Anda di halaman 1dari 14

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN CALON PENGANTIN

PEREMPUAN TERHADAP KESIAPAN PERAN


MENJADI IBU DI KUA NANGGULAN
KULON PROGO

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
HARRI SUPRASTOWO
1610201230

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN CALON PENGANTIN
PEREMPUAN TERHADAP KESIAPAN PERAN
MENJADI IBU DI KUA NANGGULAN
KULON PROGO

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:
HARRI SUPRASTOWO
1610201230

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN CALON PENGANTIN
PEREMPUAN TERHADAP KESIAPAN PERAN
MENJADI IBU DI KUA NANGGULAN
KULON PROGO1

Harri Suprastowo2, Warsiti3

INTISARI
Latar Belakang: Kebutuhan informasi tentang berbagai pengalaman menjalani masa
kehamilan sampai masa mengasuh anak bagi ibu sangat penting. Fenomena pada
masyarakat saat ini, ibu postpartum khususnya primipara sering merasa bingung
dengan tugas baru dalam merawat bayinya. Banyak wanita mengalami berbagai
konflik dari pengalaman mereka dalam menjalankan peran sebagai seorang ibu.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui kebutuhan
calon pengantin perempuan dalam mempersiapkan peran menjadi ibu di KUA
Nanggulan Kulon Progo
Metodologi Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling.
Metode pengambilan sampel yang digunakan accidental sampling. Jumlah sampel
dalam penelitian ini sebanyak 11 orang. Analisa data menggunakan Analisa
Univariat.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan kebutuhan informasi calon pengantin
perempuan yang paling banyak membutuhkan informasi persiapan persalinan dengan
jumlah persentase yaitu 7 orang (81,8%), dan yang membutuhkan informasi
persiapan kehamilan, informasi menyusui dan perawatan anak yaitu 6 orang (54,5%).
Simpulan: Kebutuhan informasi prioritas yang dibutuhkan oleh calon pengantin
perempuan yaitu informasi persiapan persalinan, setelah kebutuhan tersebut yang
dibutuhkan adalah informasi persiapan kehamilan, informasi menyusui dan informasi
perawatan anak.
Saran: Informasi konseling kesehatan perlu diberikan oleh KUA maupun Puskesmas
sesuai dengan prioritas kebutuhan calon ibu. Sehingga setelah menikah pasangan
calon pengantin benar-benar siap menjalankan perannya.

Kata kunci : Kebutuhan, Kesiapan Peran Ibu


Daftar pustaka : 17 Buku, 7 website, 6 Skripsi, 5 Jurnal
Hal : i - xii Halaman, 72 Halaman, 18 lampiran

1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
IDENTIFICATION OF BRIDES’ NEEDS RELATED TO THE READINESS
OF BECOMING A MOTHER AT NANGGULAN RELIGIOUS AFFAIRS
OFFICE OF KULON PROGO1

Harri Suprastowo2, Warsiti3

ABSTRACT
Background: The needs of information on various experiences during pregnancy
until child nurture for mother is very important. The phenomenon in the society
nowadays shows that postpartum women especially primipara usually feels confused
with their new role as a mother and the baby care. Many women face various
conflicts from their experiences in playing their role as a mother.
Objective: The study aims to identify and reveal the needs of brides in preparing
role as mothers at Nanggulan religious affair of Kulon Progo.
Method: The study used descriptive quantitative analysis method. The samples were
taken using non probability sampling technique and accidental sampling method. The
samples in the study were 11 people. The data were analyzed using univariat
analysis.
Result: The result of the study shows that 7 people (81.8%) need the most number of
information on the readiness of becoming a mother and 6 people (54.5%) need
information of pregnancy readiness, breastfeeding and child care.
Conclusion: In conclusion, the most needed information by brides are labor
preparation information, pregnancy preparaton information, breastfeeding
information and child care information, respectively.
Suggestion: Counselling information needs to be given by religious affair office or
Primary Health Centre based on prospective mothers’ need. Thus, after they get
married, the are fully ready to play their new role.

Keywords : Need, Readiness on mothers’ role


References : 30 Books, 15 Internet websites, 14 Undergraduate theses, 7 Journals
Pages : i - xii Pages, 72 Pages, 18 Attachments

1
The Title
2
Student of Nursing School, Faculty of Health Sciences ‘Aisyiyah University of Yogyakarta
3
Lecturer of Nursing School, Faculty of Health Sciences ‘Aisyiyah University of Yogyakarta
PENDAHULUAN menjadi ibu yang baik dengan
Menikah adalah salah satu momen kenyataan yang mereka alami dalam
terpenting dalam kehidupan seorang menjalankan peran ibu.
manusia yang di cita-citakan dan (Mauthner,1999)
diharapkan dalam kehidupannya Kebutuhan informasi tentang
setelah kelahiran, memasuki masa berbagai pengalaman menjalani masa
remaja, menjalang masa tua dan kehamilan sampai masa mengasuh
kematian. Perkawinan memerlukan anak diantara wanita Indonesia sangat
kematangan serta persiapan fisik dan penting karena peristiwa motherhood
mental karena menikah adalah suatu untuk wanita Indonesia memiliki nilai
yang sakral dan dapat menentukan yang tinggi. Selama masa kehamilan,
jalan hidup seseorang. (Mansur, 2009) kebanyakan wanita di Indonesia
Pernikahan pertama membuat mengalami berbagai perasaan tidak
perempuan sering mengalami pasti. (Departemen kesehatan R.I.,
kebingungan pada saat kehamilan 1999)
pertama dan kesulitan menjalankan Studi penelitian dari (Afiyanti,
peran ibu ketika buah hati lahir. 2004) mengatakan bahwa kurangnya
Menurut pandangan berbagai wawasan, informasi dan pemahaman
budaya dan masyarakat, melahirkan tentang pengalaman-pengalaman
pertama kali bagi setiap wanita wanita menjalani masa kehamilan
menandai dimulainya suatu transisi pertama akan menjadikan seorang
dalam kehidupannya. Masa transisi wanita tersebut kebingungan dan
menjadi ibu merupakan suatu kecemasan yang berakibat menjadi
peristiwa yang penting. Masa transisi kurang siapan wanita dalam
menjadi ibu menuntut wanita menjalankan peran sebagai ibu.
mengalami sejumlah perubahan fisik, Hasil studi pendahuluan
psikologis dan social dalam didapatkan informasi yang dipaparkan
kehidupannya. (Afiyanti, 2004) oleh petugas KUA bahwa caten (calon
Fenomena pada masyarakat saat penganten) pada saat mendaftar nikah
ini, ibu postpartum khususnya di KUA mereka mendapatkan
primipara sering merasa bingung konseling mengenai dasar-dasar
dengan tugas baru dalam merawat pernikahan dan keluarga sakinah.
bayinya. Masa transisi menjadi Akan tetapi konseling mengenai
seorang ibu merupakan suatu masa kebutuhan fisik atau fisiologis tidak
yang sulit dilalui. Kesulitan tersebut diberikan.
dapat timbul akibat banyaknya peran- Berdasarkan uraian diatas maka
peran baru, dimana wanita harus peneliti tertarik untuk melakukan
beradaptasi dan menjalani peran-peran penelitian tentang kebutuhan calon
tersebut. Banyak wanita mengalami penganten tentang informasi kesehatan
berbagai konflik dari pengalaman kususnya mengenai informasi
mereka dalam menjalankan peran kebutuhan fisiologis. Sehingga
sebagai seorang ibu. Konflik – konflik nantinya hasil penelitian ini dapat
tersebut muncul ketika diri mereka digunakan untuk memberikan
tidak dapat memenuhi harapan untuk konseling kesehatan di KUA
Nanggulan Kulon Progo. Fokus Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
penelitian yang akan dilakukan adalah Karakteristik Calon Pengantin
mengidentifikasi kebutuhan calon Perempuan di KUA Kecamatan
pengantin untuk mempersiapkan Nanggulan Kulon Progo
pernikahan dan dalam mempersiapkan Karakteristik Caten f %
menjadi ibu.
Usia Calon Pengantin
METODE PENELITIAN 20-25 tahun 8 72,7
Penelitian ini menggunakan 26-30 tahun 3 27,3
metode analisis deskriptif kuantitatif Pendidikan
Perguruan Tinggi 3 27,3
dengan teknik pengambilan sampel
SMK/SMA 8 72,7
menggunakan Non Probability Pekerjan
Sampling. Metode pengambilan Karyawan Swasta 10 90,9
sampel yang digunakan adalah Wiraswasta 1 9,1
Convinience sampling/accidental Total 11 100
sampling. Jumlah responden yang Data Primer 2018
digunakan dalam penilitian diperoleh Pada tabel 4.1 dapat dilihat
11 responden. Instrument penelitian bahwa karakteristik responden
yang digunakan adalah kuesioner yang menurut usia yang paling banyak
berisi pertanyaan terbuka atau adalah usia 20-25 tahun yaitu
tertutup. Analisis data menggunakan sebanyak 8 orang (72,7%).
analisis univariat. Pendidikan responden terbanyak
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah yang berpendidikan
Penelitian ini dilakukan di KUA SMK/SMA yaitu sebanyak 8 orang
Kecamatan Nanggulan Kabupaten (72,7%). Sedangkan karakteristik
Kulon Progo pada tanggal 17 responden menurut pekerjaan yang
Desember 2017 sampai tanggal 5 paling banyak adalah karyawan
Januari 2018. Responden dalam swasta yaitu sebanyak 10 orang
penelitia ini adalah calon pengantin (90,9%).
perempuan yang mendaftar nikah di b. Karakteristik Calon Pengantin
KUA dengan jumlah 11 responden. Laki-Laki
Karakteristik dalam penelitian ini Karakteristik calon pengantin
berdasarkan usia, pendidikan, laki-laki berdasarkan usia,
pekerjaan. pendidikan, pekerjaan adalah
Gambaran karakteristik sebagai berikut:
responden dalam penelitian ini dapat Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
dilihat pada tabel berikut. Karakteristik Calon Pengantin
a. Karakteristik Responden (calon laki-laki
pengantin perempuan) Karakteristik Caten f %
Karakteristik calon pengantin Usia Calon Pengantin
perempuan berdasarkan usia, 20-25 tahun 4 36,4
pendidikan, pekerjaan di KUA 26-30 tahun 3 27,3
Kecamatan Nanggulan Kulon 31-35 tahun 3 27,3
>36 tahun 1 9,1
Progo sebagai berikut: Pendidikan
Perguruan Tinggi 3 27,3 kebutuhan calon pengantin
SMK/SMA 6 54,5 perempuan dipresentasikan sebagai
SMP 2 18,2
berikut:
Pekerjan
Karyawan Swasta 6 54,5 Kebutuhan calon pengantin
Wiraswasta 4 36,4 perempuan yang paling sangat
Buruh 1 9,1 dibutuhkan adalah informasi
Total 11 100 pemeriksaan kesehatan sebelum
Data Primer 2018 menikah dan informasi tentang tanda
bahaya selama hamil jumlah
Pada tabel 4.2 dapat dilihat presentase yang memilih sangat perlu
bahwa karakteristik calon yaitu 9 orang (81,8%), dan yang
pengantin laki-laki menurut usia
terbanyak kedua yang mengatakan
yang paling banyak adalah usia 20-
25 tahun yaitu sebanyak 4 orang sangat perlu yaitu konseling tentang
(36,4%), yang ber usia 26-30 dan perencanaan kehamilan, informasi
31-35 presentasenya adalah sama tentang perawatan kehamilan,
yaitu 3 orang (27,3%). Pendidikan pendampingan suami ketika persalinan
calon pengantin laki-laki terbanyak dan informasi mengenai perawatan
adalah yang berpendidikan masa nifas dengan jumlah responden
SMK/SMA yaitu sebanyak 6 orang
(54,5%). Sedangkan karakteristik 8 orang (72,7%) yang memilih
calon pengantin laki-laki menurut kebutuhan tersebut.
pekerjaan yang paling banyak Kebutuhan lain yang dibutuhkan
adalah karyawan swasta yaitu oleh calon pengantin perempuan
sebanyak 6 orang (54,5%). diperoleh hasil bahwa responden juga
c. Jenis Kebutuhan Informasi Calon mengharapkan adanya informasi lain
Pengantin Dalam Persen yaitu informasi keluarga berencana
Berdasarkan hasil penelitian (KB), informasi persiapan mental
didapatkan hasil bahwa rata-rata dalam menghadapi pernikahan,
kebutuhan calon pengantin informasi manajemen konflik,
perempuan dipresentasikan sebagai konseling menyusui pada wanita
berikut: karier, konseling keluarga sakinah,
Kebutuhan calon pengantin dan konseling menjalankan peran
perempuan yang paling banyak sebagai istri.
membutuhkan informasi persiapan Pembahasan
persalinan dalam jumlah persentase Hasil penelitian yang telah
rata-rata dari 11 responden yaitu disajikan dalam bentuk tabel diperolah
63,6%, dan rata-rata persentase hasil bahwa prioritas kebutuhan caten
yang membutuhkan informasi dikelompokkan sebagai berikut:
persiapan kehamilan, informasi 1. Persiapan Kehamilan
menyusui dan perawatan anak yaitu Berdasarkan hasil penelitian
54,5%. kebutuhan calon pengantin
d. Kebutuhan Calon Pengantin perempuan terhadap kebutuhan
Berdasarkan hasil penelitian 20 informasi kehamilan diperoleh hasil
perntanyaan yang diajukan kepada prioritas yaitu, 9 responden (81,8%)
mengatakan sangat perlu imunisasi
responden didapatkan hasil bahwa atau vaksin TT dan pemeriksaan
kesehatan sebelum menikah dan satu hal yang perlu diperhatikan
informasi tentang tanda bahaya oleh ibu hamil.
selama kehamilan. Kebutuhan aktivitas istirahat
Vaksin dan Pre marital check ibu hamil merupakan hal yang
up merupakan salah satu tindakan penting untuk menjaga kondisi fisik
preventif (pencegahan) terhadap ibu hamil. Hasil penelitian
masalah kesehatan dan mengetahui diperoleh hasil 8 responden
riwayat kesehatan yang dimiliki (72,2%) mengatakan perlu.
oleh masing-masing pasangan, Aktivitas istirahat merupakan salah
sehingga dapat dilakukan satu kebutuhan yang utama, apabila
pencegahan atau penanganan sedini istirahat tidak terpenuhi maka juga
mungkin. Vaksin dan Pre marital akan berpengaruh terhadap kondisi
check up jika tidak dilakukan selain fisiologis ibu dan janin.
mempengaruhi proses kehamilan Menurut hiriarki Maslow
juga akan mengancam kesehatan istirahat termasuk dalam kebutuhan
ibu dan janin (Fajar, 2017). keselamatan dan keamanan.
Dampak yang akan timbul apabila Kebutuhan akan keselamatan dan
tidak mendapat vaksin adalah keamanan adalah kebutuhan untuk
infeksi rubella yang dapat melindungi diri dari berbagai
menyebabkan cacat pada janin, bahaya yang mengancam, baik
resiko kanker serviks pada ibu, terhadap fisik maupun psikososial.
tetanus dan dapat berakibat Berdasarkan penelitian hal ini
kematian janin. diperoleh hasil bahwa terdapat 2
Menurut Parham (2017) responden (18,2%) mengatakan
informasi untuk mengenali tanda- bahwa aktivitas istirahat pada ibu
tanda bahaya selama hamil menjadi hamil kurang perlu. Hasil tersebut
penting dikarenakan informasi dapat dipengaruhi karena
tersebut dapat menjadi langkah karakteristik responden, bahwa
preventif terjadinya hal-hal yang karakteristik calon pengantin yang
beresiko terhadap kesehatan janin menjadi responden penelitian
ataupun ibu. sebagian besar adalah seorang
Perempuan sering mengalami pekerja.
kebingungan pada saat kehamilan 2. Persiapan Persalinan
pertama dan kesulitan menjalankan Hasil penelitian kebutuhan
peran ibu ketika buah hati lahir. informasi tentang persiapan
Hasil penelitian diperoleh hasil persalinan jika diprioritaskan
prioritas kebutuhan kedua yaitu 8 diperoleh hasil 8 responden
responden (72,7%) mengatakan (72,2%) mengatakan sangat perlu
butuh konseling perencanaan tentang pendampingan suami ketika
kehamilan dan informasi perawatan persalinan dan kebutuhan informasi
kehamilan. Menurut (Afiyanti, perawatan masa nifas. Sedangkan 7
2004) masa transisi menjadi ibu responden (63,6%) mengatakan
menuntut wanita mengalami sangat perlu informasi persiapan
sejumlah perubahan fisik, persalinan dan informasi bahaya
psikologis dan sosial dalam selama masa nifas.
kehidupannya. Perawatan Informasi tentang persiapan
kehamilan sangat perlu dilakukan persalinan akan sangat berpengaruh
oleh ibu karena mengetahui kondisi terhadap kesiapan calon ibu dalam
kehamilan dan janin menjadi salah menghadapi persalinan. Informasi
tersebut perlu diketahui calon ibu
untuk mengenal tanda-tanda akan tersebut adalah untuk memberikan
mengalami persalinan, rencana informasi yang harus dilakukan ibu
metode persalinan, memilih tempat ketika nifas untuk memulihkan
persalinan, mengetahui bahaya kondisi fisik ibu, mempercepat
persalinan. Sehingga calon ibu akan penyembuhan ibu dan mengetahui
lebih mantap dan siap, serta secara dini tanda bahaya yang
percaya diri dalam menjalani proses terjadi selama masa nifas. Bahaya
persalinan. Karakteristik calon pada ibu nifas menjadi prioritas
suami dalam hal ini akan kedua karena bahaya yang dapat
berpengaruh terhadap pengambilan terjadi selama nifas apabila tidak
keputusan. Karakteristik pekerjaan terdeteksi dan tidak segera
calon suami sebagian besar sebagai ditangani dapat menyebabkan
karyawan swasta dan wiraswasta. kematian. Sehingga informasi
Pengaruh pengambilan keputusan mengenai bahaya selama nifas
oleh suami tersebut berhubungan perlu untuk diberikan kepada calon
dengan masalah sosial ekonomi pengantin agar ketika menjalani
yang berkaitan dengan biaya yang masa nifas, tanda dan bahaya
akan dikeluarkan untuk menjalani tersebut dapat dideteksi lebih dini.
proses persalinan tersebut. Informasi tanda-tanda
Pendampingan suami ketika persalinan diperoleh hasil 6
persalinan akan sangat responden (54,5%) mengatakan
mempengaruhi kondisi fisiologis sangat penting dan kebutuhan untuk
dan psikis ibu ketika menjalani mempersiapkan perlengkapan
masa persalinan. Penguatan, kelahiran bayi diperoleh 5
dukungan semangat dan responden (45,5%) mengatakan
pendampingan dari suami, orang- sangat penting. Kebutuhan
orang terdekat akan membuat para informasi tersebut menjadi
ibu mantap menghadapi persalinan kebutuhan yang kurang
(Keumalahayati, 2008). Menurut diprioritaskan karena seorang ibu
Hidayat dalam (Anggraeni, 2014) yang mempunyai informasi baik
dukungan pada saat istri bersalin dan keyakinan yang baik mengenai
dapat memberikan manfaat seperti persalinan akan lebih dalam
memberi rasa tenang dan penguat mengenali tanda-tanda persalinan.
psikis pada istri, kedekatan emosi Sehingga calon ibu akan lebih
suami-istri bertambah, menambah memahami dan mengerti tanda-
naluri kebapakan dan membantu tanda pada saat akan persalinan dan
mengurangi rasa nyeri saat telah menyiapkan perlengkapan-
persalinan. Pendampingan suami perlengkapan untuk menyambut
saat persalinan didalam teori kelahiran buah hati.
hiriarki Maslow termasuk dalam 3. Persiapan Menyusui
kebutuhan mencintai dan dicintai, Hasil penelitian diperoleh hasil
dimana kebutuhan cinta merupakan bahwa 7 responden (63,6%)
kebutuhan dasar yang mengatakan sangat perlu informasi
menggambarkan emosi seseorang. cara menyusui yang baik dan benar.
Masa nifas adalah masa setelah Informasi tentang menyusui yang
partus atau kelahiran yang benar sangat dibutuhkan agar ibu
berlangsung 4 sampai 6 minggu. dapat menyusui dengan teknik dan
Informasi perawatan nifas sangat posisi yang benar serta mendukung
perlu untuk diketahui oleh setiap bayi mendapatkan ASI secara
calon ibu. Tujuan dari informasi
maksimal, sehingga ibu dapat perlindungan kepada anak dan
menjalankan perannya dengan baik. menambah keyakinan orang tua
Karakteristik pekerjaan ibu untuk melakukan imunisasi
dalam hal ini dapat mempengaruhi anaknya.. Selain meningkatkan
ibu dalam memberikan ASI eklusif. taraf dan derajat kesehatan seorang
Diketahui bahwa karakteristik ibu anak, imunisasi juga akan membuat
paling banyak adalah sebagai tumbuh kembang anak menjadi
karyawan swasta, sehingga peran optimal.
ibu dalam memberikan ASI eklusif Berdasarkan hasil penelitian
kepada bayinya dapat terganggu. didapatkan 6 responden (54,5%)
Menurut (Hani, 2014) pada ibu mengatakan sangat perlu informasi
yang bekerja, kembalinya ibu perawatan bayi dan informasi
bekerja yang masih menyusui tumbuh kembang anak. Informasi
bayinya dapat mempengaruhi tersebut dibutuhkan oleh calon
keberhasilan ASI Eklusif. Ketika orang tua agar orang tua dapat
ibu kembali bekerja, tingkat stress berperan dengan baik dalam
akan meningkat sehingga akan pembentukan karakter dan tumbuh
berpengaruh terhadap produksi kembang anak. Sehingga setiap
ASI. orang tua harus mengetahui pola
Kebutuhan informasi tentang asuh yang baik diterapkan dalam
nutrisi pada ibu menyusui diperoleh mendidik anak dan mengerti fase-
hasil 5 responden (45,5%) fase perkembangan anak.
mengatakan sangat perlu. Nutrisi Karakteristik pendidikan orang tua
bagi ibu menyusui merupakan hal dalam hal ini merupakan salah satu
yang penting untuk ibu selama faktor yang berpengaruh dalam
menyusui. Asupan nutrisi pada ibu tumbuh kembang anak, karena
menyusui bila tidak tercukupi maka pendidikan yang baik maka orang
akan mempengaruhi produksi ASI. tua dapat menerima segala
Menurut (Sudaryati, 2005) informasi tentang pengasuhan anak
kuantitas makanan untuk ibu yang yang baik, bagaimana menjaga
sedang menyusui lebih besar kesehatan anak, dan mendidik anak.
dibanding dengan ibu hamil, akan Edward dalam Belga (2006)
tetapi kualitasnya tetap sama. mengatakan bahwa pendidikan
Perawatan Anak orang tua dalam perawatan anak
Berdasarkan hasil penelitian akan mempengaruhi persiapan
diperoleh hasil bahwa prioritas mereka menjalankan pengasuhan.
pertama kebutuhan responden yaitu Kebutuhan informasi nutrisi
7 responden (63,6%) mengatakan pada anak diperoleh hasil 4
sangat perlu informasi tentang responden (36,4%) mengatakan
imunisasi bayi. Imunisasi adalah sangat perlu. Asupan nutrisi
suatu upaya untuk meningkatkan penting bagi bayi, ASI
kekebalan tubuh seseorang secara menyediakan hampir semua nutrisi
aktif terhadap suatu penyakit, yang dibutuhkan bayi untuk tahun
sehingga bila terpapar dengan pertamanya. Begitu menginjak usia
penyakit tersebut tidak akan sakit 6 bulan pertama bayi mulai
atau hanya mengalami sakit ringan. dikenalkan pada makanan padat.
Imunisasi bagi bayi atau anak Menjadi seorang ibu harus
bersifat wajib (IDAI, 2015). mengetahui informasi tentang
Pentingnya informasi tersebut nutrisi pada anak. Pada penelitian
adalah untuk memberikan ini informasi nutrisi pada anak
tidak menjadi prioritas, hal ini suami sebagai edukasi yaitu
dipengaruhi yang rata-rata memberikan edukasi kepada istri
karakteristik responden adalah pentingnya dan manfaat dari
berpendidikan SMA. Notoadmojo melakukan KB, tetapi dalam hal ini
dalam (Hani, 2014) mengatakan pengetahuan suami dapat
bahwa pendidikan berdampak pada dipengaruhi oleh tingkat
peningkatan wawasan atau pendidikan suami. Pendidikan yang
pengetahuan seseorang. Seseorang rendah akan mempengaruhi
yang berpendidikan lebih tinggi pengetahuan dan informasi dan
akan mempunyai pengetahuan yang semakin tinggi pendidikan maka
lebih luas. akan semakin banyak pengetahuan
Kebutuhan lain yang dan informasi yang dimiliki. Peran
dibutuhkan oleh responden yang suami sebagai fasilitator adalah
tidak disebutkan pada kuesioner berhubungan dengan pekerjaan
adalah informasi mengenai suami. Karakteristik pekerjaan
Keluarga Berencana (KB), suami menunjukkan karyawan
informasi manajemen konflik pada swasta, wiraswasta dan buruh
keluarga dan persiapan mental atau dengan penghasilan menengah.
psikologi untuk mempersiapkan Pengaruh karakteristik pekerjaan
pernikahan dan perubahan peran calon suami tersebut berhubungan
menjadi istri atau ibu. dengan masalah social ekonomi
Keluarga berencana calon pasangan yang berkaitan
merupakan salah satu upaya dengan biaya dalam memilih alat
mewujudkan kebahagiaan kontrasepsi sehingga akan sangat
kesejahteraan keluarga. Tujuan dari menentukan kebutuhan ber-KB.
keluarga berencana adalah untuk Informasi manajemen konflik
meningkatkan kesejahteraan ibu dibutuhkan oleh calon pengantin
dan anak. (Agama, 2015) Informasi untuk menciptakan keluarga atau
tersebut dibutuhkan salah satunya hubungan suami istri yang utuh,
untuk mengatur jarak kelahiran diantaranya untuk mencegah
anak, sehingga ibu mendapat konflik dalam keluarga.
banyak kesempatan untuk mendidik Kebutuhan lain yang
dan memperhatikan anak, selain itu dibutuhkan oleh calon pengantin
ibu memiliki waktu yang cukup perempuan yaitu konseling
untuk melaksanakan tugasnya keluarga sakinah dan informasi
sehingga perannya dapat dilakukan menjalankan peran sebagai istri dan
dengan baik. Dalam merencanakan informasi menyusui pada wanita
keluarga berencana (KB) seorang karier. Informasi tentang keluarga
suami dapat mempengaruhi dalam sakinah dibutuhkan oleh calon
pengambilan keputusan istri. pengantin untuk menciptakan
Menurut (Rahmawati, 2016) sebuah keluarga yang utuh dan
dalam pengambilan keputusan sejahtera serta harmonis, sehingga
keluarga berencana, suami berperan tercipta keluarga yang dapat hidup
sebagai motivator, educator dan bahagia, saling menghargai dan
fasilitator. Peran suami sebagai dapat memenuhi kebutuhan hidup
motivator yaitu memberi dukungan yang sejahtera dunia akhirat.
yang diberikan pada istri untuk Menurut maslow menciptakan
membangkitkan, membangunkan keluarga yang utuh harmonis dan
kualitas, membentuk dan mencapai keluarga sakinah termasuk dalam
tujuan hidup yang lebih baik. Peran kebutuhan mencintai dicintai dan
kebutuhan harga diri. Kebutuhan bayinya dapat mempengaruhi
cinta Kebutuhan ini merupakan keberhasilan ASI Eklusif. Ketika
suatu dorongan dimana seseorang ibu kembali bekerja, tingkat stress
berkeinginan untuk menjalin akan meningkat sehingga akan
hubungan yang bermakna secara berpengaruh terhadap produksi
efektif atau hubungan emosional ASI.
dengan orang lain. Sehingga
SIMPULAN DAN SARAN
seseorang yang saling mencintai
A. Simpulan
dan selalu menghargai pasangannya
maka keutuhan dan keharmonisan Berdasarkan hasil penelitian
hubungan akan semakin kuat. dan pembahasan tentang
Peran istri didalam keluarga identifikasi kebutuhan calon
berperan sebagai ibu bagi anak dan pengantin perempuan terhadap
ibu rumah tangga. Peran yang peran menjadi ibu dapat
dimaksud ibu rumah tangga adalah disimpulkan bahwa :
seorang wanita yang mengelola
1. Informasi persiapan persalinan
rumah keluarganya, bertanggung
menjadi menjadi kebutuhan
jawab untuk mendidik anak-
prioritas pertama yang sangat
anaknya, memasak dan
diperlukan oleh calon
menghidangkan makanan, membeli
pengantin perempuan.
perlengkapan yang dibutuhkan
2. Informasi persiapan kehamilan,
keluarga, membersihkan dan
informasi menyusui dan
memelihara rumah. Berdasarkan
informasi perawatan anak
hasil penelitian informasi
menjadi kebutuhan yang perlu
menjalankan peran sebagai istri
dan dibutuhkan oleh calon
menjadi kebutuhan informasi yang
pengantin perempuan.
kurang diprioritaskan oleh calon
3. Kebutuhan informasi lain yang
pengantin, dapat dipengaruhi
dibutuhkan oleh calon
karena pada saat mendaftar nikah di
pengantin yaitu keluarga
KUA calon pasangan pengantin
berencana dan masa subur,
mendapatkan konseling informasi-
manajemen konflik, keluarga
informasi mengenai keluarga
sakinah, konseling peran istri.
sakinah, konseling peran wanita
B. Saran
didalam keluarga.
Informasi menyusui pada 1. Puskesmas
wanita karier dianggap perlu oleh Pihak puskesmas diharapkan
calon pengantin, karena bisa memberikan konseling
karakteristik dalam penelitian ini kesehatan tentang kebutuhan-
sebagian besar responden adalah kebutuhan calon pengantin
pekerja. Informasi ini dibutuhkan sesuai dengan prioritas yang
seorang ibu yaitu agar ibu tetap bisa dibutuhkan oleh calon
memberikan ASI eklusifnya selama pengantin.
6 bulan meskipun ibu kembali 2. KUA
bekerja, selain itu pada ibu yang Pihak KUA diharapkan untuk
bekerja akan menyebabkan bisa menjalin kerja sama
frekuensi menyusui ibu berkurang, dengan puskesmas untuk
sehingga dapat berpengaruh menyelenggarakan konseling
terhadap produksi ASI. Menurut atau pendidikan kesehatan
Hani (2014) kembalinya ibu tentang hal-hal yang
bekerja yang masih menyusui dibutuhkan oleh calon
pengantin. Sehingga setelah
menikah pasangan calon Fajar, K. A. (2017). 7 Jenis
pengantin benar-benar siap Pemeriksaan Medis yang Perlu
menjalankan perannya. Dilakukan Sebelum Menikah.
3. Peneliti Lain Hidup Sehat.
Bila ada peneliti lain yang Hani, R. U. (2014). Skripsi :
melakukan penelitian Hubungan Dukungan Suami
mengenai hal ini diharapkan Terhadap Keberhasilan
dapat mengidentifikasi lebih Pemberian ASI Ekslusif Pada
dalam kebutuhan-kebutuhan Ibu Primipara di Wilayah
calon pengantin, dan lebih Kerja Puskesmas Pisangan.
melengkapi pertanyaan Herawati Mansur, S. M. (2009).
kuesioner tentang kebutuhan Psikologi Ibu dan Anak Untuk
calon pengantin. Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
DAFTAR PUSTAKA IDAI. (2015). Pentingnya Imunisasi
Afiyanti, Y. (2004). Studi Untuk Mencegah Wabah
fenomenologi tentang Penyakit Berat, Cacat dan
pengalaman wanita di daerah kematian Bayi-Balita. Jakarta.
pedesaan dalam menjalani Kaliwantoro, F. (2016). Hubungan
masa kehamilan pertama. Konsep Diri dengan
Agama, K. (2015). Panduan Menuju Pencapaian Peran Ibu
Keluarga Sakinah. In Panduan Primipara diwilayah Kerja
Menuju Keluarga Sakinah Puskesmas Ngaglik II Sleman
cetakan ke empat. Yogyakarta: Yogyakarta. Skripsi.
Bidang Urusan Agama Islam Mansur, H. (2009). Psikologi Ibu dan
dan Pembinaan Syari'ah Anak Untuk Kebidanan.
Kanwil Kementrian Agama Jakarta: Salemba Medika.
DIY. Parham, R. (2017). Prenatal Check-Up
Arimbawati. (2016). Hubungan Menjaga Buah Hati Hingga
Tingkat Pendidikan dan Masa Kelahiran. Prodia Palu.
Pekerjaan dengan Pernikahan Rahmawati, S. D. (2016). Skripsi :
Dini di Kecamatan Godean Peran Suami Dalam
Kabupaten Sleman. Skripsi. Pengambilan Keputusan
Bachri, N. U. (2015). Pengaruh Keluarga Berencana di
Pendidikan Terhadap Tingkat Puskesmas Gatak Sukoharjo.
Pernikahan Dini. Makalah Rosmawati, I. (2013). Pengaruh
Strategi Pembelajaran IPS. Pendidikan Pranikah Terhadap
BKKBN. (2012). Dampak Kesiapan Menghadapi
Overpopulation, Akar Masalah Kehamilan Pertama Pada
Dan Peran Kelembagaan Di Calon Pengantin Putri di KUA
Daerah. Kajian Pernikahan Kecamatan Kalasan Sleman
Dini Pada Beberapa Provinsi Yogyakarta Tahun 2013.
Di Indonesia. Skripsi.
box, m. (2014, april 30). info Sudaryati, D. H. (2005). GIZI PADA
imunisasi. Retrieved februari IBU HAMIL DAN
13, 2018, from pentingkah MENYUSUI .
vaksinasi sebelum menikah?: Suparyanto. (2011). Konsep Peran
http://infoimunisasi.com/vaksi Suami. Konsep Peran Suami.
nasi/pentingkah-vaksinasi-
sebelum-menikah/

Anda mungkin juga menyukai