REVISI 1
PR
Klasifikasi Pemborong B
Risk Category HIGH RISK
Jenis Kontrak OCLC 04
Vendor Sourcing
PEKERJAAN:
LR – PEKERJAAN CLEANING & COATING TANKI A-26
AREA OM PT. PERTAMINA RU V
DAFTAR ISI
2. SPESIFIKASI TANKI :
Service : BIOSOLAR
Diameter : 32.00 Meter
Tinggi : 14.27 Meter
Jml Course : 8 Pcs
Luas Bottom : 803.84 M2
Luas Couse 1 : 179.2 M2
3. LINGKUP PEKERJAAN :
2.1. Pekerjaan Persiapan
2.2. Pekerjaan Buka Tutup Manhole
2.3. Pekerjaan Cleaning Internal Tanki
2.4. Pekerjaan Coating Internal Tanki
2.5. Pekerjaan Pembersihan Area Kerja
4. URAIAN PEKERJAAN
3.1. PEKERJAAN CLEANING & COATING TANKI A-26
Note :
REFERENSI
- Standard ISO : International Organization for Standardization
- Standard ASTM : American Society for Testing and Material
- Standard NACE : National Association of Corrosin Engineers
- Standard SSPC : Steel Structures Painting Council
MATERIAL
- Pasir yang digunakan adalah merefer SSPC-AB 1/2/3 : Type I, Class A, Grade 3.
Vial test : tidak ada kontaminasi minyak dan kotoran.
- Material cat :
- Material yang dipakai harus dilampiri sertifikat material dari manufaktur
- Material yang dipakai tidak boleh melewati batas umur simpan (self life)
- Kondisi kemasan dan material tidak boleh rusak karena salah penyimpanan
- Bila tidak dalam kondisi diatas material akan direject
KONDISI LINGKUNGAN
- Sebelum dan pada saat pembersihan maupun aplikasi, kondisi lingkungan harus
selalu diperiksa refer ASTM E337. Relative humadity maksimal 85%, temperatur
permukaan 3⁰C diatas temperature dewpoint (atau sesuai PDS manufacture). Bila
tidak pada kondisi diatas pekerjaan harus dihentikan.
PERSIAPAN PERMUKAAN
- Persiapan permukaan refer NACE RP0178 :
- Kondisi area sambungan las harus bersih dari kerak las, weld spater dan permukaan
las yang kasar harus digerinda
- Bagian sisi pinggir bidang permukaan yang lancip/tajam harus digerinda
- Semua kontaminasi (Oli, Gemuk atau yang lain) yang ada dipermukaan harus
dibersihkan dulu (refer SSPC SP-1)
APLIKASI
- Painter harus berpengalaman dan bersertifikasi dari balai pelatihan terkait.
- Mixing ratio, pot life, over coating dan semua aplikasi teknis sesuai rekomendasi
manufaktur yang tertuang pada product data sheet (PDS) material. Selama pekerjaan
aplikasi, harus didampingi supervisi teknik dari manufaktur produk.
- Proses pencampuran material harus dengan agitator (mesin pengaduk).
- Aplikasi dengan kuas untuk area strip coat terlebih dahulu selanjutnya dengan airless
atau air spray secara menyeluruh.
- Hasil aplikasi merata, seragam, tidak ada cacat dan tercapainya ketebalan kering
(DFT) yang ditentukan.
- Report pekerjaan.
SPEC MATERIAL
- Material (refer ISO 12944-5: 2007 Table A.6.05) : Epoxy phenolic 330 mikron
5. SPESIFIKASI TEKNIS
5.1 Pekerjaan mengacu pada standard dan code yang digunakan sbb :
- ASTM A53 : Standart Specification for Pipe, Black and Hot-Dipped, Zinc Coated,
Welded and Seamless.
- AWS : American Welding Society
- API 653/650 : American Petroleum Institute.
- ASTM : American Society for Testing Material.
- ASME : American Society of Mechanical Engineering.
- NEMA : National Electric Manufacturing Association.
5.2 Selain ketentuan-ketentuan dalam syarat teknis yang telah ditetapkan, berlaku pula
syarat-syarat umum yg harus diperhatikan & dipenuhi oleh Kontraktor antara lain :
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI 1982)
- Standar Industri Indonesia (SII)
- Peraturan dan Undang-Undang Perburuhan Indonesia.
- Spesifikasi yang telah ditentukan dalam uraian lingkup pekerjaan oleh Planning dan
Scheduling.
5.3 Semua peralatan kerja yang disediakan oleh Kontraktor harus baik serta siap dipakai.
5.4 Material yang disupply harus disetujui Pws.PERUSAHAAN, dan harga material yang
ditawarkan adalah sampai di lokasi pekerjaan (tms ongkos transport).
5.5 Untuk setiap pekerjaan yang memerlukan material agar meminta persetujuan
PERUSAHAAN CQ. PS - MPS dengan pertimbangan sbb :
a. Jika material Stock Gudang PERUSAHAAN tersedia, kontraktor wajib
menggunakannya.
b. Jika Stock material di Gudang PERUSAHAAN tidak tersedia Kontraktor akan
menggunakan material milik Kontraktor sesuai dengan daftar material yang menjadi
tanggung jawab Kontraktor dgn persetujuan PERUSAHAAN CQ PS - MPS.
5.6 Pada saat terjadi hujan, petir atau RH > 85 pekerjaan harus dihentikan.
5.10 Kontraktor harus melampirkan Surat Dukungan & Aplicator dari Product Cat yang
digunakan sesuai Brand Cat Rekomendasi PT. Pertamina (Persero).
5.11 Pelaksanaan (Aplikasi) pengecatan sesuai Scope kerja, serta spesifikasi dan prosedur
sesuai dengan Rekomendasi Coating Brand, dan melakukan pengukuran ketebalan
waktu Cat masih basah dan kering, alat (Tickness Coat) disediakan oleh Kontraktor.
5.12 Peralatan Aplikasi untuk pekerjaan Painting & Sand Blasting harus mengacu
Memorandum SVP Refining Operation No. 080/E10000/2015-SO, Jakarta, 07 Mei
2015.
Perihal: Evaluasi Prosedur Sandblast Hopper (Sand Pot), dgn sbb :
- Kontraktor harus melampirkan Surat / Sertificate layak pakai peralatan Sand Pot
System & Surat bukti uji, prosedur, aksesoris, Kompetensi Operator yang dikeluarkan
oleh PJIT (Sucofindo, BKI dll).
- Pemeriksaan / pengujian peralatan sand blast meliputi thickness & hardness (sand
pot), Radiograph (welded sand pot) dan test (termasuk pada hose, fitting / koneksi,
valve).
5.13 Kontraktor harus membuat laporan hasil Pengecatan setiap layer, yang mencakup
jenis Cat & Thinner yang digunakan beserta ketebalannya. Dan diserahkan kepada
6. ASPEK HSE
5.1 Identifikasi Bahaya dan Resiko Kerja
5.1.1. Potensi bahaya yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah (dipilih sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan) :
Bekerja dengan alat berat Debu halus (debu, pasir blasting dll.)
Arus listrik (tersengat) Kejatuhan Material (misal sprayer, Sand pot dll.)
Bahaya fisik lainnya (terpeleset, Limbah hasil kerja (limbah B3, logam dan non
tersandung, terjatuh, dll.) logam)
5.8 KONTRAKTOR wajib menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) minimal 6 Kg
ditiap titik lokasi pekerjaan yang berpotensi timbulnya kebakaran. APAR yang tersedia
harus layak dan mampu beroperasi yang dibuktikan dengan label inspeksi kelayakan.
5.9 KONTRAKTOR wajib melakukan MCU kepada seluruh pekerja untuk pekerjaan sejenis
dalam pekerjaan dan segala biaya yang timbul dari program MCU yang dibtuhkan
menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
Laporan hasil MCU wajib diserahkan kepada PERUSAHAAN dan MCU bisa dilakukan di
rumah sakit kepesertaan KONTRAKTOR atau sesuai dengan rekomendasi dari
KONTRAKTOR dan masih berlaku sesuai ketentuan dari PERUSAHAAN.
8.2 Jumlah alat, bahan maupun tenaga kerja yang diperlukan setiap saat harus sesuai dan
menjamin terselenggaranya PEKERJAAN menurut rencana, dan setiap saat harus dapat
dibuktikan kebenarannya (peralatan milik sendiri), hal tersebut berlaku pula bagi mutu
dari alat, bahan/tenaga kerja yang dimaksud.
8.3 Pengaturan tempat penimbunan material (lay down area), alat-alat, bangunan sementara
dan lain-lain dilokasi pekerjaan/proyek ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dengan
mempertimbangkan usul KONTRAKTOR.
9.2 Jika oleh PERUSAHAAN berpendapat bahwa tenaga kerja tersebut kurang memadai
kualitas dan/atau kuantitasnya, maka KONTRAKTOR harus bersedia mengganti
/menambah tenaga kerja dimaksud demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
9.5 KONTRAKTOR dan tenaga kerjanya tidak diperkenankan dengan dalih apapun membuat
keributan dan merusak barang milik PERUSAHAAN kepada setiap pelanggaran terhadap
ketentuan ini akan diambil tindakan tegas sesuai dengan peraturan / ketentuan yang
berlaku.
9.8 Jika terjadi kecelakaan kerja atas tenaga kerja KONTRAKTOR, maka hal tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR, Apabila memungkinkan,
9.9 KONTRAKTOR harus bertanggung jawab penuh atas tindakan dari tenaga kerjanya dan
wajib mengganti segala kerugian yang timbul dari setiap kerusakan yang terjadi sebagai
akibat kelalaian, kecerobohan dan perbuatan yang dilakukan oleh tenaga kerja
KONTRAKTOR, baik secara langsung maupun tidak langsung.
9.10 KONTRAKTOR harus membebaskan PERUSAHAAN dari segala tuntutan pihak ketiga
yang berkenaan dengan tenaga kerja atau segala sesuatu yang mungkin terjadi / timbul
sebagai akibat hubungan / ikatan pekerjaan borongan ini.
9.11 KONTRAKTOR harus menyerahkan daftar tenaga kerja kepada PERUSAHAAN lengkap
dengan data-data antara lain nama, jabatan, alamat, dan nomor KTP sebelum memulai
pekerjaan.
9.13 KONTRAKTOR tidak dibenarkan melaksanakan pekerjaan di luar Iingkup kerja yang
sudah disepakati dalam kontrak tanpa sepengetahuan terlebih dahulu dengan pengawas
PERUSAHAAN. Bilamana terjadi kerja tambah maka kepada KONTRAKTOR akan
diberitahukan / diijinkan pelaksanaannya oleh PERUSAHAAN secara tertulis.
9.14 Setelah durasi kontrak berakhir, KONTRAKTOR diwajibkan mengembalikan Badge/ Pas
masuk kilang karyawan kontraktor kepada PERUSAHAAN untuk menghindari terjadinya
penyalahgunaan badge/ pas masuk untuk pekerjaan lain.
9.15 Apabila ada material yang masuk dan sebelum dipasang, baik kualitas maupun kuantitas
harus di periksa oleh PERUSAHAAN QC. Electric/Instrument.Insp. Engineering yang
disertai Berita Acara Penerimaan Barang yang dilengkapi surat masuk Delivery Order
yang distempel & ditandatangani oleh petugas pos security.
16. LAPORAN
16.1. Laporan List Tenaga Kerja
16.2. Laporan Material Masuk
16.3. Laporan Kegiatan Harian
16.4. Laporan Safety Talk/Morning Meeting
16.5. Laporan Commisioning Test
16.6. Laporan Material Sisa
16.7. Laporan GHK Area Pekerjaan
1. HARGA KONTRAK
HARGA KONTRAK atas pelaksanaan seluruh PEKERJAAN sebagaimana tercantum dalam
Surat Keputusan Penunjukan Pemenang Lelang (SKPPL) dan/atau Kontrak, dengan
ketentuan dan tata cara pembayaran sebagaimana dimaksud ada butir 2 Lampiran C ini.
5. Jangka waktu pelaksanaan PEKERJAAN hanya dapat diubah atau diperpanjang dengan tidak
dikenakan denda, terbatas untuk hal-hal sebagai berikut:
5.1. Terjadinya Keadaan Kahar; atau
5.2. Adanya kewajiban PERUSAHAAN yang tidak dipenuhi tepat waktu dan berdampak
langsung pada tahapan pelaksanaan PEKERJAAN; atau
5.3. Kepentingan operasi PERUSAHAAN seperti namun tidak terbatas pada job stop yang
diberitahukan secara tertulis oleh PERUSAHAAN kepada KONTRAKTOR.
1. PERUSAHAAN memiliki komitmen yang kuat untuk melindungi setiap orang, aset perusahaan,
lingkungan dan komunitas sekitar dari potensi bahaya yang terkait dengan kegiatan
PERUSAHAAN. Komitmen tersebut salah satunya ditunjukan dengan mensyaratkan
pengelolaan aspek HSE dalam pelaksanaan PEKERJAAN guna mencegah/meniadakan insiden
yang dapat terjadi selama pelaksanaan PEKERJAAN tersebut oleh KONTRAKTOR dan
PERSONIL KONTRAKTOR. KONTRAKTOR yang terpilih untuk melaksanakan PEKERJAAN
tersebut diwajibkan untuk memenuhi dan melaksanakan seluruh ketentuan HSE
PERUSAHAAN dan Peraturan Pemerintah mengenai aspek HSE sehingga seluruh aktivitas
PEKERJAAN dalam KONTRAK ini dapat dilaksanakan dan dikelola secara aman.
2. KONTRAKTOR wajib menyusun HSE Plan dan mengimplementasikan HSE Plan yang telah
disepakati antara PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR.
3. PERUSAHAAN berhak melakukan Penilaian Pre Job Activity dan Kick Off Meeting bersama
dengan KONTRAKTOR atas kepatuhan KONTRAKTOR terhadap aspek HSE dan persiapan
sebelum Pekerjaan KONTRAK dilakukan.
4. PERUSAHAAN berhak setiap saat melakukan pengawasan kepatuhan KONTRAKTOR
terhadap implementasi HSE Plan KONTRAKTOR.
5. PERUSAHAAN berhak melakukan Penilaian Work In Progress atas kepatuhan
KONTRAKTOR terhadap aspek HSE selama pekerjaan berlangsung dan menilai implementasi
HSE Plan yang telah disepakati antara PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR.
6. PERUSAHAAN berhak melakukan final evaluation atas kepatuhan KONTRAKTOR terhadap
aspek HSE di akhir JANGKA WAKTU KONTRAK.
7. KONTRAKTOR menjamin bahwa KONTRAKTOR memiliki komitmen yang kuat untuk
melindungi setiap orang, aset PERUSAHAAN, lingkungan dan komunitas sekitar dari potensi
bahaya yang terkait dengan pelaksanaan PEKERJAAN untuk mewujudkan zero accident dan
zero incident selama JANGKA WAKTU KONTRAK. Segala accident dan/atau incident yang
terjadi selama JANGKA WAKTU KONTRAK dan terkait dengan pelaksanaan PEKERJAAN
akibat KESENGAJAAN DAN/ATAU KELALAIAN KONTRAKTOR menjadi tanggung jawab
KONTRAKTOR sepenuhnya.
8. Jika terjadi kecelakaan kerja terhadap: PERSONIL KONTRAKTOR akibat KESENGAJAAN
dan/atau KELALAIAN KONTRAKTOR atau PERSONIL KONTRAKTOR, maka
KONTRAKTOR diminta segera membawanya ke Rumah Sakit terdekat dan melaporkannya
3. Risiko sendiri (deductible) yang berkaitan dengan klaim asuransi sebagaimana ditentukan
pada Pasal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
4. KONTRAKTOR setuju bahwa perlindungan asuransi dan batas dari perlindungan tersebut
tidak boleh ditafsirkan sebagai pembatasan pada tanggung jawab KONTRAKTOR
berdasarkan KONTRAK ini. Apabila suatu kejadian terjadi dimana KONTRAKTOR
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari KONTRAK ini, KONTRAKTOR
harus, kecuali secara tegas ditentukan sebaliknya dalam KONTRAK ini, bertanggung jawab
untuk seluruh jumlah dari tanggung jawab tersebut, kecuali sepanjang pendapatan-pendapatan
dari setiap asuransi yang ditentukan dalam KONTRAK ini dipakai untuk memenuhi tanggung
jawab tersebut.
1. DIREKSI PEKERJAAN
1.1. Pejabat yang mewakili PERUSAHAAN selaku Direksi PEKERJAAN
2. KORESPONDENSI
2.1. Setiap surat-menyurat, komunikasi atau korespondensi dalam pelaksanaan KONTRAK
akan diberitahukan atau disampaikan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya
pada alamat sebagaimana tercantum di bawah ini:
a. PERUSAHAAN
PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan
.............
Jl. ........
Telepon No........
Fax........
b. KONTRAKTOR
PT..........
.................
Jl.............
Telepon No.........
Fax.........
3. DOKUMEN KONTRAK
Selain Lampiran-Lampiran dalam KONTRAK ini, dokumen-dokumen tersebut dibawah ini juga
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari KONTRAK, yaitu:
3.1. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan / Aanwijzing No. ......................
3.2. Dokumen Penawaran PT. ………………..
3.3. Berita Acara Klarifikasi tanggal …….
3.4. Berita Acara Negosiasi Harga No. ...................
3.5. Surat Penegasan Negosiasi Harga No. .....................
3.6. Surat Ketetapan Penunjukan Pemenang Lelang (SKPPL)
3.7. Surat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMP) No. ………..