Oleh:
ERNY SETYONINGSIH
NIM. 1601048
Oleh:
ERNY SETYONINGSIH
NIM. 1601048
ii
SURAT PERNYATAAN
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila ini
tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi.
Erny Setyoningsih
NIM.1601048
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ns. Meli Diana, S.Kep., M.Kes Ns. Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep., M.Kep
NIDN. 0724098402 NPP. 89060022
iii
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Telah disetujui untuk dihadapkan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada
tanggal: 25 Juni 2019.
Oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ns. Meli Diana, S.Kep., M.Kes Ns. Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep., M.Kep
NIDN. 0724098402 NPP. 89060022
Direktur
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada sidang di Program D3
TIM PENGUJI
Mengetahui,
Direktur
Agus Sulistyowati,S.Kep.,M.Kes
NIDN.0703087801
v
MOTTO
Erny Setyoningsih.
vi
PERSEMBAHAN
kupersembahkan untuk :
vii
Ns. Meli Diana,
4. Untuk kedua Dosen Pembimbing Ibu
T
erima kasih atas bimbingan, doa dan motivasinya
viii
KATA PENGANTAR
Erny Setyoningsih
NIM. 1601048
ix
DAFTAR ISI
x
2.2.10 Penatalaksanaan ................................................................................. 13
2.2.11 Dampak Masalah ................................................................................ 14
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan ....................................................................... 15
2.3.1 Pengkajian ............................................................................................ 15
2.3.2 Pemeriksaan Fisik ................................................................................ 16
2.3.3 Diagnosa Keperawatan......................................................................... 18
2.3.4 Perencanaan.......................................................................................... 19
2.3.5 Pelaksanaan .......................................................................................... 27
2.3.6 Evaluasi ................................................................................................ 29
2.4 Kerangka Masalah ......................................................................................... 31
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian ..................................................................................................... 32
3.1.1 Identitas ................................................................................................. 32
3.1.2 Keluhan Utama ...................................................................................... 32
3.1.3 Riwayat Penyakit Saat Ini ..................................................................... 32
3.1.4 Riwayat penyakit masa lampau ............................................................. 33
3.1.5 Riwayat kesehatan keluarga .................................................................. 33
3.1.6 Status Cairan dan Nutrisi ....................................................................... 34
3.1.7 Pengkajian Keluarga .............................................................................. 35
3.1.8 keadaan umum ( penampilan Umum ) .................................................. 35
3.1.9 Tanda-tanda Vital .................................................................................. 35
3.1.10 Pemeriksaan Fisik................................................................................ 35
3.1.11 Data Psikososial .................................................................................. 39
3.1.13Data Spiritual ........................................................................................ 42
3.1.14 Pemeriksaan penunjang ....................................................................... 42
3.2 Analisa Data ................................................................................................. 45
3.2.1 Daftar masalah keperawatan ................................................................. 46
3.2.2 Daftar diagnose keperawatan berdasarkan prioritas .............................. 46
3.3 Rencana Tindakan keperawatan .................................................................... 47
3.4 Implementasi keperawatan ............................................................................ 50
3.5 Catatan perkembangan .................................................................................. 53
3.6 Evaluasi keperawatan .................................................................................... 55
BAB 4 PEMBAHASAN .................................................................................... 56
4.1 Pengkajian ..................................................................................................... 56
4.2 Diagnosa keperawatan .................................................................................. 64
4.3 Perencanaan Tindakan Keperawatan ............................................................ 65
4.4 Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ............................................................. 67
4.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................................... 67
BAB 5 PENUTUP .............................................................................................. 69
5.1 Simpulan ....................................................................................................... 69
5.2 Saran .............................................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
dengan pria menduduki peringkat ke-empat dan wanita peringkat ke-lima. Penyakit
ini disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit
(Ockenberry dan Wilson, 2009). Gejala yang sering terjadi yaitu batuk, demam, nyeri
dada, penurunan aktivitas dan susah untuk bernafas. Peningkatan kejadian Pneumonia
di masyarakat diakibatkan oleh tingginya tingkat polusi udara yang berasal dari asap
pabrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, kebiasaan yang kurang sehat dari
masyarakat, seperti kebiasaan merokok dan rendahnya tingkat asupan nutrisi semakin
masyarakat terkait gejala, ciri-ciri maupun penyebab pneumonia, antara lain sering
terkena angina malam, bepergian malam hari tanpa menggunakan jaket, tidur di lantai
tanpa alas atau alas tipis, sering menggunakan AC atau kipas angin dengan jarak
dekat ke tubuh, tangan mudah basah, mudah merasa lelah, wajah menjadi membiru
(Charlene,2001).
Data WHO menujukkan, sekitar mencakup 74% dari 156 juta kasus di seluruh
dunia yang meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia. Pneumonia disebutkan
WHO sebagai kematian tertinggi dari pada penyakit-penyakit lain seperti campak,
malaria, serta AIDS. World pneumonia day (WPD) melaporkan Indonesia menjadi
1
2
Negara dengan kejadian kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan TBC.
Dari seluruh kematian dewasa, proporsi kematian yang mencakup 20-30% insiden
pneumonia tahun 2013 di jawa timur sebesar (77,9%) dari sebanyak 38.318.791
jiwa( Kementrian kesehatan RI, 2013) Dan data yang di dapat dari studi kasus di
RSUD Bangil Pasuruan di dapatkan data insiden pneumonia adalah sebanyak 123
merupakan jenis pneumonia tersering pada orang dewasa. Pneumonia lobaris lebih
terinfeksi mikroorganisme kecil yang hidup seperti bakteri, virus, jamur dan lain-
lain yang menyebar dan masuk ke tubuh kita melalui mulut, hidung dan mata. Jika
tidak mampu melawan mikroorganisme ini maka mereka tersebar di paru-paru dan
kantong udara sehingga perlahan-lahan kantong udara penuh dengan nanah dan
cairan. Jika tidak ditangani dengan cepat bisa mengakibatkan gagal nafas,
pneumonia dan cara hidup sehat yang meliputi menghindari konsumsi alkohol,
menghindari merokok. Pada pasien yang mengeluh adanya batuk berdahak dan
sesak nafas dapat diberikan tindakan berupa bantuan oksigen untuk mengurangi
sesak nafas dan memberikan minum Air hangat untuk mengencerkan sekret.
memberikan penjelasan kepada keluarga untuk menjaga pola makan yang sehat,
berada di tempat udara yang tidak bersih, menhindari merokok (Mansjoer, 2000).
Untuk mengetahui lebih lanjut dari peraw atan penyakit ini maka penulis
Bangil.
1.4 Manfaat
Terkait dengan tujuan maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan
manfaat :
1.4.1 Akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangan sebagai ilmu
pneumonia.
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di RS agar
baik.
5
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peniliti
pneumonia.
1.5.1 Metode
atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi
1.5.2.1 Wawancara
1.5.2.2 Observasi
1.5.2.3 Pemeriksaan
Data skunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat
lain.
Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahamu
studi kasus ini, secara keseluruhan di bagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1.6.2 Bagian inti, terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub
Bab 2 :Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis.
masalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit
dan asuhan keperawatan pada klien pneumonia. Konsep penyakit akan diuraikan
definisi, etiologi dan cara penanganan secara medis. Asuhan keperawatan akan
evaluasi.
2.1.1 Pengertian
pneumonia sering kali menderita penyakit kronis utama, penyakit akut berat,
sistem imun yang tertekan karena penyakit atau medikasi, imobilitas, dan faktor
2.1.2 Etiologi
8
9
3. Micoplasma pneumonia
2.1.3 Klasifikasi
2008).
2.1.4 Patofisiologi
berlubang. Dari reaksi inflamasi akan timbul panas, anoreksia, mual, muntah
serta nyeri pleuritis. Selanjutnya RBC, WBC dan cairan keluar masuk
menimbulkan manifestasi klinis dyspnoe, sianosis, dan batuk, selain itu juga
hal ini dapat menyebabkan kapasitas difusi menurun dan selanjutnya terjadi
hipoksemia( Sipahutar,2007).
2.1.5.1 Merokok
2.1.5.3 ISPA
Gejala klinis tergantung pada lokasi, tipe kuman dan tingkat berat penyakit
2.1.6.1 Dispnoe
2.1.6.2 Hemoptisis
2.1.6.4 Takipneu
2.1.6.6 Malaise
congenital atau infeksi yang diperoleh pada saat proses kelahiran misalnya
4) Atelektasis (Syaifuddin,
2.1.8.2 perikarditis
2.1.8.3 Meningitis
2.1.8.4 Hipotensi
2.1.8.5 Delirium
2.1.9.3 Analisis gas darah dan pulse oximetry menilai tingkat hipoksia dan
kebutuhan O2.
organisme penyebab.
hipoksemia(Mansjoer,2000).
penyebabnya.
kental.
pneumonia bilateral.
koping yang dimiliki oleh klien. Umumnya klien merasa bosan dengan program
pengobatan yang lama serta rasa cemas terhadap penyakitnya hal ini dapat
mengakibatkan klien menjadi putus asa dan tidak semangat hidup. Kelemahan
tubuh dalam melakukan aktivitas dan penampilan keadaan tubuhnya pada klien
2.3.1 Pengkajian
semua usia, Pneumonia atipika sering pada anak dan dewasa muda, dan
timbulya pneumonia.
dengan klien atau asma bronkiale, tuberculosis, DM, atau penyakit ispa,
dan lainnya.(Raharjoe,2008).
1) B1 Breathing (Pernafasan/Respirasi)
dan saat bernafas biasanya normal dan seimbang antara bagian kiri
bunyi ronsen atau sonor pada seluruh lapang paru. Bunyi redup pada
17
melemah dan bunyi napas tambahan ronchi pada posisi yang sakit.
2) B2 Blood ( Kardiovaskuler/Sirkulasi)
meliputi:
berkaitan dengan penelitian. Atau definisi dari lain analisa data yaitu
mengambil kesimpulan.
2.3.4 Perencanaan
masalah klien. Ada tiga fase dalam tahap perencanaan yaitu menentukan
produksi sputum.
20
Kriteria Hasil:
nafas
2) Menunjukkan jalan napas paten dengan bunyi napas bersih, tidak ada
dispnea, sianosis
mekanik pada pasien yang tidak mampu melakukan karena batuk tak
mengeluarkan sekret
mungkin
proses infeksi.
Intervensi:
ini..
5) Berikan makanan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering (roti
Kriteria Hasil:
2) Tanda/ gejala lain dari hipoksia dengan bunyi napas sama secara
Intervensi:.
2) Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas adventisius, seperti
Rasional: Bunyi nafas menurun atau tidak ada bila jalan nafas obstruksi
kegagalan pernafasan.
pernafasan.
berkonsentrasi. Intervensi:
banyak.
dengan air dingin dan selimut yang tidak terlalu tebal memungkinkan
tubuh.
cahaya yang redup, dan sedatif ringan jika dianjurkan serta memberikan
pemberian antipiretik.
tinggi.
27
maksimum yang efektif dapat dicapai, jika kadar obat yang ada dalam
berganda. Efek samping akibat obat interaksi satu obat dengan yang
2.3.1 Pelaksanaan
yang lain dalam proses keperawatan, fase pelaksanaan terdiri dari beberapa
membantu pasien mempelajari tata cara batuk efektif dengan cara inspirasi
dua kali lalu pasien di anjurkan untuk batuk dua kali untuk mempermudah
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yang berhubungan dengan toksin bakteri
aman dan nyaman pada klien, memberikan cairan RL 0,5 dari memberikan
diberikan.
29
2.3.2 Evaluasi
dan menunjukkan jalan napas paten dengan bunyi napas bersih, tidak ada
dispnea, sianosis.
normal/ efektif bebas sianosis, tanda/ gejala lain dari hipoksia dengan bunyi
BAB III
TINJAUAN KASUS
pasien dengan Pneumonia, maka penulis menyajikan suatu kasus yang penulis
amati mulai tanggal 26 Desember 2018 sampai 28 Desember 2018 dengan data
pengkajian pada tanggal 26 Desember 2018 jam 13.00 WIB. Anamnesa diperoleh
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas
islam, bahasa yang sering digunakan adalah bahasa jawa. Klien adalah anak
beragama islam dan pekerjaan swasta. Klien tinggal di Geneng waru bangil
pasuruan. Klien MRS pada tanggal 26 Desember 2018 jam 16.38 WIB.
Desember 2018. Pasien baru di bawa ke IGD RSUD Bangil pada tanggal 24
Desember 2018 pukul 16.38, kemudian pasien dipindahkan ke ruang teratai pada
jam 19.15. Pengkajian di lakukan pada tanggal 26 Desember 2018 pukul 13.00,
saat pengkajian pasien mengeluh batuk dan sesak nafas. Pasien tidak mengetahui
32
33
dideritanya.
3.1.4.3 Alergi
tertentu.
dll.
ruangan, sinar matahari juga masuk dan tidak dekat dengan pabrik.
34
Status nutrisi sebelum masuk rumah sakit baik, pola makan dirumah 3x
sehari dengan lauk pauk dan sayuran, sedangkan dirumah sakit nafsu
Posi makan pasien 3x sehari kadang juga di tambah dengan makanan yang
dari luar atau sering makan camilan-camilan kering dan posi makanan
pasien sudah disediakan dari rumah sakit. Minum : Jenis air putih dengan
nya menurun saat di rumah sakit, sebelum sakit 68kg pada saat sakit 66kg,
pasien dan keluarga pasien tidak mengetahui tentang diet atau pantangan
pantangan apa yang harus dihindar saat ini. Keluarga pasien dan pasien
: Perempuan
: Menikah
:Meninggal
3.1.10.1 Respirasi
tidak ada nyeri tekan. Vocal fremitus sama antara kanan dan kiri.
finger tidak ada. Pada palpasi ictus cordis teraba lemah, tidak ada
Pulsasi kuat, bunyi jantung S1 dan S2 tunggal dan tidak ada suara
Gigi kotor tidak terdapat carries selama sakit klien tidak pernah
menggosok gigi. Leher simetris terpusat pada posisi kepala, tidak ada
tidak ada pembesaran thyroid. Tidak ada nyeri tekan di leher maupun
kamar mandi.
diri
sendi dan tungkai bebas. Pada inspeksi kulit Nampak bersih, tidak
Kekuatan otot tangan dan kaki kanan (5,4) sedangkan tangan dang
kaki kiri (5,4). Tetapi saat melakukan aktivitas klien di bantu oleh
baik klien dapat membedakan rasa manis, pahit, asam, dan asin.
3.1.11Data Psikososial
2) Identitas
Kepala Keluarga
3) Peran
4) Ideal diri
(1) Tubuhnya :
anak.
41
(3) Keluarga :
(4) Masyarakat :
Pasien merasa cukup puas dengan apa yang dia punya sekarang.
Baik
Baik
Keluarga
lain.
1.1.15 Terapi
Inf : Asering + Aminophiline 14tpm 500cc
: Moxi 400mg 1x1 sehari
Inj : Meropenem 3x500 mg per IV
: Antrain 3x1g per IV
:Omeprazole 3x40 mg per IV
:Levofloxgan 2x500 mg per IV
Nebul : Nebul Pulmicort 2x2,5 mg
1.1.15.1 Fungsi Obat
(1). Fungsi infus asering : asering di indikasikan untuk perawatan darah
rendah.
(2). Fungsi Aminophiline : obat untuk mengobati dan mencegah batuk dan
infeksi bakteri.
44
ANALISA DATA
Tabel 3,2 Analisa data pada Tn.M dengan diagnose medis pneumonia di Ruang
- Aktivitas pasien
dibantu oeh keluarga
- Px di popang keluarga
saat beraktivitas
- HGB pasien 9,16
- Konjungtiva anemis
3 DS : Px dan keluarga px kurangnya Defisit pengetahuan
mengatakan tidak tahu tentang informasi
penyakit pneumonia.
DO : Klien terlihat bingung
terhadap penyakit yang
di deritanya
- Px dan keluarga px
bertanya tentang apa
itu pneumonia ?
- Mampu 8.Untuk
mengidentifikasikan mempermudah
dan mencegah faktor mengeluarkan secret.
yang dapat
menghambat jalan
nafas.
- Suara nafas bersih
- Tidak menggunakan
alat bantu nafas.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
an
da
tangan
CATATAN PERKEMBANGAN
EVALUASI KEPERAWATAN
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan klien pulang
56
BAB 4
PEMBAHASAN
terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada
Ny.K dengan diagnose pneumonia di ruang Teratai RSUD Bangil yang meliputi
4.1 Pengkajian
4.1.4 Identitas
menderita Pneumonia yaitu usia >65 Tahun. Pada tinjauan kasus dijabarkan
beragama islam, klien tinggal di Geneng waru bangil pasuruan, klien bekerja
sebagai petani dengan pendidikan terakhir SD, klien adalah anak ke tiga dan
kondisi sesak nafas. Sedangkan pada tinjauan kasus, klien datang dengan
keluhan sesak, mual, batuk. Untuk keluhan utama disini disini tidak terjadi
56
57
pada tinjauan kasus, klien mengeluh sesak, mual, batuk sejak 4 hari
Pada tinjauan kasus klien juga mengalami alergi terhadap obat dan
Pneumonia sering diakui oleh suatu infeksi saluran pernafasan atas, pada
biasanya satu hari klien bisa menghabiskan 1 pack rokok. Pada pengkajian
ini tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus
pernafasan cepat dan dangkal, adanya retraksi dinding dada, nafas cuping
saat bernafas biasanya normal dan seimbang antara bagian kiri dan
klien teratur dengan jenir regular. Terpasang alat bantu nafas O2 Nasal
kanul 3lpm. Terdapat retraksi otot bantu nafas. Pada palpasi terdapat
kanan dan kiri. Susunan ruas tulang belakang normal. Pada perkusi
adanya retraksi dinding dada dan nafas cuping hidung, pada tinjauan
kasus di temukan, irama nafas teratur, terdapat otot bantu nafas, tidak
tidak ada. Ictus cordis teraba lemah, tidak ada nyeri dada, nadi
pulsasi kuat, bunyi jantung S1 dan S2 tunggal dan tidak ada suara
nadi perifet klien teraba kuat. Hal ini disebabkan karena kondisi hidrasi
berat.
5-6, orientasi klien terhadap tempat, waktu, dan orang baik. Pasien
ataupun kelainan dari nervus cranialis yang laninnya. Pola tidur selama
dirumah sakit pasien tidak ada kesulitan untuk istirahat. Tidur siang ±4
berat badan.
sedangkan sebelum sakit 3x1 hari, menu diet sekarang nasi, lauk, sayur.
badan klien saat ini 66 kg dan sebelum sakit klien mengatakan berat
badannya 68 kg, keadaan mulut klien bersih, mukosa bibir klien lembab,
tidak terdapat massa, tidak Nampak cyanosis, lidah klien kotor bentuk
62
bibir simetris, gigi kotor tidak terdapat carries selama sakit klien tidak
pernah menggosok gigi. Leher simetris terpusat pada posisi kepala, tidak
asites. Pada palpasi tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
Nafsu makan klien normal karena klien tidak mengalami mual dan
muntah.
bawah, tidak ada fraktur, kulit namoak bersih, tidak terdapat lessi ataupun
dibantu oleh kelurga seperti ke kamar mandi, mandi, dll, dengan cara
pendengaran.
luka gangrene.
menurut adalah:
pustaka dan tinjauan kasus, pada tinjauan kasus terdapat 3 diagnosa yang
proses infeksi, karena pasien tidak mengalami penurunan nafsu makan, dan
perawat dengan pasien, jelaskan cara mengeluarkan dahak dengan cara batuk
66
efektif, ajarkan pada pasien batuk efektif, berikan posisi semi fowler,
terdapat kesenjangan antara antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada
nutrisi dan sumber energy yang adekuat, bantu klien untuk mengidentifikasi
melakukan apa yang diperintahkan dan diajarkan oleh tim tenaga kesehatan.
67
antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus ditambahkan
fisik, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dan semua
bahwa masalah keperawatan klien teratasi karena sudah sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan oleh perawat yaitu jalan nafas kembali bersih. Hal ini sesuai
68
disimpulkan bahwa masalah teratasi karena sudah sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan oleh perawat yaitu pasien mempunyai energy yang cukup untuk
BAB 5
PENUTUP
langsung pada klien dengan kasus Pneumonia diruang melati RSUD Bangil
Pasuruan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus saran yang dapat
Pneumonia.
5.1 Simpulan
Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada
berikut :
5.1.1 Fokus pengkajian pada Tn.M yaitu pada sistem pernafasan dengan data
sebagai berikut: bentuk dada simetris, pola nafas teratur dengan jenis regular,
terpasang alat bantu nafas O2 nasal kanul 3 lpm, terdapat retraksi otot bantu nafas,
RR: 24x/menit, tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus sama antara kanan dan kiri,
susunan ruas tulang belakang normal, pada perkusi thorax didapatkan suara sonor,
suara navas vesikuler dan tidak ada suara tambahan, terdapat batuk dengan sputum
putih kental.
kelemahan fisik.
69
70
5.1.3 Intervensi pada Tn.M dengan diagnose Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
berhubungan dengan akumulasi secret yaitu : BHSP antara perawat dengan pasien,
Jelaskan cara mengeluarkan dahak dengan cara batuk efektif, Ajarkan pada pasien
batuk efektif, Berikan posisi semi fowler, Anjurkan pasien untuk meminum air
bertujuan supaya bersihan jalan nafas kembali efektif. Sedangkan intervensi pada
dan sumber energy yang adekuat, Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan, Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
ahli gizi untuk meningkatkan asupan makanan yang berenergi. Yang bertujuan
rencana tindakan keperawatan yang telah diterapkan oleh perawat. Pada diagnose
5.1.5 Dari dua diagnose keperawatan yang terjadi pada Tn.M didapatkan 2 masalah
terasai, Dan kondisi Tn.M sudah cukup membaik sehingga Tn.M dianjurkan untuk
KRS.
71
5.2 Saran
hubungan yang baik dan keterlibatan klien, keluarga, dan tim kesehatan lainnya.
baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang membahas tentang
Amin H. H. Hardi K. Hall 68. (2015). Buku Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa &
NIC NOC Edisi Revisi Jilid 3. Yogyakarta : Penerbit Mediaction Publishing.
Arif Mansjoer, dkk. Hal 466. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Fakultas
Kedokteran UI.
Betz & Sawden. (2009). Buku Saku Keperawatan Pediatrick edisi 3 Tambayong. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bunner & Suddarth. (2013). Keperawatan Medical-Bedah Edisi 12. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Marilynn E.D, dkk Hal 164 (2011). Buku Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC.
Misnadiarly. (2008). Penyakit Infeksi Saluran Nafas Pneumonia pada Anak, Balita, Orang
Dewasa, Usia Lanjut. Jakarta : Pustaka Obor Populer.
Mutaqqin (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan System Pernafasan. Jakarta :
Salemba Medika.
Sipahutar , Dian Pratiwi ( 2017), BukuTeori Dan aplikasi Pengumpulan Data Kesehatan:
Termasuk Biostatika Dasar. Penerbit : Andi Publisher, Jakarta.
Somantri. (2007). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan
Edisi 2. Penerbit : Salemba, Yogyakarta.