakukan Penilaian Work In Progress atas kepatuhan
KONTRAKTOR terhadap aspek HSE selama pekerjaan berlangsung dan menilai implementasi
HSE Plan yang telah disepakati antara PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR.
6. PERUSAHAAN berhak melakukan final evaluation atas kepatuhan KONTRAKTOR terhadap
aspek HSE di akhir JANGKA WAKTU KONTRAK.
7. KONTRAKTOR menjamin bahwa KONTRAKTOR memiliki komitmen yang kuat untuk
melindungi setiap orang, aset PERUSAHAAN, lingkungan dan komunitas sekitar dari potensi
bahaya yang terkait dengan pelaksanaan PEKERJAAN untuk mewujudkan zero accident dan
zero incident selama JANGKA WAKTU KONTRAK. Segala accident dan/atau incident yang
terjadi selama JANGKA WAKTU KONTRAK dan terkait dengan pelaksanaan PEKERJAAN
akibat KESENGAJAAN DAN/ATAU KELALAIAN KONTRAKTOR menjadi tanggung jawab
KONTRAKTOR sepenuhnya.
8. Jika terjadi kecelakaan kerja terhadap: PERSONIL KONTRAKTOR akibat KESENGAJAAN
dan/atau KELALAIAN KONTRAKTOR atau PERSONIL KONTRAKTOR, maka
KONTRAKTOR diminta segera membawanya ke Rumah Sakit terdekat dan melaporkannya

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 29


kepada Pengawas PEKERJAAN PERUSAHAAN. Segala beban biaya yang timbul menjadi
beban dan tanggung jawab KONTRAKTOR.
9. KONTRAKTOR dan PERSONIL KONTRAKTOR diwajibkan mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan akibat pelaksanaan PEKERJAAN dan apabila terjadi pencemaran/kerusakan
lingkungan, maka semua biaya yang timbul merupakan tanggung jawab dan dibebankan
kepada KONTRAKTOR.
10. KONTRAKTOR dan PERSONIL KONTRAKTOR diwajibkan mencegah terjadinya kebakaran
akibat pelaksanaan PEKERJAAN, dan apabila terjadi kebakaran yang diakibatkan
KESENGAJAAN DAN/ATAU KELALAIAN PERSONIL KONTRAKTOR dalam pelaksanaan
PEKERJAAN, maka semua biaya yang timbul merupakan tanggung jawab dan beban
KONTRAKTOR.
11. KONTRAKTOR wajib menjamin kesehatan baik fisik maupun mental dari PERSONIL
KONTRAKTOR. Bilamana terjadi/ timbulnya Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada PERSONIL
KONTRAKTOR yang diakibatkan KESENGAJAAN DAN/ATAU KELALAIAN PERSONIL
KONTRAKTOR dalam pelaksanaan PEKERJAAN, maka semua biaya yang timbul merupakan
tanggung jawab dan beban KONTRAKTOR.
12. KONTRAKTOR dan PERSONIL KONTRAKTOR diwajibkan mematuhi, melaksanakan
persyaratan-persyaratan HSE yang termuat dalam ketentuan Contractor Safety Management
System (CSMS):
12.1 Pra Qualification
i. Komitmen Manajemen
ii. Pembinaan HSE
iii. Prosedur HSE
iv. Peralatan HSE
v. Identifikasi dan Pengelolaan HSE
12.2 Pre-Job Activity
a. Pra – Mobilisasi
b. Mobilisasi
12.3 Work In Progress
a. inspeksi HSE Work Practice
b. Inspeksi Penerapan Program HSE
c. Evaluasi HSE Performance Indicator
12.4 Final Evaluation
a. Proses Evaluasi Akhir
b. Metode Evaluasi Akhir

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 30


13. KONTRAKTOR wajib menyediakan peralatan keselamatan termasuk Alat Pelindung Diri
(APEDI) sesuai standard dan ketentuan yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN bagi seluruh
PERSONIL KONTRAKTOR, antara lain :
13.1 Coverall (satu potong / one piece) lengan panjang warna bebas standar masing-masing
KONTRAKTOR namun tidak boleh warna merah dan tidak sama dengan coverall
PERUSAHAAN. Diberi logo KONTRAKTOR dan diberi label nama Pekerja. Bahan wajib
terbuat dari katun atau bahan sebanding dan tidak meleleh saat terkena api.
13.2 Khusus Safetyman, wajib menggunakan coverall (one piece) lengan panjang warna
biru (bahan wajib terbuat dari katun atau bahan sebanding dan tidak meleleh saat
terkena api), dan dilengkapi rompi berwarna merah dengan lis berwarna kuning
dengan bahan yang mengkilap dan menyala dalam gelap (glow in the dark).
13.3 Topi keselamatan standard PERUSAHAAN warna Biru lengkap dengan tali pengikat
dagu (chin strap) sesuai dengan tipe EN 397, standard ANSI Z.89.1 atau setara (khusus
untuk safetyman dilengkapi dengan logo K3)
13.4 Sepatu atau bot keselamatan sesuai tipe EN 345, ANSI Z41 atau setara; memiliki alas
kaki tidak licin, tahan terhadap hydrocarbon dan tusukan logam.
13.5 Sarung tangan keselamatan (minimal berbahan dasar katun dengan bintik karet).
13.6 Kacamata keselamatan sesuai tipe EN 166, standard ANSI Z.87.1 atau setara, yang
sesuai dipakai bersamaan dengan kacamata resep dokter.
13.7 Ear plug standard ANSI S3. 19-1974
Alat pelindung Diri (APD) yang tidak disebutkan diatas namun diperlukan selama
PEKERJAAN, akan dicantumkan dalam Lampiran B.
14. Saat pelaksanaan pekerjaan dilapangan, bilamana diperlukan sesuai rekomendasi petugas
HSE, walaupun tidak tertuang didalam Lampiran B, KONTRAKTOR tetap wajib menyediakan
APEDI dan peralatan khusus / tambahan lainnya sesuai standar PERUSAHAAN, untuk seluruh
pekerja yang pekerjaannya bersifat khusus / berbahaya diantaranya :
- Bekerja di ruang terbatas (confined space, temperatur tinggi dll)
- Bekerja di ketinggian
- Bekerja menggunakan mesin las, gerinda, pahat, semprotan cat/zat kimia lainnya,
mengambil sampel
- Bekerja di atas perairan
- Bekerja di bawah air
- Bekerja di area radiasi
Spesifikasi APEDI dan peralatan khusus/tambahan namun tidak terbatas (disesuaikan dengan
lingkup pekerjaannya) diantaranya :
14.1 Pelindung pendengaran / sumbat telinga (untuk kebisingan > 85 dB)

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 31


14.2 Goggle atau pelindung wajah (gerinda, pahat, semprot kimia, ambil sampel dll)
14.3 Pakaian yang memantulkan cahaya seperlunya (pemandu, pemberi aba-aba, pekerja
yang bekerja di atau dekat jalan raya dll)
14.4 Masker las/pembakaran (untuk mengelas, membakar atau memotong)
14.5 Sarung tangan dan pelindung tangan khusus (untuk rigging, membakar, mengelas,
menggunakan selang steam, manangani bahan kimia, electric tegangan tinggi dll)
14.6 Baju khusus untuk kimia dan memasuki ruang terbatas.
14.7 Celemek / apron (untuk mengelas, kimia dll) atau apron khusus pekerjaan radiasi.
14.8 Rompi kerja (untuk bekerja diatas air, pindah kapal dalam kondisi terkendali dll)
14.9 Jaket pelampung dan pelindung untuk pelaut dan bekerja di area diatas perairan.
14.10 Alat pelindung pernafasan yang sesuai (H2S, uap, debu, gas beracun lain dll)
14.11 Sepatu bot keselamatan untuk bekerja dengan bahan kimia, bersifat iritasi atau korosif.
14.12 Rambu/sign/tanda/spanduk keselamatan kerja yang berhubungan dengan pekerjaan
yang sedang dilakukan.
14.13 Lampu sign berkelip-kelip/blinking (rotary/flasher) warna KUNING untuk dipasang pada
pagar pembatas dan warna MERAH untuk dipasang pada sumber radiasi pada
pekerjaan radiasi.
14.14 Pagar penghalang / batas (pita crossline/dilarang masuk) dipasang pada pekerjaan
yang beresiko tinggi, seperti radiasi, menggunakan crane, pekerjaan diketinggian dll).
14.15 Khusus pekerjaan yang menggunakan SIKA Panas (hotwork permit), wajib
menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) untuk pemadaman api kelas ABC
(media powder) dengan berat bersih media minimal 6 (enam) kilogram.
15. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan didapati pekerja KONTRAKTOR yang
menggunakan APEDI atau peralatan tidak standar atau rusak, HSE RU V ber-hak
menghentikan aktifitas pekerja dimaksud dan memerintahkan yang bersangkutan keluar dari
area kilang RU V, sampai persyaratan minimum APEDI atau peralatan yang digunakan
terpenuhi.
16. Penyediaan fasilitas peralatan keselamatan khusus dalam lingkup pekerjaan kritikal wajib
disediakan oleh KONTRAKTOR jika direkomendasikan oleh petugas HSE. (contoh :
penyediaan water curtain untuk overhoul tanki dll).
17. Setiap peralatan yang berisiko tinggi yang disediakan oleh KONTRAKTOR wajib dilakukan
pemeriksaan oleh PERUSAHAAN. Jika PERUSAHAAN menyatakan peralatan tersebut tidak
layak, maka KONTRAKTOR wajib memperbaiki atau mencari pengganti peralatan tersebut
hingga dinyatakan layak oleh PERUSAHAAN. Peralatan yang belum diperiksa dan / atau
dinyatakan tidak layak DILARANG digunakan di area kerja PERUSAHAAN. Segala kerugian
yang akan timbul (materiil & non-materiil) yang disebabkan oleh kelalaian KONTRAKTOR

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 32


dalam memenuhi persyaratan tersebut diatas sehingga terjadi keterlambatan penyelesaian
pekerjaan, bukan menjadi beban dan tanggung jawab PERUSAHAAN.
18. KONTRAKTOR wajib mematuhi peraturan izin kendaraan masuk kilang sesuai dengan aturan
HSE RU V. Jika tidak memenuhi, maka kendaraan dilarang masuk kilang.
19. KONTRAKTOR wajib menyediakan obat-obatan PPPK (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan) yang diperlukan di lokasi kerja.
20. KONTRAKTOR wajib menjamin bahwa seluruh PERSONIL KONTRAKTOR memahami
Prosedur Keadaan Darurat yang berlaku di area kerja PERUSAHAAN. Sosialisasi Prosedur
Keadaan Darurat dilakukan oleh PERUSAHAAN c.q Fungsi HSE melalui Safety Induction dan
wajib dihadiri oleh seluruh PERSONIL KONTRAKTOR.
21. Sebelum dimulai PEKERJAAN, PERSONIL KONTRAKTOR yang akan melaksanakan
PEKERJAAN tersebut harus didaftarkan kepada PERUSAHAAN c.q Fungsi HSE untuk
mengikuti Safety Induction / pengarahan mengenai Keselamatan Kerja sesuai persyaratan
dalam DOKUMEN KONTRAK, yang akan diadakan di LOKASI YANG DITENTUKAN.
22. KONTRAKTOR berkewajiban untuk menjaga kebersihan semua fasilitas dan peralatan, saat
handling, saat pengiriman serta saat penyimpanan di lokasi PERUSAHAAN, baik selama
jangka waktu pelaksanaan PEKERJAAN maupun Masa Pemeliharaan.
23. KONTRAKTOR wajib memasok seluruh material dan peralatan kerja termasuk jasa-jasa,
peralatan kerja yang memenuhi kriteria keselamatan dan pengendalian pencemaran lingkungan
(Fire Protection and Health, Safety & Environment) sesuai dengan persyaratan teknis yang
telah ditetapkan dalam DOKUMEN KONTRAK dalam rangka tercapainya penyelesaian
seluruh PEKERJAAN dan kewajiban dalam DOKUMEN KONTRAK ini.
24. KONTRAKTOR wajib mematuhi ketentuan HSE di LOKASI PEKERJAAN sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan yang berlaku di lingkungan
PERUSAHAAN.
25. KONTRAKTOR wajib mematuhi peraturan – peraturan umum HSSE yaitu Coorporate Life
Saving Rules & Golden Rules PERUSAHAAN dan ketentuan yang berlaku di lingkungan
PERUSAHAAN.
26. KONTRAKTOR wajib melakukan Good Housekeeping (GHK) ketika pekerjaan selesai, seperti
merapikan kembali sisa atau bekas material kerja, tools dan peralatan kerja lainya.
27. KONTRAKTOR wajib memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN mengenai
setiap penyelewengan atau pencurian atas properti atau harta kekayaan PERUSAHAAN di
LOKASI PEKERJAAN dengan menyampaikan laporan tentang penyelewengan atau
pencurian tersebut.
28. Apabila terjadi kehilangan/ pencurian, terhadap barang milik PERUSAHAAN, yang terbukti
dilakukan oleh/disebabkan karena KESENGAJAAN DAN/ATAU KELALAIAN PERSONIL

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 33


KONTRAKTOR, maka segala kerugian yang timbul merupakan beban dan tanggung jawab
KONTRAKTOR untuk mengganti sepenuhnya.
29. Apabila terjadi kebakaran, perbuatan melanggar hukum atau ketertiban umum yang dilakukan
oleh PERSONIL KONTRAKTOR, baik dengan KESENGAJAAN DAN/ATAU KELALAIAN
atau kecerobohan PERSONIL KONTRAKTOR sehingga menimbulkan kerugian
PERUSAHAAN atau PIHAK KETIGA atau mengakibatkan korban manusia,baik luka, cacat
tubuh ataupun meninggal dunia, maka hal tersebut merupakan beban dan tanggung jawab
KONTRAKTOR sepenuhnya.
30. KONTRAKTOR harus melakukan koordinasi dengan PERUSAHAAN c.q Fungsi HSE
mengenai: pengisian formulir inspeksi rutin HSE, pelaksanaan Safety Talk dan keperluan
mengenai Keselamatan Kerja lainnya
31. KONTRAKTOR harus menugaskan minimal 1 (satu) orang Pengawas sebagai Safety
Representative atau Safetyman sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk itu,
KONTRAKTOR diminta memberitahukan nama Pengawas dimaksud kepada Pengawas
PEKERJAAN dan Fungsi HSE PERUSAHAAN. Safety Representative DILARANG untuk
bertugas diluar scope kerja aspek HSE atau merangkap jabatan lainnya. Tugas Safety
Representative adalah bertanggung jawab mengelola aspek keselamatan dan aktif
mengupayakan tidak terjadi kecelakaan dan pencemaran lingkungan dilingkungan kerjanya.
Membuat laporan HSE yang memuat daftar hadir pekerja, pelaksanaan safety talk, hasil
observasi kepatuhan APD dan SIKA, kelayakan pemakaian peralatan, melakukan observasi
dan intervensi terhadap perilaku dan kondisi kerja (Pengamatan Keselamatan Kerja/ PEKA)
serta tindakan pencegahan yang telah dilakukan selama kerja. Laporan dikirimkan ke Direksi
PEKERJAAN dan Safety – HSE secara rutin seminggu sekali.
32. Ketentuan-ketentuan lain terkait Safetyman (laki-laki atau perempuan) KONTRAKTOR :
32.1 Jika belum tertuang didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), untuk jenis pekerjaan fisik
dilapangan, KONTRAKTOR tetap wajib menyediakan tenaga Safetyman untuk
melakukan pengawasan aspek HSE selama pekerjaan berlangsung.
32.2 Jabatan safetyman tidak boleh dirangkap dengan jabatan lainnya seperti driver, site
manager teknisi, administrasi, Pengawas Lapangan, Pimpinan Project, Teknisi dll.
32.3 Satu (1) Safetyman hanya diperbolehkan mengawasi maksimal 25 orang pekerja dalam
setiap pelaksanaan pekerjaan fisik di 1 (satu) area / lokasi. Bila dianggap perlu, HSE RU
V berhak meminta penambahan Safetyman sesuai dengan lingkup pekerjaannya.
32.4 Telah mengikuti pelatihan sebagai safetyman dari provider pelatihan yang
direkomendasikan / tersertifikasi oleh DEPNAKERTRANS / MIGAS / PERUSAHAAN
dengan total jumlah hari pelaksanaan pelatihan minimal 6 (enam) hari kalender.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 34


32.5 Safetyman wajib mengikuti dan dinyatakan lolos tes tertulis dan wawancara yang
diselenggarakan oleh HSE RU V. Safetyman yang tidak lolos tes DILARANG bekerja
diseluruh area PERUSAHAAN.
32.6 Usia maksimal pada saat pengajuan badge Safety Induction tidak lebih dari 55 (lima
puluh lima) tahun dikurangi masa pelaksanaan kontrak.
32.7 Melampirkan copy dokumen tersebut diatas pada saat pengajuan permohonan safety
induction ke PERUSAHAAN dan dapat menunjukkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan
dokumen asli lainnya pada saat akan diberikan badge safety induction (NOTE: bila KTP
dan dokumen asli tidak dapat ditunjukkan, maka Kami anggap yang bersangkutan tidak
memiliki kompetensi sebagai safetyman)
32.8 Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, safetyman tidak boleh meninggalkan area
kerja yang diawasinya. Apabila petugas HSE RU V mendapati pekerjaan tersebut tidak
diawasi oleh safetyman KONTRAKTOR, HSE RU V berhak menghentikan pekerjaan
tersebut hingga tersedia petugas safetyman-nya.
32.9 Bila dalam pelaksanaan pekerjaannya nanti terjadi keterlambatan penyelesaikan
pekerjaan sehingga berakibat usia safetyman KONTRAKTOR menjadi lebih dari 55
tahun, maka safetyman tersebut tidak diperbolehkan lagi bekerja sebagai safetyman di
dalam area kilang RU V dan KONTRAKTOR harus mencari pengganti paling lambat 1
(satu) minggu sebelum safetyman tersebut berusia 55 tahun.
32.10 Selama belum tersedia safetyman pengganti, maka HSE RU V berhak menghentikan
sementara pekerjaan kontrak tersebut.
32.11 Segala kerugian yang akan timbul (materiil & non-materiil) yang disebabkan oleh
kelalaian KONTRAKTOR dalam memenuhi perysaratan tersebut diatas sehingga terjadi
keterlambatan penyelesaian pekerjaan, bukan menjadi beban dan tanggung jawab
PERUSAHAAN.
33. Badge Safety Induction untuk Pekerja KONTRAKTOR yang berusia diatas 55 (lima puluh lima)
tahun:
33.1 Pekerja KONTRAKTOR yang dapat diberikan badge safety induction apabila yang
bersangkutan adalah seorang Expert atau Tenaga Ahli atau Spesialis atau Pimpinan
Proyek.
33.2 Jika yang bersangkutan Direktur Perusahaan KONTRAKTOR, tidak dapat mengajukan
permohonan Badge Safety Induction kecuali yang bersangkutan menjabat sebagai
Pimpinan Proyek.
33.3 Jika dianggap perlu, Direktur Perusahaan KONTRAKTOR dapat melakukan peninjauan
ke lapangan terkait pengawasan & kontrol pelaksanaan pekerjaan bawahannya atau
memenuhi undangan rapat Direksi Pekerjaan, yang bersangkutan dapat memasuki area

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 35


kilang menggunakan badge masuk sebagai tamu dengan terlebih dahulu memenuhi
persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh pihak Security RU V.
33.4 Dalam 1 (satu) struktur organisasi Proyek, hanya ada 1 (satu) Pimpinan Proyek.
33.5 Pekerja KONTRAKTOR yang berusia diatas 55 (lima puluh lima) tahun DILARANG
bekerja di ketinggian, ruang terbatas dan/ atau pekerjaan lainnya dengan resiko
tinggi/kritikal.
34. Tenaga Ahli / Expert / Spesialis / Pimpinan Proyek KONTRAKTOR :
34.1 Permohonan Safety Induction bagi Tenaga Ahli / Expert / Spesialis KONTRAKTOR,
hanya dapat diajukan bila kebutuhan tenaga ahli tersebut tertuang didalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK)
34.2 Jabatan Tenaga Ahli / Expert / Spesialis / Pimpinan Project tidak boleh dirangkap dengan
jabatan lainnya seperti driver, pengawas lapangan, safetyman, administrasi dll.
34.3 Melampirkan Struktur Organisasi Proyek yang ditanda tangani oleh Direktur & Direksi
Pekerjaan.
34.4 Usia maksimal 65 tahun (Ref. STK NO. B-003/15500/2016-S9.REV2 Tentang TKO
“Pelaksanaan Safety Induction”)
34.5 Memiliki sertifikat keahlian dari Principal atau manufacture yang sesuai dengan lingkup
pekerjaan dalam kontrak.
34.6 Dan/atau memiliki sertifikat pengalaman kerja dari perusahaan keagenan / principal /
manufacture yang sesuai dengan lingkup pekerjaan didalam kontrak minimal 10 tahun.
34.7 Dan atau Melampirkan surat keterangan sebagai Tenaga Ahli / Expert / Spesialis di
perusahaan tempat ybs bekerja, yang ditanda tangani oleh Direktur lengkap dengan
detail struktur organisasi perusahaan.
34.8 Melampirkan copy dokumen tersebut diatas pada saat pengajuan permintaan badge
Safety Induction dan dapat menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen
aslinya pada saat akan diberikan Safety Induction. (NOTE: bila KTP dan dokumen asli
tidak dapat ditunjukkan, maka kami anggap ybs tidak memiliki konpetensi sebagai
Tenaga Ahli / Expert / Spesialis / Pimpinan Proyek)
34.9 Segala kerugian yang akan timbul (materiil & non-materiil) yang disebabkan oleh
kelalaian KONTRAKTOR dalam memenuhi persyaratan tersebut diatas bukan menjadi
beban dan tanggung jawab PERUSAHAAN.
35. Kebutuhan Medical Check Up (MCU) bagi Pekerja pada Pekerjaan Khusus :
35.1 Setiap calon pekerja KONTRAKTOR wajib MCU sesuai dengan jenis dan risiko
pekerjaan. Biaya yang timbul untuk MCU ini akan menjadi beban dan tanggung jawab
Fungsi Medical PERUSAHAAN.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 36


35.2 Bila calon pekerja dimaksud dinyatakan “TIDAK LULUS MCU” untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut, KONTRAKTOR wajib mencari penggantinya dan seluruh biaya yang
timbul akibat pergantian personil tersebut, sepenuhnya menjadi beban dan tanggung
jawab pihak KONTRAKTOR.
35.3 Khusus pekerja KONTRAKTOR yang berusia diatas 55 (lima puluh lima) tahun (Expert /
Tenaga Ahli / Spesialis / Pimpinan Project), wajib melampirkan surat hasil MCU yang
dikeluarkan oleh Rumah Sakit PERTAMINA Balikpapan (RSPB) atau instansi/
lembaga medis lainnya dan wajib mendapat surat keterangan FIT TO WORK yang
dikeluarkan oleh Fungsi Medical PERUSAHAAN pada saat mengajukan permohonan
badge Safety Induction. Seluruh biaya yang timbul untuk pelaksanaan MCU tersebut
menjadi beban dan tanggung jawab KONTRAKTOR sepenuhnya. Jenis MCU yang
dilakukan agar dikonsultasikan terlebih dahulu dengan petugas di Fungsi Medical RU V.
36. Penanganan Limbah :
36.1 Kontraktor wajib mentaati peraturan PERUSAHAAN terkait penanganan limbah di tempat
kerja yaitu :
- Tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga Good House Keeping (GHK)
ditempat kerjanya, mulai dari awal pekerjaan hingga selesai. Limbah yang tertinggal
dilokasi kerja akibat aktifitas pihak KONTRAKTOR menjadi tanggung jawab
KONTRAKTOR.
- Kemasan limbah B3 harus aman dari potensi isi tertumpah/bocor/ bercecer/menetes
dilingkungan sekitar dan harus melalui persetujuan petugas di Bagian Environment
RU V.
- Kemasan yang berisi tanah terkontaminasi tidak boleh diletakkan di kontainer sampah
atau di area bebas.
- Jika terjadi ceceran/tumpahan limbah B3, mulai dari tempat limbah, di area jalan
pengantaran hingga di gudang limbah, KONTRAKTOR wajib melakukan pembersihan
dan penanganan limbah tersebut hingga dinyatakan bersih oleh petugas dari Bagian
Environment RU V.
- Kontainer limbah B3 (warna kuning) yang dialokasikan di area kerja tertentu hanya
digunakan untuk menampung limbah B3 kering (majun, kaleng cat, lampu, baterai,
wadah terkontaminasi dan sarung tangan terkontaminasi).
- KONTRAKTOR wajib mengirim sampah logam ke gudang sampah logam dengan
berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan dan bagian S&W selaku pemilik gudang
(tidak boleh dibuang ke kontainer plastik).

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 37


- KONTRAKTOR wajib mengantar limbah B3 ke gudang limbah B3 dengan terlebih
dahulu menghubungi PIC Bagian Environment RU V dan pengantaran harus sampai
didalam gudang (tidak boleh diletakkan diluar gudang).
- KONTRAKTOR wajib mengirim sampah sisa bahan bangunan, rockwoll, sampah
bukan logam ketempat pembuangan sampah (TPS) no. 2 dengan terlebih dahulu
berkoordinasi dengan Bagian Environment RU V.
- KONTRAKTOR wajib menyediakan kontainer sampah organik, an-organik dan limbah
B3 kering sesuai pengaturan pemilahan sampah yang berlaku di RU V.
36.2 Jika pekerjaan yang dilakukan KONTRAKTOR menimbulkan dampak pencemaran
lingkungan, maka KONTRAKTOR wajib menyediakan peralatan dan material
penanganan ceceran limbah B3 seperti :
- Terpal yang cukup tebal dan lebar untuk menutupi area yang berpotensi tercemar
- Oil absorbent sock / pad
- Oil sorbent
- Cangkul
- Sekop
- Tanah urugan pengganti tanah tercemar
36.3 Untuk penentuan spesifikasi peralatan dan material penanganan ceceran limbah B3 agar
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan PIC di Bagian Environment RU V.
36.4 Segala biaya yang timbul akibat kelalaian KONTRAKTOR dalam penanganan limbah B3
dan non-B3, sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab KONTRAKTOR.
37. Khusus pekerjaan yang membutuhkan penyediaan dan pemasangan perancah (scaffolding)
dan didalam kontrak tidak dinyatakan disediakan oleh PERUSAHAAN :
37.1 Material dan asesoris scaffolding yang akan digunakan oleh KONTRAKTOR harus
memenuhi standar PERUSAHAAN.
37.2 KONTRAKTOR wajib menyiapkan sketsa scaffolding yang terpasang dilapangan.
37.3 Petugas pamasangan scaffolding harus memiliki sertifikasi sebagai scaffolder dengan
terlebih dahulu menyampaikan sertifikat petugas dimaksud ke Direksi Pekerjaan dan
HSE.
37.4 Scaffolding yang sudah disetujui oleh HSE (diberi tagging hijau) tidak boleh dirubah /
modifikasi dan apabila diperlukan perubahan, harus dilaporkan kepada petugas HSE.
37.5 Atas pelanggaran ketentuan ini, KONTRAKTOR akan diberikan sanksi sesuai ketentuan
yang berlaku di PERUSAHAAN
38. KONTRAKTOR wajib memperhitungkan segala biaya yang akan timbul akibat pemenuhan
ketentuan-ketentuan HSE ini, walaupun contoh format rincian biaya yang disampaikan oleh
pihak PERUSAHAAN belum ataupun tidak mencantumkan item anggaran / pembiayaan yang

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 38


sebenarnya diperlukan pada kontrak pekerjaan yang dilelangkan dalam memenuhi aspek HSE
tersebut diatas.
Referensi :
1. Undang-undang Keselamatan Kerja no. 1 tahun 1970.
2. Undang-undang Ketenaga Kerjaan no. 13 tahun 2003.
3. Peraturan Pemerintah no. 11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan
Pengolahan Migas
4. Undang-undang no. 32 tahun 2009 tentang “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup”
39. KONTRAKTOR wajib mengikuti dan memenuhi semua aturan dan persyaratan yang tertuang
didalam Lampiran E pada KAK tanpa terkecuali.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 39


LAMPIRAN F
ASURANSI (apabila diperlukan)

1. KONTRAKTOR atas biayanya sendiri, diwajibkan untuk mengadakan penutupan asuransi


terhadap risiko yang mungkin akan dihadapinya dalam pelaksanaan PEKERJAAN, yang antara
lain meliputi:

1.1. TIDAK ADA …………………………………………………….


1.2. TIDAK ADA …………………………………………………….
1.3. TIDAK ADA …………………………………………………….

2. Apabila KONTRAKTOR tidak melakukan kewajibannya untuk mengasuransikan sesuai


ketentuan yang disyaratkan pada KONTRAK ini, maka semua risiko dan dampak yang akan
timbul baik langsung maupun tidak langsung, baik terhadap seluruh aktivitas PEKERJAAN
yang dilaksanakan KONTRAKTOR, pekerja KONTRAKTOR yang terlibat dan/ atau secara
langsung maupun tidak langsung terhadap seluruh atau sebagian aset dan pekerja
PERUSAHAAN, sepenuhnya merupakan tanggung jawab KONTRAKTOR.

3. Risiko sendiri (deductible) yang berkaitan dengan klaim asuransi sebagaimana ditentukan
pada Pasal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.

4. KONTRAKTOR setuju bahwa perlindungan asuransi dan batas dari perlindungan tersebut
tidak boleh ditafsirkan sebagai pembatasan pada tanggung jawab KONTRAKTOR
berdasarkan KONTRAK ini. Apabila suatu kejadian terjadi dimana KONTRAKTOR
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari KONTRAK ini, KONTRAKTOR
harus, kecuali secara tegas ditentukan sebaliknya dalam KONTRAK ini, bertanggung jawab
untuk seluruh jumlah dari tanggung jawab tersebut, kecuali sepanjang pendapatan-pendapatan
dari setiap asuransi yang ditentukan dalam KONTRAK ini dipakai untuk memenuhi tanggung
jawab tersebut.

5. Seluruh pendapatan-pendapatan/ pembayaran klaim yang didapat KONTRAKTOR dari polis-


polis asuransi harus dibayarkan kepada PERUSAHAAN sepanjang pendapatan-pendapatan
tersebut digunakan untuk menutup setiap kerugian dan/atau tanggung jawab KONTRAKTOR
dalam melaksanakan PEKERJAAN.

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 40


LAMPIRAN G
LAIN – LAIN

1. DIREKSI PEKERJAAN
1.1. Pejabat yang mewakili PERUSAHAAN selaku Direksi PEKERJAAN

PERUSAHAAN menunjuk MAINTENANCE AREA 4 / ME bertindak sebagai Direksi


Pekerjaan dalam KONTRAK ini bertindak untuk dan atas nama PERUSAHAAN yang
mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan PEKERJAAN berdasarkan
KONTRAK.

1.2. Wakil KONTRAKTOR

KONTRAKTOR menunjuk seorang Pengawas PEKERJAAN untuk mewakili


KONTRAKTOR dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil tindakan atau
keputusan dan melaksanakan setiap instruksi/ permintaan PERUSAHAAN dalam
pelaksanaan PEKERJAAN.

2. KORESPONDENSI
2.1. Setiap surat-menyurat, komunikasi atau korespondensi dalam pelaksanaan KONTRAK
akan diberitahukan atau disampaikan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya
pada alamat sebagaimana tercantum di bawah ini:
a. PERUSAHAAN
PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan
.............
Jl. ........
Telepon No........
Fax........
b. KONTRAKTOR
PT..........
.................
Jl.............
Telepon No.........
Fax.........

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 41


2.2. PARA PIHAK akan mengajukan pemberitahuan secara tertulis kepada PIHAK lainnya
apabila terjadi perubahan alamat atau tempat pemberitahuan sebagaimana tersebut di
atas tanpa dibuat adendum terhadap KONTRAK ini dan menjadi lampiran KONTRAK
yang mengikat PARA PIHAK.

3. DOKUMEN KONTRAK
Selain Lampiran-Lampiran dalam KONTRAK ini, dokumen-dokumen tersebut dibawah ini juga
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari KONTRAK, yaitu:
3.1. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan / Aanwijzing No. ......................
3.2. Dokumen Penawaran PT. ………………..
3.3. Berita Acara Klarifikasi tanggal …….
3.4. Berita Acara Negosiasi Harga No. ...................
3.5. Surat Penegasan Negosiasi Harga No. .....................
3.6. Surat Ketetapan Penunjukan Pemenang Lelang (SKPPL)
3.7. Surat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMP) No. ………..

PERTAMINA RUV BALIKPAPAN – Maintenance Planning & Support – P&S 42

Anda mungkin juga menyukai