Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO 1

Capaian Pembelajaran :
Mahasiswa memahami penyakit periodontal dan penatalaksanaan bedah jaringan lunak

Learning Objective Tutorial:


1. Pembahasan mengenai Macam penyakit periodontitis
2. Pembahasan mengenai Penatalaksanaan penyakit periodontal
3. Pembahasan mengenai indikasi, kontraindikasi dan prosedur kuretase

PERIODONTAL DISEASES

Laki-laki 45 th datang ke RSGM Soelastri mengeluhkan sejak 4 hari yang lalu sakit di
sekitar gigi belakang kanan bawah, rasa sakit bertambah hebat bila digunakan untuk
mengunyah. Pasien tidak punya riwayat penyakit sistemik namun memiliki kebiasasaan
merokok dan jarang menyikat giginya. Hasil pemeriksaan ekstra oral tidak ditemukan adanya
kelainan.
Hasil Pemeriksaan intra oral, gigi 46,47 terdapat karies pada pit dan fissure. Perkusi
(+) nyeri, palpasi (-), vitalitas (+), Mobilitas (+) 2o, OHI: 6,8, GI: 2,3 dan PCR: 67%.
Terdapat poket periodontal dengan probing depth 6 mm disebelah mesial dan distal. Hasil
pemeriksaan penunjang radiograf, tampak gambaran karies gigi 46, 47 mengenai dentin,
dengan area radiolusen pada daerah periradikuler yang menandakan adanya resorpsi
lamina dura, terdapat penebalan ligamen periodonsium dan destruksi alveolar crest.
Kalkulus (+) di regio posterior rahang bawah kanan di bukal dan palatal.
Jelaskan diagnosis, prognosis dan rencana perawatannya!.

Tugas :
Setelah membaca dan memahami isi scenario catatlah daftar istilah, masalah, pertanyaan dan
kesimpulan sementara yang ada selama diskusi berjalan sesuai dengan langkah seven jumps.
A. STEP 1
1. Alveolar crest : disebut juga puncak tulang alveolar, merupakan gambaran
radiopak, terletak 1-1,5 mm dari CEJ yang berhubungan dengan lamina dura dan
membentuk sudut yang tajam. Tumpulnya sudut tersebut mengindentikasi adanya
penyakit periodontal.
2. Destruksi : suatu proses komplek yang secara morfologis berhubungan dengan
luasnya bentuk permukaan yang terkikis dan adanya sel yang berinti banyak atau
osteoclast.
B. STEP 2
1. Bagaimana pathogenesis penyakit periodontal (nim 21) ?
2. Bagaimana cara menghitung dan menganalisis OHI ( nim 23 ) ?
3. Jelaskan mekanisme periodontitis (nim 25) ?
4. Sebutkan dan jelaskan macam macam kuretase (nim 26)?
5. Sebutkan dan jelaskan macam macam periodontitis (nim 27)?
6. Jelaskan interpretasi dari pemeriksaan objektif OHI dan GI pada pasien diskenario
(nim 28) ?
7. Apa saja tahapan perawatan untuk merawat penyakit periodontal (nim 29)?
8. Apa saja indikasi dan kontra indikasi tindakan kuretasi gingiva (nim 30)?
9. Jelaskan prosedur kuretasi gingiva (nim 32) ?
10. Bagaimana etiologi dari penyakit periodontal ?
C. STEP 3
1. Bagaimana pathogenesis penyakit periodontal (nim 21) ?
nim 32
bakteri yang paling awal berkoloni pada pelikel dipermukan akar adalah
streptococcus gordomi dan actinomonyces naeslundii. Kadang kadang ditemukan
pada spesies Fusobavteria bersama dengan streptococcus. Bakteri menyebabkan
destruksi jaringan secara tidak langsung yaitu dengan mengaktifkan berbagai
komponen system pertahanan inang. Berbagai baktteri didalam sulkus gingiva
melakukan mekanisme menghindari dan memanipulasi pertahanan inang.
Ekosistrm bakteri menjadi komplek, sedangkan inang mengeluarkan bebagai
molukul seerti antibody, sitokin dan mediator lain untuk mengatasi bakteri. Epitel
sulkus dan epitel penghubung merukan barrier efektif terhadap invasi bakteri dan
metabolitnya. Keadaan kronis ini akan melemahkan dengan adanya pengaruh
seperti merokok, genetika, dan sebaginya.
2. Bagaimana cara menghitung dan menganalisis OHI ( nim 23 ) ?
(nim 27)
 OHI dilakukan dengan mengukur 6 permukaan gigi ( gigi molar, insisivus
kanan dan kiri RA dan RB ) yang mewakili segmen anterior dan posterior
 OHI merupakan kombinasi antara debris indeks dan kalklus indeks
 DI = jumlah skor permukaan gigi / jumlah gigi yang diperiksa
 CI = jumlah skor permukaan gigi/ jumlah gigi yang diperiksa
 OHI = DI + CI
 Penilaian skor DI dan CI adalah
0 – 0,6 = baik
0,7-1,8 = sedang
1,9-3,0 = buruk
 Penilaian skor OHI
0-1,2 = baik
1,3-3,0 = sedang
3,1-6,0 = buruk

3. Jelaskan mekanisme periodontitis (nim 25) ?


Jawab :
4. Sebutkan dan jelaskan macam macam kuretase (nim 26)?
( NIM 30 )
a. Kuretase gingiva: membuang peradangan pada jaringan lunak yang terletak
lateral dinding poket, kemudian gerakan horizontal strum
b. Kuretase subgingiva : menghilangkan epitel attachement sehingga terjadi luka
baru, kemudian terjadi blood clot kemudian menyebabkan reattachment lalu
terjadi gerakan vertical strok

5. Sebutkan dan jelaskan macam macam periodontitis (nim 27)?


(NIM 23)
a. Periodontitis kronis
Periodontitis kronis memiliki tipe progesifitas yang lambat hingga sedang,
dibagi menjadi 2 macam :
- periodontitis kronis local : terdapat attachment loss dan kehilangan tulang
alveolar kurang dari 30 %
- periodontitis kronis general : terdapat attachment loss dan kehilangan
tulang alveolar lebih dari 30 %
b. periodontitis agresfi
periodontitis agresfif memiliki yipe progesifitas yag cepat, ditandai dengan
hilangnya perlekatan jaringan ikat dan kerusakan tulang alveolar secara cepat
pada lebih dari 1 gigi,

6. Jelaskan interpretasi dari pemeriksaan objektif OHI dan GI pada pasien diskenario
(nim 28) ?
( nim 29 )
Hasil pemeriksaan intra oral gigi 46 dan 47 yaitu
a. Skor OHI per orangan adalah penjumlahan skor DI (debris index) dan CI
(Kalkulus index) per orangan dengan kriteria Skor OHI yaitu
0-2,4 : kebersihan mulut baik
2,5-6,0 : kebersihan mulut sedang
6,2-12 : kebersihan mulut buruk
Pada pasien di scenario OHI = 6,8 artinya kebersihan mulut termasuk katagori
buruk, meliputi adanya kalkulus dan debris
b. Gingival Index (GI)
Derajat keparahan inflamasi gingiva Secara Klinis dengan kriteria skor index
gingiva yaitu
0,1-1,0 : gingivitis ringan
1,1-2,0 : gingivitis sedang
2,1-3,0 : gingivitis parag
Pada pasien diskenario skor GI = 2,3 artinya pasien mengalami gingivitis parah
7. Apa saja tahapan perawatan untuk merawat penyakit periodontal (nim 29)?
(nim 26)
Menurut Glickman ada 4 tahap yang dilakukan dalam merawat penyakit
periodontal :
a. Tahap jaringan lunak
Pada tahap ini dilakukan tindakan untuk meredakan imflamasi gingiva,
menghilangkan saku periodontal dan factor factor penyebabnya.
b. Tahap fungsional
Tahap ini untuk mencapai hubungan oklusal yang optimal, usaha yang perlu
dilakukan adalah : oklusal adjustment, pembuatan gigi palsu, perawtan
ortodonti, splinting (bila terdapat gigi yang mobility), koreksi bad habbit
(bruxism, cliking)
c. Tahap sistemik
Dimana tahap ini memerlukan kondisi sistemik perhatian khusus pada
pelaksanaan perawtan periodontal karena , kondisi sitemik dapat
mempengaruhi respon jaringan terhadap perawatan atau mengganggu
pemeliharaan kesehtan jaringan setelah perawtaan selesai.
d. Tahap pemeliharaan
Memberikan instruksi hygen mulut atau ( control plak ), kunjungan berkala
kedokter gigi untuk memeriksakan tambalan, karies baru atau factor penyebab
lain nya.

8. Apa saja indikasi dan kontra indikasi tindakan kuretasi gingiva (nim 30)?
nim 21
a. Indikasi :
- Poket dangkal – moderat (3-5 mm)
- Adanya edema, imflamasi, non fibrotic
- Kontur gingiva relative baik
- Recal visit untuk maintanence polet rekuren
b. Kontrindikasi :
- Lebar zona gingiva berkeratin inadekuat
- Adanya cacat tulang yang ahrus dikoreksi

9. Jelaskan prosedur kuretasi gingiva (nim 32) ?


(nim 25)
Prosedur kuretase gingiva diawali anestesi local. Kuret yang dipilih, misalnya
gracey #13-14 untuk permukaan mesial, gracey #11-12 untuk permukaan distal.
Kuretase juga dapat dilakukan dengan 4R-4L Columbia universal kuret. Intrusmen
dimasukan kelapisan dalam dinding poket, dan kemudian dilakukan pengerokan
sepnjng jaringaan lunak, biasanya dalam stroke horizontal. Dinding poket harus
didukung oleh tekanan jari lembut pada permukaan ekternal. Kuret tersebut
ditempatkan dibawah tepi potongan epitel junctional untuk merusaknya. Selama
kuretase subgingival, jaringan yang ada antara bawah poket dan puncak alveolar
dikeluarkan dengan gerakkan menyendoki, gerakan kuret pada permukaan gigi.
Daerah yang memerah untuk menghilangkan kotoran dan sebagian disesuaikan
dengan gigi dengan tekanan jari yang lembut, irigasi dilakukan untuk mengairi
daerah agar menghilangkan kotoran dan tekan jaringan pada permukaan gigi yang
memunginkan perdarahan dan adaptasi jaringan lunak pada permukaan akar.
Dalam jaringan pada beberapa kasus, menjahit papilla terpisah dan penerapan
periodontal pack dapat diindikasikan jika daerah bekuan telah terganggu dan
papilla telah dipisahkan. Penyembuhan ini akan menghasilkan penyusutan
jaringan.
10. Bagaimana etiologi dari penyakit periodontal ?
( nim 28 )
 Factor ektrinsik atau local : merupakan penyebab yang berada dilingkungan
disekitar gigi meliputi :
a. Plak bakteri
b. Kalkulus
c. Impaksi makanan
d. Pernafasan mulut
e. Sifat fisik makanan
f. Iatrogenic dentistry
g. Trauma dari oklusi

 Factor sistemik atau intrinsic : dihubungkan dengan metabolisme dan


kesehatan umum pasien
D. STEP 4
E. STEP 5
1. Jelaskan mekanisme periodontitis (nim 25) ?
2. Gigi 46 47 diagnosis apa ?
3. Pentalaksaaaan kasus sesuai diagnosis pada scenario diatas pada gigi 46 47 ?
mulai dari scalling – root – kuretase dan seterusnya ?
4. Bagaimana cara pemeriksaan periodontal indeks dan probing ?
F. STEP 6 Laki-laki Usia 45 Tahun Datang
1. Jelaskan mekanisme Ke periodontitis
RSGM (nim 25) ?
Soelastri
Nim 23
Periodontitis merupakan hasil dari mekanisme komples antara infeksi bakteri kronik dan
respon inflamasi dari host, dan selanjutnya menyebabkan destruksi yang irreversible pada
jaringan pendukung gigi dan akhirnya akan menyebabkan kerusakan pada jaringan
periodontal gigi
Jurnal “hubungan antara periodontitis, aterosklerosis, dan strok iskemik akut”, 2016
Pemeriksaan Subjektif
Pemeriksaan Objektif
a. Keluhan Utama (CC) = Sakit disekitar gigi
Nimbawah
26 1. Pemeriksaan Ekstra Oral
kanan belakang
destruksi merupakan tahap transisi dariTidak ditemukan kelainan dimana
b. Present Illnes Ditahap gingivitis ke periodontitis
(PI) = Rasa sakit bertambah
destruksi jaringan terjadi Ketika gangguan pada keseimbangan jumlah Oral
2. Pemeriksaan Intra ( gigi
bakteri 46, 47)
dengan
hebat bila digunakan untuk mengunyah.
a. Karies pada
respon penjamun. Plak dalam jumlah besar akan merepsorbsi puncakpit dan fissure
alveolar sehingga
c. Medical History = Tidak
menyebabkan memiliki
kehilangan kolagen dan epitelium menyatu dibagian apical dan
b. Perkusi (+)
Riwayat penyakit sistemik.
berpoliferasi disepanjang akar gigi sehingga sulkusc.akan meluas
Palpasi (-)secara apical dan pada
d. Sosial Historytahap
= kebiasasaan merokok
ini gingiva akan berubahdan
menjadi poket periodontal.
d. Vitalitas (+)
jarang menyikat gigi
Jurnal “stress dan kejadian periodontitis”, 2016
e. Mobilitas (+) 2°
Nim 21
f. OHI : 6,8
Bakteri tertentu tampaknya memegang peran penting g. dalam
GI : menginduksi
2,3 dan memelihara
h. PCR ; 67%
proses peradangan dalam berbagai bentuk penyakit periodontal. Bakteri dan produknya
i. Poketseperti
dalam plak akan merusak gingiva dan struktur dibawahnya, periodontal
sementum, dengan
ligament probing
periodontal, dan tulang alveolar yang mengakibatkan depth 6 mm Periodontitis
periodontitis. pada mesialsecara
dan distal
klinis ditandai adanya poket periodontal atau true poket.
j. Kalkulus (+) regio posterior rahang
Jurnal “periodontitis sebagai suatu factor resiko gterjadinya strok”,2000
bawah kanan dibukal dan palatal
3. Pemeriksaan Penunjang (Radiografi)
Nim 22
a. Karies gigi 46,47 mengenai dentin
Perjalanan penyakit jaringan periodontal diawali dari kerendahan kulitas kebersihan gigi
dan mulut yang dapat menyebabkan gingivitis yangb.terbatasPadapada ngingivadaerah periradikuler
atau marginal
menandakan
gingivitis. Proses ini berlanjut kedalam jaringan pendukung gigi yangadanya resorpsi lamina
ada dibawahnya
dura
atau marginal periodontitis. Perjalanan penyakit ini berlangsung kronis sehingga akan
c. Penebalan
merusak seluruh jaringan periodontal sehingga disebut kronik distraktif ligamentperiodontits.
peridonsium
Bakteri yang sering menjadi periodontitis adalah d. Detruksi
bakteri alveolar crest yaitu
gram negative
Actinobacilus actinomyscetemcomitan dan Porphyromonas gingivalis.

Jurnal “hubungan antara periodontitis, asterosklerosis, dan stroke iskemik akut”, 2008

2. Gigi 46 47 diagnosis apa ?


Nim 27
Diagnosisnya adalah gigi 46,47 karies dentin disertai periodontitis kronis local.
Berdasarkan gambaran radiografi diskenario disebutkan disebutkan karies
mencapai dentin.
Periodontitis kronis merupakan inflamasi periodontal yang konsisten dengan
factor local dengan adanya akumulasi plak dan kalkulus dan terdapat kehilangan
tulang alveolar . disebut periodontitis kronis local karena memiliki pola yang jelas
yaitu melibatkan <30% gigi.
Jurna “ chronic versus aggressive periodontitis – a compressive review from
parity to disparity” 2018
3. Pentalaksaaaan kasus sesuai diagnosis pada scenario diatas pada gigi 46 47 ?
mulai dari scalling – root – kuretase dan seterusnya
Nim 28
a. dilakukan ekskavasi karies dan restorasi
b. dilakukan scalling dan root planning untuk menghilangkan kalkulus dan
bakteri
c. dilakukan kuretase untuk mengembalikan perlekatan gingiva dan
menghilangkan poket, dilakukan hingga jaringan granulasi terangkat semua
d. dilakukan irigasi dengan povidone iodine
e. pasien diinstruksikan untuk rajin menggosok gigi dengan cara yang benar,
berkumur setiap selesai makan, makan-makanan bergizi dan control setelah
2minggu
Case report “ periodontitis kronis dan penatalaksanaan kasus dengan kuretase”
2019

4. Bagaimana cara pemeriksaan periodontal indeks dan probing ?


a. Periodontal indeks
Nim 29
Untuk memeriksa keparahan inflamasi gingiva dan hilangnya perlekatan
jaringan pendukung gigi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan 6 gigi
yaitu gigi 16,21,24,36,41,44. Skor dihitung dengan menambah semua skor
gigi lalu dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa jika hasil skor 1-3 maka
dikatagorikan gingivitis dan jika hasil skor 4-6 dikatagorikan periodontitis.
Jurnal “prevalensi penyakit periodontal pada perokok dilingkungan batylion
621 manuntung barabai hulu sungai tengah” 2016

b. Bleeding on probing
Nim 29
Untuk melihat adanya perdarahan dengan probing sebagai kriteria pertama
untuk indikasi inflamasi. Probing dilakukan secara lembut dalam sulkus
gingiva di 6 titik yaitu distofacial, facial, mesiofacial, distolingual, lingual,
mesiolingual. Jika dari 6 titik tersebut dalam waktu 10 detik terjadi perdarahan
makan BOP +
Jurnal “perbedaan pemakaian antara implant mini dan standar pada bleeding
on probing, gingival indeks, poket depth, dan bone level” 2013

Nim 32
Pemeriksaan probing
a. Pegang probe dengan modified pen graps
b. Posisi operator sesuai dengan regio yang akan diperiksa
c. Tip dari alat diatas gingiva margin dan sisi dari probe ada diaderah kontak
d. Setelah diadaptasikan probe dimasukan secara pelan-pelan hingga
menyentuh junction epitel
e. Biarkan tip didalam sulkus, Gerakan tip sepanjang junction epitel ke
permukaan bukal dengan menjaga agar tip selalu beradaptasi sejajar
permukaan gigi
f. Pindahkan probe ke dalam sulkus kontak mesial
g. Prosedur dilakukan sama pada sisi yang lain

Nim 22
Community Periodontal Index of treatment needs (CPITN) adalah suatu survey akan
kebutuhan perawatan periodontal yang memberi informasi tentang prevalensi dan keparahan
penyakit periodontal. Pemeriksaan CPITN menggunakan probe periodontal WHO yang
didesain secara kusus yakni ujungnya bulat dengan diameter 0,5mm, terdapat kode warna
hitam yang sesuai dengan kedalaman 3,5-5,5 mm. pengukuran dibagi menjadi 6 sektan (4
gigi posterior dan 2 gigi anterior). Gigi yang diperiksa meliputi
11,16,17,26,27,31,36,37,46,47.
Kriteria CPITN :
0 : periodonsium sehat
1 : terdapat perdarahan setelah probing
2 : terdapat kalkulus supragingival atau subgingiva atau timbunan plak disekililing margin
gingiva, tidak terdapat poket dengan kedalaman >3mm (kode warna pada probe semuanya
tampak )
3 : terdapat poket kedalaman 4-5 mm (jika probe di insersikan pada poket, daerah pada warna
probe tampak Sebagian)
4 : terdapat poket >6mm (jika probe diinsersikan pada poket, daerah warna probe seluruhnya
masuk kedalam poket dan tidak tampak kode warna).
 Terdapat keterlibatan didaerah furkasi atau loss attachment dengan kedalaman poket
>7mm
Jurnal “Status kesehatan periodontal dan tingkat kebutuhan perawatan pasien yang datang ke
klinik periodonsia RSGM Universitas Jember “ 2011

Nim 28
Kriteria skor untuk periodontal indeks oleh russel (1967)
0 : negative, tidak ada inflamasi yang terlihat dan tidak ada kehilangan perlekatan pada
jaringan
1 : gingivitis ringan. Terdapat inflamasi yang terlihat pada free gingiva
2 : gingivitis. Terdapat inflamasi tetapi tidak terlihat adanya kerusakan perlekatan jaringan
epitel
6 : gingivitis dengan poket. Perlekatan epitel telah rusak dan terdapat poket tetapi tidak
menganggu fungsi mastikasi dan gigi tidak goyah
8 : destruksi lanjut dengan kehilangan fungsi mastikasi. Gigi bisa jadi goyah atau drifting dan
bisa depressible dalam soketnya (bisa gerak dalam aksis gigi)

Anda mungkin juga menyukai