Anda di halaman 1dari 13

ACCOUNTING FOR MERCHANDISE OPERATION

Di susun oleh:

Sri Isnawati (022001902001)

Choirul Nisa (022001902003)

Yiswi Vidya Putri Anggreani (022001902008)

Ivan Komala (022001902030)

Dosen: Ibu Wahyuni,. SE. MSI.

FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRISAKTI

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatnya kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Akutansi untuk
Operasi Barang Dagangan”. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar Akuntansi”.

Kami menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan keritik dari dosen yang
membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Harapan saya semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas
dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.

Jakarta, 26 October 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

2.1 Sistem Operasi dan Persediaan Barang Dagang 2

2.1.1 Siklus Operasi 2

2.1.2 Alur Biaya 3

2.2 Transaksi Pembelian 6

2.2.1 Biaya Pengiriman 7

2.2.2 Retur dan Potongan Harga Pembelian 8

2.2.3 Diskon Pembelian 9

2.3 Transaksi Penjualan 6

2.3.1 Retur dan Potongan Harga Penjualan 7

2.3.2 Diskon Penjualan 8

2.4 Jurnal Penutup 6

2.4.1 Jurnal Penyesuaian 7

2.4.2 Jurnal Penutup 8

2.4.3 Lingkungan Apartment 9

2.5 Klasifikasi Laporan Keuangan 6

2.5.1 Laporan Laba Rugi 7

2.5.2 Laporan Keuangan 8

iii
BAB III PENUTUP 11

Kesimpulan 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembang pesatnya pertumbuhan penduduk kota Jakarta, ketersediaan
tempat tinggal menjadi perhatian utama bagi semua pihak baik pemerintah maupun
masyarakat. Ditambah lagi dengan harga tanah yang semakin mahal terutama tanah-
tanah yang terletak di pusat kota. Salah satu solusi terbaik untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pembangunan rumah bertingkat
atau apartemen. Hal tersebut menjadi dasar seorang pengembang apartemen untuk
membuat hunian baru dengan memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas khususnya
di kota Jakarta. Pembangunan apartemen ini merupakan konsekuensi logis di kota
besar terutama di kawasan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi seperti
Surabaya. Kepemilikan atas hak guna tanah dan bangunan adalah salah satu alasan
owner dalam pertimbangan untuk memilih penetapan harga sewa dan jual apartemen.
Selain itu diharapkan pertambahan pendapatan dalam cash flow untuk tiap tahun
dengan kenaikan harga sewa tiap tahunnya. Apartemen adalah salah satu pilihan dari
pelaku bisnis ketika menginginkan keefisienan dalam bidang pekerjaan. Hal ini
muncul ketika perjalanan bisnis makin terkendala oleh kemacetan lalu lintas pada
akhir-akhir ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Berapa harga jual apartement?
2. Berapa harga sewa apartement?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui informasi umum apartement.
2. Mengetahui fasilitas unggulan apartement.
3. Mengetahui lingkungan sekitar apartement.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Operasi dan Persediaan Barang Dagang


Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli
barang dengan tujuan menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dulu.
Contohnya perusahaan dagang antara lain: Toko, Supermarket, Grosir, Pusat – pusat
Perbelanjaan, Perusahaan Ekspor-Impor dan lain – Lain.

Prosedur laba (rugi) untuk perusahaan dagang dapat kita lihat pada

Dari uang- kita membeli

Pandapatan
Penjualan

HPP Laba Bruto

Biaya Laba
Operasional Bersih
.1.1 Sikus Operasi

Perbedaan kegiatan perusahaan jasa dan perusahaan dagang:


Perbedaan kegiatan perusahaan jasa dan perusahaan dagangan adalah perusahaan
pertama menjual jasa sedangkan perusahaan yang kedua menjual barang dagangan.
Karena adanya barang secara fisik yang dibeli dan dijual, biasanya perusahaan
dagang mempunyai gudang untuk menyimpan barang dagangan. yang disebut
dengan persediaan barang dagangan. Perusahaan membeli barang dagangan dari
pemasok dan menjualanya kembali kepada pelanggan

2.1.1 Aliran Biaya

2
Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yang disediakan untuk dijual
kepada para konsumen selama periode normal kegiatan perusahan. Persediaan yang
dimiliki perusahaan pada awal periode akutansi, disebut persediaan awal. Persediaan
yang dimiliki perusahaan pada akhir period akutansi disebut dengan persediaan akhir
dan akan dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar yaitu pada persediaan dan
dipihak lain dicantumkan dalam laporan laba rugi sebagai salah satu elemen yang
akan berpengaruh pada penentuan laba bersih perusahaan.
Ada dua sistem pencatatan persediaan yaitu:
 Sistem Perpetual.
Dalam Sistem perpetual, baik jumlah penjualan maupun harga pokok penjualan
dan dicatat pada setiap saat barang dijual. Memelihara catatan persediaan ketika
membeli dan menjual, setiap saat kita akan tau berapa nilai persediaan yang ada,
sehingga perusahaan dengan mudah mengetahui nilai Cost of Goods Sold.
Keuntungan menggunakan metode Perpetual, memberikan pengendalian yang
lebih baik atas persediaan barang dagang, setiap saat kita tau apakah jumlah
barang yang sebenarnya tersedia sesuai dengan catatan persediaan barang
dagang. Dalam perusahaan yang menjual barang dagangan degan nilai barang
yang tinggi/ mahal. Contohnya mobil, berlian, rumah
 Sistem Periodic
Perusahaan tidak menyimpan catatan inventaris terperinci, Perusahaan harus
menentukan harga pokok penjualan pada akhir periode akutansi secara berkala
dengan melakukan Stock Opname atau perhitungan fisik atas persediaan yang
ada digudang

2.2 Transaksi Pembelian

2.1.1.2.1 Biaya Pengiriman


Ketentuan Pengiriman dinyatakan sebagai berikut:
 FOB Shipping Point

3
Biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli, barang berpindah tangan pada saat
barang tersebut masuk kedalam mobil pengangkutan.
FOB Destinastion
 Biaya pengiriman ditanggung oleh penjual, barang berpindah tangan pada saat
barang tersebut sampai ketangan pembeli.

.2.2 Retur dan Potongan Harga Pembelian


Pengembalian barang yang sudah dibeli karena rusak/cacat sehingga dalam
pembelian secara kredit biasanya mendapatkan pengurangan utang dan pembelian
secara tunai mendapat pengembalian uang.

.2.3 Diskon Pembelian


Diskon diberikan biasanya karena pembayaran atau pelunasan barang tertentu dalam
waktu yang telah di tentukan.
Syarat-syarat Pembayaran:
 n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari
 2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila
dapat membayar paling lambat 10dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%
 EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan
 N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan
paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

Pencatatan Pembelian menggunakan Sistem Perptual


Dat
e Transaction Perpetual Inventory System Periodic Inventory System
Purchase of Inventory Rp xxx   Purchase Rp xxx  
   
merchandise on
credit   Accounts Payable Rp xxx   Accounts Payable Rp xxx
   
Inventory Rp xxx   Freight-In Rp xxx  
    Freight costs on
purchase
  Cash   Rp xxx   Cash   Rp xxx
   
Accounts Payable Rp xxx   Accounts Payable Rp xxx  
   
Purchase returns
Purchase
and allowances
  Inventory   Rp xxx   Returns and   Rp xxx
    Allowances

4
Accounts Payable Rp xxx   Accounts Payable Rp xxx  
   
Payment on
account with a   Cash   Rp xxx   Cash   Rp xxx
   
discount
  Inventory   Rp xxx   Purchase Discounts Rp xxx
   
                     
Pencatatan Pembelian menggunakan Sistem Perptual        
Dat
e Transaction Perpetual Inventory System Periodic Inventory System
Accounts Receivable Accounts Receivable
Rp xxx   Rp xxx  
    Sales Revenue Sales Revenue
Sales of   Sales Revenue   Rp xxx   Sales Revenue   Rp xxx
   
merchanise on
No entry of cost of
credit Cost of Goods Sold Rp xxx      
    Goods Sold
  Inventory   Rp xxx        
   
Sales Returns and Sales Returns and
Rp xxx   Rp xxx  
    Allowances Allowances
  Accounts Receivable Rp xxx   Accounts Receivable Rp xxx
    Return of
merchandise sold
Inventory Rp xxx   No entry    
   
  Cost of Goods Sold Rp xxx        
   
Cash Rp xxx   Cash Rp xxx  
   
Cash Received on
accounts with a Sales Discounts Rp xxx   Sales Discounts Rp xxx  
   
discount
  Accounts Receivable Rp xxx   Accounts Receivable Rp xxx
   

.2.4 Summary of merchandising

.3 Transkasi Penjualan
Pencatatan Penjualan menggunakan Sistem Perpetual:
1. Penjualan secara kredit.
Accounts Receivable
Sales Revenue
Cost of Goods Sold
Inventory
2. Return dan Potongan Harga Penjualan
Sales Returns and Allowances

5
Accounts Receivable
Inventory
Cost of Goods Sold
3. Diskon Penjuaan
Cash
Sales Discounts
Accounts Receiable

Pencatatan Penjualan menggunakan Sistem Periodik:


1. Penjualan secara kredit.
Accounts Receivable
Sales Revenue
2. Return dan Potongan Harga Penjualan
Sales Returns and Allowances
Accounts Receivable
3. Diskon Penjuaan
Cash
Sales Discounts
Accounts Receiable

6
.4 Jurnal Penutup

.5 Laporan Keuangan

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

8
9

Anda mungkin juga menyukai